Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH TENTANG PONDASI KAISON

Disusun Oleh

Nama : Yakobus A.Mause

NPM : 3127/TS/ATK/20

Kls : A

Tugas : pondasi ll

JURUSAN TEKNIK SIPIL


Akademik Teknik Kupang
Tahun ajaran /2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur yang saya panjatkan ke hadirat Tuhan

Yang Maha Esa atas berkat rahmat dan karuniaNya

yang masih memberikan saya kesehatan serta kekuatan

sehingga saya dapat menyelesaikan makalah rekayasa

pondasi II dengan judul “Pondasi Kaison”.

Makalah ini disusun memenuhi tugas mata kuliah

Rekayasa Pondasi II (REKPON II). Dalam makalah

ini, saya membahas atau menjelaskan apa itu pondasi

kaison, apa saja jenis-jenisnya, fungsi pondasi kaison,

hingga proses perencanaan pondasi kaison.

Saya berharap dari hasil deskripsi yang berjudul

“Pondasi Kaison” ini dapat membantu para pembaca

mengetahui teori tentang pondasi kaison.

Saya ucapkan terima kasih dan mohon maaf jika dalam

makalah yang saya susun ini terjadi kesalahan dalam


hal berkata – kata maupun menjelaskan materi yang di

bahas dalam makalah ini. Saya menyadari bahwa

dalam makalah saya ini masih belum sempurna dan

masih perlu di tingkatkan lagi. Oleh karena itu, saya

sangat memerlukan saran dan kritik Anda


.

DAFTAR ISI

Judul ............................................................................................................................... i

Kata Pengantar ................................................................................................................ ii

Daftar Isi ......................................................................................................................... iii

BAB I : PENDAHULUAN ........................................................................................... 1

1.1.Latar Belakang .......................................................................................................... 1


1.2.Tujuan ....................................................................................................................... 1
1.3.Rumusan Masalah .................................................................................................... 2

BAB II : PEMBAHASAN ............................................................................................ 3

2.1. Pengertian Pondasi Kaison ......................................................................................

3 2.2. Jenis – Jenis Pondasi Kaison ...................................................................................

4 2.3. Perbedaan antara Kaison Terbuka dan Kaison Tekanan .........................................

6 2.4. Pemakaian Kaison ...................................................................................................

7 2.5. Perencanaan Pondasi Kaison ...................................................................................

BAB III : PENUTUP .................................................................................................... 11

3.1.Kesimpulan ............................................................................................................... 11
3.2.Saran ......................................................................................................................... 12

BAB I

PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang

Dalam perencanaan fondasi untuk suatu konstruksi dapat digunakan beberapa


macam tipe pondasi, pemilihan pondasi ini didasarkan atas :
 Fungsi bangunan atas ( upper structure) yang akan dipikul oleh pondasi
tersebut.

 Besarnya beban dan beratnya bangunan atas.

 Keadaan tanah di mana bangunan tersebut akan didirikan.

 Berdasarkan tinjauan dari segi ekonomi.

Dari beberapa macam tipe pondasi, salah satu yang dapat digunakan adalah

pondasi tipe kaison yang mana akan dibahas dalam makalah ini.

Pondasi tipe kaison ini muncul karena adanya jenis tanah yang tidak memiliki

daya dukung tanah yang cukup memikul beban berat bangunannya itu sendiri.

Pondasi kaison dapat digunakan untuk tipe bangunan yang cukup besar.

Di India, pondasi kaison sering disebut pondasi sumuran ( well fondation ),

kebanyakan penggunaannya sebagai pondasi jembatan, misalnya pada


jembatan di Howrah yang mempunyai ukuran (24,8 x 55,3 m) dengan

kedalaman 31,4 m.

Di amerika (USA), pondasi kaison juga dipergunakan untuk konstruksi-

konstruksi yang besar, misalnya yang dibuat di San Fransisco Oakland

Bridge, California mempunyai ukuran (29,6 x 60,1 m) dengan kedalaman 73,8

Pondasi kaison dapat dibuat dari bahan baja, kayu, maupun beton bertulang,

namun yang sering dibuat pada dewasa ini adalah dari bahan beton bertulang,

mengingat kemampuan serta kemudahan dari bahan beton bertulang tersebut.

Untuk itu, pada makalah ini akan banyak diuraikan mengenai pondasi kaison

1.2. Tujuan

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan diatas, adapun tujuan

dari makalah ini adalah :

a. Untuk mengetahui pengertian dari pondasi tipe kaison.

b. Untuk mengetahui jenis-jenis pondasi kaison.

c. Untuk mengetahui perbedaan antara kaison terbuka dan kaison tekanan.

d. Untuk mengetahui pemakaian pondasi kaison.

e. Untuk mengetahui bagaimana perencanaan pondasi kaison.

