Anda di halaman 1dari 35

TUGAS PENGANTAR FARMASI

KURIKULUM S1 PERGURUAN TINGGI FARMASI ITB


(INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG)
Dosen : Dr. Tiah Rachmatiah, M.Si, Apt

M Reza Ghozaly, M.Si, Apt

DISUSUN OLEH

Putu Angga Kurnia 15334030

M Setiadji Nugroho 15334114

Risman Barkah 15334122

Monaliza Stefiani 16334004

INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI NASIONAL

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM


PROGRAM STUDI FARMASI
2017
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas karunia dan
rahmatnya makalah ini dapat terselesaikan dengan tepat waktu.

Penulisan makalah ini diajukan untuk memenuhi salah satu syarat dalam bidang mata
kuliah Pengantar Farmasi.

Ucapan terimakasih kami sampaikan kepada Ibu Dr. Tiah Rachmatiah, M.Si, Apt
selaku dosen pembina Mata Kuliah Pengantar Farmasi yang telah membimbing penulis.
Kami menyadari bahwa pada dasarnya makalah ini masih jauh dari kata sempurna, karena
keterbatasan wawasan dan pengetahuan kami terutama yang berhubungan dengan makalah
ini.Untuk itu kritik dan saran yang bersifat membangun sangat diharapkan untuk membantu
kami dalam penyusunan makalah yang lebih baik.

Jakarta, November 2017

Penyusun
Daftar Isi
KATA PENGANTAR
DATAR ISI

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang masalah
B. Rumusan masalah
C. Tujuan

BAB II PEMBAHASAN
A. Sejarah dan Pofil Sekolah Farmasi ITB
B. Kurikulum Program S1 Farmasi di ITB
C. Silabus Program S1 Farmasi di ITB

BAB III PENUTUP


Kesimpulan

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Kurikulum merupakan salah satu alat untuk mencapai tujuan pendidikan, dan
sekaligus digunakan sebagai pedoman dalam pelaksanaan proses belajar mengajar pada
berbagai jenis dan tingkat sekolah. Kurikulum menjadi dasar dan cermin falsafah
pandangan hidup suatu bangsa, akan diarahkan kemana dan bagaimana bentuk kehidupan
bangsa ini di masa depan, semua itu ditentukan dan digambarkan dalam suatu kurikulum
pendidikan. Kurikulum haruslah dinamis dan terus berkembang untuk menyesuaikan
berbagai perkembangan yang terjadi pada masyarakat dunia dan haruslah menetapkan
hasilnya sesuai dengan yang diharapkan.
Demikian pula defenisi yang tercantum dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan
Nasional (Sisdiknas) nomor 20 tahun 2003 Pada pasal 1 dinyatakan bahwa kurikulum
adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai isi dan bahan pelajaran serta cara
yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan belajar mengajar'. Batasan ini
mengisyaratkan bahwa kurikulum mencakup berbagai aspek seperti tujuan (objectives),
materi (content), pengalaman peserta didik (experiences), dan sasaran pembelajaran
(end/outcomes). Secara yuridis formal, batasan kurikulum kita sudah mencakup dua
dimensi pokok kurikulum; produk dan proses. Dalam konteks pendidikan, fokus perhatian
tertuju pada end / outcomes sebagai wujud kinerja lulusan yang diantaranya peduli,
memiliki apresiasi, dan bersikap positif terhadap lingkungan.
Dengan berbagai pengertian, dapatlah dijadikan alasan betapa pentingnya pemahaman
terhadap kurikulum pada suatu jenjang pendidikan dan silabus sebagai tumpuan yang
mendorong terbentuknya kurikulum yang telah di tetapkan oleh suatu lembaga
pendidikan.

1.2 Rumusan Masalah


 Apakah yang di maksud dengan kurikulum?
 Apakah yang dimaksud dengan Silabus?
 Bagaimana kurikulum program S1 farmasi di Institut Teknologi Bandung
 Bagaimana silabus dalam kurikulum program S1 farmasi di ITB?
1.3 Tujuan penyusunan makalah
1.3.1 Tujuan Khusus
Tujuan khusus dari makalah ini tak lain adalah untuk memenuhi tugas
kelompok mata kuliah Pengantar Farmasi berupa melakukan suatu diskusi dan
mempresentasikan hasil diskusi tersebut dengan materi “Kurikulum dan Silabus
Program S1 Farmasi Institut Teknologi Bandung” dengan penugasan akhir yaitu
penyerahan makalah dari hasil presentasi tersebut.
1.3.2 Tujuan Umum
Tujuan umum dari pembuatan makalah ini, antara lain :
 Memahami lebih dalam tentang apakah itu kurikulum dan silabus
 Mengetahui bagaimana kurikulum yang ada di Institut Teknologi Bandung
 Mengetahui bagaimana silabus yang ada di Institut Teknologi Bandung
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Sejarah dan Profil Sekolah Farmasi Institut Teknologi Bandung

2.1.1 Sejarah

Sekolah Farmasi ITB didirikan pada 6 Oktober 1947, dengan nama


Departemen Farmasi, di bawah fakultas yang bernama Faculteit voor Wiskunde and
Natuurwetenschapen. Saat itu, fakultas ini merupakan bagian dari Univertitas
Indonesia. Pada tanggal 1 Februari 1949, fakultas ini diubah menjadi Fakultas Ilmu
Pengetahuan dan Ilmu Alam (FIPIA), namun tetap berada di bawah Universitas
Indonesia. Struktur organisasi Departemen Farmasi sangat sederhana, hanya satu
orang yang bertanggungjawab untuk mengatur departemen, namun sejak 1959,
organisasi berkembang dan seorang sekretaris diangkat untuk membantu ketua
departemen.

