Anda di halaman 1dari 26

TEGANGAN EFEKTIF

CONTOH SOAL DAN PENYELESAIAN


Suatu lapisan tanah berbutir di lapangan ditunjukkan dalam gambar.
Gambarlah variasi antara tegangan total, tekanan air pori, dan tegangan efektif
dengan kedalaman. Untuk tanah berbutir, diketahui e = 0,5 dan GS (berat
spesifik) = 2,65.
PERHITUNGAN BERAT VOLUME TANAH
Lapisan tanah a – b
Gs g w 2,65 x 9,81
g dry = = = 17,331 kN / m 3
1+ e 1+ 0,50
Lapisan tanah b –c
(Gs + S.e)gw [2,65 + (0,50x0,50)]9,81
g moist = = = 18,966 kN / m 3
1+ e 1+ 0,50
Lapisan tanah c –d
(Gs + S.e)gw [2,65 + (1x0,50)]9,81
g sat = = = 20,601 kN / m 3
1+ e 1+ 0,50
PERHITUNGAN TEGANGAN
Titik Tegangan total, s Tegangan air pori, u Tegangan efektif, s „
(kN/m2) (kN/m2) (kN/m2)
Titik a 0 0 0
Titik b 2 X 17,331 Sedikit di atas titik b = 0 34,662
= 34,662 Sedikit di bawah titik b 39,567
= - 0,50 x 9,81 x 1
= - 4,905
Titik c 34,662 + (1 x 18,996) 0 53,658
= 53,658
Titik d 53,658 + (2 x 20,601) 2 x 9,81 = 19,62 75,240
= 94,860
PENYELESAIAN SOAL – 1 (Lanjutan.....)
GAMBAR TEGANGAN TOTAL, TEGANGAN AIR PORI DAN TEGANGAN EFEKTIF
Lapisan tanah lempung setebal 6 m, diapit oleh dua lapisan kerikil.
Tebal lapisan kerikil sebelah atas lempung 6 m. Muka air tanah terletak
2 m di bawah permukaan kerikil. Diketahui:
Ò kerikil : n = 0,35; GS = 2,66
Ò lempung : gsat = 15,70 kN/m3.

a. Tentukan tegangan efektif pada sisi atas dan bawah dari lapisan
lempung.
b. Bila muka air tanah turun mendadak sebesar 3 m dari muka air
sebelumnya, hitung tegangan total dan tegangan efektif pada sisi
atas dan bawah lapisan lempung untuk waktu jangka pendek dan
jangka panjang.
c. Gambarkan diagram tegangan yang menunjukkan perubahan
besarnya tegangan efektif dari jangka pendek ke jangka penjang
Menghitung besarnya gsat dan gd dari lapisan kerikil
n 0,35
e= = = 0,54
1- n 1- 0,35
Gs g w 2,66 x 9,81
gd = = = 16,95 kN / m 3
1+ e 1+ 0,54
(Gs + e)gw (2,66 + 0,54)x9,81
g sat = = = 20,38 kN / m 3
1+ e 1+ 0,54
(a) Keadaan sebelum penurunan muka air tanah.
Ò Pada sisi atas lapisan lempung (titik A) :

sA = ( 2 x 16,95 ) + ( 4 x 20,38) = 115,42 kN/m2


sA‟= sA - uA = 115,42 - (4 x 9,81) = 76,18 kN/m2
Ò Pada sisi bawah lapisan lempung (titik B)

