MODUL 3
Disusun Oleh :
Alika Dita Pratiwi (20340075)
Kelas: (B)
2. Dalam rantai pasok obat, tanpa QA persyaratan mutu menurut tujuan penggunaannya
mungkin tidak tercapai. Jelaskan pernyataan ini dengan menerapkan Penerapan
Praktik yang Baik dari proses pembuatan hingga praktik apotek di outlet.
Jawab :
Proses mata rantai yang terjadi :
i. Chain 1 : Supplier
Sumber yang mnyediakan bahan pertama, dimana penyaluran barang akan
dimulai. Bisa dalam bentuk bahan baku, bahan mentah dll.
ii. Chain 1 – 2 : Supplier – Manufacture
Rantai pertama dihubungkan dengan rantai kedua, yaitu manufacture atau
plants yang melakukan pekerjaan membuat, meng-assembling, merakit,
mengkonversikan atau menyelesaikan barang (finishing). Hubungannya denga
rantai pertama ini sudah mempunyai potensi untuk melakukan penghematan.
Misalnya inventories bahan baku, bahan setengah jadi, dll.
iii. Chain 1 – 2 – 3 : Supplier – Manufacture – Distributor
Barang yang sudah jadi yang dihasilkan manufacture sudah mulai disalurkan
kepada pelanggan. Barang dari pabrik melalui gudangnya disalurkan ke
gudang distributor atau wholesaler atau pedagang dalam jumlah besar, dan
pada waktunya nanti pedagang besar menyalurkan dalam jumlah yang lebih
kecil kepada pengecer.
iv. Chain 1 – 2 – 3 – 4 : Supplier – Manufacture – Distributor – Retail Outlet
Disini ada kesempatan untuk memperoleh penghematan dalam bentuk jumlah
inventories dan biaya gudang, dengan cara melakukan desain kembali pola-
pola pengiriman barang baik dari gudang manufacture maupun ke toko
pengecer (retail outlet).
3. Apakah QA mirip dengan QC? Apa perbedaan fokus dari masing-masing konsep
tersebut.
Jawab :
QC adalah bagian dari GMP atau QA yang meliputi pengambilan sampel,
spesifikasi dan tes, prosedur dan dokumentasi. QA dan QC memiliki tujuan
yang sama untuk meningkatkan mutu tapi berbeda dalam pendekatan dan
gaya.
Perbedaan QA dan QC dari masing-masing konsep
7. Mengapa kualitas produk harus ditinjau ulang? Faktor apa saja yang dapat
mempengaruhi mutu produk
Jawab :
Kualitas produk harus ditinjau ulang karena untuk membuktikan konsistensi
proses, kesesuaian dengan spesifikasi, melihat tren, dan mengidentifikasi
peningkatan yang diperlukan untuk kualitas produk dan prosesnya.
Faktor-faktor yang mempengaruhi mutu produk :
a. Bahan baku dan bahan pengemas: dari pemasok baru khususnya, untuk
memastikan ketertelusuran rantai pasokan.
b. Kontrol proses kritis, hasil uji produk jadi.
c. Batch dengan spesifikasi ketidaksesuaian, dan investigasi dilakukan.
d. Semua ketidaksesuaian kualitas yang signifikan, investigasi yang
dilakukan, dan efektivitas CAPA yang diambil.
e. Semua perubahan proses dan metode analisis.
f. Status kualifikasi peralatan dan fasilitas pendukung kritis.
g. Kelayakan tindakan korektif sebelumnya yang dilakukan pada proses,
peralatan dan produknya.
h. Dokumen registrasi yang diajukan, disetujui, ditolak termasuk produk
ekspor.
i. Komitmen pasca pemasaran produk baru terdaftar dan variasinya.
j. Hasil pemantauan stabilitas dan tren yang tidak diperlukan.
k. Keluhan, penarikan kembali dan produk yang dikembalikan terkait
dengan kualitas, termasuk investigasi dilakukan.
l. Persyaratan teknis pembuatan tol.
8. Apa tujuan QRM? Gambar skema untuk menjelaskan proses umum QRM?
Jawab :
Tujuan QRM
a. Membangun lebih banyak pemahaman tentang proses dan produk
b. Membangun dan memelihara keadaan kendali
c. Mendukung jaminan kualitas yang lebih baik dari kualitas produk
d. Mencapai realisasi produk
e. Pengambilan keputusan yang efektif dan konsisten tentang CAPA
f. Memberikan kepercayaan diri yang lebih tinggi untuk mencapai
keselamatan pasien
g. Memfasilitasi peningkatan kualitas yang berkelanjutan