AKADEMIK
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER HEWAN (PDH)
2017
DASAR HUKUM ACUAN
Ttd
PENDAHULUAN
12.2. V i s i
Menjadi suatu institusi yang unggul dalam pendidikan dan pengajaran serta relevan
dengan perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) dan tuntutan masyarakat di
lingkup nasional maupun internasional.
1.3. M i s i
1. Meningkatkan mutu jasa pendidikan dokter hewan.
2. Memberdayakan sumber daya manusia pendidikan agar dapat meningkatkan mutu
pelayanan jasa pendidikan dokter hewan.
3. Mengembangkan kajian-kajian ilmiah untuk meningkatkan wawasan ilmu
pengetahuan dan teknologi veteriner.
1.4. Tujuan
1. Menghasilkan lulusan yang terampil, mandiri, cakap dan inovatif dalam bidang
kedokteran hewan.
2. Menghasilkan lulusan yang mampu beradaptasi dengan lingkungan dan tuntutan
masyarakat.
3. Menghasilkan lulusan yang memiliki kemampuan mengakses dan memanfaatkan
informasi.
1.5. Sasaran
1. Lulusan mampu menerapkan keahlian dan keterampilan di bidang veteriner dalam
pelayanan masyarakat maupun kegiatan produktif lainnya.
2. Lulusan mampu menguasai dasar-dasar pengetahuan serta metodologi bidang
veteriner secara terampil dan inovatif.
Dalam mewujudkan visi, misi, dan tujuan Unsyiah diperlukan beberapa langkah strategis
yang terencana yang harus disiapkan. Strategi tersebut terdiri atas 4 (empat) bidang yaitu
bidang pendidikan, bidang penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi,
bidang pengabdian kepada masyarakat, dan bidang manajemen universitas. Strategi dari
masing-masing bidang memiliki penekanan–penekanan yang spesifik. Rencana strategi yang
baik, tapi jika tidak dapat diimplementasikan, maka rencana tersebut bisa berbalik menjadi
suatu kegagalan. Untuk melaksanakan strategi-strategi yang telah disusun maka diperlukan
unit–unit tata pamong yang baik. Di Unsyiah, organisasi tata pamong awalnya ditetapkan
berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
Nomor 0200/O/1995 tentang Organisasi dan Tata Kerja Universitas Syiah Kuala dan Surat
Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 201/O/2002 tentang
Statuta Universitas Syiah Kuala. Tata pamong yang ada di Fakultas Kedokteran Hewan
mengikuti tata pamong yang terdapat pada Universitas Syiah Kuala.
Fakultas Kedokteran Hewan adalah unsur pelaksana akademik yang melaksanakan
sebagian tugas pokok dan fungsi Universitas Syiah Kuala yang berada di bawah Rektor.
Fakultas Kedokteran Hewan mempunyai tugas mengkoordinasi dan/atau melaksanakan
pendidikan akademik dan profesional dalam satu atau seperangkat cabang ilmu pengetahuan.
Untuk menyelenggarakan tugas tersebut maka Fakultas Kedokteran Hewan mempunyai
fungsi :
1. Melaksanakan dan mengembangkan pendidikan
2. Melaksanakan penelitian untuk pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
3. Melaksanakan pengabdian pada masyarakat
4. Melaksanakan pembinaan sivitas akademika
5. Melaksanakan urusan tata usaha fakultas
1.7. Struktur Organisasi
Fakultas Kedokteran Hewan terbentuk setelah dikeluarkannya SK pendirian Surat
Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 79966/UU tanggal 17 Oktober 1960.
