Anda di halaman 1dari 46

MAKALAH

PENGANTAR FARMASI

KURIKULUM SARJANA 1(S1) PTF SWASTA AKEDITASI A

(UNIVERSITAS SANATA DHARMA)

DISUSUN OLEH :

1. Chusnul Chatimah
2. Tri Maratuzzakiyah
3. Meyliana Adi Fitriani
4. Elsha Meiyora

PROGRAM STUDI FARMASI

INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI NASIONAL

JAKARTA
Kata pengantar

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatnya sehingga makalah
ini dapat tersusun hingga selesai. Tidak lupa kami juga mengucapkan banyak terima kasih
atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik materi
maupun pikirannya.

Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca, untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk maupun
manambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.
Daftar Isi

Kata pengantar

Daftar isi

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan

BAB II PEMBAHASAN

A. Sejarah Farmasi Universitas Sanata Dharma


B. Program Studi
C. Visi dan Misi Universitas Sanata Dharma
D. Tujuan Program Studi
E. Kurikulum
F. Deskripsi Matakuliah

BAB III PENUTUP


BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Ilmu pemgetahuan selalu berkembang dan mengalami kemajuan yang sangat pesat,
sesuai dengan perkembangan zaman dan perkembangan cara berpikir manusia. Bangsa
Indonesia sebagai salah satu negara berkembang tidak akan bias maju selama belum
memperbaiki kualitas sumber daya manusia bangsa kita. Kualitas hidup bangsa dapat
meningkat jika ditunjang dengan sistem pendidikan yang mapan, memungkinkan kita
berpikir kritis, kreatif, dan produktif.
Dalam UUD 1945 disebutkan bahwa negara kita ingin mewujudkan masyarakat yang
cerdas. Untuk mencapai bangsa yang cerdas, harus terbentuk masyarakat belajar.
Masyarakat belajar dapat terbentuk jika memiliki kemampuan dan keterampilan
mendengar dan minat baca yang besar. Apabila membaca sudah merupakan kebiasaan
dan membudaya dalam masyarakat, maka jelas buku tidak dapat dipisahkan dari
kehidupan sehari-hari dan merupakan kebutuhan pokok yang harus dipenuhi.

1. Rumusan Masalah
a. Bagaimana sejarah fakultas farmasi Universitas Sanata Dharma
b. Bagaimana struktur kurikulum dan silabus fakultas farmasi Universitas Sanata
Dharma
c. Apa sajakah visi dan misi program studi fakultas farmasi Universitas Sanata
Dharma

2. Tujuan Penulisan
a. Untuk mengetahui sejarah fakultas farmasi Universitas Sanata Dharma
b. Untuk mengetahui struktur kurikulum dan silabus fakultas farmasi Universitas
Sanata Dharma
c. Untuk mengetahui visi dan misi program studi fakultas farmasi Universitas
Sanata Dharma
BAB II

PEMBAHASAN

A. Sejarah Farmasi Universitas Sanata Dharma

Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma berdiri pada tanggal 14 Juni 1995 sesuai
SK Dirjen Dikti No. 167/DIKTI/Kep./1995 dengan satu program studi S-1. Kemudian
pada tahun 2000 Pendidikan Program Profesi berdiri berdasarkan SK Rektor Universitas
Sanata Dharma No.017 tahun 2000 yang mulai berlaku tanggal 1 Agustus 2000.
Pendirian fakultas ini PSF-USD sudah mendapatkan status akreditasi dari Badan
Akreditasi Nasional. PSF-USD memiliki 5 kelompok bidang ilmu yaitu: Teknologi
Farmasi dan Farmasetika, Farmakologi-Toksikologi, Biologi Farmasi, Kimia Farmasi
dan Farmasi Klinik-komunitas. Setiap kelompok bidang ilmu di dukung oleh fasilitas
laboratorium yang cukup memadai.
1. Kelompok Teknologi Farmasi dan Farmasetika didukung oleh: Laboratorium
Teknologi dan Formulasi Padat, Laboratorium Teknologi dan Formulasi Steril,
Laboratorium Kimia Farmasi dan Laboratorium Farmasetika.
2. Kelompok Farmakologi-Toksikologi didukung oleh: Laboratorium Farmakologi-
Toksikologi, Laboratorium Biofarmasetika-Farmakokinetika, dan Laboratorium
Biokimia-Fisiologi Manusia.
3. Kelompok Biologi Farmasi didukung oleh: Laboratorium Biologi Umum,
Laboratorium Mikrobiologi, Laboratorium Farmakognosi-Fitokimia, dan
Laboratorium Kultur Jaringan.
4. Kelompok Kimia Farmasi didukung oleh: Laboratorium Kimia Analisis,
Laboratorium Kimia Organik, Laboratorium Kimia Analisis Instrumen.
5. Selanjutnya telah didirikan pula Apotek Pendidikan pada bulan Juli 2002 untuk
menunjang pendidikan farmasi komunitas pada Program Pofesi Apoteker.

Fakultas ini dipimpin oleh Dekanat (Dekan dan Wakil Dekan) yang mengelola
program S-1 (PSF-USD) dan program profesi (PPA-USD) yang masing-masing
dikoordinir oleh Ketua Program. Penyelenggaraan pendidikan untuk tahun akademik
2004/2005,PSF-USD mempunyai 30 dosen untuk mendukung penyelenggaraan proses
belajar mengajar. Pelaksanaan kegiatan manajemen di fakultas ini ditopang penuh oleh
Universitas dan Yayasan Sanata Dharma. Sumber biaya operasional yang diperoleh dari
mahasiswa dikelola sepenuhnya oleh universitas. Sedangkan beban biaya investasi yang
diperoleh dari dana pembangunan pendidikan mahasiswa (DPP) dikelola sepenuhnya
oleh Yayasan. Sejak 3 tahun terakhir laboratorium PSF-USD dilengkapi dengan
instrumenyang memadai setelah menerima bantuan dari Food Inspection Service
Nijmegen, Enschede, Goes, dan Den Haag, Belanda antara lain berupa, Atomic
Absorption Spectrometer, Gas Choromatograph, High Performance Liquid
Chromatograph, UV-Vis Spectrophotometer, Infra Red Spectrophotometer dan Thin
Layer Chromatography Densitometer.

B. Program studi
1. Program Sarjana
a. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP)
 Pendidikan Bahasa Inggris
 Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia dan Daerah
 Pendidikan Akuntansi
 Pendidikan Sejarah
 Pendidikan Fisika
 Pendidikan Matematika
 Pendidikan Biologi
 Pendidikan Guru Sekolah Dasar
 Pendidikan Agama Katolik
 Bimbingan dan Konseling
b. Fakultas Sastra
 Sastra Inggris
 Sastra Indonesia
 Ilmu Sejarah
c. Fakultas Ekonomi
 Akuntansi
 Manajemen
d. Fakultas Sains dan Teknologi (FST)
 Fisika
 Matematika
 Teknik Informatika
 Teknik Mesin
 Teknik Elektro
e. Fakultas Psikologi
f. Fakultas Farmasi
g. Fakultas Teologi

2. Program Pasca Sarjana


a. Teologi
b. Ilmu Religi dan Budaya
c. Kajian Bahasa Inggris

C. Visi dan Misi Universitas Sanata Dharma


1. Visi
Menjadi program studi farmasi yang unggul, berwawasan global, dan mampu mewarnai
pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi kefarmasian untuk meningkatkan
kesehatan masyarakat.
2. Misi
a. Menyelenggarakan pengajaran, penelitian dan pengabdian masyarakat yang
berkualitas.
b. Mempersiapkan sarjana Farmasi yang berkarakter caregiver,teacher/educator,
drug informer, scientific comprehension & research abilities, life-long learner,
leader, decision maker, manager, communicator, teamwork abilities, personnal/
professional responsibilities yang cerdas humanis dan siap menjadi apoteker atau
magister farmasi
c. Mempromosikan pelayanan kefarmasian yang berorientasi pada penderita.
d. Menumbuhkan sikap saling terbuka dan menghargai dalam relasi jejaring
profesional dibidang kesehatan masyarakat
e. Mengembangkan pendidikan partisipatif yang melibatkan potensi alumni, orang
tua mahasiswa dan masyarakat.
D. Tujuan Program Studi
1. Terwujudnya pengajaran yang didasarkan pada prinsip-prinsip Pedagogi Ignasian
( konteks-pengalaman-refleksi-aksi-evaluasi).
2. Terwujudnya alternatif solusi untuk permasalahan kesehatan pada masyarakat
melalui penelitian aplikatif di bidang kefarmasian.
3. Terlayaninya pendidikan kesehatan di masyarakat tentang penggunaan obat yang
benar melalui kegiatan pengabdian masyarakat.
4. Terbangunnya pembelajaran kontekstual yang berorientasi pada penderita.
5. Tercapainya tingkat soft skills yang tinggi dari sarjana farmasi yang mampu
mengembangkan ilmu serta mengaplikasikannya di dunia kerja.
6. Terwujudnya jejaring mitra dan atau profesional di bidang kesehatan dalam
mendukung proses pengembangan kapasitas institusi.
7. Terwujudnya pendidikan partisipatif yang didukung penuh oleh potensi alumni dan
orang tua mahasiswa.

E. Kurikulum
Kurikulum merupakan seperangkat atau sistem rencana dan pengaturan mengenai isi
dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman untuk menggunakan
aktivitas belajar mengajar.
Kurikulum sebagai suatu rancangan dalam pendidikan memiliki posisi yang strategis,
karena seluruh kegiatan pendidikan bermuara kepada kurikulum. Begitu pentingnya
kurikulum sebagaimana sentral kegiatan pendidikan, maka didalam penyusunannya
memerlukan landasan atau fondasi yang kuat, melalui pemikiran dan penelitian secara
mendalam.

