Anda di halaman 1dari 9

Farmaka

Volume 20 Nomor 3 27

REVIEW: KUALIFIKASI PERALATAN DAN MESIN DI INDUSTRI FARMASI

Kezia V Krisanti.*, Ahmad S Abdulah, Dani Nugraha

Program Studi Profesi Apoteker, Fakultas Farmasi, Universitas Padjadjaran


kezia20002@mail.unpad.ac.id
diserahkan 12/02/2022, diterima 28/11/2022

ABSTRAK

Kualifikasi merupakan suatu proses pembuktian dan pendokumentasian yang sesuai yang menyatakan
suatu peralatan ataupun sistem penunjang telah dipasang dengan semestinya, serta beroperasi dengan
benar dan memberikan hasil yang diinginkan atau yang sesuai dengan yang diharapkan. Kualifikasi ini
adalah salah satu persyaratan dari Good Manufacturing Practice agar produsen dapat mengidentifikasi
apakah validasi diperlukan untuk memastikan kontrol dari aspek kritis operasi mereka. Kualifikasi
sesungguhnya tidak hanya mencakup kualifikasi terkait peralatan, fasilitas dan sarana penunjang kritis
tetapi dapat juga mencakup kualifikasi personil, kualifikasi ruangan produksi, maupun kualifikasi
pemasok bahan baku dan sebagainya. Review jurnal ini akan membahas mengenai proses kualifikasi
peralatan dan mesin dalam industri farmasi dengan metode Journal Literature Review. Berdasarkan
Review keseluruhan dapat disimpulkan bahwa kualifikasi dari setiap peralatan harus memiliki protokol
Kualifikasi Instalasi (KI), Kualifikasi Operasi (KO) dan Kualifikasi Kinerja (KK) yang nantinya kondisi
peralatan dilapangan harus sesuai dengan yang sudah tertulis diprotokol KI, KO, dan KK. Hal tersebut
juga berlaku untuk komponen utilitas yang terdiri dari sistem air dan sistem HVAC yang berjalan.
Kata kunci: Kualifikasi Peralatan, Kualifikasi Desain, Kualifikasi Instalasi, Kualifikasi Operasional,
Kualifikasi Kinerja

ABSTRACT

Qualification is a process of proof and appropriate documentation that states an equipment or support
system has been properly installed, and operates properly and gives the desired or expected results.
This qualification is one of the requirements of Good Manufacturing Practice for manufacturers to
identify whether validation is necessary to ensure control of critical aspects of their operations. The
actual qualifications do not only include qualifications related to equipment, facilities and critical
supporting facilities but can also include qualifications of personnel, qualifications of production rooms,
as well as qualifications of suppliers of raw materials and so on. This journal review will discuss the
qualification process for equipment and machinery in the pharmaceutical industry using the Journal
Literature Review method. Based on the overall review, it can be concluded that the qualifications of
each equipment must have the Installation Qualification (KI), Operational Qualification (KO) and
Performance Qualification (KK) protocols which later the condition of the equipment in the field must
be in accordance with what has been written in the KI, KO, and KK protocols. This also applies to
utility components consisting of running water systems and HVAC systems.
Keywords: Equipment Qualification, Design Qualification, Installation Qualification, Operational
Qualification, Performance Qualification
Farmaka
Volume 20 Nomor 3 28