Pada tahun 1953 untuk pertama kalinya, warga negara Indonesia, Prof. dr. Rd
Mhd Djuhana Wiradikarta, menjadi dekan dari FIPIA, salah satu staf akademik di
Departemen Farmasi, sampai tahun 1959. Pada tanggal 2 Maret 1959, Fakultas
Teknik dan FIPIA digabung menjadi sebuah institusi baru, yaitu Institut Teknologi
Bandung (ITB) dan Departemen Farmasi menjadi bagian dari Departemen Kimia dan
Biologi sampai tahun 1961. Setelah perubahan organisasi pada tahun 1973,
Departemen Farmasi menjadi bagian dari Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan
Alam.
Hingga tahun 1987, Departemen Farmasi terdiri dari 5 bagian keilmuan, yaitu
Kimia Farmasi, Formulasi, Biologi Farmasi, Farmakologi, serta Ilmu Dasar dan Ilmu
Tambahan. Tiap-tiap bagian merupakan ilmu yang berhubungan, atau kelompok
keilmuan dan terapan di bidang farmasi. Bagian-bagian ini meliputi teori, praktek, dan
penelitian. Pada tiap bagian ada beberapa mata kuliah yang dibimbing oleh seorang
staf sebagai kepala bagian yang bertanggungjawab untuk mengatur dan
mengembangkan bagiannya dalam kuliah yang diberikan, praktek di laboratorium,
dan mengatur proyek penelitian. Setiap laboratorium diatur dan diawasi oleh kepala
laboratorium, dan setiap staf di departemen punya tanggung jawab masing-masing
dalam memberikan kuliah, mendampingi praktikum, dan membimbing proyek
penelitian mahasiswa. Organisasi akademik ini perlahan berkembang dan meningkat,
dan sekarang sekolah mempunyai lima kelompok keilmuan, yaitu Farmasetika,
Farmakokimia, Farmakologi, Farmasi Klinik serta Biologi Farmasi dan Olahraga.
Di awal tahun 1947, mahasiswa yang diterima di Departemen Farmasi
merupakan lulusan sekolah kelas B, seperti HBS, AMS, VHO atau sekolah
menengah. Bahasa yang digunakan dalam perkuliahan adalah Bahasa Belanda dan
Bahasa Inggris. Lama studi 5,5 tahun, terdiri dari 3 tahun tahap Sarjana Muda dan 2,5
tahun tahap Sarjana (S-1). Lulusannya mempunyai kesempatan untuk melanjutkan
pendidikan lanjut (S-3) jika telah mengerjakan sedikitnya 1 subyek (mata kuliah)
besar (hoofdvak) dan 2 subyek kecil (bijvak). Sebagai contoh, subyek besar adalah
Kimia, dan subyek kecil adalah Botani, Kehewanan, dan Fisika. Kurikulum belum
terstruktur dengan baik dan tidak ada batasan lama studi. Mulai tahun 1951, beberapa
subyek telah ditambahkan ke dalam kurikulum sesuai dengan kebutuhan sistem
pendidikan. Karena keberadaan Apoteker di Indonesia kurang memuaskan,
pemerintah melalui Departemen Pendidikan Nasional RI mengeluarkan peraturan
lama studi Farmasi di perguruan tinggi, yaitu 4 tahun, yang terdiri dari 1 tahun tahap
persiapan, 1 tahun pendidikan calon farmasis, dan 2 tahun pendidikan farmasi.
Pada tahun 1960, lama pendidikan farmasi berubah menjadi 6 tahun, yaitu 5
tahun pendidikan sarjana dan 1 tahun pendidikan profesi. Kurikulumnya diubah dan
disesuaikan dengan kebutuhan sistem pendidikan. Beberapa mata kuliah baru
dimasukkan ke dalam kurikulum, seperti Bahasa Inggris, Pendidikan Militer, Ilmu
Resep, dan lain-lain.
Pada tahun 1973, ada perkembangan yang signifikan di ITB. Semua
mahasiswa baru dimasukkan ke dalam Tahap Persiapan Bersama (TPB), mereka tidak
boleh mendapatkan pendidikan di departemen manapun hingga mereka lulus TPB.
Pada saat ini berlaku sistem kredit semester (SKS). Mahasiswa dapat memilih mata
kuliah yang diinginkan dengan jumlah maksimum 24 SKS per semester. Sistem ini
memudahkan mahasiswa untuk mengembangkan kemampuannya sendiri selama
menyelesaikan pendidikan. Kemudian, kurikulum diubah setiap 5 tahun, disusun
berdasarkan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia. Kurikulum
yang berlaku saat ini adalah kurikulum tahun 2013.
Selain Program Sarjana, sekarang Sekolah Farmasi menyediakan Program
Magister dan Program Doktoral. Ada 8 jalur pilihan untuk Program Magister dan
Doktoral, yaitu Farmasi Analisis, Kimia Medisinal, Teknologi Farmasi, Biofarmasi,
Farmakognosi-Fitokimia, Farmakologi-Toksikologi, Analisis dan Keamanan
Makanan, dan Farmasi Rumah Sakit. Sekolah farmasi juga membuka program
pendidikan profesi yang bergelar Apoteker dengan lama studi 1 tahun, pendidikan
meliputi kuliah, kerja praktek profesi farmasi dan ujian komprehensif.
Pada tahun 1996, Departemen Farmasi ITB mempunyai kesempatan untuk
mendapatkan tempat baru, yaitu Laboratorium Teknologi (Labtek) VII, di tengah ITB,
di sebelah Gedung Teknik Elektro dan FMIPA. Dengan luas tanah 6579 m2,
Departmen Farmasi ITB mengoptimalkan fasilitas dan bangunan untuk melayani
mahasiswa dan stake holder. Banyak instrumen dan fasilitas modern diadakan, dan
didukung oleh staf-staf berpengalaman. Semua ini membuat Departemen Farmasi ITB
menjadi salah satu pendidikan Farmasi terbaik di Indonesia
Berdasarkan SK Rektor ITB No. 222/SK/1001/OT/2005 yang ditandatangani
29 Agustus 2005, status Departemen Farmasi berubah menjadi Sekolah Farmasi dan
mulai berjalan sejak 29 Agustus 2005. Sekolah Farmasi mulai tahun 2006 memiliki 2
program studi untuk strata sarjana, yaitu Program Studi Sains dan Teknologi Farmasi
(STF) serta Program Studi Farmasi Klinik dan Komunitas (FKK).

2.1.2 Profil
Sistem Pendidikan di Sekolah Farmasi terdiri dari empat tahap atau strata,
yaitu:
1. Sarjana atau Strata-1 (S1) yang dirancang selesai dalam 4 tahun
dengan gelar Sarjana Sains/S.Si (Prodi Sains dan Teknologi Farmasi),
Sarjana Farmasi/S.Farm (Prodi Farmasi Klinik dan Komunitas).
2. Profesi Apoteker yang dirancang selesai dalam 1 (satu) tahun dengan
gelar Apoteker (Apt.)
3. Magister atau Strata-2 (S2) yang dirancang selesai dalam 2 tahun
dengan gelar Magister Sains ( M.Si.)
4. Program Doktoral yang dirancang selesai dalam 3 tahun dengan gelar
Doktor.
Program Sarjana di ITB mempunyai beban sekurang-kurangnya 144 SKS dan
sebanyak-banyaknya 160 SKS yang terbagi dalam :

1. Tahap Persiapan Bersama dengan beban minimal 36 (tiga puluh enam)


SKS
2. Tahap Sarjana Muda dengan beban minimal 72 (tujuh puluh dua) SKS.
3. Tahap Sarjana dengan beban minimal 36 (tiga puluh enam) SKS.

Mahasiswa Program Sarjana yang menunjukkan prestasi akademik tinggi


dapat memilih untuk mengikuti pendidikan Program Magister sebagai bagian yang
menyatu dengan Program Sarjana. Lulusan pendidikan Program Sarjana dengan
prestasi akademik tinggi dapat memilih untuk mengikuti Program Doktor secara
langsung. Jika tidak ada bagian atau persyaratan Program Magister yang harus
dipenuhi maka bagian atau persyaratan tersebut menjadi bagian yang menyatu
dengan Program Doktor.

Program Profesi Apoteker berlangsung dalam 2 (semester) selama 1 (satu)


tahun dengan beban studi sebanyak 32 sks. Pendidikan profesi terbagi ke dalam 2
tahap, yaitu tahap perkuliahan profesi (16 sks) dan tahap kerja praktek profesi (2×8
sks).

Pendidikan Program Magister adalah kelanjutan linear Program Sarjana, atau


merupakan interaksi beberapa disiplin ilmu yang terbentuk sesuai dengan
perkembangan ilmu pengetahuan atau tuntutan kebutuhan. Pendidikan Program
Magister setelah Program Sarjana mempunyai beban sekurang-kurangnya 36 (tiga
puluh enam) SKS dan sebanyak-banyaknya 50 (lima puluh) SKS.

Pendidikan Program Doktor setelah Program Magister mempunyai beban SKS


yang ditentukan oleh Program Pascasarjana sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

2.2 Kurikulum Program S1 Farmasi di Institut Teknologi Bandung


Kurikulum merupakan seperangkat atau sistem rencana dan pengaturan
mengenai isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman untuk
aktivitas belajar mengajar. Sistem diatas menunjukkan bahwa kurikulum merupakan
sejumlah komponen yang terkait dan berhubungan satu sama lain untuk mencapai
tujuan pendidikan.
Kurikulum sebagai suatu rancangan dalam pendidikan memiliki posisi yang
strategis, karena seluruh kegiatan pendidikan bermuara kepada kurikulum. Begitu
pentingnya kurikulum sebagaimana sentral kegiatan pendidikan, maka didalam
penyusunannya memerlukan landasan atau fondasi yang kuat, melalui pemikiran dan
penelitian secara mendalam.
Kurikulum merupakan unsur yang terpenting untuk seluruh jenjang akademik,
mulai dari jenjang pendidikan terendah hingga jenjang pendidikan tertinggi yaitu
Perguruan Tinggi, baik Perguruan Tinggi Swasta ataupun Perguruan Tinggi Negeri,
misalnya saja Sekolah Farmasi Institut Teknologi Bandung (ITB).
Secara garis besar, Kurikulum 2013 yakni:
 Tahun Pertama Bersama : 2 semester, 36 sks
 Tahap Sarjana : 6 semester, 108 sks
 Wajib : 96 sks
 Pilihan : 12 sks (minimal 3 sks dari luar
prodi)
 Total : 8 semester, 144 sks
 Wajib : 132 sks
 Pilihan : 12 sks (minimal 3 sks dari luar
prodi)
Di Sekolah Farmasi Institut Teknologi Bandung terdapat dua program studi
yaitu Program Studi Sains dan Teknologi dan Program Studi Farmasi Klinik dan
Komunitas. Dari kedua program studi ini,masing-masing memiliki kurikulum yang
berbeda. Adapun kurikulum tersebut yaitu :
1. Program Studi Sains dan Teknologi ( STF )

