DISUSUN OLEH:
Puji syukur kami panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat dan
rahmat-Nya kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Tipe, Prosedur
Konstruksi, Pertimbangan dalam Perencanaan Kapasitas Dukung Sumuran
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik isi
materi maupun cara penulisannya. Oleh karena itu, kami mengharapkan dan
menerima masukan serta saran guna menyempurnakan makalah ini.
Semoga makalah “Kapasitas daya dukung berdasar hasil sondir dan SPT” ini
dapat bermanfaat bagi pembaca, terimakasih.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...................................................................................................ii
DAFTAR ISI................................................................................................................iii
BAB 1............................................................................................................................1
PENDAHULUAN.........................................................................................................1
BAB II...........................................................................................................................2
PEMBAHASAN............................................................................................................2
BAB III........................................................................................................................12
PENUTUP...................................................................................................................12
3.1 Kesimpulan...................................................................................................12
3.2 Saran.............................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................13
iii
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dewasa ini dalam situasi ekonomi yang tidak menentu telah berakibat kurang baik pada
perusahaan jasa konstruksi atau lembaga yang bergerak dalam bidang jasa kontruksi, hal ini
yang mendorong perusahaan jasa konstruksi untuk melakukan efisiensi dan peningkatan
efektivitas kerja. Oleh karena itu dalam pelaksanaan suatu proyek pembangunan harus
dijalankan dengan sistematis dengan memperhatikan waktu dan biaya pelaksanaan yang
mempunyai jumlah terbatas.
Demikian pula dengan hal-hal penunjang lainnya seperti material yang digunakan
peralatan yang digunakan dan juga sumber daya manusia yang teruji kemampuannya, hal-hal
tersebut sangat menentukan apakah suatu proyek dapat dilaksanakan atau tidak.
1
BAB II
PEMBAHASAN
Tiang pancang dengan bahan material kayu dapat digunakan sebagai tiang
pancang pada suatu dermaga. Persyaratan dari tiang pancang tongkat kayu tersebut
adalah : bahan kayu yang dipergunakan harus cukup tua, berkualitas baik dan tidak
cacat, contohnya kayu belian.
Jenis kayu dipilih yang bersifat Keras dan Tahan terhadap Pelapukan Tanah,
sehingga tidak rusak pada saat Proses Pemacangan dan dapat menjalankan Fungsinya
sebagai Pondasi Pancang dalam jangka waktu yang lama. Jadi hanya sebagian Jenis
Kayu saja yang dapat digunakan untuk Tiang Pancang.
Tiang pancang harus dilengkapi dengan sepatu yang cocok untuk melindungi
ujung tiang selama pemancangan, kecuali bilamana seluruh pemancangan dilakukan
pada tanah yang lunak. Sepatu harus benar-benar konsentris (pusat sepatu sama
dengan pusat tiang pancang) dan dipasang dengan kuat pada ujung tiang. Bidang
kontak antara sepatu dan kayu harus cukup untuk menghindari tekanan yang
berlebihan selama pemancangan.
b) Pemancangan
c) Penyambungan
2
Bilamana diperlukan untuk menggunakan tiang pancang yang terdiri dari dua
batang atau lebih, permukaan ujung tiang pancang harus dipotong sampai tegak lurus
terhadap panjangnya untuk menjamin bidang kontak seluas seluruh penampang tiang
pancang. Pada tiang pancang yang digergaji, sambungannya harus diperkuat dengan
kayu atau pelat penyambung baja, atau profil baja seperti profil kanal atau profil siku
yang dilas menjadi satu membentuk kotak yang dirancang untuk memberikan
kekuatan yang diperlukan. Tiang pancang bulat harus diperkuat dengan pipa
penyambung. Sambungan di dekat titik-titik yang mempunyai lendutan maksimum
harus dihindarkan.
Tiang beton bisa berupa tiang pracetak (precast) dan tiang cetak di tempat
(cast in place).
a) Tiang Pracetak
Pondasi tiang pancang dibuat ditempat lain (pabrik, dilokasi) dan baru
dipancang sesuai dengan umur beton setelah 28 hari. Karena tegangan tarik beton
adalah kecil, sedangkan berat sendiri beton adalah besar, maka tiang pancang beton
3
ini haruslah diberi tulangan yang cukup kuat untuk menahan momen lentur yang akan
timbul pada waktu pengangkatan dan pemancangan.
Panjang standar dari tiang tersebut adalah dari 6 meter hingga 20 meter,
berdiameter 600 mm. Penyambungan (splicing) dari tiang tersebut dilakukan dengan
pelat baja pada ujung bagian yang akan disambung.
