PENDAHULUAN
Dalam perencanaan
perencanaan fondasi untuk suatu konstruksi dapat digunakan beberapa macam tipe
fondasi, pemilihan fondasi ini didasarkan atas :
• Fungsi bangunan atas (upper structure) yang akan dipikul oleh fondasi tersebut.
Dari beberapa macam tipe fondasi, salah satu yang dapat digunakan adalah fondasi tipe
Kaison yang mana akan dibahas dalam paper ini.
Fonda
Fondasi
si kaison
kaison diper
dipergu
gunak
nakan
an apabil
apabilaa tanah
tanah dasar
dasar di baah
baah bangun
bangunan
an terse
tersebu
butt tidak
tidak
mempunyai daya dukung (bearing capacity ) yang cukup untuk memikul beban dan berat
bangunannya sehingga memerlukan kedalaman
keda laman tertentu supaya mendapatkan
mendap atkan lapisan
lapis an tanah
yang cukup mampu untuk memikul beban dan berat bangunan yang akan didirikan.
Fondasi
Fondasi kaison
kaison ini berfungs
berfungsii untuk
untuk meminda
memindahkan
hkan atau
atau mentran
mentransfer
sfer beban!be
beban!beban
ban dari
konstruksi di atasnya ke lapisan tanah yang lebih dalam yang mempunyai daya dukung
tanah yang cukup mampu untuk memikul beban dan berat dari konstruksi tersebut.
"ara memasukkan
memasukkan fondasi kaison ke dalam tanah dengan jalan pengerukan tanah di baah
kaison sedikit demi sedikit, sehingga dengan berat sendiri fondasi kaison dan beban!beban
yang diberikan, fondasi kaison dapat mencapai kedalaman yang diinginkan.
Fondasi Kaison | 1
Di amerika (-), fondasi kaison juga dipergunakan untuk konstruksi!konstruksi yang
besar, misalnya yang dibuat di -an Fransisco /akland Bridge, "alifornia mempunyai
ukuran (%0,1 12,+ m) dengan kedalaman 3*,' m.
Fondasi kaison dapat dibuat dari bahan baja, kayu, maupun beton bertulang, namun yang
sering dibuat pada deasa ini adalah dari bahan beton bertulang, mengingat kemampuan
serta kemudahan dari bahan beton bertulang tersebut. ntuk itu, pada tulisan ini akan
banyak diuraikan mengenai
meng enai fondasi kaison
kais on dari bahan beton bertulang.
b ertulang.
Dalam
Dalam bab!ba
bab!bab
b berik
berikutn
utnya
ya akan
akan diurai
diuraikan
kan menge
mengenai
nai : perenc
perencana
anaan
an fonda
fondasi
si kaiso
kaison,
n,
kapasit
kapasitas
as daya
daya dukung
dukung tanah
tanah yang
yang diijink
diijinkan,
an, perhitun
perhitungan
gan kapasit
kapasitas
as reaksi
reaksi tanah,
tanah, cara
menent
menentukan
ukan dimensi
dimensi fondasi
fondasi kaison,
kaison, pelaksa
pelaksanaan
naan fondasi
fondasi kaison,
kaison, serta
serta sedikit
sedikit contoh
contoh
perencanaan.
Fondasi Kaison | 2
Di amerika (-), fondasi kaison juga dipergunakan untuk konstruksi!konstruksi yang
besar, misalnya yang dibuat di -an Fransisco /akland Bridge, "alifornia mempunyai
ukuran (%0,1 12,+ m) dengan kedalaman 3*,' m.
Fondasi kaison dapat dibuat dari bahan baja, kayu, maupun beton bertulang, namun yang
sering dibuat pada deasa ini adalah dari bahan beton bertulang, mengingat kemampuan
serta kemudahan dari bahan beton bertulang tersebut. ntuk itu, pada tulisan ini akan
banyak diuraikan mengenai
meng enai fondasi kaison
kais on dari bahan beton bertulang.
b ertulang.
Dalam
Dalam bab!ba
bab!bab
b berik
berikutn
utnya
ya akan
akan diurai
diuraikan
kan menge
mengenai
nai : perenc
perencana
anaan
an fonda
fondasi
si kaiso
kaison,
n,
kapasit
kapasitas
as daya
daya dukung
dukung tanah
tanah yang
yang diijink
diijinkan,
an, perhitun
perhitungan
gan kapasit
kapasitas
as reaksi
reaksi tanah,
tanah, cara
menent
menentukan
ukan dimensi
dimensi fondasi
fondasi kaison,
kaison, pelaksa
pelaksanaan
naan fondasi
fondasi kaison,
kaison, serta
serta sedikit
sedikit contoh
contoh
perencanaan.
