Anda di halaman 1dari 61

TUGAS BAHAN BANGUNAN

BAHAN KONSTRUKSI ATAP BAJA RINGAN

Disusun Oleh :
Gregorius Agung Delario : 051001400039
Ramadhan Nur Febrian : 051001400077

Dosen Pengajar : Ir. Susianti Winoto, MT

JURUSAN TEKNIK SIPIL

FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN

UNIVERSITAS TRISAKTI

JAKARTABARAT

2019

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga
saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul konstruksi baja ringan dan bahan penutup
atap ini tepat pada waktunya.Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk
memenuhi tugas ibu Ir. Susianti Winoto, MT pada mata kuliah bahan bangunan. Selain itu,
makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang baja ringan dan bahan penutup atap
bagi para pembaca dan juga bagi penulis.

Saya mengucapkan terima kasih kepada ibu Ir. Susianti Winoto, MT, selaku dosen bahan
bangunan yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan
sesuai dengan bidang studi yang saya tekuni.Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua
pihak yang telah membagi sebagian pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah
ini.

Saya menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu,
kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan demi kesempurnaan makalah ini.

Jakarta, 9 November 2019

penyusun

2
Daftar Isi

Kata Pengantar ………………………………………………………………………… 1

Daftar Isi……………………………………………………………………………….. 2

Bab I Pendahuluan

1.1 Latar Belakang ……………………………………………………………………. 3


1.2 Batasan Masalah…………………………………………………………………… 3
1.3 Tujuan………………………………………………………………………………. 3
1.4 Metode Penulisan ………………………………………………………………….. 3

Bab II Pembahasan

2.1. Sejarah Baja Ringan………………………………………………………………… 4


2.2. Pengertian Baja Ringan …………………………………………………………….. 4
2.3. Proses Pembuatan Baja Ringan ……………………………………………………. 5
2.4. Bentuk-Bentuk Profil Baja Ringan………………………………………………… 5
2.5. Tabel Profil Baja Ringan …………………………………………………………... 7
2.6. Harga Konstruksi Atap Baja Ringan ………………………………………………. 8
2.7. Perbedaan Baja Ringan dengan Material Lain …………………………………….. 8
2.8. Cara Pemasangan Baja Ringan …………………………………………………….. 9
2.9. Sistem Struktur Baja Ringan ………………………………………………………. 11
2.10. Bahan Pendukung Baja Ringan ………………………………………………….. 12
2.11. Lapisan Anti Karat………………………………………………………………… 14
2.12. Pabrik-Pabrik Baja Ringan………………………………………………………… 15

Bab III Studi Lapangan …………………………………………………………………16

Daftar Pusaka …………………………………………………………………………... 19

3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Saat ini rangka atap baja ringan menjadi material bangunan yang sedang sangat trend
digunakan di Indonesia. Selain karena gencarnya iklan-iklan yang menawarkan produk rangka atap
baja ringan secara menarik, hal ini juga dikarenakan semakin langka dan mahalnya kayu yang baik
untuk digunakan sebagai rangka atap suatu bangunan. Maka material rangka atap baja ringan
menjadi satu pilihan terbaik bagi para kontraktor ataupun owner dalam membangun rumah. Selain
itu juga rangka atap yang berbahan baja ringan ini memiliki banyak keunggulan dalam segi
keawetan, tahan rayap dan karat, serta memiliki kekuatan struktur yang lebih bagus, lebih kuat dan
lebih kaku dibanding konstruksi kayu.

1.2. Batasan Masalah


Agar penelitian ini tidak menyimpang dan menghindari pembahasan menjadi terlalu luas
dari yang semula direncanakan sehingga mempermudah mendapatkan data dan informasi yang
diperlukan, maka kami menetapkan batasan yaitu membatasi pada bahan konstruksi atap dengan
material baja ringan.

1.3. Tujuan
Tujuan ditulisnya makalah ini adalah antara lain:
- Mengetahui pengertian dan sejarah mengenai baja ringan
- Mengetahui pembuatan dan jenis-jenis baja ringan
- Mengetahui harga-harga konstruksi atap baja ringan
- Mengetahui perbedaan baja ringan dengan material lain
- Mengetahui cara pemasangan konstruksi atap baja ringan

1.4. Metode Penulisan


Metode yang dipakai dalam penulisan makalah ini adalah dengan mengumpulkan data dari
berbagai sumber seperti dari internet maupun studi lapangan

4
BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Sejarah Baja Ringan


Menurut catatan sejarah, besi pertama kali ditemukan sekitar 1500 SM oleh Bangsa Het
(Bangsa Hittite) yang pusat pemerintahannya berlokasi di Anatolia, Asia Kecil. Mereka juga sudah
menemukan teknik melebur besi dan merahasiakannya selama 400 tahun. Pada tahun 1100 SM
teknik itu telah diketahui dan diterapkan oleh bangsa-bangsa lainnya seperti bangsa Yunani, Mesir,
Romawi, Yahudi, dan Asiria. Sekitar 400-500 SM bangsa Eropa sudah menemukan cara
memanfaatkan besi menjadi logam jenis lain, yaitu baja. Kekhalifahan Fatimiyah berhasil
menemukan cara melebur baja dengan campuran logam lain sehingga menghasilkan baja yang
disebut baja Damaskus. Namun di era 1300 Masehi, teknik ini menghilang. Sekitar 1700 Masehi
bangsa-bangsa Eropa kembali meneliti dan mengaplikasikan teknik membuat baja. 
Setelah berakhirnya Perang Dunia II, negara-negara yang terlibat di dalamnya (Inggris,
Prancis, Jepang, dan Jerman) mengalami kelangkaan rumah tinggal. Pada saat itulah penggunaan
rangka atap baja ringan mulai diperkenalkan sebagai bagian dari konstruksi rumah prefabrikasi
yang juga dianggap sebagai solusi pembangunan rumah dalam waktu singkat tanpa makan banyak
biaya. Pada perkembangannya, banyak juga bangunan komersial yang dibangun dengan metode ini.
Metode prefabrikasi bersama rangka atap baja ringan kemudian menyebar ke Amerika Serikat di
era 1990-an.  

2.2. Pengertian Baja Ringan


Material baja ringan bisa didefinisikan sebagai material baja yang lebih tipis dan ringan bila
dibandingkan baja konvensional, namun daya tahannya bisa diandalkan untuk menopang beban
berat bangunan. Awal diciptakannya varian baja ini adalah berdasarkan fakta bahwa bahan
penyusun baja adalah karbon dan besi yang akan rentan mengalami karat apabila material ini
terekspos air dan udara dalam waktu lama. Oleh karena itu selain ringan, rangka atap baja ringan
biasanya juga anti karat. Baja ringan memiliki tiga varian (G250, G300, G500) yang dibedakan
berdasarkan kekuatan tarik tingginya, fungsi dan ketebalan 0,20 sampai 2 mm. 
Rangka atap baja ringan baru dikenal orang-orang Indonesia di sekitar akhir tahun 1999 –
2000. Dengan pekembangan di dunia teknologi informasi, berkembang pulalah cara orang
mendesain rangka atap baja ringan. Saat ini pemasangan atap baja ringan bisa didukusikan dulu
dengan seorang profesional, yang akan membantu memvisualkan gambaran tentang rangka atap
dalam bentuk gambar tiga dimensi atau dua dimensi. Meski saat ini rangka atap baja ringan banyak
digunakan oleh rumah dengan atap pelana, bukan tidak mungkin rangka tap ini digunakan di rumah
gaya lainnya. 
Umumnya, ketebalan kuda-kuda atap baja ringan adalah sekitar 0,45 – 100 mm. Kolom
memiliki ketebalan lebih besar, yaitu 1,00 – 2 mm, sedangkan genteng metal harus memiliki
ketebalan 0,2 mm karena beban yang ditanggung bagian ini lebih ringan daripada rangka baja
ringan di bagian kolom.  

2.3. Proses Pembuatan Baja Ringan


5
Untuk baja tipis atau baja ringan, proses yang dikenakan dikenal dengan pembentukan dingin
atau Cold Forming dan hasilnya biasa dikenal dengan Cold Formed Section. Dalam pembentukan
ini pelat baja dalam konsdisi suhu kamar akan dibentuk. Metode pembentukan yang biasa
dilakukan adalah:
1. PressBake
Proses pembentukan press-brake dilakukan menekuk pelat baja. Pelat baja diletakkan ke
dalam alat ini dan ditekuk bagian-bagiannya secara bertahapmhingga menjadi bentuk yang
diiingkan.  
Kelebihan dari proses ini adalah bentuk profil dapat dibuat sesuai keinginan selama alat atau
tooling tersedia. Apalagi dengan alat yang moderen yang terkomputerisasi, mesin press-brake
sudah menjadi mesin CNC dengan adanya lengan penahan yang akan bergerak sesuai dengan
bentuk yang telah di-masukkan ke dalam program. Mesin baru ini juga telah dilengkapi anti-
crowning sehingga bentuk profil yang panjang tidak akan melengkung akibat proses penekukan.
Kekurangan proses ini adalah dalam produktivitas menghasilkan produk dan tidak mampunya
membentuk tekukan kecil yang terhalang oleh tekukan lain. Produktivitasnya sangat rendah jika
ingin membentuk profil secara masal, karena prosess untuk pembuatan satu bentuk harus diulang-
ulang tekukannya.

2. Roll Forming
Proses roll forming dilakukan dengan melewatkan pelat baja ke dalam serangkaian roll
hingga produk yang diinginkan tercapai.  Mesin roll forming yang baru sudah terkomputerisasi
sehingga dapat melubangi, dan mencetak label di ujung proses setelah profil terbentuk.
Produktivitas proses roll forming sangatlah tinggi sehingga dalam waktu singkat profil dapat
segera terbentuk, itulah kelebihannya. 
Namun kekurangannya adalah satu mesin dengan roll set yang telah disiapkan hanya dapat
membuat satu bentuk yang telah ditetapkan sehingga harus memesan mesin baru jika
menginginkan bentuk baru meski hanya sekedar menambah tekukan atau lipatan. 

3. Punching
Proses ketiga adalah proses pembentukan dengan menggunakan mesin punch atau mesin
pons. Pelat baja disimpan di atas die-set dan kemudian proses punching dengan tekanan tinggi akan
melubangi dan membentuk pelat baja tersebut. Proses ini biasa dilakukan pada pembuatan
aksesoris atau komponen-komponen kecil dari baja ringan. 
Proses pembentukan suatu aksesoris biasanya akan melibatkan beberapa tahapan proses
punching, sehingga untuk mempercepat prosesnya biasanya dibuatkan sistem progressive. Dengan
cara ini proses punching akan berjalan secara berurutan melakukan berbagai tahapan pembentukan
dengan die-set yang sudah tersusun secara berurutan juga.

2.4. Bentuk-Bentuk Profil Baja Ringan


Untuk penggunaan baja ringan, yang umum digunakan adalah baja ringan berbentuk “Canal”
atau “C” dan “Omega” atau “Reng”. Kesemua bentuk ini dapat dipergunakan sebagai penyusun
konstruksi atap baja ringan sebagai rangka atap rumah atau gedung.
Baja ringan murah berbentuk canal dan reng ini sudah cukup mudah dan banyak tersedia di
beberapa toko dan jasa konstruksi atau yang menyediakan jasa pemasangan kanopi baja ringan.
Selanjutnya untuk profil batang baja ringan yang palingan banyak digunakan yaitu profil
“C”/”Canal”. Bentuk ini dianggap sebagai profil baja ringan. Profil Calal C merupakan profil tertua
pada material batang baja ringan.

6
Penampang profil ini juga sudah digunakan pada baja konvensional jauh sebelum istilah baja
ringan hadir yang hingga saat ini masih dipakai. Pada profil C kelebihan utamanya adalah pada saat
digabungkan dua profil C yang saling berhadapan disatukan menjadi “box” atau “kotak”.

Profil C single.

Profil Reng

7
2.5. Tabel Profil

2.6. Harga Konstruksi Atap Baja Ringan


Langkah pertama adalah menghitung luas atap rumahmu. Ketahui lebar dan panjang dari
rumah. Misalnya, rumah dengan panjang 10 m dan lebar 5m. Pertimbangkan
juga overstack sekeliling rumah yang umumnya sebesar 0.5 m serta kemiringan dari konstruksi
baja ringan untuk atap (umumnya 30°). Hitung luas dari atap rumah dengan cara berikut:
Luas atap rumah = Panjang x Lebar / Cosinus Derajat Kemiringan
= (10 m + 0.5m + 0.5 m) x (5 m + 0.5 m + 0.5 m) / cos 30°
= 11 x 6 m : cos 30° = 66 m² : 0.866
Luas atap rumah = 57,156 m²

Setelah mengetahui luas atap rumah, saatnya menghitung biaya konstruksi baja ringan
dengan luas atap rumah yang kamu miliki. Pastikan kamu sudah mengetahui kisaran harga per
meter persegi dari konstruksi baja ringan yang hendak digunakan. Umumnya, kisaran harga
konstruksi baja ringan per meter persegi adalah Rp.150.000,- hingga Rp.250.000,- . Cukup kalikan
harga ini dengan luas atap rumah yang sudah kamu miliki.
Biaya = Luas Atap Rumah x Harga Per Meter Persegi
= 57,156  m² x Rp 150.000,-
= Rp. 8.573.400,-

2.7. Perbedaan Baja Ringan dengan Material Lain


Disini kami akan membandingkan perbedaan baja ringan dengan material kayu
 Kelebihan Baja Ringan :
8
- Lebih awet karena tidak lapuk dan aman dari kerusakan akibat rayap.

- Bentuk dan ukuran baja lebih seragam karena hasil produksi pabrik, sedangkan kayu hasil
dari alam perlu dibentuk terlebih dulu agar sesuai dengan kondisi bahan dan peruntukan.
- Menggunakan baja berarti turut mendukung program green building, yaitu bangunan ramah
lingkungan. hal ini karena tidak perlu terjadi penebangan pohon seperti yang terjadi apabila
memakai kayu.
- Bagian ujung baja itu lebih tajam dari kayu, sehingga perlu hati-hati dalam pemasanganya.
- Pemasangan baja jauh lebih cepat daripada kayu.
- Tidak memerlukan pengecatan.
- Tidak banyak memerlukan perawatan seperti pengecatan ulang dan pelapisan anti rayap.
- Lebih tahan dari terpaan cuaca secara langsung, baik itu panas terik matahari maupun hujan.