PENDAHULUAN proses dapat mempengaruhi kualitas produk


Kualifikasi merupakan suatu proses sehingga sangat memerlukan proses validasi.
pembuktian maupun pendokumentasian yang Sedangkan untuk menentukan cakupan dan
sesuai yang menyatakan suatu peralatan ataupun tingkat validasi harus digunakan pendekatan risk
sistem penunjang telah dipasang dengan assessment. Oleh karena itu, setiap produsen obat
semestinya, serta beroperasi dengan benar dan harus mengidentifikasi persyaratan validasi yang
memberikan hasil yang diinginkan atau yang diperlukan untuk membuktikan kontrol kritis
sesuai dengan yang diharapkan. Kualifikasi aspek produk dan proses (ICH, 2005). Sedangkan
ini tidak mewakili proses validasi, hanya saja menurut pedoman WHO TRS 937 pada aneks 4,
kualifikasi ini tetap merupakan bagian dari Appendiks 6 terkait dengan Kualifikasi sistem dan
validasi. Kualifikasi sesungguhnya tidak hanya peralatan, dipaparkan bahwa konsistensi masing-
mencakup kualifikasi terkait peralatan, fasilitas masing bets dipastikan dari adanya kinerja dari
dan sarana penunjang kritis tetapi dapat juga peralatan yang sesuai dengan persyaratan secara
mencakup kualifikasi personil, kualifikasi ruangan terus menerus sehingga harus dilakukan kualifikasi
produksi, maupun kualifikasi pemasok bahan pada peralatan yang kritis. Selain itu kualifikasi
baku dan sebagainya. Namun pada artikel ini akan juga harus dilakukan pada sistem penunjang
membahas secara spesifik mengenai kualifikasi kritis seperti sistem tata udara ataupun sistem
peralatan, fasilitas, dan sarana penunjang kritis pengolahan air karena mutu kritis juga berdampak
yang relevan misalnya seperti HVAC atau sistem pada sistem-sistem tersebut. Kualifikasi juga
tata udara, sistem pengolahan air, dan sebagainya. harus sudah diselesaikan sebelum proses validasi
Kualifikasi untuk komponen peralatan, setiap akan dilaksanakan dan proses kualifikasi harus
peralatan harus memiliki protokol Kualifikasi sistematis, logis serta dimulai dari proses desain
Instalasi (KI), Kualifikasi Operasi (KO) dan bangunan, fasilitas, dan peralatan terlebih dahulu.
Kualifikasi Kinerja (KK) yang nantinya kondisi Kualifikasi peralatan ini sangat penting untuk
peralatan dilapangan harus sesuai dengan yang dilakukan dengan tujuan untuk menjamin kualitas
sudah tertulis diprotokol KI, KO, dan KK. Hal dari produk yang dihasilkan dengan menjamin
tersebut juga berlaku untuk komponen utilitas bahwa peralatan yang digunakan berfungsi sesuai
yang terdiri dari sistem air dan sistem HVAC yang dengan tujuannya sehingga dapat mengurangi
berjalan (Priyandari dkk., 2016). adanya biaya terkait kemungkinan adanya obat
Menurut Pedoman EU-GMP di aneks yang tidak berkualitas. Selain itu dalam peraturan
15 yang memaparkan mengenai kualifikasi Cara Pembuatan Obat yang Baik juga diwajibkan
menyatakan bahwa kualifikasi adalah salah satu untuk dilakukan proses kualifikasi peralatan dalam
persyaratan dari Good Manufacturing Practice melakukan produksi obat di industri farmasi.
agar produsen dapat mengidentifikasi apakah
validasi diperlukan untuk memastikan kontrol HASIL DAN PEMBAHASAN
dari aspek kritis operasi mereka dan kualifikasi Kualifikasi adalah suatu perlakuan
tersebut harus direncanakan dalam bentuk untuk membuktikan bahwa segala peralatan,
Validation Master Plan (VMP) (Tirunagari perlengkapan, fasilitas, maupun sistem yang
dkk., 2012). Selain itu adanya perubahan yang terkait dengan proses produksi akan selalu
bermakna baik pada fasilitas, peralatan, maupun beroperasi sesuai dengan standar yang terlah
Farmaka
Volume 20 Nomor 3 29

