gambar
TIM PENYUSUN
dr. Firdawati, M.Kes, Ph.D
dr. Husna Yetti, Ph.D
dr. Ida Rahmah Burhan, MARS
Dr. Ricvan Dana Nindrea, SKM, M.Kes, FRSPH
Edisi 2021
i
Modul Kepaniteraan Klinik-Bagian IKM/IKK
Editor :
dr. Husna Yetti, PhD
Dr. Ricvan Dana Nindrea, SKM, M.Kes, FRSPH
Kontributor :
Prof. Dr. dr. Rizanda Machmud, M.Kes, FISCM, FISPH
Dr. dr. Yuniar Lestari, M.Kes, FISCM, FISPH
Dr. dr. Rosfita Rasyid, M.Kes
dr. Hardisman, MHID, Dr. PH
Dr. dr. Rima Semiarty, MARS, FISCM, FISPH
Abdiana, SKM, M.Epid
ii
Modul Kepaniteraan Klinik-Bagian IKM/IKK
Daftar Isi
Daftar Isi.......................................................................iii
Kata Pengantar..............................................................iv
Informasi Umum Modul ................................................1
Karakteristik Mahasiswa................................................1
Capaian Pembelajaran....................................................1
Pre Assesment..............................................................16
Pokok Bahasan / Materi Penyakit................................16
Manajemen Pelayanan Kesehatan..........................17
YSistem Pembiayaan Kesehatan.............................22
YEpidemiologi........................................................28
YKesehatan Lingkungan.........................................33
YElektif...................................................................51
iii
Modul Kepaniteraan Klinik-Bagian IKM/IKK
Kata Pengantar
iv
Modul Kepaniteraan Klinik-Bagian IKM/IKK
2. Karakteristik Mahasiswa
Mahasiswa yang dapat mengikuti kepaniteraan klinik di
bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat-Kedokteran Komunitas
adalah mahasiswa yang sudah bergelar S.Ked dan mengikuti
pelatihan PPGD serta LOI, mengikuti kepaniteraan klinik di
bagian Ilmu Penyakit Dalam, Ilmu Kesehatan Anak dan
Kebidanan/Kandungan.
3. Capaian Pembelajaran
1) Capaian Pembelajaran Lulusan 1
CPL - Sikap dan Tata Nilai:
a. Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan mampu
menunjukkan sikap religious (S1);
Modul Kepaniteraan Klinik-Bagian IKM/IKK
CPL - Pengetahuan:
a. Mampu menguasai konsep dan teori pengetahuan
dasar ilmu dan teknologi biomedis (Anatomi,
Histologi, Fisiologi dan Biokimia) serta aplikasinya
dalam penegakkan diagnosis secara holistik dan
penatalaksanaan pasien secara komprehensif sebagai
dokter di layanan primer dengan pendekatan
kedokteran keluarga(P1)
b. Mampu menguasai konsep dan teori ilmu paraklinik
medis (Patologi Anatomi, Patologi Klinik,
Parasitologi, Mikrobiologi, Farmakologi, dan Ilmu
gizi) serta aplikasinya dalam penegakkan diagnosis
secara holistik dan penatalaksanaan pasien secara
komprehensif sebagai dokter di layanan primer
dengan pendekatan kedokteran keluarga (P2)
c. Mampu menguasai konsep dan teori ilmu klinik medis
(Ilmu Penyakit Dalam, Ilmu Kesehatan Anak, Ilmu
Bedah, Ilmu Obstetri Gynecology, Ilmu Penyakit
Mata, Ilmu Penyakit Telinga Hidung Tenggorokan
Kepala dan Leher, Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin,
Pulmonologi dan Ilmu Kedokteran Respirasi, Ilmu
Penyakit Jantung dan Pembuluh Darah, Neurologi,
Psikiatri, Ilmu Kesehatan Gigi dan Mulut, Ilmu
Anastesi dan Terapi intensif, Ilmu Rehabilitasi Medik,
Ilmu Radiologi, serta Ilmu Forensik dan Medikolegal)
serta aplikasinya dalam penegakkan diagnosis secara
holistik dan penatalaksanaan pasien secara
4
komprehensif sebagai dokter di layanan primer
dengan pendekatan kedokteran keluarga (P3)
d. Mampu menguasai konsep dan teori Ilmu Kesehatan
Keluarga dan Komunitas serta aplikasinya dalam
penegakkan diagnosis secara holistik dan
Modul Kepaniteraan Klinik-Bagian IKM/IKK
No Masalah Kesehatan
1. Kematian neonatus, bayi dan balita termasuk 1000 Hari
Pertama kelahiran dan kelangsungan hidup anak
2. Kematian Ibu akibat kehamilan dan persalinan
Modul Kepaniteraan Klinik-Bagian IKM/IKK
4. Pre Assessment
Modul Kepaniteraan Klinik-Bagian IKM/IKK
1. Tujuan Pembelajaran
Tujuan Khusus
a. Mempelajari fungsi manajemen di Puskesmas.
b. Mempelajari subsistem-subsistem manajemen pelayanan
di Puskesmas.
c. Mempelajari standar keberhasilan manajemen di
Puskesmas.