Program Studi Sains dan Teknologi Farmasi mengkaji ilmu pengetahuan dan
teknologi di bidang farmasi, mencakup berbagai aspek yang berhubungan dengan
produk farmasi mulai dari pencarian atau penemuan, pengolahan dan pengembangan
bahan baku hingga menjadi sediaan farmasi yang siap digunakan. Dalam arti lain,
program studi ini berorientasi kepada pengembangan pharmaceutical science &
technology atau pendekatannya bersifat product oriented untuk memenuhi kebutuhan
tenaga riset, pengembangan, produksi dan pemeriksaan produk farmasi dan alat
kesehatan.
Ilmu yang akan dipelajari dalam prodi ini terkait sangat erat dengan dunia industri
farmasi. Tentunya karena tingkat kecanggihan alat-alat yang digunakan pada industri
farmasi ini, pelaksanaan dan pengembangannya harus berdasarkan penelitian yang
canggih. Di bidang teknologi, mahasiswa dapat meneliti tentang obat dan
penyembuhan penyakit berbasis DNA. Di bidang Kimia Medisinal, mahasiswa dapat
meneliti senyawa obat baru. Di bidang Fitokimia, mahasiswa dapat meneliti pengaruh
senyawa dari tanaman terhadap gangguan fisiologi pada tubuh dan banyak lagi
lainnya.

Di bidang Farmakologi, mahasiswa dapat meneliti tentang mekanisme kerja obat


terhadap tubuh. Bahkan bagi yang menyukai komputer, mahasiswa dapat melakukan
riset permodelan suatu senyawa obat baru melalui program komputer.

Struktur Kurikulum 2013 Program Studi Sarjana Sains dan Teknologi Farmasi (STF) :

 Kurikulum Semester 1  Kurikulum Semester 2


URUT KODE NAMA KULIAH SKS URUT KODE NAMA KULIAH SKS
SEM KULIAH SEM KULIAH
1 MA1102 Matematika IB 3 1 MA1202 Matematika IIB 3

2 FI1102 Fisika Dasar IB 3 2 FI1202 Fisika Dasar IIB 3

3 KI1101 Kimia Dasar IA 3 3 KI1201 Kimia Dasar IIA 3

4 KU1101 Pengantar 2 4 KU1201 Pengantar 2


Rekayasa & Desain Rekayasa & Desain
I II
5 KU1071 Pengenalan 2 5 KU1001 Olah Raga 2
Teknologi
Informasi A
6 KU1011 Tata Tulis Karya 2 6 KU102X Bahasa Inggris 2
Ilmiah
7 FA1101 Pengantar Farmasi 3 7 BI1202 Biologi Sel dan 3
& Kesehatan Terapannya
Total = 18 SKS Total = 18 SKS

Total SKS TAHUN 1 = 36 SKS

* Mata Kuliah Wajib Jalur Pilihan: Sains dan Teknologi Farmasi


 Kurikulum Semester 3  Kurikulum Semester 4
URUT KODE NAMA KULIAH SKS URUT KODE NAMA KULIAH SKS
SEM KULIAH SEM KULIAH
1 FA2111 Dasar Analisis 2 1 FA2211 Sintesis Obat 2
Farmasi
2 FA2112 Kimia Fisika 2 2 FA2201 Farmasi 2
Farmasi Lingkungan
3 FA2114 Mikrobiologi 3 3 FA2212 Praktikum Kimia 2
Farmasi Farmasi Organik
dan Fisik
4 FA2113 Dasar-dasar 2 4 FA2221 Farmakognosi 2
Sintesis Obat
5 FA2121 Botani Farmasi 3 5 FA2202 Statistika Farmasi 2

6 FA2131 Farmasetika Dasar 3 6 FA2231 Farmasi Fisika 4

7 FA2141 Anatomi dan 2 7 FA2241 Anatomi dan 2


Fisiologi Manusia I Fisiologi Manusia
II
8 KU2071 Pancasila dan 2 8 KU206X Agama dan Etika 2
Kewarganegaraan
Total = 19 SKS Total = 18 SKS

Total SKS TAHUN 2 = 37 SKS

 Kurikulum Semester 5  Kurikulum Semester 6


URUT KODE NAMA KULIAH SKS URUT KODE NAMA KULIAH SKS
SEM KULIAH SEM KULIAH
1 FA3111 Biokimia Farmasi 2 1 FA3201 Manajemen dan 2
Kewirausahaan
2 FA3112 Analisis Farmasi 2 2 FA3211 Praktikum Kimia 2
Instrumental Farmasi Analisis
3 FA3113 Praktikum Kimia 2 3 FA3231 Bioteknologi 3
Farmasi Instrumen Farmasi
dan Biokimia
4 FA3131 Teknologi Farmasi 3 4 FA3232 Farmakokinetik 3
Sediaan Likuid-
Semisolid
5 FA3132 Praktikum 2 5 FA3241 Farmakologi dan 2
Teknologi Farmasi Toksikologi II
Sediaan Likuid-
Semisolid
6 FA3141 Farmakologi dan 2 6 FA3221 Farmakognosi 3
Toksikologi I Analistik
7 FA3142 Imunologi 2

Total = 15 SKS Total = 15 SKS

Total SKS TAHUN 3 = 30 SKS


 Kurikulum Semester 7  Kurikulum Semester 8
URUT KODE NAMA KULIAH SKS URUT KODE NAMA KULIAH SKS
SEM KULIAH SEM KULIAH
1 FA4091 Tugas Akhir I 1 1 FA4092 Seminar 1

2 FA4011 Kimia Medisinal 2 2 FA4093 Tugas Akhir II 5

3 FA4112 Analisis Senyawa 2 3 FA4094 Sidang Sarjana 1


Aktif
4 FA4121 Fitokimia 4 4 FA4221 Teknologi Bahan 2
Alam
5 FA4131 Teknologi Farmasi 3 5 FA4231 Dasar Farmasi 2
Sediaan Solida Industri
6 FA4141 Farmakologi dan 2 6 FA4232 Biofarmasi 2
Toksikologi III
7 FA4142 Praktikum 2
Farmakologi Terpadu
8 FK4141 Farmakoterapi Dasar 2