Semester Mata pelajaran SKS


Agama 2
Pancasila 2
Pengantar Profesi Apoteker 2
Kimia Dasar 2/1
Farmasetika Dasar 3/1

Botani Farmasi 2/1

Biologi Sel Molekuler 2/1

Teologi/Filsafat Moral 2

Pkn 2

Statistika Farmasi 2
Kimia Organik 3/1
2
Anatomi Fisiologi Manusia
2/1

Mikrobiologi Farmasi 2/1


Farmasi Fisika 3/1
Patofisiologi 2
Imunologi 2
Kimia Analisis 2/1
Farmakologi-
3 4/1
Toksikologi
Biokimia 2/1

Farmakognosi-
3/1
Fitokimia

Kimia Medisinal 5
Farmakokinetika-
3/1
Biofarmasetika
4
Peracik Obat 3/1
Swamedikasi 2
Farmakoterapi 1 4
5 Bahasa Indonesia 3

Manajemen Farmasi 2
Formulasi & Teknologi 3/1
Sediaan Farmasi
Farmakoterapi 2 4
Farmako-epidemiologi 3

Komunikasi 2/1

Bahasa Inggris 3

Analis Farmasi 3/1


6 Farmakoterapi 3 4
Pharmaceutical Care 1 2
Farmakologi-
3
Toksikologi Klinik
Pilihan 2
Pilihan 2
Legalitas Praktek
2
Kefarmasian
Metodologi Penelitian 2
7
Cara Pembuatan
Sediaan Farmasi yang 2
Baik
Pharmaceutical Care 2 3
Pelayanan Informasi Obat 2/1
Pilihan 2
Pilihan 2
Pilihan 2
Kkn 3
Skripsi 4
8
Pharmaceutical Care 3 3
F. Deskripsi Mata Kuliah
1. Pengantar Profesi Farmasi (SCP 101) – 2 SKS
Mata kuliah Pengantar Profesi Apoteker memberikan gambaran tentang peran dan
tanggung jawab profesi apoteker dalam sistem pelayanan kesehatan.
Pustaka:
a. DirJen BinFar dan IAI, Good Pharmacy Practice.
b. Russel, A., Teijlingen, E., Lambert, H., Stacy, R., 2004, Social and Behaviour
Science Education in UK Medical Schools: current practice and future
directions, Medical Education 38: 409-417, Blackwell Publishing.
c. Wertheimer, A.I., 2007, The Contributions of Social Pharmacy to Pharmacy
Practice, Revista Mexicata de Ciencias Farmaceuticas vol 38.
d. BPOM, 2012, Peraturan KaBPOM, Badan Pengawasan Obat dan Makanan,
Jakarta.

2. Kimia Dasar (BNS 102P) - 2/1 SKS


Mata kuliah ini berkontribusi dalam pencapaian kompetensi lulusan yang
memberikan pengetahuan tentang pengenalan dan pemahaman prinsip-prinsip dasar
dari perubahan kimia yang terjadi dalam suatu bahan farmasi maupun dalam
kehidupan sehari-hari. Dan memberikan pengetahuan dasar tentang kuantifikasi
jumlah atau kadar suatu zat kimia.
Pustaka:
a. Petrucci, R.H., Harwood, W.S., Herring, F.G., Madura, J.D., 2011, Kimia
Dasar: Prinsip-prinsip dan Aplikasi Modern, edisi 9, Erlangga, Jakarta
b. Zumdahl, S.S., 2009, Chemical Principles, 6th edition, University of Illionis
c. Patrick, G.L., 2005, An Introduction to Medicinal Chemistry, 3rd edition,
Oxford University Press

3. Farmasetika Dasar (PST 103P)- 3/1 SKS


Mata kuliah ini berkontribusi dalam pencapaian kompetensi lulusan yang membekali
mahasiswa dengan pengetahuan tentang konsep farmasetika, prinsip dan kontrol
kualitas sediaan farmasi serta ketentuan-ketentuan dalam Farmakope Indonesia edisi
IV. Membentuk penalaran yang logis, kritis, dan sistematik serta kepribadian yang
bertanggung jawab dalam pengambilan setiap keputusan. Dan membentuk
kepedulian terhadap masyarakat melalui pemilihan sediaan farmasi yang berkualitas
bagi pasien dan masyarakat.
Pustaka:
a. Allen Jr.,, Popovich, N .G., 2005, Ansel’s Pharmaceutical Dosage Forms and
Drug Delivery Systems, 8th edition, William and Wilkins, Pensylvania,
b. Allen, L.V., 2002, The Art, Science, and Technology of
PharmaceuticalCompounding, 2nd edition, American Pharmaceutical
Association, Washington D.C.
c. Anonim, 1995, Farmakope Indonesia IV, Depkes RI, Jakarta, Indonesia
d. Aulton, 2002, Pharmaceutics, The Science of Dosage Form Design, 2nd edition,
Churchill Livingstone, London
e. Jenkins, L.G., 1957, The Art of Compounding, 9th edition, McGraw-Hill Book
Company Inc, New York
f. Lestari, C.S. et al., 2001, Seni Menulis Resep Teori dan Praktek,, P.T. Pertja,
Jakarta, Indonesia
g. Stoklosa., Mj., Ansel., H.C., 1996, Pharmaceutical Calculations, William and
Wilkins, Baltimore
h. Sumber-sumber internet

4. Botani Farmasi (BBS 104P ) – 2/1 SKS


Mata kuliah ini berkontribusi dalam pencapaian kompetensi lulusan dengan
memberikan pengetahuan tentang karakter tanaman dan simplisia sumber obat,
melalui proses pemikiran logis, kritis, sistematis, dan inovatif. Membentuk
kepribadian yang bertanggung jawab dalam penyediaan tanaman dan simplisia
sumber obat yang benar. Dan membentuk kepedulian terhadap pihak lain melalui
identifikasi tanaman dan simplisia yang benar sehingga obat yang dihasilkan sesuai
dengan efek terapi yang diharapkan.
Pustaka:
a. Bilgrami K.S., Srivastava L.M. and Shreemali J.L., 1979, Fundamentals of
Botany, Vikas Pub. House PVT Ltd. New Delhi
b. Tjitrosupomo, G, 2007, Morfologi Tumbuhan, Cetakan ke-16, Gadjah Mada
University Press, Yogyakarta
c. Tjitrosupomo, G, 1998, Taksonomi Umum, Cetakan ke-2, Gadjah Mada
University Press, Yogyakarta
d. Van Steenis, CGGJ, 1963, Flora Untuk Sekolah Di Indonesia, PT Pradnya
Paramita, Jakarta
e. Cutler, D.F., Botha, C.E.J. and Stevenson D.W., 2007, Plant Anatomy:
AnApplied Approach, Black Well Publ., USA
f. Depkes RI, 2008, Farmakope Herbal Indonesia, Edisi I, Departemen Kesehatan
Republik Indonesia, Jakarta
g. Salisbury, FB and Ross, CW, 1991, Plant Physiology, 4th ed., Wadsworth Publ.
Co., Belmont, California

5. Biologi Sel Molekuler (Molecular cell biology) (BBS 105P) – 2/1 SKS
Mata kuliah ini menjelaskan proses biologis secara molekuler yang terjadi di dalam
sel mencakup pemahaman mengenai sel, perbedaan sel eukarotik dan prokariotik
berikut organel yang terdapat di dalamny serta asam nukleat (DNA, RNA, mutasi
dan repair). Mata kuliah ini meliputi pemahaman dogma central antara lain replikasi
DNA, transkripsi,translasi, modifikasi protein pasca translasi serta pengaturan
ekspresi protein yang terjadi di level sel dan molekuler. Mata kuliah ini menjelaskan
siklus sel dan pengaturannya dalam level molekuler berikut cara komunikasi antar
sel baik secara langsung maupun melalui transduksi sinyal.
Pustaka:
a. Albert, B., Bray, D., Lewis, J., Rarr, M., Roberts, K. and Watson, J. O., 1994,
Molecular Biology of The Cell, 3rd Ed., Garland Publishing, Inc., New York.
b. Lodish, H., Arnold, B., Zipursky, S. L., Matsudara, P., David, B. and Darnell, J.
E., 2000, Molecular Cell Biology, W. H. Freeman and Company, London.

6. Statistika Farmasi – 2 SKS


Mata kuliah statistik ini dirancang khusus untuk mahasiswa Farmasi. Melalui
mata kuliah ini mahasiswa diperkenalkan pada konsep dasar statistik deskriptif
(descriptive statistics) dan statistik inferential (inferential statistics). Dalam statistik
deskriptif, mahasiswa diperkenalkan cara-cara mengumpulkan data dan
mempresentasikannya secara jelas, sedangkan dalam bagian statistik inferential,
mahasiswa diperkenalkan statistik untuk mengambil keputusan atau kesimpulan atas
suatu hasil penelitian. Dalam mata kuliah ini akan dipelajari konsep-konsep dasar
mengenai populasi,sampel,berbagai macam variabel, cara mengukur variabel,
hipotesis serta uji-uji statistik yang relevan dengan ilmu kefarmasian: Uji T dan
analisis varians (ANAVA) dengan contoh-contoh kongkret di dunia kefarmasian.
Terkait syarat distribusi normal dan homogenitas varians untuk uji T dan ANAVA
(Statistika Parametrik), dalam perkuliahan ini akan diperkenalkan pula padanan uji T
dan ANAVA di Statistika Nonparametrik.
Pustaka:
a. Bolton, S. and Bon, C., 2001, Pharmaceutical Statistics: Practical and Clinical
Application, 5th ed., Informa Healhcare USA Inc., New York.
b. Mursyidi, A., 1985, Statistika Farmasi dan Biologi, Ghalia Indonesia, Jakarta

7. Kimia Organik(BNS 201P) -3/1 SKS


Mata kuliah ini berkontribusi dalam pencapaian kompetensi lulusan yang
memberikan pengetahuan tentang konsep dan prinsip struktur atom; ikatan kimia,
pengenalan stereokimia; sifat; struktur dan reaksi senyawa-senyawa alkana; alkena;
alkil halida; eter; alkohol; amina; senyawa-senyawa aromatis,sifat-sifat, tata nama,
pembuatan dan reaksi-reaksi senyawa karbonil; yangmeliputi aldehida dan keton,
asam karboksilat, turunan asam karboksilat dansubstitusi asil nukleofilik; reaksi
substitusi alfa karbonil; reaksi kondensasikarbonil; polisiklik; dan heteroatom. Dan
memberikan pengetahuan tentang aplikasi prosedur reaksi kimia untuk membuat
senyawa organik yang sederhana.
Pustaka:
a. McMurry, J., 2012, Organic Chemistry, 8th edition, Brooks/Cole Cengage
Learning.
b. Solomons, T.W.G., Fryhle, C.B., Snyder, S.A., 2014, Organic Chemistry, 11th
edition, John Wiley and Sons.
c. Fessenden, R.J, Fessenden, J.S., 1994, Kimia Organik, Jilid 2, Erlangga.

8. Anatomi Fisiologi Manusia (BBS 202P) 2/1 SKS


Mata kuliah anatomi Fisiologi manusia berisi pokok-pokok bahasan mengenai
anatomi dan fisiologi tubuh manusia dalam sistem organ yaitu sistem hematologi,
sistem kardiovaskular, sistem pernafasan, sistem muskuloskeletal, sistem traktus
garstrointestinalis, sistem traktus urinarius,sistem syaraf dan reproduksi, sistem
endokrin, dan sistem integumentum, mata dan telinga.
Pustaka:
a. Barret K.E., Barman S.M., Boitano, S., Brooks H., 2012, Ganong’s Review of
Medical Physiology, 24 th edition, Mc.Graw.Hill.Lange
b. Guyton, A.C., & Hall J.E., 2005, Textbook of Medical Physiology, 11 th
edition, Saunders Elsevier.
c. Van de Graaff, K.M., 1995, Concepts of Human anatomy & physiology, 4th
edition, Wm.C.Brown Publisher, Toronto.

