Anda di halaman 1dari 7

Nama : Ade Sriyuni Harin

Nim : NH0519002

Pengantar Analisa Kimia

A. Definisi analisis kimia

Adalah salah satu cabang dari ilmu kimia yang memepelajari tentang

teori dan praktek atau aplikasi dari metode-metode yang digunakan

untuk melakukan analisis terhadap suatu bahan atau zat kimia

tersebut.

B. Tujuan analisis

Adapun tujuan dari analisis kimia itu sendiri adalah:

1. Mengidentifikasi suatu zat atau senyawa dalam suatu sampel.

2. Menentukan kadar suatu zat atau senyawa dalam suatu sampel.

3. Menentukan stuktur atau bagian suatu zat atau senyawa dalam

suatu sampel.

C. Peranan kimia analisis


Adapun peranan kimia analisis dalam bidang kehidupan yaitu dengan

meliputi:

1. Dalam bidang kimia lingkungan

2. Dalam bidang kedokteran

3. Dalam bidang pertanian

4. Dalam bidang kimia klinik

5. Dakam bidang farmasi

6. Dalam bidang industri

a).Alasan mengapa kimia analisis penting dipelajari.

Inilah mengapa analisis kimia penting dipelajari bukan hanya bidang

farmasi saja tetapi ada begitu banyak bidang yang mempelajari

analisis kimia. Adapun pertanyaan yang mungkin muncul “mengapa

analisis kimia itu penting dipelajari?”, alasannya yaitu karena dalam

kehidupan kita yang sekarang ini, semakin banyak bahkam hampir

semua makanan, kosmetik atau produk yang digunakan semuanya

berbahan kimia. Untuk menjamin apakah produk olahan yang kita

gunakan itu berkualitas dan dijamin keamanannya maka kita harus

bias mempelajari kimia analisis untuk membantu kita menentukan

yang mana yang baik dikonsumsi ataupun digunakan.

b). penerapan kimia analisis


1) kimia analisis mampu menawarkan banyak sekali pemakaian

atau penggunaan dalam berbagai disiplin ilmu kimia yang

meliputi seperti dalam bidang kimia organik, kimia anorganik,

kimia fisis maupun biokimia.

2) Kimia analitik berguna dan juga dipakai dalam cabang ilmu

pengetahuan.

C). Bagaimana peranan analisi kimia

Adapun peranan dari kimia analisi yaitu sebagai instrument yang

diperlukan untuk menarik suatu kesimpulan atau hasil akhir dalam

suatu percobaan. Dalam menarik suatu kesimpulan tersebut

dibutuhkan kemahiran ataupun pemahaman yang baik dalam memilih

metode apa yang tepat dalam melakukan analisis. Pemilihan metode

dengan tepat ini wajib dilakukan oleh seorang analis untuk mengambil

suatu kesimpulan. Apabila kesimpulan yang diambil salah maka akan

menimbulkan kesalahan penafsiran dari data tersebut dan akan

mempengaruhi semuanya. Maka dari itu ketelitian sangat begitu

diperlukan ataupun dibutuhkan oleh seorang analis yang akan menarik

kesimpulan saat menganalisis.

D. Pembagian kimia analisis


1. kimia analisis kualitatif.

Adalah analisis yang dilakukan untuk menentukan macam, jenis

zat, ataupun komponen-komponen lain dalam bahan atau sempel

tersebut.

Contoh: sebuah langkah analisis telah dilakukan oleh X, hasilnya

pada kapur Ca dan CO3.

Pernyataan tersebut merupakan analisis kuaitatif karena ditemukan

unsur didalamnya yaitu Ca dan CO3.

Analisi kualitatif itu sendiri terbagi lagi menjadi:

a. Pemeriksaan pendahuluan.

b. Pemeriksaan kation.

c. Pemeriksaan anion.

2. kimia analisis kuantitatif.

Adalah analisis yang dilakukan untuk menentukan atau

mendeterminasi jumlah dari suatu komponen yang ada dalam

sampel.

Contoh: telah dilakuakn sebuah langkah yang kesimpulannya

adalah konsentrasi NaOH yang dibutuhkan untuk titrasi HCl adalam

1 M.

Dari pernyataan tersebut kita dapat menarik jawaban bahwa

analisis yang digunakan adalah analisis kuantitatif karena, terdapat

jumlah didalamnya yaitu 1 M.


Analisis kuantitatif terbagi lagi menjadi:

a. Metode klasik.

Yang termasuk dalam analisis kuantitatif metode klasik antara

lain yaitu analisis gravimetri dan analisis volumetri.

b. Metode modern.

Metode ini menawarkan sensitivitas yang lebih tinggi, limit

deteksi kecil, jumlah sampel yang sedikit, waktu penegerjaan

relative lebih cepat dibanding metode klasik dengan

menggunakan alat atau instrument yang canggih Ex. Metode

spektrofotometri.

3. Hal yang harus diperhatikan dalam memilih metode analisis yaitu:

a. Mengetahui tujuan analisis.

b. Mengetahui jumlah sampel yang tersedia.

c. Mengetahui sifat fisika-kimia analit yang diteliti.

d. Mengetahui kemungkinan gangguan dari komponen lain yang

terdapat dalam cuplikan.

e. Daerah konsentarsi yang diperlukan dalam penyelidikan.

f. Ketepatan yang diperlukan

g. Waktu yang dibutuhkan.

h. Fasilitas laboratorium yang tersedia.

Anda mungkin juga menyukai