1.3. Rumusan Masalah


Berdasarkan tujuan makalah yang telah dikemukakan diatas ada beberapa

rumusan masalah, yaitu :

a. Apa pengertian pondasi kaison?

b. Apa saja jenis-jenis pondasi kaison?

c. Apa saja perbedaan kaison terbuka dan kaison tekanan?


d. Apa saja pemakaian pondasi kaison?

e. Bagaimana proses perencanaan pembangunan menggunakan pondasi

kaison?

BAB II

PEMBAHASAN

2.1.Pengertian Pondasi Kaison

Kaison adalah suatu fondasi yang terletak pada lapisan tanah yang cukup mampu

untuk menahan beban dan berat suatu konstruksi di atasnya, memasukkan kaison

ke dalam tanah dengan cara mengeluarkan tanah dari dasar kaison, karena berat

sendiri kaison dan adanya beban-beban tambahan (jika diperlukan) maka kaison

dapat terbenam sampai lapisan tanah yang diinginkan.

Pondasi kaison dipergunakan apabila tanah dasar di bawah bangunan tersebut

tidak mempunyai daya dukung ( bearing capacity ) yang cukup untuk memikul

beban dan berat bangunannya sehingga memerlukan kedalaman tertentu supaya

mendapatkan lapisan tanah yang cukup mampu untuk memikul beban dan berat

bangunan yang akan didirikan.

Pondasi kaison ini berfungsi untuk memindahkan atau mentransfer beban-beban

dari konstruksi di atasnya ke lapisan tanah yang lebih dalam yang mempunyai
daya dukung tanah yang cukup mampu untuk memikul beban dan berat dari

konstruksi tersebut.

Cara memasukkan Pondasi kaison ke dalam tanah dengan jalan pengerukan tanah

di bawah kaison sedikit demi sedikit, sehingga dengan berat sendiri pondasi

kaison dan beban-beban yang diberikan, pondasi kaison dapat mencapai

kedalaman yang diinginkan.

2.2.Jenis-Jenis Pondasi Kaison

a. Kaison Terbuka ( Open Caisson)

Prosedur pembuatan kaison terbuka :

Mula-mula bagian dasar kaison dibuat di permukaan tanah dimana bagian

ujung dasar kaison dibuat meruncing supaya mudah memasukkannya ke dalam

tanah. Kemudian penggalian di dalam kaison dimulai, selama penggalian

berlangsung kaison mulai terbenam, ketika bagian atas dari tubuh kaison

mendekati permukaan tanah, unit tubuh kaison yang lain (yang sudah

dipersiapkan) mulai disambungkan.

Kemudian penggalian di dalam kaison diteruskan dan tubuh kaison mulai

terbenam lagi, demikian proses ini berulang-ulang, sehingga kaison mencapai

kedalaman tertentu sesuai dengan perencanaan.

Langkah selanjutnya setelah penengelaman kaison dianggap cukup maka

lantai beton dasar dapat dikerjakan, dan di atas lantai beton dasar diisi
dengan bahan pengisi . Bahan-bahan pengisi ini dapat berupa tanah, pasir

ataupun air.

Setelah bahan pengisi dimasukkan ke dalam lubang kaison sampai penuh,

dibawah dasar beton penutup yang sudah ditetapkan ketinggiannya, maka

lantai beton penutup dapat dikerjakan.

Cara penggalian tanah selama proses penenggelaman kaison umumnya

dilakukan secara basah dengan menggunakan clamsel bucket, yang diangkat

ke permukaan tanah dengan bantuan mesin derek ( crane).

Proses pembuatan kaison terbuka


2.3.Perbedaan antara Kaison Terbuka dan Kaison Tekanan

a. Dipandang dari segi lingkungan


Pada pemakaian fondasi kaison terbuka gangguan pada tanah dan muka air di

sekeliling tempat kerja hampir tidak ada, demikian juga suara bising dapat

ditiadakan.

Sedangkan pada pelaksanaan fondasi kaison tekanan akan sangat

mempengaruhi keadaan air tanah disekitarnya akibat adanya tekanan udara

yang diberikan, sehingga harus diadakan survey terlebih dahulu. Demikian

juga suara bising akibat mesin compresor dan derek akan sangat mengganggu

ketenangan lingkungan, oleh karena itu kurang cocok ditempatkan didaerah

perkotaan.

b. Dipandang dari segi ketepatan waktu

Pada pelaksanaan kaison terbuka, pembenaman tubuh kaison sering tidak

berlangsung mulus seperti yang direncanakan, karena banyak hal yang ssering

timbul dalam penggalian.