ditetapkan serta konsisten untuk mempertahankan untuk melakukan proses kualifikasi, baik personil
produk dengan kualitas yang sesuai dengan mungkin bukan bagian dari pemastian mutu atau
spesifikasi yang ditetapkan (Vamsi dan Kumar, manajemen mutu, tetap dianjurkan untuk melapor
2020). Kualifikasi peralatan dalam industri kepada atasannya sebagaimana sudah ditetapkan
farmasi wajib dilakukan mengingat apoteker di sistem mutu industri farmasi. Tetapi juga tetap
yang bertanggungjawab dan departemen produksi disediakan fungsi pengawasan terkait mutu yang
memiliki peran untuk memastikan bahwa memadai di sepanjang siklus hidup validasi. Setiap
seluruh peralatan yang digunakan dalam proses elemen kunci dari program kualifikasi hendaklah
produksi berjalan dengan baik sesuai kualifikasi ditetapkan dengan jelas serta dilakukan proses
yang ditetapkan dan juga terpelihara dengan dokumentasi dalam Rencana Induk Validasi
baik. Pemeliharaan peralatan maupun bangunan (RIV) atau dalam dokumen lain yang setara.
serta fasilitas di bagian produksi sangat penting Dokumen ini hendaklah menetapkan sistem
dilakukan untuk mencegah adanya kontaminasi kualifikasi tersebut yang minimal mencakup
silang dari seluruh produk (Prayascita dkk., 2020). beberapa informasi seperti :
Industri farmasi dalam proses produksi tentu a. Kebijakan kualifikasi
mengalami banyak tantangan dan juga dituntut b. Struktur organisasi serta peran dan tanggung
untuk selalu berinovasi terhadap produk yang jawabnya dalam proses kualifikasi
dihasilkan. Selain itu juga dituntut untuk selalu c. Ringkasan fasilitas, peralatan, sistem, dan
memberikan kualitas yang baik di setiap batch proses dan status kualifikasi
sehingga selain kualifikasi peralatan tentu juga d. Pengendalian perubahan serta penanganan
diikuti dengan adanya kualifikasi personil karena penyimpangan pada proses kualifikasi
personil yang sudah cukup medapatkan pelatihan e. Pedoman dalam pengembangan kriteria
serta mampu berinovasi akan menjawab berbagai keberterimaan
tantangan di industri farmasi tersebut (Hafeez f. Dokumen acuan yang digunakan
dan Akbar, 2015). Personil yang jumlah yang g. Strategi kualifikasi termasuk juga
sesuai serra memiliki kualifikasi minimum, cukup rekualifikasi apabila diperlukan.
diberikan pelatihan serta pengalaman praktis akan Apabila projek dalam skala yang besar dan
lebih mudah dalam menangani berbagai tugas kompleks maka dibutuhkan perencanaan yang
dengan mengingat tugas yang diberikan kepada detail serta rencana validasi yang terpisah agar
tiap personil tidak terlalu luas sehingga personil membantu kejelasan. Selain itu, pemeriksaan
dapat lebih bertanggungjawab (Venkatesh and yang memadai hendaklah disatukan ke dalam hasil
Puranik, 2018). kualifikasi juga untuk memastikan integritas dari
Seluruh kegiatan kualifikasi sebaiknya semua data yang diperoleh. Beberapa tahap yang
direncanakan dengan mempertimbangkan siklus harus ikut diperhatikan saat melakukan kegiatan
hidup fasilitas, peralatan, sarana penunjang, kualifikasi yaitu meliputi pengembangan awal
proses dan produk. Kemudian kegiatan kualifikasi yang disesuaikan dengan kebutuhan pengguna
hendaklah hanya dilakukan oleh personil yang dan juga penggunaan akhir dari peralatan,
telah diberikan pelatihan dan lulus pelatihan fasilitas, dan aspek tambahan atau sistem lainnya.
serta mengikuti prosedur yang sudah disetujui. Kegiatan kualifikasi akan dilaksanakan sesuai
Apabila personil sudah diberikan tanggung jawab jadwal yang telah diatur dalam Validation Master
Farmaka
Volume 20 Nomor 3 30

Gambar 1. Tabel Validation Master Plan.

Gambar 2. Mesin Pencetak Tablet single punch semi-otomatis (Indiamart.com).