Total = 18 SKS Total = 13 SKS

Total SKS TAHUN 4 = 31 SKS


Total SKS = 134 SKS
Mata Kuliah Pilihan Program Studi

NO KODE KULIAH NAMA KULIAH SKS

1 FA3101 Stabilita Obat 2

2 FA3102 Kromatografi dan Elektroforesis 2

3 FA3103 Radiofarmasi 2

4 FA3104 Analisis Keamanan Pangan 2

5 FA3105 Farmakognosi Bahari 2

6 FA3202 Polimer Farmasetik 3

7 FA3203 Kultur Sel dan Jaringan Tumbuhan 2

8 FA3204 Toksikologi Analisis 2

9 FA3205 Mikrobiologi Analisis 2

10 FA3208 Teknologi Kosmetik 2

11 FA4102 Etnofarmakologi 2

12 FA4103 Produk Biomedik 2

13 FA4201 Kapita Selekta 2

14 FA4202 Kristalografi 2

15 FA4203 Farmasi Veteriner 2

16 FA4204 Pengembangan & Validasi Metode Analisis 2

17 FA4205 Biosintesis Senyawa Obat 2

18 FA4206 Farmakogenetika 2
2. Program Studi Farmasi Klinik dan Komunitas ( FKK )
Program Studi Farmasi Klinik dan Komunitas mengkaji ilmu pengetahuan di
bidang farmasi mencakup aspek layanan kefarmasian (pharmaceutical care),
implementasi konsep clinical pharmacy dan pengelolaan com-munity pharmacy yang
sejalan dengan Paradigma Sehat, mengisi kebutuhan tenaga kesehatan dalam rangka
mewujudkan layanan kesehatan oleh tripartit profesi Dokter (medical care). Apoteker
(pharma-ceutical care). Perawat (nursing care); serta mengenal berbagai produk farmasi
dan alat kesehatan yang diarahkan kepada tujuan layanan prima untuk pasien (patient
oriented).
Farmasi Klinik dan Komunitas merupakan salah satu pilihan program studi pada
Sekolah Farmasi ITB. Jika pada prodi Sains dan Teknologi Farmasi lebih banyak
berorientasi pada pengembangan produk dan industri kefarmasian, maka prodi Farmasi
Klinik dan Komunitas lebih banyak berorientasi pada pelayanan kefarmasian. Hal ini
sejalan dengan paradigma baru pelayanan kefarmasian dimana sekarang tidak hanya
difokuskan pada produk, tetapi juga lebih berorientasi diarahkan pada pasien.
Oleh karenanya pada prodi ini, selain mahasiswa akan mempelajari berbagai mata
kuliah yang bersifat kefarmasian seperti: Kimia Analisis, Mikrobiologi, Bioteknologi,
Botani Farmasi, Farmakologi, Biofarmasi, dan Farmasi Klinik, mahasiswa juga akan
mempelajari mata kuliah yang menunjang sisi pelayanannya seperti: Farmakokinetik
Klinik, Farmakoekonomi, Sosial Farmasi, Ilmu Komunikasi, Farmasi Rumah Sakit,
Manajemen Kewirausahaan, dan lain-lain.

Setelah menyelesaikan kuliah pada prodi ini, mahasiswa diharapkan mampu


melakukan praktek pelayanan kefarmasian (pelayanan produk dan klinik) sesuai dengan
asas dan etika pharmaceutical care yaitu obat sampai ke tangan pasien dalam keadaan
baik, efektif dan aman disertai informasi yang memadai agar penggunaannya untuk
mencapai kesembuhan. Serta mampu berkontribusi aktif dalam mengevaluasi,
menginterpretasi dan memberikan solusi pada uji penelitian pra-klinik dan klinik.
Struktur Kurikulum 2013 Program Studi Sarjana Farmasi Klinik dan Komunitasi (FKK)
yaitu :
 Kurikulum Semester 1  Kurikulum Semester 2
URUT KODE NAMA KULIAH SKS URUT KODE NAMA KULIAH SKS
SEM KULIAH SEM KULIAH
1 MA1102 Matematika IB 3 1 MA1202 Matematika IIB 3
2 FI1102 Fisika Dasar IB 3 2 FI1202 Fisika Dasar IIB 3
3 KI1101 Kimia Dasar IA 3 3 KI1201 Kimia Dasar IIA 3
4 KU1101 Pengantar Rekayasa 2 4 KU1201 Pengantar 2
& Desain I Rekayasa &
Desain II
5 KU1071 Pengenalan 2 5 KU1001 Olah Raga 2
Teknologi Informasi
A
6 KU1011 Tata Tulis Karya 2 6 KU102X Bahasa Inggris 2
Ilmiah
7 FA1101 Pengantar Farmasi 3 7 BI1202 Biologi Sel dan 3
& Kesehatan Terapannya
Total = 18 SKS Total = 18 SKS

Total SKS TAHUN 1 = 36 SKS

* Mata Kuliah Wajib Jalur Pilihan: Farmasi Klinik dan Komunitas

 Kurikulum Semester 3  Kurikulum Semester 4


URUT KODE NAMA KULIAH SKS URUT KODE NAMA KULIAH SKS
SEM KULIAH SEM KULIAH
1 FK2111 Kimia Analitik 2 1 FK2201 Farmasi 2
Farmasi Lingkungan
2 FK2112 Mikrobiologi Medik 3 2 FK2202 Biostatistik 2

3 FK2131 Farmasetika Dasar 3 3 FK2211 Kimia Organik 3


Obat
4 FK2132 Farmasi Fisika 2 4 FK2231 Dasar-dasar 3
Dasar Teknologi Sediaan
Farmasi
5 FA2141 Anatomi dan 2 5 FK2241 Epidemiologi 2
Fisiologi Manusia I Kesehatan
Masyarakat
6 FA2121 Botani Farmasi 3 6 FK2242 Patofisiologi 2

7 KU206X Agama dan Etika 2 7 FA2241 Anatomi dan 2


Fisiologi Manusia
II
8 KU2071 Pancasila dan 2
Kewarganegaraan
Total = 17 SKS Total = 18 SKS

Total SKS TAHUN 2 = 35 SKS


 Kurikulum Semester 5  Kurikulum Semester 6
URUT KODE NAMA KULIAH SKS URUT KODE NAMA KULIAH SKS
SEM KULIAH SEM KULIAH
1 FK3112 Praktikum Analisis 2 1 FK3211 Biokimia Medik 2
Obat
2 FK3121 Farmakognosi 3 2 FK3221 Fitoterapi 3
Umum
3 FK3141 Dasar-Dasar 2 3 FK3213 Praktikum Biokimia 2
Farmasi Rumah Medik Dan Klinik
Sakit
4 FA3141 Farmakologi dan 2 4 FK3212 Kimia Klinik 2
Toksikologi I
5 FA3142 Imunologi 2 5 FK3231 Bioteknologi Medik 2

6 FA3112 Analisis Farmasi 2 6 FA3201 Manajemen dan 2


Instrumental Kewirausahaan
7 FA3241 Farmakologi dan 2
Toksikologi II
Total = 13 SKS Total = 15 SKS

Total SKS TAHUN 3 = 28 SKS

 Kurikulum Semester 7  Kurikulum Semester 8


URUT KODE NAMA KULIAH SKS URUT KODE NAMA KULIAH SKS
SEM KULIAH SEM KULIAH
1 FK4131 Biofarmasi – 4 1 FK4092 Tugas Akhir II 5
Farmakokinetik
Klinik
2 FK4111 Toksikologi Analisis 2 2 FK4093 Seminar 1
dan Bioanalisis
3 FK4141 Farmakoterapi Dasar 2 3 FK4094 Sidang Sarjana 1

4 FK4142 Farmasi Klinik Dasar 4 4 FK4241 Farmakoterapi 3

5 FK4091 Tugas Akhir I 1 5 FK4242 Konseling Dan 2


Informasi Obat
6 FA4141 Farmakologi dan 2 6 FA4011 Kimia Medisinal 2
Toksikologi III
7 FA4142 Praktikum 2 7 FK4243 Psikologi dan Ilmu 2
Farmakologi Terpadu Komunikasi
Total = 17 SKS Total = 16 SKS

Total SKS TAHUN 4 = 33 SKS


Total SKS = 132 SKS
Mata Kuliah Pilihan Program Studi

NO KODE KULIAH NAMA KULIAH SKS

1 FK3101 Fisiologi Olahraga 2

2 FK3102 Terapi Nutrisi Medikal 2

3 FK3103 Metode Farmakologi dan Toksikologi 2

4 FK3201 Parasitologi dan Virologi 2

5 FK3202 Farmakogeografi dan Etnofarmakognosi 2

6 FK3203 Hematologi 2

7 FK4101 Imunoterapi 2

8 FK4201 Toksikologi Klinik 2

9 FK4202 Farmakoekonomi 2

10 FK4203 Evaluasi Khasiat dan Keamanan Obat 2


2.3 Silabus Program S1 Farmasi di Institut Teknologi Bandung

Silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu kelompok mata pelajaran atau
tema tertentu yang mencakup standar kompetensi, kompetensi dasar, materi pokok
atau pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator, penilaian, alokasi waktu, dan
sumber/bahan/alat belajar. Silabus merupakan penjabaran standar kompetensi dan
kompetensi dasar ke dalam materi pokok atau pembelajaran, kegiatan pembelajaran,
dan indikator pencapaian kompetensi untuk penilaian.
Silabus merupakan seperangkat rencana dan pengaturan tentang kegiatan
pembelajaran, pengelolaan kelas, dan penilaian hasil belajar. Silabus berisikan
komponen pokok yang dapat menjawab pertanyaan berikut.:
1. Kompetensi yang akan ditanamkan kepada peserta didik melalui suatu kegiatan
pembelajaran.
2. Kegiatan yang harus dilakukan untuk menanamkan atau membentuk
kompetensi tersebut.
3. Upaya yang harus dilakukan untuk mengetahui bahwa kompetensi tersebut
sudah dimiliki peserta didik.
4. Silabus bermanfaat sebagai pedoman sumber pokok dalam pengembangan
pembelajaran lebih lanjut, mulai dari pembuatan rencana pembelajaran,
pengelolaan kegiatan pembelajaran, dan pengembangan sistem penilaian.

