Anda di halaman 1dari 34

POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA

JURUSAN TEKNIK SIPIL


KERJA KAYU 1
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar belakang


Dalam konstruksi jembatan, gedung, bendungan dan lain-lain perlu
diperhatikan tentang hal-hal yang menyangkut bagaimana mengetahui letak
yang baik dan cocok dengan rencana yangP diinginkan, serta bagaimana cara
mendapatkan hasil yang maksimal.
Untuk itu diperlukan ilmu yang mempelajari tentang struktur kayu dan
sambungan kayu serta mengerti akan konstruksi kayu tersebut. Maka dari itu
diperlukan latihan-latihan tentang konstruksi kayu.

1.2. Tujuan dan manfaat


Untuk mendapatkan kekuatan dan konstruksi yang baik dan benar. Dan
tujuan dari pekerjaan tersebut untuk memahami dan mengetahui pekerjaan-
pekerjaan pada kerja kayu.

1.3. Pembatasan masalah


Dalam hal ini yang terpenting adalah bagaimana penerapan ilmu kerja
kayu di lapangan dan bagaimana dalam menggunakan peralatan yang digunakan
dalam pekrjaan kerja kayu. Juga bagaimana cara menggunakan alat-alat mesin
maupun manual.

1.4. Metode pembahasan


Metode pembahasan dilakukan dengan menggunakan suatu metode studi
literature, yaitu dengan mengumpulkan data-data dari berbagai macam buku yang
berhubungan dengan permasalahan serta dengan menggunakan metode
pengambilan data-data di lapangan pada saat melaksanakan pekerjaan kayu.

1
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
JURUSAN TEKNIK SIPIL
KERJA KAYU 1
BAB II
URAIAN DASAR TEORI

2.1. PENGENALAN BAHAN


Kayu adalah bahan konstruksi yang diperoleh dari tumbuhan di alam, yang
juga tidak hanya merupakan bahan konstruksi pertama, tetapi juga mungkin yang
terakhir dalam suatu konstruksi. Kayu merupakan bahan konstruksi yang dapat
diperbaharui. Melihat luas dan pentingnya benda-benda yang terbuat dari kayu
maka diperlukan keahlian dan tehnik-tehnik tertentu dalam proses pembuatan
benda-benda konstruksi kayu tersebut.
Konstruksi kayu memiliki kegunaan antara lain sebagai berikut :
1. Sebagai konstruksi berat
misal : jembatan dan bangunan gedung tinggi
2. Sebagai konstruksi sedang
misal : bangunan rumah tinggal
3. Konstruksi komponen bangunan
misal : kusen pintu dan kusen jendela, daun pintu dan jendela dan kuda-
kuda
4. Konstruksi komponen bangunan
misal : meja, lemari, kursi dan lain-lain

Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam pengerjaan konstruksi kayu
antara lain :
 Industri bangunan
 Teknologi kayu dan bahan-bahan
 Alat-alat pengokoh
 Pengetahuan alat-alat perkakas dan peralatan mesin
 Sambungan-sambungan kayu
 Konstruksi rangka atap dan rangka dinding
 Finshing

2
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
JURUSAN TEKNIK SIPIL
KERJA KAYU 1
Sebagai pengetahuan dasar, ada beberapa hal yang harus diperhatikan guna
kesuksesan dalam pelaksanaan industri bangunan bagi ahli teknik seperti :
 Pemahaman bahan-bahan bangunan yang digunakan
 Pengetahuan praktis tentang konstruksi
 Pengetahuan tentang pelaksanaan
 Kemampuan dalam merencaana
 Menguasai berbagai peralatan yang diperdagangkan di pasaran

Kayu untuk keperluan konstruksi mempunyai sifat yang menguntungkan


dan merugikan.
Keuntungan kayu antara lain :
a. Mempunyai daya penahan tinggi terhadap pengaruh listrik dan bahan
kimia
b. Kekuatan yang tinggi dan berat yang rendah
c. Mudah dalam pengerjaan
d. Mudah didapat dalam waktu yang relatif singkat
e. Murah dan dapat mudah diganti
f. Kayu dapat meredam getaran
g. Tidak menghantarkan panas dan listrik
h. Mempunyai tekstur yang bagus
Kerugian-kerugian kayu antara lain :
a. Kurang homogen
b. Dapat memuai dan menyusut
c. Mudah terbakar
d. Perawatannya lebih sulit
e. Mudah lapuk karena serangga
f. Mudah dimakan rayap
g. Bersifat kurang awet dalam keadaan tertentu
h. Mempunyai cacat-cacat kayu
i. Kekuatan kayu tidak seragam walaupun dari jenis pohon yang sama