 Kelebihan Kayu :
- Tampilan kayu lebih terlihat artistik dan natural dibanding baja.
- Kayu tidak menghantarkan arus listrik sehingga lebih aman dari potensi bahaya kesetrum.
- Kayu tidak bisa karat, perlu diktehui bahwa beberapa jenis baja dengan kualitas rendah tetap
bisa mengalami karat. Untuk itu, perlu kejelian dalam memilih material baja ringan jika memang
ingin menggunakannya.
- Harga jual kembali kayu dimasa depan lebih tinggi dibanding baja. Ini terjadi karena faktor
kelangkaan pohon.
- Kayu lebih sejuk, sedangkan baja memiliki sifat menyerap panas. Itulah beberapa kelebihan
serta kekurangan kedua material tersebut.

2.8. Cara Pemasangan Baja Ringan


Berikut beberapa hal yang harus anda perhatikan sebelum anda melaksanakan pemasangan
rangka baja ringan.
 Untuk kuda-kuda yang terpasang harus kuat dan stabil, serta terpasang tegak lurus terhadap
ring balok.
 Kerataan dalam ketinggian apex untuk pemasangan nok di setiap kuda kuda.
 Ratanya sisi miring pada atap.
 Coating atau lapisan tidak timbul kerusakan.
 Tidak terjadinya perubahan bentuk akibat kesalahan pelaksanaan pekerjaan.

Sesudah syarat teknis tersebut terpenuhi, kemudian pemasangan kuda-kuda baja ringan baru
dapat dilaksanakan.Ada tiga tahap yang utama dalam cara memasang baja ringan ini khususnya
pada rangka atap, yaitu:

9
 Persiapan 
Pada tahapan yang pertama perlu dipersiapkan adalah :
- Gambaran perencanaan atap yang akan di gunakan dan perletakan kuda kuda.
- Perlengkapan peralatan yang digunakan dalam pemasangan kuda-kuda.
- Pentingnya Peralatan K3 (kesehatan & keselamatan kerja) sebagai persyaratan utama
melakukan pekerjaan di atas ketinggian.

 Leveling dan Marking (Penyamarataan dan Penadaan)


Setelah persiapan sudah terpenuhi, cara pemasangan rangka baja ringan selanjutnya adalah
kegiatan leveling dan marking, yaitu:
- Pastikan meratanya permukaan ring balok dan siku.
- Pastikan rangkaian ring balok telah terikat secara keseluruhan pada bagian bangunan. Dan
sudah tersambung dengan benar pada kolom di bawahnya.
- Pengukuran jarak antar truss, lalu tandai posisi untuk meletakkan truss sesuai dengan gambar
rencana kerja.

 Pemasangan Kuda-Kuda
Sampailah kita pada tahap ketiga yaitu pemasangan kuda kuda:
- Setelah kuda kuda terpasang sama dengan nomor urutan yang telah di tandai. pada waktu
memasang, memastikan posisi kana dan kiri kuda-kuda agar tidak terbalik.
- Mengecek kuda-kuda yang sudah berdiri agar tegak lurus dengan ring balok.
- Untuk pengencangan kuda kuda menggunakan plat L.
- Untuk pengencangan plat L dengan ring balok menggunakan dynabolt, dan tambahkan balok
untuk menjaga sebagai penopang sementara, supaya kuda-kuda tidak berubah posisinya.
- Pemasangan material balok nok.
- Pemasangan bracing sebagai penguatan.
- Pemasangan reng pada jarak yang telah di sesuaikan penutup atap yang digunakan. Di setiap
pertemuan reng dengan kuda-kuda diikat memakai sekrup (screw) ukuran 10-16×16 sebanyak 2
buah.
- Pemasangan outrigger (Outrigger adalah suatu struktur tambahan berbentuk rangka batang
berdimensi besar).
- Pemasangan reng langit-langit di permukaan bagian atas bottom chord kuda-kuda dan di
sekrup (screw) berjarak masing masing 120 cm.

10
2.9. System Struktur Baja Ringan
Konsep rangka merupakan satu unit kesatuan sistem terintegrasi secara struktural.Sehingga
dibutuhkan hitungan atau desain yang secara mekanika teknis mampu mampu mengakomodir
kebutuhan sistem tersebut.Rangka baja atap ringan ini terbuat dari bahan dasar baja yang dilapisi
oleh seng atau aluminium.Property mekanika teknis idealnya tidak kurang dari 550 Mpa.
 Bahan pelapis yang digunakan untuk Rangka Baja Atap Ringan, yakni Zinc (seng) dan
aluminium.
Pelapis aluminium mempunyai sifat tahan karat yang lebih bagus dibanding pelapis seng,
dimana pelapisan dengan seng oleh masyarakat umum sering disebut galvanis. Bahan pelapis baja
galvanis harus jauh lebih tebal untuk menyamai ketahanan karat yang sama terhadap bahan pelapis
Aluminium. Mutu pelapis aluminium mempunyai ketahanan karat 4x lebih lama bila dibandingkan
dengan pelapis seng untuk ketebalan yang sama.

 Tidak semua rangka baja atap ringan dipasaran telah mempunyai sistem atau
spesifikasi dan uji lab
Rangka Atap Baja Ringan yang anda pilih usahakan yang telah memiliki spesifikasi perhitungan
atau desain teknis tertentu untuk mendesain struktur kuda-kuda baja ringan. Tips yang bisa anda
ikuti sebagai berikut
1. Pilih produsen rangka baja yang sudah mempunyai nama dipasaran, memberikan garansi,
bertanggung jawab akan purna jual dan kualitas.
2. Jangan terkecoh oleh garansi yang ditawarkan. Banyak kejadian ternyata kartu garansi hanya
sekedar selembar kertas tak berguna dan tidak ada tindak lanjut, browsing di internet mengenai
keluhan terhadap produk baja ringan tertentu.
3. jangan terkecoh dengan selisih harga. Pihak penjual yang tidak mempunyai dokumen
sertifikasi dan spesifikasi yang jelas tentunya akan menjual truss baja ringan jauh lebih murah.
4. Tanyakan dokumen sertifikasi apa saja yang telah dimiliki.
5. Tanyakan mengenai gambar kerja truss baja ringan. Gambar kerja harus mempunyai
spesifikasi yang jelas (dimensi, baut, dsb). Spefikasi baut didalam gambar harus dicantumkan
dengan jelas.
6. Kualifikasi tukang pemasang.
7. Minta dokumen perhitungan teknis dan uji lab bila ada terhadap struktur kuda kuda rangka
baja ringan.

 Properti atau sifat mekanika teknis Rangka Atap baja ringan

11
Rangka baja ringan sangat tipis kurang dari 1mm bila dibandingkan dengan baja biasa,
tujuannya untuk memudahkan dalam perakitan dan konstruksi, tetapi properti kekuatan tariknya
cukup tinggi 550 Mpa.
Struktur Rangka atap baja ringan terdiri dari kuda-kuda, reng, sekrup dan jurai dalam untuk
mencegah tampias.Dimana kuda kuda merupakan struktur utama dalam konstruksi atap baja ringan.

Untuk mendapatkan kuda-kuda yang kokoh, cermati lebar bentangan dan besar beban yang akan
diterima,demikian pula dengan derajat kemiringan atap. Dimana besar beban terdiri dari beban
rangka sendiri, beban genting yang digunakan, dan beban angin.
Ketebalan material baja ringan untuk kuda-kuda dan web berkisar 0,7-1 mm. Sementara untuk
reng sekitar 0,4-0,7 mm.

2.10. Bahan Pendukung Baja Ringan


1. Screw

Screw atau dalam logat Indonesia seringkali disebut skrup ini merupakan salah satu jenis
fasteners yang bentuknya hampir sama dengan bolt atau capscrew, akan tetapi berukuran kecil.
Screw sebagai pengencang berpasangan dengan nut atau lubang thread. Driver yang digunakan
sebagai pengencang berupa screw driver, kunci L atau socket screw. Pada konstruksi body yang
terdiri dari banyak bagian yang disatukan dengan penyambungan, diperlukan metode sambungan
yang kuat dan tahan selama beberapa selang waktu tertentu. Namun terkadang karena suatu alasan
atau tujuan tertentu, diperlukan metode sambungan yang dapat dilepaskan kembali. Salah satu
metode yang dapat dilepaskan kembali adalah metode sambungan menggunakan sekrup.
2. Dynabolt

12
Dynabolt adalah baut yang digunakan untuk merekatkan dua buah objek yang memiliki
selongsong silinder yang akan mengembang ketika baut dikencangkan. Dynabolt digunakan dalam
instalasi pengencang objek ke beton, batu dan material lainnya.

Sama seperti dalam pekerjaan konstruksi yang menggunakan dynabolt, dalam pekerjaan
baja ringan juga instalasi penggunaannya sebagai berikut, buatlah lubang sesuai dengan ukuran
selongsong silinder dengan kedalaman hingga menyentuh ring penahan. Setelah proses pengeboran

selesai bersihkan lubang dari sisa material bekas pengeboran. Setelah terpasang dengan
kuat, maka footplate sudah bisa digunakan sebagai dudukan kuda-kuda.

Yakinkan bahwa mur pengikat terkait kencang di footplate, hal ini untuk menghindari
tercabutnya footplate dari ring balok.

3. Alumunium Foil

Pada siang hari suhu di dalam bangunan atau rumah sebagai contoh mudah seringkali terasa
lebih panas. Hal ini disebabkan perpindahan panas radiasi dari sinar matahari yang diterima atap
kemudian diteruskan kebawah bagian plafon (langit-langit) rumah. Di bawah terik matahari siang
suhu di bagian atap dapat mencapai 70 derajat celcius.

Solusi untuk hal ini, salah satunya adalah penggunaan Alumunium Foil. Metode terbaik
untuk memblokir sebagian besar panas adalah dengan memasang foil reflektif dibawah atap serta
dengan memasang ventilasi yang memadai untuk atap.

Fungsi alumunium foil tersebut sebagai Isolasi Atap Bangunan, terbuat dari bahan yang
kuat, elastis dan tahan air serta Freon. Sehingga aman dan ramah lingkungan. Dan juga membantu
menahan dan memantulkan panas sinar matahari masuk ke rumah.

Selain itu Alumunium Foil pada rangka atap juga berfungsi melindungi kebocoran tampias
air hujan dan embun, melindungi plafond dari kerusakan/melengkung karena cuaca panas,
membuat plafond bersih dan bebas debu, dan praktis karena mudah pemasangannya. Terdapat dua
jenis umum alumunium foil yang sering digunakan pada konstruksi atap, khususnya rangka atap
baja ringan, yaitu single side (satu sisi) dan double side (dua sisi). Untuk alumunium foil single
side ditandai dengan hanya permukaan atasnya yang mengkilap berlapis alumunium. Sementara
yang alumunium foil double side berarti kedua sisinya berlapis alumunium sehingga terlihat
mengkilap pada kedua sisi.

Keduanya memiliki fungsi yang sama. Alumunium double side dapat dijadikan sebagai
material pendukung tampilan artistic di sejumlah bangunan, misalnya untuk mendapatkan tampilan
ruangan dengan atap ekspose. Selain karena kekuatan juga karena kerapihan yang akan terlihat dari
13
bawah. Alumunium foil yang single side juga bisa digunakan tetapi harus berbahan dasar plastic
karena lebih kuat dan terlihat rapi.

2.11. Lapisan Anti Karat


1. Zincalume
Zincalume merupakan baja lapis zinc (galvanis atau seng) dan alumunium dengan komposisi
55% zinc, 43.5% galvanis dan silicon 1.5%. ketebalan lapisan anti karat dan lapisan zincalume
masing-masing 150 gr/m2 dan 100 gr/m2.

Kita bisa mengetahui komposisi ini melalui batang material baja ringan tersebut, pastikan
setiap batang baja ringan terdapat dotmatrik zincalume serta jika diamati maka akan terlihat
tampilan alumunium yang lebih menonjol pada permukaan baja ringan dibandingkan dengan zinc
atau galvanisnya.
Jika yang terlihat adalah lapisan zinc atau galvanis yang lebih menonjol, maka dapat
disimpulkan bahwa material tersebut tidak sesuai standart. Sehingga komposisinya jadi tidak
seimbang seperti penjelasan pada paragraf pertama mengenai zincalume.
Lapisan baja ringan yang baik adalah yang tidak tampak mengkilap/transparan. Jika
demikian, maka kadar zincalume tidak mencapai batas minimal 100gr/m2. Kadar material
tersebutlah yang akan mempengaruhi kualitas dan harga serta umur keawetan baja ringan yang
dipilih. Semakin tipis material zincalume maka akan semakin mudah untuk berkarat.

2. Galvanis / Zinc / Seng


Galvanis merupakan baja lapis zinc atau seng dengan kadar 98% – 98.5% galvanis/seng dan
1.5%-2% silicon. Untuk baja ringan dengan lapis galvanis ini menurut badan standarisasi di
Amerika atau disingkat ASTM, menganjurkan baja lapis menggunakan lapisan galvanis karena
memiliki lapisan anti karat yang lebih tebal yaitu minimal dengan ukuran 220gr/m2. Baja
menggunakan lapis sebaiknya lebih tebal karena lapis galvanis/seng lebih mudah berkarat atau
korosi dibanding dengan material alumunium.
Tapi jika perbandingan antara alumunium dan galvanis/seng berbanding terbalik dimana
seng lebih banyak dan alumunium lebih sedikit serta lapisan coating transparan dibawah 100gr/m2
maka sama saja menggunakan lapisan galvanis pada baja akan lebih mudah korosi. Oleh karena itu
produk yang dipilih harus memiliki identitas produk yang jelas agar tidak salah pilih.