2. Sasaran Pembelajaran
Setelah menyelesaikan sub modul ini peserta didik
diharapkan mampu: 16
a. Menjelaskan subsistem manajemen personalia.
b. Menjelaskan subsistem pencatatan dan pelaporan
program.
c. Menjelaskan standar keberhasilan manajemen pelayanan
Modul Kepaniteraan Klinik-Bagian IKM/IKK
di puskesmas.
3. Keterampilan
Setelah menyelesaikan sub modul ini peserta didik
diharapkan mampu:
a. Melakuan analisis masalah terhadap manajemen
pelayanan kesehatan di puskesmas.
b. Mencari alternative pemecahan masalah terhadap
manajemen pelayanan kesehatan di puskesmas.
c. Membuat Plan of Action (POA) atau proyek Plan Do
Check Action (PDCA) berdasarkan alternative
pemecahan maalahan yang didapat.
17
Modul Kepaniteraan Klinik-Bagian IKM/IKK
Pembahasan
I. Pendahuluan
Manajemen puskesmas merupakan bagian dari tatanan
administrasi kesehatan di bawah koordinasi Dinkes
Kabupaten/Kota seharusnya diintegrasikan ke dalam strategi
pengembangan kabupaten sehat 2010. Dengan demikian, gerakan
reformasi Puskesmas di Indonesia sejalan dengan gerakan
reformasi kesehatan di tingkat Kabupaten/Kota.
18
II. Fungsi Manajemen di Puskesmas
Fungsi manajemen di Puskesmas, meliputi:
1. Planning atau perencanaan tingkat Puskesmas.
Modul Kepaniteraan Klinik-Bagian IKM/IKK
Referensi
1. Muninjaya AAG, Manajemen. Bandung. Ed. EGC; 2004.
1. Alamsyah D. Manajemen Pelayanan Kesehatan.
Yogyakarta. Nuha Medika; 2011. 20
2. Herlambang S, Murwani A. Manajemen Kesehatan dan
Rumah Sakit. Yogyakarta. Gosyen Publishing. 2012.
Tugas
Modul Kepaniteraan Klinik-Bagian IKM/IKK
1. Tujuan Pembelajaran
Tujuan Khusus
a. Mempelajari jenis anggaran pembiayaan kesehatan di
Puskesmas.
b. Mempelajari sumber dan sistem pembiayaan melalui
BPJS.
2. Sasaran Pembelajaran
Setelah menyelesaikan sub modul ini peserta didik
diharapkan mampu:
a. Menjelaskan jenis anggaran pembiayaan kesehatan di
Puskesmas.
b. Menjelaskan sumber biaya di Puskesmas.
c. Menjelaskan sumber pembiayaan melalui BPJS.
d. Menjelaskan sistem pembiayaan BPJS Penerima Bantuan
21
Iuran (PBI).
3. Keterampilan
Setelah menyelesaikan sub modul ini peserta didik
diharapkan mampu:
Modul Kepaniteraan Klinik-Bagian IKM/IKK
22
Modul Kepaniteraan Klinik-Bagian IKM/IKK
Pembahasan
I. Pendahuluan
Terdapat empat sumber utama pembiayaan kesehatan
a. Pemerintah
b. Swasta
c. Masyarakat dalam bentuk pembiayaan langsung (fee for
service) dan asuransi
d. Sumber-sumber lain dalam bentuk hibah atau bantuan
APBN.
3. Pencatatan dan Pelaporan
Pimpinan puskesmas menunjuk seorang atau dua orang
staffnya untuk menjadi bendahara puskesmas. Mereka
ditugaskan unutk mencatat dan melaporkan semua dana
yang diterima dan dikeluarkan oleh Puskesmas, terdiri
dari bendahara rutin dan bendahara proyek.
III. Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) dalam Sistem
Jaminan Sosial Nasional (SJSN)
Pengembangan jaminan social ditujukan menjamin
kesehatan bagi penduduk (universal health coverage) sesuai
dengan sidang World Health Assembly (WHA) ke-58 tahun 2005
di Jenewa. WHA menggaris bawahi perlunya pengembangan
system pembiayaan kesehatan yang menjamin tersedianya akses
masyarakat terhadap pelayanan kesehatan dan memberikan
perlindungan kepada mereka terhadapa risiko keuangan. WHA
ke 58 mengeluarkan resolusi yang menyatakan, pembiayaan
kesehatan yang berkelanjutan melalui Universal Healh Coverage
diselenggarakan melalui mekanisme asuaransi kesehatan sosial.