sB = (115,42 ) + ( 6 x 15,70) = 209,62 kN/m2


sB‟= sB - uB = 209,62 - (10 x 9,81) = 111,52 kN/m2
(b) Keadaan sesudah penurunan muka air
(i) Untuk jangka waktu pendek atau kondisi tak terdrainase (undrained).
Ò Dalam jangka waktu pendek, akibat adanya penurunan muka air tanah
pada lapisan kerikil, terjadi tambahan beban oleh berat lapisan kerikil
yang semula terendam air menjadi tidak terendam.
Ò Tekanan air pori mula-mula pada titik A sebesar uA = 4 x gW = 39,24
kN/m2 dan pada titik B sebesar uB = (4 + H2) gW = 98,1 kN/m2, akan
turun berangsur-angsur sampai mencapai tekanan pori yang baru,
yaitu pada kondisi setelah muka air turun 3 m (yaitu: uA = 9,81 kN/m2
dan uB = 68,67 kN/m2).
Ò Waktu yang dibutuhkan untuk penurunan tekanan air pori sebagai
akibat menghamburnya air keluar dari lapisan lempung ke lapisan
kerikil, memerlukan waktu yang lama. Hal ini disebabkan oleh
permeabilitas tanah lempung yang sangat kecil. Oleh karena itu,
dalam jangka waktu yang pendek atau waktu t = 0, relatif belum ada
penghamburan tekanan air pori dari lapisan lempung. Karena ada
tambahan beban dari lapisan kerikil akibat penurunan air, maka
tekanan air pori pada tanah lempung akan bertambah sebesar
tambahan beban.
Ò Sehingga pada jangka pendek tekanan air pori pada tanah lempung akan
sebesar :
uAtotal = uA + Ds' dan uBtotal = uB + Ds'
dengan Ds„ adalah tambahan tegangan oleh lapisan kerikil dari kondisi
terendam menjadi tidak terendam.
Ò Jadi, dalam jangka pendek kondisi pembebanan identik dengan pembebanan
pada kondisi tak terdrainase (undrained), yaitu tegangan efektif tetap atau
tidak berubah, karena tambahan tekanan akibat beban akan sama dengan
tambahan tekanan air pori (Du = Ds').
Ò Untuk menghitung besarnya tambahan tegangan, ditinjau tegangan efektif
pada titik A.
Ò Telah dihitung tegangan efektif pada titik A mula-mula sA' = 76,18 kN/m2.
Setelah penurunan muka air sedalam 3 meter:
DsA' = 1 - (20,38 - 9,81) + 5 x 16,95 = 95,32 kN/m2.
Ò Selisih tegangan efektif :
DsA' = 95,32 - 76,18 = 19,14 kN/m2.
Ò Jadi, segera setelah penurunan muka air, akan terjadi tambahan tekanan
air pori sebesar Du = DsA„ = 19,14 kN/m2.
Ò Tegangan total pada titik A (dengan sA' = 76,18 kN/m2), adalah :
sA = sA' + (uo + Du) =76,18 + [(4x 9,81)+19,14] = 134,56 kN/m2
Ò Tegangan total pada titik B ( dengan sB' = 111,52 kN/m 2) :
sB = sB' + (uo + Du) =111,52+ [(10 x9,81)+19,14] = 228,76 kN/m2
(ii) Untuk kondisi jangka panjang atau kondisi terdrainase (drained),
Ò Dianggap kelebihan tekanan air pori nol. Pada keadaan ini, tekanan air pori
sama dengan tekanan hidrostatis, yaitu tekanan air sebesar tinggi muka air
tanahnya.
Ò pada titik A:
sA = 5 gd + 1 gsat = (5 x 16,95) + (1 x 20,38) = 105,13 kN/m2
uA = 1 gw= 1 x 9,81 = 9,81 kN/m2
sA' = sA - uA = 105,13 - 9,81 = 95,32 kN/m2
Ò pada titik B:
sB = sA + H2 gsat = 105,13 + (6 x 15,70) = 199,33 kN/m2
uB = 7 gW = 7 x 9,81 = 68,67 kN/m2
sB' = sB - uB = 199,33 - 68,67 = 130,66 kN/m2
Gambar diagram tegangan
(a) Kondisi awal sebelum muka air turun
(b) Kondisi jangka pendek setelah muka air turun
(c) Kondisi jangka panjang setelah muka air turun
Lapisan tanah lempung setebal 7 m terletak di atas lapisan tanah pasir setebal 4 m.
Dalam lapisan pasir terdapat tekanan artesis setinggi 8 m. Kalau lempung mempunyai
berat volume jenuh 19,62 kN/m3 dan dianggap dalam keadaan jenuh seluruhnya,
hitung tegangan efektif di titik P dan hitung pula kedalaman galian maksimum pada
tanah lempung sehingga terhindar dari bahaya tanah mengapung. Diketahui pula berat
volume jenuh tanah pasir = 18,15 kN/m3
Ò Tegangan efektif di titik P :
sp' = h1 gsat - h gw = (7 x 19,62) – (8 x 9,81) = 58,86 kN/m2
Ò Misalkan kedalaman galian = H
Ò Pengurangan tekanan akibat tanah galian = H gsat = H x 19,62 = 19,62 H
Ò Tekanan tanah setebal 7 m = h1 x gsat = 7 x 19,62 = 137,34 kN/m2
Ò Pada kondisi kritis, tekanan artesis = tekanan lapisan lempung tersisa.
Maka dapat dibentuk persamaan sebagai berikut :
h gw = 137,34 – 19,62 H
(8 x 9,81) = 137,34 – 19,62 H
H = 3 meter
Ò Jadi, kedalaman galian maksimum agar tak terjadi bahaya tanah
mengapung adalah 3 m.
Ò Dapat pula diselesaikan dengan cara sebagai berikut :
Ò Pada titik P:
sp' = (7 - H) gsat - u = (7- H) 19,62 - (8 x 9,81) = 58,86 - 19,62 H
Ò Pada kondisi kritis sp' = 0, maka :
0 = 58,86 - 19,62 H
H = 3 meter
Profil tanah seperti pada gambar, hitung tegangan total, tekanan air pori dan
tegangan efektif pada titik-titik A, B, C, dan D, jika diketahui pasir dengan GS =
2,65, e = 0,45, dan lempung GS = 2,72 dan e = 1,2.