Sedangkan pada pelaksanaan kaison tekanan karena adanya ruang kerja

khusus maka pelaksanaan penggalian dapat berlangsung tepat pada waktu

yang direncanakan, sehingga wkatu pelaksanaan dapat dengan mudah

ditentukan sebelumnya.

c. Dipandang dari segi managemen pegawai

Pada pelaksanaan kaison terbuka pengaturan pegawai sama dengan pekerjaan-

pekerjaan biasa dipermukaan tanah, sedangkan pada pelaksanaan kaison

dengan tekanaan memerlukan pengaturan khusus mengenai ketenaga kerjaan

karena pekerjaan itu memang dilakukan dalam ruang kerja dengan tekanan

yang cukup tinggi.

d. Dipandang dari segi cara penggalian


Pada pelaksanaan kaison terbuka biasanya dilakukan penggalian cara basah,

tapi sulit untuk mengatasi hambatan selama penggalian, sehingga kadang-

kadang terjadi kemiringan dari tubuh kaison yang sulit diatasi. Pada

pelaksanaan kaison dengan tekanan hampir tidak ada hambatan selama

penggalian, juga dapat mudah mengatasi kemungkinan kemiringan dari tubuh

kaison. Namun karena menggunakan udara yang bertekanan tinggi maka

memerlukan banyak peralatan, juga kedalaman penggalian biasanya terbatas

hanya sampai +/- 30 m dibawah muka air.

2.4.Pemakaian Pondasi Kaison

Kaison dipakai sebagai pondasi bangunan yang relatif cukup besar, jika dengan

cara pondasi langsung atau dengan penggalian tanah terbuka tidak

memungkinkan, misalnya akibat air yang masuk, longsoran atau lainnya.

Kaison juga digunakan apabila daya dukung tanah (baik vertikal maupun

horizontal) tidak mencukupi pada perencanaan dengan pondasi tiang. Juga dapat

digunakan jika setlement ataupun getaran memegang peranan dalam

pemakaiannya.

Secara rinci pemakaian pondasi kaison dapat digolongkan sebagai berikut :

a. Kaison sebagai bangunan pondasi

misalnya : - fondasi jembatan (pilar dan pangkal jembatan)

◦ fondasi bangunan gedung

◦ fondasi mesin

b. Kaison sebagai bangunan dibawah tanah

misalnya : - Basement bangunan

◦ sumur - sumur tambang


◦ jalan KA dibawah tanah

◦ terowongan dll

c. Kaison sebagai bangunan tembok

misalnya: - dinding dermaga

◦ konstruksi dinding kaison dll.

2.5.Perencanaan Pondasi Kaison

a. Pemilihan Lapisan Pendukung Dan Penggolongan Pondasi Kaison

Untuk merencanakan fondasi kaison perlu diadakan penelitian tanah terlebih

dahulu, sehingga dari data penelitian tersebut dapat ditentukan pada

kedalaman berapa fondasi kaison tersebut akan diletakkan.

Pada pemilihan lapisan tanah pendukung perlu dipertimbangkan bahwa gaya

gesekan antara dinding kaison dan tanah disekeliling tubuh kaison sudah

banyak berkurang akibat pemasukan dari tubuh kaison sudah banyak

berkurang akibat pemasukan dari tubuh kaison itu sendiri ataupun adanya

pelicin yang digunakan untuk mempermudah penenggelaman kaison. Maka

dari itu perencanaan gaya vertikal fondasi kaison sebaiknya hanya didasarkan

atas End bearing capacity, bukan berdasarkan gaya friksi dinding kaison.

Penggolongan fondasi kaison ditinjau dari segi perencanaan dibagi menjadi

dua, yaitu : fondasi kaison dianggap sebagai fundai langsung dan yang lain

fondasi dianggap sebagai kaison.

Fondasi kaison dianggap sebagai fondasi langsung jika kedalaman dari

fondasi lebih kecil dari setengah panjang keliling kaison, sedang fondasi

dianggap sebagai kaison jika kedalaman dari fondasi itu lebih dari setengah

keliling tubuh.
b. Dasar perencanaan

Secara umum perencanaan fondasi kaison harus diperhitungkan terhadap

gaya-gaya luar yang bekerja yaitu gaya vertikal, gaya horizontal dan momen

guling.

Oleh karena itu fondasi kaison harus direncanakan sedemikian rupa sehingga

memenuhi beberapa syarat sebagai berikut :

Kapasitas reaksi tanah maksimum pada dasr kaison tidak boleh melebihi

kapasitas daya dukung tanah vertikal yang diijinkan pada kedudukan tersebut.

Kapasitas reaksi tanah maksimum yang terjadi dibagian luar dinding kaison

tidak boleh melebihi kapasitas daya dukung tanah mendatar yang diijinkan

pada kedudukan tersebut.

Gaya tahanan geser yang terjadi pada dasar kaison tidak boleh melebihi gaya

tahanan geser yang diijinkan yang bekerja diantara dasar kaison dan tanah.