Struktur organisasi Fakultas Kedokteran Hewan (FKH) Unsyiah, meliputi Dekan sebagai
pimpinan dan dibantu oleh Wakil Dekan I, II, dan III. Proses belajar mengajar program
sarjana (S-1) dikoordinir oleh ketua Program Studi Pendidikan Dokter Hewan yang dibantu
oleh 11 laboratorium serta saling berkoordinasi dengan Wakil Dekan Bidang Akademik dan
subbagian pengajaran dan pendidikan. Selain itu Wakil Dekan Bidang Akademik juga
membawahi kerjasama antar lembaga dan instansi. Fungsi administrasi dan kepegawaian
dilaksanakan oleh Wakil Dekan Bidang Administrasi dan Kepegawaian yang membawahi 4
(empat) kasubbag yaitu subbagian pengajaran dan pendidikan, subbagian kepegawaian dan
keuangan, subbagian umum dan perlengkapan, dan subbagian kemahasiswaan. Kegiatan
kemahasiswaan dikoordinasi oleh Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan.
Setiap unsur/personil di dalam Fakultas Kedokteran Hewan bekerja sesuai dengan fungsi
dan tugasnya masing-masing (job description) dan bertanggung jawab kepada Dekan sebagai
pimpinan Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Syiah Kuala. Penyelenggaraan program
kelembagaan (organisasi) pada Fakultas Kedokteran Hewan dilaksanakan di bawah
pengawasan Senat FKH, sedangkan kualitas Program Studi dikendalikan oleh Satuan
Penjaminan Mutu Fakultas (SJMF).
SUMBER DAYA
Dekan
Dr. drh. Muhammad Hambal
drh. Cut Dahlia Iskandar, M.Sc, Ph.D drh. Erdiansyah Rahmi, M.Si
NIP.1975120820050122002 NIP.197405122000031001
Keahlian: Histologi Hewan Keahlian: Histologi Hewan
drh. Zainuddin, MP
NIP.196209231989031004
Keahlian: Histologi Hewan
2.2.6. Laboratorium Kesmavet
drh. Darniati
Dr. drh. Safika, M.Si NIP.198310262008122002
NIP.197712112003122001 Keahlian: Mikrobiologi Hewan
Keahlian: Mikrobiologi Hewan
drh. Etriwati
NIP.198304282008122001
Keahlian: Patologi Hewan
2.2.11. Laboratorium Reproduksi
ADMINISTRASI AKADEMIK
3.1.1.2. Semester
a. Semester Reguler
Semester Reguler adalah satuan waktu kegiatan akademik yang terdiri atas 18
(delapan belas) minggu kuliah atau kegiatan terjadwal lainnya secara efektif termasuk
2 (dua) minggu kegiatan penilaian, berikut kegiatan iringannya.
b. Semester Pendek
1) Semester Pendek adalah semester tambahan yang ditawarkan oleh program studi
atas dasar kebijakan akademik fakultas. Semester Pendek tidak harus diambil
oleh semua mahasiswa.
2) Kegiatan perkuliahan untuk semester pendek adalah kegiatan akademik yang
setara dengan kegiatan 1 (satu) semester, yang dilaksanakan selama minimum 8
(delapan) minggu efektif.
3.1.2. Tujuan
(1) Tujuan Umum
Tujuan umum penerapan Sistem Kredit Semester adalah menyajikan program pendidikan
yang beraneka ragam dan luwes, sehingga mahasiswa dapat memilih mata kuliah yang
sejalan dengan minat, bakat, dan tuntutan lapangan kerja.
(2) Tujuan Khusus
Tujuan khusus penerapan Sistem Kredit Semester adalah:
a. Memberikan kesempatan kepada para mahasiswa yang cakap dan giat belajar agar
dapat menyelesaikan studi dalam waktu yang sesingkat-singkatnya.
b. Memberikan kesempatan kepada para mahasiswa agar dapat mengambil mata kuliah-
mata kuliah yang sesuai dengan minat, bakat, dan kemampuannya.
c. Memberikan kemungkinan agar sistem pendidikan dengan ”input” dan ”output”
jamak dapat dilaksanakan.
d. Mempermudah penyesuaian kurikulum dari waktu ke waktu sesuai dengan
perkembangan ilmu dan teknologi.
e. Memungkinkan sistem evaluasi kemajuan belajar mahasiswa dapat diselenggarakan
dengan sebaik-baiknya.
f. Memungkinkan pengalihan (transfer) kredit antar program studi dalam lingkungan
Unsyiah.
g. Memungkinkan perpindahan mahasiswa dari perguruan tinggi lain ke Unsyiah.
