Anda di halaman 1dari 12

PONDASI TIANG PANCANG BAJA

MAKALAH

Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Rekayasa Pondasi 2


Yang Dibimbing Oleh Ibu Hadianti Muhdinar Pasaribu, S.T., M.T.

Disusun Oleh:
Kelompok 1
Anggi Ardiansyah (1905022054)
Hanni Florent Octavia (1905022007)
Muhammad Malik Azis (1905022004)
M.Agung Pranata (1905022045)
Novita Oktavia Simanulang (1905022020)
Riky Roy Bancin (1905022030)
Wira Gokmay Tarigan (1905022050)

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL


JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI MEDAN
MEDAN
2021
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI ........................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang ......................................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah .................................................................................... 2

1.3 Tujuan ....................................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................ 3

2.1 Pengertian ................................................................................................. 3

2.2 Ciri Ciri Tiang Pancang Baja .................................................................. 3

2.3 Karakteristrik struktural tiang pancang baja............................................ 4

1.4 Macam-Macam Tiang Pancang Baja........................................................ 7

2.2 Keunggulan dan Kelemahan Tiang Pancang Baja ................................... 8

BAB III PEMBAHASAN ....................................................................................... 9

3.1 Kesimpulan .................................................................................................... 9

3.2 Saran .............................................................................................................. 9

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 10

ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pengembangan suatu konstruksi, hal pokok yang dilakukan dan
diselesaikan di lapangan adalah pekerjaan pendirian pondasi (base) dan kemudian
dilakukan pengerjaan suprastruktur (struktur atas). Perkembangan suatu pondasi
memiliki kapasitas yang sangat besar dalam suatu pembangunan. Sebagai aturan
umum, bangunan dicirikan sebagai struktur bawah tanah yang menghubungkan
tiang yang berasal dari berat struktur aktual dan beban luar yang mengikuti
struktur ke tanah sekitarnya.
Bentuk dan desain tanah merupakan pekerjaan penting dalam suatu
pekerjaan konstruksi yang harus diperhatikan karena keadaan tanah yang unik.
Bangunan adalah pekerjaan penting dalam pekerjaan desain struktural, karena
bangunan inilah yang membawa dan menampung tiang yang menanganinya,
khususnya beban pengembangan teratas. Pendirian ini akan menyalurkan
kecemasan yang terjadi pada tiang bangunan atas ke dalam lapisan tanah keras
yang dapat menahan beban pembangunan.
Pondasi sebagai pangkalan secara umum dapat dibagi menjadi 2 (dua)
jenis, yaitu Pondasi dalam khusus dan pondasi dangkal. Pemilihan jenis pondasi
bergantung pada jenis bangunan atas, baik pembangunan beban ringan atau beban
berat dan selanjutnya bergantung pada jenis tanah. Untuk pembangunan beban
ringan dan kondisi tanah sangat bagus, bangunan dangkal biasanya digunakan,
namun untuk pembangunan beban berat, bangunan besar biasanya merupakan
keputusan terbaik. Sebagai aturan, masalah pendirian yang mendalam lebih
berbelit-belit daripada perusahaan yang dangkal. Bangunan tiang pada umumnya
adalah tiang-tiang yang panjang dan ramping yang digunakan untuk menyalurkan
beban bangunan melalui lapisan tanah dengan daya dukung rendah ke lapisan
tanah keras yang memiliki batas daya dukung tinggi yang agak dalam
dibandingkan dengan bangunan yang dangkal. Batas dukung tiang diperoleh dari
batas dukung ujung yang didapat dari tekanan ujung tiang, dan batas dukung
kontak diperoleh dari batas dukung erosi atau daya ikat antara tiang dan tanah
sekitarnya.

1
Secara garis besar, pondasi dapat dikelompokkan antara lain: dari segi
material, ada pondasi tiang pancang bertulang, pondasi tiang prategang, pondasi
tiang baja, dan tiang pondasi kayu. Sejauh luas penampang, tiang pancang dapat
berupa persegi, segitiga, segi enam, bulat kuat, pipa, huruf H, huruf I, dan bentuk
eksplisit. Sejauh prosedur mengemudi, itu cenderung selesai dengan palu jatuh,
palu diesel, dan kereta luncur bertenaga air.
Pembentukan pondasi tiang pancang sangat penting untuk desain yang
digunakan untuk mendapatkan dan memindahkan (menyalurkan) beban dari
bangunan atas ke tanah pendukung yang terletak pada kedalaman tertentu. Tiang
pancang yang berbentuk panjang dan ramping yang mengirim beban ke tanah
yang lebih dalam. Bahan dasar pondasi tiang pancang adalah kayu, baja, dan
beton. Dalam makalah ini, kita akan memeriksa tiang baja. Tiang pancang yang
terbuat dari bahan ini dilubangi, dibor atau didongkrak ke dalam tanah dan
diasosiasikan dengan pile cap (poer). Bergantung pada jenis tanah, bahan dan
kualitas pengangkutan beban tiang pancang dicirikan dengan cara yang tidak
terduga.