Di Indonesia, falsafah dan dasra Negara Pancasila terutama
sila ke 5 juga mengaui hak asasi warga atas kesehatan. Hak ini
juga termaktub dalam UUD 45 pasal 28H dan pasal 34, dan
diatur dalam UU no 23/1992 yang kemudian diganti dengan UU
36/2009 tentang kesehatan. Dalam UU 36/2009 ditegaskan
bahwa setiap orang mempunyai hak yang sama dalam
memperoleh akses atas sumber daya di bidang kesehatan dan
memperoleh pelayanan kesehatan yang aman, bermutu, dan
terjangkau. Sebaliknya, setiap orang juga mempunyai kewajiban
turut serta dalam program jaminan kesehatan Nasional.
Untuk mewujudkan komitmen global dan konstitusi di atas,
pemerintah bertanggung jawab atas pelaksanaan jaminan 24
kesehatan masyarakat melalui jaminan kesehatan nasional (JKN)
bagi kesehatan perorangan. Usaha kearah itu sesungguhnya telah
dirintis pemerintah dengan menyelenggarakan beberapa bentuk
jaminan social di bidang kesehatan diantara nya adalahmelalui
PT Askes (Persero) dan PT Jamsostek (Persero) yang melayani
Modul Kepaniteraan Klinik-Bagian IKM/IKK
Referensi 25
1. Alamsyah D. Manajemen Pelayanan Kesehatan.
Yogyakarta. Nuha Medika; 2011.
2. Herlambang S, Murwani A. Manajemen Kesehatan dan
Rumah Sakit. Yogyakarta. Gosyen Publishing. 2012.
Modul Kepaniteraan Klinik-Bagian IKM/IKK
Tugas
26
Modul Kepaniteraan Klinik-Bagian IKM/IKK
1. Tujuan Pembelajaran
Tujuan Khusus
a. Mempelajari ukutan-ukuran penyakit dan
penggunaannya.
b. Mempelajari ukuran-ukuran kematian dan
penggunaannya.
c. Mempelajari langkah-langkah pemecahan masalah di
tingkat pelayanan primer.
2. Sasaran Pembelajaran
Setelah menyelesaikan sub modul ini peserta didik
diharapkan mampu:
a. Menjelaskan ukuran-ukuran penyakit (insiden,
prevalensi, attact rate, secondary attact rate) dan
penggunaannya.
b. Menjelaskan beberapa ukuran-ukuran kematian (angka
kematian anak, angka kematian ibu, angka kematian
balita dan angka kefatalan penyakit) dan penggunaannya.
c. Menjelaskan langkah-langkah pemecahan masalah di
tingkat pelayanan primer.
3. Keterampilan
27
Setelah menyelesaikan sub modul ini peserta didik
diharapkan mampu:
a. Dapat menghitung angka insiden, prevalensi, attack rate,
secondary attact rate, untuk penyakit serta
interpretasinya.
Modul Kepaniteraan Klinik-Bagian IKM/IKK
28
Modul Kepaniteraan Klinik-Bagian IKM/IKK
Pembahasan
EPIDEMIOLOGI
Referensi
1. Widoyono. Penyakit Tropis, Epidemiologi, Penularan,
Pencegahan dan Pemberantasan. Erlangga. Semarang;
2011.
2. Najmah. Epidemiologi Penyakit Menular. Trans Info
Media. Jakarta; 2016.
3. Vaughan VC. Epidemiology and Public Health; a Text
and Reference Book for Physicians, Medical Students
and Health Workers. JAMA. 2014; 78(19):1481.
Tugas
1. Tujuan Pembelajaran
Tujuan Khusus
a. Mempelajari penyakit berbasis lingkungan di
masyarakat.
b. Mempelajari kebijakan daerah tentang penyakit berbasis
lingkungan.
c. Mempelajari pengelolaan penyakit berbasis lingkungan
termasuk upaya promotif dan preventif serta
pencatatan/pelaporannya.
2. Sasaran Pembelajaran
Setelah menyelesaikan sub modul ini peserta didik
diharapkan mampu:
a. Mengidentifikasi penyakit berbasis lingkungan yang
ditemukan di masyarakat.
b. Menjelaskan kebijakan daerah tentang penyakit berbasis
lingkungan.
c. Menjelaskan pengelolaan penyakit berbasis lingkungan
di pelayanan tingkat pertama.
d. Menjelaskan upaya preventif dan promotf untuk penyakit
berbasis lingkungan.
e. Menjelaskan pencatatan dan pelaporan penyakit berbasis
lingkungan.
3. Keterampilan 32
Setelah menyelesaikan sub modul ini peserta didik
diharapkan mampu:
a. Menyelesaikan masalah dalam bidang penyakit berbasis
lingkungan.
b. Merencanakan pengelolaan terhadap masalah kesehatan
Modul Kepaniteraan Klinik-Bagian IKM/IKK
33
Modul Kepaniteraan Klinik-Bagian IKM/IKK
Pembahasan
KESEHATAN LINGKUNGAN
Referensi:
1. Depkes RI. Standar Prosedur Operasional Kinik Sanitasi.
Ditjen P2MPLP; 2002.