3.1.3. Ciri-Ciri
a. Tiap-tiap mata kuliah diberi harga yang dinamakan nilai kredit.
b. Banyaknya nilai kredit untuk masing-masing mata kuliah tidak sama.
c. Banyaknya nilai kredit untuk masing-masing mata kuliah ditentukan atas dasar
besarnya usaha untuk menyelesaikan tugas-tugas yang dinyatakan dalam program
perkuliahan, praktikum, kerja lapangan ataupun tugas-tugas lain.
Data online yang sudah diisikan oleh mahasiswa selanjutnya dapat diproses oleh
Subbag Pendidikan fakultas sehingga diperoleh Daftar Peserta Kuliah untuk setiap mata
kuliah. Daftar Peserta Kuliah ini disampaikan kepada koordinator dosen pengasuh mata
kuliah paling lambat pada minggu pertama dari masa kuliah tiap semester.
Nilai akhir untuk setiap mata kuliah, merupakan indikator dair prestasi akademik yang
dicapai oleh seorang mahasiswa dan diberikan atas dasar penilaian terhadap semua
komponen penilaian yang diadakan sepanjang semester dengan memperhitungkan bobot nilai
yang ditetapkan sebelumnya. Nilai akhir untuk suatu mata kuliah dalam bentuk angka
dikonversikan dengan cara tertentu ke dalam bentuk huruf. Konversi nilai dilakukan dengan
cara tertentu ke dalam bentuk huruf. Konversi nilai dilakukan dengan cara sebagai berikut :
a. Nilai ujian mahasiswa dalam bentuk angka (dari skala nilai 0-100) diubah ke dalam
bentuk huruf dnegan berpedoman kepada metode PAP (penilaian acuan patokan).
b. Rentang nilai PAP adalah sebagai berikut :
A ≥ 85
78 ≤ AB < 87
69 ≤ B < 78
60 ≤ BC < 69
51 ≤ C < 60
41 ≤ D < 51
E < 41
Perbaikan Nilai
a. Nilai akhir terendah yang tidak boleh diperbaiki adalah nilai BC.
b. Mata kuliah yang nilai akhirnya diperbaiki turut diperhitungkan dalam penentuan
beban studi semester berikutnya.
c. Perhitungan Indeks Prestasi Semester (IPS) dan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK)
didasarkan kepada nilai terakhir yang dicapai oleh mahasiswa untuk mata kuliah
tersebut.
d. Usaha perbaikan nilai harus dilaksanakan sesegera mungkin dalam rentang waktu
studi yang telah ditetapkan.
Beban Studi
IPS
Maksimum
≥ 3,50 24 SKS
3,00 – 3,49 22 SKS
2,50 – 2,99 20 SKS
2,00 – 2,49 18 SKS
1,50 – 1,99 16 SKS
≤ 1,50 14 SKS
∑𝐾𝑁
IPS = ∑𝐾
Dimana :
K = beban kredit (dalam sks) dari setiap mata kuliah pada semester tersebut
N = bobot nilai masing-masing mata kuliah yang diambil pada semester
Tersebut
∑𝐾𝑡𝑁
IPK = ∑𝐾𝑡
Dimana :
Kt = Beban kredit (dalam SKS) dari setiap mata kuliah yang telah dambil
sejak semester I.
N = Bobot nilai masing-masing mata kuliah tersebut yang telah dambil
sejak semester I
Beban Studi
IPS
Maksimum
≥ 3,50 24 SKS
3,00 – 3,49 22 SKS
2,50 – 2,99 20 SKS
2,00 – 2,49 18 SKS
1,50 – 1,99 16 SKS
≤ 1,50 14 SKS
3) Bagi mahasiswa yang mengambil cuti, maka IPS yang dijadikan pedoman
adalah IPS masa aktif terakhir.
Mahasiswa yang tidak berhasil memenuhi standar keberhasilan studi akan diberi
peringatan setiap semesternya oleh dosen wali dan ketua program studi yang
bersangkutan.