Farmaka
Volume 20 Nomor 3 31

Plan. Validation Master Plan mencakup rencana akan melakukan research terkait spesifikasi produk
kegiatan dalam proses kualifikasi maupun bagaimana yang dibutuhkan oleh perusahaan.
validasi dari tahap awal hingga akhir. VMP Apabila suatu perusahaan membutuhkan mesin
dirancang dalam jangka waktu tertentu atas dasar cetak tablet maka dapat ditentukan apakah
persetujuan kepala bagian Quality Assurance. spesifikasi mesin cetak tablet manual sudah cukup
Contoh perancangan VMP ditunjukkan pada untuk mencukupi kebutuhan produksi ataupun
Gambar 1. (Priyandari dkk.,2016). membutuhkan mesin cetak yang sudah otomatis.
Adapun alur dari tahapan yang penting Mesin cetak tablet manual biasanya diperlukan
serta kriteria lainnya (disesuaikan dengan kondisi untuk skala kecil dalam projek penelitian di
projek yang tidak sama) dapat dicantumkan laboratorium dalam jumlah skala kecil, sedangkan
seperti berikut (Avinasha dkk., 2020; CPOB, untuk mesin cetak semi-otomatis dapat digunakan
2018; POPP, 2013; Reddy dkk., 2014) : untuk produksi tablet dalam skala yang lebih
besar dan juga lebih fleksibel untuk penggunaan
a. Spesifikasi Kebutuhan Pengguna (SKP) beberapa bahan obat dengan sifat yang khas. Di
Bagian SKP ini merupakan suatu penentuan bawah ini merupakan contoh mesin cetak tablet
bagaimana detail spesifikasi mutu baik dari semi-otomatis yang dapat menghasilkan 5.000
peralatan maupun mesin yang direncanakan untuk tablet setiap jam dengan diameter maksimal 12
diadakan di dalam industri Farmasi. Adapun mm dan ketebalan 6 mm (Saputra dan Wahyudin,
penentuan SKP ini didasarkan pada kajian risiko 2020).
mutu sehingga kemudian spesifikasi mutu ini akan
menjadi landasan kriteria keberterimaan mutu b. Factory Acceptance Testing (FAT)
serta acuan dari keseluruhan proses kualifikasi FAT ini merupakan tindakan yang
peralatan dan mesin di industri farmasi. Ketika dilaksanakan di tempat vendor pembuat mesin/
proses pembuatan SKP diperlukan proses alat untuk memastikan kesesuaiannya dengan
mitigasi risiko sesuai CPOB dan dilakukan secara kriteria yang sudah disetujui oleh kedua belah
berkepanjangan hingga sesuai dengan tingkat pihak. Tahap ini dapat dilakukan jika memang
peneri,aan dan setiap proses dari validasi harus dibutuhkan yaitu dengan proses evaluasi pada alat
mengacu pada SKP yang telah dibuat ini. SKP di tempat pemasok sebelum proses pengiriman.
ditentukan dalam rapat proyek tertentu sembari Hal ini diutamakan untuk teknologi yang masih
menentukan rancangan Validation Master Plan baru atau teknologi kompleks. Selain itu, dapat
yang kemudian akan dipertimbangkan oleh pihak juga dilakukan konfirmasi terkait kesesuaian alat
bagian QA dan disetujui oleh kepala bagian QA. dengan SKP/Spesifikasi Fungsional di daerah
Setelah spesifikasi yang dibutuhkan telah disetujui pemasok sebelum alat-alat mulai dipasang. Proses
maka dapat segera menyewa kontraktor yang pengujian dapat dilaksanakan saat FAT atau tahap
sesuai untuk kebutuhan komponen berdasarkan lain dan tidak perlu diulang lagi di pabrik saat
spesifikasi yang sesuai dengan SKP yang sudah KI/KO. Jika dapat dilakukan dijustifikasi, sudah
dibuat (Priyandari dkk.,2016). sesuai, fungsinya tidak terganggu oleh transportasi
Apabila suatu perusahaan ingin memesan dan proses pemasangan. Adapun penentuan
alat produksi maka dimulai dari tahap ini. Tim apakah FAT ini perlu dilakukan di semua peralatan
yang akan merencanakan pembelian alat produksi atau tidak dapat ditentukan dengan proses kajian
Farmaka
Volume 20 Nomor 3 32

