Anda di halaman 1dari 9

Amdal Pelabuhan

Peta Jenis Proyek

Jenis-Jenis Proyek yang Termasuk Kategori Jenis-Jenis Proyek yang Termasuk Kategori
Cost Recovery Non-Cost Recovery

Definisi: suatu proyek yang langsung Definisi: suatu proyek yang tidak bersifat
menghasilkan pendapatan dalam bentuk biaya mengembalikan biaya
pemakaian (tarif atau pajak)

Contoh-contoh proyek yang memenuhi syarat

Rumah sakit (selain Puskesmas) Puskesmas

Rumah Bersalin Perbaikan Kampung

Pembangunan pasar Sekolah dasar dan menengah

Pengumpulan sampah (tidak termasuk TPA) Tempat Pembuangan Akhir (TPA)

Fasilitas pengkomposan Drainase dan pengendalian banjir

Terminal angkutan Prasarana manajemen lalu lintas

Layanan angkutan umum Konsolidasi tanah

Areal parkir Perlindungan lingkungan

Rumah pemotongan hewan Panti asuhan

Pengumpulan limbah manusia (tidak termasuk Jamban umum


jamban umum)

Sistem penyediaan air bersih Perlindungan erosi

Jalan dan jembatan tol Jalan dan jembatan (bukan tol)

Perumahan Irigasi kecil (mikro)

Pemakaman umum Pusat kegiatan pemuda

Fasilitas pendingin Perpustakaan

Fasilitas penyimpanan produk pertanian Musium

Prasarana Radio dan TV Pusat rehabilitasi sosial

Obyek-obyek wisata Taman

Fasilitas rekreasi Fasilitas pembakaran sampah


Fasilitas olah raga

Pusat-pusat konvensi

Ferry

Fasilitas pelabuhan

Fasilitas e-government

Kawasan Siap Bangun (Kasiba)

Catatan:
- Proyek yang termasuk dalam daftar di atas tidak secara otomatis akan disetujui
- Proyek-proyek “cost recovery” yang tidak layak secara financial tidak memenuhi syarat untuk
mendapatkan hibah
- Proyek-proyek “cost recovery” dengan satu unsur yang disubsidi diklasifikasikan sebagai “cost
recovery”

- Proyek-proyek pandu dalam daftar proyek “cost recovery” diklasifikasikan sebagai “cost
recovery”
- Jika Pemerintah Kota/Kabupaten secara sengaja berusaha merestrukturisasi suatu proyek agar
terhindar dari klasifikasi “cost recovery”, maka Pemerintah Kota/Kabupaten dimaksud akan
dikesampingkan dari proses penilaian selama masa maksimum tiga tahun
- Jika suatu usulan proyek tidak termasuk dalam daftar di atas, Tim Penilai akan mengklsifikasikan
proyek dimaksud berdasarkan definisi proyek “cost recovery”.

Sumber: Consultant
Jenis Kegiatan dan Usaha yang Perlu Dilengkapi dengan AMDAL atau UKL/UPL Pelabuhan.

Menurut:

1. Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 17 tahun 2001, tertanggal 22 Mei 2001;
dan

2. Keputusan Menteri Permukiman an Prasarana Wilayah No. 17/KPTS/2003, tertanggal 3


Februari 2003

Skala
Sektor dan Kegiatan
AMDAL1 UKL/UPL2

Air Bersih

a. Pembangunan jaringan distribusi (luas layanan)  500 Ha 100 Ha - < 500 Ha


b. Pembangunan jaringan pipa transimisi (panjang)  10 km 2 km - < 10 km

c. Pengambilan air baku dari mata air permukaan, sungai,  250 l/detik 50 lt/dt - < 250 l/dt
danau/sumber lain (debit pengambilan)
d. Pembangunan Instalasi Pengotanah Air (debit) - > 50 l/detik
e. Pengambilan air tanah  50 l/detik > 5 l/dt - < 50 l/dt

Persampahan

a. Tempat Pembuangan Akhir (TPA) dengan sistem


control landfill/sanitary landfill (di luar B3)
- Luas layanan  10 Ha < 10 Ha
- Kapasitas total  10.000 ton < 10.000 ton

b. TPA di daerah pasang surut3


- Luas landfill  5 Ha < 5 Ha
- Kapasitas total  5.000 ton < 5.000 ton

c. Pembangunan transfer station


Skala
Sektor dan Kegiatan
AMDAL1 UKL/UPL2
- Kapasitas operasional  1.000 ton/hari < 1.000 ton/hari

d. TPA dengan sistem open dumping semua ukuran -


e. Pembangunan Incinerator - semua ukuran
f. Bangunan komposting dan daur ulang - > 4 ton/hari
> 500 m2