Perlu diperhitungkan pergeseran yang terjadi pada kepala kaison akibat

hubungan dengan bangunan diatasnya.

Perlu diperiksa tegangan pada setiap bagian dari tubuh kaison jangan sampai

melebihi tegangan bahan yang diijinkan .

c. Kapasitas Daya Dukung Tanah Yang Diinginkan

Pada umumnya bentuk dan ukuran fondasi kaison jauh lebih besar jika

dibandingkan dengan fondasi tiang, oleh karena itu tidak mungkin untuk

diadakan test pembebanan (loading test) untuk mendapatkan kapasitas daya

dukung batas secara langsung di lapangan. Maka sebagai dasar perhitungan

kapasitas daya dukung tanah pada fondasi kaison dipergunakan data dari hasil

penelitian tanah, dengan membagi suatu angka keamanan tertentu (biasanya

diambil dari n = 1,5).


d. Perhitungan Stabilitas Pondasi Kaison

Perlu diketahui bahwa pada konstruksi kaison akan bekerja gaya – gaya luar

seperti gaya vertikal, gaya lateral, dan momen. Sedangkan faktor – faktor

yang dapat menahan gaya luar tersebut adalah : reaksi vertikal tanah, gaya

penahan geser dari tanah di bawah kaison, gaya penahan geser lateral dan

vertikal di sisi tubuh kaison. Faktor – faktor penahan ini sangat tergantung

pada bentuk dan ukuran kaison.

Dengan menganggap bahwa tanah fondasi merupakan pegas yang memiliki

momen seperti bahan yang elastis, maka pegas ini dinamakan koefisian reaksi

tanah, yang dapat diperoleh dari modulus perubahan bentuk ( deformasi )

tanah fondasi. Berdasarkan koefisian reaksi tanah ini, besarnya reaksi dan

pergesaran tanah fondasi dapat dihitung dengan mengingat kesetimbangan

antara beban yang bekerja dan tahanan pada tanah fondasi.

Dengan mengetahui tegangan yang terjadi pada setiap posisi tidak boleh

melebihi kapasitas daya dukung masing – masing tanah fondasi, maka analisa

kestabilan fondasi kaison dapat

e. Menentukan Bentuk dan Fungsi Pondasi Kaison

Ada bermacam-macam bentuk yang dapat digunakan sebagai pondasi kaison,

namun pada prinsipnya hanya ada tiga bentuk dasar yaitu :

bentuk lingkaran, bentuk bulat telor, dan bentuk persegi panjang.

Pada umumnya pemilihan bentuk fundasi kaison menyesuaikan bentuk

bangunan diatasnya, misalnya untuk bangunan gedung yang mempunyai

bentuk dasar segi empat, maka bentuk fundasi kaison juga segi empat .

sedang jika bentuk bangunan diatasnya berbentuk bulat telor, seperti pada

pilar jembatan maka bentuk fundasi kaison juga dibuat bulat telor.
Selain itu dalam memilih bentuk dasar pondasi kaison perlu dipertimbangkan

hal – hal sebagai berukut :

 Bila dipakai mesin penggali, bentuk lingkaran dan bentuk bulat telor lebih

cocok, sebab tidak mempunyai sudut, sehingga dengan mudah mesin penggali

itu memutar ke segala arah.

 Bentuk segi empat pada umumnya mudah dibuat, sehingga pelaksanaannya

bisa lebih cepat.

 Kestabilan pada saat penenggelaman, bentuk segi empat lebih mudah

mengontrolnya dibanding bulat telor dan lingkaran.

 Dipandang dari bentuk konstruksi bentuk lingkaran dan bulat telor lebih

kuat menahan gaya lateral, karena dapat mentransfer gaya kearah lengkung,

sehingga konstruksi kaison dapat lebih hemat.


BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil deskripsi yang telah dikemukakan diatas, saya dapat

menyimpulkan bahwa salah satu tujuan dari pondasi kaison adalah untuk

mentransfer beban-beban yang besar dari bangunan atas ke lapisan tanah yang

cukup mampu menahan beban-beban tersebut, sehingga kapasitas daya dukung

dan penurunan dapat diperhitungkaan secara aman. Untuk perencanaan

pondasi kaison diperlukan penyelidikan tanah yang betul-betul teliti, sebab

pengujian beban secara langsung di lapangan hampir tidak mungkin dilakukan

mengingat ukuran pondasi biasanya sangat besar.

3.2. Saran

Dari hasil deskripsi saya dapat menyarankan ketika menyusun sebuah

makalah kita perlu mencari informasi dari berbagai sumber agar kita dapat

memahami dan mengerti lebih luas tentang materi yang kita cari.

Anda mungkin juga menyukai