risiko terhadap fungsi/kinerja yang diharapkan pabrik industri telah beroperasi dengan baik
dari peralatan atau mesin yang akan diadakan. ketika dilakukan pemasangan di pabrik industri
Apabila suatu perusahaan akan membeli farmasi dan dipastikan tidak ada cacat mutu yang
mesin pencetak tablet yang telah dirancang bermakna pada mesin tersebut. Apabila terdapat
spesifikasinya melalui SKP maka kemudian dari suatu kesalahan yang mungkin terjadi maupun
pihak vendor tempat alat tersebut dibeli akan penyimpangan ataupun pending item ketika di
memeriksa apakah alat yang disiapkan telah pengiriman maka perlu didokumentasikan.
sesuai dengan SKP yang disampaikan kepada
pihak vendor. e. Kualifikasi Instalasi (KI)
Pada tahap kualifikasi instalasi ini dikatakan
c. Kualifikasi Desain (KD) bahwa instrumen yang telah diterima dari pemasok
Saat kualifikasi desain juga dilakukan sudah seperti yang dirancang dan diinginkan itu
verifikasi mulai dari syarat spesifikasi kebutuhan telah dipasang dengan benar pada lingkungan yang
pengguna. Dimana kualifikasi Desain ini telah dipilih, dan bahwa lingkungan ini telah sesuai
diperlukan untuk semua peralatan, sarana untuk proses pengoperasian dan penggunaan dari
penunjang, dan sistem yang akan diadakan. instrumen peralatan itu sendiri. Kualifikasi tahap
Kualifikasi desain mengartikan adanya spesifikasi ini melibatkan upaya terkoordinasi dari pemasok
fungsional dan operasional dari instrumen dan maupun dari bagian operasinal, serta dari tim
detail dalam proses pengambilan keputusan untuk projek (tim yang memberikan masukan dalam
pemilihan pemasok. Adapun langkah-langkah pembelian, pemasangan, pengoperasian maupun
yang perlu dipertimbangkan untuk dimasukkan pemeliharaan peralatan). Kualifikasi tahap ini
dalam kualifikasi desain meliputi deskripsi minimal dapat meliputi hal-hal berikut seperti :
dari analisis masalah, uraian tentang tujuan 1. Verifikasi kesesuaian dari instalasi
penggunaan peralatan yang diinginkan seperti komponen, instrumentasi, peralatan,
apa, Deskripsi mengenai kondisi lingkungan pemipaan, dan peralatan penunjang
yang dimaksudkan, Seleksi awal dari fungsi dan cocok dengan gambar teknis dan
spesifikasi kinerja dari alat yang akan diadakan, spesifikasi dari peralatan yang diadakan
seleksi awal dari pemilihan pemasok, seleksi 2. Verifikasi kesesuaian instalasi terhadap
akhir dari pemilihan akhir terhadap peralatan yang kriteria yang telah ditetapkan
akan diadakan, pemilihan akhir dari pemasok 3. Pengumpulan dan pemeriksaan
peralatan, serta pengembangan dan dokumentasi terhadap dokumen instruksi kerja serta
akhir dari spesifikasi fungsional dan operasional. instruksi pengoperasian dan instruksi
perawatan peralatan yang diadakan
d. Site Acceptance Testing (SAT) dari pemasok
Sesudah peralatan diterima oleh perusahaan 4. Kalibrasi peralatan/mesin
industri farmasi di lokasi yang sudah ditentukan 5. Verifikasi bahan konstruksi
maka bila diperlukan dilakukan tindakan SAT
dapat untuk melengkapi FAT. Dimana Tindakan f. Kualifikasi Operasional (KO)
ini dilakukan untuk memastikan bahwa mesin Tahap kualifikasi operasional ini
atau peralatan yang baru dibeli yang datang ke merupakan tahap demonstrasi terhadap peralatan
Farmaka
Volume 20 Nomor 3 33

yang kemudian dikatakan bahwa suatu instrumen g. Kualifikasi Kinerja (KK)


