Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH REKAYASA PONDASI II

PONDASI KAISON

Dosen Pembimbing :
FADHILA FIRDAUSA, ST., M. ENG

Disusun oleh :
SALMA (16100061.P)

FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS PROF. DR. HAZAIRIN, SH BENGKULU
2017
KATA PENGANTAR

Puji syukur yang saya panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat rahmat
dan karuniaNya yang masih memberikan saya kesehatan serta kekuatan sehingga saya
dapat menyelesaikan makalah rekayasa pondasi II dengan judul Pondasi Kaison.

Makalah ini disusun memenuhi tugas mata kuliah Rekayasa Pondasi II (REKPON
II). Dalam makalah ini, saya membahas atau menjelaskan apa itu pondasi kaison, apa saja
jenis-jenisnya, fungsi pondasi kaison, hingga proses perencanaan pondasi kaison.

Saya berharap dari hasil deskripsi yang berjudul Pondasi Kaison ini dapat
membantu para pembaca mengetahui teori tentang pondasi kaison.

Saya ucapkan terima kasih dan mohon maaf jika dalam makalah yang saya susun ini
terjadi kesalahan dalam hal berkata kata maupun menjelaskan materi yang di bahas
dalam makalah ini. Saya menyadari bahwa dalam makalah saya ini masih belum sempurna
dan masih perlu di tingkatkan lagi. Oleh karena itu, saya sangat memerlukan saran dan
kritik Anda.

Bengkulu, September 2017

SALMA

ii | Rekayasa Pondasi II (Pondasi Kaison)


DAFTAR ISI

Judul ............................................................................................................................... i

Kata Pengantar................................................................................................................ ii

Daftar Isi ......................................................................................................................... iii

BAB I : PENDAHULUAN ........................................................................................... 1

1.1.Latar Belakang.......................................................................................................... 1
1.2.Tujuan ....................................................................................................................... 1
1.3.Rumusan Masalah .................................................................................................... 2

BAB II : PEMBAHASAN ............................................................................................ 3

2.1. Pengertian Pondasi Kaison ...................................................................................... 3


2.2. Jenis Jenis Pondasi Kaison ................................................................................... 4
2.3. Perbedaan antara Kaison Terbuka dan Kaison Tekanan ......................................... 6
2.4. Pemakaian Kaison ................................................................................................... 7
2.5. Perencanaan Pondasi Kaison ................................................................................... 8

BAB III : PENUTUP .................................................................................................... 11

3.1.Kesimpulan ............................................................................................................... 11
3.2.Saran ......................................................................................................................... 11

iii | Rekayasa Pondasi II (Pondasi Kaison)


BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Dalam perencanaan fondasi untuk suatu konstruksi dapat digunakan beberapa
macam tipe pondasi, pemilihan pondasi ini didasarkan atas :
Fungsi bangunan atas (upper structure) yang akan dipikul oleh pondasi tersebut.
Besarnya beban dan beratnya bangunan atas.
Keadaan tanah di mana bangunan tersebut akan didirikan.
Berdasarkan tinjauan dari segi ekonomi.
Dari beberapa macam tipe pondasi, salah satu yang dapat digunakan adalah
pondasi tipe kaison yang mana akan dibahas dalam makalah ini.
Pondasi tipe kaison ini muncul karena adanya jenis tanah yang tidak memiliki
daya dukung tanah yang cukup memikul beban berat bangunannya itu sendiri. Pondasi
kaison dapat digunakan untuk tipe bangunan yang cukup besar.
Di India, pondasi kaison sering disebut pondasi sumuran (well fondation),
kebanyakan penggunaannya sebagai pondasi jembatan, misalnya pada jembatan di
Howrah yang mempunyai ukuran (24,8 x 55,3 m) dengan kedalaman 31,4 m.
Di amerika (USA), pondasi kaison juga dipergunakan untuk konstruksi-konstruksi
yang besar, misalnya yang dibuat di San Fransisco Oakland Bridge, California
mempunyai ukuran (29,6 x 60,1 m) dengan kedalaman 73,8 m.
Pondasi kaison dapat dibuat dari bahan baja, kayu, maupun beton bertulang,
namun yang sering dibuat pada dewasa ini adalah dari bahan beton bertulang,
mengingat kemampuan serta kemudahan dari bahan beton bertulang tersebut. Untuk
itu, pada makalah ini akan banyak diuraikan mengenai pondasi kaison dari bahan beton
bertulang.