Adapun silabus dalam kurikulum Silabus Program S1 Farmasi di Institut


Teknologi Bandung yaitu :
1. Pendidikan Kewarganegaraan
Pendahuluan, Filsafat Pancasila (pancasila sebagai sistem filsafat dan sebagai
ideologi bangsa dan negara, identitas nasional, politik dan strategi, demokrasi
Indonesia, hak azasi manusia dan rule of law, hak dan kewajiban warganegara,
geopolitik dan geostrategi Indonesia.
Pustaka :
a. Kaelan, 2003, Pendidikan Pancasila, Paradigma, Yogyakarta
b. Lemhanas, 1980, Kewiraan untuk Mahasiswa, Gramedia, Jakarta
c. Lemhanas, 1992, Pendidikan Kewarganegaraan, Gramedia, Jakarta
d. Poespowardoyo, S, 1989, Filsafat Pancasila, Gramedia, Jakarta
e. Sunardi, R.M., 1997, Teori Ketahanan Nasional, Penerbit Hastanas, Jakarta

2. Pendidikan Agama
Pendahuluan: Tuhan Yang Maha Esa dan Ketuhanan, manusia (hakekat,
martabat dan tanggung jawab); Hukum (untuk menumbuhkan kesadaran supaya
taat hukum Tuhan dan fungsi profetik agama), Moral, Ilmu Pengetahuan
Teknologi dan Seni (iman, ipteks dan amal sebagai kesatuan, kewajiban
menuntut dan mengamalkan ilmu, tanggung jawab ilmuwan dan seniman),
pembinaan pribadi ummat beragama sebagai anggota keluarga, masyarakat,
bangsa, dan negara, masyarakat (beradab dan sejahtera dan peran masya-rakat,
HAM dan demokrasi), budaya (akademik, etos kerja, sikap terbuka dan adil),
serta politik (kontribusi agama dalam kehidupan berpolitik dan peranan agama
dalam mewujudkan persatuan dan kesatuan bangsa).
Pustaka:
Diserahkan kepada masing-masing agama

3. Bahasa
a. Bahasa Indonesia
Pendahuluan: membicarakan pokok bahasan masalah analisis teks tentang pola
kalimat, hubungan antara kalimat, frase, bentuk tulisan, narasi, deskripsi,
ekspresi, argumentasi, asas-asas penyusunan gagasan dalam karangan, gaya
bahasa dan latihan transformasi ke bahasa ilmiah, dan latihan mengarang dalam
bahasa ilmiah
b. Bahasa Inggris
Pendahuluan; membicarakan pokok bahasan tentang reading, translating,
vocabulary and structure untuk dapat memahami buku teks kefarmasian dalam
bahasa Inggris dan menerjemhakan buku teks atau artikel ilmiah dalam bahasa
Inggris ke dalam bahasa Indonesia.

4. Ilmu-Ilmu Dasar untuk Farmasi


Pendahuluan (kegunaan basic science dalam farmasi):
a. Matematika : Membicarakan pokok bahasan masalah him-punan fungsi,
grafik fungsi, limit dan kontinuitas, derivatif, integral tak tentu, integral
tertentu, matrik;
b. Fisika : Konsep dasar fisika untuk farmasi,kinematika, dinamika,
hukum Newton, hukum kekekalan, mekanika zat alir, termodinamika, fisika
modern
c. Kimia : Membicarakan kinetika gas, kinetika kimia, reaksi
kesetimbangan teori atom dan molekul dalam larutan, elektrolit , ikatan
kimia, termokimia dan energetika, asam-basa, kimia inti dan unsur-unsur
transisi, reaksi redoks, metode pemisahan, senyawa anorganik dalam sistem
biologi
Pustaka:
a. Brady, J.E., 1990, General Chemistry, Principles and Structure, John
Wiley & Sons, Toronto
b. Clarke, P.S., 1974, Calculus and Analytic Geometry, Heath and Co.,
Ontario, Canada
c. Petrucci, R.H., 1985, General Chemistry, Principles and Modern
Application, 4th. Ed., Collier Mac Inc., New York
d. Miller, M., 1977, College Physics, 4th. ed., Haecourt Brace Jovanovich
Inc., New York
e. Mizrahi, A., and Sullivan, M, 1982, Calculus and Analytic Geometry,
Wadesworth Inc., California.
f. Schaum, D., 1977, Theory and Problems of College Physics, McGraww
Hill Book Co., New York

5. Biologi Sel
Pendahuluan : organisasi sel dan subsel prokariot dan eukariot; asam nukleat
dan protein; proses biologi dalam sel prokariot dan eukariot; ekspresi gen dan
mekanisme pengendalian; genetika mikroba; sistem transport pada prokariot dan
eukariot; prinsip rekayasa genetika dan produk rekombinan dalam bidang
farmasi.
Pustaka:
a. Glick, B. and Pasternack J.J., 1994, Principles and Application of
Recombinant DNA, American Sosiety of Microbiology, Washington
b. Lengeler, J.W., Drews, G., and Schleegel, H.G., 1999, Biology of the
Prokaryotes, Blackwell Sciences, New York.
c. White, D, 2000, The Physiology and Biochemistry of Prokaryotes, 2nd. Ed.,
Oxford University Press., New York.

6. Kimia Organik
Pendahuluan: membicarakan struktur dan ikatan kimia, nomenklatur dan sifat
molekul organik, mekanisme reaksi organik dan pengenalan stereokimia, reaksi
substitusi dan eliminasi (alifatik dan siklik), senyawa karbonil (aldehida dan
keton, reaksi addisi nukleofilik dan elektrofilik, asam karboksilat (turunan asam
karboksilat seperti turunan asilhalida, ester, amida, anhidrida), reaksi-reaksi
spesifik karbonil (pembentukan ikatan C-C, reaksi substi-tusi karbonil-alpha,
reaksi kondensasi karbonil), karbohidrat; senyawa heterosiklik, polimerisasi.
Pustaka:
a. Fassenden R.J., and Fassenden, J.S., 1986, Organic Chemistry, Wardsworth
Inc., California
b. Mc Murry J., 2004, Organic Chemistry, Wards-worth Inc., California
c. Salomons, T.W.G, 1997, Fundamentals of Organic Chemistry, John Willey &
Sons, New York
d. Vogel, A.I., 1990, A Textbook of Practical Organic Chemistry, Longman,
London

7. Kimia Analisis
Pendahuluan : membicarakan metode-metode analisis baik kualitatif maupun
kuantitatif dengan mengkaitkan terjadinya interaksi radiasi elektromagnetik
dengan molekul menggunakan instrumentasi spektrometri (spektrofometer uv-
vis, infra merah, spektrofluorometri), pemisahan senyawa dari campurannya
menggunakan sistem kromatografi (gas, cair kinerja tinggi), dan analisis
elektrokimia (potensiometri, coulometri dan polarografi); volumetri; dan
gravimetri.
Pustaka:
a. Christian, G.D., 1994, Analytical Chemistry, John Willey & Sons, New York
b. Harris, D.C., 1987, Quantitative Chemical Analysis, 2nd. Ed., Freeman Co.,
New York
c. Pecsok, R.L., Shields, L.D., and Cairns, T., and McWilliam, I.G., 1976,
Modern Methods of Chemical Analysis, 2nd. Ed., John Willey & Sons, New
York.
d. Kealey, D.,and Haines, P.J., 2002, Analytical Chemistry, Bios Scien. Publ.,
Oxford
e. Skoog, D.A., Holler, F.J., and Crouch, S.R., 2007, Principles of Instrumental
Analysis, 6th. Ed., Thomson, Belmont.
f. Willard, H.H., Merrit Jr., L.L., Dean, J.A., and Settle Jr, F.A., 1988,
Instrumental Methods of Analysis, 7th. Ed, Wadsworth Publ. Co., California