1.2 Rumusan Masalah


Dari konsekuensi klarifikasi di atas, perincian masalah adalah sebagai
berikut:
1. Apa keunggulan dan kelemahan penggunaan tiang pancang baja?
2. Apa justifikasi penggunaan tiang pancang baja?
3. Bagaimana kapasitas tiang pancang baja ditentukan?

1.3 Tujuan
Setelah membaca makalah ini, para pembaca diharapkan:
1. Mengetahui keunggulan dan kelemahan penggunaan tiang baja
2. Mengetahui pemanfaatan tiang baja
3. Dapat menghitung kapasitas baja

2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian
Pendirian tiang pancang baja adalah salah satu jenis pondasi mendalam yang
terbuat dari baja, satu lagi nama untuk tiang pancang baja ini adalah steel pile.
Bahan baja yang digunakan untuk pondasi membuat struktur kecil hingga besar
menjadi lebih kuat serta kokoh dan sekaligus dapat menyerap guncangan mulai
dari tahap paling awal, cocok untuk digunakan pada bangunan struktur tahan lama
atau pendek yang terdiri dari bentuk pipa dan kotak. Yang memungkin tiang
pancang baja paling sering terlibat dalam bangunan struktur kecil hingga besar .
Sebagai aturan umum, tiang baja yang mendasarinya harus berupa profil baja
yang dipindahkan secara polos, namun tiang pipa dan kotak dapat digunakan. Jika
tiang baja pipa dan profil H digunakan, dan akan dibebani dengan beton, tingkat
dasar dari material tersebut adalah K250.

2.2 Ciri Ciri Tiang Pancang Baja

a. Jenis tiang baja yang digunakan dapat berupa pipa baja dengan finishing
terbuka atau tertutup, pipa baja yang diisi dengan beton, profil H, profil
WF, dan profil I.
b. Sering terjadi karat, derajat karat pada tiang baja sangat berubah-ubah
sesuai dengan permukaan tanah, panjang tiang dalam tanah dan kondisi
kelembaban tanah.
• Pada tanah yang permukaannya kasar, karat yang terjadi karena aliran air
di dalam tanah bisa dibilang mendekati kondisi karat yang terjadi di luar
ruangan.
• Pada tanah liat, yang kandungan oksigennya lebih sedikit akan
menghasilkan tingkat karat yang mendekati kondisi karat yang terjadi
karena diturunkan ke dalam air.
• Pada lapisan pasir yang dalam yang terletak di bawah lapisan tanah yang
tebal yang hampir tidak mengandung oksigen, lapisan pasir juga akan

3
hampir tidak menimbulkan karat pada tiang baja.
Sebagai aturan umum, tiang baja akan berkarat di bagian atas dekat tanah.
Hal ini karena adanya kondisi sirkulasi udara (pendingin di pori-pori
kotoran) pada lapisan kotoran dan adanya bahan-bahan alami dari air
tanah. Hal ini dapat diatasi dengan membersihkan tiang baja dengan
(batubara) atau dengan selubung substansial tidak kurang dari 20" (± 60
cm) dari permukaan air tanah yang paling sedikit.
Karat/erosi yang terjadi karena udara (pemakaian iklim) pada tiang
yang terletak di atas tanah dapat dicegah dengan cat seperti pada
pengembangan baja standar.
c. Karena terbuat dari baja, kekuatan tiang ini sendiri sangat besar sehingga
dalam pengangkutan dan mengemudikannya tidak menimbulkan risiko
pecah seperti halnya tiang beton pracetak.

2.3 Karakteristrik struktural tiang pancang baja

Tiang baja pada umumnya adalah tiang yang berbentuk pipa atau tiang yang
berbentuk H. Tiang pipa dapat didorong ke tanah dengan penutupan terbuka atau
tertutup. Baja rusuk lebar dan baja pilar I juga dapat digunakan sebagai tiang
pancang. Namun, tiang segmen-H biasanya disukai karena ketebalan tubuh dan
sayapnya sama. (Pada pilar sayap lebar dan radiasi area-I, ketebalan badan tidak
persis seperti ketebalan rusuk.) Tabel 2.1 memberikan komponen beberapa dok
baja segmen-H standar yang digunakan di Amerika Serikat. Tabel 2.2
menunjukkan frekuensi area pipa yang dipilih yang digunakan untuk keperluan
tiang pancang. Pada umumnya, tiang berbentuk pipa diisi dengan beton setelah
dilakukan pemancangan.

Kapasitas struktural yang diijinkan untuk tiang baja adalah:

Qall = Asfs (2.1)

dimana :

As = Luas penampang baja

fs = Tegangan ijin baja ( ≈ 0.33 – 0.5 fy )

4
Ketika beban rencana untuk tiang telah diperbaiki, seseorang harus
memutuskan, dengan pertimbangan geoteknik, terlepas dari apakah itu berada di
dalam jangkauan yang diizinkan seperti yang dicirikan oleh persamaan 2.1.

Jika mendasar, tiang baja disambung dengan pengelasan atau dengan baut.
Gambar 2.1a menunjukkan sambungan biasa dengan pengelasan untuk tiang-H.
Sambungan biasa dengan pengelasan untuk tiang berbentuk pipa ditampilkan pada
Gambar 2.1b. Gambar 2.1c adalah grafik hubungan tiang-H dengan baut atau
baut.