1.2. Tujuan
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan diatas, adapun tujuan dari
makalah ini adalah :
a. Untuk mengetahui pengertian dari pondasi tipe kaison.
b. Untuk mengetahui jenis-jenis pondasi kaison.

1 | Rekayasa Pondasi II (Pondasi Kaison)


c. Untuk mengetahui perbedaan antara kaison terbuka dan kaison tekanan.
d. Untuk mengetahui pemakaian pondasi kaison.
e. Untuk mengetahui bagaimana perencanaan pondasi kaison.

1.3. Rumusan Masalah


Berdasarkan tujuan makalah yang telah dikemukakan diatas ada beberapa rumusan
masalah, yaitu :
a. Apa pengertian pondasi kaison?
b. Apa saja jenis-jenis pondasi kaison?
c. Apa saja perbedaan kaison terbuka dan kaison tekanan?
d. Apa saja pemakaian pondasi kaison?
e. Bagaimana proses perencanaan pembangunan menggunakan pondasi kaison?

2 | Rekayasa Pondasi II (Pondasi Kaison)


BAB II
PEMBAHASAN

2.1.Pengertian Pondasi Kaison


Kaison adalah suatu fondasi yang terletak pada lapisan tanah yang cukup mampu
untuk menahan beban dan berat suatu konstruksi di atasnya, memasukkan kaison ke
dalam tanah dengan cara mengeluarkan tanah dari dasar kaison, karena berat sendiri
kaison dan adanya beban-beban tambahan (jika diperlukan) maka kaison dapat
terbenam sampai lapisan tanah yang diinginkan.
Pondasi kaison dipergunakan apabila tanah dasar di bawah bangunan tersebut tidak
mempunyai daya dukung (bearing capacity) yang cukup untuk memikul beban dan
berat bangunannya sehingga memerlukan kedalaman tertentu supaya mendapatkan
lapisan tanah yang cukup mampu untuk memikul beban dan berat bangunan yang akan
didirikan.
Pondasi kaison ini berfungsi untuk memindahkan atau mentransfer beban-beban
dari konstruksi di atasnya ke lapisan tanah yang lebih dalam yang mempunyai daya
dukung tanah yang cukup mampu untuk memikul beban dan berat dari konstruksi
tersebut.
Cara memasukkan Pondasi kaison ke dalam tanah dengan jalan pengerukan tanah
di bawah kaison sedikit demi sedikit, sehingga dengan berat sendiri pondasi kaison dan
beban-beban yang diberikan, pondasi kaison dapat mencapai kedalaman yang
diinginkan.

3 | Rekayasa Pondasi II (Pondasi Kaison)


2.2.Jenis-Jenis Pondasi Kaison
a. Kaison Terbuka (Open Caisson)
Prosedur pembuatan kaison terbuka :
Mula-mula bagian dasar kaison dibuat di permukaan tanah dimana bagian ujung
dasar kaison dibuat meruncing supaya mudah memasukkannya ke dalam tanah.
Kemudian penggalian di dalam kaison dimulai, selama penggalian berlangsung
kaison mulai terbenam, ketika bagian atas dari tubuh kaison mendekati permukaan
tanah, unit tubuh kaison yang lain (yang sudah dipersiapkan) mulai disambungkan.
Kemudian penggalian di dalam kaison diteruskan dan tubuh kaison mulai terbenam
lagi, demikian proses ini berulang-ulang, sehingga kaison mencapai kedalaman
tertentu sesuai dengan perencanaan.
Langkah selanjutnya setelah penengelaman kaison dianggap cukup maka lantai
beton dasar dapat dikerjakan, dan di atas lantai beton dasar diisi dengan bahan
pengisi . Bahan-bahan pengisi ini dapat berupa tanah, pasir ataupun air.
Setelah bahan pengisi dimasukkan ke dalam lubang kaison sampai penuh, dibawah
dasar beton penutup yang sudah ditetapkan ketinggiannya, maka lantai beton
penutup dapat dikerjakan.
Cara penggalian tanah selama proses penenggelaman kaison umumnya dilakukan
secara basah dengan menggunakan clamsel bucket, yang diangkat ke permukaan
tanah dengan bantuan mesin derek (crane).
Proses pembuatan kaison terbuka