3. Galvalume
Galvalume merupakan perpaduan antara baja lapis galvanis/zinc dan alumunium, dengan
harga yang lebih murah, maka produk dengan material ini banyak beredar di indonesia, oleh karena
banyak merk dengan kualitas yang berbeda banyak ditemui saat ini. Baja jenis galvalume banyak
berasal dari berbagai negara seperti Vietnam, Taiwan, Cina dan Thailand, tapi banyak pula produk
import ini yang memiliki kualitas yang tidak standar.
Baja jenis galvalume banyak beredar karena bahan baku yang diimpor ini lebih murah jika
dibandingkan dengan baja jenis zincalume yang berasal dari dalam negeri. Baja zincalume
umumnya diproduksi oleh Bluescoope steel indonesia. Harga murah pada jenis baja ini dipengaruhi
oleh lapisan anti karat yang lebih tipis daripada baja jenis lain, selain itu komposisi galvanis atau
seng lebih banyak daripada alumunium.

4. MAZ
Maz adalah baja dengan lapisan magnesium, alumunium dan zinc. Baja jenis ini merupakan
baja terbaik dari ketiga jenis baja diatas, oleh karena itu baja jenis ini harganya lebih mahal dan

14
masih jarang ditemui di indonesia, untuk di indonesia Bluescoope steel indonesia telah
memproduksi baja jenis ini dengan nama SuperDyma.

2.12. Pabrik-Pabrik Baja Ringan


1. PT. Hanwa Indonesia
Jl. Jendral Sudirman Kav. 10-11, Mid Plaza I, 9th Floor, Jakarta Phone : (021)-57853033
2. PT. Gunawan Dianjaya Steel. TBK
Jl. Margomulyo No.29 A, RT.001/RW.01, Greges, Kec. Asemrowo, Kota SBY, Jawa Timur 60183
3. PT. Gunung Garuda
Jl. Perjuangan No.8, Sukadanau, Kec. Cikarang Bar., Bekasi, Jawa Barat 17530
4. PT. Gunung Raja Paksi
Jl. Perjuangan No.8, RT.004/RW.006, Sukadanau, Kec. Cikarang Bar., Bekasi, Jawa Barat 17530
5. PT. Baja Tangguh Lestari
Jl. Pangkalan II No.8, RT.001/RW.003, Sumur Batu, Bantargebang, Kota Bks, Jawa Barat 17154
6. Pabrik Berlian Jaya
7. PT. Global Arwana Steel
8. CV Maestro
9. PT. Indoraya Mandiri Sejati

15
BAB III

STUDI KASUS LAPANGAN

3.1. Studi Kasus dan Penjelasannya


1. Konstruksi atap baja ringan yang diteliti dibawah ini adalah bangunan rumah makan padang
di daerah bojong gede. Rumah makan ini menggunakan konstruksi atap baja ringan untuk lahan
parkirnya. Baja yang digunakan adalah baja profil C yang kurang lebih panjangnya atapnya 3,3m
dan lebarnya 2m.

2. Konstruksi atap baja ringan yang diteliti dibawah ini adalah bangunan rumah penulis di
Bojong gede, Bogor. Rumah penulis menggunakan konstruksi atap baja ringan kuda-kuda untuk
atap rumahnya. Baja yang digunakan adalah baja profil C75.

3. Konstruksi atap baja ringan yang diteliti dibawah ini adalah pangkalan ojek di dekat Stasiun
Pondok Cina. Pangkalan ojek tersebut merupakan bangunan baja ringan. Pangkalan ojek tersebut
menggunakan profil C yang kurang lebih panjang atapnya 3,5 m dan lebarnya 1.5 m.

16
4. Konstruksi atap baja ringan yang diteliti dibawah ini adalah klinik di daerah Bojong gede.
Bangunan klinik ini menggunakan konstruksi atap baja ringan untuk atap parkirannya. Baja ringan
yang digunakan adalah baja profil C yang kurang lebihpanjang atapnya 8m dan lebarnya 4m

5. Konstruksi atap baja ringan yang diteliti dibawah ini adalah warung di daerah Bojong gede.
Bangunan warung ini menggunakan konstruksi atap baja ringan untuk atap depan rukonya. Baja
ringan yang digunakan adalah baja profil C yang kurang lebih panjangnya 2m dan lebarnya 1m

6. Dalam studi kasus ini, penulis memilih bangunan atap baja ringan yaitu tempat makan di
tangerang. Alasan penulis ini memilih bangunan ini karena dekat dari rumah. Atap tempat makan
ini menggunakan profil canal

17
7. Dalam penjelasan yang saya dapat adalah toko baja dan besi yang menggunakan baja ringan
profil c yang di sambung dan ukuran dari baja ringan itu sekitan 2 meter lebih.

8. Toko bangunan ini yang saya dapat adalah menggunakan baja ringan profi c75

9. Ini tempat warung yang menggunakan baja ringan profil canal c 100 dan reng a

18
10. Foto dibawah ini adalah halaman parkir rumah penulis. Baja ringan yg digunakan adalah tipe
C.

DAFTAR PUSAKA

https://adoyraizo.wordpress.com/tag/sejarah-baja-ringan/

http://histeel.co.id/blog/sejarah-besi-baja-dan-baja-ringan

http://kolosalkita.blogspot.com/2017/05/pengertian-baja-ringan-dan-beberapa.html

http://www.sekilasbajaringan.com/2012/10/metode-pembentukan-baja-ringan.html

http://www.canopybajaringanmurah.com/jenis-ukuran-dan-desain-profil-baja-ringan-murah-tapi-
berkualitas/

https://ekhalmussaad.files.wordpress.com/2012/04/tabel-profil-baja-baja1.pdf

https://www.homify.co.id/ideabooks/5409398/cara-menghitung-biaya-pasang-atap-baja-ringan

https://www.msn.com/id-id/gayahidup/rumah-dan-taman/bingung-pilih-konstruksi-kayu-atau-baja-
ringan-begini-penjelasannya/ar-BBK97E4

https://www.dekoruma.com/artikel/66122/kelebihan-konstruksi-baja-ringan

https://graciamakmursejahtera.com/rangka-atap-baja-ringan-panduan-cara-pemasangan/

http://mandirijayatruss123.blogspot.com/2012/11/rangka-atap-baja-ringan.html
19
http://histeel.co.id/blog/apa-saja-aksesoris-pada-baja-ringan

http://bengkellascikarang.com/lapisan-anti-karat-pada-baja-ringan/

TUGAS BAHAN BANGUNAN

BAHAN-BAHAN UNTUK PENUTUP ATAP

Disusun Oleh :

Intan Anjelli : 051001900120

Jeremia Pardo Simatupang : 051001900122

Dosen Pengajar : Ir. Susianti Winoto, MT

20
JURUSAN TEKNIK SIPIL

FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN

UNIVERSITAS TRISAKTI

JAKARTABARAT

2019

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul macam-macam bahan
penutup atap ini tepat pada waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas ibu Ir.
Susianti Winoto, MT pada mata kuliah bahan bangunan bagian atap. Selain itu, makalah
ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang macam-macam bahan penutup atap
bagi para pembaca dan juga bagi penulis.

Saya mengucapkan terima kasih kepada ibu Ir. Susianti Winoto, MT selaku dosen
mata kuliah bahan bangunan bagian atap yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat
menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang saya tekuni.

Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian
pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini.

Saya menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena
itu, kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan demi kesempurnaan makalah ini.

Jakarta, 9 November 2019

21
P
enyusun

DAFTAR ISI

Kata Pengantar …………………..……………………………………………………….20

Daftar Isi…………………………………………..…………..…………………………...21

Bab I Pendahuluan

1.1 Latar Belakang ……………………………………….……….………………..........23


1.2 Batasan Masalah……………………………………….…………………,……........24
1.3 Tujuan………………………………………………….....……………….……........24
1.4 Metode Penulisan …………………………………………………………,…..........24

Bab II Pembahasan

2.1. pengertian bahan penutup atap…………………………………………………….... 25


2.2. macam-macam bentuk konstruksi dan penutup atap………………………………... 27
2.3. macam-macam bentuk kuda-kuda………………………………………………...... 33
2.4. jenis bahan atap menurut sudut kemiringan………………………………………… 35
2.5. macam-macam bahan penutup atap………….......……………………………….... 36
2.6. ukuran genting……………………………………………….................................... 51

Bab III Penutup …………………………………………………………………............ 51


3.1 Kesimpulan ……………………………………………………………………........... 51
3.2 saran……………………………………………………………………...................... 51

22
Bab IV Studi kasus........................................................................................................ 53

Daftar Pusaka ………………………………………………………………………….... 60

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Atap sangatlah memiliki peranan sangat penting pada suatu bangunan. Atap berfungsi
sebagai penutup seluruh ruangan yang ada di bawahnya dari pengaruh panas, hujan, angin, debu,
dan lainlain. Sebagai “Mahkota” dari suatu bangunan, pemilihan atap haruslah disesuaikan dengan
bangunan di bawahnya, iklim setempat, model atap, biaya, serta bahan yang tersedia. Pemilihan
atap hendaknya memperhatikan iklim setempat, tampak atap yang dikehendaki, biaya yang tersedia
dan bahan-bahannya dengan mudah didapat di mana bangunan itu didirikan.

Tidak bisa dipungkiri, atap mempunyai peranan penting sebagai satu kesatuan struktur pada
bangunan. Oleh karena itu, atap harus benar-benar kokoh/kuat sehingga dapat dikatakan
berkualitas. Lihat saja perkembangannya beberapa tahun terakhir. Terlihat dari bentuk dan warna
yang mengikuti gaya atau tema pada bangunan.Pemanfaatan teknologi juga tak bisa di
kesampingkan. Selain untuk mendapatkan produk kualitas prima, pemanfaatan teknologi
merambah pada produk yang ramah lingkungan. Sejak isu pemanasan global mencuat ke
permukaan, pemakaian bahan bangunan ramah lingkungan jadi tren di seluruh dunia. Produsen atap
tak mau ketinggalan dan berlomba-lomba menawarkan produk atap ramah lingkungan.

Perkembangan ini sangat membantu alam dan ekosistimnya yang terus menerus diperas habis
oleh manusia untuk kepentingan individualis. Berbagai contoh dapat kita temui seperti penggunaan
kayu sebagai bahan dasar konstruksi rumah, furniture dan mebel serta accessories yang berkaitan
dengan bahan dasar tersebut ternyata membutuhkan kayu-kayu yang bagus dan baik. Kayu yang

23
bagus tersebut ternyata juga berasal dari pohon-pohonan yang juga berfungsi sebagai paru-paru
dunia karena dapat mendaur ulang polusi-polusi yang dihasilkan oleh manusia itu sendiri. Maka
kita dapat sedikit bersyukur bahwa beberapa teknologi baru dapat membantu mengurangi
penggundulan hutan yang merupakan paru-paru dunia ini.

Ada beberapa pilihan penutup atap yang berkualitas dan murah. Sebut saja seperti genteng.
Jenis genteng pun beragam dilihat dari harga, kualitas dan desain. Yang membedakan hanya jenis
bahannya saja. Ada yang terbuat dari metal, bitumen atau aluminium.

Atap yang sudah biasa ditemui pada rumah-rumah di Indonesia adalah atap dengan
konstruksi kayu. Perkembangan Teknologi yang semakin canggih, membawa perubahan yang baik
dan benar terhadap kemajuan di bidang konstruksi dan pembangunan infrastruktur. Hal ini terlihat
pada perkembangan penggunaan bahan konstruksi atap yang saat ini lebih banyak menggunakan
rangka atap dengan bahan dasar baja ringan dan bukan lagi menggunakan bahan dasar kayu.
Belakangan ini juga marak ditemukan penyedia konstruksi atap yang berbahan baja ringan.

Perkembangan pada bidang ini sebenarnya sudah lama dilakukan oleh para ahli konstruksi,
tetapi pada waktu sebelumnya masyarakat belum mengenal atau belum memperdalam pengetahuan
akan konstruksi baja ringan yang ternyata mempunyai sifat lebih efisien sehingga biaya perawatan
lebih murah, serta memiliki keunggulan lain yaitu lebih tahan lama jika digunakan rangka atap
dengan bahan baja ringan tersebut daripada menggunakan bahan dasar rangka kayu sebagai
penopang konstruksi atap rumah mereka.

1.2 Batasan Masalah

Dalam laporan ini, kami memiliki beberapa batasan masalah agar tidak terlalu meluas dan lebih
detail. Berikut adalah batasan masalah dari makalah ini, antara lain:

1. pengertian bahan penutup atap? Dan bagaimana sejarah bahan penutup atap ?

2. Bagaimana proses pembuatan bahan penutup atap? Apa saja bentuk-bentuk bahan penutup atap?
Serta apa saja perbedaannya antara bahan penutup atap terebut ?

3. Berapa harga konstruksi penutup atap?

4. Apa saja jenis-jenis material bahan penutup atap? Apa perbedaannya? Dan bagaimana cara
pemasangannya?

5. Bagaimana struktur penutup atap?

1.3 Tujuan Penelitian

Adapun beberapa tujuan dari penelitian ini agar menjawab batasan masalh yang telah kami buat,
antara lain:

1. Mempelajari tentang bahan penutup atap beserta sejarahnya.

2. Mempelajari proses pembuatan bahan penutup atap serta bentuk-bentuk penutup atap.

24
3. Mengetahui harga konstruksi penutup atap.

4. Mempelajari jenis-jenis material bahan penutup atap, perbedaannya, dan cara pemasangannya.

5. Mengetahui struktur penutup atap.

1.4 Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan pada makalah ini adalah penelitian yang besifat kualitatif.
Penelitian yang digunakan yaitu penelitian kualitatif deskriptif. Penelitian kualitatif deskriptif
adalah berupa penelitian dengan metode atau pendekatan studi kasus (case study). Penelitian ini
memusatkan diri secara intensif pada satu obyek tertentu yang mempelajarinya sebagai suatu kasus.
Data studi kasus dapat diperoleh dari semua pihak yang bersangkutan, dengan kata lain dalam studi
ini dikumpulkan dari berbagai sumber.

