Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH

FISKA REKAYASA

Disusun oleh:

ADHITYA MAULANA (20110009)

KELAS A

PRODI SIPIL

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS WIJAYA KUSUMA

2020
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena
dengan rahmat dan karunia-Nya saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang
berjudul ELASTISITAS KAYU ini tepat pada waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dari
Ibu Ir.sri wulan Purwaningrum,Mkes. Pada mata kuliah FISIKA
REKAYASA. Selain itu, makalah ini jug bertujuan untuk menambah wawasan
tentang ELASTISITAS KAYU bagi para pembaca dan juga bagi penulis.

Saya menyadari, makalah yang saya tulis masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan demi
kesempurnaan makalah ini.

Gresik, 15 November 2020

Adhitya Maulana
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL........................................................................................i

KATA PENGHANTAR.....................................................................................ii

DAFTAR ISI......................................................................................................iii

BAB 1 PENDAHULUAN...................................................................................1

A. Latar Belakang..........................................................................................1
B. Rumusan Masalah.....................................................................................2
C. Tujuan.......................................................................................................2
D. Manfaat.....................................................................................................2

BAB 2 PEMBAHASAN......................................................................................3

A. Pengertian Elastisitas Kayu......................................................................3


B. Penggolongan Elastisitas Kayu.................................................................4
C. Penggunaan Elastisitas Kayu....................................................................6

BAB 3

PENUTUP............................................................................................................7

A. Kesimpulan..............................................................................................7
B. Saran........................................................................................................7

BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Dalam studi ini modulus elastisitas kayu dievaluasi sebelum


mengalami proses permesinan. Modulus elastisitas kayu menentukan kekuatan
kayu, Kekuatan yang tinggi meyebabkan kayu tidak mudah melentur saat proses
permesinan dilakukan sehingga ketelitian dimensi produk menjadi tinggi.
Modulus elastisitas juga menentukan karakterisik dinamik kayu. Kayu yang
mudah bergetar saat proses permesinan dilakukan menyebabkan kekerasan
permukaan kayu menjadi meningkat. Jenis kayu yang akan dievaluasi adalah
jenis kayu yang bisa digunakan dalam industri firnitur. Untuk itu alat uji three
point bending didesain dan dibuat untuk pengujian modulus elastisitas kayu.
Dari hasil penelitian diperoleh bahwa jenis kayu lamtoro memiliki nilai
modulus elastisitas yang paling tinggi, kemudian berturut turut disusul kayu jati,
kayu mahoni, kayu akasia, dan kemudian kayu nangka.

B. Rumusan Masalah
Dalam makalah ini penulis mencoba merumuskan persoalan dalam bentuk
peryataan:
1. Apa pengertian dari elastisitas kayu?
2. Apa saja penggolongan dalam elastisitas kayu?
3. Apa saja kegunaan elastisitas kayu?

C. Tujuan
1. Mengetahui pengertian elastisitas kayu
2. Mengetahui penggolongan elastisitas kayu
3. Mengetahui kegunaan elastisitas kayu

D. Manfaat
1. Menambah penggolongan tentang elastisitas kayu
2. Menjadi refrensi bagi pembaca
BAB 2
PEMBAHASAN

A. Pengertian elastisitas kayu

Modulus elastisitas (E) merupakan pengukuran kemampuan kayu


untuk menahan perubahan bentuk atau lentur yang terjadi sampai dengan
batas elastisnya. Semakin besar bebannya, semakin tinggi tegangan yang
timbul dan semakin besar perubahan bentuk yang terjadi sampai batas
elastis.Modulus elastis kayu dapat dihitung melalui pemberian beban
sebagai tegangan yang diberikan pada kayu dan mengamati penunjukan
oleh garis rambut sebagai regangan. Penentuan mutu kayu pada
umumnya diklasifikasikan menurut jenis kayu tersebut. Namun,
parameter SNI (Standar Nasional Indonesia) modulus elastisitas dipakai
untuk menentukan mutu kayu, bukan terhadapa jenisnya tapi pada setiap
balok dan potongan kayu tersebut.