Fondasi Kaison | 2
II.
II. FONDAS
FONDASII KAISON
KAISON
Kaison adalah suatu fondasi yang terletak pada lapisan tanah yang cukup mampu untuk
menahan beban dan berat suatu konstruksi di atasnya, memasukkan kaison ke dalam tanah
dengan cara mengeluarkan tanah dari dasar kaison, karena berat sendiri kaison dan adanya
beban!beban tambahan (jika diperlukan) maka kaison dapat terbenam sampai lapisan tanah
yang diinginkan.
Berdasarkan pelaksanaan di lapangan, fondasi kaison dibedakan menjadi dua macam, yaitu
:
• Kaison terbuka (open caisson)
2.1 Kaison Te
Terbuka (Open Caisson)
rbuka (Open Caisson)
Kemudian penggalian di dalam kaison diteruskan dan tubuh kaison mulai terbenam lagi,
demikian proses ini berulang!ulang, sehingga kaison mencapai kedalaman tertentu sesuai
dengan perencanaan.
6angkah selanjutnya setelah penengelaman kaison dianggap cukup maka lantai beton dasar
dapat dikerjakan, dan di atas lantai beton dasar diisi dengan bahan pengisi . Bahan!bahan
pengisi ini dapat berupa
be rupa tanah, pasir ataupun air.
Fondasi Kaison | 3
-etelah bahan pengisi dimasukkan ke dalam lubang kaison sampai penuh, dibaah dasar
beton penutup yang sudah ditetapkan ketinggiannya, maka lantai beton penutup dapat
dikerjakan.
"ara penggalian tanah selama proses penenggelaman kaison umumnya dilakukan secara
basah dengan menggunakan clamsel bucket, yang diangkat ke permukaan tanah dengan
bantuan mesin derek (crane).
4ada kaison tekanan selain diperlukan ruang kerja, juga harus dilengkapi dengan corong
dan pintu udara untuk keluar!masuk para pekerja, juga sebagai jalan mengeluarkan tanah
Fondasi Kaison | 4
galian. -etelah penurunan kaison mencapai kedalaman yang dikehendaki, maka dalam
ruang kerja dapat dituangkan beton cor sebagai lantai beton dasar.
4roses pemberian bahan pengisi dan pembuatan beton penutup pada prinsipnya sama
dengan pembuatan kaison terbuka.
Fondasi Kaison | 5
2.3 Peakaian Fon!asi Kaison
Kaison dipakai sebagai fondasi bangunan yang relatif cukup besar, jika dengan cara
fondasi langsung atau dengan penggalian tanah terbuka tidak memungkinkan, misalnya
akibat air yang masuk, longsoran atau lainnya.
Kaison juga digunakan apabila daya dukung tanah ( baik ertikal maupun hori;ontal )
tidak mencukupi pada perencanaan dengan fondasi tiang. <uga dapat digunakan jika
setlement ataupun getaran memegang peranan dalam pemakaiannya.
-edangkan pada pelaksanaan kaison tekanan karena adanya ruang kerja khusus maka
pelaksanaan penggalian dapat berlangsung tepat pada aktu yang direncanakan,
sehingga katu pelaksanaan dapat dengan mudah ditentukan sebelumnya.
4ada pelaksanaan kaison dengan tekanan hampir tidak ada hambatan selama
penggalian, juga dapat mudah mengatasi kemungkinan kemiringan dari tubuh kaison.
=amun karena menggunakan udara yang bertekanan tinggi maka memerlukan banyak
peralatan, juga kedalaman penggalian biasanya terbatas hanya sampai +$! * 2 m
dibaah muka air.
Fondasi Kaison | 7
III. PE%EN&ANAAN FONDASI KAISON
ntuk merencanakan fondasi kaison perlu diadakan penelitian tanah terlebih dahulu,
sehingga dari data penelitian tersebut dapat ditentukan pada kedalaman berapa fondasi
kaison tersebut akan diletakkan.