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 PENGERTIAN BAHAN PENUTUP ATAP


Atap adalah salah satu bagian dari suatu bangunan yang memiliki fungsi untuk menutupi
seluruh ruangan yang ada dibawahnya agar terhindar dari pengaruh panas, hujan, debu, angin, atau
yang lainnya sebagai keperluan perlindungan. Bentuk atap berpengaruh terhadap keindahan suatu
bangunan dan dalam memilih tipe atap sebaiknya disesuaikan dengan keadaan atau iklim setempat,

Atap-atap yang digunakan itu memiliki ketentuan sebagai berikut:

1) Konstruksi atap harus kuat menahan beban dan tahap terhadap tekanan ataupun tiupan angin

2) Memberi lapisan pengawet agar rangka atap tidak mudah diserang oleh rayap

3) Bahan penutup atap tahan terhadap segala cuaca

4) Kemiringan atau sudut lereng atap disesuaikan dengan jenis bahan penutup atap

5) Atap harus erat dengan struktur dibawahnya

6) Bentuk atap yang digunakan memiliki keindahan dan memberikan kenyaman untuk penghuni
bangunan

25
Struktur atap terdiri dari beberapa bagian yaitu kuda-kuda, ikatan angin, jurai, gording, sagrod,
bubungan, usuk, reng, penutup atap, dan talang.

Kuda-kuda merupakan penyangga atau penopang utama pada struktur atap yang dibantu oleh
ikatan angin untuk memperkaku struktur kuda-kuda pada arah horizontal. Beban yang dihitungkan
dalam kuda-kuda yaitu beban mati ( berat reng, usuk, gording, penutup atap ) dan beban hidup
( angin, air hujan, manusia ). Kuda-kuda terdiri dari rangkaian batang yang membentuk segitiga
yang setiap susunannya harus berrsatu menjadi bentuk yang kokoh yang nantinya mampu memikul
beban yang bekerja padanya tanpa mengalami perubahan.

Gording yang membagi bentangan atap ke dalam jarak-jarak yang lebih kecil pada proyeksi
horizontal. Gording meneruskan beban dari penutup atap, reng, usuk, manusia, beban angin, beban
air hujan pada titik-titik buhul kuda-kuda. Gording menjadi tempat ikatan bagi usuk dan posisi

gording harus disesuaikan dengan usuk yang ada sehingga letak gording berada di atas titik
buhul kuda-kuda dan biasanya tegak lurus dengan arah kuda-kuda tersebut. Gording kayu biasanya
memiliki dimensi; panjang maksimal 4 m, tinggi 12 cm dan lebar 10 cm. Jarak antar gording kayu
sekitar 1,5 s.d. 2,5 m. Gording dari baja profil canal (Iight lip channel) umumnya akan mempunyai
dimensi; panjang satu batang sekitar 6 atau 12 meter, tinggi antara 10 s.d. 12 cm dan tebal sekitar
2,5 mm. Profil WF akan memiliki panjang 6 s.d. 12 meter, dengan tinggi sekitar 10 s.d. 12 cm dan
tebal sekitar 0,5 cm.

Pertemuan sudut atap terdapat batang baja atau kayu atau framework yang disebut dengan
Jurai, sedangkan Sagrod adalah batang besi bulat yang terbuat dari tulangan polos dengan kedua
ujungnya yang memiliki ulir dan baut sehingga posisi bisa digeser dengan memperpanjang atau
memperpendek.

Usuk berfungsi menerima beban dari penutup atap dan reng dan meneruskannya ke gording.
Usuk terbuat dari kayu dengan ukuran 5/7 cm dan panjang maksimal 4 m. Usuk dipasang dengan
jarak 40 s.d. 50 cm antara satu dengan lainnya pada arah tegak lurus gording. Usuk akan terhubung
dengan gording dengan menggunakan paku. Pada kondisi tertentu usuk harus dibor dahulu sebelum
dipaku untuk menghindari pecah pada ujung-ujung usuk.

Reng berupa batang kayu berukuran 2/3 cm atau 3/5 cm dengan panjang sekitar 3 m.. Reng
menjadi tumpuan langsung penutup atap dan meneruskannya ke usuk/kaso. Pada atap dengan
penutup dari asbes, seng atau sirap reng tidak digunakan. Reng akan digunakan pada atap dengan
26
penutup dari genteng. Reng akan dipasang pada arah tegak lurus usuk dengan jarak menyesuaikan
dengan panjang dari penutup atapnya (genteng).

Yang terakhir adalah penutup atap yaitu bagian yang menutupi atap secara keseluruhan
sehingga terciptalah batasan antara isi ruangan dengan alam luar. Hal utama yang harus
diperhatikan pada penutup atap adalah kekuatan nya terhadap segala cuaca dan keindahan desain
bangunan.

a.Kuda-Kuda b. Jurai

2.2 MACAM-MACAM BENTUK KONSTRUKSI DAN PENUTUP ATAP

1) Atap Rumah Adat

1.a. Rumah Adat Joglo dari Jawa Tengah

27
Atap rumah adat Joglo yang berasal dari Jawa Tengah biasanya terbuat dari bahan kayu.
Jenis atap rumah Joglo ada bermacam-macam seperti Joglo Kepuhan Limalasan, Joglo Semar
Tinandu, Joglo Sinom Apitan, dan Joglo Wantah Apitan. Joglo merupakan kerangka bangunan
yang terdiri atas saka guru berupa empat tiang utama dengan pengeret tumpeng Sembilan atau
tumpeng telu di atasnya. Selain sebagai penopang struktur utama rumah, juga merupakan refleksi
nilai dan norma masyarakat pendukungnya.

Bagian atas saka guru saling dihubungkan oleh balok-balok penyambung atau penghubung
(blandar pengeret dan sunduk kili) dan dihimpun-kakukan oleh brunjung yang bersifat jepit dan
menciptakan kekauan sangat yang rigid yang melebar ke arah luar dan dalam. Pelebaran ke luar
dinamakan elar dan ke dalam dinamakan tumpangsari. Elar ini menopang bidang atap dan
tumpangsari menopang bidang langit-langit joglo. Biasanya terdapat ornament atau ukiran di kedua
ujung tiap tiang. Jumlah susunan dan jenis ornament yang dibuat berdasarkan keinginan pemilik.

1.b. Rumah Adat Tongkonan dari Sumatera Selatan

Bentuk atap atau kepala Rumah Tongkonan berbentuk seperti perahu atau jung sebagai
symbol arsitektur tradisional toraja. Atap tersebut seluruhnya dari bamboo dengan penutup
bubungan dari bamboo yang dilapisi oleh ijuk dan tali pengikat terbuat dari rotan atau tali ijuk.

28
Bagian dari rumah Tongkonan yang paling menonjol pada bagian atap ujung depan dan
belakang yang menjorok disebut longa. Dari segi konstruksi, bentu melengkung hiperbolik
lebihmenguntungkan karena konstruksi atap pada bagian punggung semuanya menerima gaya
Tarik. Longa tongkonan dan alang menjorok ke muka dan ke belakang sedikit mengecil pada
ujungnya yang menjadikannya unik dan indah. Perbandingan antara Panjang alonga dan badan
tongkonan lebih kuranh 1:1,4, misalnya Panjang tongkonan 10 m, makan Panjang longa sekitar 7
meter dan panjang atap menjadi 24 meter.

2) Atap Datar

Atap datar atau yang biasa disebut dengan flat roof adalah atap yang banyak digunakan pada
rumah bergaya modern atau masa kini. Atap data memiliki bentuk yang berbeda dengan atap
ktradisional yang cenderung landau. Atap datar ini memiliki permukaan yang horizontal, meski ada
yang dibuat sedikit miring untuk mengalirkan air ke lubang talang sehingga air tidak akan
menggenang. Atap datar memiliki tiga variasi yaitu built-up, single-ply, spray-on.

Atap Datar Built-Up

Tipe atap datar ini tergolong tipe atap yang paling tradisional, tersusun atas tiga atau lebih lapisan
dari material yang tahan air dengan ditambahkan tar panas dan disusun dengan cara menyilang.
Atap datar built-up ini biasanya ditambahkan dengan batu kali dam dibuat dari material fiberglass
ketimbang tar paper. Kadang juga ditambahkan batu kerikil yang akan memproteksi atap dari
radiasi UV sinar matahari.

Atap Datar Single-Ply

Tipe atap datar jenis ini jauh lebih tipis dan lebih ringan dibandingkan dengan atap datar built-up.
Atap ini tersusun atas membrane yang tahan cuaca yang terpasang dan melekat pada struktur
dengan baik. Atap ini berfungsi untuk penggunaan pada bangunan residensial atau komersial. Atap
ini mudah untuk dipasang dan dilepas. Beberapa jenis atap datar single-ply ini termasuk rubber
roofting, thermoplastic polyolefin, plu-vinyl chloride.

Atap Datar Spray-On/Paint-On

Tipe atap datar ini membutuhkan proses instalasi pada dua bagian. Pertama, spray insulation
diaplikasikan secara langsung pada atap, kemudian ditutup dengan coating akrilik. Kemudian,
campuran pasir dan kerikil diratakan pada atap paska proses pengaplikasian semprot pada kedua
bagiannya selesai. Atap jenis ini menawarkan lapisan tanah air yang akan melapisi seluruh

29
permukaan atap. Atap datar bisa bertahan lama yaitu 10 sampai 20 tahun tergantungan
pemeliharaan dan pemasangan yang tepat. Ada beberapa kelemahan dari atap datar ini yaitu,
munculnya genangan air di atap disaat hujan deras, biaya yang tinggi untuk perawatan atap dasar
karena dicek secara berkala agar terhindar dari kebocoran, rawan terhadap angina kencang karena
desainnya yang tidak aerodinamis, dan berpotensi benda besar terjadinya keruntuhan karena
semakin lebar atap datar

makan semakin tidak stabil atap tersebut. Atap datar akan mengalami masalah load bearing karena
beban yang ditambung tersebar ke seluruh permukaan atap.

3) Atap Pelana

Atap pelana adalah atap yang tersusun atas dua bidang miring dengan bagian tepi atasnya
bertemu pada satu garis lurus. Kelebihan penggunaan atap pelana yaitu proses pemasangannya
yang relative mudah dan cepat, hal yang perlu diperhatikan saat pemasangan yaitu tingkat
kemiringan yang berkisar 30-40 derajat karena kalua terlalu landau maka air hujan tidak dapat
mengalir sehingga berkemungkinan atap rumah akan bocor. Konstruksi rangka atap pelana ini
sangat sederhana dan tidak membutuhkan banyak bahan bangunan, lalu untuk mengganti kudakuda
bisa menggunakan Gawel. Penggunaan atap pelana juga bisa meminimalisir panas matahari yang
masuk keruangan sehingga didalam ruangan akan terasa sejuk.

Sebenarnya tidak ada kekurangan yang signifikan dari penggunaan atap yang satu ini, hanya
saja perlindungan atap jenis pelana yang tidak menyeluruh terhadap keempat sisi bangunan
menjadikan kita harus menambahkan kanopi atau sejenisnya sebagai penutup atau atap tambahan
untuk melindungi kita ketika berada di dekat pada sisi jendela yang tidak terlindungi, biasanya ini
terjadi pada rumah berlantai dua atau lebih.

4) Atap Gergaji

30
Desain atap rumah gergaji biasanya digunakan di pabrik atau lokasi industri. Desain atap
rumah ini terdiri dari dua bidang atap atau lebih yang masing-masing mempunyai sudut lereng
sebesar 30 hingga 60 derajat. Sudut kemiringan ini menyesuaikan dengan kondisi di dalam
ruangan. Bila membutuhkan penerangan pada siang hari atau pun ventilasi maka bidang atap yang
miringnya 60 derajat diubah menjadi vertical. Bentuk desain atap rumah gergaji yang curam dan
dapat melindungi pekerja dan mesin-mesin pabrik dari sinar matahari langsung. Pada umumnya,
model atap rumah gergaji tetap bisa diterapkan untuk hunian. Di Rusia banyak hunian dengan
desain atap rumah seperti ini.

5) Atap Perisai

Atap ini memiliki bentuk permukaan yang terdiri dari dua buah jajar genjang di bagian sisi dan dua
buah segitiga di bagian depan yang menyatu pada satu titik.

6) Atap Tenda

31
Atap tenda adalah atap yang mempunyai empat bidang atap dan empat jurai yang mempunyai
bentuk, ukuran, dan lereng yang sama serta bertemu pada satu titik tertinggi.

7) Atap Kubah

Kubah merupakan salah satu unsur arsitektur yang selalu di gunakan. Kubah berbentuk
seperti separuh bola, atau seperti kerucut yang permukaannya melengkung keluar. Kubah dapat
dianggap seperti suatu gerbang yang diputarkan pada rangka penyangga yang mempunyai kekuatan
struktur yang sama sepeti jembatan gerbang tertekan, kubah dapat dibuat dari batu bata, beton dan
baja tergantung pada daya tekanan dan geseran

Atap kubah biasanya menjadi struktur atas sebuah rumah ibadah yang disebut Masjid.
Banyak kalangan masyarakat umum yang menjadikan kubah kewajiban dan harus ada pada
bangunan masjid. Kubah biasanya dijadikan acuan untuk musafir yang sedang mencari Masjid.
Sebuah bangunan masjid yang ada kubah nya akan menjadikan keindahan tersendiri karena kubah
bukan sebagai ciri khas saja, tetapi salah satu penanda arah kiblat dari sisi luar dan reflector
cahayanya pun berfungsi untuk menerangi sisi dalam interior bangunan masjid.

8) Atap Mansard

32
Desain atap rumah yang satu ini seolah-olah terdiri dari dua atap yang terlihat bersusun atau
bertingkat. Jenis atap rumah mansard merupakan desain atap rumah dengan empat sisi di mana
terdapat dua lereng masing-masing di sisi atap, umumnya digunakan di Eropa dan paling banyak
dipakai di Perancis. Terdiri dari empat sisi panjang dan digabungkan dengan satu permukaan datar,
atap rumah desain ini seakan-akan memeluk 60% bagian atas rumah. Kemiringannya juga drastis,
khusus dibangun untuk mencegah bertumpuknya salju di saat musim dingin. Dari segi estetika,
desain atap rumah ini sangat cantik dan lebih variative banding desain-desain atap rumah pada
umumnya. Selain memiliki karakteristik bentuk yang unik, desain atap rumah mansard juga dapat
memiliki sisi fungsional yaitu dapat menjadi loteng untuk menyimpan barang karena bentuknya
semi persegi ke atas dan sebagian menyelimuti bentuk rumah.

