Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH

PERANCANGAN KONSTRUKSI DI RAWA DAN


LAHAN GAMBUT
“Penggunaan Pondasi Cerucuk”

FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN TEKNIK SIPIL
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan nikmat, taufik, serta hidayah-Nyalah, sehingga saya dapat menyelesaikan
Makalah Pondasi Cerucuk dengan tepat waktu. Makalah ini saya buat dengan tujuan untuk
memenuhi nilai tugas Pengantar Konstruksi Rawa dan Lahan Gambut. Tak hanya itu, saya
juga berharap makalah ini bisa bermanfaat untuk penulis pada khususnya dan pembaca pada
umumnya.
Walaupun demikian, saya menyadari dalam penyusunan makalah ini masih banyak
kekurangan. Maka dari itu, saya sangat mengharapkan kritik dan saran untuk kesempurnaan
makalah ini. Akhirnya kata, saya berharap semoga makalah Biologi ini bisa memberikan
informasi dan ilmu yang bermanfaat bagi kita semua. Saya juga mengucapkan terimakasih,
saya kepada para pembaca yang telah meluangkan waktunya membaca makalah ini hingga
akhir.

Palangka Raya, April 2023

Penulis
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Konstruksi dan pondasi memiliki fungsi yang penting untuk sebuah bangunan,
terlebih memiliki fungsi untuk menyalurkan beban dari struktur atas ke dasar
tanah. Bangunan rumah yang baik pastinya sudah memiliki konstruksi dari sisi bawah
hingga bagian atap, supaya lebih aman dan kokoh. S alah satu jenis pondasi yang
diterapkan untuk bangunan rumah adalah pondasi cerucuk yang disusun dari tiang
kayu, bambu, atau pipa dari batang besi dan adukan cor yang ditancap secara vertikal.
Jenis pondasi ini diterapkan pada bangunan di lahan kurang stabil atau lunak
seperti rawa atau tanah gambut. Pada kondisi tersebut, dibutuhkan kayu
cerucuk sebagai pondasi untuk meningkatkan kekuatan geser serta mengurangi
penurunan tanah yang terjadi apabila bangunan berdiri di bagian atas. Meski masih
tradisional namun metode ini masih cenderung relevan untuk perbaikan dan stabilisasi
tanah.
Pondasi Cerucuk adalah salah satu jenis pondasi yang biasanya diaplikasikan
didaerah dengan kondisi tanah yang kurang stabil dimana umumnya dengan jenis
tanah lumpur ataupun tanah gambut dengan elevasi muka air yang cukup
tingggi. Cerucuk dalam defenisinya adalah susunan tiang kayu dengan diameter
antara 8 sampai 15 meter yang dimasukkan atau ditancapkan secara vertikal kedalam
tanah yang ditujukan untuk memperkuat daya dukung terhadap beban
diatasnya. Dalam konstruksinya ujung atas dari susunan cerucuk disatukan untuk
menyatukan kelompok susunan kayu yang disebut dengan kepala cerucuk. Kepala
cerucuk dapat berupa pengapit dan tiang -tiang kayu , matras, kawat pengikat , papan
penutup atau balok poer.

1.2. Rumusan Masalah


a. Apa yang dimaksud dengan Pondasi Cerucuk ?
b. Bagaimana sejarah singkat dari Pondasi Cerucuk ?
c. Apa saja kelebihan dan kekurangan dari Pondasi Cerucuk ?
d. Bagaimana tahapan pelaksanaan pembangunan Pondasi Cerucuk ?
e. Apa saja yang harus dilakukan dan dihindari dalam membangun Pondasi Cerucuk ?
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Pondasi Cerucuk


Pondasi cerucuk adalah suatu pondasi yang diaplikasikan di daerah dengan
kondisi lapisan tanah yang kurang stabil dengan elevasi muka air tanah yang cukup
tinggi. Dengan kondisi tanah seperti itu, maka dibutukan kayu cerucuk sebagai
pondasi cerucuk yang bertujuan untuk membantu meningkatkan kekuatan geser serta
mengurangi penurunan tanah yang terjadi ketika nantinya sebuah bangunan berdiri di
atasnya.
Umumnya tanah tersebut berjenis tanah lumpur maupun tanah gambut dengan
elevasi muka air yang cukup tinggi. Sementara cerucuk sendiri adalah susunan tiang
kayu, bambu, atau beton yang ditancapkan secara vertikal ke dalam tanah.