4ada pemilihan lapisan tanah pendukung perlu dipertimbangkan baha gaya gesekan
antara dinding kaison dan tanah disekeliling tubuh kaison sudah banyak berkurang akibat
pemasukan dari tubuh kaison sudah banyak berkurang akibat pemasukan dari tubuh kaison
itu sendiri ataupun adanya pelicin yang digunakan untuk mempermudah penenggelaman
kaison. 5aka dari itu perencanaan gaya ertikal fondasi kaison sebaiknya hanya
didasarkan atas >nd bearing capacity, bukan berdasarkan gaya friksi dinding kaison.
4enggolongan fondasi kaison ditinjau dari segi perencanaan dibagi menjadi dua, yaitu :
fondasi kaison dianggap sebagai fundai langsung dan yang lain fondasi dianggap sebagai
kaison.
Fondasi kaison dianggap sebagai fondasi langsung jika kedalaman dari fondasi lebih kecil
dari setengah panjang keliling kaison, sedang fondasi dianggap sebagai kaison jika
kedalaman dari fondasi itu lebih dari setengah keliling tubuh.
-ecara umum perencanaan fondasi kaison harus diperhitungkan terhadap gaya!gaya luar
yang bekerja yaitu gaya ertikal, gaya hori;ontal dan momen guling.
/leh karena itu fondasi kaison harus direncanakan sedemikian rupa sehingga memenuhi
beberapa syarat sebagai berikut :
a) Kapasitas reaksi tanah maksimum pada dasr kaison tidak boleh melebihi kapasitas
daya dukung tanah ertikal yang diijinkan pada kedudukan tersebut.
b) Kapasitas reaksi tanah maksimum yang terjadi dibagian luar dinding kaison tidak
boleh melebihi kapasitas daya dukung tanah mendatar yang diijinkan pada kedudukan
tersebut.
Fondasi Kaison | 8
c) 7aya tahanan geser yang terjadi pada dasar kaison tidak boleh melebihi gaya tahanan
geser yang diijinkan yang bekerja diantara dasar kaison dan tanah.
d) 4erlu diperhitungkan pergeseran yang terjadi pada kepala kaison akibat hubungan
dengan bangunan diatasnya.
e) 4erlu diperiksa tegangan pada setiap bagian dari tubuh kaison jangan sampai melebihi
tegangan bahan yang diijinkan.
4ada umumnya bentuk dan ukuran fondasi kaison jauh lebih besar jika dibandingkan
dengan fondasi tiang, oleh karena itu tidak mungkin untuk diadakan test pembebanan
( loading test ) untuk mendapatkan kapasitas daya dukung batas secara langsung di
lapangan. 5aka sebagai dasar perhitungan kapasitas daya dukung tanah pada fondasi
kaison dipergunakan data dari hasil penelitian tanah, dengan membagi suatu angka
keamanan tertentu ( biasanya diambil dari n ? +, ).
dipergunakan rumus :
Dimana :
%
qa ? Kapasitas daya dukung yang diijinkan (t 8 m )
qU ? Kapasitas daya dukung batas dari tanah di baah dasar kaison
ntuk mendapatkan harga qU dapat menggunakan rumus yang umum dipakai
5enurut @er;aghi :
5enurut /hsaki :
qu = α CN c + βγ
BN + γ DF N q
Dengan koefisien!koefisien seperti yang tercantum pada tabel di baah ini.
Koeisien !a,a !ukun* !ari Ter/a*i
Fondasi Kaison | 9
φ N C N q N γ N A C N A q N Aγ
2o 5,71 1,00 0 3,81 1,00 0
o 5,3 0 1,4
+2 o 5,3 0 1,9
0en#uk Pon!asi
Fak#or 0en#uk
enerus 0uur San*kar Perse*i Lin*karan
α 1,0 1,3 1,0 + 0,3 (B/L) 1,3
β 0,5 0,4 0,5 – 0,1 (B/L) 0,3
B : -isi 4endek
6 : -isi 4anjang
Fondasi Kaison | 10
ntuk mendapatkan kapasitas daya dukung lateral yang diijinkan pada sisi kaison,
diperoleh dengan membagi kekuatan tanah pasif dengan faktor keamanan tertentu.