9) Atap Kupu-Kupu

Atap kupu-kupu ini didesain cocok untuk daerah yang kering, tandus, dan minim curah hujan.
Pada era sekarang, penggunaan atap kupu-kupu ini banyak ditemukan pada desain rumah modern
di tempat yang beriklim panas dan tandus di Amerika. Lembah pada atap kupu-kupu dibuat untuk
menangkap curah hujan dan menyalurkannya ke wadah yang telah disediakan. Disamping
desainnya yang unik, ternyata atap kupu-kupu ini membuka eksterior rumah, menciptakan
langitlangit yang lebih tinggi dan memungkinkan cahaya matahari serta angin dan udara dari luar
dapat masuk ke dalam ruangan.

Atap kupu-kupu dibentuk oleh dua gables yang berdekatan dan mirip ke dalam hingga
bertemu ditengah-tengah, sehingga menciptakan sebuah lembah di tengah atap. Eaves pada
eksterior atap cenderung unik dan berbeda dari desain atap kebanyakan karena memiliki sudut yang
terbuka ke atas ketimbang ke bawah. Atap kupu-kupu dapat dibentuk dengan sudut gradasi yang
bervariasi dan sudut gable masing-masing tidak selalu identik.

10) Atap Piramida


33
Untuk menerapkan desain atap rumah model piramida, perhitungan panjang, lebar dan tinggi
agar setiap sisi atap harus dilakukan dengan hati-hati dan tepat. Banyak arsitektur yang
menyarankan penggunaan jenis atap ini pada bagian rumah yang memiliki porsi luas tanah yang
kecil. Model atap ini terdiri lebih dari empat bidang yang sama bentuknya. Bentuk denah bangunan
bisa berupa segi 5, segi 6, atau segi 7.

3. MACAM-MACAM BENTUK KUDA-KUDA

1) Kuda-Kuda Baja Ringan

Material ini menjadi pilihan utama bagi bahan konstruksi atap. Harga yang relatif murah dan
kecepatan pemasangan menjadi pertimbangan utama. Kuda-kuda ini terbentuk dari material dasar
baja mutu tinggi yang dibuat dengan sistem rol menjadi bentuk profil dengan ketebalan 0,75 s/d
1,25 mm. ketebalan inilah yang menentukan kekuatan kuda-kuda baja ringan. Terdapat 2 macam
zat pelapis, yaitu galvalume dan zincalum dengan karakteristik masing-masing. Galvalume lebih
tahan terhadap air semen, sementara Zincalum tahan terhadap karat dan korosi sehingga cocok
untuk daerah pantai.

Bila diamati memang profil baja ringan terlihat tipis, namun apabila kuda-kuda baja ringan
sudah menjadi suatu rangkaian utuh akan cukup kuat untuk menahan beban genteng diatasnya,
34
bahkan genteng beton pun. Konstruksi atap baja ringan terdiri dari kuda-kuda yang disusun rapat
pada jarak 1 s/d 1,2 m. bataa miring kuda-kuda baja ringan berfungsi sebagai usuk. Diatas
kudakuda yang rapat inilah dipsangan reng dengan jarak yang sesuai dengan jenis genteng yang
dipakai.

Kelebihan kuda-kuda baja ringan:

- Waktu pengerjaan bisa cepat - Biaya terjangkau - Beban konstruksi kepada pondasi dan kolom
lebih ringan Kekurangan kuda-kuda baja ringan:

- Ruang atap tidak bisa dipakai karena kuda-kuda baja ringan tersusun rapat - Sulit ketika
melakukan renovasi

2) Kuda-Kuda Baja Konvensional

Kuda-kuda jenis ini banyak digunakan pada bangunan dengan bentar atap yang lebar,
misalnya aula atau pabrik. Kuda-kuda baja konvensional menggunakan baja profil yang cukup
tebal missal profil C, profil L, profi H, atau profil siku. Jarak diantara kuda-kuda bisa cukup jauh
antara 4-5 m. diatas kuda-kuda ini baru dipasang usuk yang biasanya menggunakan kanal C.

Kelebihan kuda-kuda baja konvensional:

- Waktu pengerjaan cepat

- Kekuatannya lebih terjamin Kelemahan kuda-kuda baja konvensional:

- Biaya relative mahal

- Beban konstruksi kepada pondasi dan kolom menjadi berat

2) Kuda-Kuda Beton

35
Kuda-kuda beton terbuat dari beton bertulang dengan ukuran tergantung dengan bentang atapnya,
biasanya dipasang mengikuti modul ruang yang ada dibawahnya, karena memiliki penulangan yang
bisa menerus kepada penulangan kolom. Jarak maksimal antar kuda-kuda yaitu 4 m. diatas kuda-
kuda beton inilah dipasang gording kayu lalu disusun usuk dan reng.

Kelebihan kuda-kuda beton;

- Ruangan dibawahnya bisa dimanfaatkan

- Biaya terjangkau

- Kekuatannya lebih terjamin Kelemahan kuda-kuda beton:

- Beban konstruksi kepada pondasi dan kolom berat

- Waktu pengerjaan lama karena harus menunggu umur beton mengering

- Proses pengerjaan rumit karena perlu bekisting

3) Kuda-Kuda Kayu

Kuda-kuda kayu biasanya digunakan pada konstruksi atau bangunan tradisional yang
memiliki fungsi khusus seperti resort. Biasanya menggunakan kayu berkualitas bagus, lurus, dan
kering. Kelebihan kuda-kuda kayu yaitu aspek keindahan yang tinggi dan ruang dibawahnya bisa
dimanfaatkan. Sedangkan, kekurangannya, kuda-kuda kayu harganya relative mahal.

4. JENIS BAHAN ATAP MENURUT SUDUT KEMIRINGAN

1) Atap Dak

36
Kemiringan pada atap dak bisa dibuat nol derajat ataupun dibuat miring sesuai dengan bentuk
rumah pun tidak masalah.

2) Atap Beton

Standar kemiringan yang ideal untuk atap beton berkisar 30-35 derajat, karena penggunaannya
yang cukup banyak.

3) Atap Seng

15-25 derajat.

4) Atap Genteng Metal

Genteng metal memiliki bobot berat yang ringan, hanya sekiat 25-75 kg/m2, sedangkan genteng
keramik berbobot 375 kg/m2. Maka standar kemiringan yang ideal ialah 25-35 derajat.

5) Atap Genteng Keramik

30 derajat.

6) Atap Spandek

Berisifat ringan dan tahan lama. Standar kemiringan idealnya yaitu 5-60 derajat.

7) Atap Alumunium

20-25 derajat.

8) Atap Sirap

25-40 derajat.

9) Atap Ijuk

Lebih dari 40 derajat.

5. MACAM-MACAM BAHAN PENUTUP ATAP

Penutup atap adalah elemen paling luar dari struktur atap. Penutup atap harus mempunyai
sifat kedap air, bisa mencegah terjadinya rembesan air selama kejadian hujan. Sifat tidak rembes ini
diuji dengan pengujian serapan air dan rembesan. Struktur penutup atap merupakan struktur yang
langsung berhubungan dengan beban-beban kerja (cuaca) sehingga harus dipilih dari bahan-bahan
yang kedap air, tahan terhadap perubahan cuaca.

Struktur penutup yang sering digunakan antara lain; genteng, asbes, kayu (sirap), seng,
polycarbonat, plat beton, dan lain-lain. Setiap jenis penutup atap punya kelebihan dan
kekurangangnya masing-masing. Kita bisa memilihnya dengan mempertimbangkan penampilan,
kepraktisan, bentuk dan umur rencananya masing masing. Berikut akan dibahas beberapa jenis
yang paling popular saat ini :

1. Atap Sirap

37
Bahan yang banyak digunakan pada rumah tradisional Indonesia berbahan dasar kayu. Sirap yang
terbentuk dari potongan-potongan kayu tipis yang disusun 3 (tiga) atau 4 (empat). Potongan kayu
ini kemudian dipaku ke multiplek yang melapisi rangka atap.

Penutup atap yang terbuat dari kepingan tipis kayu ulin (eusideroxylon zwageri) ini umur kerjanya
tergantung keadaan lingkungan, kualitas kayu besi yang digunakan, dan besarnya sudut atap.
Penutup atap jenis ini bisa bertahan antara 25 tahun hingga selamanya. Bentuknya yang unik cocok
untuk rumah rumah bergaya country dan yang menyatu dengan alam.

Kelebihan atap sirap :

• Atap sirap memiliki kelebihan dari sisi bentuk fisik. Setiap lembar sirap memiliki warna, lebar,
ketebalan dan potongan yang unik sehingga terlihat alami.

• Atap Sirap juga membuat rumah terasa sejuk karena sifatnya yang alami.

• Atap sirap yang berbahan kayu ulin cenderung awet.

• Atap sirap kokoh namun tetap ringan.

Kekurangan atap sirap :

• Bahan genteng atap sirap susah didaptkan.

• harga genteng atap sirap cenderung lebih mahal.

• pemasangannya lebih susah bila dibanding jenis genteng keramik atau genteng beton

• perawatan genteng atap sirap harus teratur

Berikut ini langkah-langkah dalam pemasangan atap sirap yang benar :

1. Lakukan pemotongan terlebih dahulu pada bagian ujung-ujung bilah kayu sirap sebagai bahan
atap sirap. Tujuannya adalah supaya bentuknya rapi dan presisi sehingga susunan atap pun menjadi
rapat.

2. Apabila Anda berniat untuk membuat model ekspose dari atap sirap ini, pastikan sisi permukaan
bagian bawahnya sudah rapi. Disarankan untuk mempertahankan warna dan tekstur asli kayu.

3. Pemasangan bilah-bilah atap sirap pada dasarnya sama seperti atap genteng. Atap ini disusun
secara per baris, mulai dari bagian paling bawah hingga ke atas.

38
4. Sebagai bahan perekat untuk mempertahankan posisi bilah-bilah kayu, Anda bisa memakunya ke
bagian usuk. Ada dua macam paku yang digunakan yaitu paku kuningan dan paku biasa.

5. Gunakan alat paku tembak untuk menancapkan paku-paku tersebut agar pengerjaannya lebih
cepat dan mudah. Hal ini mengingat jumlah paku yang harus ditancapkan dalam memasang atap
sirap mencapai ribuan. Anda bisa membeli alat ini di Toko Alat Perabotan.

6. Pada umumnya, atap sirap dipasang secara berlapis-lapis yang terdiri atas 3-4 lapisan. Adapun
susunan atap sirap dari mulai bagian yang terbawah yaitu sirap layer pertama, tripleks, alumunium
foil, sirap layer kedua, sirap layer ketiga, dan sirap layer keempat.

2. Atap Genteng Tanah Liat Tradisional

Genteng tanah liat merupakan genteng yang dibuat secara tradisional. Genteng ini terbuat dari
bahan tanah liat yang dicetak kemudian dibakar pada tungku tradisional. Proses pembuatan genteng
yang tradisional ini membuat genteng memiliki kekuatan, kepresisian dan kerapihan yang cukup.
Anda bisa mendapatkan genteng ini dalam ukuran yang berbeda, ada yang ukurannya besar dan
kecil. Untuk bagian finishing, genteng tanah liat tersedia dalam pilihan yang natural atau glazur
transparan. Glazur merupakan sejenis coating untuk menutup pori-pori genteng dan memberikan
tampilan yang lebih mengkilap.

Untuk memasang genteng tanah liat membutuhkan rangka. Genteng dipasang pada atap miring.
Genteng menerapkan sistem pemasangan inter-locking atau saling mengunci dan mengikat.

Kelebihan

• Harga lebih murah

• Tidak memunculkan hawa yang panas pada ruang meski matahari bersinar dengan panas dan terik

• Tidak menimbulkan efek negarif pada kesehatan

• Tidak memunculkan kebisingan ketika hujan turun

• Mempunyai kuat tekan, sehingga bisa diinjak.

39
Kekurangan

• Rawan bocor, Pasalnya, jika genteng retak dan bergeser sedikit saja, maka kebocoran tidak dapat
dihindarkan.

• Mudah berlumut dan berjamur

• System pemasangan yang rumit, Genteng tanah liat menggunakan sistem pemasangan dengan
pola zig-zag dan sistem sambungan interloct. Jika anda tidak terlalu paham dan menguasainya,
lebih baik anda serahkan kepada ahlinya.

• Warna cepat pudar

3. Atap Genteng Keramik

Merupakan salah satu dari jenis-jenis atap rumah, genteng keramik sebenarnya memiliki bahan
yang sama dengan genteng tradisional, yakni terbuat dari tanah liat. Tetapi pada pembuatan
genteng keramik, penggunaan material tanah liat disortir, lalu dicetak dan dipress menggunakan
peralatan modern di pabrik besar sehingga kekuatan, kepresisian dan kerapihannya terbilang tinggi.
Dengan proses pemanasan pada suhu 1000 C, tanah liat berubah menjadi sangat keras sehingga
menyerupai keramik lantai. Bahan baku dan komponen yang biasa digunakan adalah :

• Komponen utama : tanah liat & kaolin

• Bahan baku (mengurangi susut) : pasir kuarsa

• Aditif : surfactants & plasticizer

• Nepheline, terak & feldspars (untuk mengurangi suhu sintering)

Pilihan warna dan finishing glazuur pada genteng keramik juga jauh lebih beragam dan halus,
karena dilakukan dengan peralatan modern. Tidak heran, harganya pun juga lebih mahal daripada
genteng tradisional. Diperlukan 13-14 buah genteng / meter persegi, dengan harga Rp. 7.800 – Rp.
8.000 per buah. Jenis-jenis genteng keramik boasa dinamai sesuai degan nama pabrikan masing-
masing. Ketahanannya sekitar 20-50 tahun. Aplikasinya sangat cocok untuk hunian modern di
perkotaan.

Kelebihan

• Genteng keramik memiliki warna yang jauh lebih tahan lama

40
• Daya tahan superior, mampu menahan beban hingga 180 kg

• Tahan terhadap api

• Tidak menghantarkan panas

Kekurangan

• Genteng harus dipasang dengan teliti

• Bobot yang berat yang akan berdampak kepada rangka atap bangunan

• Tidak cocok untuk rumah minimalis

Tata cara Pelaksanaan Pekerjaan Atap Genteng Keramik

1. Persiapan

• Pembuatan dan pengajuan gambar shop drawing pekerjaan penutup atap genteng keramik.