Konstuksi Pengotanah Limbah Cair dan Sewerage

a. IPLT

 2 Ha < 2 Ha
b. IPAL  3 Ha < 3 Ha
c. Perpipaan air limbah/sewerage  500 Ha < 500 Ha

Drainase

a. Pembangunan saluran di kota besar/metropolitan


- Drainase Utama (panjang)  5 km < 5 km
- Drainase Sekunder dan Tersier (panjang) - 1 km – 5 km

b. Pembangunan saluran di kota sedang


- Drainase Utama (panjang)  10 km < 10 km
- Drainase Sekunder dan Tersier (panjang) ≥ 10 km 2 – 10 km

c. Pembangunan saluran di kota kecil - > 5 km

Normalisasi Sungai/Kanal Pengelak Banjir

a. Kota besar/metropolitan
- Panjang, atau  5 km 1 - < 5 km
- Volume pengerukan, atau  500.000 m3 -
- Luas layanan - 1 - 5 Ha

b. Kota sedang
- Panjang, atau  10 km 3 - < 10 km
- Volume pengerukan  500.000 m3 -
c. Kota kecil*)
- Panjang; atau ≥ 13 km 3 – 13 km
Skala
Sektor dan Kegiatan
AMDAL1 UKL/UPL2
- Volume pengerukan ≥ 500.000 m3 -

c. Pedesaan
- Panjang, atau  15 km 5 - < 15 km
- Volume pengerukan  500.000 m3 -

d. Sodetan - semua ukuran

Jalan

a. Pembangunan dan atau peningkatan jalan dengan


pelebaran di luar DAMIJA
a.1. Kota besar/metropolitan
- Panjang, atau  5 km 1 - < 5 km
- Luas layanan  5 Ha 2 - < 5 Ha

a.2. Kota Sedang


- Panjang, atau  10km 3 - < 10 km
- Luas layanan  10 Ha 5 - < 10 Ha

a.3. Kota kecil*)


- Panjang; atau ≥ 20 km 4 -  20 km
- Luas layanan ≥ 15 Ha 7 -  15 Ha
a.4 Pedesaan – antarkota, panjang  30km 5 - < 30 km

b. Peningkatan dengan pelebaran di dalam DAMIJA


b.1. Kota besar/metropolitan untuk jalan arteri/kolektor
(panjang) -  10 km

Jembatan (Konstruksi Baru)

Kota besar (panjang) -  20 m

Kota sedang (panjang) -  60 m


Skala
Sektor dan Kegiatan
AMDAL1 UKL/UPL2

Konstruksi Pelabuhan

a. Dermaga dengan konstruksi masif


Tidak ada keputusan
- Panjang, atau  200 m
spesifik yang
- Luas  6.000 m2
dikeluarkan oleh
b. Penahan gelombang (break water/talud)  200 m Departemen
Perhubungan (re.
c. Prasarana pendukung pelabuhan  5 Ha
Pelabuhan) atau
d. Single Point Mooring Buoy  10.000 DWT Departemen Pertanian
(re. Pelabuhan ikan)
Pelabuhan Ikan
berkenaan dengan
- Panjang dermaga  300 m UKL/UPL. Karena itu,
- Kawasan industri perikanan  10 Ha ukuran apapun yang
- Kedalaman perairan di dermaga  -4 m LWS pantas dan di bawah
ukuran yang ditetapkan
oleh Kantor Meneg LH
untuk AMDAL, dapat
dipertimbangkan
sebagai memerlukan
UKL/UPL

Perumahan/Permukiman

a. Kota metropolitan (luas)  25 Ha 2 - < 25 Ha


b. Kota besar (luas)  50 Ha 2 - < 50 Ha

c. Kota sedang dan kecil (luas)  100 Ha 2 - < 100 Ha

Konstruksi Bangunan (Pendidikan, Perdagangan,


Fasilitas Keagamaan, dll)

- Luas tanah , atau  5 Ha -


- Luas lantai/bangunan  10.000 m2 < 10.000 m2
Skala
Sektor dan Kegiatan
AMDAL1 UKL/UPL2

Konstruksi Baru untuk Pemukiman Kembali


50 – 200 KK
a. Jumlah penduduk yang dipindahkan, atau  200 KK
2 – 100 Ha
b. Luas kawasan  100 Ha