Modul Kepaniteraan Klinik-Bagian IKM/IKK
Tugas
36
1. Tujuan Pembelajaran
Tujuan Khusus
a. Mempelajari program pemerintah terhadap peran serta
masyarakat yang berkaitan dengan kesehatan.
b. Mempelajari peran puskesmas dalam membina peran
serta masyarkata dalam organisasi PKK, PKMD dan
kader.
c. Mempelajari pengelolaan program Upaya kesehatan
bersumber daya masyarakat (UKBM).
d. Mempelajari perilaku masyarakat dalam upaya
peningkatan pemberdayaan masyarakat.
2. Sasaran Pembelajaran
Setelah menyelesaikan sub modul ini peserta didik
diharapkan mampu:
a. Menjelasakan program pemerintah terhadap peran serta
masyarakat yang berkaitan dengan kesehatan.
b. Menjelaskan peran puskesmas dalam membina peran
serta masyarakat dalam organisasi PKK, PKMD, dan
kader.
c. Menjelaskan pengelolaan program UKBM.
d. Melakukan pembinaan UKBM.
e. Mengenali dan mengantisipasi perilaku masyarakat,
seperti aspek sosial budaya dalam upaya peningkatan
pemberdayaan masyarakat.
3. Keterampilan 37
Setelah menyelesaikan sub modul ini peserta didik
diharapkan mampu:
a. Melakukan pengelolaan program UKBM.
b. Melakukan pembinaan program UKBM.
Modul Kepaniteraan Klinik-Bagian IKM/IKK
38
Modul Kepaniteraan Klinik-Bagian IKM/IKK
Pembahasan
Pasal 71
1) Masyarakat memiliki kesempatan untuk berperan serta
dalam penyelenggaraan upaya kesehatan beserta sumber
dayanya.
2) Pemerintah membina, mendorong dan menggerakan
swadaya masyarakat yang bergerak dibidang kesehatan
agar cepat lebih berdaya guna dan berhasil guna.
3) Ketentuan mengenai syarat dan tata cara peran serta
masyarakat dibidang kesehatan ditetapkan dengan
peraturan Pemerintah.
Pasal 72
1) Peran serta masyarakat untuk memberikan pertimbangan
dalam ikut menentukan kebijaksanaan pemerintah pada
penyelenggaraan kesehatan dapat dilakukan melalui Badan
Pertimbangan Kesehatan Nasional ditetapkan dengan
keputusan Presiden.
39
Kesehatan RI merupakan bentuk implementasi dalam rangka
mencapai visi baru Departemen Kesehatan yaitu Masyarakat
yang mandiri untuk hidup sehat. Salah satu point penting untuk
konsep ini sebagaimana tercantum dalam grand strategy adalah
keikutsertaan, keterlibatan dan peran serta masyarakat (PSM)
Modul Kepaniteraan Klinik-Bagian IKM/IKK
1. Tujuan Pembelajaran
Tujuan Khusus
a. Mempelajari penyakit berbasis perilaku/lifestyle.
b. Mempelajari kebijakan pemerintah tentang penyakit 44
berbasis perilaku/lifestyle.
c. Mempelajari pengelolaan dan upaya promotif preventif
penyakit berbasis perilaku/lifestyle.
Modul Kepaniteraan Klinik-Bagian IKM/IKK
2. Sasaran Pembelajaran
Setelah menyelesaikan sub modul ini peserta didik
diharapkan mampu:
a. Mengidentifikasi penyakit-penyakit yang berbasis pada
perilaku/lifestyle.
b. Menjelaskan kebijakan pemerintah tentang penyakit yang
berbasis perilaku/lifestyle.
c. Menjelaskan pengelolaan penyakit berbasis
perilaku/lifestyle.
d. Menjelaskan upaya preventif dan promotif untuk
penyakit berbasis perilaku/lifestyle.
e. Menjelaskan pencatatan dan pelaporan penyakit berbasis
perilaku/lifestyle.
3. Keterampilan
Setelah menyelesaikan sub modul ini peserta didik
diharapkan mampu:
a. Menjelaskan masalah dalam bidang penyakit yang
berbasisi perilaku/lifestyle.
b. Merencanakan pengelolaan terhadap masalah kesehatan
yang berbasis perilaku/lifestyle.
c. Melakukan penyuluhan di dalam dan di luar gedung
untuk penyakit yang berbasis perilaku/lifestyle.
45
4. Sikap dan Perilaku
Setelah menyelesaikan sub modul ini peserta didik
diharapkan mampu:
a. Bersikap cepat tanggap terhadap perilaku/lifestyle yang
berpotensi menimbulkan penyakit.
Modul Kepaniteraan Klinik-Bagian IKM/IKK
46
Modul Kepaniteraan Klinik-Bagian IKM/IKK
Pembahasan
PERILAKU/ LIFESTYLE
Tugas
49
Modul Kepaniteraan Klinik-Bagian IKM/IKK
1. Tujuan Pembelajaran
Tujuan Khusus
a. Mempelajari defenisi survey, karantina dan isolasi.
b. Mempelajari teknik, komponen dan hambatan surveilans.
c. Mempelajari UU Kekarantinaan Kesehatan.
d. Mempelajari ketentuan karantina dan isolasi mandiri di
rumah.
e. Mempelajari perilaku dan peran serta masyarakat dalam
pencegahan Covid-19.
f. Mempelajari sumber informasi pengetahuan masyarakat
pada pandemi Covid-19.