• Approval material yang akan digunakan.

• Persiapan lahan kerja.

• Persiapan material kerja, antara lain : zinkcalume, genteng ringan, nok atap, dynabolt, sekrup, dll.

• Persiapan alat bantu kerja, antara lain : schaffolding, waterpass, meteran, selang air, bor listrik,
cutting well, benang, dll.

2. Pengukuran

Terlebih dahulu lakukan survey lapangan untuk area yang akan dipasang penutup atap genteng
ringan dan penentuan leveling ketinggian rangka atap baja ringan.

3. Fabrikasi kuda-kuda atap baja ringan dan pemasangannya

• Kuda-kuda atap baja ringan mulai difabrikasi pada saat kolom lantai atas sudah terpasang, dengan
asumsi setelah ring balk selesai dicor, kuda-kuda baja ringan sudah siap untuk

dipasang. Pemotongan baja ringan dilakukan dengan menggunakan mesin potong baja ringan.

• Setelah ring balok selesai dicor, diadakan pengukuran dan setting supaya lebih akurat.

• Setelah semua ukuran diketahui, maka atap baja ringan mulai dapat dipasang yang menumpu
pada ring balk dengan perkuatan baut dynabolt. Perkuatan antara rangka baja ringan dengan
menggunakan sekrup (baut).

• Karena daya tariknya tinggi dan kekakuannya rendah, maka factor yang sangat menentukan
dalam pekerjaan kuda-kuda baja ringan adalah pengaku (bracing).

4. Pemasangan reng baja ringan

• Sebelum reng baja ringan dipasang, pastikan dahulu bahwa posisi kemiringan kuda-kuda baja
ringan sudah sama dan kuat sehingga tidak akan ada lagi perubahan.

41
• Kuda-kuda baja ringan diberi tanda untuk pemasangan siku penahan reng. Setelah seluruh kuda-
kuda baja ringan diberi tanda, kemudian reng dipasang diatas kuda-kuda baja ringan pada posisi
plat siku dengan perkuatan menggunakan sekrup.

5. Pasang penutup atap genteng keramik

• Setelah seluruh kuda-kuda baja ringan dan reng terpasang dengan benar (setting) dilanjutkan
dengan pemasangan penutup atap yaitu menggunakan genteng ringan.

• Sebelum penutup atap dipasang, semua kemiringan atap dan kelurusan akhiran reng serta kuda-
kuda diperiksa ulang, karena kalau kemiringan reng dan kuda-kuda tidak sama mengakibatkan
genangan air.

• Pasang penutup atap pada posisi di atas reng, kemudian dilanjutkan pemasangan nok atap.

• Yang perlu diperhatikan dalam pemasangan penutup atap adalah jarak reng sesuai dengan aturan
yang telah ditentukan (sesuai dengan ukuran spesifikasi bahan penutup atap).

3. Atap Genteng Beton

Genteng beton dibuat menggunakan campuran semen dan pasir yang kemudian dikombinasikan
dengan pigmen berwarna. Campuran tersebut kemudian diolah dalam ekstrusi tekanan tinggi dan
dipanasi sehingga menghasilkan genteng beton yang berkualitas.

Dulu genteng beton jarang ditemukan. Namun, seiring dengan kemajuan teknologi, kini proses
produksi genteng beton menjadi semakin mudah dan murah sehingga makin diminati masyarakat.
Genteng beton sendiri dibagi menjadi dua tipe. Ada genteng beton gelombang dan genteng beton
flat. Kedua tipe genteng ini memiliki daya tutup yang sama, yaitu 11 genteng per meter persegi.

Kelebihan :

• Memiliki daya tahan yang kuat, usia penggunaannya bisa sampai 20 tahun

• Tidak menimbulkan kebisingan

• Harga lebih murah dari genteng keramik

• Anti karat

Kekurangan :

• Bobot yang cukup berat sekitar 60 kg /m2

• Sehingga memerlukan penopang yang kuat

42
• Kurang tahan terhadap kebocoran karena interlock tidak sempurna dan keretakan pada bodi

Cara pemasangan genteng beton:

1. Pasang reng 3 x 4 cm dalam jarak 25 cm atau disesuaikan dengan ukuran atap agar tidak ada
genteng beton yang terbuang.

2. Pasang genteng mulai dari bawah, kanan ke kiri, dilanjutkan ke sisi atas.

3. Pemasangan genteng di sisi atas tidak benar-benar lurus per modul namun dibuat zigzag/bergeser
mengikuti garis acuan yang ada pada genteng.

4. Pastikan bahwa genteng terpasang dengan benar, pas, dan saling mengunci antar genteng (ada
sistem interlocking). Pada kemiringan atap lebih dari 400, , diperlukan paku atau sekrup.

4. Atap Seng

Salah satu jenis-jenis atap rumah yang dapat digunakan adalah atap seng. Tidak hanya dapat
diaplikasikan pada berbagai jenis-jenis rumah tinggal namun seng juga biasa digunakan pada
bangunan-bangunan industri. Seng merupakan atap yang sudah diproduksi sejak tahun 1800-an,
dimana seng dihasilkan melalui proses pengolahan dari logam tipis yang kemudian di cetak dalam
bentuk gelombang. Ukuran seng biasanya berbeda tergantung produsen atau pabrik yang membuat.
Umumnya ukurannya sekitar 83 x 200 cm dengan ketebalan beragam dari 0.5, 0e.7, 0.8 hingga 1
mm. Atap seng merupakan salah satu produk atap yang di produksi dalam bentuk lembaran tipis
dan ringan, sehingga dalam proses pemasangan dan penggunaan akan lebih mudah. Selain itu, daya
tahan seng juga dikatakan baik karena mampu bertahan cukup lama serta tahan terhadap korosi,
terlebih jika sebelumnya seng di cat terlebih dahulu.

Pada umumnya, seng lebih banyak digunakan pada bangunan-bangunan pergudangan, garasi
dan bangunan industri lainnya dibandingkan dengan rumah. Namun di pedesaan cukup banyak
rumah yang ditemukan beratap seng, karena seng dinilai murah dan baik sebagai cara membangun
rumah dengan dana minim.

Kelebihan:

• Atap seng lebih murah dibandingkan dengan jenis atap lainnya

Mudah didapatkan

43
Proses pemasangan mudah dan cepat

• Tahan terhadap rayap

Kekurangan:

• Ketika lapisan zinc pada lembaran seng telah terkelupas, maka atap seng akan dapat terserang
karat yang kemudian menjadikan kerusakan pada seng tersebut.

• Dapat menghantarkan panas

• Menyebabkan kebisingan ketika turun hujan

Cara pemasangan atap seng:

1. Memastikan kerangka atap seng

Sebelum memasang atap seng, terlebih dahulu pastikan struktur rangka kayu atap sudah terpasang
dengan benar. Karena setiap genteng memiliki karakteristik yang berbeda-beda dan juga ketentuan
yang berbeda juga. Mulai dari kemiringan, jumlah reng dan gording dan sebagainya. Untuk atap
seng kemiringan yang dibutuhkan adalah sekitar 5 derajat hingga 15 derajat. Sehingga atap seng
tidak membutuhkan kaso, namun tetap menggunakan gording. Gording kayu yang digunakan
adalah berukuran 5 x 10 cm.

2. Persiapan pemasangan

Pastikan bahan-bahan yang dibutuhkan untuk mendukung proses pemasangan sudah tersedia.
Seperti atap seng gelombang, apakah jumlahnya cukup atau tidak. Anda juga dapat memilih atap
seng yang sesuai dengan warna cat rumah elegan pada eksterior rumah Anda. Pilihlah warna yang
dapat membuat bangunan Anda dapat lebih menonjol di lingkungan setempat.

Selanjutnya adalah menyiapkan alat-alat lain seperti sekrup, paku, serta kunci khusus yang
jumlahnya telah dipersiapkan menyesuaikan dengan kebutuhan atap.

3. Pengecekkan sebelum pemasangan

Perlu memastikan bahwa pada rangka atap sudah terdapat penyangga atap yang biasa dikenal
dengan sebutan reng. Dimana alat ini digunakan sebagai alat pendukung atap sehingga pemasangan
atap dapat bertahan lama serta kuat dan tidak mudah copot. Selain itu untuk menanggulangi suara
bising yang ditimbulkan oleh atap seng ketika terkena percikan air hujan, Anda dapat
menambahkan wire mesh sebelum proses pemasangan atap. Wire mesh ini merupakan insulasi
yang ditujukan untuk mengurangi panas matahari serta suara bising.

4. Proses finishing

Proses pemasangan atap dapat dilakukan. Dengan menggunakan paku, Anda dapat meletakkan
lembaran atap seng tersebut pada penyangga yang sebelumnya telah dibuat. Ketika posisi sudah
dinilai tepat, atap bisa segera di paku. Lakukan pada seluruh bagian atap.

5. Atap Dak Beton

44
Atap ini biasanya merupakan atap datar yang terbuat dari kombinasi besi dan beton. Penerapannya
biasanya pada rumah-rumah modern minimalis dan kontemporer. Karena konstruksinya kuat, atap
ini dapat digunakan sebagai tempat beraktivitas, misalnya untuk menjemur pakaian dan bercocok
tanam dengan pot. Kebocoran pada atap dak beton sering sekali terjadi. Oleh karena itu perlu
dilakukan pengawasan pada bagian cor-nya dan pada saat memasang lapisan waterproof pada
bagian atasnya.

Kelebihan:

• Permukaan yang datar bisa difungsikan juga sebagai lantai. Kita bisa menempatkan benda seperti
furniture atau pot tanaman

• Tergolong atap yang kuat dan tidak mudah rusak, tahan terhadap cuaca dan terpaan angin

• Mampu menahan panas sinar matahari dengan baik

• Termasuk atap yang tahan terhadap api sehingga tidak mudah terbakar. Kekedapan terhadap air
tergolong baik.

Kelemahan:

• Proses pengerjaan tergolong rumit

• Tergolong atap dengan biaya mahal

• Sering terjadi kebocoran akibat pengerjaan yang kurang sempurna

• Permukaan yang datar kurang bagus dalam mengaliri air

• Berat material member beban berlebih kepada struktur bangunan

Proses pembuatan dak beton

• Pekerjaan dak beton konvensional diawali dengan pembuatan cetakan (bekisting) dan pembesian
balok serta pelat beton. Selain untuk menopang pembesian dan menampung adonan beton yang
akan dituang atau cor, bekisting juga memberi bentuk. Bekisting bisa dibuat dari papan, multipleks,
atau bahan lain yang sesuai, dan ditopang oleh perancah (scaffolding) sebagai penyangga
sementara.

• Setelah pekerjaan persiapan selesai harus dilakukan pemeriksaan ulang pada bekisting, meliputi
dimensi, elevasi, kelurusan, kerapatan sambungan), dan juga pemeriksaan tulangan (dimensi,

45
jumlah dan jarak besi tulangan, kekuatan bendrat). Untuk memeriksa elevasi bisa dibantu theodolit
dan waterpass.

• Pipa-pipa yang memuat jaringan elektrikal ataupu sebagai jaringan utilitas juga harus dipastikan
telah terpasang dengan baik. Selanjutnya bekisting harus dibersihkan dari segala jenis kotoran. Jika
perlu, bisa digunakan kompresor udara.

• Adukan beton yang akan dicor, bisa dibuat secara konvensional, menggunakan mesin molen
kecil, ataupun dipesan adonan siap cor “ready mix”, yang biasanya didatangkan oleh truk molen
besar. Jika telah siap bisa dilakukan pengecoran pelat lantai dan balok (bisa juga sekaligus dengan
kolom).

• Pastikan adonan beton telah melalui pengujian slump. Beton yang telah dituang diratakan dengan
penggaruk (papan perata) dan dipadatkan dengan mesin vibrator. Sebagai acuan bisa digunakan
tinggi peil lantai.

• Jeda waktu untuk pengecoran satu bidang sebaiknya dihindari, karena berpotensi memicu
terjadinya retak/kebocoran. Jika terpaksa menghentikan pengecoran, sebaiknya pada posisi ¼
bentang (dihitung dari tumpuan). Jika mungkin,pengecoran baik dilakukan malam hari untuk

mengantisipasi sinar matahari yang ekstrem. Pengecoran siang hari akan baik bila dilakukan di
bawah terpal pelindung. Pembongkaran bekisting sebaiknya dilakukan setelah 4-21 hari, seturut
proses pengerasan dan pengeringan beton. Sebelum kering sempurna, sebaiknya dak beton tidak
dibebani berlebihan. Dak beton yang difungsikan sebagai atap, idealnya dilapisi bahan
waterproofing penutup pori-pori beton untuk mengantisipasi rembes atau bocor.

6. Atap Genteng Metal

Genteng metal terbuat dari campuran bahan-bahan seperti zinclacume,baja ringan dan galvanis.
Bentuk genteng ini memliki ukuran panjang, lebar dan ketebalan tertentu. Terdapat dua jenis
genteng metal yaitu genteng polos dan genteng berpasir. Keunggulan genteng berpasir yaitu
mampu menahan panas dan meredam suara.

Atap ini berbentuk material lembaran, mirip seng. Genteng ini ditanam pada balok gording
rangka atap dengan menggunakan sekrup. Pemasangannya tidak jauh berbeda dengan genteng
tanah liat. Ukurannya lebih besar dari genteng tanah liat, yakni sekitar 60–120 cm, dengan
ketebalan 0,3 mm.

46
Kelebihan:

• Daya tahan tinggi, Bahan atap yang satu ini bersifat anti pecah juga anti jamur, anti lapuk dan anti
rayap. Dengan karakteristiknya, genteng metal dapat digunakan hingga berpuluhpuluh tahun
pemakaian tanpa mengalami kerusakan yang serius.

• Bobot tang ringan, Berat susunan genteng metal yang membentuk luas sebesar 1 m2 ratarata
adalah 7 kg. Jika dibandingkan dengan atap beton, dengan luas yang sama bobot yang didapat
adalah sekitar 60 kg.

• Rangka atap sederhana, Bobot genteng metal sangat ringan sehingga tidak memerlukan struktur
rangka atap yang rumit. Biasanya, genteng metal dipasang menggunakan penyangga yang terbuat
dari bahan baja ringan.