8. Botani Farmasi
Pendahuluan: ruang lingkup botani, isi sel protoplasmik dan organel,
sistematika, determinasi dan pengertian tentang tumbuh-tumbuhan obat,
tumbuh-tumbuhan rendah dan tinggi termasuk nabati bahari yang meliputi nama
tumbuh-tumbuhan, familia, morfologi, letak dan fungsinya, dan bagian tanaman
yang di-gunakan dalam farmasi, dan tumbuhan obat Indonesia.
Pustaka:
a. Anonim, 1985, Medicinal Herbs Index in Indonesia, Jilid I, PT Eisai
Indonesia, Jakarta
b. Anonim, 1985, Tanaman Obat Indonesia, Jilid I, Dep. Kes. RI, Jakarta
c. Anonim, 1995, Medicinal Herbs Index in Indonesia, Jilid II, PT Eisai
Indonesia, Jakarta
d. Bisset, N.G., 1994, Herbal and Phytopharmaceutical, Medpharm Scientific
Publ, Stutgart
e. Bruneton, J., 1995, Pharmacognosy, Phytochemistry and Medicinal Plants,
Lavosier Publ., Paris
f. Syamsuhidayat, S.S., dan Hutapea, J.R., Inven-taris Tanaman Obat Indonesia
Dep. Kes. RI, Jakarta
g. Sudarsono, Didik Gunawan, Subagus Wayuono, Imono Argo Donatus, dan
Purnomo, 2002, Tumbuhan Obat I dan II, PPOT-UGM, Yogyakarta.
h. Youngken, H.W., Pharmaceutical Botany, The last Ed., Blackiston Co.,
Philadelphia
i. Watt, J.M., and Breyer-Brandwijk, R., 1962, The Medicinal and Poisonous
Plants of Southern and Eastern Africa, 2nd. Ed., Livingstone Ltd., London.
9. Anatomi Fisiologi Manusia
Pendahuluan; membahas konsep dasar tubuh sebagai kesatuan, istilah anatomi
dan fisiologi, organisasi di tingkat molekuler-sel-jaringan, mekanisme transpor
di dalam tubuh, struktur dan fungsi, penilaian fungsi serta penyimpangan pada
fungsi sistem peliput, system lokomotorius, syaraf, pancaindra, endokrin,
kardiovaskular, limfatik dan imunitas, respiratori, pencernaan, uriner,
kesetimbangan cairan, elektrolit, asam-basa; sistem reproduksi serta integrasi
antar sistem.
Pustaka:
a. Langley, L.L (Editor), 1990, Dynamic of Anatomy and Physiology, Mc Graw
Hill Co., New York
b. Martini, F.H., 2001, Fundamentals of Anatomy and Physiology ., 5th. Ed.,
Prentice Hall, New Jersey
c. Tortora, G.J., and Anagnostakos, N.P., Principles of Anatomy and
Physiology, 4th. Ed., Harper and Row Publ., New York
d. Wood, M.G., 1998, Laboratory Textbook of Anatomy and Physiology .,
Freeman Co., San Fransisco

10. Biokimia
Pendahuluan: protein dan asam amino, teknik pemurnian protein, lipid dan
membrane, enzim sebagai katalis, Km, Vm dan inhibisi enzim, konsep dasar
dan metabolisme karbohidrat, daur asam sitrat, fosforilasi oksidatif.
Pustaka:
a. Berg, J.M., Tymoczko, J.L., and Styrer, L., 2002, Biochemistry, 5th. Ed.,
Freeman Co., San Fransisco
b. Clark, J.M., and Robert, L.S., 1977, Experimental Biochemistry, 2nd. Ed., .,
Freeman Co., San Fransisco
c. Elliot W.H., and Elliot, D.C., 1996, Biochemistry and Molecular Biology,
John Willey & Sons, New York
d. Lehninger, A.L., 2003, Principles of Biochemistry, Tata Mc Graw Hill Co.,
New Delhi.

11. Mikrobiologi dan Virologi


Pendahuluan; membicarakan pokok bahasan masalah biologi dari
mikroorganisme, patogenisitas pertumbuhan mikroorganisme dan fermentasi,
metabolit yang dihasilkan oleh mikroorganisme, konsep antibiosis dan
antisepsis, virus (biologi dan pertumbuhannya), penggunaan mikro-organisme
dalam farmasi (penetapan kadar antibiotika, uji sensitivitas, uji angka lempeng
total, uji kapang, uji bioautografi dsb), uji sterilitas.
Pustaka:
a. Anonim, Farmakope Indonesia, Edisi IV, Jakarta
b. Attlas, R.M., Brown, A.E., Dobra, K.W., and Lionas, M., 1989,
Experimental Microbiology Fundamental and Aplication, Mc Millan Publ. Co.,
New York
c. Browne, L.M., and Szenthe, N.A., 1989, Laboratory Manual for
Microbiology, 2nd. Ed., Dept. Chemis. Univer. of Alberta, Canada
d. Hugo, W.B., and Russel, A.D., 1999, Pharmaceutical Microbiology, 5th. ed.,
Blackwell Scient. London
e. Madigan, T.M., Martinko, J.M., and Parker, J., 1997, Biology of
Mycroorganism, Ed. 8., Prentice Hall Inc., New Jersey
f. Russel, A.d., Chopra, I., 1990, Understanding Antibacterial Action and
Resistance, Ellis Horwood Lim., Londo

12. Imunologi
Pendahuluan; fungsi dan mekanisme produksi antibodi oleh sel-sel penghasil
antibody, molekul pengenal antigen, interaksi antigen-antibodi, isolasi dan
pemurnian antibodi, reaksi immuno-kimia, molekul-molekul yang terlibat
dalam respon imun dan mekanisme deaktivasi agen infeksi, pembuatan
monoklonal anti-bodi, macam dan metode pembuatan konjugat, dan
pembuatan vaksin rekayasa serta strategi terapi kanker, autoimmun,
hipersensitivitas.
Pustaka:
a. Abbas, A.K., Lichman, A.H., and Pober, J.S., 1994, Cellular and Molecular
Immunology, 2nd. Ed., WB Saunders, Co., Philadelphia
b. Roit, I., Brostoff, J., and Male, D., 1998, Immuno-logy, 5th. Ed., Mosby,
London
c. Roit, I., 1997, Essential Immunology, 9th. Ed., Blackwell Co., London

13. Patologi
Pendahuluan, membicarakan pokok bahasan tentang kondisi patologi sel,
jaringan, prose inflamasi secara umum, dan organ, jejas dan trauma dan
penimbunan intraselular, adaptasi dan kematian sel, inflamasi akut dan kronis,
regenerasi dan kesembuhan luka, penyakit infeksi dan neoplasia serta
pengenalan patofisiologi.
Pustaka:
a. Greene, R.J., Harris, N.D., and Goodyer, L.I., 2000, Pathology and
Therapeutics for Pharmacists : A Basic for Clinical Pharmacy,2nd. Ed.,
Pharm. Press., London
b. Kumar, V., Cotran, R.S., and Robin, S.L., 1997, Basic Pathology, 6th. Ed.,
W.B. Saunders, Philadelphia
c. Stevens, A., Lowe, J., 1995, Pathology, 2nd. Ed., Mosby, London

14. Farmasi Fisika


Pendahuluan; sifat fisikomimia molekul obat, kinetika dan orde reaksi,kelarutan
dan faktor yang mempengaruhinya, difusi dan disolusi, stabilitas (fungsi dan
cara penentuannya), pengertian tentang fenomena antar permukaan dan
penentuan tegangan permukaan; sistem dispersi (koloid, emulsi, suspensi,
dispersi padat), pengertian rheologi dan viskositas serta hubungannya dalam
farmasi, mikromeritik, sifat-sifat fisika senyawa obat berbentuk serbuk.
Pustaka:
a. Florence, 1988, Physicochemical Principles of Pharmacy. 2nd. Ed.,
McMillan Pub., London
b. Martin, A.M., 2006, Physical Pharmacy, 4th. Ed., Lea & Febiger, Philadelphi