2. Sasaran Pembelajaran
Setelah menyelesaikan sub modul ini peserta didik
diharapkan mampu:
a. Memahami defenisi survey, karantina dan isolasi.
b. Mampu dan memahami teknik surveilans, komponen
surveilans dan hambatan surveilans.
c. Memahami Undang-Undang No. 6 Tahun 2018
Kekarantinaan Kesehatan.
d. Memahami ketentuan karantina dan isolasi mandiri di
rumah.
e. Mengetahui perilaku dan peran serta masyarakat dalam p
encegahan COVID-19 dengan keterbatasan social 50 distan
cing.
f. Mengetahui sumber infomasi pengetahuan masyarakat
pada pandemik COVID-19.
3. Keterampilan
Setelah menyelesaikan sub modul ini peserta didik
Modul Kepaniteraan Klinik-Bagian IKM/IKK
diharapkan mampu:
a. Menjelaskan dan melakukan teknik surveilans.
b. Menjelaskan memahami Undang-Undang No. 6 Tahun
2018 Kekarantinaan Kesehatan pada masyarakat umum.
c. Menjelaskan ketentuan karantina dan isolasi mandiri di
rumah pada masyarakat umum.
d. Mampu menjelaskan dan melakukan promosi perilaku da
n peran serta masyarakat dalam pencegahan COVID-19 d
engan keterbatasan social distancing.
e. Mampu menjelaskan kepada masyarakat mengenai
sumber infomasi pengetahuan masyarakat pada
pandemik COVID-19.
51
Modul Kepaniteraan Klinik-Bagian IKM/IKK
Pembahasan
I. Pendahuluan
Laporan WHO pada 31 Desember 2019 menemukan kasus
pneumonia yang tidak diketahui etiologinya di Kota Wuhan,
Provinsi Hubei, Cina.1 Penyakit ini awalnya dinamakan sebagai
2019 novel coronavirus (2019-nCoV), kemudian WHO
mengumumkan nama baru pada 11 Februari 2020 yaitu
Coronavirus Disease (COVID-19) yang disebabkan oleh virus
Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus-2 (SARS-CoV-
2).2 Virus ini dapat ditularkan dari manusia ke manusia dan telah
menyebar secara luas di China dan negara lain, termasuk di
Indonesia pada 2 Maret 2020, COVID-19 pertama dilaporkan
sejumlah dua kasus.3,4
Pada 12 Maret 2020, WHO mengumumkan bahwa
COVID-19 dinyatakan sebagai pandemik.5 Penambahan jumlah
kasus COVID-19 berlangsung cepat hingga data pada 19 April
2020, secara global dilaporkan mencapai 2.241.259 kasus
terkonfirmasi di 213 negara dengan 152.551 kematian.6
Sedangkan di Indonesia menunjukkan kasus yang terkonfirmasi
berjumlah 6.575 dengan 582 kasus kematian. 7 Hingga 23 April
2020 data di dunia dilaporkan mencapai 2.549.632 kasus
terkonfimasi dengan 175.825 kasus kematian dari 213 negara. 8
Data Indonesia 7.775 kasus positif dengan 647 kasus kematian,
diantaranya kasus positif terbanyak yaitu DKI Jakarta 52 3.517
kasus, Jawa Barat 784 kasus, Jawa Timur 664 kasus, Jawa
Tengah 528 kasus, dan Sulawesi Selatan 397 kasus.7
Tingginya kejadian COVID-19, masing-masing negara
perlu menerapkan berbagai langkah pengendalian dan
pengawasan masyarakat terhadap kasus COVID-19 sesuai
Modul Kepaniteraan Klinik-Bagian IKM/IKK
54
pat dua sektor ekonomi yang secara langsung terkena dampak dar
i mewabahnya COVID-19 ini, yaitu sektor pariwisata dan sektor i
ndustri penerbangan. Mewabahnya COVID-19 akan mengurangi
jumlah wisatawan luar negeri secara signifikan termasuk China, s
elain itu dampak penyebaran virus COVID-19 terhadap perekono
mian Indonesia bisa melalui kegiatan perdagangan. Nilai impor I
ndonesia dari China selama 2019 mencapai 44,9 miliar dollar AS
atau 26,3 persen dari total impor Indonesia.31
United Nations Educational, Scientific and Cultural Organiza
tion (UNESCO) menyatakan bahwa, wabah COVID-19 telah ber
dampak terhadap sektor pendidikan. Hampir 300 juta siswa terga
nggu kegiatan sekolahnya di seluruh dunia dan berdampak pada
hak-hak pendidikan mereka di masa depan. Himbauan untuk kegi
atan belajar mengajar semua jenjang dilakukan dirumah peserta d
idik masing-masing dan para guru maupun pengajar dapat melak
ukan proses belajar mengajar melalui media daring (online). Hal i
ni tidak menjadi masalah baru di berbagai negara, akan tetapi ber
pengaruh besar terhadap keefektifan proses belajar mengajar di I
ndonesia, disebabkan oleh penguasaan teknologi yang masuh ren
dah, keterbatasan saran dan prasarana, jaringan internet serta biay
a.32
Implikasi di bidang Agama yaitu Fatwa tentang Penyelenggar
an Ibadah Dalam Situasi Terjadi Wabah COVID-19 bahwa setiap
orang wajib melakukan ikhtiar menjaga kesehatan dan menjauhi
setiap hal yang dapat menyebabkan terpapar penyakit, karena hal
itu merupakan bagian dari menjaga tujuan pokok beragama. 33
Upaya memerangi penyebaran COVID-19 dengan beribdah
dirumah bertentangan dengan sikap kontraproduktif yang
ditunjukkan oleh beberapa komunitas agama. Pemerintah telah
meminta masyarakat untuk tetap tinggal dan menghindari
keramaian (social distancing), beberapa kelompok agama62 masih
mengadakan pertemuan yang melibatkan banyak orang, sehingga
mempengaruhi pengendalian wabah COVID-19.