akan berfungsi sesuai dengan spesifikasi Pelaksanaan KK setelah KI dan KO selesai.
operasional spesifikasi di lingkungan yang Namun, pada beberapa kondisi dapat dilakukan
dipilih. Adapun pengoperasian peralatan yang bersama dengan proses validasi dan KO.
sesuai akan diverifikasi oleh tim yang melakukan Kualifikasi Kinerja melingkupi hal-hal berikut
fungsi pengujian yang telah itentukan dalam tetapi tidak menutup kemungkinan ada hal-hal
sebuah protokol. Kemudian sebuah kesimpulan tambahan lainya :
akan diambil mengenai pengoperasian peralatan 1. Melakukan pengujian dengan cara
setelah fungsi pengujian sudah diperiksa dan memakai bahan yang digunakan di
semua data telah dianalisis. Adapun isi dari proses produksi, bahan pengganti dengan
kulifikasi operasional dari peralatan seperti SOP spesifikasi yang sesuai, atau produk
dari Aplikasi peralatan, daftar pemanfaatan, simulasi yang memiliki sifat seimbang
deskripsi prose, Instrumen tes yang dignakan dengan keadaan operasional nomal
untuk melakukan tes, kalibrasi instrumen uji, dengan ukuran bets kondisi terburuk.
parameter kritis, uji keberjalanan fungsi, dan uji Proses justifikasi dapat dilakukan
ringkasan dari fungsi peralatan. sesuai frekuensi pengambilan sampel
Kualifikasi Operasional dilaksanakan yang dipakai untuk proses konfirmasi
setelah KI. Namun, ini disesuaikan dengan terhadap pengendalian proses.
kompleksitas peralatan. Hal ini memungkinkan 2. Pengujian dapat dilakukan terhadap
pelaksanaannya seagai kombinasi dari Kualifikasi rentang dari operasional proses yang
Instalasi/Operasional. Kualifikasi tahap ini diharapkan, kecuali jika terdapat bukti
meliputi hal-hal berikut tetapi tidak menutup dokumentasi dari tahap perkembangan
kemungkinan ada aspek tambahan lainnya: yang terkonfirmasi dari rentang
1. Pengujian yang dikembangkan operasional.
berdasar pemahaman proses, sistem,
dan peralatan untuk memastikan sistem h. Kualifikasi Ulang
telah beroperasi sesuai desain yang Dalam proses kualifikasi disarankan
diharapkan untuk dilakukan proses evaluasi terkait fasilitas,
2. Pengujian untuk menentukan batas aspek penunjang, peralatan, dan sistem secara
operasi atas serta batas operasi bawah, teratur supaya status kualifikasi dapat dipastikan
Maupun dalam kondisi "terburuk". terkontrol. Jika memerlukan kualifikasi ulang
Dalam bagian KO ini, semua bagian dalam jangka waktu tertentu, periodenya
penting dari instrumen adalah diuji dan dipastikan disarankan dijustifikasi dan tentukan aspek yang
bahwa semuanya telah beroperasi dengan benar perlu dievaluasi. Setelah itu, lakukan penilaian
dan disesuaikan dengan seluruh sistem yang mulai dari kemungkinan munculnya perubahan
berlaku. Setelah penyelesaian KO berhasil kecil.
dapat dilanjutkan dengan finalisasi prosedur Setelah dilakukan kualifikasi atau re-
operasional, pembersihan, operator, pelatihan, kualifikasi peralatan maka tentu akan ada
dan persyaratan perawatan preventif. kualifikasi pemeliharaan untuk memastikan
peralatan/integritas sistem tetap sesuai
Farmaka
Volume 20 Nomor 3 34