P p = γ
K p x + %C K p + K p q
Dimana :
P p ? kekuatan tanah pasif pada kedalaman tertentu
x ? kedalaman dari muka tanah
q ? beban tetap pada permukaan tanah
C ? kohesi tanah
γ ? berat isi tanah
K p ? koefisien "oulomb untuk tekanan pasif
<ika kondisi tanah terdiri lebih dari satu lapis dapat dihitung sbb. :
Dan seterusnya, dimana P p + , P p % , P p * , .. adalah tekanan tanah pasif pada
7aya penahan geser yang diijinkan didefinisikan sebagai suatu harga yang
diperoleh dengan membagi gaya penahan geser yang bekerja antara dasar kaison
dan tanah di baahnya, dengan suatu faktor keamanan tertentu.
!u = C B A+ P tan φ B
Dimana :
Fondasi Kaison | 11
C B ? kohesi antara dasar kaison dan tanah
4erlu diketahui baha pada konstruksi kaison akan bekerja gaya 9 gaya luar seperti gaya
ertikal, gaya lateral, dan momen. -edangkan faktor 9 faktor yang dapat menahan gaya
luar tersebut adalah : reaksi ertikal tanah, gaya penahan geser dari tanah di baah kaison,
gaya penahan geser lateral dan ertikal di sisi tubuh kaison. Faktor 9 faktor penahan ini
sangat tergantung pada bentuk dan ukuran kaison.
Dengan menganggap baha tanah fondasi merupakan pegas yang memiliki momen seperti
bahan yang elastis, maka pegas ini dinamakan koefisian reaksi tanah, yang dapat diperoleh
dari modulus perubahan bentuk ( deformasi ) tanah fondasi. Berdasarkan koefisian reaksi
tanah ini, besarnya reaksi dan pergesaran tanah fondasi dapat dihitung dengan mengingat
kesetimbangan antara beban yang bekerja dan tahanan pada tanah fondasi.
Dengan mengetahui tegangan yang terjadi pada setiap posisi tidak boleh melebihi kapasitas
daya dukung masing 9 masing tanah fondasi, maka analisa kestabilan fondasi kaison dapat
dihitung.
*.&.+ 5encari koefisien reaksi tanah
*8 &
−
Kh = 2,+% "o Bh
Dimana :
"o ? modulus deformasi tanah, biasanya diambil
"o ? %' = (= ? harga = dari standar 4enetration test)
Bh ? 6ebar pembebanan yang sudah disesuiakan (cm)
− *8 &
K# = 2,&%% "o B#
Dimana :
B# ? 6ebar pembebanan yang sudah disesuaikan (cm)
Dengan menganggap baha tanah fondasi merupakan pegas yang memiliki momen seperti
bahan yang elastis, maka pegas ini dinamakan koefisien reaksi tanah, yang dapat diperoleh
dari modulus perubahan bentuk (deformasi) tanah fondasi. Berdasarkan koefisien reaksi
tanah ini, besarnya reaksi dan pergeseran tanah fondasi dapat dihitung dengan mengingat
kesetimbangan antara beban yang bekerja dan tahanan pada tanah fondasi.
Dengan mengetahui tegangan yang terjadi pada setiap posisi tidak boleh melebihi kapasitas
daya dukung masing!masing tanah fondasi, maka analisa kestabilan fondasi kaison dapat
dihitung.
dimana :
>o : modulus deformasi tanah, biasanya diambil >o ? %' =
( = ? harga = dari standar 4enetration test )
Bh : 6ebar pembebanan yang sudah disesuaikan ( cm )
biasanya diambil Bh = .h ( h : luas permukaan kaison )
Fondasi Kaison | 13
dimana :
B : 6ebar pembebanan yang sudah disesuaikan ( cm )
biasanya diambil B: = : ( : luas dasar kaison )
Ks = λ . K:
dimana :
λ : angka perbandingan antara koefisien pegas geser dalam arah lateral dengan
koefisien reaksi ertikal tanah harganya berkisar antara +8* 9 +8&.
da kalanya tanah disekitar kaison mempunyai jenis yang sama atau homogen, dengan
demikian maka perhitungan reaksi tanah hanya didasarkan pada tanah satu lapis saja.
=amun pada umumnya tidaklah demikian, tanah disekitar tubuh kaison biasanya terdiri
dari berlapis!lapis . -ebagai patokan perhitungan akan diperlihatkan suatu fondasi kaison
yang berada pada kondisi tanah tiga lapis seperti yang tertera pada gambar dibaah ini.
