Anda di halaman 1dari 10

TUGAS MAKALAH

PENGANTAR KONSTRUKSI JALAN DI RAWA DAN LAHAN GAMBUT


PONDASI CERUCUK

DOSEN:
Ir. SUPIYAN, M.T.
NIP. 1964 0220 199302 1 001

OLEH:
EBEN HEZER HAMONANGAN PANGARIBUAN
203020501047

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN,


RISET, DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS PALANGKA RAYA
FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN TEKNIK SIPIL
2023

1
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan penyertaan-
Nya, sehingga Makalah berjudul “PONDASI CERUCUK” ini dapat diselesaikan.

Pada kesempatan ini, penulis mengucapkan terimakasih kepada bapak Ir. SUPIYAN,
M.T. selaku Dosen Mata Pengantar Konstruksi Jalan di Rawa dan Lahan Gambut .Makalah
ini disusun sebagai salah satu tugas Mata Kuliah Pengantar Konstruksi Jalan di Rawa dan
Lahan Gambut Jurusan/Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Tenik Universitas Palangka
Raya.
Dengan segala kerendahan hati dan menyadari bahwa penulisan makalah ini banyak
terdapat kekurangan dan kelemahan, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran
yang sifatnya membangun dari pembaca. Akhir kata penulis berharap makalah yang
sederhana ini dapat membawa manfaat besar bagi pembacanya.

Palangka Raya, Mei 2023

Penulis

2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTA
R
DAFTAR ISI
BAB I.........................................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.............................................................................................................1
1.2 Rumusan masalah........................................................................................................1
BAB II........................................................................................................................................2
2.1 Pondasi........................................................................................................................2
2.2 Pondasi Cerucuk..........................................................................................................2
2.3 Kelebihan dan kekurangan pondasi cerucuk...............................................................4
2.4 Proses Pengerjaan Pondasi Cerucuk............................................................................5
BAB III.......................................................................................................................................7
3.1 Kesimpulan..................................................................................................................7

3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Tanah merupakan dukungan terakhir untuk penyaluran beban yang


ditimbulkan akibat beban konstruksi diatasnya pada sebuah pembangunan proyek
konstruksi. Pertumbuhan pembangunan semakin banyak dan pembangunan pada
lahan dengan sifat tanah yang kurang baik ini sering kali menjadi masalah saat akan
membangaun suatu bangunan. Salah satu sifat tanah sebagai dukungan yang kurang
baik dalam bidang kosntruksi tersebut adalah tanah berbutir halus yang memiliki
sifat kembang susut yang relatif tinggi dan mempunyai penurunan yang besar.
Tanah berbutir halus dengan kadar air tinggi memiliki daya dukung yang
rendah, tanah berbutir halus juga memiliki ukuran butir yang relatif halus dan
plastisitas yang tinggi. Tanah berbutir halus memerlukan waktu yang lama untuk
terkonsolidasi, hal ini disebabkan oleh tanah berbutir halus yang memiliki sifat
permeabilitas (kemampuan tanah untuk meloloskan air) yang rendah.
Pemakaian cerucuk sebagai usaha untuk meningkatkan daya dukung tanah
secara sederhana yang memiliki beberapa keunggulan antara lain biaya yang relatif
murah, bahan mudah didapat, pelaksanaannya sederhana, mudah dikontrol serta
waktu pelaksanaan yang singkat. Pondasi cerucuk adalah salah satu jenis pondasi
yang umum digunkan untuk bangunan, jalan ataupun jembatan, khususnya bangunan
yang berada di daerah yang kondisi tanahnya kurang stabil atau lunak seperti rawa
atau tanah gambut.

1.2 Rumusan masalah

a. Apa pengertian pondasi cerucuk?


b. Apa kelebihan dan kekurangan pondasi cerucuk?