Program Perbaikan kampung4 UKL/UPL, menurut pengalaman Bank Dunia

*) tidak termasuk dalam Keputusan-keputusan di atas. Angka-angka ini merupakan hasil interpolasi,
berdasarkan kriteria yang berlaku pada kategori kota lainnya pada sektor atau kegiatan dimaksud.
Klasifikasi kota:

Jenis Kota Jumlah Populasi

Kota Metropolitan > 1.000.000 (dalam kota utamanya)

Kota Besar 500.000 - < 1.000.000

Kota Sedang 100.000 - < 500.000

Kota Kecil < 100.000

Daerah pedesaan: < 20.000 penduduk

Daftar Hal-hal yang Diperlukan untuk Masing-masing Proyek

Untuk semua proyek

1. Gambaran lengkap aspek-aspek teknis proyek dengan peta yang memadai.

2. Identifikasi lokasi-lokasi yang sensitif secara lingkungan dalam peta yang memadai.

(1) Sekolah, rumah sakit, rumah penduduk

(2) Tempat pengambilan air

(3) Sungai, kolam, danau, saluran irigasi

(4) Kawasan lindung

(5) Peninggalan budaya

3. Pengembangan langkah-langkah mitigasi untuk lokasi-lokasi sensitif.


4. Identifikasi masalah (issues) lingkungan penting untuk ditangani segera.

Air Bersih

1. Identifikasi dampak ke wilayah hilir sumber air.

2. Bagaimana menangani lumpur (endapan) dari proses penyaringan air.

3. Dimana membuang endapan tersebut.

Sampah / Konstruksi IPAL & Sewage

1. Kesesuaian dengan peraturan-perundangan yang mengatur tentang struktur fasilitas.

2. Analisis rinci dampak fasilitas tersebut terhadap badan air permukaan, air bawah tanah dan
tanah.

3. Identifikasi jalan masuk bagi truk-truk pengumpul sampah.

4. Identifikasi lokasi-lokasi sensitif secara lingkungan sepanjang jalan masuk.

5. Identifikasi lokasi pembuangan endapan dari pengoperasian IPAL.

6. Identifikasi lokasi pembuangan endapan limbah konstruksi dari sewage.

7. Identifikasi lokasi pembuangan endapan kakus (jika tidak dibuang di IPAL).

Drainase / Normalisasi Sungai / Kanal Banjir / Pelabuhan

1. Identifikasi sumber-sumber pencemaran, seperti logam berat dan senyawa organik kuat (PCB,
DDT, dll)

2. Identifikasi kuantitas bahan yang akan dikeruk.

3. Pemeriksaan (laboratorium) kualitas bahan yang akan dikeruk.

4. Identifikasi lokasi pembuangan.

Jalan

1. Identifikasi hubungan antara kawasan lindung dan lokasi proyek di atas peta.

2. Identifikasi sumber-sumber bahan (bahan galian) dan lokasi pembuangan.

3. Identifikasi lokasi-lokasi sensitif secara lingkungan sepanjang lintasan antara lokasi konstruksi
dan lokasi sumber material atau lokasi pembuangan.

Jembatan

1. Identifikasi dampak lingkungan terhadap kawasan yang volume lalu lintasnya akan meningkat
karena konstruksi jembatan baru.
Pengembangan Perumahan dan Permukiman

1. Identifikasi hubungan antara kawasan lindung dan lokasi proyek di atas peta.

2. Uraian lengkap tentang metode pengolahan limbah padat dan cair.

3. Identifikasi dampak lingkungan, termasuk kemacetan lalu lintas karena peningkatan lalu lintas
di masa mendatang serta langkah-langkah penanggulangannya.

4. Identifikasi dampak terhadap hidrologi di dalam kawasan yang dikembangkan.

Bangunan

1. Konfirmasi bahwa tidak ada pembelian asbes dan pestisida untuk keperluan proyek ini.

2. Uraian lengkap tentang sistem pengumpulan sampah dan pengolahan air limbah.

3. Identifikasi dampak lingkungan, termasuk kemacetan lalu lintas karena peningkatan lalu lintas
di masa mendatang serta langkah-langkah penanggulangannya.

Program Perbaikan Kampung (KIP)

1. Identifikasi hubungan antara kawasan lindung dan lokasi proyek di atas peta.

2. Uraian lengkap tentang metode pengolahan limbah padat dan cair.

3. Identifikasi dampak lingkungan, termasuk kemacetan lalu lintas karena peningkatan lalu lintas
di masa mendatang serta langkah-langkah penanggulangannya.

4. Identifikasi dampak terhadap hidrologi di dalam kawasan yang dikembangkan.

Anda mungkin juga menyukai