3
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
JURUSAN TEKNIK SIPIL
KERJA KAYU 1
2.2. KLASIFIKASI KAYU
1. Kelas berdasarkan keawetan
Kelas awet kayu adalah kemampuan daya tahan kayu tehadap
situasitertentu. Berikut adalah tabel kelas awet kayu :

KELAS AWET I II III IV V

a. Selalu berhubungan dengan Sangat Sangat


8 tahun 5 tahun 3 tahun
tanah lembab pendek pendek
b. Hanya terbuka terhadap angin
Beberapa Sangat
dan iklim tetapi dilindungi 20 tahun 15 tahun 10 tahun
tahun pendek
terhadap air dan kelemasan.
c. Di bawah atap tidak terkena
Tak Tak Sangat Beberapa
dengan tanah lembab dan Pendek
terbatas terbatas lama tahun
dilindungi terhadap kelemasan
d. seperti c, tetapi terpelihara Tak Tak Tak
20 tahun 20 tahun
dengan baik, dicat terbatas terbatas terbatas
Serangan oleh rayap Agak Sangat Sangat
Tidak Jarang
cepat cepat cepat
Serangan oleh bubuk kayu kering Hampir Sangat
Tidak Tidak Cepat
tidak cepat

2. Kelas berdasarkan kekuatan atau kelas kuat


Kelas kuat ditentukan oleh :
a. berat jeins kering udara kayu tersebut
b. keteguhan lentur mutlak kayu tersebut
c. keteguhan tekan mutlak kayu tersebut

3. Kelas berdasarkan berat kayu atau kelas berat


Kelas berat ditentukan oleh faktor berat jenis kayu dan berat suatu benda
ditentukan oleh massa dan volume tertentu.
Kelas berat Berat jenis
a. sangat berat lebih berat dari 0,90
b. berat 0,75 – 0,90

4
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
JURUSAN TEKNIK SIPIL
KERJA KAYU 1
c. agak berat 0,69 – 0,75
d. ringan lebih kecil dari 0,65

Jenis-jenis kayu yang terkenal dalam perdagangan :


1. Kayu jati
Warna coklat muda jika sudah lama terkena cahaya dan udara, warnanya
menjadi sawo matang. Banyak digunakan untuk perabotan rumah tangga dan
komponen bangunan.
2. Merbau
Warnaya coklat muda dan jika telah lama akan menjadi coklat tua. Banyak
digunakan untuk bangunan di luar dan atap karena kuat serta tahan terhadap rayap
dan pengembangan dan penyusutan kecil.
3. Rasamala
Warnanya merah dan coklat kehitam-hitaman. Banyak digunakan untuik
rangka atap, balok, loteng, tiang-tiang. Kayu ini tahan terhadap rayap dan jika
terlindungi iklim tidak menyebabkan banyak perubahan kadar lengas terhadap
bubuk.
4. Merawan
Warnanya coklat muda yang lama kelamaan menjadi coklat tua. Banyak
digunakn untuk bangunan rumah dan perabotan.

5. Meranti
Terdiri dari dua jenis yakni meranti merah dan meranti putih dan banyak
digunakan untuk kasau, reng, bangunan yang ringan, papan cetakan beton, tiang
papan cetakan.
6. Kamper
Berwarna kuning kemerah-merahan dan banyak digunakan pada bangunan-
bangunan bawah atap seperti rangka atap, balok, loteng, papan loteng.
7. Zeuging

5
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
JURUSAN TEKNIK SIPIL
KERJA KAYU 1
Warnanya putih dan coklat muda dan banyak digunakan untuk bangunan
sederhana dan baik sekali untuk bangunan dengan konstruksi paku namun
kayunya agak lunak dan kembang susutnya sangat besar dan tahan terhadap rayap.