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pondasi

Pondasi adalah struktur bagian bawah bangunan yang berhubungan langsung


dengan tanah dan suatu bagian dari konstruksi yang berfungsi menahan gaya beban
diatasnya. Pondasi dibuat menjadi satu kesatuan dasar bangunan yang kuat yang
terdapat dibawah konstruksi. Pondasi dapat didefinisikan sebagai bagian paling
bawah dari suatu konstruksi yang kuat dan stabil (solid).
Dalam perencanaan pondasi untuk suatu struktur dapat digunakan beberapa
macam tipe pondasi. Pemilihan pondasi berdasarkan fungsi bangunan atas (upper
structure) yang akan dipikul oleh pondasi tersebut, besarnya beban dan beratnya
bangunan atas, keadaan tanah dimana bangunan tersebut didirikan dan berdasarkan
tinjauan dari segi ekonomi.
Semua konstruksi yang direncanakan, keberadaan pondasi sangat penting
mengingat pondasi merupakan bagian terbawah dari bangunan yang berfungsi
mendukung bangunan serta seluruh beban bangunan tersebut dan meneruskan beban
bangunan itu, baik beban mati, beban hidup dan beban gempa ke tanah atau batuan
yang berada dibawahnya. Bentuk pondasi tergantung dari macam bangunan yang
akan dibangun dan keadaan tanah tempat pondasi tersebut akan diletakkan, biasanya
pondasi diletakkan pada tanah yang keras.

2.2 Pondasi Cerucuk

Pondasi Cerucuk adalah salah satu jenis pondasi yang biasanya diaplikasikan
didaerah dengan kondisi tanah yang kurang stabil dimana umumnya dengan jenis
tanah lumpur ataupun tanah gambut dengan elevasi muka air yang cukup tinggi.
Cerucuk dalam defenisinya adalah susunan tiang kayu dengan diameter antara 8
sampai 15 meter yang dimasukkan atau ditancapkan secara vertikal kedalam tanah
yang ditujukan untuk memperkuat daya dukung terhadap beban diatasnya. Dalam
konstruksinya ujung atas dari susunan cerucuk disatukan untuk menyatukan
kelompok susunan kayu yang disebut dengan kepala cerucuk. Kepala cerucuk dapat
berupa pengapit dan tiang -tiang kayu, matras, kawat pengikat, papan penutup atau
balok poer.

2
Perlunya pemberian pondasi cerucuk didasarkan atas :
1.3 Daya dukung tanah yang cukup rendah.
1.4 Kesulitan saat konstruksi, dimana untuk mengerjakan pondasi dalam saat
konstruksi akan mengalami kesulitan oleh ketinggian elevasi muka air tanah yang
cukup tinggi.
1.5 Untuk perencanaan kedalaman dan jarak anatara tiang pancang harus dilakukan
berdasarkan pemeriksaan tanah.

Gambar 2.1. Pondasi Cerucuk

Jenis pondasi ini diterapkan pada bangunan di lahan kurang stabil atau lunak
seperti rawa atau tanah gambut.

3
Pada kondisi tersebut, dibutuhkan kayu cerucuk sebagai pondasi untuk
meningkatkan kekuatan geser serta mengurangi penurunan tanah yang terjadi apabila
bangunan berdiri di bagian atas.
Pemilihan kayu untuk jenis pondasi ini antara lain:
1. Kayu gelam.
2. Kayu mahang.
3. Kayu medang.
4. Kayu bintangur.
5. Kayu ubar.
6. Kayu ubah.
7. Kayu dolken.