Bidang politk COVID-19 menjadi bencana politik yang
tercipta secara alamiah untuk menguji tingkat kepercayaan publik
terhadap pemangku kekuasaan. Efektivitas pemerintah dalam
Modul Kepaniteraan Klinik-Bagian IKM/IKK
64
Modul Kepaniteraan Klinik-Bagian IKM/IKK
65
Modul Kepaniteraan Klinik-Bagian IKM/IKK
66
Modul Kepaniteraan Klinik-Bagian IKM/IKK
67
Modul Kepaniteraan Klinik-Bagian IKM/IKK
XX. Simpulan
Surveilans mengenai COVID-19 terus dikembangkan hingga
akhir pandemik. Optimasilsai surveilans penyakit saluran
terutama ILI (Influenza-like-illness) berbasis puskesmas, rumah
sakit, dan laboratorium. Mengindentfikasi kasus dengan active
case finding melalui pelacak kontak (contact tracing) dan
pengawasan di pintu masuk dan di wilayah. Mengindentifikasi
passive case finding dengan mewajibkan individu yang memiliki
riwayat kontak dengan penderita atau pulang bepergian dari
daerah terjangkit dan memiliki gejala COVID-19 segera melapor
ke petugas kesehatan setempat, agar dilakukan penyelidikan dan
pemantauan dengan ketat sehingga dapat mengetahui tindakan
yang harus dilakukan baik karantina maupun isolasi mandiri.
Menjalankan peraturan-peraturan pemerintah serta perundang-
undangan secara tegas dengan memberlakukan aturan represif
bagi yang melanggar diperlukan demi memutus mata rantai
penyebaran COVID-19 di Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA
1 World Health Organization. Report of the WHO-China Joint
Mission on Coronavirus Disease 2019 (COVID-19). Geneva:
World Health Organization; 2020.
2. World Health Organization. Naming the coronavirus disease
83
(COVID-19) and the virus that causes it [Internet]. Geneva:
World Health Organization; 2020 [cited 2020 April 19].
Available from: https://www.who.int/emergencie s/diseases
/novelcoronavirus- 2019/technical-gui dance/namin g-the-
coronavirus-disease-(covid-2 019)-and-the-v irus-that-causes-
it.
Modul Kepaniteraan Klinik-Bagian IKM/IKK
.nz/wellington/departments/publichealth/research/heiru/index.h
tml
10. Foddai A, Lindberg A, Lubroth J, Ellis-Iversen J. Surveillance
to improve evidence for community control decisions during
the COVID-19 pandemic – Opening the animal epidemic
toolbo x for Public Health. One Heal. 2020;(3):100–30.
11. Polansky LS, Outin-Blenman S, Moen AC. Improved global
capacity for influenza surveillan ce. Emerg Infect Dis.
2016;22(6):993–1001.
12. Stoecklin SB, Rolland P, Silue Y, Mailles A, Campese C,
Simondon A, et al. First cases of coronavirus disease 2019
(COVID-19) in France: Surveillance, investigations and control
measures, January 2020. Eurosurveillance. 2020;25(6).
13. Kofi Ayittey F, Dzuvor C, Kormla Ayittey M, Bennita Chiwero
N, Habib A. Updates on Wuhan 2019 novel coronavirus
epidemic. J Med Virol. 2020 ;92(4):403–7.
14. Horton R. Offline: 2019-nCoV outbreak—early lessons.
Lancet. 2020;395(10221):322.
15. Direktorat Jenderal Pencegahan dan Penyakit. Pedoman
Kesiapsiagaan Menghadapi Corona virus Disease (COVID-19)
Maret 2020. Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik
Indonesia; 2020.
16. Permenkes Nomor 949/MENKES/SK/VIII/2004 Tentang
Pedoman Penyelenggaraan Sistem Ke waspadaan Dini
Kejadian Luar Biasa (KLB).