Meskipun keadaan mengemudi yang merepotkan adalah hal yang normal,


seperti melewati batuan yang kuat, serpih, atau batu halus, tiang baja dapat
dipasang dengan fokus penggerak atau sepatu. Gambar 2.1d dan 2.1e adalah
grafik dari dua jenis sepatu yang digunakan untuk tiang pipa.

Tiang baja dapat mengalami korosi pada daerah rawa, gambut, dan tanah
alami lainnya yang bersifat merusak. Tanah yang memiliki pH lebih menonjol
dari 7 kurang merusak. Untuk menebus dampak konsumsi, ketebalan baja ekstra
(di atas wilayah penampang asli yang direncanakan) sebagian besar disarankan.
Secara umum fasilitas industri yang menerapkan pelapis epoksi pada tiang bekerja
dengan baik terhadap erosi. Penutup ini tidak mudah rusak oleh heap driving.
Tiang baja kelongsong besar di sebagian besar zona yang merusak juga
melindungi terhadap konsumsi.

Berikut adalah beberapa kenyataan umum tentang tiang baja:

• Panjang reguler: 15 m hingga 60 m

• Beban biasa: 300 kN sampai 1200 kN

5
Tabel 2.1 Bagian Tiang pancang - H yang umum digunakan di Amerika Serikat

Tabel 2.2 Bagian tiang pipa yang dipilih

6
Gambar 2.1 Tiang pancang baja: (a) penyambungan tiang H dengan pengelasan;
(b) penyambungan tiang pancang pipa dengan pengelasan; (c) penyambungan
tiang-H dengan paku keling dan baut; (d) titik penggerak datar tiang pancang
pipa; (e) titik penggerak kerucut dari tiang pipa

1.4 Macam-Macam Tiang Pancang Baja


a. Seperti yang ditunjukkan oleh teknik memindahkan beban tiang, itu
diisolasi menjadi 2, khususnya:
 Point bearing pile (End bearing pile)
Tiang dengan oposisi akhir (tahanan ujung). Tiang ini
mengkomunikasikan beban melalui perlindungan ujung dari lapisan
tanah keras.
 Friction pile
Tiang dengan oposisi kulit ( tahanan kulit ). Tiang ini
mengkomunikasikan tiang ke tanah melalui skin shear.
b. Seperti yang ditunjukkan oleh bahan yang diisolasi antara lain secara
khusus:
 Tiang baja profil H
 Tiang baja profil lingkaran

7
D d2

Gambar 2.2 penampang pipa dan profil H

2.2 Keunggulan dan Kelemahan Tiang Pancang Baja

Keunggulan memanfaatkan Tiang Baja:

- Tiang ini sederhana serta mudah dalam hal penyambungan.

- Tiang ini memiliki batas daya dukung yang tinggi.

- Dalam pengangkatan dan pengambilan, tidak ada risiko pecah.

- Tiang baja dapat memasuki lapisan atau potongan batu yang tidak tertekuk

- Lebih sedikit volume tanah yang tercabut selama pemancangan tiang baja

- Material baja yang digunakan membuat bangunan lebih kokoh dan tahan
terhadap guncangan

Kelemahan memanfaatkan Tiang Baja:

- Tiang baja memiliki kemungkinan besar kerusakan karena tingkat korosi


yang tinggi dan elektrolisis

- Area tiang baja profil H dapat rusak atau tertekuk oleh penghalang yang
sangat besar.

- Tiang baja agak mahal dengan pengecualian lapisan bantalan

- Tiang baja kurang kuat dibandingkan dengan tiang gesekan.

- Tingkat keributan tinggi selama proses pemancangan dilakukan

8
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Kesimpulan

1. Tiang pancang baja adalah salah satu jenis pondasi dalam yang terbuat
dari baja, material baja yang digunakan untuk pondasi membuat bangunan
bisa menjadi lebih kokoh dan sekaligus bisa meredam guncangan yang ada
dari dalam tanah.
2. Tiang pancang baja dapat mengalami korosi
3. Kekuatan dari tiang pancang baja sendiri adalah sangat besar sehingga
dalam transport dan pemancangan tidak menibulkan bahaya patah seperti
halnya pada tiang pancang beton precast.

3.2 Saran
Disarankan kepada pembaca agar membaca isi makalah dari awal hingga
akhir agar isi makalah dapat dimengerti dengan baik.

9
DAFTAR PUSTAKA

Das, Braja M. (2011). Principles of Foundation Engineering 7th Edition. Cengage


Learning: Stanford.

Makalah Tiang Pancang. (2022, 02 10). Retrieved from fdokumen:


https://fdokumen.com/document/makalah-tiang-pancang.html

Pai, Kavita. (2022, 02 12). Steel Piles - Types, Advantages, and Disadvantages
[PDF]. Retrieved from theconstructor:
https://theconstructor.org/structural-engg/foundation-design/steel-
piles/40266/

10

Anda mungkin juga menyukai