Kimia Analisis I
JURUSAN FARMASI
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2023
Definisi Kimia Analisis
Kimia analisis dalam kefarmasian merupakan bagian dari ilmu kimia yang
mempelajari dan melibatkan penggunaan sejumlah teknik dan metode
untuk memperoleh aspek kualitatif, kuantitatif, informasi struktur dari suatu
senyawa obat pada khususnya dan bahan kimia pada umumnya.
Kimia analisis memiliki penerapan yang luas dalam disiplin ilmu kimia serta
cabang ilmu lainnya seperti ilmu-ilmu farmasi, ilmu kedokteran, ilmu
lingkungan, dan ilmu-ilmu lainnya.
b. Gas
Udara dialirkan lewat sederetan penyaring halus untuk memisahkan
materi butiran
c. Food Product
Pengambilan sampel secara representative
d. Human Specimen
Darah/plasma darah, urine, rambut, human milk
- Analit
1. Analit mayor (>1% sampel)
2. Analit minor (0,01 – 1% sampel)
3. Trace (<0,01% sampel)
Pengukuran
Digit-digit yang diperoleh sebagai hasi pengukuran
Menunjukkan ketidakpastian pengukuran
Alat Ukur
1. Neraca
2. Penimbangan
3. Pengukur Volume
Pipet
Pipet adalah alat laboratorium yang digunakan untuk
mengukur dan mentransfer volume larutan dengan akurasi
dan presisi yang tinggi dalam analisis kuantitatif. Pipet
umumnya terbuat dari kaca atau plastik dan memiliki bentuk
yang panjang dan ramping dengan sebuah bagian yang
menampung larutan pada ujungnya.
Pipet volume
Pipet ukur
Micro pipet
Syringe pipet
Buret
Buret adalah sebuah alat laboratorium yang digunakan untuk
mengukur volume larutan secara akurat dan presisi dalam
analisis kuantitatif. Buret terbuat dari kaca dan berbentuk
silinder dengan sebuah pipet yang panjang dan tipis di bagian
bawahnya. Pipet ini dapat dibuka atau ditutup menggunakan
keran untuk mengontrol aliran larutan keluar dari buret.
Macro buret (kapasitas 10, 25, 50, 100 ml; increments 0,1
ml)
Micro buret (kapasitas 2 ml; increments 0,01 ml)
Ultra mikro buret (kapasitas 0,1 ml; increments 0,001 ml)
Satuan Konsentrasi
Molar (M)
o Molar = mol / volume (liter)
Normal (N)
o Normal = gram / (bobot equivalen x liter)
o Normal = molar x mr
Formal
o Seperti molar tetapi digunakan untuk garam ionik yang tidak ada
dalam bentuk molekul
Molal (m)
o Molal = mol / 1000 gram solvent
% kadar (b/b, v/v, b/v)
o % kadar = analit / sampel x 100%
o ppt = % x 10 ; ppm = % x 104 ; ppb = % x 107
Jenis-Jenis Kesalahan
o Kesalahan gamblang (Gross error)
Kesalahan yang sudah jelas karena melibatkan kesalahan yang
besar, dan akibatnya harus diputuskan percobaan harus diulangi
dari awal lagi secara menyeluruh
o Contoh
-Sampel tumpah
-Pereaksi yang tercemar
-Larutan yang dipersiapkan salah
-Alat yang digunakan rusak
o Kesalahan Acak (Random error)
Selalu terjadi dalam analisa akibat adanya sedikit variasi yang tidak
dapat ditentukan dalam setiap langkah prosedur analisis,
umumnya kecil sehingga nilai rata-rata tidak terlalu jauh dari nilai
sebenarnya.
o Kesalahan Sistemik (Sistemic error)
Bersifat konstan, menimbulkan penyimpangan tertentu yang
mempengaruhi kesalahan-kesalahan sistematik ialah kesalahan
operasional, alat, pereaksi, dan metode.
o Kesalahan Acak
Kesalahan acak merupakan kesalahan yang terjadi akibat adanya
variasi yang tidak dapat ditentukan (dikontrol) dalam prosedur
analisis.
o Kesalahan Sistemik
Kesalahan sistemik bersifat ajeg dan berhubungan dengan
ketelitian (accurate)
o Mengakibatkan penyimpangan tertentu dari rata-rata (mean)
Hasil Pengukuran:
- Pertama: 99,5%, 99,9%, 100,2%, 99,4%, 100,5%
- Kedua: 95,6%, 96,1%, 95,2%, 95,1%, 95,1%
- Ketiga: 93,5%, 98,3%, 92,5%, 102,5%, 97,6%
- Keempat: 94,4%, 100,2%, 104,5%, 97,4%, 102,1%
Ukuran Ketelitian
Range yaitu selisih hasil penetapan terbesar dengan terkecil
Penyimpangan rata-rata (mean deviation) yaitu rata-rata
penyimpangan hasil penetapan, tanpa memperhatikan tanda
deviasinya (+ atau -)
Simpangan baku (standar deviation)
Contoh:
- Kesalahan absolut sebesar 0,05% pada tablet vitamin C yang
mengandung 50% vitamin C dapat dikatakan hasilnya baik.
- Tetapi kesalahan absolut 0,05% terjadi pada penetapan kadar
arsen dalam makanan yang mengandung 0,01% arsen hasilnya
tidak baik
Kesalahan Relatif (Nisbi)
Contoh:
- Untuk vitamin C kesalahan relatifnya sebesar 0,05/50 X 100% =
0,1%
- Untuk arsen kesalahan relatifnya sebesar 0,05/0,01 X 100% =
500%
Ukuran Ketepatan
Kisaran (range)
- Selisih hasil penetapan yang terbesar dan terkecil
- Semakin kecil perbedaannya maka hasilnya semakin tepat
Deviasi rata-rata (mean deviation)
- Deviasi masing-masing hasil penetapan
Standar Deviasi (SD)
- Akar kuadrat deviasi masing-masing hasil penetapan terhadap
mean dibagi dengan derajat kebebasan (degress of freedom)