4
Tiang pancang harus dilengkapi dengan sepatu yang datar atau mempunyai
sumbu yang sama (co-axial).
Terdiri dari dua tipe yaitu tiang berselubung pipa dan tiang tidak
berselubung pipa. Pada tiang yang berselubung pipa, pipa baja berlubang dipancang
dahulu kedalam tanah, kemudian kedalam lubang pipa besi dimasukan adukan beton
dan pipa ditarik keluar sesudah pengecoran.
Pondasi tiang pancang tipe ini adalah pondasi yang di cetak di tempat
dengan jalan dibuatkan lubang terlebih dahulu dalam tanah dengan cara mengebor
tanah seperti pada pengeboran tanah pada waktu penyelidikan tanah. Pada Cast in
Place ini dapat dilaksanakan dua cara:
5
1. Dengan pipa baja yang dipancangkan ke dalam tanah, kemudian diisi dengan
beton dan ditumbuk sambil pipa tersebut ditarik keatas.
2. Dengan pipa baja yang di pancangkan ke dalam tanah, kemudian diisi dengan
beton, sedangkan pipa tersebut tetap tinggal di dalam tanah.
a. Tiang Strausz
Tiang ini biasanya digunakan untuk pekerjaan yang relative kecil, juga
untuk perbaikan pondasi yang rusak, kedalaman biasanya 20-30cm, pertama tama
lubang dibor , disiapkan tulangan yang dianyam diluar dimaksukkan kedalam lubang
lalu diisi spesi yang plastis & ditumbuk agar padat , akan diperoleh tiang dengan
permukaan yang kasar.
6
b. Tiang Franki
Selain kayu dan beton, ada pula tipe tiang pancang dengan material baja yang
cocok digunakan pada fondasi bangunan permanen ataupun sementara yang terdiri
7
dari bentuk pipa dan kotak. Adapun, ia memiliki sejumlah kelebihan seperti beratnya
yang ringan, dapat digunakan berkali-kali, kekuatan untuk menahan benturan akibat
proses pemancangan, dapat disambung secara mudah, hingga durabilitas yang
tergolong tinggi.
Kebanyakan tiang pancang baja ini berbentuk profil H. Karena terbuat dari
baja maka kekuatan dari tiang ini sendiri sangat besar sehingga dalam pengangkutan
dan pemancangan tidak menimbulkan bahaya patah seperti halnya pada tiang beton
precast. Jadi pemakaian tiang pancang baja ini akan sangat bermanfaat apabila kita
memerlukan tiang pancang yang panjang dengan tahanan ujung yang besar.
Pada dasarnya pemasangan tiang yaitu dengan cara tiang dimasukkan kedalam
tanah dengan dipukul dengan palu, setelah tiang berdiri tegak. Untuk mendirikan
batang penghantar perlu Menara atau crane adapun cara yang lebih sederhana tidak
memerlukan crane hanya dengan tenaga manusia saja.
8
2.2.2 Macam-macam Hammer
a. Drop hammer
Suatu bahan logam yang berat yang diangkat dengan Host Line, dan kemudian
dijatuhkan ke atas tiang pancang Karena gaya dinamis yang cukup besar, diletakkan
kepala tiang antara hammer dan ujung atas tiang, Kepala tiang kemudian
mendistribusikan hempasan ujung tiang dan berfungsi sebagai “Shock Absorber”.
Kepala tiang terdiri atas Cushion Block yang pada umumnya terbuat dari kayu. Drop
hammer dapat memukul 4-8 pukulan permenit
Keuntungannya:
Kerugian:
Mempunyai berat jatuh yang bebas (ram) yang diangkat dengan uap atau tekanan
udara, yang menekan piston dibawahnya yang terhubung dengan ram melalui batang
piston Bila piston mencapai ke bagian atas, uap atau tekanan udara akan terlepas dan
ram akan jatuh bebas memukul tiang Energi yang dihasilkan adalah suatu pukulan
yang berat yang besar dengan kecepatan rendah karena jarak yang rendah, biasanya
sekitar 3 feet, tetapi tinggi jatuh ini bias bervariasi dari 1 s/d 5 ft . Singleacting
9
steam/air hammer dapat memukul sekitar 40-60 pukulan permenit dengan besaran
energy yang sama perketukan.