Mahasiswa yang tidak dapat menyelesaikan studi tepat pada waktunya diharuskan
membayar biaya pendidikan yang dikenakan pada mahasiswa baru pada tahun ajaran
tersebut, dengan ketentuan harus membayar biaya pendidikan mahasiswa baru mulai
semester ke-11.
3.8.3. Perpindahan Antar Program Studi dalam Lingkungan Fakultas yang Sama
Perpindahan antar program studi dalam lingkungan fakultas mengikuti ketentuan yang
tercantum pada butir 3.8.2 di atas. Keputusan pindah tersebut ditetapkan dengan Surat
Keputusan Rektor setelah mendengar pendapat Dekan yang bersangkutan.
Wisuda (Unsyiah)
1. Para lulusan Unsyiah berhak untuk mengikuti upacara wisuda sesuai POB
011/H11/PP-SOP/2010 (lampiran 10)
2. Upacara wisuda dilaksanakan 4 (empat) kali dalam satu akademik, yaitu tiap bulan
Februari, Mei, Agustus, dan November
3. Dekan/Direktur Pascasarjana melaporkan kepada Rektor secara tertulis nama-nama
lulusan yang berhak ikut upacara wisuda 20 (dua puluh) hari kerja sebelum
pelaksanaan upacara wisuda
KURIKULUM
4.1. Kompetensi
Kurikulum Program Studi Pendidikan Dokter Hewan dirancang dengan merumuskan
visi, misi, dan tujuan serta sasaran yang ingin dicapai ke dalam kurikulum berbasis
kompetensi (KBK). Adapun Standar Kompetensi Program Studi Pendidikan Dokter Hewan
yang telah disepakati bersama pada Lokakarya Pendidikan Kedokteran Hewan Indonesia
tanggal 4 Pebruari 2005 di Bogor adalah sebagai berikut:
1. Memiliki wawasan di bidang etika veteriner
2. Memiliki wawasan di bidang sistem kesehatan hewan nasional
3. Memiliki keterampilan melakukan tindakan medis yang lege artis
4. Memiliki keterampilan dalam menangani sejumlah penyakit pada hewan besar, hewan
kecil, unggas, hewan eksotik, satwa liar, satwa akuatik, dan hewan laboratorium.
5. Memiliki keterampilan dalam melakukan:
a. Diagnosis klinik, laboratorik, dan epidemiologi penyakit hewan
b. Penyusunan nutrisi untuk kesehatan dan gangguan medis
c. Pemeriksaan ante dan post mortem
d. Pemeriksaan kebuntingan, penanganan gangguan reproduksi dan aplikasi teknologi
reproduksi
e. Pengawasan keamanan dan mutu pangan asal hewan
f. Pengawasan dan pengendalian mutu obat hewan dan bahan-bahan biologis, termasuk
pemakaian dan peredarannya
g. Pengukuran dan penyeliaan kesejahteraan hewan
6. Memiliki kemampuan manejemen pengendalian dan penolakan penyakit strategis dan
zoonosis, pengamanan hayati hewan (biosekuriti), serta pengendalian lingkungan.
7. Memiliki kapasitas dalam transaksi terapeutik, melakukan anamnesa, rekam medik,
persetujuan tindakan medik, penulisan resep, surat keterangan dokter, dan edukasi klien.