Adapun jenis kayu yang sering dipergunakan untuk cerucuk adalah :


a. Kayu Gelam
b. Kayu Mahang
c. Kayu Medang
d. Kayu Betangor
e. Kayu Ubar
f. Kayu Ubah
g. Kayu Dolken

Perlunya penggunaan pondasi cerucuk ketika :


1. Daya dukung tanah yang cukup rendah seperti pada tanah gambut, rawa, dan
sebagainya. Daya dukung tanah adalah kemampuan tanah untuk memikul
tekanan atau beban maksimum yang diizinkan untuk bekerja pada pondasi.
2. Proses konstruksi yang mengalami kesulitan, misalnya saat konstruksi akan
terhalangi dan kesulitan oleh adanya ketinggian elevasi muka air tanah.

2.2. Sejarah Pondasi Cerucuk


Daerah yang kerap mengalami pergeseran (shearing) memang sebenarnya
tidak cocok untuk didirikan sebuah bangunan di atasnya. Namun, karena kebutuhan
masyarakat mau tidak mau daerah tersebut harus dibangun jembatan, rumah, atau
konstruksi lainnya. Oleh karenanya, dalam pelaksanaannya dibutuhkan sebuah inovasi
atau teknologi konstruksi yang cocok yang mampu mengatasi masalah tersebut.
Sejumlah metode telah ditemukan seperti pemasangan pile slab, deep mixing, serta
vertical drill. Sayangnya, metode konvensional tersebut masih dinilai kurang
maksimal dan tidak memperhatikan kondisi tanahnya.
Ir. J.H. Simanjuntak selaku pelaku bisnis konstruksi berpendapat bahwa upaya-
upaya tersebut belum mampu mengatasi akar permasalahan yang ada. Ia kemudian
mencari cara yang tepat demi terciptanya konstruksi bangunan yang berdiri di atas
tanah labil. Menurutnya, beban seluruh konstruksi yang ada di atas tanah harus
tersalurkan ke dalam tanah secara merata dengan menggunakan beberapa tiang
pancang. Dari situlah kemudian lahir gagasan mengenai sistem pondasi cerucuk.
Metode pondasi ini menyatukan beberapa tiang pancang yang terbuat dari kayu,
bambu, atau yang lainnya, dalam sebuah kesatuan yang kokoh untuk menyangga
konstruksi di atasnya.

2.3. Kelebihan dan Kekurangan Pondasi Cerucuk


Pengunaan cerucuk boleh dikatakan merupakan salah satu metode perkuatan
tanah yang tergolong konvensional. Namun dengan berbagai keuntungan yang
dimilikinya, metode perkuatan tanah dengan cerucuk ini dapat dikatakan masih cukup
relevan dan feasible untuk dijadikan sebagai salah satu alternatif solusi dalam
perbaikan/stabilisasi tanah.
Pemakaian cerucuk sebagai usaha untuk meningkatkan daya tanah secara
sederhana memiliki beberapa keunggulan antara lain:
 Biaya yang relatif murah karena bahan yang mudah didapat;
 Proses pelaksanaannya yang sederhana dan waktu yang dibutuhkan cukup
singkat;
 Cerucuk kayu yang relatif lebih ringan dibandingkan beton atau baja, sehingga
mudah dalam transportasi;
 Mudah dikontrol, misalnya ketika tiang kayu ini sudah tidak bisa masuk lagi ke
dalam tanah maka dapat dilakukan pemotongan;
 Memiliki kekuatan tarik yang besar;
 Tiang pancang kayu atau cerucuk lebih cocok digunakan untuk friction pile;
dan
 Cerucuk kayu relatif lebih fleksibel dan lenting terhadap arah beban horizontal
dibandingkan dengan tiang-tiang pancang selain kayu. Ketika tiang ini
menerima beban horizontal yang tidak tetap, tiang kayu akan melentur dan
segera kembali ke posisi semula setelah beban horizontal tersebut hilang.