Keuntungan:
Kerugian:
Sama dengan Single Acting, hanya dengan enargi yang berlipat, Jumlah pukulan
permenit dapat dua kali lipat, Pada umumnya dapat melakukan pemukulan sekitar
95-300 pukulan permenit, Tidak memerlukan Cushion Block, Ram akan mengenai
landasan Alloy Steel yang terletak diatas kepala tiang,
Keuntungan:
Tidak memerlukan tenaga luar seperti Steam Boiler atai Air Compressor, Lebih
sederhan dan mudah dipindah di banding Steam Hammer, Unit sudah komplit terdiri
atas silindrer vertical, pistom atau Ram, landasan, tangki bahan bakar dan pelumas,
pompa bahan bakar, injector dan mesin pelumasan, Diesel Hammer dengan ujung
terbuka dapat memukul skitar 40-55 pukulan permenit, Pada jenis tertutup sekitar 75-
85 pukulan permenit
Keuntungan:
1. Tidak memerlukan energi luar sebagai sumber, jadi lebih mobile dan
memerlukan waktu yang singkat untuk men set up dan start operasi
10
2. Ekonomis dalam pengeporasian
3. Dapat dioperasikan pada daerah yang remote, jauh
4. Alat lebih ringan dibandingkan dengan Steam Hammer
5. Pemeliharaan lebih sederhana dengan tingkat pelayanan yang cepat
6. Energy perpukulan dapat ditingkatkan
7. Kecepatan rendah seingga pemancangannya mudah
Kerugian:
1. Sulit dalam menentuka energy perpukulan karena tinggi peston ram akan naik
sejalan dengan ledakan bahan bakar
2. Kurang akurat dalam penggunaan rumus dinamis tiang pancang
3. Hammer tidak dapat dioperasikan pada kondisi tanah lunak
4. Jumlah pukulan permenit lebih kecil disbanding Steam Hammer terutama
pada Diesel Hammer yang terbuka ujung bawah atau atasnya
5. Panjang Diesel Hammer agak lebih panjang dibanding Steam Hammer.
2.3 Pertimbangan Dalam Perencanaan Kapasitas Dukung Sumuran
2.3.1 Menentukan Type, Panjang dan Daya dukung tanah
Friction dan Adhesive Pile , digunakan jika lapisan keras terlalu dalam maka
Panjang tiang tidak tergantung pada lapisan tanah, tetapi tergantung muatan dan sifat
tanah.
11
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dalam sumuran terdapat 3 tipe yaitu tiang kayu, tiang beton, dan tiang baja. Tiang
pancang dengan bahan material kayu dapat digunakan sebagai tiang pancang pada
suatu dermaga. Sedangkan tiang beton bisa berupa tiang pracetak (precast) dan tiang
cetak di tempat (cast in place). Sedangkan tipe tiang pancang dengan material baja
yang cocok digunakan pada fondasi bangunan permanen ataupun sementara yang
terdiri dari bentuk pipa dan kotak.
Pada dasarnya pemasangan tiang yaitu dengan cara tiang dimasukkan kedalam
tanah dengan dipukul dengan palu, setelah tiang berdiri tegak. Untuk mendirikan
batang penghantar perlu Menara atau crane adapun cara yang lebih sederhana tidak
memerlukan crane hanya dengan tenaga manusia saja
Pada umumnya menentukan type, panjang dan daya dukung tanah ditentukan
dengan bedasarkan taksiran dan pengalaman, seperti di daerah yang sudang sering
dipakai pondasi tiang dapat dipakai sebagai pedoman, kemudian kita cek Panjang /
kedalaman tiang tersebut. Pengecekan yang terbaik adalah dengan muatan percobaan.
3.2 Saran
Sebelum bekerja di lapangan kita wajib mengetahui tipe-tipe sumuran yang cocok
digunakan sesuai dengan lokasi dan desain yang telah disesuaikan. Tidak hanya tipe,
kita juga harus mengetahui kekurangan dan kelebihan dari masing- masing tipe
sumuran tersebut.
Prosedur Konstruksi juga tidak kalah penting dalam melaksanakan sebuah
konstruksi karena hal ini akan menjadi tolak ukur dalam sebuah konstruksi.
Kita juga dituntut agar lebih cermat dalam menentukan Pertimbangan dalam
perencanaan kapasitas dukung sumuran agar sesuai dengan mutu, waktu dan biaya
yang telah direncanakan.
12
DAFTAR PUSTAKA
1. https://www.slideshare.net/yessicasihotang/pondasi-sumuran
2. https://www.99.co/blog/indonesia/mengenal-pondasi-sumuran/
3. https://www.coursehero.com/file/p9kp5sa/Berikut-adalah-langkah-langkah-
memasang-pondasi-sumuran-1-Pembersihan-area/
4. https://dpupkp.bantulkab.go.id/berita/272-pondasi-sumuran
5. http://sibima.pu.go.id/pluginfile.php/32449/mod_resource/content/1/2007-05-
Rencana%20Pondasi%20Jembatan.pdf
6. http://eprints.itn.ac.id/2235/1/ADRIANUS%20%2808.21.028%29.pdf
13