Anda di halaman 1dari 14

ANALISIS FARMASI

NELLY T. EFENDY., S.Farm.,M.Farm., Apt


• ASPEK PENILAIAN

A. KEHADIRAN 10%
B. TUGAS 10%
C. PRAKTIKUM 30%
D. UTS 25%
E. UAS 25%
SISTEM UJIAN
Tipe soal: Uraian

Nilai:
> 80= A
79-70= B
69-60= C
59-50= D
< 40= E
Bagaimana mendapatkan nilai A………?????

Hadiri kuliah teratur dan


catat dengan baik

Selalu ulang topik yang diperoleh di


kelas serta lengkapi catatan anda
dengan referensi lainnya dari buku
atau internet

Berpikirlah secara kritis dan sering-


seringlah berlatih mengerjakan soal

Jangan ragu bertanya pada dosen


PENDAHULUAN
 Kimia analisis dalam
kefarmasian merupakan
bagian dari ilmu kimia yang
mempelajari dan
melibatkan penggunaan
sejumlah teknik dan metode
untuk memperoleh aspek
kualitatif, kuantitatif, dan
informasi struktur dari suatu
senyawa obat pada
khususnya dan bahan kimia
pada umumnya.
ANALISIS KUALITATIF

ANALISIS KUANTITATIF

KUALITATIF KUANTITATIF

Berkaitan dengan identifikasi Berkaitan dengan kadar


Menjawab pertanyaan “Apa” Menjawab pernyaan “Berapa”
What chemicals are present How much of one or more
constituent is present
Prosedur Analisis

Istilah prosedur analisis


seringkali dikacaukan
dengan istilah teknik
analisis dan dengan
istilah metode analisis
• Teknik analisis hanya merujuk pada
pengukuran dan evaluasi hasil pengukuran.

• Metode analisis merujuk pada penetapan kadar


senyawa tertentu dan evaluasi hasil
pengukuran,

• prosedur analisis merupakan serangkaian


proses mulai dari penyiapan sampel sampai
evaluasi hasil pengukuran
Penggolongan teknik analisa

 Kimia analisis kualitatif (identifikasi zat-


zat kimia, senyawa yang ada dalam
sampel)

 Kimia analisis kuantitatif (menentukan


jumlah/ kadar absolut atau relatif dari
suatu elemen/ spesies dalam sampel

 Kimia analisis struktur (penentuan letak


dan ruang atom dalam suatu molekul
Penggolongan teknik analisa

• Analisis konvensional
• (sistem non instrumental Menurut jumlah
seperti reaksi kimia biasa, yang dianalisis :
titrasi, dsb.) • Makro (> 100 mg)
• Analisi modern • Semimikro (10 – 100 mg)
• (sistem instrumental seperti • Mikro (0,001 g)
spektrofotometer, • Ultramikro (0,001 mg)
kromatografi, dsb.)
• Submikrogrm (0,01 µg)
Menurut cara
yang digunakan :
Sampel dan analit dalam analisis
• Cairan
– mengalir dalam sistem pipa
sampel diambil dari titik yang
Analit
berlainan
– menggunakan grab samplers
digunakan untuk mengumpul analit mayor
sampel dari perairan pada
berbagai kedalaman (> 1 % sampel)
• Gas
– udara dialirkan lewat
sederetan penyaring halus
untuk memisahkan materi analit minor
butiran
(0,01 - 1 % sampel)
• Food product
– pengambilan sampel secara
representatif
• Human specimen Trace
– darah/ plasma darah, urine, (< 0,01 % sampel)
rambut, human milk.
Neraca
• Neraca digunakan untuk
mengukur massa sejumlah
kuantitas zat
• Jenis neraca :
– konvensional
• analitikal/makro (kapasitas 100
– 200 g, sensifitas 0,1 mg)
• semi mikro (sensitifitas 0,01 mg)
• mikro (sensitifitas 1 µg)
– elektrik
• analitical/makro (kapasitas 160
g, sensitifitas 0,1 mg)
• semimikro (kapasitas 30 g,
sensitifitas 0,01 mg)
• ultramikro (sensitifitas 1µg)
Pengukur volume
• Pipet
– pipet volume
– pipet ukur
– micro pipet
– syringe pipet
• Buret
– macro buret (kapasitas 10,
25, 50, 100 ml; increments
0,1 ml)
– micro buret (kapasitas 2
ml; increments 0,01 ml)
– ultra micro buret
(kapasitas 0,1 ml;
increments 0,001 ml)
Satuan konsentrasi
• Molar (M)
– molar = mol / volume (liter)
• Normal (N)
– normal = gram / (bobot equivalen x liter)
– normal = molar x nr
• Molal (m)
– molal = mol / 1000 gram solvent
• % kadar (b/b, v/v, b/v)
– % kadar = analit / sampel x 100 %
– ppt = % x 10 ; ppm = % x 104 ; ppb = % x 107

Anda mungkin juga menyukai