4 | Rekayasa Pondasi II (Pondasi Kaison)


b. Kaison Tekanan (Pneumatic Caisson)
Prosedur pembuatan kaison tekanan :
Konstruksi tubuh kaison tekanan pada prinsipnya sama dengan tubuh kaison
terbuka, tetapi pada cara dengan tekanan ini memerlukan ruang kerja khusus pada
ujung kaison, dengan memasang sekat/langit-langit setinggi 1,8 2,0 m dari ujung
kaison. Kemudian ke dalam ruang kerja dimasukkan udara bertekanan yang sama
dengan tekanan air tanah, hal ini untuk mencegah supaya air tidak membanjiri
ruang kerja tersebut, sehingga dalam ruang kerja tersebut dapat dengan mudah
diadakan diadakan penggalian tanah, baik dengan tenaga manusia maupun dengan
mesin. Pada kaison tekanan selain diperlukan ruang kerja, juga harus dilengkapi
dengan corong dan pintu udara untuk keluar-masuk para pekerja, juga sebagai jalan
mengeluarkan tanah galian. Setelah penurunan kaison mencapai kedalaman yang
dikehendaki, maka dalam ruang kerja dapat dituangkan beton cor sebagai lantai
beton dasar. Proses pemberian bahan pengisi dan pembuatan beton penutup pada
prinsipnya sama dengan pembuatan kaison terbuka.
Proses pembuatan kaison tekanan

5 | Rekayasa Pondasi II (Pondasi Kaison)


2.3.Perbedaan antara Kaison Terbuka dan Kaison Tekanan
a. Dipandang dari segi lingkungan
Pada pemakaian fondasi kaison terbuka gangguan pada tanah dan muka air di
sekeliling tempat kerja hampir tidak ada, demikian juga suara bising dapat
ditiadakan.
Sedangkan pada pelaksanaan fondasi kaison tekanan akan sangat mempengaruhi
keadaan air tanah disekitarnya akibat adanya tekanan udara yang diberikan,
sehingga harus diadakan survey terlebih dahulu. Demikian juga suara bising akibat
mesin compresor dan derek akan sangat mengganggu ketenangan lingkungan, oleh
karena itu kurang cocok ditempatkan didaerah perkotaan.
b. Dipandang dari segi ketepatan waktu
Pada pelaksanaan kaison terbuka, pembenaman tubuh kaison sering tidak
berlangsung mulus seperti yang direncanakan, karena banyak hal yang ssering
timbul dalam penggalian.
Sedangkan pada pelaksanaan kaison tekanan karena adanya ruang kerja khusus
maka pelaksanaan penggalian dapat berlangsung tepat pada waktu yang
direncanakan, sehingga wkatu pelaksanaan dapat dengan mudah ditentukan
sebelumnya.
c. Dipandang dari segi managemen pegawai
Pada pelaksanaan kaison terbuka pengaturan pegawai sama dengan pekerjaan-
pekerjaan biasa dipermukaan tanah, sedangkan pada pelaksanaan kaison dengan
tekanaan memerlukan pengaturan khusus mengenai ketenaga kerjaan karena
pekerjaan itu memang dilakukan dalam ruang kerja dengan tekanan yang cukup
tinggi.
d. Dipandang dari segi cara penggalian
Pada pelaksanaan kaison terbuka biasanya dilakukan penggalian cara basah, tapi
sulit untuk mengatasi hambatan selama penggalian, sehingga kadang-kadang terjadi
kemiringan dari tubuh kaison yang sulit diatasi. Pada pelaksanaan kaison dengan
tekanan hampir tidak ada hambatan selama penggalian, juga dapat mudah
mengatasi kemungkinan kemiringan dari tubuh kaison. Namun karena
menggunakan udara yang bertekanan tinggi maka memerlukan banyak peralatan,
juga kedalaman penggalian biasanya terbatas hanya sampai +/- 30 m dibawah muka
air.