2.3. TEORI KAYU


2.3.1. Persyaratan teknis kayu sesuai dengan kegunaannya
Kayu mempunyai sifat yang berbeda-beda seperti tingkat kelenturan, susut
muai, berat, dan sifat-sifat lain. Untuk dapat mengatur, menyesuaikan, dan
menentukan perlakuan kita terhadap kayu yang akan digunakan, kita harus dapat
memperhitungkan untung ruginya, baik secara ekonomis ataupun secara
pengerjaannya.
2.3.2. Metode pengergajian kayu
Tujuan dari penggergajian ini yaitu merubah kayu dolk yang panjangnya
berkisar 4 –5 meter menjadi ukuran-ukuran tertentu.
1. Penggergajian langsung (sawing through/tanguncut)
Kayu dolk diubah menjadi ukuran papan dengan menggergaji sejajar tanpa
memutar kayu dolk.
Keuntungannya yaitu cara yang cepat, murah dan mudah.
Kerugiannya yaitu papan akan cenderung melengkung.
2. Penggergajian memutar (sawing around)
Membelah pada kira-kira pada posisi tangensial terhadap lingkaran tahun.
Cara ini menyangkut pemutaran dolk selama proses penggergajian.
Keuntungannya yaitu tidak mudah pecah ketika dipaku dan tekstur serat kelihatan
bagus.
Kerugiannya yaitu cenderung untuk melengkung, cacat kayu kelihatan
melintang dipermukaan kayu serta penyusutan terjadi pada arah melebar.
3. Penggergajian seperempat (quarter sawing)
Penggergajian ini bertujuan untuk mendapatkan papan yang terhidar dari
melengkung dan cocok untuk sambungan lidah dan alur.
Keuntungannya yaitu kayu sedikit mengalami perlengkungan.

6
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
JURUSAN TEKNIK SIPIL
KERJA KAYU 1
Kerugiannya yaitu kayu banyak terbuang oleh penggergajian, cenderung
mudah pecah bila dipaku dari permukaan serta tesktur kayu kurang dekoratif.

2.3.3. Cacat-cacat kayu


Cacat kayu dapat menimbulkan akibat sampingan yang serius terhadap
kekuatan, kekakuan dan keindahan kayu. Perubahan tersebut karena penyusutan,
dapat kita tinjau dari tiga arah penampang kayu yaitu :
a. Tangensial
penampang menyinggung arah melintang tumbuh dengan arah penyusutan
bervariasi antara 4,3 – 14 %.
b. Radial
penampang yang melintang lingkaran tumbuh dengan besar angka penyusutan
antara 2,1 – 18 %.
c. Aksial
penampang dalam arah memanjang kayu dengan besar angka arah penyusutan
antara 0,1 – 0,3 %.

Macam-macam retakan pada kayu :


a. Retakan cekung
Retakan cekung bisa timbul memeanjang pada kayu. Hal ini
disebabkan oleh benturan yang terjadi sewaktu pohon ditebang/terpaan
angin kencang selagi pohontumbuh. Pohon sebaiknya ditebang pada
musim dingin sewaktu dahan-dahan sudah melepaskan daunnya,karena
dalam keadaan demikian ia lebih ringan daripada di musim panas dan
kerusakan kayu ketika membentur tanah akan berkurang.

b. Retakan hati kayu


Retakan hati kayu melintari jari-jari teras, hal ini disebakan karena
kayu dibiarkan terlalu lama dalam bentuk gelondongan sebelum dilakukan
pengubahan/karena proses pengurangan yang jelek.