Fondasi Kaison | 14
a) Besarnya reaksi tanah pada permukaan kaison
4+% = Kh + ( h ! l+ ) θ
4%+ = Kh % ( h ! l+ ) θ
4%% = Kh % ( h ! l+ ! l % ) θ
4*+ = Kh * ( h ! l+ ! l % ) θ
4*% = Kh * ( h ! l ) θ
d) 4ergeseran kaison
δ y = ( h ! y ) θ
dimana :
K + = %b ( +8% Kh + . l+ + Kh % . l % + Kh * . l * ) + Ks .
%
K % = %b H +8* Kh + . l+ + Kh % . l % ( l+ + +8% l % ) + Kh * . l * ( l+ + l%
+ Kh * . l * ( l+ + l% + +8% l * ) G + Ks . . l
* * *
K * = %b H +8& Kh + . l+ + +8* Kh % . l % + +8* Kh * . l * + Kh % ( l+ + l%
+ Kh * ( l+ + l% + l * ) ( l+ + l% ) l* G + Ks . . l % + &8* b . a *
=, $, 5 : 7aya!gaya luar yang bekerja pada kaison
Fondasi Kaison | 15
: Berat per satuan panjang kaison
: 7aya apung kaison
%a : lebar sisi kaison ( m )
%b : 4anjang sisi kaison ( m )
: luas dasar kaison ( m% )
Kh+, Kh%, Kh* : 7aya pegas lateral tanah
K : 7aya pegas ertikal pada dasar tanah
Ks : Daya pegas geser pada dasar tanah
4 : beban lateral atau tekanan tanah yang bekerja pada kaison
I : @itik kerja 4 ( dalam m )
J : suatu harga seperti pada tabel *.&.% (a)
: 6uas efektif dasar kaison, berdasarkan tabel *.&.% (b)
d : lebar reaksi dasar kaison, berdasarkan tabel *.&.% (b)
L : ditentukan sedemikian rupa sehingga persamaan :
= + . l ! = K:a * . θ . :+ sesuai dengan sudut
yang
diperlihatkan pada gambar *.&.% (b)
+, % : seperti pada tabel *.&.% (b)
Fondasi Kaison | 16
@abel *.&.% (a)
Fondasi Kaison | 17
I. ENENTUKAN 0ENTUK DAN FUN4SI FUNDASI KAISON
da bermacam!macam bentuk yang dapat digunakan sebagai fundasi kaison, namun pada
prinsipnya hanya ada tiga bentuk dasar yaitu :
• Bentuk lingkaran
+. Bila dipakai mesin penggali, bentuk lingkaran dan bentuk bulat telor lebih cocok,
sebab tidak mempunyai sudut, sehingga dengan mudah mesin penggali itu
memutar ke segala arah.
%. Bentuk segi empat pada umumnya mudah dibuat, sehingga pelaksanaannya bisa
lebih cepat.
&. Dipandang dari bentuk konstruksi bentuk lingkaran dan bulat telor lebih kuat
menahan gaya lateral, karena dapat mentransfer gaya kearah lengkung, sehingga
konstruksi kaison dapat lebih hemat.
-ebagai gambaran aal untuk mendapatkan ukuran yang pantas dapat dipakai pedoman
sebagai berikut :
Fondasi Kaison | 18
• -umbu panjang kaison diusahakan M sumbu panjang bangunan ( 2,' m %).
Demikian pula untuk menentukan ketebalan konstruksi dapat di pakai pedoman dasar
seperti yang tertera dibaah ini :
4erlu ditekankan baha konstruksi kaison biasanya cukup besar dan panjang, untuk
mengatasi tegangan lentur dan tegangan puntir yang menjadi perlu dibuat dinding
penyekat.
-alah satu faktor yang harus diperhitungkan dalam menentukan bentuk dan dimensi kaison
adalah perhitungan dalam rangka penenggelaman kaison yang bersangkutan.
<ika bentuk dan ukuran kaison sudah ditentukan, perlu diadakan pengontrolan apakah
kaison dapat terbenam tanpa mengalami kesulitan dalam pekerjaan pembebanan, bila
ternyata berat tubuh kaison terlalu ringan, harus dibuat perencanaan lain dengan
mempertebal bagian 9 bagiannya, atau bisa juga dengan memperbesar beban pembenaman.