B. Penggolongan elastisitas kayu

.  Penggolongan Kayu  berdasarkan  Kelas  Kekuatan


Kelas         Berat Jenis       Kokoh  lentur Kokoh  tekan 
Kuat Kering Udara mutlak  (kg/cm2) mutlak  (kg/cm2)
I ³  0,90 ³  1100 ³  650
II 0,90  -  0,60 1100  -  725 650  -  425
III 0,60  -  0,40 725  -  500 425  -  300
IV 0,40  -  0,30 500  -  360 300  -  215
V £  0,30 £   360 £   215
 Penggolongan Kayu  berdasarkan  Kelas  Keawetan

Uraian / Nomor KELAS  KEAWETAN


I II III IV V
8 5 3 Sangat Sangat
  a
tahun tahun tahun pendek pendek
b 20 15 10 Beberapa Sangat
tahun tahun tahun tahun pendek
c Tak Tak Sangat Beberapa
pendek
KONDISI  terbatas terbatas lama tahun
KONSTRUKSI d Tak Tak Tak Minimum Maksimum
terbatas terbatas terbatas 20 tahun 20 tahun
e tidak Agak Sangat Sangat
Jarang
Cepat cepat cepat
f Hampir Tak Sangat
tidak tidak
tidak seberapa Cepat

 
*) 
Kondisi  Konstruksi:

Selalu berhubungan dengan tanah lembab.


Hanya terbuka terhadap angin dan iklim, tetapi air tidak masuk di dalamnya.
Di bawah atap, tidak berhubungan dengan tanah lembab  dan  dilindungi terhadap
kelengasan.
Seperti  c.  tetapi  dipelihara dengan baik,  seperti:  dicat.
Serangan  rayap.
Serangan oleh kumbang, bubuk kayu.

Tabel  1.3.  Penggolongan Kayu  berdasarkan  Kelas  Pemakaian


Ditetapkan  dari
Kelas 
Kelas  Kelas Keterangan
Pemakaian
Keawetan Kekuatan
I I I Konstruksi berat,  selalu terkena
penga-ruh-pengaruh buruk,
I II
seperti: terus me-nerus berada
II
II II dalam tanah, atau  ter-kena panas
matahari, hujan dan  angin.
Konstruksi berat yang
III III III terlindung berada di bawah
atap  dan  tidak berhubungan
dengan tanah basah.
Konstruksi ringan yang
IV IV IV terlindung berada di bawah
atap.
V V V Konstruksi yang bersifat 
tidak  permanen.

.  Penggolongan Kayu  berdasarkan  Mutu

Uraian Mutu  A Mutu  B

a. Kadar lengas Harus kering udara Kadar lengas  £  30%

Besarnya mata kayu    £ 1/6  Besarnya mata kayu    £ 1/4 


b. Mata kayu
lebar balok  atau  £  3,5  cm lebar balok  atau  £  5  cm

c. Kandungan Kandungan wanvlak (kayu Kandungan wanvlak (kayu


wanvlak gubal),   £  1/10  tinggi balok. gubal),   £  1/10  tinggi balok.

d. Kemiringan Kemiringan arah serat,           Kemiringan arah serat,          


arah serat tg  a  £ 1/10 tg  a  £ 1/7
Retak-retak arah radial  £ 1/4 Retak-retak arah radial  £ 1/3
e. Retak-retak tebal kayu  dan  terhdp  ling- tebal kayu  dan  terhdp  ling-
karan tumbuh £ 1/5 tebal kayu karan tumbuh £ 1/4 tebal kayu

C. Penggunaan elastisitas kayu


Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penulisan
makalah ini. Oleh karena itu, kriti k dan saran dari Dosen   serta teman-teman sekalian
yang sifatnya membangun sangat kami harapkan demi perbaikan dan kesempurnaan
makalah ini.

Anda mungkin juga menyukai