9. Mikrobiologi Farmasi(BBS 203P) – 2/1 SKS


Mata kuliah ini berkontribusi dalam pencapaian kompetensi lulusan yang
memberikan pengetahuan tentang aspek biologis mikrobia, mekanisme terjadinya
penyakit infeksi, peran mikrobia dalam rekayasa genetika. Dan memberikan
pengalaman dalam melakukan uji aktivitas antimikrobia dan kontrol kualitas sediaan
farmasi dilihat dari aspek mikrobiologis
Pustaka :
a. Madigan, M.T., et al., 2006, Brock Biology of Microorganisms, 8th ed., Prentice
Hall Int.Inc.
b. Denyer S.P., Hodges N.A., Gorman S.P., Hugo and Russell’s, 2004,
Pharmaceutical Microbiology, 7th ed., Blackwell Science, Massachusetts.
c. Denyer SP, Baird RM, 2007, Guide to Microbiological Control in
Pharmaceuticals and Medical Devices, CRC Press, New York.
d. Tortora, G.J., Funke, B.R., and Case, C.L., 2007, Microbiology: an
introduction, Pearson Education Inc., San Fransisco
e. Willey, J.M., Sherwood, L.M., and Woolverton C.J., 2009, Prescott’s
Principles of Microbiology, McGraw-Hill Higher Education, New York
f. Strelkauskas, A., Strelkauskas, J., and Strelkauskas D.M., 2010, Microbiology:a
clinical approach, Garland Science, New York
g. Brooks, G.F., Carroll, K.C., Butel, J.S., Morse, S.A., and Mietzner, T.A., 2010,
Medical Microbiology, McGraw-Hill Higher Education, New York
h. Anonim, 1995, Farmakope Indonesia, Edisi IV, DepKes RI, Jakarta, 1995.

10. Farmasi Fisika (PST 204P) – 3/1 SKS


Mata kuliah ini berkontribusi dalam pencapaian kompetensi dengan
memberikan pengetahuan tentang konsep hukum-hukum dan sifat fisika kimia bahan
aktif dan eksipien meliputi konsep dasar wujud zat dan aturan fase, termodinamika,
sifat fisik molekul obat, larutan dan kelarutan, larutan dapar dan larutan isotonis,
kinetika dan orde reaksi, difusi dan disolusi, fenomena antarmuka, sistem dispersi
kasar dan koloid, mikromeritik, rheologi, sifat fisika senyawa obat berbentuk serbuk,
kompaktibilitas dan kompatibilitas, yang didukung dengan praktikum.
Pustaka:
a. Alderborn, G., Nystrom, C., 1996, Pharmaceutical Powder Compaction
Technology, Marcel Dekker, Inc, New York
b. Aulton, M.E. (Ed), 2002, Pharmaceutics: The Science of Dosage Form Design,
2nd Ed., Churchill Livingstone, London
c. Cartensen, J.T., 1998, Pharmaceutical Preformulation, Technomic Publishing
Company Inc., Pennsylvania
d. Carstensen, J.T, Rhodes C.T., (Eds), 2000, Drug Stability, Principles and
Practices, 3th Ed. (revised and expanded), Marcel Dekker, Inc., New York
e. Sinko, J.P., 2006, Martin’s Physical Pharmacy and Pharmaceutical Science:
Physical Chemical and Biopharmaceutical Principles in the Pharmaceutical
Sciences, 5th Ed., Lippincott Williams&Wilkins, Philadelphia.

11. Patofisiologi (BBS 301) - 2 SKS


Mata kuliah Patofisiologi mempelajari aspek dinamis proses penyakit. Ilmu ini
merupakan studi mengenai patofisiologi terjadinya suatu penyakit yang terjadi
dalam organisme hidup, khususnya pada manusia. Penyakit pada manusia secara
sistematis dapat dipelajari dalam sistem organ yaitu sistem hematologi, sistem
kardiovaskular, sistem pernafasan, sistem muskuloskeletal, sistem traktus
garstrointestinalis, sistem traktus urinarius,sistem syaraf dan reproduksi, sistem
endokrin, dan sistem integumentum, mata dan telinga.
Pustaka:
a. Di piro J., Talbert R.L., Yee G., Matzke G., Wells B., Posey L.M., 2011.
Pharmacotherapy: A Patophysiologic Approach, 8th edition, Mc Graw Hill
Medical, USA
b. Fauci A.S., Braunwald E., Kasper D.L., Hauser S.L., Longo L., Jameson J.L.,
Loscalzo J.2008 , Harrison’s Principles of Internal Medicine, 17th Ed., Mc
Graw Hill Medical,USA.
c. Greene, R.J., Harris, N.D., and Goodyer, L.I., 2000, Pathology and
Therapeutics for Pharmacists: A Basic for Clinical Pharmacy, 2nd Ed., Pharm.
Press. , London
d. Price, S., Wilson, L., Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit, 2006,
Edisi 6, EGC, Penerbit Buku Kedokteran.

12. Imunologi (BBS 302) – 2 SKS


Pemahaman mengenai sistem imun manusia, mengidentifikasi kemungkinan
mekanisme untuk mempengaruhi respon imun yang tidak normal sebagai dasar
pemahaman dalam upaya pencegahan dan pengobatan.
Pustaka:
a. Abbas A.K., Lichtman A.H., 2005, Cellular and Molecular Immunology, 5th
Ed., WB Saunders Co., Philadelphia.
b. Asuten K.F., Burakoff S.J., Rosen F.S., Strom T.B.,2001, Therapeutic
Immnulogy, 2nd Ed., Blackwell Science. USA.
c. Brown F., Dougan, Hocy E.M., Martin S.J., Rima, B.K., and Trudgett A., 1993,
Vaccine Design, John Wiley & Son,West Sussex.
d. Roitt I., 1997, Essential Immunology, 9th Ed., Blackwell Co., London.
e. Roitt I., Brostoff J., and Male D., 1998, Immunology 5th Ed., Mosby, London.

13. Kimia Analisis (BNS 303P) – 2/1 SKS


Mampu menjelaskan secara sistematis dan logis tentang pemisahan bahan
aktif dari matriks sediaan obat/bahan alam meliputi pemisahan fisika dan atau kimia
dalam upaya pemilihan metode analisis kualitatif dan kuantitatif yang sesuai
aplikasinya serta mendukung penjaminan keamanan, khasiat, dan kualitas sediaan
tersebut.Dan menunjukkan penguasaan IPTEK, kemampuan riset dan
pengembangan di bidang kefarmasian.
Pustaka:
a. Kealey, D. and Haines, P.J., 2002, Instant Notes Analytical Chemistry, BIOS
Scientific Publishers Ltd, Oxford
b. Jeffery, G.H., Bassett, J., Mendham, J., and Denney, R.C., 1989, Vogel’s
Textbook of Quantitative Chemical Analysis, Longman Scientific and Technical
c. Watson, D., 1999, Pharmaceutical Analysis A Textbook for Pharmacy Students
and Pharmaceutical Chemists, Churchill Livingstone, Edinburgh.
d. Kar, A., 2005, Pharmaceutical Drug Analysis, New Age International (P) Ltd.,
Publishers, New Delhi.
e. Harvey, D., 2000, Modern Analytical Chemistry, The McGraw-Hill Companies,
Inc.
f. Hollas, JM., 2004, Modern Spectroscopy 4th Edition, John Wiley & Sons Ltd.

14. Farmakologi-Toksikologi (BNS 304P) – 4/1 SKS


Mata kuliah ini berkontribusi dalam pencapaian kompetensi lulusan yang
memberikan pengetahuan tentang nasib obat di dalam tubuh, serta mekanisme aksi
farmakologi dan toksikologi obat yang bekerja pada sistem saluran cerna, saraf,
kardiovaskuler, obat yang bekerja sebagai antibakteri, analgesik, antiinflamasi,
diuretik.
Pustaka:
a. Anonim, 2000, Informatorium Obat Nasional Indonesia (IONI), Dep. Kesehatan
RI, Jakarta.
b. Brody, T.M., Larner, J.L., Minneman, K.P., and Neu, H.C. (Ed.), 1994, Human
Pharmacology, 2nd Ed., Mosby, Sydney.
c. Derelanko, M.J. & Hollinger, M.A. 2001, Handbook of Toxicology, CRC Press,
Boca Raton, Florida.
d. Donatus, I.A. 2005, Toksikologi Dasar, Edisi II. Bagian Farmakologi dan
Farmasi Klinik, Fakultas Farmasi UGM, Yogyakarta.
e. Gilman, A.G., Rall, T.W., Nies, A.S., Taylor, P., (Eds.), 1996, The
Pharmacological Basic of Therapeutics, 9th Ed., McGraw-Hill Inc., Singapore.
f. Glaister, JR. 1986. Principles of Toxicological Pathology, Taylor & Francis,
London.
g. Goldfrank, L.R., Flomenbaum, N.E., Lewin, N.A., Weisman, R.S., Howland,
M.A. (Eds). Goldfranks’s, Toxicologic Emergencies. 4th Ed. Prantice-Hall
International Inc. : London.
h. Klaasen, C.D. (Ed) 2001. Casarett and Doull’s Toxicology: The Basic Science
of Poisons. 6rd Ed. Mc graw-Hill: New York.
i. Klaasen, C.D. & Watkins, J.B., 2003. Casarett and Doull’s: Essentials
Toxicology Mc Graw-Hill: New York.
j. Loomis, T.A. 1978. Essentials of Toxicology. 3rd Ed. Lea & Febiger:
Philadelphia.
k. Pratt, W.B. and Taylor, P., 1990, Principles of Drug Action, Churchill
Livingstone, New York.
l. Rang, H.P., Dale, M.M., and Ritter, J.M., 1999, Pharmacology, 4th Ed.,
Churchill Livingstone, Melbourne.
m. Ritschel, 1992, Handbook of Basic Pharmacokinetics, Hamilton, Illinois. Smith,
C.M., and Reynard, A.M., 1995, Essential of Pharmacology, W.B. Saunders &
Co., Philadelphia.
n. Stringer, J.L., 2001, Basic Concepts in Pharmacology, 2nd Ed., McGraw-Hill
International, Singapore.
o. Turner, R.A., 1965. Screening Methods in Phamacology. Academic Press. New
York.

