Anda di halaman 1dari 4

Pengamalan Pancasila Dalam Kehidupan Sehari-hari

Nama : Arina Vindiasari Putri


Nim : PO.62.24.2.19.500
Prodi : Sarjana Terapan Kebidanan/Profesi Bidan/V
Mata Kuliah : Pancasila
Dosen : Natalansyah

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES


PALANGKA RAYA
2020/2021
A. Pengamalan Pancasila Dalam Kehidupan Sehari-hari.

1. Pengamalan Sila Pertama "Ketuhanan Yang Maha Esa"


 Percaya dan Taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa sesuai dengan agama dan
kepercayaan masing-masing.
 Hormat menghormati dan bekerjasama antara pemeluk agama dan penganut-
penganut kepercayaan yang berbeda-beda.
 Saling menghormati kebebasan menjalankan ibadah sesuai dengan agama dan
kepercayaanya.
 Tidak memaksakan suatu agama dan kepercayaan kepada orang lain.
 Memiliki sikap toleransi antar umat beragama.
 Tidak bersikap rasis terhadap pemeluk agama yang berbeda

2. Pengamalan Sila Ke-2 "Kemausiaan yang adil dan beradab"


 Mengakui persamaan derajat, persamaan hak, dan persamaan kewajiban antara
sesama manusia.
 Saling mencintai sesama manusia.
 Mengembangkan sikap tegang rasa.
 Tidak semena-mena terhadap orang lain.
 Menjunjung tinggi nilai kemanusiaan.
 Gemar melakukan kegiatan kemanusiaan.
 Berani membela kebenaran dan keadilan.
 Menghormati dan menghargai bangsa, golongan, atau negara lain

3. Pengamalan Sila ke-3 "Persatuan Indonesia"


 Menempatkan persatuan, kesatuan, dan kepentingan bangsa/negara diatas
kepentingan pribadi dan golongan.
 Rela berkorban untuk kepentingan bangsa.
 Cinta tanah air dan bangsa.
 Bangga sebagai bangsa Indonesia dan bertanah air Indonesia.
 Memajukan pergaulan dan kesatuan bangsa yang ber-bhineka tunggal ika.
 Bangga menggunakan bahasa persatuan yaitu bahasa Indonesia
 Menjunjung tinggi persatuan dan kesatuan

4. Pengamalan sila ke-4 "Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan dalam
permusyawaratan perwakilan"
 Mengutamakan kepentingan negara dan masyarakat.
 Selalu mengikuti pemilihan presiden dan wakil presiden, gubernur, dan walikota.
 Tidak memaksakan kehendak orang lain.
 Mengutamakan musyawarah dalam mengambil keputusan untuk kepentingan
bersama.
 Musyawarah untuk mencapai mufakat diliputi oleh rasa kekeluargaan.
 Dengan i'tikad yang baik dan rasa tanggung jawab menerima dan melaksanakan
hasil musyawarah.
 Musyawarah dilaksanakan dengan akal sehat dan hati yang luhur.
 Keputusan yang diambil harus dapat dipertanggung jawabkan secara moral kepada
Tuhan Yang Maha Esa.

5. Pengamalan Sila ke-5 "Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia"


 Mengembangkan sikap dan perbuatan-perbuatan yang luhur yang mencerminkan
sikap kekeluargaan dan gotong royong.
 Bersikap adil
 Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban.
 Senang memberi bantuan dan pertolongan terhadap orang lain.
 Bekerja keras.
 Tidak berfoya-foya dan bermewah-mewahan
 Menghormati hak-hak orang lain.
 Selalu berhemat dan tidak boros.
 Tidak berbuat hal-hal yang merugikan kepentingan umum.
 Berusaha mewujudkan "Keadilan Sosial" yang merata.
 Tidak melakukan pemerasan terhadap orang lain.
 Menghargai hasil karya orang lain.
 Menghargai hak-hak orang lain.

Kesimpulan:
1. Sila kesatu, Ketuhanan Yang Maha Esa, mengajak kita untuk takwa terhadap Tuhan Yang
Maha Esa. Kita semua punya agama dan keyakinan. Kita tinggal menjalankan kewajiban
kita terhadap Tuhan Yang Maha Esa. Selain itu, sila ke 1 ini mengajak kita untuk menjalin
kerukunan dengan sikap saling hormat – menghormati dan bekerjasama antar pemeluk
agama. Walaupun berbeda agama, kita harus tetap menjaga kerukunan dan menjaga
kenyamanan beragama antara pemeluk agama satu dengan agama yang lainnya. Seperti
yang kita tahu, Indonesia sungguh kaya akan budaya.
2. Sila kedua, Kemanusiaan yang adil dan beradab. Sila kedua ini mengajak kita untuk
mengakui dan memperlakukan manusia sesuai dengan harkat dan martabatnya sebagai
makhluk Tuhan Yang Maha Esa. Kita harus saling membantu. Apabila ada saudara kita
yang menderita kesusahan, seperti terkena bencana alam, kita harus memberi bantuan
kepada mereka. Membantu meringankan beban mereka.
3. Sila Ketiga, persatuan Indonesia.Bagi saya, sila ketiga ini benar – benar menggambarkan
Pancasila. Bhinneka Tunggal Ika, walaupun berbeda – beda tapi tetap satu. Indonesia
dari Sabang sampai Merauke, bermacam – macam adat dan budaya, berjuta – juta
penduduk. Biar begitu, kita harus bersatu jika ada yang berniat menghancurkan
Indonesia. Kita harus berani membela mengorbankan untuk kepentingan negara apabila
diperlukan. Mungkin untuk jaman sekarang kita tidak perlu berperang menggunakan
senjata tajam, tapi dengan wawasan kita, kita bisa melawan Negara lain.
Mengharumkan nama bangsa Indonesia di dunia.
4. Sila keempat, Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan perwakilan. Masih ada hubungannya dengan sila – sila diatas,
mengapa menyelesaikan suatu masalah harus dengan cara kekerasan? Bahkan untuk hal
yang tidak begitu penting. Semua masalah itu sebenarnya bisa kita selesaikan dengan
cara damai, bermusyawarah. Menanyakan pendapat yang satu dan yang lainnya,
dengan kepala dingin. Bermusyawarah mufakat dalam setiap pengambilan keputusan,
kita tidak boleh memaksakan kehendak kita kepada orang lain, menghormati dan
menghargai pendapat orang lain, berhati besar untuk menerima keputusan apapun
yang dihasilkan oleh musyawarah. Kita harus lebih mengesampingkan kepentingan
pribadi kita demi kebaikan bersama.
5. Sila kelima, Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Keadilan, suatu kata yang
sudah mulai langka di jaman sekarang ini. Yang salah dibela, yang benar ditinggalkan.
Yang punya salah besar dihukum sebentar, yang punya salah kecil dipenjara bertahun –
tahun. Banyak yang diinjak –injak hanya karena miskin atau tidak berpendidikan.
Biarpun sekarang sudah jaman emansipasi, namun masih banyak juga yang memandang
rendah terhadap kemampuan wanita. Kita harus belajar untuk menghargai orang lain.
Selain itu, untuk diri sendiri, kita juga harus bisa menyeimbangkan hak dan kewajiban
untuk diri kita.

Daftar Pustaka :
https://infindonesia.blogspot.com/2015/11/contoh-pengamalan-nilai-nilai-pancasila.html
https://www.kompasiana.com/adriow/55183924a33311af07b6642f/pengamalan-pancasila-di-
dalam-kehidupan

Anda mungkin juga menyukai