8. Memiliki dasar-dasar pengetahuan analisis ekonomi veteriner dan jiwa kewirausahaan.
Farmakologi
1 SKV 301 Farmakologi Veteriner II 2 2 0
Veteriner I
Parasitologi
2 SKV 303 Penyakit Parasitik 3 2 1
Veteriner
Anatomi
3 SKV 305 Ilmu Bedah Veteriner Umum 3 2 1
Veteriner II
Biokimia
4 SKV 307 Patologi Klinik Veteriner 3 2 1
V Veteriner II
Mikrobiologi
5 SKV 309 Imunologi Veteriner 2 2 0
I
Fisiologi
6 SKV 311 Teknologi Reproduksi 2 1 1
Reproduksi
7 SKV 313 Radiologi 3 2 1 -
8 SKV 315 Patologi Unggas 2 2 0 -
Jumlah 20 16 4
Diagnosis
1 SKV 302 Ilmu Penyakit Dalam Hewan Kecil 3 2 1 Klinik
Veteriner
Mikrobiologi
2 SKV 304 Penyakit Infeksius I 3 2 1
I
Ilmu Bedah
3 SKV 306 Ilmu Bedah Veteriner Khusus 3 2 1 Veteriner
Umum
Fisiologi
VI 4 SKV 308 Ilmu Kebidanan dan Kemajiran 3 2 1
Reproduksi
Farmakologi
5 SKV 310 Toksikologi Veteriner 2 2 0
Veteriner I
Penghayatan Profesi Veteriner dan
6 SKV 312 2 1 1 -
Kewirausahaan
7 SKV 314 Legislasi Veteriner 2 2 0 -
Mikrobiologi
8 SKV 316 Ilmu Penyakit dan Konservasi Satwa Liar 3 2 1 I dan
Parasitologi
Veteriner
Jumlah 21 15 6
2. Laboratorium Biokimia
a. Kimia Dasar Veteriner
Mempelajari hubungan kimia dengan ilmu kedokteran hewan meliputi larutan dan
konsentrasi, asam-basa, sistem koloid, senyawa organik (karbohidrat, lipida dan
protein) dan reaksinya.
b. Biokimia Veteriner I
Membahas tentang biomolekul, pencernaan makanan, bioenergétika, dan enzim.
Selain itu juga dibahas metabolisme karbohidrat, protein, lipida, asam nukleat,
vitamin, dan mineral serta metabolisme interkonversi.
Prasyarat: KIMIA DASAR VETERINER.
c. Biokimia Veteriner II
Membahas tentang anabolisme asam nukleat, karbohidrat, lipida dan protein. Selain
itu juga dibahas siklus asam sitrat, transport membran, interkonversi metabolisme dan
biokimia hormon.
Prasyarat: BIOKIMIA VETERINER I
3. Laboratorium Farmakologi
a. Farmakologi Veteriner I
Memberi dasar-dasar pengetahuan obat (farmakologi) dan pengertian istilah-istilah
yang berkaitan dengan kerja obat (farmakokinetik), nasib obat dalam tubuh hewan
(farmakodinamik), dan interaksi obat sebagai landasan untuk memilih obat yang akan
digunakan secara klinis. Selanjutnya obat-obatan dibahas berdasarkan kerjanya
terhadap sistim atau organ tertentu seperti obat-obatan untuk susuanan saraf, saluran
gastrointestinal, sistim respirasi, sistim endokrin, dan sebagainya.
Prasyarat: FISIOLOGI VETERINER I
b. Farmakologi Veteriner II
Mempelajari dasar-dasar kemoterapi yang dilanjutkan dengan obat-obatan
kemoterapetika seperti antiparasit, antimikroba, antineoplasma, vitamin dan mineral,
antiseptik dan desinfektan. Matakuliah ini juga membahas tentang penggunaan obat-
obatan secara terapetik dibidang veteriner: efikasi, efek samping, ketepatan
pengobatan sesuai dengan efikasi obat.
Prasyarat: FARMAKOLOGI VETERINER I
c. Toksikologi Veteriner
Memberi dasar tentang racun dan keracunan obat yang digunakan untuk hewan dan
lingkungan. Pengaruh racun terhadap kesehatan, lingkungan, cara penanggulangan
racun terhadap hewan.
Prasyarat: FARMAKOLOGI VETERINER II
d. Obat Tradisional Hewan
Membahas obat-obatan asal tumbuhan, hewan dan bahan mineral yang secara
tradisional telah terbukti dapat digunakan untuk penyembuhan suatu penyakit pada
hewan, baik yang disebabkan mikroorganisme maupun kelainan metabolisme.