7
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
JURUSAN TEKNIK SIPIL
KERJA KAYU 1
c. Retakan bintang
Retakan bintang timbul jika beberapa retakan hati kayu mulai pada
bagian yang sama pada hati kayu. Adanya retakan yang berbentuk bintang
pada sebatang kayu gelondongan menunujakan bahwa kayu tersebut
dibiarkan terlalu lam sebelum dilakukan pengubahan.
d. Celah-celah
Celah-celah di bagian dalam disebabkan oleh cara pengeringan
yang jelek. Ada kalanya kayu mengering tanpa menunjukan perubahan
lebar asal. Ketika bagian dalam mengering ia akan menyusut, dan retakan
biasa timbul di bagian dalam.
e. Pecah-pecah di bagian ujung
Pecah dimulai pada bagian ujung dan menjalar sepanjang
permukaan kayu. Pecah-pecah ini biasa terjadi pada kayu yang
dikeringkan secara alami.
f. Pecah-pecah pada permukaan
g. Pecah dangkal meluas sepanjan serat di permukaan pecah ini
menyebabkan tektur permukaan menjadi jelek.
Macam-macam cacat kayu setelah penggergajian akibat penyusutan :
a. Spring yaitu perubahan bentuk melengkung arah memanjang pada bagian
tepi/sisi kayu.
b. Bow (bentuk busur) yaitu perubahan bentuk melengkung arah memanjang
pada bagian permukaan.
c. Cup (bentuk mangkuk) yaitu perubahan bentuk melengkung pada arah
melebar kayu.
d. Twist (melenting) yaitu pemutiran melenting perubahan kayu berlawanan
arah pada masing-masing ujung.
e. Pecah permukaan (surface checks) yaitu peceh-pecah dangkal yang meluas
sepanjang serat kayu baik yang dipermukaan kayu maupun di ujung-ujung
kayu.
f. Pecah ujung (end split) yaitu pecah yang mulai dari ujung hingga menjalar
sepanjang pohon.

8
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
JURUSAN TEKNIK SIPIL
KERJA KAYU 1
Macam-macam cacat alami dari pohon :
a. mata kayu sehat yaitu mata kayu yang tidak busuk, penampang keras,
tumbuh kokoh dan rapat pada kayu, berwarna sama atau lebih gelap
dengan kayu sekitarnya.
b. Mata kayu lepas yaitu mata kayu ayng tidak dapat tumbuh rapat, biasanya
pada proses penggergajian mata kayu mudah lepas dan tidak ada gejala
busuk.
c. Mata kayu busuk yaitu mata kayu yang biasanya bergerombol pada
bagian-bagian kayu yang lunak atau rapuh berlainan dengan bagian-bagian
kayu sekitarnya.
d. Hati rapuh yaitu cacat kayu yang dapat terjadi karena daya tahan yang
patah kemudian patahan ini membusuk dan menjalar terus masuk ke dalam
hati.
e. Serangga perusak kayu yaitu cacat kayu yang terjadi oleh binatang perusak
antara lain : serangga, kumbang, ulat dan lebah.
f. Cacat kayu gubal yaitu cacat kayu yang terjadi bila pada saat penebangan
belum cukup umur kemudian dalam jangka waktu yang lama sedang
kulitnya tidak dikupas.
Cacat-cacat kayu tersebut dapat mengakibatkan adanya perlemahan pada
kayu. Untuk mengatasi perlemahan tersebut ada beberapa cara yaitu :
a. Mudah terbakar diatasi dengan diberi pelapis seperti cat dan
penyimpanannya jauh dari api.
b. Kembang susut diatasi dengan pemasangan dengan cara berselang-seling.
c. Mudah lapuk karena serangga diatasi dengan merendam dlam suatu bahan
yang dapat mengawetkan serta disemprot dengan cat.
d. Tidak homogen diatasi dengan sistem konveksi atau dengan pembelahan
kayu.
e. Tidak tahan terhadap cuaca diatasi dengan menghindari tempat terbuka
yang terlindungi dari panas dan hujan serta penumpukan yang sesuai
dnegan ketentuan dan syarat-syaratnya.