2.3 Kelebihan dan kekurangan pondasi cerucuk

Penggunaan cerucuk boleh dikatakan merupakan salah satu metode perkuatan


tanah yang tergolong konvensional. Namun dengan berbagai keuntungan yang
dimilikinya, metode perkuatan tanah dengan cerucuk ini dapat dikatakan masih
cukup relevan dan feasible untuk dijadikan sebagai salah satu alternatif solusi dalam
perbaikan/stabilisasi tanah.
Pemakaian cerucuk sebagai usaha untuk meningkatkan daya tanah secara
sederhana memiliki beberapa keunggulan antara lain:
1. Biaya yang relatif murah karena bahan yang mudah didapat;
2. Proses pelaksanaannya yang sederhana dan waktu yang dibutuhkan cukup
singkat;
3. Cerucuk kayu yang relatif lebih ringan dibandingkan beton atau baja, sehingga
mudah dalam transportasi;
4. Mudah dikontrol, misalnya ketika tiang kayu ini sudah tidak bisa masuk lagi
ke dalam tanah maka dapat dilakukan pemotongan;
5. Memiliki kekuatan tarik yang besar;
6. Tiang pancang kayu atau cerucuk lebih cocok digunakan untuk friction pile;
dan
7. Cerucuk kayu relatif lebih fleksibel dan lenting terhadap arah beban horizontal
dibandingkan dengan tiang-tiang pancang selain kayu. Ketika tiang ini
menerima beban horizontal yang tidak tetap, tiang kayu akan melentur dan
segera kembali ke posisi semula setelah beban horizontal tersebut hilang.

4
Meskipun banyak keuntungannya tentu ada sejumlah kerugian dalam penggunaan
cerocok kayu ini yang perlu diwaspadai, yaitu:
1. Peletakkan tiang kayu cerucuk harus berada di bawah muka air tanah yang
terendah agar dapat tanah lama;
2. Dibutuhkan biaya penggalian ketika untuk mencapai air tanah yang terendah
yang letaknya sangat dalam;
3. Tiang-tiang yang terbuat dari kayu cerucuk mempunyai umur relatif pendek
dibandingkan dengan tiang pancang yang dibuat dari baja atau beton (sheet
pile);
4. Apabila tiang kayu cerucuk tidak berbentuk lurus, maka pada waktu
dipancang akan timbul risiko penyimpangan arah yang telah ditentukan; dan
5. Tiang pancang kayu cerucuk tidak tahan terhadap jamur yang dapat
menimbulkan pembusukan.

2.4 Proses Pengerjaan Pondasi Cerucuk

Untuk pedoman teknis tata cara pondasi cerucuk, cerucuk kayu yang digunakan
berupa susunan tiang kayu berdiameter 8 sampai 15 cm. Cerucuk kayu tersebut
dimasukkan ke dalam tanah sehingga berfungsi sebagai pondasi.
Secara teknis, berikut ini pelaksanaan pekerjaan pondasi cerucuk dapat dibagi
menjadi tiga tahapan, yaitu:
1. Perkuatan tanah dasar
Pekerja melakukan penggantian tanah dasar dengan cara menimbun tanah baru
yang lebih stabil pada lokasi proyek yang telah direncanakan.
2. Penancapan atau penanaman kayu cerucuk
Pekerja menancapkan kayu sesuai dengan lokasi pondasi yang akan dikerjakan.
Minimal kedalaman cerucuk kayu adalah 125 cm, bahkan semakin dalam maka
semakin bagus kekuatannya.
Cerucuk kayu tersebut akan berfungsi sebagai akar yang akan mengikat dan
mempertahankan kepadatan tanah dasar terhadap beban konstruksi di atasnya.
3. Pemasangan kepala cerucuk

5
Apabila penancapan cerucuk telah dilakukan, maka tahapan selanjutnya adalah
pemasangan struktur pondasi setapak atau pondasi cakar ayam pada bagian atasnya.
Sebelumnya harus dilakukan penyatuan ujung kepala kayu yang sudah ditanamkan
dengan membuat ikatan antar kepala kayu. Baru setelah itu, dapat dibuat bidang
datar sebagai penempatan pondasi konstruksi yang direncanakan.

6
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

a. Pondasi adalah struktur bagian bawah bangunan yang berhubungan langsung


dengan tanah dan suatu bagian dari konstruksi yang berfungsi menahan gaya
beban diatasnya. Pondasi dibuat menjadi satu kesatuan dasar bangunan yang kuat
yang terdapat dibawah konstruksi. Pondasi dapat didefinisikan sebagai bagian
paling bawah dari suatu konstruksi yang kuat dan stabil (solid).
b. Pondasi cerucuk adalah salah satu jenis pondasi yang umum digunkan untuk
bangunan, jalan ataupun jembatan, khususnya bangunan yang berada di daerah
yang kondisi tanahnya kurang stabil atau lunak seperti rawa atau tanah gambut.

Anda mungkin juga menyukai