4. Laboratorium Fisiologi
a. Fisiologi Veteriner I
Membahas fungsi dasar sel dan homeostasis, sistem syaraf, indera, otot, sistem gerak,
sistem reproduksi, dan endokrin serta sistem sirkulasi.
b. Fisiologi Veteriner II
Membahas sistem respirasi, sistem pencernaan, metabolisme dan sistem ekskresi.
Pada setiap topik akan disertakan juga pembahasan mengenai penyimpangan fungsi
faal yang akan mengakibatkan kejadian suatu penyakit ataupun gangguan. Pada akhir
perkuliahan, mahasiswa dapat mengintegrasikan semua topic yang didapat dan dapat
menjadi dasar pada ilmu kedokteran.
Prasyarat: FISIOLOGI VETERINER I
5. Laboratorium Histologi
a. Embriologi
Membahas konsep awal perkembangan makhluk hewan mamalia dan unggas pada
masa prenatal yang meliputi gametogenesis, ovulasi, fertilisasi dan pertumbuhan
embrio. Pertumbuhan embrio mulai dari pembelahan menuju pembentukan morula,
blástula, gastrula, proses implantasi dan plasentasi. Dalam perkembangan ilmu ini,
juga dibahas implikasi teknologinya terhadap peningkatan produksi dan mutu ternak.
b. Biologi Hewan
Memberikan pengertian tentang dasar-dasar organisasi sel, kimia sel, sistem organ dan
kaitan organisme dengan lingkungannya. Pokok bahasan dikaitkan dengan peranan
biologi dalam keragaman hayati, bioteknologi, proyek genom hewan dan aplikasinya.
c. Histologi Veteriner
Membahas definisi histologi, metode dasar mikroteknik dan pewarnaan, hubungan
struktur dan fungsi komponen-komponen jaringan dan sistem organ tubuh.
Membahas jaringan epitel, ikat, otot dan sistem organ tubuh yang mencakup sistem
sirkulasi, sistem limfatik dan kekebalan, sistem pencernaan, sistem urinaria, sistem
respirasi, sistem reproduksi, sistem endokrin dan organ-organ/alat indera.
Prasyarat: BIOLOGI HEWAN
6. Laboratorium Kesmavet
a. Kesehatan Masyarakat Veteriner
Membahas secara umum tentang dasar-dasar ilmu kesehatan masyarakat hubungan
dengan kehidupan manusia dan lingkungan hidup, sanitasi dalam masyarakat; rIsiko
kesehatan hewan terhadap kesehatan manusia, pencemaran serta dampaknya terhadap
kesehatan masyarakat dan cara penanggulangannya.
Prasyarat: MIKROBIOLOGI I
b. Higiene Makanan
Membahas cara produksi yang baik Good Manufacturing Practices (GMP) untuk
susu, daging, dan telur, pemeriksaan ante dan post mortem, konsep dan aplikasi
Hazard Analitical Control Criitical Point (HACCP), pengendalian keamanan dan
mutu bahan pangan asal hewan/produk olahan serta penyakit yang ditularkan melalui
bahan pangan asal hewan.
Prasyarat: MIKROBIOLOGI II
c. Zoonosis
Membahas sifat-sifat penyebab penyakit, epidemiologi, patogenesis, pencegahan, dan
pengendalian; kecenderungan saat ini dan masalah-masalah dari penyakit yang
disebabkan bakteri, virus cacing, protozoa, ricketsia, dan cendawan yang dapat
ditularkan dari hewan ke manusia dan sebaliknya. Pembahasan diutamakan pada
penyakit yang dijumpai di Indonesia dan merugikan secara ekonomis maupun dalam
bidang kesehatan masyarakat.
Prasyarat: PENYAKIT INFEKSIUS
d. Epidemiologi dan Ekonomi Veteriner
Membahas konsep dasar Epidemiologi Veteriner yang secara substansial difokuskan
pada aspek pengertian dan tujuan epidemiologi dalam bidang kedokteran hewan;
pengukuran profil penyakit; mata rantai penyebaran penyakit; pola dan distribusi
penyakit; penyidikan penyebab/diagnose penyakit; perencanaan dan monitoring
program pengendalian penyakit; serta kerugian ekonomi akibat penyakit dan analisis
resiko, pengenalan modelling dan ekonomi veteriner.