15. Farmasetika Dasar


Pendahuluan: Farmakope dan kegunaannya, prinsip dan teknik dasar pembuatan
sediaan farmasi, resep (yang mencakup persyaratan, kelengkapan, perhitungan
dosis, aspek sosial hubungan dengan tenaga medik), peralatan dan perlengkapan
dalam pembuatan sediaan farmasi, jenis dan macam sediaan farmasi (padat, cair,
semi solida dan galenik).
Pustaka:
a. Anonim, Farmakope Indonesia, Edisi I, II, III dan IV, Jakarta
b. Troy, B.D (ed.) 2006, Remington : The Science and Practice of Pharmacy,
21st. Ed., Lippincott Williams & Wilkins
c. Thomson, J.E., 2004, A practical guide to Contem-porary Pharmacy Practice,
Lippincott Williams & Wilkins

16. Teknologi Sediaan Farmasi


Pendahuluan: rancangan bentuk sediaan, garis besar formulasi sediaan, cara
pemberian dengan bentuk sediaan dan tahap-tahap pengembangan sediaan,
preformulasi, eksipien, sistem peralatan dalam pembuatan sediaan, formulasi,
cara pembuatannya, dan evaluasi sediaan obat, kosmetik, dan bahan alam
(solida, cair, semi solida dan steril).
Pustaka:
a. Amstrong, N.A., and James, K.C., 1996, Pharmaceutical Experimental
Design and Inter-pretation, Taylor and Francis, Bristol
b. Aulton, M.E., 1988, The Science of Dosage Form Design, Churchil
Livingstone, Edinburg
c. Avis, K.E., Lachman, L., and Lieberman, H.A., 2000, Pharmaceutical
Dosage Form : Parenteral, Tablet, Disperse system, Vol I,II,III, Marcel
Dekker Inc., New York
d. Banker, G.S., and Rhodes, C.T., 1996, Modern Pharmaceutics, 3rd . Ed.,
Marcel Dekker Inc., New York
e. Gennaro, A.R., 1995, Remington : The Science and Practice of Pharmacy,
19th. Ed., Mack Publ. Co., Pensylvania
f. Lachman, 1986, The Theory and Practice of Industrial Pharmacy, 2nd. Ed.,
Lea & Febiger, Philadelphia

17. Analisis Farmasi


Pendahuluan: membicarakan pokok bahasan masalah analisis kuantitatif
komponen tunggal atau kompleks obat dalam sediaan padat, semi padat, cair
dan steril dan analisis kosmetik dengan metode spektrofotometri, fluorometri,
TLC, GC, HPLC, CE, dan elektrokimia, validasi metode analisis sesuai yang
tercantum dalam farmakope.
Pustaka:
a. Ahuja, S., and Scypinski, S., 2001, Handbook of Modern Pharmaceutical
Analysis, Vol. 3, Academic Press., San Diego
b. Cunnif, F., 1995., Official Methods of Analysis, 16th. Ed., AOAC Interns.,
New York
c. Horwitz, W., and Latimer, G.W., 2005, Official Methods of Analysis, AOAC
International, Maryland.
d. Sanzel, A.J., 1977, Newburger’s Manual Cosmetic Analysis, 2nd. Ed., Off.
An. Chem. Inc., Washington

18. Kimia Medisinal


Pendahuluan: hubungan struktur dan sifat kimia fisika obat dengan proses
ADME, hubungan kelarutan dan stereokimia obat dengan aktivitas, teori
interaksi obat-reseptor, HKSA (hubungan kuantitatif struktur dan aktivitas),
metabolisme obat dan senyawa organik lain, hubungan metabolisme dan
aktivitas obat dan rancangan obat, modifikasi molekul dan rancangan obat yang
rasional, macam-macam obat seperti : obat antiinfeksi, anti-biotika, diuretika,
penekan dan perangsang susunan syaraf pusat, obat anti tumor, dsb.
Pustaka:
a. Foye, W.O., 1981, Principles of Medicinal Chemistry, 3rd. Ed., Lea &
Febiger, Philadelphia
b. Gringauz, A., 1997, Medicinal Chemistry : How Drugs Act and Why?, John
Wiley & Son, New York
c. Korokolvas, B., 1976, Essential of Medicinal Chemistry, John Wiley & Son,
New York
d. Sardjoko, 1993, Rancangan Obat, Gadjah Mada University Press.,
Yogyakarta
e. Siswandono dan Bambang Sukardjo, 2000, Kimia Medisinal, Airlangga
University Press., Surabaya
f. Topliss, J.G., 1983, Quantitative Structure-Activity Relationship of Drugs,
Academic Press Inc., New York

19. Farmakognosi – Fitokimia


Pendahuluan: (ruang lingkup farmakognosi dan fitokimia dengan
pengembangan obat), mutu obat yang berasal dari tumbuhan, hewan dan
mineral, variabilitas yang mempengaruhi bahan alam obat, standarisasi,
kandungan kimia bahan obat alam, penggolongan konstituen, biosintesis,
pengetahuan bahan simpli-sia, ekstrak dan minyak atsiri, teknik uji biologi dan
mikrobiologi, penapisan secara kimia, fraksinasi dan isolasi kandungan kimia,
metode kimia dan spektrometri pada karakterisasi dan elusidasi struktur, dan
berbagai golongan senyawa kimia sebagai model pemisahan dan pencirian
(kumarin, flavonoid, alkaloid, terpenoid, kinon, kurkuminoid dengan aspek
bahasan meliputi struktur, ekstraksi, pemisahan, pemurnian dan identifikasi,
aspek botani dan aktivitas dari simplisia).
Pustaka:
a. Anonim, 2000, Quality Control Methods for Medicinal Plant Material,
WHO, Geneva
b. Bisset, N.G., 1994, Herbal and Phytopharmaceutical, Medpharm Scientific
Publ, Stutgart
c. Bruneton, J., 1995, Pharmacognosy, Phytochemistry and Medicinal Plants,
Lavosier Publ., Paris
d. Evans, W.C., 2002, Pharmacognosy, 16th. Ed., W.B. Saunders, London
e. Harbone, J.B., 1987, Metode Fitokimia, Terjemahan Padmawinata, Penerbit
ITB, Bandung
f. Ikan, R., 1991, Natural Products : A Laboratory Guide, 2nd. Ed., Academic
Press., New York
g. Mabry, T.J., Markham, M.B., and Thomas, M.B., 1970, The Systematic
Identification of Flavonoids, Springer Verlag, Berlin
h. Robinson, T., 1995, Kandungan Organik Tumbuhan Tinggi, Terjemahan
Padmawinata, Penerbit ITB, Bandung
i. Wijesekera, R.O.B., 1991, The Medicinal Plant Industry, CRC Press. Inc.,
Florida

20. Farmakologi-Toksikologi
Pendahuluan, uraian farmakologi dan toksikologi obat-obat sistem saraf,
kardiovaskular, sistem pencernaan, sistem respirasi dan sistem ekskresi. Dasar
pengunaan obat hormon, suplemen dan antiinfeksi, uraian farmakologi-
toksikologi obat-obat hormon, vitamin, obat yang mempengaruhi darah,
antiinfeksi, antiparasit, antitumor dan desinfektan; ruang lingkup toksikologi,
nasib zat racuni di dalam tubuh (aneka kondisi; mekanisme aksi, wujud dan sifat
zat toksik, aneka faktor intrinsik); tolok ukur toksisitas kualitatif dan kuantitatif;
pengertian sistem dan aneka ragam uji toksisitas.
Pustaka :
a. Craig, C.R., (Editor), 1990, Modern Pharmacology, 4th. Ed., Liyye Brown
Co., New York
b. Dipama, J.R., (Editor), 1994, Basic Pharmacology in Medicine, 4th. Ed.,
Medicinal Surv.Inc., Pjiladelphia
c. Hardman, J.A., (Editor), 1995, Goodman and Gilman’s The Pharmacological
Basis of Theura-peutics, 9th. Ed., Mc Graw Hill, New York
d. Katzung, B.B. 1996, Basic and Clinical Pharmacology, 5th. Ed., Prentice
Hall Int.Inc., London
e. Niesink, R.J.M., de Vries, J., and Hollinger , M.A., Toxicology, Principles
and Applications, CRC Press. Inc., New York.