15. Biokimia (BBS 305P) – 2/1 SKS


Pemahaman tentang sifat makromolekul dan turunannya, konsep dasar
bionergetika, metabolisme dan biosintesis makromolekul sebagai dasar pemahaman
aksi obat dalam tubuh.
Pustaka:
-

16. Farmakognosi-Fitokimia(PST 306P)- 3/1 SKS


Mata kuliah ini berkontribusi dalam pencapaian kompetensi lulusan dengan
Memberikan pengetahuan tentang cara analisis kualitas produk herbal dan
identifikasi kandungan kimiawinya. Membentuk kepribadian yang bertanggung
jawab dalam pembnuatan sediaan produk herbal yang baik dan benar. Membentuk
kepedulian terhadap pihak lain melalui penyediaan bahan produk herbal yang
memenuhi standar kualitas.
Pustaka:
a. Burnetton, J., 1999, Pharmacognosy Phythochemistry Medicinal Plants, 2nd
Edition, Lavoisier Publishing Inc., New York.
b. Samuelsson, G., 1999, Drugs of Natural Origin: A Textbook of
Pharmacognosy, 4rd revised Edition, Swedish Pharmaceutical Society, Swedish
Pharmaceutical Press. Stockholm, Sweden.
c. Dewick, PM., 2002, Medicinal Natural Products: A Biosynthetic Approach,
2nd ed., John Wiley & Sons Ltd, England.
d. WHO, 2003, WHO Guidelines on Good Agricultural and Collection Practices
(GACP) for Medicinal Plants, WHO, Geneva.
e. Depkes RI, 2008, Farmakope Herbal Indonesia, Edisi I, Departemen
Kesehatan Republik Indonesia.
f. BPOM RI, 2012, Pedoman Teknologi Formulasi Sediaan Berbasis Ekstrak,
Vol. I, Depkes RI, Jakarta.
g. WHO, 2008, Quality Control Methods for Medicinal Plants Material, WHO,
Geneva.

17. Kimia Medisinal (Medicinal Chemistry) (PST 401) – 5 SKS


Sifat fisikokimia senyawa aktif dan perannya dalam interaksi senyawa aktif dengan
targetnya. (Catatan: Bahasa pengantar yang digunakan adalah Bahasa Inggris).
Pustaka:
a. Patrick, G.L., 2005, An Introduction to Medicinal Chemistry, 3rd edition,
Oxford University Press.

18. Farmakokinetika-Biofarmasetika (PST 402P) – 3/1 SKS


Matakuliah ini memberikan kontribusi dalam pencapaian kompetensi melalui,
Memberikan pemahaman tentang konsep farmakokinetika obat yaitu
parameterparameter kinetika obat pada proses absorpsi, distribusi dan eliminasi obat
sesuai dengan rute/cara pemberian dan model kompartemen yang cocok.
Memberikan pemahaman tentang absorpsi obat yang dipandang secara integrasi
pada 3 aspek yaiitu aspek anatomi fisiologi tempat absorpsi, sifat fisika kimia obat,
dan aspek formulasi obat. Selain itu dalam matakuliah ini juga disampaikan tentang
bioavailabilitas – bioekivalensi dan metode pengujiannya. Membangun sikap perduli
terhadap adanya perubahan nasib obat dalam tubuh untuk kepentingan pasien dan
masyarakat.
Pustaka:
a. Banker, G.S., Rhodes, C.T., 2002, Modern Pharmaceutics, 4th edition, Marcel
Dekker Inc, New York, USA.
b. Attwood, D., Florence, A.T., 1994, Physicochemical Principles of Pharmacy,
2nd edition, Mac Milan, Hongkong.
c. Shargel, L., Yu Andrew, B.C., 1993, Applied Biopharmaceutics and
Pharmacokinetics, 3rd edition, Appleton&Lange, Connecticut, USA.
d. Ansel, H.C., Popovich, N.G., Allen, L.V., 1995, Pharmaceutical Dosage
Forms and Drug Delivery System, 6th edition, Lea & Febiger, Malven, USA.
e. Aulton, M.E., 2002, Pharmaceutics The Science of Dosage Forms Design, 2nd
edition, Churchill Livingstone, London, UK.
f. Shargel, L., and Yu, Andrew, 2005, Applied Biopharmaceutics and
Pharmacokinetics. 5th Appleton and Lange, New York.
g. Ritschel, W.A. 2004, Handbook of Basic Pharmacokinetics, Drug Intelligence
Publications, Inc.: Hamilton, Illinois.
h. Gibaldi, M. and Perrier, D., 2007, Pharmacokinetics, Informa Healthcare USA
Inc, New York.

19. Peracikan Obat (403P) – 3/1 SKS


Matakuliah ini berkontribusi dalam pencapaian kompetensi lulusan yang
meliputi, Memberikan pengetahuan mengenai tatalaksana penyiapan sediaan
Farmasi non steril dan steril. Mampu memilih prosedur yang sesuai dengan acuan
yang berlaku. Membentuk pribadi yang berpihak pada pasien dan masyarakat
melalui penyiapan sediaan Farmasi yang aman, efektif dan bermutu.
Pustaka:
a. Anonim, 2014, Standar Pelayanan Kefarmasian di Apotek, Kementerian
Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta.
b. Florence, A.T., and Siepmann, J. (Eds.), 2009, Modern Pharmaceutics Basic
Principles and Systems, 5th Ed., Vol 1., Informa Healthcare, New York.
c. Donelly, R.F., and Barry, J., 2009, MCQs in Pharmaceutucal Calculations,
Pharmaceutical Press, London.
d. Langley, C., and Belcher, D., 2008, Pharmaceutical Compounding and
Dispensing, Pharmaceutical Press, London.

20. Swamedikasi (SCP 404) – 2 SKS


Pada akhir kuliah mahasiswa mampu melaksanakan pelayanan terapi kepada
masyarakat untuk beberapa kasus ringan pengobatan mandiri yang mereka pelajari,
baik untuk diagnosis, penatalaksanaan terapi farmakologi dan non-farmakologi,
pemilihan obat, dan edukasi pasien.
Pustaka:
a. APhA Non-prescription handbook
b. MIMS/ISO
c. WHO, Self-medication
d. Berardi RR, Ferrrari SP, Hume AL, et al. 2009. Handbook of Nonprescription
Drugs 16th, An Interactive Approach to Self-Care, American Pharmacists
Association, Washington, DC.
e. The Professional Role of the Pharmacist.
f. Statement of Principle Self-care Including Self-medication.
g. The Role of the Pharmacist in Self-Care and Self-Medication; avail at.
h. Ethic Promotion WHO.

21. Farmakoterapi 1 (SCP 405) – 4 SKS


Matakuliah Farmakoterapi 1 terdiri dari 4 SKS kuliah teori. Pokok bahasan
yang dipelajari dalam mata kuliah ini meliputi penatalaksanaan terapi rasional pada
berbagai kasus penyakit berdasarkan sistem organ sesuai dengan guidelines.
Farmakoterapi 1 mempelajari pengantar farmakoterapi, patologi klinik dan
aplikasinya di klinis kefarmasian, penyakit pernafasan, penyakit pencernaan,
penyakit hati, penyakit kulit, dan berbagai macam infeksi.
Pustaka:
a. DiPiro, J.T., Talbert, R.L., Yee, G.C., Matzke, G.R., Wells, A.G., Posey, L.M.
(Eds), 2005, Pharmacotherapy a Pathophysiological Approach, 4rd ed,
Appleton & Lange, Stamford
b. Dipiro, L. and Michael, L., 2002, Pharmacotherapy : A Pathophysiologic
Approach, Appleton & Lange, Stamford
c. Herfindal, E.T., Gourley, D.R (Eds), 2001, Textbook of Therapeutics Drug and
Disease Management, 7th Ed, Lippincot Williams and Wilkins, Philadelphia
d. McPhee, S., Lingappa, V.R., Ganong, W.F., Lange, J.D., 2000,
Pathophysiology of disease: An introduction to Clinical Medicine, 3rd ed, The
McGraw-Hill Companies Inc, New York
e. Scwinghammer TL., 2002, Pharmacotherapy Casebook : A Patient Focused
Approach, 5th Ed., McGraw-Hill Companies, New York

22. Managemen Farmasi – 2 SKS


Mata kuliah Managemen Farmasi berisi materi perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian dalam pengelolaan perbekalan
farmasi.
-

23. Formulasi dan Teknologi Sediaan Farmasi(PST 501P) – 3/1 SKS


Mata kuliah ini berkontribusi dalam pencapaian kompetensi lulusan yang
meliputi, Membekali mahasiswa dengan pengetahuan tentang konsep dan prinsip
formulasi sediaan farmasi yang didukung dengan teknologi modern, untuk
dikembangkan dalam skala manufaktur. Membentuk penalaran yang logis, kritis,
sistematik dan inovatif, serta kepribadian yang bertanggung jawab dalam
pengambilan setiap keputusan. Membentuk kepedulian terhadap masyarakat melalui
rancangan sediaan farmasi yang aman, efektif dan bermutu bagi pasien dan
masyarakat.
Pustaka:
a. Troy, DB, 2005, Remington The Sciences and Practice of Pharmacy, 21st ed,
Lippincott-Williams&Wilkins, Philadelphia.
b. Allen L.V, Popovich N.G, Ansel, H (eds), 2005, Ansel’s Pharmaceutical
Dosage forms and Drug Delivery Systems, 8th edition, Lipincott Williams and
Wilkins, Philadelphia.
c. Aulton, M.E., 2000, Pharmaceutics, The Science of Dosage Form Design, 2nd ,
Churchill Livingstone, Eidenburg London.
d. Dean, D.A., Evans E.R., Hall, I.H., (eds), 2000, Pharmaceutical Packaging
Technology, Taylor and Francis, London.
e. Banker GS, Rhodes CT, 2002, Modern Pharmaceutics 4th ed, Marcell Dekker,
New York.
f. Parikh, D.M., 1997, Handbook of Pharmaceutical Granulation Technology, vol
81, Marcel Dekker, Inc, New York, Basel.
g. Cartensen, J.T., 1993, Pharmaceutical Principles of Solid Dosage Form,
Technomic, Pennsylvania.
h. Cole, G., 2001, Pharmaceutical Coating Technology, Taylor & Francis Ltd.
i. Ridgway, K., 1987., Hard Capsules Development and Tecnology, The
Pharmaceutical Press, London.
j. Lieberman, H.A., Rieger, M.M., Banker, G.S., 1996, Pharmaceutical Dosage
Forms: Disperse Systems, vol 1, Marcel Dekker, Inc.
k. Lieberman, H.A., Rieger, M.M., Banker, G.S., 1996, Pharmaceutical Dosage
Forms: Disperse Systems, vol 2, Marcel Dekker, Inc.
l. Walters, K.A., 2002, Dermatological and Transdermal Formulations, Marcel
Dekker, New York, Basel.
m. Akkers, MJ, Larrimore, DS, 2003, Parenteral Quality Control, Marcell Dekker,
New York.
n. Dixon, AM, 2007, Environmental Monitoring for Cleanrooms and Controlled
environments,Informa Healthcare, New York.
o. BPOM, 2012, Cara Pembuatan Obat yang Baik, Departemen Kesehatan
Republik Indonesia.
p. United States Pharmacopeia
q. European Pharmacopeia

24. Farmakoterapi 2(SCP 502) – 4 SKS


Matakuliah Farmakoterapi 2 terdiri dari 4 SKS kuliah teori. Pokok bahasan
yang dipelajari dalam mata kuliah ini meliputi penatalaksanaan terapi rasional pada
berbagai kasus penyakit sistem organ. Farmakoterapi 2 mempelajari
penatalaksanaan penyakit dalam jantung, saraf, endokrin, dan ginjal; patologi klinik,
dan aplikasinya di klinis kefarmasian.
Pustaka:
a. DiPiro, J.T., Talbert, R.L., Yee, G.C., Matzke, G.R., Wells, A.G., Posey, L.M.
(Eds), 2005, Pharmacotherapy a Pathophysiological Approach, 4rd ed,
Appleton & Lange, Stamford.
b. Dipiro, L. and Michael, L., 2002, Pharmacotherapy : A Pathophysiologic
Approach, Appleton & Lange, Stamford.
c. Herfindal, E.T., Gourley, D.R (Eds), 2001, Textbook of Therapeutics Drug and
Disease Management, 7th Ed, Lippincot Williams and Wilkins, Philadelphia.
d. McPhee, S., Lingappa, V.R., Ganong, W.F., Lange, J.D., 2000,
Pathophysiology of disease: An introduction to Clinical Medicine, 3rd ed, The
McGraw-Hill Companies Inc, New York.
e. Scwinghammer TL., 2002, Pharmacotherapy Casebook : A Patient Focused
Approach, 5th Ed., McGraw-Hill Companies, New York.