6 | Rekayasa Pondasi II (Pondasi Kaison)


2.4.Pemakaian Pondasi Kaison
Kaison dipakai sebagai pondasi bangunan yang relatif cukup besar, jika dengan
cara pondasi langsung atau dengan penggalian tanah terbuka tidak memungkinkan,
misalnya akibat air yang masuk, longsoran atau lainnya.
Kaison juga digunakan apabila daya dukung tanah (baik vertikal maupun
horizontal) tidak mencukupi pada perencanaan dengan pondasi tiang. Juga dapat
digunakan jika setlement ataupun getaran memegang peranan dalam pemakaiannya.
Secara rinci pemakaian pondasi kaison dapat digolongkan sebagai berikut :
a. Kaison sebagai bangunan pondasi
misalnya : - fondasi jembatan (pilar dan pangkal jembatan)

fondasi bangunan gedung

fondasi mesin

b. Kaison sebagai bangunan dibawah tanah


misalnya : - Basement bangunan

sumur - sumur tambang

jalan KA dibawah tanah

terowongan dll

c. Kaison sebagai bangunan tembok

misalnya: - dinding dermaga

konstruksi dinding kaison dll.

7 | Rekayasa Pondasi II (Pondasi Kaison)


2.5.Perencanaan Pondasi Kaison
a. Pemilihan Lapisan Pendukung Dan Penggolongan Pondasi Kaison
Untuk merencanakan fondasi kaison perlu diadakan penelitian tanah terlebih
dahulu, sehingga dari data penelitian tersebut dapat ditentukan pada kedalaman
berapa fondasi kaison tersebut akan diletakkan.
Pada pemilihan lapisan tanah pendukung perlu dipertimbangkan bahwa gaya
gesekan antara dinding kaison dan tanah disekeliling tubuh kaison sudah banyak
berkurang akibat pemasukan dari tubuh kaison sudah banyak berkurang akibat
pemasukan dari tubuh kaison itu sendiri ataupun adanya pelicin yang digunakan
untuk mempermudah penenggelaman kaison. Maka dari itu perencanaan gaya
vertikal fondasi kaison sebaiknya hanya didasarkan atas End bearing capacity,
bukan berdasarkan gaya friksi dinding kaison.
Penggolongan fondasi kaison ditinjau dari segi perencanaan dibagi menjadi dua,
yaitu : fondasi kaison dianggap sebagai fundai langsung dan yang lain fondasi
dianggap sebagai kaison.
Fondasi kaison dianggap sebagai fondasi langsung jika kedalaman dari fondasi
lebih kecil dari setengah panjang keliling kaison, sedang fondasi dianggap sebagai
kaison jika kedalaman dari fondasi itu lebih dari setengah keliling tubuh.
b. Dasar perencanaan
Secara umum perencanaan fondasi kaison harus diperhitungkan terhadap gaya-gaya
luar yang bekerja yaitu gaya vertikal, gaya horizontal dan momen guling.
Oleh karena itu fondasi kaison harus direncanakan sedemikian rupa sehingga
memenuhi beberapa syarat sebagai berikut :
Kapasitas reaksi tanah maksimum pada dasr kaison tidak boleh melebihi kapasitas
daya dukung tanah vertikal yang diijinkan pada kedudukan tersebut.
Kapasitas reaksi tanah maksimum yang terjadi dibagian luar dinding kaison tidak
boleh melebihi kapasitas daya dukung tanah mendatar yang diijinkan pada
kedudukan tersebut.
Gaya tahanan geser yang terjadi pada dasar kaison tidak boleh melebihi gaya
tahanan geser yang diijinkan yang bekerja diantara dasar kaison dan tanah.
Perlu diperhitungkan pergeseran yang terjadi pada kepala kaison akibat hubungan
dengan bangunan diatasnya.
Perlu diperiksa tegangan pada setiap bagian dari tubuh kaison jangan sampai
melebihi tegangan bahan yang diijinkan.