persyaratan. Pemeliharaan membutuhkan BPOM. 2018. Pedoman Cara Pembuatan Obat


dokumentasi tinjauan berkala terhadap proses dan yang Baik (CPOB). Jakarta : Badan
sistem/peralatan. Tahap ini dapat meliputi servis Pengawas Obat dan Makanan.
rutin dan maupun adanya perbaikan (Jindal dkk., Hafeez, U. & Akbar, W. 2015. “Impact of Training
2020). on Employees Performance”(Evidence
from Pharmaceutical Companies in
SIMPULAN Karachi, Pakistan). Business Management
Dari ulasan diatas, dapat disimpulkan and Strategy, 6, 49-64.
bahwa kualifikasi adalah salah satu persyaratan ICH. (2005). "ICH Harmonized Tripartite
dari Good Manufacturing Practice agar Guideline, Quality Risk Management
produsen dapat mengidentifikasi apakah validasi Q9", in International Conference of
diperlukan untuk memastikan kontrol dari Technical Requirements for Registration of
aspek kritis operasi mereka. Selain itu adanya Pharmaceuticals for Human Use, FDA, US,
perubahan yang bermakna baik pada fasilitas, EMA website, pp. 32105-32106.
peralatan, maupun proses dapat mempengaruhi Indiamart.com. Single Punch Tablet Press
kualitas produk sehingga sangat memerlukan Machine, Automatic Grade : Semi-
proses validasi. Proses Kualifikasi peralatan automatic. Diakses pada 12 Juli 2022,
ini meliputi Spesifikasi Kebutuhan Pengguna, dari https://www.indiamart.com/
Factory Acceptance Test, Kualifikasi Desain, proddetail/single-punch-tablet-press-
Site Acceptance Test, Kualifikasi Operasional, machine-22438712448.html.
dan Kualifikasi Kinerja. Selain itu, dalam proses Jindal, D., Kaur, H., Patil, R. K., & Patil, H. C.
kualifikasi disarankan untuk dilakukan proses (2020). Validation–In pharmaceutical
evaluasi terkait fasilitas, aspek penunjang, industry: Equipment validation: A brief
peralatan, dan sistem secara teratur supaya status review. Adesh University Journal of
kualifikasi dapat dipastikan terkontrol maka Medical Sciences & Research, 2(2), 94-98.
dilakukan tahap kualifikasi ulang. Review artikel Prayascita, P. W., Susanti, N. K. A. T., Febrianti,
ini dibuat berdasarkan pedoman terbaru Cara N. M., Putri, N. L. C. D., & Astuti, N.
Pembuatan Obat yang Baik tahun 2018 dengan M. W. (2020). TUGAS POKOK DAN
memperhatikan bukti nyata di ranah dunia industri FUNGSI APOTEKER SEBAGAI
obat dengan memberikan contoh aplikasinya. KEPALA DEPARTEMEN PRODUKSI DI
INDUSTRI FARMASI. Indonesian Journal
DAFTAR PUSTAKA of Legal and Forensic Sciences, 10(2), 71-
Avinasha, S., Gangadharappa, H. V., Hemanth 79.
Kumar, S., & Gowrav, M. P. (2020). Priyandari, Y., Masud, A., & Prasetyo, Y. (2016).
A Review on qualification of the tablet Implementasi Validasi dan Kualifikasi
compression machine. sebagai Salah Satu Metode Penjaminan
Bpom. 2012. “Peraturan Kepala Badan Pengawas Mutu di PT. XYZ. In Seminar Internasional
Obat Dan Makanan Republik Indonesia dan Konferensi Nasional IDEC, Surakarta.
Tentang Cara Produksi Pangan Yang Baik Reddy, B. V., Reddy, B. R., Navaneetha, K., &
Untuk Industri Rumah Tangga.” Reddy, K. V. R. (2014). A REVIEW ON
Farmaka
Volume 20 Nomor 3 35

QUALIFICATION OF AUTOCLAVE, COMPRESSION MACHINE. Journal of


RMG, FBD, CONE BLENDER, TABLET Drug Delivery and Therapeutics, 2(3).
COMPRESSION MACHINE. Journal of Vamsi, B., and Kumar, H. (2020) . Vendor
Global Trends in Pharmaceutical Sciences, Qualification and Evaluation in
5(1), 1450-1459. Pharmaceutical Industry. Int. J. Res. Pharm.
Saputra, Indra., & Wahyudin, Udin. (2020). Sci. 11(2).
ANALISA MESIN PENCETAK Venkatesh, C., and Puranik, S.B. (2018).
TABLET KAPASITAS 80 PCS/MENIT Importance of Self - Inspection in
BERTEMPAT DI LABORATORIUM Pharmaceutical Industry as Per Various
FARMASI ISTA. PROSIDING SNITT Regulatory Guidelines. Biomedical and
POLTEKBA, 4, 106-112. Pharmacology Journal, 11(1).
Tirunagari, M., Raheem, M. D., & Qureshi, WHO. 2006. WHO Technical Report Series about
H. K. (2012). QUALIFICATION OF Qualification. Annex 4. Apendix 6.
EQUIPMENT: BIN BLENDER AND

Anda mungkin juga menyukai