25. Farmako-Epidemiologi (SCP 503) – 3 SKS


Mata kuliah Farmako-epidemiologi ini berisi pokok-pokok bahasan tentang
pengertian umum uji klinik dalam proses pengembangan obat, pengertian umum
konsep penyebaran penyakit dan metode – metode penilaian penggunaan obat di
populasi.
Pustaka:
a. Dwiprahasto,I.,2000, Farmakoepidemiologi, Bagian Farmakologi &
Toksikologi/ Clinical epidemiology & Biostatistic Unit, Fakultas Kedokteran
UGM, Yogyakarta.
b. Storm, B.L.(ed), 1994, Pharmacoepidemiology, 2nd Ed. John Willey & Son,
New York.
26. Komunikasi (SCP 504P) – 2/1 SKS
Mata kuliah Komunikasi terdiri dari 2 SKS kuliah teori dan 1 SKS praktikum.
Pokok bahasan yang dipelajari dalam mata kuliah ini meliputi dasar-dasar
komunikasi efektif, komunikasi dalam komunitas kesehatan, informasi dan edukasi,
serta konseling.
Pustaka:
-

27. Analisis Farmasi (PST 601P) – 3/1 SKS


Berkontribusi pada capaian, Mampu menjelaskan secara sistematis dan logis
tentang pemisahan bahan aktif dari matriks sediaan obat/bahan alam meliputi
pemisahan fisika dan atau kimia dalam upaya pemilihan metode analisis kualitatif
dan kuantitatif yang sesuai aplikasinya serta mendukung penjaminan keamanan,
khasiat, dan kualitas sediaan tersebut. Mampu menerapkan ilmu dan teknologi
kefarmasian dalam melakukan perancangan, pembuatan, dan penjaminan mutu
sediaan farmasi. Menunjukkan penguasaan IPTEK, kemampuan riset dan
pengembangan di bidang kefarmasian.
Pustaka:
a. Harvey, D., 2000, Modern Analytical Chemistry, The McGraw-Hill Companies,
Inc.
b. Jeffery, G.H., Bassett, J., Mendham, J., and Denney, R.C., 1989, Vogel’s
Textbook of Quantitative Chemical Analysis, Longman Scientific and Technical.
c. Snyder, L., Kirkland, J., and Dolan, J., 2010, Introduction to Modern Liquid
Chromatography, A John Wiley & Sons, Inc., Publication.
d. Kealey, D. and Haines, P.J., 2002, Instant Notes Analytical Chemistry, BIOS
Scientific Publishers Ltd, Oxford.
e. Meyer, V., 2004, Practical High-Performance Liquid Chromatography, 4th
Edition, John Wiley & Sons, Ltd, Chichester.
f. Ahuja, S. and Dong, M.W., 2005, Handbook of Pharmaceutical Analysis by
HPLC, volume 6, Elsevier Academic Press, Amsterdam.
g. Watson, D., 1999, Pharmaceutical Analysis A Textbook for Pharmacy Students
and Pharmaceutical Chemists, Churchill Livingstone, Edinburgh.
h. Spangenberg, B., Poole, C., and Weins, C., 2011, Quantitative Thin-Layer
Chromatography A Practical Survey, Springer-Verlag, Berlin Heidelberg.
i. Srivastava, M., 2011, High-Performance Thin-Layer Chromatography
(HPTLC), Springer, Berlin Heidelberg.
j. Kar, A., 2005, Pharmaceutical Drug Analysis, New Age International (P) Ltd.,
Publishers, New Delhi.

28. Farmakoterapi 3(SCP 602) – 4 SKS


Mata kuliah Farmakoterapi III terdiri dari 4 SKS kuliah teori. Pokok bahasan
yang dipelajari dalam mata kuliah ini meliputi penatalaksanaan terapi rasional pada
berbagai kasus penyakit sistem organ sesuai dengan guidelines. Farmakoterapi III
mempelajari penatalaksanaan penyakit dengan topik cancer, sistem saraf, nyeri,
musculoskeletal, dan reproduksi; dan aplikasinya di klinis kefarmasian.
Pustaka:
a. DiPiro, J.T., Talbert, R.L., Yee, G.C., Matzke, G.R., Wells, A.G., Posey, L.M.
(Eds), 2005, Pharmacotherapy a Pathophysiological Approach, 4rd ed,
Appleton & Lange, Stamford.
b. Dipiro, L. and Michael, L., 2002, Pharmacotherapy : A Pathophysiologic
Approach, Appleton & Lange, Stamford.
c. Herfindal, E.T., Gourley, D.R (Eds), 2001, Textbook of Therapeutics Drug and
Disease Management, 7th Ed, Lippincot Williams and Wilkins, Philadelphia.
d. McPhee, S., Lingappa, V.R., Ganong, W.F., Lange, J.D., 2000,
Pathophysiology of disease: An introduction to Clinical Medicine, 3rd ed, The
McGraw-Hill Companies Inc, New York.
e. Scwinghammer TL., 2002, Pharmacotherapy Casebook : A Patient Focused
Approach, 5th Ed., McGraw-Hill Companies, New York.

29. Pharmaceutical Care 1 (SCP 603) – 2 SKS


Secara keseluruhan mata kuliah Pharmaceutical care 1 berisi materi mengenai
peran dan praktek Apoteker dengan paradigma baru, definisi dan ruang lingkup,
kompetensi Apoteker di praktek pelayanan kefarmasian komunitas, dan aspek-aspek
sesuai Standar Pelayanan Kefarmasian di Apotek (Permenkes RI No.35 tahun 2014
tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Apotek). Setting kuliah ini adalah
pelayanan di apotek dan di komunitas.
Pustaka:
a. Peraturan Menteri Kesehatan No. 35 tahun 2014 mengenai tentang Standar
Pelayanan Kefarmasian di Apotek
b. Rovers, J.P., Currie, J.D., Hagel, H.P., McDonough, R.P., Sobotka, J.L., 2003,
A Practical Guide to Pharmaceutical Care, 2nd Edition, AphA, Washington,
D.C.
c. Cipolle, R.J., Strand, L.M., and Morley, P.C., 1998, Pharmaceutical Care
Practice, McGraw Hill, New york.
d. Tindall, W.N., and Millonig, M.K., 2003, Pharmaceutical Care: Insight from
Community Pharmacists, CRC Press, Boca Raton.
e. Tietze, K.J., 2004, Clinical Skill for Pharmacists A patient-Focused Approach,
2nd Edition, Mosby, St. Louis.
f. Ritschel W.A. and Kearns, G.L., 2004, Handbook of Basic Pharmacokinetic
Including Clinical Applications, 6th Edition, American Pharmaceutical
Association, Washington, D.C.
g. Williams, R.L., Brater, D.C., and Mordenti, J., 1990, Rational Therapeutics A
Clinical Pharmacologic Guide for Health Professional, Marcel Dekker Inc,
New York.
h. DiPiro, J.T., et al., 2005, Pharmacotherapy A Pathophysiologic Approach, 6th
Edition, McGraw Hill, New York.

30. Farmakologi Toksikologi Klinik (SCP 604) – 3 SKS


Mata kuliah Farmakologi toksikologi klinik berisi pokok pokok bahasan
tentang konsep pengobatan rasional ditinjau dari aspek farmakologi toksikologi dan
farmakokinetika secara klinik. Tinjauan farmakologi toksikologi meliputi konsep
pengobatan rasional serta pengobatan pada berbagai kondisi khusus seperti pasien
pediatri, geriatri, kehamilan, gangguan ginjal, gangguan hepar, konsep diagnosa dan
tata laksana keracunan, terapi suportif, terapi antidote, tatalaksana kasus keracunan
obat, logam berat, dan pestisida. Tinjauan dari farmakokinetika meliputi tentang
konsep dasar farmakokinetika klinik, merancang perhitungan laju infus dalam
penggunaan infus intravena dan dosis muatan yang diperlukan dalam terapi,
menguraikan hubungan respon obat dengan variabilitas individu serta memahami
monitoring terapi obat, mengevaluasi kasus perhitungan dosis individu karena
perubahan umur dan berat badan, penyakit seperti: kardiovaskular, hepar dan
respiratori, gangguan ginjal dan interaksi obat, serta aplikasi parameter
farmakokinetika–farmakodinamika (FK-FD) pada penggunaan antibiotika untuk
meramalkan efektivitas dan resistensi antibiotika.
Pustaka:
a. BNF, 45th ed., 2003
b. Ritschel, W.A., 1992, Handbook of Basic Pharmacokinetics including Clinical
Application, 4th ed., Drug Inteleligence Publication
c. Rowland, M., A and Tozer, T.N., 1995, Clinical Pharmacokinetics Concepts
and Application, 3rd ed., A Lea and febiger Book
d. Shargel and Yu
e. Williams, R.L., Brater, D.C., and Mordenti, J., 1990, Rational Therapeutics, A
Clinical Pharmacologic Guide for the Health professional, Marcel Dekker, Inc.,
New York
f. Winter, M.E, 1994, Basic Clinical Pharmacokinetics, 3rd ed., Applied
Therapeuticss, Inc., Vancouver
g. Olson, K.R., et al., 1994, Poisoning and Drug overdose, 2nd, Appleton &
Lange, Norwalk
h. Olson, K.R., et al., 2006, Poisoning and Drug overdose, 5th , Appleton &
Lange, Norwalk
i. Klaasen, C.D., 1996, Casarett and Doull’s Toxicology The Basic Science of
poisons, 6th ed, The mc Graw-Hill Companies Inc., USA
j. Goldfrank, L.R., et al., 1990, Toxicologic emergencies, 4th ed., Appleton &
Lange, Norwalk