17. Ng Y, Li Z, Chua YX, Chaw WL, Zhao Z, Er B, et al.
Evaluation of the effectiveness of surveillance and containment
85
measures for the first 100 patients with COVID-19 in
Singapore - January 2-February 29, 2020. Morb Mortal Wkly
Rep. 2020;69(11):307–11.
18. Sahin AR. 2019 Novel Coronavirus (COVID-19) Outbreak: A
Review of the Current Literature. Eu rasian J Med Oncol.
Modul Kepaniteraan Klinik-Bagian IKM/IKK
2020;4(1):1–7.
19. Undang-Undang RI No 6 Tahun 2018 Kekaranti naan
Kesehatan.
20. Centers for Disease Control and Prevention. Interim US
Guidance for Risk Assessment and Public Health Management
of Persons with Potential Coronavirus Disease 2019 (COVID-
19) Exposures: Geographic Risk and Contacts of Laboratory-
confirmed Cases [Internet]. 2020 [cited 2020 April 20].
Available from: https://www .cdc.gov/coronavirus/2019-
ncov/php/riskassessme nt.%0Ahtml.
21. World Health Organization. Global Surveillance for COVID-
19 disease caused by human infection with novel coronavirus
(COVID-19) [Internet]. Geneva: World Health Organization; 2
020 [cited 2020 April 20]. Available from:
https://www.who.int/publicatio ns-detail/glo bal-surveillance-
for-human-infection-with-novel-coronavirus-(2019-ncov)
22. International Council of Nurses. High proportion of healthcare
workers with COVID-19 in Italy is a stark warning to the
world: protecting nurses and their colleagues must be the
number one priority. 2020.
23. Wang J, Zhou M, Liu F. Exploring the reasons for healthcare
workers becoming infected with novel coronavirus disease
2019 (COVID-19) in China. J Hosp Infect.
2020;2019(2):2019–20.
24. Susilo A, Rumende CM, Pitoyo CW, Santoso WD, Yulianti M,
Sinto R, et al. Coronavirus Disease 201 9 : Tinjauan Literatur
Terkini Corona virus Disease 2019 : Review of Current
Literatur es. J Penyakit Dalam Indones. 2020;7(1):45–67.
86
25. Han Y, Yang H. The transmission and diagnosis of 2019 novel
coronavirus infection disease (COVID-19): A Chinese
perspective. J Med Virol . 2020;(1):0 –2.
26. Ruan Q, Yang K, Wang W, Jiang L, Song J. Clinical predictors
of mortality due to COVID-19 based on an analysis of data of
Modul Kepaniteraan Klinik-Bagian IKM/IKK
of -contacts
42. WHO. World Health Organization. Global Surveillance for
human infection with coronavirus disease (COVID-19)
[Internet]. Geneva: World Health Organization; 2020 [cited 20
20 April 23]. Available from: https://www.who.i
nt/publications-detail/global-surveillance-for-hu man-infection-
with -novel-coronavirus-(2019-nco v)
43. World Health Organization. Advice on the use of masks in the
context of COVID-19 [Internet]. Geneva: World Health Organi
zation; 2020 [cited 2020 April 23]. Available from:
https://apps.who.i
nt/iris/bitstream/handle/10665/331693/WHO-2019-nCov-
IPC_Masks-2020.3-eng.pdf?sequence =1&i sAllowed=y
44. World Health Organization. Anjuran mengenai penggunaan
masker dalam konteks [Internet]. Geneva: World Health Organi
zation; 2020 [cited 2020 April 24]. Available from:
https://www.who.i nt/docs/default-
source/searo/indonesia/covid19/an juran-mengenai-
penggunaan-masker-dalam-kont eks-covid-19.pdf?
sfvrsn=8a209b04_2
45. Surat Edaran Kemenkes SE HK.02.01/MENKES /202/2020
tentang Protokol Isolasi Diri Sendiri dalam Penanganan
COVID-19.
46. Surat Edaran Nomor 20/SE/2020 tentang Perpanja ngan
Himbauan Bekerja Dari Rumah (Work From Home).
