Anda di halaman 1dari 3

Nama : Aeni Koniawati (19308035)

Kelas : AKS-R31/19
Mata Kuliah : Kimia Analitik
Dosen : Ela Melani Ms, M.SI

LATIHAN SOAL
(Latihan soal 1.9)

1) Apa yang dimaksud dengan Kimia Analitik?


Jawaban:
Kimia Analitik merupakan cabang dari ilmu kimia yang mempelajari teori dan cara – cara
melakukan analisis kimia terhadap suatu bahan atau zat kimia termasuk di dalamnya
pemisahan, identifikasi dan penentuan komponen dalam sampel. Analisis kimia dapat
berupa analisis kualitatif dan analisis kuantitatif serta dapat diterapkan pada kimia
anorganik maupun kimia organik.
2) Jelaskan perbedaan antara analisis kualitatif dengan analisis kuantitatif!
Jawaban:
Analisis kualitatif merupakan suatu yang bertujuan untuk menemukan dan
mengidentifikasi suatu zat, analisis kualitatif berhubungan dengan unsur, ion, atau
senyawa apa yang terdapat pada dalam suatu sampel. Sedangkan Analisis kuantitatif
merupakan suatu yang bertujuan untuk menentukan jumlah/banyaknya zat, analisis
kuantitatif berhubungan dengan berapa banyaknya suatu zat tertentu yang yang ada pada
dalam sampel. Zat yang ditetapkan disebut konstituen yang diinginkan atau analit.
3) Jelaskan mengapa bila sampel yang akan dianalisis, belum pernah dikenal atau belum
pernah diketahui sebelumnya perlu dilakukan analisis kualitatif terlebih dahulu sebelum
melakukan analisis kuantitatif!
Jawaban:
Karena banyak reaksi – reaksi kimia yang berguna dalam analisis kualitatif dapat
digunakan untuk keperluan analisis kuantitatif, tetapi ada pula reaksi – reaksi kimia yang
penting dalam analisis kuantitatif namun tidak dapat digunakan untuk keperluan analisis
kualitatif.
4) Jelaskan penggolongan analisis kimia ditinjau dari berbagai aspek!
Jawaban:
 Sifat informasi yang dicari
Tipe analisis kimia dapat digolongkan sebagai berikut:
- Analisis proksimat (“proximate analysis”), banyaknya masing – masing
unsur dalam suatu sampel ditetapkan tanpa memperhatikan senyawa yang
sebenarnya ada dalam sampel tersebut.
- Analisis parsial (“partial analysis”) mencakup penetapan konstituen –
konstituen terpilih dalam sampel tersebut.
- Analisis konstituen runutan (“trace constituent analysis”), merupakan
contoh khusus analisis parsial, di mana yang ditetapkan adalah komponen
– komponen khusus yang jumlahnya sangat kecil.
- Analisis lengkap (“complete analysis”), bila proporsi tiap komponen
dalam sampel ditetapkan.
 Ukuran sampel
Metode analisis dikelompokkan sebagai berikut:
- Analisis makro, bila sampel yang dianalisis adalah lebih dari 0,1 gram
- Analisis semi mikro (meso), bila jumlah sampel antara 0,01 gram sampai
0,1 gram.
- Analisis mikro, bila jumlah sampel antara 1 mg sampai 10 mg.
- Analisis ultra mikro, bila jumlah sampelnya kurang dari 1 mg (setingkat
mikrogram).
 Proporsi sampel
Selain berdasarkan sifat informasi yang dicari dan ukuran sampel dapat juga
dikelompokkan pada konstituen penyusunnya. Zat yang ditetapkan dapat
merupakan konstituen utama, konstituen kecil atau konstituen runutan.