Oc C O M CFCP
dimana :
F : 7aya penahan geser pada dinding kaison (tebal dibaah dapat dipakai
untuk memperkirakan harga 9 harga ini)
4lat dasar dari kaison terbuka biasanya dibuat dengan menuangkan adukan beton kedalam
dasar kaison setelah tubuh kaison selesai dipasang.
Ketebalan dari plat dasar harus diperhitungkan terhadap besarnya reaksi tanah dasar, berat
tanah8pasir yang diisikan, berat sendiri plat dasar, serta tekanan tanah hidrostatis. 5enurut
pengalaman biasanya ketebalan plat dasar tidak boleh kurang dari % m.
5enurut teori dari teng, ketebalan plat dasar dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut :
t ? +,'+ Ei
Fondasi Kaison | 20
t?
dimana :
? tekanan hidrostatis
? $Q 9 tQc
dimana :
"utting edge adalah bagian ujung dari kaison, melihat posisinya tersebut maka cutting
edge memerlukan perencanaan yang khusus.
5engenai gaya 9 gaya yang bekerja pada cutting edge dapat dilihat seperti pada gambar
dibaah :
O d
$
φ θ
Fondasi Kaison | 21
E
Fig. .++ Forces acting on ell curb hile cutting through clay
? O cos θ
dimana :
O ? E sin θ
$ ? E cos θ
5aka $ ? O cos θ
Dengan gaya 9 gaya tersebut diatas maka dapat direncanakan dimensi cutting edge.
dapun contoh dari macam 9 macam bentuk cutting edge dapat dilihat pada gambar
berikut :
Fondasi Kaison | 22
. &ONTOH EN4HITUN4 KESTA0ILAN FUNDASI KAISON
ntuk memberikan gambaran yang jelas mengenai perhitungan kestabilan fundasi kaison
akan diuraikan contoh soal seperti yang tertera pada gambaran sebagai berikut :
Diketahui : suatu fundasi kaison yang memberi beban luar seperti pada gambar dibaah .
c1, o1, 1
Kp1, KEp1
c2, o2, 2
Kp2, KEp2
c3, o3, 3
Kp3, KEp3
Fondasi Kaison | 23
F6/O 9 "$E@ 4E/7E5 4>E$#@=7= -@B#6#@- F=D-# K#-/=
???????????????????????????????????????????????????????????????
ULAI
B A % A : B , L , N , ,H , L 1 , L 2 ,L 3
B A % A : G 1 , G 2 , G3 , % 1 , % 2 ,% 3 , Q 1 , Q 2 ,Q 3
B A % A : N c 3 , N & 3 , N '3 , Q , S P T 1 ,S P T 2 , S P T 3 ,U
Q !! " 1 / 2 ( QA # G 3$ L3 ) + G 3$ L3
TULIS : Q !!
H I T U N G : K p 1 , K p 2 , Kp 3 , P p 1 , P p 2 , P p 3
T UL I S : P p1 ,P p2 ,P p3
Fondasi Kaison | 24
Fondasi Kaison | 25
B
"/B 67#
Fondasi Kaison | 26
= ? B> B = T> E@#K 6 S=7 B> K> E< 4D K #- /=
5 ? 5/5>= 6E S=7 B>K>E< 4D K#-/=
$ ? 7S 6@>E6 S=7 B>K>E< 4D K#-/=
? B>E@ 4>E -@E= 4=<=7 K#-/=
6 ? 6>BE -#-# K#-/=
B ? 4=<=7 -#-# K#-/=
? 6- D-E K#-/=
K $+ ,K $% ,K $* ? 7 S 4 >7 - 5 >= D@E
KT ? 7S F>7- T>E@#K6