Meskipun banyak keuntungannya tentu ada sejumlah kerugian dalam


penggunaan cerocok kayu ini yang perlu diwaspadai, yaitu:
 Peletakkan tiang kayu cerucuk harus berada di bawah muka air tanah yang
terendah agar dapat tanah lama;
 Dibutuhkan biaya penggalian ketika untuk mencapai air tanah yang terendah
yang letaknya sangat dalam;
 Tiang-tiang yang terbuat dari kayu cerucuk mempunyai umur relatif pendek
dibandingkan dengan tiang pancang yang dibuat dari baja atau beton (sheet
pile);
 Apabila tiang kayu cerucuk tidak berbentuk lurus, maka pada waktu dipancang
akan timbul risiko penyimpangan arah yang telah ditentukan; dan
 Tiang pancang kayu cerucuk tidak tahan terhadap jamur yang dapat
menimbulkan pembusukan.

2.4. Tahapan Pelaksanaan Pondasi Cerucuk


1. Hindari Penggunaan Kayu yang Sudah Mati
Gunakan kayu mahang dan ubar yang sudah umum dipakai cerucuk kayu.
Pasalnya, kayu yang sudah didatangkan harus langsung ditanam pada bagian
pondasi. Untuk kayu mahang dengan berat kecil akan mudah mengalami lapuk
apabila tidak direndam air, dan tidak boleh dibiarkan udara terbuka lebih dari
seminggu.
2. Gunakan Kayu Ubar dengan Permukaan Air Tinggi
Kayu ubar untuk pondasi ini akan lebih awet untuk kontur tanah yang setengah
basah dengan kualitas tinggi. Pastikan kamu memilih kayu ubar dengan ciri-ciri
memiliki warna kemerah-merahan sampai coklat yang lebih berat dibanding kayu
lainnya.
3. Gunakan Kayu Mahang untuk Lapisan yang Tebal dan Dalam
Kayu ini akan lebih baik sebagai daya dukung pondasi tiang atau lekatan kayu,
khususnya untuk mengurangi beban tiang sehingga menghasilkan daya apung
besar. Tak hanya awet, namun bisa hidup di permukaan air.

2.5. Masukan Dalam Membangun Pondasi Cerucuk


Secara teknis, berikut ini pelaksanaan pekerjaan pondasi cerucuk dapat dibagi menjadi
tiga tahapan, yaitu:
1. Perkuatan tanah dasar
Pekerja melakukan penggantian tanah dasar dengan cara menimbun
tanah baru yang lebih stabil pada lokasi proyek yang telah direncanakan.
2. Penancapan atau penanaman kayu cerucuk
Pekerja menancapkan kayu sesuai dengan lokasi pondasi yang akan
dikerjakan. Minimal kedalaman cerucuk kayu adalah 125 cm, bahkan semakin
dalam maka semakin bagus kekuatannya. Cerucuk kayu tersebut akan
berfungsi sebagai akar yang akan mengikat dan mempertahankan kepadatan
tanah dasar terhadap beban konstruksi di atasnya.
3. Pemasangan kepala cerucuk
Apabila penancapan cerucuk telah dilakukan, maka tahapan selanjutnya
adalah pemasangan struktur pondasi setapak atau pondasi cakar ayam pada
bagian atasnya. Sebelumnya harus dilakukan penyatuan ujung kepala kayu
yang sudah ditanamkan dengan membuat ikatan antar kepala kayu. Baru
setelah itu, dapat dibuat bidang datar sebagai penempatan pondasi konstruksi
yang direncanakan.
BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan
Agar para perencana dan teknisi merasa yakin dalam merencanakan
konstruksicerucuk dan dapat diterima secara teknis, maka perlu metode atau
pedoman perhitungan cerucuk yang diakui oleh para ahli geoteknik. Untuk mendapatk
anmetode perhitungan tersebut perlu adanya penelitian yang mendalam tentanganalisis
interaksi tanah lunak dengan cerucuk dan dibuktikan dengan model dilaboratorium
atau skala penuh.
Pondasi Cerucuk adalah salah satu jenis pondasi yang biasanya diaplikasikan
didaerah dengan kondisi tanah yang kurang stabil dimana umumnya dengan jenis
tanah lumpur ataupun tanah gambut dengan elevasi muka air yang cukup tinggi.

Anda mungkin juga menyukai