8 | Rekayasa Pondasi II (Pondasi Kaison)


c. Kapasitas Daya Dukung Tanah Yang Diinginkan
Pada umumnya bentuk dan ukuran fondasi kaison jauh lebih besar jika
dibandingkan dengan fondasi tiang, oleh karena itu tidak mungkin untuk diadakan
test pembebanan (loading test) untuk mendapatkan kapasitas daya dukung batas
secara langsung di lapangan. Maka sebagai dasar perhitungan kapasitas daya
dukung tanah pada fondasi kaison dipergunakan data dari hasil penelitian tanah,
dengan membagi suatu angka keamanan tertentu (biasanya diambil dari n = 1,5).
d. Perhitungan Stabilitas Pondasi Kaison
Perlu diketahui bahwa pada konstruksi kaison akan bekerja gaya gaya luar seperti
gaya vertikal, gaya lateral, dan momen. Sedangkan faktor faktor yang dapat
menahan gaya luar tersebut adalah : reaksi vertikal tanah, gaya penahan geser dari
tanah di bawah kaison, gaya penahan geser lateral dan vertikal di sisi tubuh kaison.
Faktor faktor penahan ini sangat tergantung pada bentuk dan ukuran kaison.
Dengan menganggap bahwa tanah fondasi merupakan pegas yang memiliki momen
seperti bahan yang elastis, maka pegas ini dinamakan koefisian reaksi tanah, yang
dapat diperoleh dari modulus perubahan bentuk ( deformasi ) tanah fondasi.
Berdasarkan koefisian reaksi tanah ini, besarnya reaksi dan pergesaran tanah
fondasi dapat dihitung dengan mengingat kesetimbangan antara beban yang bekerja
dan tahanan pada tanah fondasi.
Dengan mengetahui tegangan yang terjadi pada setiap posisi tidak boleh melebihi
kapasitas daya dukung masing masing tanah fondasi, maka analisa kestabilan
fondasi kaison dapat
e. Menentukan Bentuk dan Fungsi Pondasi Kaison
Ada bermacam-macam bentuk yang dapat digunakan sebagai pondasi kaison,
namun pada prinsipnya hanya ada tiga bentuk dasar yaitu :
bentuk lingkaran, bentuk bulat telor, dan bentuk persegi panjang.
Pada umumnya pemilihan bentuk fundasi kaison menyesuaikan bentuk bangunan
diatasnya, misalnya untuk bangunan gedung yang mempunyai bentuk dasar segi
empat, maka bentuk fundasi kaison juga segi empat . sedang jika bentuk bangunan
diatasnya berbentuk bulat telor, seperti pada pilar jembatan maka bentuk fundasi
kaison juga dibuat bulat telor.

9 | Rekayasa Pondasi II (Pondasi Kaison)


Selain itu dalam memilih bentuk dasar pondasi kaison perlu dipertimbangkan hal
hal sebagai berukut :
Bila dipakai mesin penggali, bentuk lingkaran dan bentuk bulat telor lebih
cocok, sebab tidak mempunyai sudut, sehingga dengan mudah mesin
penggali itu memutar ke segala arah.
Bentuk segi empat pada umumnya mudah dibuat, sehingga pelaksanaannya
bisa lebih cepat.
Kestabilan pada saat penenggelaman, bentuk segi empat lebih mudah
mengontrolnya dibanding bulat telor dan lingkaran.
Dipandang dari bentuk konstruksi bentuk lingkaran dan bulat telor lebih
kuat menahan gaya lateral, karena dapat mentransfer gaya kearah lengkung,
sehingga konstruksi kaison dapat lebih hemat.

10 | Rekayasa Pondasi II (Pondasi Kaison)


BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil deskripsi yang telah dikemukakan diatas, saya dapat


menyimpulkan bahwa salah satu tujuan dari pondasi kaison adalah untuk mentransfer
beban-beban yang besar dari bangunan atas ke lapisan tanah yang cukup mampu
menahan beban-beban tersebut, sehingga kapasitas daya dukung dan penurunan dapat
diperhitungkaan secara aman. Untuk perencanaan pondasi kaison diperlukan
penyelidikan tanah yang betul-betul teliti, sebab pengujian beban secara langsung di
lapangan hampir tidak mungkin dilakukan mengingat ukuran pondasi biasanya sangat
besar.

3.2. Saran

Dari hasil deskripsi saya dapat menyarankan ketika menyusun sebuah makalah
kita perlu mencari informasi dari berbagai sumber agar kita dapat memahami dan
mengerti lebih luas tentang materi yang kita cari.

11 | Rekayasa Pondasi II (Pondasi Kaison)

Anda mungkin juga menyukai