• Harga yang murah

Kekurangan:

• Ruangan menjadi panas, Hal ini karena metal merupakan kondukor yang baik sehingga panas
yang terpantul dari terik matahari akan diteruskan kembali ke dalam ruangan.

• Pengelupasan warna,

• Menimbulakan bising

• Rentan terhadap tekanan, Genteng metal rupanya rentan terhadap tekanan yang kuat. Jika hujan
deras menerpa, kemungkinan genteng penyok akan terjadi. Hal ini tergantung pada pilihan logam
yang digunakan untuk lapisan genteng. Anda dapat menggunakan tembaga serta alumunium yang
cenderung lebih lembut dan rentan terhadap penyok.

7. Genteng Aspal

Atap ini juga biasa di sebut atap bitumen. Jenis atap ini tidak sepenuhnya terbuat dari aspal, tetapi
dicampur juga dengan bahan lain yaitu beberapa jenis serat organic, bubur kertas, resin serta
campuran lain. Penggunaan aspal pada genteng ini adalah untuk menciptakan waterproof atau anti
air. Jadi, bila dipasang di atap rumah , resiko terjadi kebocoran dapat dikatakan tidak ada sama
sekali.

Jika dibandingkan dengan genteng tanah liat, bobot genteng aspal jauh lebih ringan, setiap satu
meter perseginya hanya berkisaran 4 kg. sedangkan genteng tanah liat mencapai 8 kg/m2.

47
kelebihan:

• Bobot yang lebih ringan

• Serba guna karena dapat diterapkan pada semua jenis atap

• Banyak variasi mulai dari bentuk, warna, dan harga

• Tahan terhadap api

Kekurangan:

• Rentan terhadap beberapa jenis kerusakan, terutama akibat angin kencang. Kerusakan biasanya
terjadi saat angin kencang mengangkat genteng, membuatnya terlepas dari kerangka atap, atau
merobeknya sehingga meninggalkan struktur atap yang terbuka.

• Masalah jamur

Proses pemasangan:

• hal pertama yang Anda lakukan adalah dengan memasang kerangka reng pada atap bangunan.
Reng satu dengan yang lain pastikan berjarak maksimal 40.5 cm untuk menjaga ketahanannya. Jika
sudah melakukan pemasangan reng, berikan lapisan multipleks/polywood (bahan kedap air) pada
bagian atasnya. Pasang multipleks tersebut dari bawah dahulu kemudian menuju atas. Untuk bagian
atap paling bawah, pemasangan multipleks di letakkan 10 cm lebih maju dari lisplank. Kemudian
pasang juga flashing dengan bentuk U untuk menahan air hujan dan huruf Z di bagian dinding sopi.
• memasang pelapis underlayer. Sekarang tersedia 2 macam underlayer yang dapat Anda pilih
sesuai kemiringan atap. Untuk kemiringan atap lebih dari 15 sampai 90 derajat gunakan underlayer
berbahan geotextile atau dari bahan yang mirip dengan kertas amplas, tujuannya agar mengurangi
kelembaban pada multipleks. Sedangkan pada kemiringan 1 sampai 15 derajat gunakan underlayer
waterproofing membrane jenis torching

• pasang dulu starter atau yang disebut lembaran genteng pada atap bangunan secara berderet. Buka
dahulu pelindung HDPE protection film adhesive shingle pada tiap lembarannya. Starter ini
berguna sebagai penutup celah diantara daun bitumen yang terlihat dari bawah sekaligus
meluruskan pemasangan genteng aspal nanti. Jangan lupa juga untuk membuka pelindung HDPE
protection film adhesive shingle pada tiap lembarnya.

• Pasang genteng aspal secara berurutan berdasar pada garis lembaran genteng yang telah dipasang
sebelumnya. Pemasangannya sama, dimulai dari bawah baru menuju ke atas. Untuk lebih
merekatkan bagian genteng, Anda bisa memakunya bila ketinggian atap melebihi 15 derajat. Pada
atap dengan kemiringan lebih dari 15 derajat dapat dibantu dengan paku. Paku genteng aspal pada
bagian nat/paritnya maksimal berjumlah 4. Untuk atap dengan kemiringan dibawah 15 derajat
gunakan teknik mebran torching bakar. Setelah itu barulah Anda bisa memasang overlap sebagai
langkah akhir disetiap sudut atap bangunan.

8. Genteng Kaca

Genteng kaca merupakan genteng yang tebuat dari kaca. Berfungsi sebagai penerangan, hal ini
dikarenakan genteng kaca yang transparan sehingga dapat membuat sianar matahari masuk ke
dalam rumah. Ketebalan dari genteng kaca minimal 5mm.Harga genteng kaca dipengaruhi dari
ukurannya. Harga genteng kaca sokka Rp.10.000 dan genteng kaca jatiwangi harganya Rp. 15.000.

48
Kelebihan:

• Bahannya bersifat transparan

• Bisa memberikan pencahayaan alami pada rumah

• Kaca memiliki kesan modern sehingga cocok dipadukan di rumah yang bergaya modern dan
minimalis.

Kekurangan:

• Bahannya yang mudah pecah.

• Penggunaan yang berlebihan akan berakibat meningkatnya suhu ruangan dibawahnya.

9. Atap Polikarbonat

Atap polykarbonat adalah atap yang terbuat dari material polykarbonat yang dapat digunakan
sebagai atap kanopi, ruang jemur, carpot dan masih banyak lagi. Polycarbonate sendiri merupakan
salah satu dari jenis kelompok polimer termoplastik yang akan mudah dibentuk dengan
menggunakan panas.

Sifat utama dari penggunaan atap ini adalah dapat memberikan perlindungan dari curah air hujan
yang turun serta dapat pula menyerap sinar matahari sebanyak hampir sembilan puluh persen. Hal
ini menyebabkan ruang-ruang yang di bawahnya tetap terlihat terang dan hangat. Ini dapat menjadi
salah satu cara mengatasi udara panas di dalam rumah. Umumnya, ukuran atap polycarbonate
adalah 210 m x 11,8 m dengan ketebalan bervariasi yakni mulai dari 5 mm, 6 mm sampai 10 mm.

Kelebihan:

• Meredam radiasi panas matahari

49
• Pemasangan mudah

• Tahan lama & fleksible

• Kesan modern

• Tidak bocor

Kekurangan:

• Harga yang mahal

• Sulit dibersihkan, Pada proses pemasangannya, atap direkatkan dengan selotip supaya tidak
menimbulkan rongga-rongga. Jika atap berongga makan akan memicu timbulnya jamur. Jika hal ini
sudah ternyata, atap akan sangat sulit sekali untuk dibersihkan.

Siapkan beberapa alat dan material, yakni :

• Papan

• Bar dengan penampang 40 – 60 mm

• Palu

• Kapak

• Paku, sekrup dan sekrup kayu

• Saw (tingkat bangunan)

• Obeng

• Scotch

• Gunting besi / gergaji

• Polycarbonate lembar (merk sesuai keingan anda, pada contoh ini menggunakan Twinlite)

• Damar wangi

Setelah semua alat dan material terkumpul, Anda dapat memulai pekerjaan. Ada beberapa tips yang
perlu Anda perhatikan ketika hendak memasang atap, yakni :

• Pastikan Anda selalu memasang lembaran Twinlite dengan permukaan UV (Ultra Violet)
menghadap kepada sinar matahari. Anda harus mengecek sisi berlebel pada lembaran sebelum akan
memasang.

• Pastikan Anda melepas masking film dari produk Twinlite setelah pemasangan. Hal ini untuk
menghindari masking film melekar kepada lembaran karena terpapar panas matahari.

Ada pun tahap-tahapan cara pemasangan yang akan dilakukan adalah :

1. Pertama-tama, potonglah lembaran atap polycarbonate menggunakan gunting besi, gergaji,


gerinda atau dengan menggunakan mata pisau. Sebagai alternatif, anda dapat pula
menggunakan cutter supaya hasil lebih rapih. Ketika hendak memulai pemotongan, lembaran
dibaringkan diatas

50
permukaan yang rata dengan hati-hati. Siasat ini dilakukan untuk menghindari lembaran
tergores saat melakukan pemotongan.

2. Setelah selesai dipotong, lembaran twinlite kemudian dipasang dengan menggunakan


pengencang anti karat dan tahan cuaca untuk setiap struktur batangnya. Lubang-lubang kemudian
di bor dengan jarak 2 mm dari diameter pengencang untuk pemuaian terhadap suhu pada siang hari
serta pengerutan pada malam hari. Jumlah penggunaan pengencang harus disesuaikan kembali
dengan spesifikasi dari profil yang Anda pakai.

3. Kemudian, ujung lembaran yang masih terbuka di tutup menggunakan selotip kedap air, dengan
ujung bawah saluran ditutup dengan menggunakan selotip yang berlubang. Anda dapat
menambahkan profil U untuk menutup selotip yang berlubang. Tahap ini harus dilakukan dengan
hati-hati agar tiap sisi bersih dan dapat memperlancar saluran air. Selain itu, ini sangatlah penting
karena jika tidak ditutup, kelembapan dan debu yang masuk ke dalam lembaran dapat menjadi
masalah.

4. Begitu selesai, Anda lalu dapat menggabungkan lembaran dengan menggunakan profil H atau
juga dengan H Alumunium.

5. Pada pemasangan atap, penggunaan karet Neoprene, TPE atau EPDM dengan kekerasan 65
adalah hal yang direkomendasikan. Jika mungkin, Anda jangan pernah menggunakan PVC gasket.
Karena bahan PVC tidak cocok dengan polycarbonate serta dapat merusak panel itu sendiri.
Kerusakan ini dikarenakan penggunaan PVC membuat garansi menjadi tidak berlaku.

6. Anda disarankan menggunakan sealent. Hal ini juga harus diperhatikan untuk penggunaan cairan
kimia yang cocok dengan Polycarbonate.

7. Ketika memasang, penempatan lembaran juga harus diperhatikan. Dalam penggunaan sealent,
pastikan zat kimia sealent dapat cocok dengan polycarbonate. Twinlite lalu

harus dipasang dengan tulang searah degan lerengnya (rata), vertikal (dengan partisi) atau juga
mengikuti arah lengkungan (kubah). Posisi ini dimaksudkan untuk mencegah masuknya debu ke
dalam lembaran serta membantu udara lembab keluar.

8. Untuk lembaran yang dipasang pada posisi jepitan, posisi horizontal (atap/atap jendela)
direkomendasikan minimum lerengnya berupa sekitar 5%. Lereng yang curam dianjurkan untuk
saluran air dan kebersihan. Serta mengurangi resiko air dan kotoran tertampung di dalamnya.

9. Cara membersihkan lembaran sebenarnya cukup mudah. Hanya dengan membasahkan lembaran
dengan air, kemudian gunakan detergen rumahan biasa serta spons atau kain lembut untuk
menghilangkan kotoran. Setelah itu lembaran dikeringkan.

10. Atap polycarbonate Anda selesai dan dapat digunakan. Atap polycarbonate dikenal dengan sifat
fleksibelnya dan cocok untuk berbagai desain rumah minimalis.

10. PVC ( Polyvinyl Chloride)

Banyak digunakan dan posisinya antara fiberglass dan polycarbonate, yaitu lebih tahan lama
dibanding fiberglass, tetapi lebih murah dari polycarbonate.

51
Kelebihan:

• Atap jenis PVC/rooftop mampu memantulkan panas matahari hingga 71%, jadi membantu untuk
mendinginkan ruangan di bawahnya.

• Atap ini juga bisa membantu meredam suara hingga 15db

• Karena terbuat dari bahan bob logam maka produk ini anti karat dan sangat cocok untuk cuaca di
indonesia • Lebih awet, tahan lama dan lentur

• Bagi pemakai tidak memerlukan perawatan khusus, sehingga lebih hemat

• Proses instalasi sangat cepat dan mudah

• Lebih kuat terhadap beban dan juga tahan bahan kimia

• Dapat daitembus cahaya matahari namun tetap sejuk di bawahnya.

Kekurangan:

• Harga yang mahal

• Tidak tahan terhadap api

• Tidak banyak pilihan warna

Proses pemasangan:

1. Pasang kerangka atau gording untuk support rooftop yang akan di pasang. Jarak maksimum antar
gording adalah 1.7 m disarankan antara 1.0-1.2 m.

2. Letakkan rooftop yang telah di potong sesuai ukuran, satu persatu secara interlock/ ovelap. Bor
bagian yang akan di lekatkan dengan gording. Gunakan mur ukuruan 70 mm

5. UKURAN GENTENG

Ukuran genteng pada umumnya sangat beragam tergantung merk dan jenisnya. Berikut beberapa
contoh ukuran genteng.

52
53
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Berdasarkan studi kasus yang dilakukan, atap memiliki peran yang sangat penting pada suatu
bangunan. Peranan tersebut untuk melindungi seluruh ruangan dari atas dari berbagai macam
factor, seperti hujan, panas, dingin, angin, debu, dsb. Atap memiliki berbagai macam jenis material
serta ukuran. Pemilihan atap bergantung pada konstruksi atap, biaya yang dimiliki, serta jenis yang
ingin digunakan.

3.2 Saran

Saran yang dapat diberikan oleh Penulis antara lain, sebagai berikut.

1. Jika memiliki budget rendah dapat menggunakan atap seng sebagai pilihan untuk sebuah
bangunan. Selain murah, sangat mudah didapatkan juga serta tahan terhadap rayap.

2. Jika ingin memfungsikan atap sebagai suatu tempat untuk berjemur, bersantai, atau dll, dapat
menggunakan atap dak beton. Hanya saja mudah bocor jika pengerjaannya tidak sempurna dan
tergolong mahal. 3. Jika ingin membuat kanopi dapat menggunkan atap polikarbonat dibandingkan
dengan PVC karena harga lebih murah.

Demikian saran yang dapat diberikan oleh Penulis. Apabila ada kekurangan yang disengaja
maupun tidak sengaja, mohon dimaafkan. Kami mengharapkan saran dan kritik dari Pembaca
untuk kemajuan penulisan makalah di kemudian hari nanti.