Prasyarat: BIOSTATISTIKA
e. Legislasi Veteriner
Membahas tentang Peraturan Perundang-undangan Veteriner yang merupakan salah
satu unsure penunjang pelaksanaan kesehatan hewan yang meliputi: Peraturan
Internasional dan Nasional (Undang-Undang, Peraturan Pemerintah, Keputusan
Presiden, Keputusan Menteri dan/atau Direktur Jenderal, Peraturan Daerah) dan
aturan lain yang terkait, penekanan diberikan lebih kepada latar belakang lahirnya
peraturan tersebut, bukan kepada Bab, pasal dan ayat peraturan tersebut.
Prasyarat: BIOSTATISTIKA
7. Laboratorium Klinik
a. Diagnosis Klinik Veteriner
Mempelajari tentang kondisi-kondisi normal dan abnormal organ tubuh hewan besar
dan hewan kecil, serta memperkenalkan cara-cara timbulnya penyakit berdasarkan
gejala dan kausa.
Prasyarat: ANATOMI VETERINER II
b. Ilmu Penyakit Dalam Hewan Kecil
Membahas tentang cara-cara penentuan diagnosis, melakukan terapi terhadap
penyakit-penyakit organik dan kelainan metabolisme pada hewan kecil.
Prasyarat: DIAGNOSIS KLINIK VETERINER
c. Farmasi/Reseptur
Memberikan pengetahuan dan keterampilan untuk menulis resep dan meracik obat
sesuai dengan peraturan (legeartis). Pembahasan juga termasuk fungsí dan efek
bahan-bahan yang terdapat dalam obat.
Prasyarat: FARMAKOLOGI VETERINER II
d. Ilmu Penyakit Dalam Hewan Besar
Membahas tentang cara-cara penentuan diagnosis, melakukan terapi terhadap
penyakit-penyakit organik dan kelainan metabolisme pada hewan besar.
Prasyarat: DIAGNOSIS KLINIK VETERINER
e. Ilmu Bedah Veteriner Umum
Mempelajari ilmu bedah umum yang meliputi macam-macam luka dan proses
penyembuhannya anestesi, jenis-jenis jahitan dan aplikasinya serta pengenalan
radiologi, dan aplikasi penggunaannya pada hewan penderita .
Prasyarat: ANATOMI VETERINER III
f. Ilmu Bedah Veteriner Khusus
Membahas secara khusus teknik-teknik operasi pada kasus-kasus bedah berdasarkan
organ-organ tubuh, sistem respirasi, digesti, sirkulasi, urogenitalis, dan alat gerak
(tulang) pada hewan.
Prasyarat: ILMU BEDAH VETERINER UMUM
g. Ilmu Penyakit dan Konservasi Satwa Liar
Membahas tentang penyakit yang disebabkan terutama oleh parasit, bakteri, jamur,
virus dan gangguan metabolisme yang ditekankan kepada etiologi, cara penularan,
diagnosis, pengobatan, cara pencegahan dan pemberantasannya pada satwa liar,
prinsip-prinsip pengelolaan satwa liar, habitat, populasi, penanganan post mortem,
nilai ekonomi satwa liar, dan pengendalian gangguannya.
h. Ilmu Penyakit Hewan Akuatik
Membahas tentang penyakit hewan-hewan aquatik yang disebabkan oleh virus,
bakteri, parasitik dan penyakit-penyakit defisiensi. Titik berat pembahasan meliputi
segi etiologi, diagnosis, pengobatan, dan upaya pencegahannya.
Prasyarat: PENYAKIT PARASITIK, PENYAKIT INFEKSIUS
i. Patologi Klinik Veteriner
Membahas teknik pemeriksaan dan interprestasi hasil analisis hematologi dan kimia
klinik darah, urin, feses, cairan tubuh yang lain, immunologi klinik dan toksikologi
klinik untuk menguatkan diagnosis penyakit.