CONTOH SOAL - 4
Untuk Tanah Pasir
Ò Di atas muka air tanah dianggap dalam kondisi kering, maka :

Gs g w 2,65 x 9,81
gd = = = 17,93 kN / m 3
1+ e 1+ 0,45

Untuk Tanah Lempung


Ò Kedudukan muka air tanah menunjukkan lempung dalam kondisi jenuh. Tapi
perlu diingat bahwa walaupun tanah lempung berada di atas muka air
tanah, Iempung juga dapat dalam kondisi jenuh. Hal ini karena pengaruh
tekanan kapiler, sehingga air terisap ke atas melebihi ketinggian air tanah.
Selanjutnya perlu dihitung berat volume jenuh lempung
(Gs + e)gw (2,72 +1,2)x 9,81
g sat = = = 17,48 kN / m 3
1+ e 1+ 1,2

g' = gsat - g w = 17,48 - 9,81= 7,67 kN / m 3


PERHITUNGAN TEGANGAN
Titik Tegangan total, s Tegangan air pori, u Tegangan efektif, s „
(kN/m2) (kN/m2) (kN/m2)
Titik A sA = 0 uA = 0 sA' = sA - uA = 0
Titik B sB = 4 x gd uB = 0 sB' = sB - uB
= 4 x 17,93 = 71,72 = 71,72 - 0 = 71,72
Titik C sC = sB + (5 x gsat) uC = 5 x gw sC' = sC - uC
= 71,72 + (5 x 17,48) = 5 x 9,81 = 159,12 - 49,05
= 159,12 = 49,05 = 110,07
Titik D sD = sC + (5 x gsat) uD = 10 x gw sD' = sD - uD
= 159,12 + (5 x 17,48) = 10 x 9,81 = 246,52 – 98,1
= 246,52 = 98,1 = 148,42
Profil tanah seperti yang terlihat pada gambar. Tanah pasir dengan berat volume
kering 17,66 kN/m3 dan berat volume jenuh 19,62 kN/m3. Tanah lempung
dengan berat volume basah gb = 15,70 kN/m3 dan gsat = 17,46 kN/m3. Akibat
hujan, air menggenang setinggi 1 m di atas permukaan tanah pasir. Hitung
tegangan total dan tegangan afektif pada titik A, B, dan C, sebelum dan sesudah
hujan
Ò Air genangan akan menyebabkan tanah pasir berkurang berat volumenya, yaitu
menjadi berat volume terendamnya. Besarnya berat volume efektif :
g„ = (gsat - gw ) = 19,62 - 9,81 = 9,81 kN/m3
Ò Untuk tanah lempung, karena permeabilitasnya yang kecil, dalam waktu yang
pendek diperkirakan air hujan hanya meresap pada bagian kecil dari lapisan
atasnya. Jadi, dalam hal ini berat volumenya dapat dianggap tetap. Hitungan
tegangan total dan tegangan efektif adalah sebagai berikut :
(a) Sebelum hujan.
Ò Di titik A : sA = sA ' = 2 x gd = 2 x 17,66 = 35,32 kN/m2
Ò Dl titik B : sB = sB„ =(2 X gd)pasir+ (5 X gb)lempung
= 2 x 17,66 + 5 x 15,70 = 113,82 kN/m2
(Tanah lempung di atas muka air tanah dianggap tak jenuh air)
Ò Di titik C : sC = (2 x gd)pasir + (10 gb b + 2 gsat)lempung
= (2 x 17,66) + [(10 x 15,70) + (2 x 17,46)] = 227,24 kN/m2
sC„= sC - u = 227,24 – (2 x 9,81) = 207,62 kN/m2
(b) Sesudah hujan dan air menggenang.