31. Legalitas Praktik Kefarmasian (SCP 701) – 2 SKS


Mata kuliah ini berkontribusi dalam pencapaian kompetensi lulusan yang
meliputi, Memberikan pengetahuan tentang konsep dan hirarki peraturan terkait
praktik kefarmasian, jenis peraturan pada berbagai bidang praktik profesional tenaga
kefarmasian, serta kelembagaan pemerintahan terkait bidang kesehatan. 22
Pedoman Akademik Prodi Farmasi 2015. Membentuk kesadaran untuk updating
pengetahuan tentang peraturan terkait praktik kefarmasian. Membentuk sikap
bertanggung jawab secara legal dan etis dalam melaksanakan praktik sebagai tenaga
teknis kefarmasian.
Pustaka:
a. Mertokusumo, S., 2007, Mengenal Hukum
b. Undang-undang No. 12 tahun 2011 tentang Pembentukan peraturan perundang-
undangan
c. Undang-undang No. 36 tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan
d. Peraturan Pemerintah No.51 tahun 2009 tentang Pekerjaan Kefarmasian
e. Peraturan Presiden No.72 tahun 2012 tentang Sistem Kesehatan Nasional
f. Peraturan Menteri Kesehatan No.889 tahun 2011 tentang Registrasi, Izin
Praktik, dan Izin Kerja Tenaga Kefarmasian
g. Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan No.7 tahun 2014 tentang
Pedoman Uji Toksisitas Non Klinik secara In Vivo
h. UU No.40 thn 2004 ttg Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN)
i. UU No. 24 thn 2011 ttg Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS)
j. Peraturan Presiden No.72 thn 2012 ttg Sistem Kesehatan Nasional
k. Kepmenkes No.381 thn 2007 ttg Kebijakan Obat Tradisional Nasional
l. Kepmenkes No.189 thn 2006 ttg Kebijakan Obat Nasional
m. www.depkes.go.id (web resmi Kementrian Kesehatan RI)
n. www.pom.go.id (web resmi Badan Pengawas Obat dan Makanan RI)
o. Undang-undang No. 36 tahun 2009 tentang Kesehatan
p. Peraturan Presiden No.3 tahun 2013 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi,
Wewenang, susunan organisasi dan tata kerja lembaga Pemerintah Non
Departemen
q. Permenkes No. 46 tahun 2013 tentang Registrasi Tenaga Kesehatan
r. Surat Keputusan PP IAI No.058 thn 2011 ttg Standar Kompetensi Apoteker
Indonesia
s. Buku tentang Etika profesi tenaga kesehatan
t. Keputusan Kongres Nas ISFI No tahun tentang Kode Etik APoteker Indonesia
u. Permenkes No 1799 tahun 2010 ttg Industri Farmasi
v. Permenkes Nol 16 tahun 2013 ttg Perubahan atas Permenkes No. 1799 thn 2010
w. Permenkes No. 006 tahun 2012 tentang Industri dan Usaha Industri obat
Tradisional
x. Permenkes No.63 tahun 2013 tentang Izin Produksi Kosmetik
y. PerKBPOM No. HK 03.1.33.12.13.8195 tahun 2012 tentang Penerapan CPOB
z. PerKBPOM NO 35 tahun 2013 tentang CPOTB
aa. Permenkes Np.965 thn 1992 ttg CPKB
bb. PerKBPOM No.03.1.23.10.11.08481 tentang Kriteria dan Tata Laksana
Registrasi Obat
cc. PerKBPOM No. Hk.00.05.41.1384 tahun 2005 ttg Kriteria dan Tata Laksana
Pendaftaran Obat Tradisional
dd. Permenkes No. 007 tahun 2012 tentang Registrasi Obat Tradisional
ee. Permenkes No. 1010 tahun 2008 tentang Registrasi Obat
ff. Permenkes No. 168 tahun 2005 tentang Prekursor farmasi
gg. PerKBPOM No 0.05.42..1018 tahun 2008 tentang Bahan Kosmetik
hh. Permenkes No. 34 tahun 2013 dan no. 1148 tahun 2011 ttg PBF
ii. Permenkes No. 1332 tahun 2002 dan No. 167 tahun 1972 ttg Pedagang Eceran
Obat
jj. PerKBPOM No. HK.03.1.34.11.12.7542 tahun 2012 tentang Pedoman Teknis
CDOB
kk. Permenkes No. 4 tahun 2014 tentang Cara Distribusi Alat Kesehatan yang Baik
ll. Kepmenkes No. 312 taun 2013 tentang Daftar Obat Esensial Nasional
mm. Kepmenkes No. 328 tahun 20103 tentang Formularium Nasional
nn. Permenkes No. 35 tahun 2014 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di
Apotek
oo. Permenkes No. 58 tahun 2014 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di
Rumah Sakit
pp. Permenkes Np. 35 tahun 2014 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di
Puskesmas Permenkes No. 1332 tahun 2002 dan No 922, tahun 1992 tentang
Ketentuan dan Tata Cara Pemberian Izin Apotek
qq. Permenkes No. 75 tahun 2014 tentang Puskesmas
rr. Permenkes No. 9 tahun 2011 tentang Klinik

32. Metodologi Penelitian (BNS 702) – 2 SKS


Mata kuliah Metodologi Penelitian berisi prinsip dan cara penelitian.
Pustaka:
-
33. Cara Pembuatan Sediaan Farmasi yang Baik(PST 703) – 2 SKS
Mata kuliah ini berkontribusi dalam pencapaian kompetensi dengan
memberikan pemahaman secara komprehensif tentang aspek-aspek teknis cara
pembuatan sediaan farmasi yang baik, berdasarkan pedoman CPOB, CPOTB, dan
CPKB.
Pustaka:
a. Anonim, 2003, Pedoman Cara Pembuatan Kosmetik yang Baik (CPKB), Badan
PengawasObat dan Makanan Republik Indonesia, Jakarta.
b. Anonim, 2010, Petunjuk Operasional Penerapan Cara Pembuatan Kosmetik
yang Baik, Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia, Jakarta.
c. Anonim, 2011, Persyaratan Teknis Cara Pembuatan Obat Tradisional yang
Baik (CPOTB), Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia,
Jakarta.
d. Anonim, 2012, Pedoman Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB), Badan
Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia, Jakarta.
e. Anonim, 2013, Petunjuk Operasional Penerapan Cara Pembuatan Obat yang
Baik 2012, Jilid 1, Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia,
Jakarta.
f. Nally J.D. (Ed.), Good Manufacturing Practices for Pharmaceuticals, 6th Ed.,
Informa Healthcare, New York.

34. Pharmaceutical Care 2 (SCP 704) – 3 SKS


Pada akhir kuliah mahasiswa mampu melakukan simulasi pelayanan
kefarmasian sederhana terutama untuk sarana pelayanan kesehatan rumah sakit dan
mampu berkomunikasi efektif dengan profesional kesehatan lainnya dalam
menyelesaikan kasus klinis untuk kualitas hidup pasien yang lebih baik.
Pustaka:
a. Cipolle and Strand, Pharmaceutical Care
b. DiPiro, J.T., et al., 2005, Pharmacotherapy A Pathophysiologic Approach, 6th
Edition, McGraw Hill, New York.
c. MIMS/ISO
d. Materi-materi Farmakologi, Farmakoterapi, standar terapi yang sesuai.

35. Pelayanan Informasi Obat (SCP 705P) – 2/1 SKS


Mata kuliah Pelayanan Informasi Obat memberikan gambaran pelaksanaan
informasi obat dalam unit pelayanan dengan melatih mahasiswa untuk mencari dan
mengkritikan isi sumber informasi yang reliable untuk dapat melakukan praktik
penggunaan obat berbasis bukti dan menangani pertanyaan klinik sederhana, serta
menyiapkan informasi obat secara lisan maupun tertulis.
Pustaka:
-

36. Pharmaceutical Care 3 (SCP 801) – 3 SKS


Pada akhir kuliah mahasiswa mampu melakukan pelayanan kefarmasian
sederhana di beberapa jenis sarana pelayanan kesehatan dan berkomunikasi dengan
profesional kesehatan lainnya dalam menyelesaikan kasus klinis untuk kualitas
hidup pasien yang lebih baik.
Pustaka:
a. Cipolle and Strand, Pharmaceutical Care
b. DiPiro, J.T., et al., 2005, Pharmacotherapy A Pathophysiologic Approach, 6th
Edition, McGraw Hill, New York.
c. MIMS/ISO
d. Materi-materi Farmakologi, Farmakoterapi, standar terapi yang sesuai.

37. Health Behaviour (SCP 341) – 2 SKS


Matakuliah Health Behaviour (Pilihan) terdiri dari 2 SKS kuliah teori. Pokok
bahasan yang dipelajari dalam mata kuliah ini meliputi pengertian health behaviour,
faktor – faktor yang berkaitan dengan health behaviour, konsep teori – teori
perilaku, penerapan teori perilaku untuk penyelesain permasalahan terkait perilaku
kesehatan di masyarakat.
Pustaka:
a. Buku Panduan Akademik Prodi S1 Farmasi, Fakultas Farmasi USD,
Yogyakarta.
b. http://www.sphsu.mrc.ac.uk/glossary/
c. Gochman 1997, Handbook of Health Behavior Research, Vol. 1, p. 3
d. Rimer, et al, 2004, Theory at A Glance
e. Conner, M and Norman, P (Eds.)., 1996, Predicting Health Behaviour, Open
University Press, Buckingham, UK
38. Preformulasi (PST 342) – 2 SKS
Mata kuliah ini berkontribusi dalam pencapaian kompetensi dengan
memberikan pemahaman secara komprehensif tentang aspek-aspek studi
preformulasi meliputi evaluasi sifat fisika-mekanik, sifat fisika-kimia, dan stabilitas
bahan aktif, serta kompatibilitas bahan aktif dengan eksipien.
Pustaka:
a. Adeyeye, M.J., and Brittain, H.G. (Eds.), 2008, Preformulation in Solid Dosage
Form Development, Informa Healthcare, New York.
b. Aulton, M.E. (Ed), 2002, Pharmaceutics : The Science of Dosage Form Design,
2nd Ed., Churchill Livingstone, London
c. Cartensen, J.T., 1998, Pharmaceutical Preformulation, Technomic Publishing
Company Inc., Pennsylvania
d. Florence, A.T., and Siepmann, J. (Eds.), 2009, Modern Pharmaceutics Basic
Principles and Systems, 5th Ed., Vol 1., Informa Healthcare, New York
e. Gokhale, R.D., 2011, Preformulation Techniques and Formulation Selection, in
Pharmaceutical Technology Seminar, GEA-NUS Pharmaceutical Processing
Research Laboratory, Singapore
f. Lieberman, H.A., Lachman, L., and Schawtrz, J.B. (Eds.), 1989,
Pharmaceutical Dosege Forms Tablets, 2nd Ed., Marcel Dekker, New York.
g. Mills, S., 2007, Pre-formulation Analytical Studies and Impact on API and
Formulation Development, in Training Workshop on Pharmaceutical
Development, WHO, Estonia.