47. Daton DB. Work from home, pelayanan publik masa Covid-19
[Internet]. OMBUDSMAN [Internet]. 2020 [cited 2020 April
24]. Available from: https://ombudsman.go.id/artikel/r/artikel--
workfrom -home-pelayanan-publik-masa-covid-19. 89
Modul Kepaniteraan Klinik-Bagian IKM/IKK
91
Modul Kepaniteraan Klinik-Bagian IKM/IKK
7. Sumber Daya
7.1 Jadwal Kegiatan
Siklus 5 minggu
Minggu
Jam Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu
ke
07.00 - 13.00 HC HC HC CRS1 CRS3 Field
1 HC
14.00 - 16.00 Bagian IKM Bagian IKM Bagian IKM CRS 2 CRS4 HC
07.00 - 13.00 HC HC HC CRS 5 CRS 7 Field
2 HC
14.00 - 16.00 Bagian IKM Bagian IKM Bagian IKM CRS 6 CRS 8 HC
CRS
HC HC HC CRS9 92
07.00 - 13.00 KKP KKP KKP KKP 11 Field
3
Bagian 1 Bag. 1 Bagian 2 CRS 2 CRS
14.00 - 16.00 IKM IKM IKM 10 12 HC
CRS
HC KKP HC KKP HC KKP CRS13 KKP
4 07.00 - 13.00 15 Field
3 3 4 4
14.00 - 16.00 Bagian Bagia Bagian CRS CRS HC
Modul Kepaniteraan Klinik-Bagian IKM/IKK
Ket. :
CR
17
Kampus PDCA 1 Bimb.akhir S
Siklus 9 Minggu
94
Modul Kepaniteraan Klinik-Bagian IKM/IKK
4 MTE4 Kepemimpinan dalam Pelayanan Kesehatan Dr. dr. Rima Semiarty, MARS
5 MTE5 Metodologi Penelitian dan Biostatistik Dr. dr. Hafni Bachtiar, MPH
95
6 MTE6 Sistem Kesehatan Nasional dr. Hardisman, MHID , Dr. PH
(Med)
7 MTE7 PDCA Prof. Dr. dr. Rizanda
Machmud, M.Kes
8 MTE8 IPE dr. Husna Yetti, PhD
Modul Kepaniteraan Klinik-Bagian IKM/IKK
No Nama Jabatan
1. Prof. Dr.dr. Rizanda Machmud, M.Kes, FISCM, FISPH Preseptor 96
2. Dr. dr. Yuniar Lestari, M.Kes, FISCM, FISPH Preseptor
3. Dr. dr. Rima Semiarty, MARS, FISCM, FISPH Preseptor
4. Dr. Firdawati, M.Kes, PhD Preseptor
5. Dr. dr.Rosfita Rasyid, M.Kes Preseptor
6. dr. Hardisman, MHID, Dr.PH (Med) Preseptor
Modul Kepaniteraan Klinik-Bagian IKM/IKK
8. Evaluasi Pembelajaran
8.1 Rancangan Tugas dan Latihan
a. Pengisian Logbook
b. Pembuatan Case Report, Jurnal Reading, Tugas
c. Penilaian dari Pembimbing lapangan di Puskesmas 97
d. Penilaian POA/PDCA
Evaluasi akhir dilakukan pada minggu ke 5 (lima) untuk siklus pendek atau minggu ke-9 untuk siklus penuh.
Bobot Penilaian terdiri dari : 98
a. Ujian PDCA: 25%
b. Nilai CRS/JR : 15 %
c. Nilai dari Preseptor Puskesmas : 20 %
d. Ujian lisan/OSCE : 10 %
e. Ujian post-test : 10%
Modul Kepaniteraan Klinik-Bagian IKM/IKK
f. Nilai perilaku/sikap: 10 %
g. Nilai logbook : 10%
Tidak Ragu-
No Umpan Balik Setuju
Setuju ragu
A. Evaluasi Umum
1 Penerimaan dokter muda diawal siklus tepat waktu sesuai jadwal
2 Dokter muda keluar dari siklus tepat waktu sesuai jadwal
Sarana dan prasarana untuk kegiatan kepaniteraan klinik sudah
3 mencukupi (ruang kuliah, audio visual, manekin simulasi, internet,
alat-alat, dll)
4 Sekretariat menjalankan tugasnya dengan baik
100
Ketua bagian / Koordinator Pendidikan menjelaskan tugas, hak, dan
5
kewajiban anda diawal siklus
Ketua bagian / Koordinator Pendidikan memberikan umpan balik
6
terhadap kegiatan kepaniteraan klinik diakhir siklus
Modul Kepaniteraan Klinik-Bagian IKM/IKK
33. Tingkat kepuasan anda secara keseluruhan selama pelaksanaan modul ini (lingkari angka yang sesuai)
Modul Kepaniteraan Klinik-Bagian IKM/IKK
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
105
Modul Kepaniteraan Klinik-Bagian IKM/IKK
Lampiran
Cara Penulisan Laporan CRS di
BAGIAN IKM/IKK FK-UNAND PADANG
4. Rujukan / Referensi
a. Penulisan sesuai cara
Vancouver 1.
b. Referensi ditulis dengan
angka sesuai urutan tampil dalam makalah. 2,3
c. Angka tersebut ditulis
Modul Kepaniteraan Klinik-Bagian IKM/IKK
Preseptor
FORMULIR PENILAIAN CARE REPORT SESSION/JOURNAL READING
Nama :
Modul Kepaniteraan Klinik-Bagian IKM/IKK
No BP :
Puskesmas :
Hari/Tanggal :
Judul :
KRITERIA SKOR BOBOT NILAI
Bahan Seminar
Presentasi
Diskusi
Sikap dan Tingkah Laku
TOTAL
Padang, ……………………….20
Preseptor
Modul Kepaniteraan Klinik-Bagian IKM/IKK