Ò Di titik A • : sA = (2 x gsat ) + (1 x gw)


• = (2 x 19,62) + (1 x 9,81) = 49,05 kN/m2
• sA „= sA - u = 49,05 – (3 x 9,81) = 19,62 kN/m2
Ò Dl titik B • : sB = (1 x gw)air + (2 X gsat)pasir+ (5 X gb)lempung
• = (1 x 9,81) + (2 x 19,62) + (5 x 15,70) = 127,55
kN/m2
• sB„ = sB = 127,55 kN/m2

Ò Di titik C : sC = (1 x gw) air + (2 X gsat)pasir+ (10 gb + 2 gsat)lempung


= (1 x 9,81) + (2 x 19,62) + [(10 x 15,70) + (2 x 17,46)]
= 240,97 kN/m2
sC„= sC - u = 240,47 - 2 x 9,81 = 221,35 kN/m2
Lapisan lempung berlanau dengan tebal 8 m, terletak di atas lapisan kerikil yang
menderita tekanan artesis. Sebuah pipa ditancapkan dalam lapisan kerikil, air naik ke
atas sampai mencapai 2 m di atas permukaan lapisan lempung yang mempunyai berat
jenis 2,7, kadar air 40 %, dan angka pori e = 1,1. Sebuah fondasi dengan kedalaman 2 m
direncanakan akan dibangun pada lapisan lempung. Tekanan pada dasar fondasi adalah
merata sebesar 150 kN/m2.
Ò Hitunglah faktor aman terhadap bahaya mengapung pada saat akhir penggalian dan
sesudah fondasi dibangun penuh.
Ò Hitung pula debit rembesan lewat lapisan lempung jika koefisien permeabilitas
lempung k = 3 x 10 -6 m/detik.
Lempung
Gs (1+ w)g w 2,7(1+ 0,4) x 9,81
gb = = = 17,66 kN / m 3
1+ e 1+ 1,1
Ò Berat lapisan lempung yang tidak tergali untuk fondasi per satuan luas :
6 x gb x 1 = 6 x 17,66 x 1 = 105,96 kN.
Keadaan saat akhir penggalian (tanpa beban fondasi),
Ò Di titik A, gaya tekanan ke atas oleh tekanan artesis per satuan luas
= 10 x gW x 1 = 98,1 kN.
Ò Faktor aman :

Faktor aman = Gaya ke baw ah = 105,96 = 1,08


Gaya ke atas 98,1
Kondisi setelah beban fondasi bekerja penuh sebesar 150 kN/m2
Ò Berat fondasi persatuan luas = 150 x 1 = 150,00 kN
Ò Berat sisa lapisan lempung per satuan luas = 105,96 kN
Ò Gaya ke bawah = 255,96 kN
Ò Faktor aman terhadap bahaya mengapung :
Faktor aman = Gaya ke baw ah = 255,96 = 2,61
Gaya ke atas 98,1
Ò Untuk hitungan debit rembesan lewat lapisan lempung, dianggap letak muka
air tanah di permukaan tanah lempung.
Ò Tinggi tekanan air di lapisan lempung = 8 m
Ò Tinggi tekanan air di lapisan kerikil= 10 m
Ò Tinggi energi tekanan air yang hilang = 10 - 8 = 2 m
Ò Debit rembesan q = kiA ; dengan i = DhlL = 2/8
Ò Ditinjau debit tiap satuan luas:
q = (3 x 10-6 ) x (2/8) x (1 x 3600 x 24 X 365) = 23,7 m3/tahun per m2 luas.
Gambar berikut menunjukkan suatu jaringan aliran rembesan air di sekitar turap
yang dipancang sampai dengan lapisan tanah tembus air. Hitung factor
keamanan agar tidak terjadi penggelembungan pada daerah hilir. Diberikan
untuk lapisan tanah tembus air = 112,32 lb/ft3. gsat
Ò Luas zona penggelembungan yang ditinjau adalah
20 ft x 10 ft.
Ò Dengan melalui tanah yang ditinjau tersebut dapat
dihitung sebagai berikut:
§ Pada titik b, tinggi energi dorong = 3/6 (H1 – H2)
§ Pada titik c, tinggi energi dorong = 1,6/6 (H1 – H2)
§ Dengan cara yang sama, diperoleh hasil
perhitungan tinggi energi dorong untuk titik-titik
pertengahan di sepanjang bc.
§ Tinggi kehilangan energi rata-rata di dalam prisma
tanah yang ditinjau adalah 0,36 (H1 – H2) dan
gradien hidrolik rata-rata adalah :
0,36(H1 - H2)
irata-rata =
D
§ Faktor keamanan terhadap penggelembungan
(heave) :
g' g'D = (112,32 - 62,4)x20 =1,78
FS = =
irata-rata x g w 0,36(H1 -H2 )gw 0,36(30 -5)x62,4

Anda mungkin juga menyukai