39. Perinatologi (SCP 441) – 2 SKS


Mata kuliah Perinatologi terdiri dari 2 SKS kuliah teori. Pokok bahasan yang
dipelajari dalam mata kuliah ini meliputi anatomi fisiologi pada kelompok perinatal
pada berbagai kondisi, vaksin dan suplementasi perinatal, patofisiologi dan
penatalaksanaan terapi rasional pada berbagai kasus penyakit di perinatal sesuai
dengan guidelines, dan aplikasinya di bidang kefarmasian klinik.
Pustaka:
a. Valman, B., and Thomas, R., 2002, ABC of The First Year, 5th ed., BMJ
Publishing, India
b. Tucker, J., Parry, G., Fowlie, P.W., and McGuire, W., 2004, Organisation and
Delivery of Perinatal Services, British Medicine Journal, vol. 329, pp. 730-732.
c. McGuire, W., McEwan, P., and Fowlie, P.W., 2004, care in the early newborn
period, British Medicine Journal, vol. 329, pp. 1087-1089
d. Moya, F.R., and Laughon, M., 2007, Common Problems of the Newborn,
Blackwell Publishing, United Kingdom

40. Hemato-onkologi (SCP 442) – 2 SKS


Mata kuliah Hemato-onkologi mempelajari aspek proses penyakit yang
berkaitan dengan proses keganasan hematologi dalam tubuh manusia. Ilmu ini
merupakan studi mengenai patofisiologi terjadinya proses keganasan hematologi
yang meliputi keganasan hematopoetik dalam tubuh manusia serta
penatalaksanaannya secara komprehensif.
Pustaka:
a. Di piro J., Talbert R.L., Yee G., Matzke G., Wells B., Posey L.M., 2011.
Pharmacotherapy : A Patophysiologic Approach, 8th edition, Mc Graw Hill
Medical,USA
b. Fauci A.S., Braunwald E., Kasper D.L., Hauser S.L., Longo L., Jameson J.L.,
Loscalzo J.2008 , Harrison’s Principles of Internal Medicine, 17th edition. Mc
Graw Hill Medical, USA.
c. Kjeldsberg, C.R., 2006, Practical Diagnosis of Hematologic Disorders, 4th
edition, American Society for Clinical Pathology Press, Chicago.

41. Penapisan In Vitro Berbasis Kultur Sel (PST 443) – 2 SKS


Mata kuliah menjelaskan tentang prinsip dasar penggunaan kultur sel untuk
mengetahui aktivitas biologis suatu senyawa dan berbagai macam aplikasinya untuk
penelitian antikanker dan resistensinya serta penelitian antivirus dan
imunomodulator
Pustaka:
a. Freshney, R.I. 2010. Culture of Animal Cells: A Manual of Basic Technique and
Spesialized Applications, Sixth Edition, John Willey and Sons
b. Hanahan, D. and Weinberg, R.A., 2000, The Hallmarks of Cancer. Cell 100, 57-
70.
c. King, R.J.B., 2000, Cancer Biology, 2nd ed, Pearson Eduation Limited, London.
d. Doyle, A., and Bryan, G., 2000, Cell and Tissue Culture: Laboratory Procedure
in Biotechnology, John Wiley and Sons, Singapore, pp. 62-64.
e. Prabin, S., Shrestha, I., dan Kurisu, K., 2009, Immunohistochemistry: A Review
of Practical Procedure. Nepal Journal of Neuroscience. 6: 38-41.
f. Rabinovitch, 1994. Introduction to Cell Cycle Analysis. Phoenix Flow Systems
g. Nunez. R. 2001. DNA Measurement and Cell cycle Analysis by Flowcytometry.
Curr.Issues. Mol. Biol. 3(3): 67- 70.
h. Mocellin, A., Rossi, C.R. Marincola, F.M. 2003. Quantitative Real-Time PCR
in Cancer Research. Achivum Immunogiae et Therapiae Experimentalis. 51:
301- 313.
i. Kovalchuk, O., Filkowski,J.,Meservy,J.2008. Involvement of microRNA-451 in
resistance of the MCF-7 breast cancer cells to chemotherapeutic drug
doxorubicin. Mol Cancer Ther (7): 2152-2159.
j. Mechnetner, E., Kyshtoobayeva,A., Zonis, S.,Kim,H.,Stroup,R. Garcia, R.,
Parker, R.J.,Fruehauf, J.P. 1998. Levels of multidrug resistance (MDR1)
Pglycoprotein expression bu human breast cancer correlate with in vitro
resistance ti taxol and doxorubicin. Clin Cancer Res (4):389-398.
k. Rousselot, N.V., Alberti, L., Blay, J.Y.2006. CD40L induces multidrug
resistance to apoptosis in breast carcinoma and lymphoma cells through caspase
independent and dependent pathway. BMC Cancer (6): 75.
l. Skeel, R.T. 2007. Handbook of Cancer Chemoterapy 7th ed.Philadelpia:
Lippincot Williams & Wilkins.
m. Buchy, P., Yoksan, S., Peeling, R.W., Hunsparger, E. 2006. Laboratory Test for
The Diagnosis of Dengue Virus Infection. Scientific Working Group, Report on
Dengue, 1-5 October 2006, Geneva, Switzerland
n. Chakravarti, A., Kumaria, R., Kar, P., Batra, V.V., Verma, V. 2006. Improved
detection of dengue virus serotypes from serum samples-evaluation of
singletube multiplex RP-PCR with cell culture. Dengue Buletin vol 30: 133-140.
o. Paula, S.O., Lima, D.M., Clotteau, M., Pires Neto, R.J., Fonsca, B.A. 2003.
Improved Detection of Dengue-1 Virus from IgM-positive Serum Samples
Using C6/36 cell cultures In Association with RT-PCR. Intervirology: 46: 227-
23
p. Weir, D.M., 1986, Cellular Immunology: Handbook of Experimental
Immunology, Vol 4, Blcakwell Scientifig Publications, Oxford.
q. Wagner, W, 1999, Immunomodulatory Agents from Plants, Birkhauser Verlag,
Basel.
r. Freshney, R.I. 2010. Culture of Animal Cells: A Manual of Basic Technique and
Spesialized Applications, Sixth Edition, John Willey and Sons

42. Metabolit Sekunder (PST 444) – 2 SKS


Mata kuliah ini berkontribusi dalam pencapaian kompetensi lulusan yang
memberikan pengetahuan tentang cara–cara isolasi dan identifikasi kandungan
metabolit sekunder serta pemanfaatan rekayasa genetika sesuai dengan
perkembangan IPTEK untuk meningkatkan produk metabolit sekunder dalam
tanaman, hewan, mineral, flora bahari, dan fauna bahari. Membentuk kepribadian
yang bertanggung jawab dalam menggunakan penguasaan IPTEK dan kemampuan
riset untuk meningkatkan produk metabolit sekunder, mengisolasi dan
mengidentifikasinya sebagai bahan baku obat herbal. Dan membentuk kepedulian
terhadap pihak lain melalui penemuan produk metabolit sekunder sebagai bahan
baku obat herbal yang bermanfaat bagi umat manusia.
Pustaka:
a. Stanbury PF and Whitaker A., 2001, Principles of Fermentation Technology,
Pergamon Oxford
b. Denyer S.P., Hodges N.A., Gorman S.P., 2004, Hugo and Russell’s
Pharmaceutical Microbiology, 7th ed., Blackwell Science, Massachusetts.
c. Prince I., Tribe D., 1990, Fermentation Technology, Australia Biotechnology
Project report in Thailand.
d. Shriner R.L., et.al., 2004, The Systematic Identification of Organic ompounds,
8th ed., John Wiley & Sons, Singapore.
e. Dewick, P, 2009, Medicinal Natural Products: A Biosynthetic Approach, John
Wiley and Sons.
f. Thompson, M.F., Saroyini, R., Nagabhushanam, R., 1991, Bioactive
Compounds from Marine Organism, Oxford IBH Publ. Co. Pvt. Ltd., New
Delhi.
g. Burneton, J., 1999, Pharmacognosy Phythochemistry Medicinal Plants, 2nd
Edition, Lavoisier Publishing Inc., New York.
h. Chawla, H.S., 2002, Introduction to Plant Biotechnology, Science Publisher,
Inc., Plymouth

43. Manajemen Efek Samping Obat (SCP 445


Mata kuliah Manajemen Efek Samping Obat (MESO) ini merupakan
matakuliah pilihan. Mata kuliah ini berisi pokok-pokok bahasan tentang pengertian
Efek Samping Obat (ESO), epidemiologi ESO, patogenesis ESO, penyidikan dan
penyelidikan ESO, dan managemen ESO.
Pustaka:
a. Anonim. 1994. Efek Samping Obat. Pusat Studi Farmakologi Klinik Universitas
Gadjah Mada. Yogyakarta.
b. Davies, D.M. 1977. Textbook of Adverse Drug Reaction. Oxford University
Press New York.
c. Davies, D.M. 1991. Textbook of Adverse Drug Reaction. Oxford University
Press New York
d. Donatus, I.A. 1991. Efek Samping Obat Wajib Apotek. Laboratorium
Farmakologi dan Toksikologi Fakultas Farmasi UGM. Yogyakarta.

44. Validasi Metode Analisis(BNS 446) – 2 SKS


Berkontribusi pada capaian mampu menjelaskan secara sistematis dan logis
tentang pemisahan bahan aktif dari matriks sediaan obat/bahan alam meliputi
pemisahan fisika dan atau kimia dalam upaya pemilihan metode analisis kualitatif
dan kuantitatif yang sesuai aplikasinya serta mendukung penjaminan keamanan,
khasiat, dan kualitas sediaan tersebut.
Pustaka:
a. Chan, C.C., Lam, H., Lee, Y.C., Zhang, X. M., 2004, Analytical Method
Validation and Instrument Performance Verification, John Wiley & Sons, Inc
b. Ermer, J, & Miller, J.H.M.B, 2005, Method Validation in Pharmaceutical
Analysis, John Wiley & Sons, Inc
c. Kealy, D & Haines, P.J., 2002, Analitycal Chemistry, Bios
d. Miller, J.N. & Miller, J. C., 2005, Statistic and Chemometrics for Analytical
Chemistry, 5th ed, Pearson Prentice Hall
e. ICH (Q2) R1 http://www.ich.org
f. USP, 2014, USP 37 NF 32, USA

45. Analisis Sediaan Bahan Alam (PST 447) – 2 SKS


Berkontribusi pada capaian mampu menjelaskan secara sistematis dan logis
tentang pemisahan bahan aktif dari matriks sediaan obat/bahan alam meliputi
pemisahan fisika dan atau kimia dalam upaya pemilihan metode analisis kualitatif
dan kuantitatif yang sesuai aplikasinya serta mendukung penjaminan keamanan,
khasiat, dan kualitas sediaan tersebut.
Pustaka:
a. Sarker, SD., and Nahar, L., 2007, Chemistry for Pharmacy Students: General,
Organic, and Natural Product Chemistry, John Wiley & Sons Ltd.
b. Houghton, P., and Mukherjee, P.K., 2009, Evaluation of Herbal Medicinal
Products, Pharmaceutical Press, UK.
c. Spangenberg, B., Poole, C., and Weins, C., 2011, Quantitative Thin-Layer
Chromatography A Practical Survey, Springer-Verlag, Berlin Heidelberg.
d. Srivastava, M., 2011, High-Performance Thin-Layer Chromatography
(HPTLC), Springer, Berlin Heidelberg.
e. Watson, D., 1999, Pharmaceutical Analysis A Textbook for Pharmacy Students
and Pharmaceutical Chemists, Churchill Livingstone, Edinburgh.
f. Kar, A., 2005, Pharmaceutical Drug Analysis, New Age International (P) Ltd.,
Publishers, New Delhi
g. Kalra, Y.P., 1998, Handbook of Reference Methods for Plant Analysis, CRC
Press, Taylor and Francis Group.