K- ? 7S 4>7- 7>->E
4 ? -@ B>B= 53=D@E
? @#@#K K>E< 4
A ? 6- F>K@#F D-E K#-/=
d ? 6>BE E>K-# D-E K#-/=
UD>B7
/4>= ( ,F#6> ? AD@A )
/4>= ( 1,F#6> ? A$-#6A )
4>5B"= D@
P ? +.*V"*VI="*C 7*VI6*VI=P*C2.&VBVI=7*
P66 ? +.28%.2V(P!7*VI6*)C7*VI6*
OE#@> (1,+2) P66
+2 F/E5@ ( *I,AW $-#6 4>E$#@=7= -@B#6#@- F=D-# K#-/= WA,8
V *I,A !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!X, 8 8
V *I, A K4-#@- DS DK=7 T>E@#K6 S=7 D##<#=K= : , 8
V *I,P66 ? A, F' . % , A t8m%, 8 )
YK4+ ? ( @= ((&!P+8%)8+'2V*.+&))VV%
YK4% ? ( @= ((&.2! P%8%.2)8+'2V,*.+&))VV%
YK4* ? ( @= ((&.2! P*8%.2)8+'2V*.+&))VV%
44+ ? 7#VYK4+VI6+C%.2V"+V-PE@YK4+ CYK4+VP
44% ? 7%VYK4%VI6%C%.2V"%V-PE@YK4% C YK4%V(PC7+VI6+)
44* ? 7*VYK4*VI6*C%.2V"*V-PE@YK4* CYK4*V(PC7+VI6+C7%VI6%)
OE#@> (1,%2) 44+,44%,44*
%2 F/E5@(*I,AK4-#@- DS DK=7 6@>E6 S=7 D##<#=K= :A,8
V +I,A4pl ? A,F'.%, t,8
V +I,A4p% ? A,F'.%, t,8
V +I,A4p* ? A,F'.%, t8)
$ ? %V2.'VBVI6CI=V@=(2.11VP*)
$66 ? $8*.2
OE#@> ( 1,*2 ) $66
*2 F/E5@ (*I,A7S 4>=$= 7>->E S=7 D# #<#=K= ? A,F'.%,A t8m%8)
IK$+ ? 2.+%V(%'V-4@+V(-E@(BVI6VI6+V+22))VV(!*8&.2))
IK$% ? 2.+%V(%'V-4@%V(-PE@(BVI6VI6%V+22))VV(!*8&.2))
IK$* ? 2.+%V(%'V-4@*V(-PE@(BVI6VI6*V+22))VV(!*8&."))
IKT ? 2.&%%V(%'V-4@*)V(-PE@(BVI6V+22)VV(!*8&.2))
IK- ? +8*.2 V IKA.A
OE#@> (1,&2) IK$+,IK$%,IK$*,IKT,IK-
Fondasi Kaison | 27
&2 F/E5@(*I,AK/>F#-#>= E>K-# @=$ D65 E= 5>=D@E:A,8
V *I,AK$# ? A,F'.%,8
V *I,AK$% ? A,F'.%,8
V *I,AK$* ? A,F'.%,88
V *I,AK/>F#-#>= E>K-# @=$ D65 E= T>E@#K6 :A,8
V * I, AK T ? A,F'.%,88
V *I,AK/>F#-#>= 4>7- 7>->E D65 4$ 5>=D@E :A,8
V * I, AK - ? A,F'.%,88)
IK#?I6V(IK$,8%VI6,+CIK$%VI6% ! IK$*VI6*)CIK-V(B!VI6)
IK%?I6V(IK$+8*V(I6,+VV%)CIK$%VI6%V(I6#CI6%8%)CIK$*VI6*V(I6#CI6%)C
Z IK$*VI6*V(I6#CI6%CI6*8%))CIK-V(BVI6)VI6
IK*?I6V(IK$#8&V(I6#VV*)CIK$%8*V(I6%VV*)CIK$*8*V(I6*VV*)CIK$%V(
Z I6#CI6%)VI6+VI6%CIK$*V(I6+CI6%CI6%)V(I6+CI6%)VI6*)CIK-V(BVI6)V(
Z I6VV%)C&8*.2V(I68%V(B8%)VV*)VIKT
OE#@> (1,2) IKl,IK%,IK*
50 F/E5@ (*I,AK/>F#-#>= =@K 5>=7$6@=7 h [ o :A,8
Z*I,AKl ? A,F+%.%,8
Z*I,AK% ? A,F+%.%,8
Z*I,AK* ? A,F+%.%,8)
YFl ? (I5!I$V(I6#8%)VIK%C(I$CI$)VIK*)8
Z (I5!I$V(I6#8%)VIK+C(I$CI$)VIK%)
2 ? (I5!I$V(I6#8%)VIK+C(I$CI$)VIK%)8
Z (IK#VIK*! (IK%VV%))
DS ? (Y$ ! I6#8%)V/
E ? IK-V(Y$!(I6#CI6%CI6*))V/V(BVI6)
IP# ? ((I=C(BVI6V+.2V%.&)!)8(BVI6))CIKTV/
IP% ? ((I=C(BVI6V+.2V%.&)!)8(BVI6))!IKTV/
I4+% ? IK$+V(Y$!I6+) V 2
I4%+ ? IK$%V(Y$!I6+) V 2
I4%% ? IK$%V(Y$!I6+!I6%) V 2
I4*+ ? IK$*V(Y$!I6+!I6%) V 2
I4*% ? IK$*V(Y$!I6l!I6%!I6*) V 2