Prasyarat: BIOKIMIA VETERINER II
8. Laboratorium Mikrobiologi
a. Mikrobiologi I
Memberikan pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep/teori-
teori yang mengkaji kedudukan bakteri dan jamur dalam biologi, susunan dan
bangunan sel, fisiologi, morfologi, genetika, klasifikasi, pengendalian, mekanisme
infeksi dan cara memperlakukan bakteri dan jamur.
b. Mikrobiologi II
Membahas tentang dasar kehidupan virus dan peranannya dalam berbagai penyakit
hewan dan manusia. Uraian mencakup sejarah, bentuk struktur dan fungsi,
pertumbuhan dan pengendalian, metabolisme dan genetika, ciri patogenitas virus,
serta pemanfaatan virus dalam veteriner.
Prasyarat: MIKROBIOLOGI I
c. Penyakit Infeksius
Membahas penyakit infeksius yang disebabkan oleh viral, bakterial, mikal dengan
pembahasan meliputi etiologi, gejala klinik dan patologi anatomis, patogenesis,
diagnosis, epidemiologi, pencegahan, pengendalian dan pemberantasan.
Prasyarat: MIKROBIOLOGI II
d. Imunologi Veteriner
Memberikan pengetahuan kepada mahasiswa agar dapat menjelaskan proses reaksi
tubuh terhadap benda asing baik non mikroorganisme maupun mikroorganisme
seperti virus, bakteri, parasit, dan jamur, mekanismenya serta berbagai akibat yang
ditimbulkannya. Secara rinci, mata kuliah ini akan menguraikan pembentukan
kekebalan tubuh, mekanisme infeksi, reaksi antigen antibodi, rekasi hipersensitivitas,
kelainan sistem kekebalan tubuh, uji serologik, serta pembuatan dan penggunaan
vaksin.
Prasyarat: MIKROBIOLOGI I
9. Laboratorium Parasitologi
a. Parasitologi Veteriner
Membahas klsifikasi, morfologi dan siklus hidup berbagai jenis parasit protozoa,
helminth dan arthropoda yang penting ditinjau dari sudut ekonomi dan kesehatan
hewan.
b. Penyakit Parasitik
Membahas penyakit parasitik pada hewan yang disebabkan oleh protozoa, arthropoda
dan helminth, yang meliputi gejala klinis, patogenesis, kerugian, diagnosis,
pengobatan, dan pengendalian.
Prasyarat: PARASITOLOGI VETERINER
5.4. Sanksi
1. Apabila terjadi pelanggaran dari pelaksanaan etika akan diberikan peringatan secara
lisan maupun tertulis.
2. Berdasarkan laporan dari, dosen, karyawan, mahasiswa, dosen wali, ketua program
studi atau pengelola PPDH, Dekan akan memberi peringatan lisan atau tertulis
kepada dosen/mahasiswa yang tidak disiplin.
3. Peringatan lisan diberikan langsung kepada dosen/mahasiswa.
4. Peringatan tertulis akan diberikan kepada dosen/mahasiswa jika peringatan lisan
sebelumnya tidak diindahkan. Peringatan tertulis akan diberikan langsung kepada
dosen/mahasiswa. Khusus peringatan tertulis bagi dosen akan dibuat tembusannya
kepada Rektor sedang peringatan tertulis bagi mahasiswa akan dibuat tembusan
kepada orangtua atau walinya.
5. Sanksi diberikan setelah dievaluasi oleh Komisi Etika Fakultas Kedokteran Hewan
Universitas Syiah Kuala
5.5. Penghargaan
1. Untuk mendorong dan meningkatkan prestasi serta untuk memupuk kesetiaan
terhadap Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Syiah Kuala, dosen/mahasiswa
yang telah menunjukkan kesetiaan, prestasi, atau telah berjasa melaksanakan kegiatan
Tridharma Perguruan Tinggi dapat diberikan penghargaan oleh Dekan.
2. Penghargaan yang diberikan disesuaikan dengan prestasi, kesetiaan, atau jasa yang
disumbangkan.
3. Penghargaan yang dimaksud dalam butir (1) dan (2) dapat berupa piagam, lencana,
uang, atau benda.