46. Konseling Pasien (SCP 744) - -/2 SKS


Mata kuliah konseling pasien berisi praktek konseling untuk golongan obat
infeksi, obat hormonal, obat cardiovascular, dan obat antikanker.
Pustaka:
-
47. Evidence Based Medicine (SCP 541) – 2 SKS
Pada akhir semester mahasiswa mampu mencari, menseleksi, dan
memanfaatkan sumber-sumber informasi untuk pelayanan kefarmasian berbasis
bukti untuk kualitas hidup pasien yang lebih baik.
Pustaka:
a. CEBMH, http://cebmh.warne.ox.ac.uk/cebmh/education_critical_appraisal.htm.
b. Website Cochrance dan Bandolier.
c. Materi latihan: Jurnal-jurnal dari Pubmed

48. Off Labeled Medicine (SCP 542) – 2 SKS


Mata kuliah Off labeled Medicine terdiri dari 2 SKS kuliah teori. Pokok
bahasan yang dipelajari dalam mata kuliah ini meliputi definisi, penatalaksanaan
terapi off labeled medicine secara rasional pada berbagai kasus penyakit yang
banyak ditemukan dalam praktek klinik dan jurnal. Mata kuliah off labeled medicine
mempelajari definisi, penatalaksanaan terapi off labeled medicine, kerasionalan
terapi off labeled medicine.
Pustaka:
a. Lacy, C.F., 2011, Drug Information Handbook A Comprehensive Resource For
All Clinicians And Healthcare Proffesionals, Lexicomp USA
b. DiPiro, J.T., Talbert, R.L., Yee, G.C., Matzke, G.R., Wells, A.G., Posey, L.M.
(Eds), 2005, Pharmacotherapy a Pathophysiological Approach, 4rd ed,
Appleton & Lange, Stamford
c. Koda-Kimble, M.A., dkk. 2009, Aplied Theraupetics The Clinical Use Of
Drugs, 9th edition, Lippincott William & Wilkins
d. Herfindal, E.T., Gourley, D.R (Eds), 2001, Textbook of Therapeutics Drug and
Disease Management, 7th Ed, Lippincot Williams and Wilkins, Philadelphia.

49. Produk Alam Terstandar (PST 543) – 2 SKS


Mata kuliah ini berkontribusi dalam pencapaian kompetensi lulusan yang
memberikan pengetahuan tentang sejarah, perkembangan, regulasi, penggolongan,
rasionalisasi dan standarisasi produk herbal sebagai dasar untuk merancang desain
pembuatan produk herbal terstandar. Membentuk kepribadian yang bertanggung
jawab dalam menyiapkan produk herbal terstandar Dan membentuk kepedulian
terhadap pihak lain melalui terbentuknya rancangan produk herbal terstandar yang
memenuhi persyaratan
Pustaka:
a. Depkes RI, 1992, Pedoman Rasionalisasi Komposisi obat Tradisional,
Direktorat Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan, Jakarta
b. Ahmad, I., Aqil, F., and Owais, M., 2006, Modern Phytomedicine, Wiley-VCH
Verlag GmbH & co. KgaA, Weinheim, Germany.
c. Susanna W, Rojanasakul Y (Eds.),1999, Biopharmaceutical Drug Design and
Development, Humana press, New Jersey.
d. Liang YZ, Xie P, Chan K, 2004, Quality Control of Herbal Medicines, J.
Chromat B Anal Tecnol Biomed Life Sci., Des 5 (812):53-70
e. Songlin Li, Quanbin Han, Chunfeng Xiao, 2008, Chemical Marker for The
Quality of Herbal Medicines : an overview, CM Journal-Biomed central, 28
Juni 2008
f. WHO, National policy on traditional medicine and regulation of herbal
medicines, http://apps.who.int/medicinedocs/pdf/s7916e/s7916e.pdf
g. Website dari lembaga-lembaga terkait OT yakni : www.who.int
,www.pom.go.id, www.depkes.go.id

50. Analisis Keamanan Kosmetik (PST 643) – 2 SKS


Berkontribusi pada capaian mampu menerapkan pemikiran logis, kritis,
sistematis dan inovatif dalam konteks pengembangan atau implementasi ilmu
pengetahuan dan teknologi yang memperhatikan dan menerapkan nilai humaniora
yang sesuai dengan bidang keahliannya.
Pustaka:
a. ASEAN Cosmetic Directive, http://aseancosmetics.org/default/aseancosmetics-
directive
b. Draelos, Z.D., Thaman, L.A., 2006, Cosmetic Formulation of Skin Care
Product, Taylor and Francis Group, New York
c. Guidelines for the safety assessment of a cosmetic product,
http://www.hsa.gov.sg/content/hsa/en/Health_Products_Regulation/Cosmetic
_Products/Overview/ASEAN_Cosmetic_Directive.html
d. HACCP, http://www.fda.gov/Food/GuidanceRegulation/HACCP/
e. Rosen, M.R., 2005, Delivery System Handbook for Personal Care and Cosmetic
Products, William Andrew Publishing, New York
f. Scientific Committee Consumer Safety,
http://ec.europa.eu/health/scientific_committees/consumer_safety/index_en.h tm

51. Pharmaceutical Packaging (PST 644) – 2 SKS


This subject contributes to the graduate competence providing knowledge to
the students about the role and scope of qualified pharmaceutical packaging.
Developing logical, critical, systematic and innovatif thinking as well as proactive
personalities on decision making process. And generating compassion through
providing qualified packaging design to the best of patients and society.
Pustaka:
a. Dean, D.A., Evans E.R., Hall, I.H., (Eds.), 2000, Pharmaceutical Packaging
Technology, Taylor and Francis, London
b. Aulton, M.E., 2002, Pharmaceutics The Science of Dosage Form Design, 2nd
edition, Churchill-Livingstone, Edinburgh
c. Aulton ,M.E., Taylor, K.M.G., 2007, The Design and Manufacture of
Medicines, 3rd ed, Churchill-Livingstone, Edinburgh
d. Allen L.V, Popovich N.G, Ansel, H (Eds.), 2005, Ansel’s Pharmaceutical
Dosage Forms and Drug Delivery Systems, 8th edition, Lipincott Williams and
Wilkins, Philadelphia
e. Cartensen, J.T., 1993, Pharmaceutical Principles on Solid Dosage Form,
Technomic, Pennsylvania
f. Piringer OG, Banner AL, 2008. Plastic Packaging, Interaction with food and
Pharmaceuticals, Wiley-VCH, Weinheim

52. Farmako-ekonomi (SCP 545) – 2 SKS


Mata kuliah Farmako-ekonomi (FE) ini berisi istilah umum FE, jenis aplikasi
analisis FE, simulasi perhitungan cost effectiveness analysis (CEA), simulasi
pencarian sumber belajar FE dan melakukan critical appraisal terhadap jurnal-jurnal
FE, penerapan FE dalam pelaksanaan dan pengambilan keputusan klinis.
Pustaka:
a. Wiedenmayer, K., Summers, R., Mackie, C.A., Gous, A.G.S., Everard, M.,
2006, Developing Pharmacy Practice, a Focus on Patient Care, WHO in
collaboration with FIP
b. Walley T, Davey P. 2008, Pharmacoeconomics and Economic Evaluation of
Drug Therapies, McGraw-Hill Companies, Inc.
c. INCLEN-SEA, 2007, Module Pharmacoeconomy

53. Formulasi Sediaan Bahan Alam (PST 641) – 2 SKS


Mata kuliah ini memberikan kontribusi pada kompetensi lulusan memberikan
pemahaman tentang proses formulasi sediaan bahan alam mulai awal proses sampai
menjadi sediaan, meliputi aktivitas simplisia, standardisasi simplisia, faktor-faktor
yang perlu dipertimbangkan terkait pemilihan bentuk sediaan, pemilihan bahan
baku, kontrol kualitas sediaan dan stabilitas sediaan. Mengembangkan ilmu
formulasi dengan inovasi sediaan bahan alam. Dan membentuk pribadi yang
berpihak pada pasien dan masyarakat melalui penyiapan sediaan Farmasi yang
aman, efektif dan bermutu
Pustaka:
a. Permenkes RI No. 760/Menkes/Per/IX/1992
b. Permenkes RI No.006 tahun 2012 tentang Industri dan Usaha Obat Tradisional

54. Sediaan Perawatan Kulit (PST 642) – 2 SKS


Mata kuliah ini berkontribusi dalam pencapaian kompetensi prodi melalui
memberikan pemahaman mengenai formulasi sediaan perawatan kulit meliputi
cleansing product, toner, astringents, sunscreen, whitening, antiaging, antiacne,
pelembab dan antioksidan dengan mempertimbangkan umur, jenis kelamin dan
kondisi kulit. Memberikan pemahaman mengenai bahan aktif yang terkandung
dalam sediaan perawatan kulit. Dan membentuk pribadi yang berpihak pada pasien
dan masyarakat melalui penyiapan sediaan farmasi yang aman, efektif dan bermutu
Pustaka:
a. Draelos ZE., and Thaman LA., 2006, Cosmetic Formulation of Skin Care
Products. Taylor & Francis Group, New York
b. Rosen MR., 2005, Delivery System Handbook for Personal Care & Cosmetic
Products, William Andrew Publishing, Norwich New York USA
c. Barel AO., Paye M., and Maibach HI., 2009, Handbook of Cosmetic Science &
Technology, Informa Healthcare, USA
BAB III
PENUTUP

Demikianlah makalah yang kami buat semoga bermanfaat bagi orang yang membacanya
dan menambah wawasan bagi orang yang membaca makalah ini. Dan penulis mohon maaf
apabila ada kesalahan dalam penulisan kata dan kalimat yang tidak jelas, mengerti, dan lugas
mohon jangan dimasukan ke dalam hati, masukkanlah ke dalam otak supaya menjadi ilmu

Sekian penutup dari kami semoga berkenan di hati dan kami ucapkan terima kasih yang
sebesar-besarnya.
DAFTAR PUSTAKA

https://www.google.co.id/url?q=https://www.usd.ac.id/fakultas/farmasi/farmasi/f1l3/p
%2520akademik
%25202016.pdf&sa=U&ved=2ahUKEwjlzdnThfjXAhXJF5QKHeQPDa0QFjADegQIExAA
&usg=AOvVaw2nM3XI9Hj8vFv-iTRUXxYn

Anda mungkin juga menyukai