54
BAB IV

STUDI KASUS

PENUTUP ATAP

Lokasi : Jl.Dr.Susilo Raya no 16 RT.1/RW.3, Grogol, Kec. Grogol petamburan, Kota


Jakarta Barat, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 11450

Bahan atap : atap polycarbonat

Atap polycarbonate merupakan salah satu material berjenis thermoplastic polymer.


Material polycarbonate memiliki sifat sederhana dalam pengerjaan, mudah dicetak, serta
mudah dibentuk dalam panas sehingga kerap digunakan pada industri kimia. Memiliki sifat
transparan, ringan, tahan lama, serta tahan terhadap suhu ekstrim, atap polycarbonate menjadi
salah satu material favorit yang difungsikan sebagai pengganti kaca.

Dipatenkan oleh Bayer pada tahun 1953, atap polycarbonate mengalami lonjakan
popularitas di Indonesia pada tahun 1990-an. Saat itu, permintaan material atap transparan
untuk menyalurkan cahaya alami sangatlah tinggi, sehingga produksi atap polycarbonate
terus berkembang, bahkan sejumlah produsen melakukan inovasi dengan menambahkan
komponen anti-UV sehingga atap polycarbonate lebih tahan lama.

Di pasaran, kamu pun bisa menemukan dua model atap polycarbonate, yakni berbentuk
rata dan gelombang sehingga bisa disesuaikan menurut konsep hunian yang ingin kamu
tonjolkan.

Durabilitas Tinggi Atap Polycarbonate

Bicara kekuatan, atap polycarbonate memiliki durabilitas yang sangat prima. Atap dengan
material polycarbonate dapat tahan terhadap kerusakan meskipun terkena bola berbobot 4
kilogram yang terjatuh dari ketinggian 9,5 meter selama tiga kali berturut-turut. Melalui
kelebihan tersebut, material ini pun turut dipakai sebagai tameng polisi, jendela pada pesawat
terbang, serta keperluan lain yang memerlukan material kuat tahan benturan.

55
Kualitas Kejernihan Setara Kaca

Kualitas kejernihan dari atap polycarbonate dapat disejajarkan dengan kaca, termasuk
kekuatan untuk memudarkan cahaya matahari. Lebih menarik lagi, material polycarbonate
mempunyai kekuatan 200 kali lebih baik dari kaca dan 30 kali lebih kuat ketimbang akrilik.
Selain itu, atap dari material polycarbonate juga mempunyai bobot 10 kali lebih ringan
dibandingkan kaca sehingga mempercepat proses instalasi dan meminimalisir biaya
pembangunan hunian kamu.

Atap Sangat Mudah Dibentuk

Kelebihan lain dari atap polycarbonate adalah dapat memudahkan proses pemasangan karena
sangat mudah untuk dipotong menggunakan peralatan biasa seperti gerinda atau gergaji
tangan. Tidak hanya itu, atap polycarbonate juga sangat mudah untuk dibentuk lengkungan
sehingga pemasangannya bisa disesuaikan menurut keinginan kamu.

Ramah Lingkungan

Saat ini, tren green building sangat populer karena semakin banyak orang yang peduli
terhadap lingkungan. Nah, buat kamu yang ingin menggunakan material ramah lingkungan,
atap polycarbonate merupakan opsi terbaik karena telah diakui oleh Greenship dengan rating
bangunan hijau. Lebih penting lagi, material polycarbonate juga sepenuhnya bisa didaur
ulang tanpa mengalami penurunan kualitas.

Mudah Dibersihkan

Sama halnya dengan kaca, atap polycarbonate juga sangat mudah untuk dibersihkan. Untuk
menghilangkan kotoran yang menempel, kamu cukup menyemprotkan air sabun, lalu
usapkan kain lembut untuk menghilangkan kotoran. Harap diperhatikan agar hindari
penggunaan benda tajam karena dapat menggores permukaan, serta jangan menginjak
lembaran polycarbonate secara langsung supaya tidak mudah rusak.

Saat memilih material atap polycarbonate, pastikan kamu memilih produk yang sudah dilapisi
anti-UV sehingga warnanya tidak mudah menguning. Selain itu, pilihlah produk
polycarbonate yang menawarkan garansi warna dan ketahanan sinar matahari sehingga
memberikan jaminan untuk penggunaan jangka panjang.

56
Lokasi : Jl.Dr.Susilo Raya no 27 RT.1/RW.3, Grogol, Kec. Grogol petamburan, Kota
Jakarta Barat, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 11450

Bahan atap : Genteng tanah liat

Genteng tanah liat bisa dibilang sebagai ciri utama rumah-rumah khas Indonesia, bahkan
diketahui telah digunakan jauh sebelum abad ke-19.Tak hanya lebih cocok dengan iklim
Indonesia, penggunaan genteng jenis ini juga lebih disukai karena harganya lebih murah.Di
pulau Jawa sendiri, ada begitu banyak produsen genteng tanah liat terbaik dan salah satu yang
paling terkenal adalah genteng tanah liat Jatiwangi.Produksi genteng takkan pernah padam
karena selalu menjadi material atap yang paling dibutuhkan baik itu oleh rumah kecil ataupun
rumah mewah.

Pengertian Genteng Tanah Liat

Genteng ini sebetulnya serupa dengan batu bata serta keramik yang dibuat secara tradisional
dari bahan tanah liat.Dalam prosesnya, genteng yang telah dicetak kemudian dibakar pada
tungku tradisional hingga kering, kuat, dan rapi.Selain digunakan pada konstruksi atap
tradisional, kombinasi baja ringan genteng tanah liat juga sering ditemukan karena hasilnya
lebih kokoh dan memuaskan.Anda bisa menemukan genteng ini dalam beragam bentuk dan
ukuran yang tersedia dalam dua jenis finishing, yaitu natural dan glazur transparan.

Kelebihan dan Kekurangan Genteng Tanah Liat Dibandingkan yang Lain

Genteng tanah liat bisa dibilang sebagai ciri utama rumah-rumah khas Indonesia, bahkan
diketahui telah digunakan jauh sebelum abad ke-19.Tak hanya lebih cocok dengan iklim
Indonesia, penggunaan genteng jenis ini juga lebih disukai karena harganya lebih murah.Di
pulau Jawa sendiri, ada begitu banyak produsen genteng tanah liat terbaik dan salah satu yang
paling terkenal adalah genteng tanah liat Jatiwangi.Produksi genteng takkan pernah padam

57
karena selalu menjadi material atap yang paling dibutuhkan baik itu oleh rumah kecil ataupun
rumah mewah.

Proses Pembuatan Genteng Tanah Liat

Meskipun pada praktiknya cukup rumit, namun proses pembuatan genting tanah liat bisa
dijelaskan pada beberapa tahapan berikut.Tahapan ini sangat penting untuk diikuti secara
terstruktur demi mendapatkan hasil maksimal dengan kualitas terbaik.Berikut ini beberapa
tahapan pembuatan genteng tanah liat:

1. Pemilihan Bahan Baku

Syarat utama tanah liat yang baik untuk genteng adalah yang mengandung senyawa kaolin
(Al2O3 2SiO4 2H2O), sehingga tak semua jenis tanah liat bisa digunakan.

Biasanya tanah liat dengan kualitas seperti ini bisa didapatkan di area lapangan, perkebunan,
ladang, atau pegunungan.

2. Pengolahan Tanah Liat

Sebelum dicetak, tanah liat perlu diolah dan dibersihkan dengan cara digiling agar tanah
liatnya bagus, halus, dan rata.

Jangan lupa campur tanah liat dengan abu merang, pasir, serta pelumas sebelum dimasukkan
ke dalam mesin penggiling tanah liat agar lebih mudah diolah.

3. Proses Pencetakan

Proses pencetakan tanah liat menjadi genting biasanya dikerjakan dengan mesin cetak khusus
berupa mesin press.

Sebelum dicetak, tanah liat perlu dirapikan terlebih dahulu menjadi bentuk pipih dengan cara
dipukul-pukul menggunakan batang kayu.

Tujuannya, agar tanah lebih padat dan sesuai dengan ukuran mesin cetak, sehingga hasilnya
baik.

58
4. Proses Pengeringan Genting

Beberapa metode pengeringan genting bisa dilakukan, di antaranya:

 Dijemur di bawah terik matahari secara langsung sekitar 4-5 hari.


 Diangin-angin di gudang terbuka selama 10-15 hari.
 Dikeringkan secara cepat dengan memakai oven selama 2 hari.

5. Proses Penghalusan Genting

Proses ini diperlukan agar tampilan genting semakin bagus. Semakin halus gentingnya,
semakin bagus kualitasnya, maka semakin mahal pula harganya.

Salah satu cara yang sering digunakan untuk menghaluskan permukaan genting adalah
dengan menggunakan pasir.

6. Pembakaran Genting

Setelah kering, genting kemudian dibakar di tempat pembakaran khusus yang biasanya
berupa tungku tradisional dari tanah liat.

Genting dibakar dalam suhu sekitar 600 derajat celsius agar seluruh bagian genting kering
dan matang sehingga struktur genting menjadi lebih padat dan kuat.

Kelebihan dan Kekurangan Genteng Tanah Liat

Genteng tanah liat masih bertahan dan tetap digunakan hingga saat ini karena memiliki
banyak sekali kelebihan.

1. Harga yang ramah

Harga genteng tanah liat cukup murah jika dibandingkan dengan jenis gentang lainnya. Ini
dapat menjadi solusi jika anda ingin cara membangun rumah dengan dana minim.

2. Bobot yang ringan

Tidak hanya murah, genteng tanah liat juga memiliki berat yang ringan lho! Hal ini tentunya
akan membuat anda tidak terlalu terbeban dengan struktur atap rumah. Karena beban atap
justru akan terminimalkan dengan penggunaan genteng tanah liat sebagai penutup atap.

3. Kuat tekan

Kelebihan lain dari genteng tanah liat adalah kuat tekan! Dengan kekuatannya ini, genteng
tanah liat bisa dinjak, dan ternyata cukup kuat untuk menahan berat tubuh lelaki dewasa.

4. Tidak Panas

Jika genteng yang terbuat dari seng atau asbes akan meningkatkan suhu ruangan ketika
terkena panas matahari, hal sebaliknya terjadi pada genteng tanah liat. Karena asbes terbuat
dari bahan yang tipis, radiasi matahari dapat masuk menembus ke dalam ruangan. Sedangkan
pada genteng berbahan tanah liat, panas tidak akan menembus ke dalam ruangan karena
memiliki bahan yang tebal. Ini justru sebagai salah satu cara untuk cara mengatasi udara
panas di dalam rumah.
59
5. Tidak Menimbulkan Bising

Genteng tanah liat memiliki ketebalan yang baik serta memiliki lekukan antar sisinya. Pada
saat hujan, hal ini akan membantu karena percikan air hujan tidak akan terasa bising. Berbeda
dengan jenis lain yang ternyata menimbulkan bunyi yang keras dan tidak berirama.

6. Tahan Lama

Genteng tanah liat ternyata cukup tahan lama, lho! Hal ini diketahui berdasarkan data-data
yang didapat, bahwa bangunan-bangunan sisa penjajahan Belanda masih berdiri hingga saat
ini dengan atapnya menggunakan atap genteng tanah liat.

Selain kelebihan, genteng tanah liat juga memiliki kekurangan. Kekurangan genteng tanah
liat diantaranya adalah :

1. Rawan Bocor

Pemasangan genteng tanah liat harus penuh dengan ketelitian dan kehati-hatian. Pasalnya,
jika genteng retak dan bergeser sedikit saja, maka kebocoran tidak dapat dihindarkan. Oleh
karena itu, anda perlu berkonsentrasi penuh pada saat pemasangan reng sehingga tidak terjadi
kebocoran. Jika genteng anda sudah mengalami kebocoran, anda dapat membaca cara
mengatasi kebocoran pada atap rumah sebagai solusi.

2. Mudah berlumut atau berjamur

Bukan perasaan yang mengasyikkan jika memiliki genteng rumah yang berlumut bahkan
berjamur. Selain tidak enak dipandang, tentu saja akan riskan terkena penyakit. Sayangnya,
ini merupakan salah satu kelemahan genteng tanah liat. Ada beberapa cara untuk mengatasi
rumah lembab. Untuk kasus genteng tanah liat, cara mecegahnya adalah anda harus rutin
melapisi cat maupun glazur.

3. Sistem Pemansangan rumit

Genteng tanah liat menggunakan sistem pemasangan dengan pola zig-zag dan sistem
sambungan interloct. Jika anda tidak terlalu paham dan menguasainya, lebih baik anda
serahkan kepada ahlinya.

4. Warna Cepat Pudar

Pada proses pembuatannya, genteng tanah liat menggunakan proses pembakaran tanpa
menggunakan tambahan bahan lainnya. Oleh karena itu, jika genteng terlalu sering terkena
panas dan hujan, warna genteng perlahan akan memudar. Oleh karenanya, anda perlu
melakukan pengecatan pada genteng sebulum memutuskan untuk memakainya.

60
DAFTAR PUSTAKA

https://www.kompasiana.com/andriankharisma/5c61393f12ae94626a5812e7/6-jenis-atap-
standarkemiringan-atap-yang-ideal?page=all

https://www.99.co/blog/indonesia/bentuk-atap-rumah/

http://rizkifachurohman.blogspot.com/2013/12/konstruksi-atap-penutup-atap_23.html

http://arafuru.com/sipil/catat-inilah-pengertian-atap-dan-fungsinya.html

https://architectaria.com/apakah-yang-dimaksud-butterfly-roof-definisi-sejarah-struktur-
keuntungan-dankerugiannya.html

http://jagobangunan.com/article/read/begini-cara-membangun-atap-sandar-yang-cocok-untuk-
hunianminimalis-dan-bangunan-tambahan

https://www.academia.edu/33558101/KONSTRUKSI_ATAP_BANGUNAN_GEDUNG

https://docplayer.info/amp/346480-3-bagian-bagian-atap-bagian-bagian-atap-terdiri-atas-kudakuda-
ikatan-angin-jurai-gording-sagrod-bubungan-usuk-reng-penutup-atap-dan.html

https://www.google.co.id/amp/s/ariffikry07.wordpress.com/2018/07/29/jenis-jenis-
materialpenutup-atap/amp/

61

Anda mungkin juga menyukai