(Latihan soal 1.17)

1) Jelaskan beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam memilih metode analisis (minimal
tiga)!
Jawaban:
a. Tipe analisis yang diperlukan; menyangkut bentuk komponen yang akan dianalisis,
molekuler atau unsur. Perlu diketahui apakah untuk keperluan analisis rutin atau
sewaktu – waktu.
b. Sifat material yang akan diselidiki, misalnya apakah termasuk zat radioaktif, korosif,
dipengaruhi oleh air, dan sebagainya
c. Kemungkinan adanya gangguan dari komponen lain yang terdapat bersama – sama
dalam cuplikan.
d. Daerah konsentrasi yang diperlukan dalam penyelidikan
e. Ketepatan yang diperlukan
f. Fasilitas laboratorium
g. Waktu yang diperlukan
h. Pemilihan cara destruksi cuplikan yang tepat. Bila cuplikan tidak perlu didestruksi,
teknik apa yang akan dipilih.
2) Jelaskan mengapa penerapan kimia analitik cukup luas!
Jawaban:
Karena kimia analitik banyak sekali kegunaannya dalam berbagai disiplin ilmu kimia
seperti kimia organik, kimia anorganik, kimia fisika dan biokimia. Kimia analitik juga
terpakai di cabang ilmu pengetahuan lainnya seperti: ilmu lingkungan, produksi pangan
dan lain sebagainya.
3) Berikan contoh aplikasi kimia analitik dalam kehidupan di masyarakat!
Jawaban:
Contoh dalam kehidupan di masyarakat contohnya seperti:
a. Bidang kedokteran
b. Farmasi
c. Biologi
d. Pertanian
e. Geologi
f. Mineralogi
g. Perindustrian
h. Kesehatan masyarakat; dan
i. Pencemaran lingkungan.
4) Jelaskan langkah – langkah pendekatan analitik untuk memecahkan masalah!
Jawaban:
a. Mengenal masalah: mentapkan jenis informasi yang diperlukan (kualitas, kuantitatif,
karakterisasi, atau fundamental) mengenal konteks masalah
b. Merancang prosedur percobaan: menetapkan kriteria rancangan (ketepatan,
kecermatan, skala operasi, sensitivitas, selektivitas, biaya, kecepatan) mengenai
gangguan, memilih metode, menetapkan kriteria validasi, menetapkan strategi dan
sampling.
c. Melaksanakan percobaan: kalibrasi alat dan perlengkapan, standarlisasi pereaksi dan
mengumpulkan data.
d. Menganalisis data percobaan: mereduksi atau mengubah bentuk data, analistik
statistic, memeriksa hasil, dan menafsirkan hasil
e. Mengemukakan cara penyelesaian: melaksanakan evaluasi eksternal.

(Latihan soal 1.27)

1) Jelaskan perbedaan antara molaritas dan normalitas serta berikan contohnya!


Jawaban:
Molaritas dilambangkan/disimbolkan (M) yang didefinisikan sebagai jumlah mol zat
terlarut per liter larutan. Molaritas dapat juga dinyatakan dalam milimol zat terlarut per
milliliter larutan. Sedangkan normalitas dilambangkan/disimbolkan (N) yang
didefinisikan sebagai jumlah ekivalen zat terlarut per liter larutan. Karena ekivalen (eq)
adalah gram zat terlarut dibagi berat ekivalen (BE).
 Contoh molaritas :
Hitunglah molaritas dari larutan natrium hidroksida yang dibuat dengan melarutkan 2,40
gram NaOH dengan air dan mengecerkannya menjadi 500 mL.
 Contoh normalitas:
Berapakah normalitas larutan Ca(OH)2 0,0514 M yang bereaksi dengan HCL sesuai
dengan persamaan reaksi
Ca(OH)2 + 2HCL→CaCL2 + 2H2O
2) Nyatakanlah satuan konsentrasi untuk larutan – larutan yang sangat encer!
Jawaban:
Satuan bagian per juta (ppm), atau satuan bagian per miliyar (ppb) digunakan untuk
larutan yang sangat encer.
3) (Jawaban dibuku)
4) (Jawaban dibuku)
5) (Jawaban dibuku)

Anda mungkin juga menyukai