Pendekatan manajemen risiko mutu hendaklah diterapkan sepanjang siklus hidup obat. Sebagai bagian
dari sistem manajemen risiko mutu, keputusan mengenai cakupan dan luas kualifikasi-validasi fasilitas,
peralatan, sarana penunjang, dan proses hendaklah didasarkan pada penilaian risiko yang dijustifikasi
dan didokumentasikan. Validasi retrospektif tidak lagi dianggap sebagai pendekatan yang dapat
diterima. Data pendukung kualifikasi dan/atau studi validasi yang diperoleh dari sumber di luar
program industri dapat digunakan, dengan syarat pendekatan ini telah dijustifikasi dan ada jaminan
yang memadai bahwa pengendalian telah dilakukan saat mengambil alih data tersebut.
Pengorganisasian & Perencanaan Kualifikasi dan Validasi
1. Semua kegiatan kualifikasi dan validasi hendaklah direncanakan dengan mempertimbangkan siklus
hidup fasilitas, peralatan, sarana penunjang, proses dan produk.
2. Kegiatan kualifikasi dan validasi hendaklah hanya dilakukan oleh personel yang telah mendapat
pelatihan dan mengikuti prosedur yang telah disetujui.
3. Personel yang diberi tanggung jawab untuk kualifikasi/validasi hendaklah melapor sebagaimana
ditetapkan dalam Sistem Mutu Industri Farmasi walaupun personel terkait mungkin bukan bagian dari
manajemen mutu atau pemastian mutu. Namun, hendaklah tersedia fungsi pengawasan terhadap mutu
yang memadai di sepanjang siklus hidup validasi.
Pengorganisasian Dan Perencanaan Kualifikasi Dan Validasi
4. Elemen kunci program kualifikasi dan validasi hendaklah ditetapkan secara jelas dan
didokumentasikan dalam Rencana Induk Validasi (RIV) atau dokumen lain yang setara.
5. Dokumen RIV atau yang setara hendaklah menetapkan sistem kualifikasi/validasi dan sekurang-
kurangnya mencakup informasi berikut: a) kebijakan kualifikasi dan validasi; b) struktur organisasi
termasuk peran dan tanggung jawab pada kegiatan kualifikasi dan validasi; c) ringkasan fasilitas,
peralatan, sistem, dan proses dan status kualifikasi dan validasi; d) pengendalian perubahan dan
penanganan penyimpangan pada kualifikasi dan validasi; e) pedoman dalam pengembangan kriteria
keberterimaan; f) acuan dokumen yang digunakan; dan g) strategi kualifikasi dan validasi, termasuk
rekualifikasi, bila diperlukan.
Pengorganisasian Dan Perencanaan Kualifikasi Dan Validasi
6. Untuk proyek berskala besar dan kompleks, perencanaan yang lebih detil dan rencana validasi yang
terpisah dapat membantu kejelasan.
7. Pendekatan manajemen risiko mutu hendaklah digunakan untuk kegiatan kualifikasi dan validasi.
Dalam hal peningkatan pengetahuan dan pemahaman setiap perubahan selama proyek berlangsung
atau selama produksi komersial berjalan, penilaian risiko hendaklah diulangi, jika diperlukan.
Penilaian risiko yang dilakukan untuk mendukung kegiatan kualifikasi dan validasi hendaklah
didokumentasikan dengan jelas.
8. Pemeriksaan yang memadai hendaklah disatukan ke dalam hasil kualifikasi dan validasi untuk
memastikan integritas semua data yang diperoleh.
Tahap kualifikasi untuk peralatan fasilitas, sarana dan penunjang
Ketentuan dan prinsip yang diuraikan dalam Butir-butir ini berlaku untuk pembuatan
semua bentuk sediaan obat. Hal tersebut mencakup validasi awal dari proses baru,
validasi bila terjadi perubahan proses, transfer lokasi pembuatan, dan verifikasi proses
on-going. Secara implisit tertuang dalam bab ini bahwa proses pengembangan produk
yang tangguh diperlukan agar validasi proses berhasil.
Validasi Konkuren
Dalam kondisi di luar kebiasaan, ketika ada rasio manfaat-risiko yang besar bagi
pasien, dimungkinkan untuk tidak menyelesaikan program validasi sebelum produksi
rutin dilaksanakan, maka validasi konkuren dapat digunakan. Namun, keputusan
untuk melakukan validasi konkuren harus dijustifikasi dan disetujui oleh Badan
POM serta didokumentasikan secara jelas dalam RIV dan disetujui oleh Kepala
Pemastian Mutu.
Validasi Proses Tradisional
Dalam pendekatan tradisional, sejumlah bets produk diproduksi dalam kondisi rutin
untuk memastikan reprodusibillitas. Jumlah bets yang diproduksi dan jumlah sampel
yang diambil hendaklah didasarkan pada prinsip manajemen risiko mutu,
memungkinkan dibuat rentang variasi normal dan tren serta menghasilkan cukup data
untuk dievaluasi. Setiap industri farmasi harus menentukan dan memberi justifikasi
jumlah bets yang diperlukan untuk memberikan tingkat kepastian yang tinggi bahwa
proses mampu menghasilkan produk yang bermutu secara konsisten.
VALIDASI PROSES
Ketentuan dan prinsip yang diuraikan dalam Butir-butir ini berlaku untuk pembuatan
semua bentuk sediaan obat. Hal tersebut mencakup validasi awal dari proses baru,
validasi bila terjadi perubahan proses, transfer lokasi pembuatan, dan verifikasi proses
on-going. Secara implisit tertuang dalam bab ini bahwa proses pengembangan produk
yang tangguh diperlukan agar validasi proses berhasil.
VALIDASI PENGEMASAN