Dokter melakukan pemeriksaan laboraturium kemudian diperoleh hasil LAB sebagai berikut:
Riwayat
Diabetes tipe 2 selama 17 tahun
NAMA Ny. MA
Riwayat Hipertensi dan hiperlipidemia
selama 35 tahun
GENDER Female
UMUR 53 Th
Indikasi
Anemia tanpa obat Pasien anemia tetapi belum diberikan terapi
Indikasi
Electrolite Dalam kasus ini tidak disebutkan terapi cairan yang diberikan
tanpa obat
imbalance
No Rekomendasi dan alasan Monitoring Target
LAN 1. Menyarankan untuk menggunakan
insulin drip IV, yaitu insulin kerja
Kadar gula random dan HbA1c Gula Darah <200 mg/dl
HbA1C < 6.5 %
pendek.
Dosis: insulin drip (insulin reguler)
0.5-1 unit/kg/hari
Digunakan 15 menit sebeleum makan
2.
Menyarankan untuk menggunakan
valsartan pengganti kandesartan. Trigliserida
Valsartan tidak memiliki efek BUN
hipertrigliserida dan obat ini masih satu GFR
golongan yaitu ARB yang merupakan
first line hipertensi terhadap pasien
CKD
Dosisi: 80 mg 1x sehari, jika diperlukan
ditingkatkan hingga sekali sehari 160
mg 1 x sehari
3.
Amlodipin
Dosis awal 5 mg 1 x sehari
4
Max 10 mg 1 x sehari
Furosemid
Dosis awal 40 mg pada pagi hari, dosis
5. penunjang 20-40 mg/hari
Dosis: iv awa 20-50 mg Untuk pasien yang mengalamui
hipokalemia
KCL oral dosis 20 mEq 3-4 kali sehari
No Rekomendasi dan alasan Monitoring Target
6. Metformin dosis yaitu 850 mg/hari diturunkan Kadar gula darah <200 mg/dl
setengahnya jadi 500 mg/hari ( KDIGO)
Valsartan
Dosis: 80 mg 1x sehari, jika diperlukan Dapat diberikan pemberian diuretika , tidak diperlukan penyesuaian dosis dengan gangguan fungsi
ditingkatkan hingga sekali sehari 160 mg 1 x ginjal.
sehari
ARB dapat meningkatkan sensitivitas insulin sehingga lebih efektif digunakan pada pasien
Amlodipin
diabetes disertai hipertensi (Saseen & Carter, 2005). CCB dihidropiridin seperti amlodipin
Dosis awal 5 mg 1 x sehari merupakan antihipertensi tambahan (add-on agents) untuk mengendalikan tekanan darah
Max 10 mg 1 x sehari pada pasien hipertensi yang disertai diabetes (Mycek, 2001). Tetapi penggunaan CCB
dihidropiridin tidak boleh diresepkan secara tunggal tanpa penggunaan ACEI atau ARB
karena CCB dihidropiridin dapat menyebabkan hiperfiltrasi yang lebih besar serta
peningkatan albuminuria
EPO
Dosis: awal 50 unit / kgBB Inj intravena selama Untuk meningkatkan gangguan hemoglobin pada kondisi anemia yang mengalami
1-2 menit sekali/minggu gangguan fungsi ginjal.
atorvastatin 40 mg/hari Dosis: 1x10-20 mg/hari PO atorvastatin 40 mg/hari pada pasien dewasa dengan penyakit ginjal kronik.
DOSIS max: 80 mg (Perkeni Dislipidemia, 2019; 42)
Atorvastatin obat yang cukup aman untuk pasien yang menderita gangguan ginjal. (Perki,
2017;32)
THANKS
01
REFERENCES
Perkeni, 2019. Pedoman Pengelolaan dan Pencegahan Diabetes mellitus Tipe 2 Dewasa
di Indonesia.
KDIGO, 2012. Clinical Practice Guideline for the Evaluation and Management of
Chronic Kidney Disease
Perkeni, 2011. Petunjuk Praktis Terapi Insulin Pada Pasien Diebetes Mellitus..
Zhigui Zheng , Xinxin Jiang, Jianguo Chen, Dongyuan He, Xiaohui Xie and Yunan Lu,
2021. Continuous versus intermittent use of furosemide in patients with heart failure and
moderate chronic renal dysfunction.
Nathania M., 2019. Hipokalemia-Diagnosis dan Tatalaksana. CKD-273/Vol. 46 (2)
REFERENCES