Indeks pemampatan yang digunakan untuk menghitung besarnya penurunan yang terjadi
dilapangan sebagai akibat dari konsolidasi dapat ditentukan dari kurva yang menunjukkan
hubungan antara angka pori dan tekanan yang didapat dari uji konsolidasi di laboratorium.
1. Indeks pemuaian
Indeks pemuaian adalah lebih kecil daripada indeks pemampatan dan biasanya
dapat ditentukan dilaboratorium, pada umumnya. Batas cair, batas plastis, indeks
pemampatan, dan indeks pemuaian untuk tanah yang masih belum rusak strukturnya
2. Penurunan yang mengkibatkan oleh konsolidasi sekunder.
Pada akhir dari konsolidasi primer, penurunan masih tetap terjadi sebagai akibat
dari penyesuaian plastis butiran tanah. Tahap konsolidasi ini dinamakan konsolidasi
sekunder. Selama konsolidasi sekunder berlangsung, kurva hubungan antara deformasi
dan log waktu adalah merupakan garis lurus. Variasi dari angka pori dan waktu untuk
suatu penambahan beban akan sama. Indeks pemampatan sekunder dapat didefinisikan
sebagai.
Indeks pemampatan (Cc) adalah kemiringan dari bagian lurus graffik e-log p. Untuk dua
titik yang terletak padaa bagian lurus dari grafik
C c=
e 1e 2
e1e2
e
=
=
log p ' log p2log p1
p
log 2
p1
( )
Tinjauan suatu lapisan lempung jenuh dengan tebal H dan luasan penampang melintang A
serta tekanan efektif overburden rata-rata sebesar Po. Disebabkan oleh penambahan tekanan
sebesar p, dianggaplah penurunan konsolidasi primer yang terjadi adalah sebesar S. Gambar
2.10 menjelaskan kasus penurunan tersebut.
dimana V0 dan V1 berturut-turut adalah volume awal dan volume akhir. Tetapi perubahan
volume sama dengan perubahan volume pori, Vv . Jadi:
Dimana Vv0 dan Vv1 berturut-turut adalah volume awal dan volume akhir dari pori. Dari definisi
angka pori didapat rumus:
dimana eo = angka pori awal pada saat volume tanah sama dengan Vo. Jadi dari persamaanpersamaan di atas maka akan di dapatkan:
dimana Cc=kemiringan kurva e versus log P dan didefinisikan sebagai indeks pemampatan
(compression index). Masukkan dua persamaan diatas yang didapat adalah:
Untuk suatu lapisan lempung yang tebal, adalah lebih teliti bila lapisan tanah tersebut
dibagi menjadi beberapa sub-lapisan dan perhitungan penurunan dilakukan secara terpisah untuk
tiap-tiap sub-lapisan. Jadi, penurunan total dari seluruh lapisan tersebut adalah:
dimana:
S
= Penurunan total
Hi
= sub lapisan i
Poi
Pi
Keadaan ini dapat dibuktikan di laboratorium dengan cara membebani contoh tanah
melebihi tekanan overburden maksimumnya, lalu beban tersebut diangkat dan diberikan lagi.
Keadaan ini mengarahkan kita kepada dua definisi dasar yang didasarkan pada sejarah
tegangan:
1) Terkonsolidasi secara normal, dimana tekanan efektif overburden pada saat ini adalah
merupakan tekanan maksimum yang pernah dialami oleh tanah itu.
2) Terlalu terkonsolidasi, dimana tekanan efektif overburden pada saat ini adalah lebih kecil
dari tekanan yang pernah dialami tanah itu sebelumnya. Tekanan efektif overburden maksimum
yang pernah dialami sebelumnya dinamakan tekanan tekanan prakonsolidasi.