21. Biofarmasetika-Farmakokinetika
Pendahuluan; perjalanan dan nasib obat dalam tubuh; teori pelepasan, pelarutan,
difusi, absorbsi; membran biologis dan mekanisme absorbsi; berbagai faktor
yang mempengaruhi absorpsi obat dan bioavailabilitas,parameter
bioavailabilitas; rute pemberian (biofarmasi sediaan oral, rektal, kulit, mata,
paru-paru dan parenteral; dan evaluasi ketersediaan hayati sediaan farmasi.
Batasan farmakokinetika dan aplikasinya dalam bidang farmasi dan pengobatan,
hubungan kadar obat dalam plasma dan aktivitas obat; model satu kompartemen
terbuka, model dua kompartemen terbuka, pengaturan dosis, kinetika absorbsi
obat, ikatan protein obat, metabolisme obat, ekskresi renal, farmako-kinetika
non linier.
Pustaka:
a. Abdou, H.M., 1989, Dissolution, bioavailability and bioequivalence, Mark.
Publ. Co., Pennyslvania
b. Banker, G.S., and Rhodes, C.T., 1996, Modern Pharmaceutics, 3rd . Ed.,
Marcel Dekker Inc., New York
c. Shargel, L., 1999, Apllied Biopharmaceutics and Pharmacokinetics, 4th.Ed.,
Appleton Century Croft Publ., New York
d. Swarbick, J., 1975, Current Concept in Pharma-ceutical Sciences: Dosage
form Design and Bioavailability, Lea & Febiger, Philadelphia
e. Wagner, J.G., 1993, Pharmacokinetics for the Pharmaceutical Scientist,
Technomic Publ., Bassel.
22. Farmakoterapi
Pendahuluan, membicarakan pokok bahasan masalah dasar-dasar farmakoterapi
sistem syaraf, sistem renal dan kardivaskular, sistem pencernaan dan
pernafasan; sistem hormon dan endokrin, penyakit infeksi, kanker, patofisiologi
dan pemilihan obat untuk masing-masing penyakit, serta evaluasi penggunaan
beberapa obat pada beberapa kasus.
Pustaka:
a. Dipiro, J.T., Talbert, RI., and Yen, G.C., 1997, Pharmacotherapy: A
Pathophysiologic Approach, 3rd. ed., Appleton & Lange, Stamford.
b. Herfindal, E.T., and Gourley, D.R., 2000, Textbook of Therapeutics, Drug
and Disease Management, 7th. ed., Lippincot & Williams, Philadelphia
c. O Graddy, F., Lambert, H.P., Finch, R.G., and Greenwood, D., 1997,
Antibiotic and Chemotherapy : Anti-infective agents and their use in therapy,
7th. Ed., Churchill, Livingstone.
d. Schwinghammer, T.L., 2002, Pharmacotherapy Casebook: A Patient Focused
Approach, 5th. Ed., McGraw-Hill Companies, New York.

23. Tugas Akhir


Penelitian eksperimental dan non eksperimental (sosial), analisis data,aplikasi
statistika, metode penulisan dan teknik presentasi, mempertahankan hasil
penelitian dalam bentuk tulisan ilmiah di bawah bimbingan dosen dan di
hadapan dewan penguji.
Pustaka:
a. Brown, T.R., and Smith, M.C., 1986, Handbook of Institutional Pharmacy
Practice, 2nd. Ed., Williams and Wilkins, Baltimore
b. Gibaldi, J., 1999, Handbook for Writers of Research Paper, 5th. Ed., The
Modern Language Association of America, New York
c. Nelson, A.A., 1980, Research Methods for Pharmaceutical Practice, A. J.
Hosp. Pharm, 37, 107-110
d. Pratiknyo, A.W., 2003, Dasar-dasar Metodologi Penelitian Kedokteran dan
Kesehatan, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta
e. Scheffer, W.C., 1979, Statistika untuk Biologi, Farmasi, Kedokteran dan
Ilmu yang Bertautan, Terjemahan Suroso, Penerbit ITB, Bandung

24. Peraturan perundang-undangan & Etika Kesehatan


Pendahuluan; membicarakan peraturan perundang undang-an Indonesia di
bidang kesehatan khususnya farmasi dan yang terkait disertai contoh-contoh
penerapan, pelanggaran dan sanksinya; hak dan kewajiban apoteker dalam
pekerjaan dan pelayanan kefarmasian, membicarakan tentang etika dan moral
(sasaran dan normanya) di bidang kesehatan, kedokteran, farmasi; dan sanksi
hukum dan terhadap pelanggarannya; kode etik profesi.
Pustaka :
a. Anonim, 1997, Kumpulan Peraturan Perundang-undangan Farmasi, KORPRI
Dit Jen POM, Jakarta.
b. Anonim, 1992, Undang-Undang Republik Indonesia No. 23 thn 1992 tentang
Kesehatan, Dept Kes., Jakarta.
c. Anonim, 1997, Undang-Undang Republik Indonesia No. 22 thn 1997 tentang
Narkotika, Departemen Kesehatan, Jakarta.
d. Anonim, 1997, Undang-Undang Republik Indonesia No. 5, thn 1997 tentang
Psikotropika, Departemen Kesehatan Jakarta
e. Anonim, 1999, Undang-Undang Republik Indonesia No. 8, thn 1999 tentang
Perlindungan Konsumen, Departemen Kesehatan, Jakarta
f. Troy, B.D (ed.) 2006, Remington : The Science and Practice of Pharmacy,
21st. Ed., Lippincott Williams & Wilkins.

25. Kewirausahaan
Pendahuluan: arti kewirausahaan dan menjadi wiraswasta yang tangguh dengan
cara hidup dan berpikir positip; sifat-sifat yang perlu dimiliki oleh wirausaha;
berfikir maju sebagai sumber kesuksesan; kreativitas dan inovasi dan
memperkuat daya juang; meningkatkan produktivitas usaha melalui motivasi;
manajemen dan organisasi; sistem informasi dan manajemen; manajemen :
produksi, pemasaran, personalia, akuntasi, SDM dan kelayakan usaha
Pustaka:
a. Buchari Alma, 2007, Kewirausahaan, Penerbit Alfabeta, Bandung
b. Fadel Muhammad, 1992, Industrialisasi dan Wira-swasta, Gramedia, Jakarta.
c. Hisrich, R.D., and Peters, M.P., 1995, Entrepreneur-ship, Irwin, Chicago.
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Dari makalah yang kami buat dapat disimpulkan bahwa kurikulum merupakan
seperangkat atau sistem rencana dan pengaturan mengenai isi dan bahan pelajaran serta
cara yang digunakan sebagai pedoman untuk menggunakan aktivitas belajar mengajar.
Evaluasi kurikulum merupakan tahap akhir yang digunakan untuk menentukan seberapa
besar hasil-hasil pembelajaran, tingkat ketercapaian program-program yang telah
direncanakan, dan hasil-hasil kurikulum itu sendiri. Oleh sebab itu, kurikulum menjadi
hal yang terpenting sebagai tujuan utama dalam suatu sistem pendidikan.

Silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu kelompok mata pelajaran/tema


tertentu yang mencakup standar kompetensi, kompetensi dasar, materi
pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator, penilaian, alokasi waktu, dan
sumber/bahan/alat belajar.

Silabus merupakan seperangkat rencana dan pengaturan tentang kegiatan


pembelajaran, pengelolaan kelas, dan penilaian hasil belajar.
DAFTAR PUSTAKA

http://stf.fa.itb.ac.id/?page_id=30
http://fkk.fa.itb.ac.id/?page_id=19
http://lp4.itb.ac.id/naskah-kurikulum-baru-itb/
http://aptfi.or.id/?p=21
http://ikhwan-insancita.blogspot.com/2012/05/pengertian-kurikulum-fungsi-dan.html
http://snwulandari.blogspot.com/2012/05/pengertian-silabus-dan-rpp.html
http://ridho-bakker.blogspot.com/2011/10/pengertian-kurikulum-secara-etimologi.html

Anda mungkin juga menyukai