Pertemua ke-4
Quality Management
Quality Assurance
Dosen :
Drs. I Wayan Redja, M.Chem, Apt.
Disusun Oleh :
Davit Muhamad Muslim
20340005
2. Dalam rantai pasok obat, tanpa QA persyaratan mutu menurut tujuan penggunaannya
mungkin tidak tercapai. Jelaskan pernyataan ini menggunakan penerapan Praktik Baik
dari proses pembuatan hingga praktik apotek di outlet.
c. Distributor : barang sudah jadi yang dihasilkan oleh manufacturer sudah mulai
disalurkan kepada pelanggan. Walaupun tersedia banyak cara untuk menyalurkan
barang ke pelanggan, yang umum adalah melalui distributor dan ini biasanya
ditempuh oleh sebagian besar supply chain. Barang dari pabrik melalui
gudangnya disalurkan ke gudang distributor atau wholesaler atau pedagang dalam
jumlah yang besar, dan pada waktunya nanti pedagang besar menyalurkan dalam
jumlah yang lebih kecil kepada retailer atau pengecer.
d. Retaile Outlet : pedagang besar biasanya mempunyai fasilitas gedung sendiri atau
dapat juga menyewa dari pihak lain. Gudang ini digunakan untuk menimbun
barang sebelum disalurkan ke pihak pengecer. Sekali lagi disini ada kesempatan
untuk memperoleh penghematan dalam bentuk jumlah inventories dan biaya
gudang, dengan cara melakukan desain kembali pola-pola pengiriman barang
baik dari gudang manufacturer maupun ke toko pengecer (retail outlet).
3. Apakah QA mirip dengan QC? Apa perbedaan fokus dari masing-masing konsep
tersebut.
Berbeda, QA dan QC tidak sama. Quality Assurance (QA) merupakan menjaga
mutu dalam proses, agar mutu yang dihasilkan sesuai dengan standar atau manual.
Sedangkan Quality Control (QC) adalah mengendalikan mutu dengan memeriksa
(inspeksi) hasil produksi, apakah mutu telah seperti yang dikehendaki, sesuai dengan
standar.
4. Jenis ketidak sesuaian apa yang harus dilaporkan?
Ketidaksesuaian adalah penyimpangan dari setiap elemen sistem dan pada
kondisi tertentu kesalahan yang signifikan dapat terjadi selama dan setelah proses
pembuatan.
a. Ketidaksesuaian Batch: Master Processing Procedure, Master Packaging
Prosedur.
b. Non-batch Ketidaksesuaian: AHU, SPA, listrik, uap, deviasi hasil pemantauan
lingkungan, SOP, dll.
7. Mengapa kualitas produk harus ditinjau ulang? Faktor apa saja yang dapat
mempengaruhi mutu obat.
Karena untuk membuktikan konsistensi proses, kesesuaian spesifikasi, hingga
lihat tren, dan untuk mengidentifikasi peningkatan diperlukan untuk kualitas produk
dan proses.
8. Apa tujuan QRM? Gambar skema untuk menjelaskan proses umum QRM?
Quality Risk Management (QRM) adalah suatu proses sistematis pada evaluasi,
pengendalian, dan review risiko kualitas produk, dengan tujuan :
a. Membangun lebih banyak pemahaman tentang proses dan produk
b. Membangun dan memelihara keadaan kendali
c. Mendukung jaminan kualitas yang lebih baik dari kualitas produk
d. Mencapai realisasi produk
e. Pengambilan keputusan yang efektif dan konsisten tentang Corected Action/
Preventif Action (CAPA)
f. Memberikan kepercayaan diri yang lebih tinggi untuk mencapai keselamatan
pasien
g. Memfasilitasi peningkatan kualitas yang berkelanjutan.