OE#@> (1,12)Y$%/,DS,E,IP+,IP%,I4+%,I4%+,I4%%,I4*+,I4*%
60 F / E 5 @ ( * I , A D 6 5 = S 4 - @ 4 / @ - # F # - / = : A , 8
Z* I,A h ? A, F'.% , 8 8
Z * I . A - D @ 4 > E 4 # =D $ = K # - / = : , 8
Z * I . A2 ? A, F'.% , 8 8
Z * I . 4 > E 7 > -> E = K # -/ = : X . 8
Z * I . AD S ? A, F'.% , 8 8
Z * I . B > - E = S 7 S 7 > - > E 4 D D - E K # - / = : , 8
Z * I . AE ? A, F'.* , 8 8
Z * I . B > - E = S @> 7 = 7 = @ = $ 4 D D - E K # - / = : . 8
Z * I . AP + ? A, F'.% , 8 8
Z * I . AP % ? A, F'.% , 8 8
Z * I . B > - E = S E > K - # @ = $ 4 D - # - # K # - / = : , 8
Z * I . A4 + % ? A, F'.% , 8 8
Z * I . A4 % + ? A, F'.% , 8 8
Z * I . A4 % % ? A, F'.% , 8 8
Z * I . A4 * + ? A, F'.% , 8 8
Z * I . A4 * % ? A, F'.% , 8 88)
Fondasi Kaison | 28
OE#@> ( 1.+%2 )
'2 # F ( I 4 * + . 6@. 4 4 * ) 7 / @ / 0 2
OE#@> ( 1.+%2 )
02 # F ( E . 6@. $ 6 6 ) 7 / @ / + 2 2
OE#@> ( 1.+%2 )
+ 22 O E#@ > ( 1. ++2 )
++2 F /E 5@ ( *I , 4 > E > = " = = F / = D - # K # - / = 5 = D # 6 K - = K = . )
+%2 F/E5@ (*I,4>E> ="== 4/=D-# @#D K 5=,)
-@/4
>=D
Fondasi Kaison | 29
4pl ? ++,0+ t
4p% ? +3,+1 t
4p* ? %%,'+ t
K$+ ? +2,*2
K$% ? +%,3*
K$* ? +*,21
K+ ? %&2*,3
K% ? &*223,'1
K* ? &+'0'0,22
4ergeseran kaison :
DS ? !,2&
4%+ ? !.+1
4%% ? .*1
4*+ ? .*3
Fondasi Kaison | 30
4*% ? +.+2
I. KESIPULAN
Fondasi Kaison | 31
d u k u n g d a n p e n u r u n a n d a p a t d i p e r h it u n g k a n s e c a ra a m a n .
% . n tu k p e re n ca n aa n f o nd a s i K a is o n d i pe r lu k a n p e n ye l i di k a n t a na h
ya ng b et ul !b et ul t el it i, sebab pe ng uj ian b eb an s ec ar a l an gs un g
di la pa ng an h amp ir t id ak m u n g k in d i l a k uk a n m e n g in g a t ukuran
f u n d a s i b i a s a n y a sa n g a t b e s a r .
* . B eb a n! b eb a n y an g b e ke r ja p a da f o nd a si k a is o n d a pa t b er up a
b e b a n e r t i c a l , b e b a n 6 a t e r a l , m a u p u n m o m e n g u l i n g . - e d a n g k a n
g a ya ! g ay a m e la an a da la h r ea ks i er ti ka l t an ah d ib a ah p on da si ,
g a y a g e s e r t a n a h d i b a a h k a i s o n , d a n r e a k s i e r t i c al l a t e r a l t a n a h p a d a
dinding kaison.
& . n t u k m e r i n g o n t r o l p e l a k s a n a a n p e n e n g e l a m a n k a i s o n d ap at
d i g u n a k a n h y d r a u l i c l e e l c o n t r o l d i b a n t u d e n g a n s i n ar l a s er , s u p a ya
p ela ks a na an tid ak mir in g.
Fondasi Kaison | 32