9
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
JURUSAN TEKNIK SIPIL
KERJA KAYU 1
2.3.4. Penyimpanan dan pengawetan kayu
Kayu mempunyai keawetan tinggi bila dapat mempunyai umur yang lama.
Adapun faktor perusak kayu dapat digolongkan menjadi dua penyebab yaitu :
1. penyebab non makhluk hidup
a. faktor fisik (suhu udara, panas, air dan sebagainya)
b. faktor mekanik (pukulan, gesekan, tarikan, tekanan dan sebagainya)
2. faktor dari makhluk hidup
a. janis jamur ( menyebabkan pembusukan dan pelapukan)
b. serangga
Syarat-syarat penyusunan kayu yang baik yaitu :
a. tempat harus datar dan rata yang bebas dari genangan air
b. terlindung dari hujan dan cukup sirkulasi udara
c. sumber hama dan penyakit kayu harus dihilangkan
d. untuk papankering ganjalan boleh dipasang setiap delapan lapis dan
maksimal 3 meter.
e. jarak timbunan dari lantai 50 cm untuk sirkulasi udara.
f. antara penumpukan harus ada pembatas untuk lalu lintas udara.
g. Antara kayu yang satu dengan kayu yang lain harus diberi jarak lebih
kurang 2-5 cm.
Cara penumpukan kayu :
a. penumpukan secara vertikal
a.1. penumpukan standar (end pilling)
a.2. penumpukan silang (end raaacking)
b. penumpukan secara horizontal
c. penumpukan sejajar
d. penumpukan persegi
e. penumpukan bersilang
f. penumpukan segitiga
2.3.5. Tempat atau lokasi kerja
Syarat-syarat tempat atau lokasi kerja :
a. Kering

10
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
JURUSAN TEKNIK SIPIL
KERJA KAYU 1
Tempat pelaksanaan kerja kayu diutamakan tempat yang kering apabila tempat
pelaksanaan lembab atau basah bukan tak mungkin dapat menyebabkan dan
mempengaruhi bahan yang akan dikerjakan.
b. atap
Tempat pelaksanaan juga diusahakan untuk memiliki atap agar bahan-bahan
dan peralatan yang akan digunakan dapat terjaga dari berbagai kondisi cuaca.
c. sumber listrik
Sumber listrik harus sangat diperlukan terutama untuk menjalankan alat-alat
yang berhubungan listrik.
d. Alat bantu (K3)
Dalam suatu lokasi kerja harus ada kotak k3 yang dalam hal ini sangat penting
mengingat bila terjadi suatu kecelakaan.
e. penerangan yang cukup
Penerangan sangat membantu dalam pelaksanaan kerja sehingga hasil
pekerjaan kita rapi dan baik.
f. Sirkulasi udara yang baik
Dalam lokasi kerja diperlukan udara yang cukup sehingga orang-orang
yang bekerja di dalam ruangan tidak sukar atau sesak bernafas sehingga dapst
bekerja dengan lancar.
g. Tidak menimbulkan suara yang bising
Tempat kita bekerja diusahakan untuk tidak mengeluarkan suara bising
yang dapat mengganggu lingkungan sekitar.
h. Penyedot debu
Alat ini sangat diperlukan dalam pekerjaan sehingga udara di dalam
ruangan tempat kita bekerja selalu bersih dan tidak mengganggu pernafasan.

11
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
JURUSAN TEKNIK SIPIL
KERJA KAYU 1
MACAM-MACAM CACAT ALAMI DARI POHON

Pecah permukaan

Pecah ujung

Cacat getah dalam

Mata kayu sehat

12
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
JURUSAN TEKNIK SIPIL
KERJA KAYU 1

Mata kayu lepas

Mata kayu busuk

Mata kayu serangga

Cacat kayu gubal


MACAM-MACAM CACAT KAYU AKIBAT
PENGGERGAJIAN DAN PENYUSUTAN

13
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
JURUSAN TEKNIK SIPIL
KERJA KAYU 1

SPRING

BOW

MENGKUNG

PERALATAN-PERALATAN
KERJA KAYU

14
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
JURUSAN TEKNIK SIPIL
KERJA KAYU 1

A. KERJA KAYU MENGGUNAKAN ALAT-ALAT TANGAN


1. Meja Kerja
Digunakan sebagai tempat pengerjaan kayu, seperti penggergajian,
pengetaman, dan pemahatan. Meja ini juga digunakan untuk menyimpan
alat-alat.
1. Gergaji
1.1. Gergaji tangan
Macam-macam gergaji tangan yaitu :
a. Gergaji Pemotong
Gergaji tangan pemotong dipergunakan untuk memotong kayu, dan arah
menggergaji adalah tegak luruns terhadap urat kayu, sedangkan posisi gergaji
berbentuk 4 derajat terhadap permukaan kayu.
b. Gergaji Pembelah
Gergaji tangan pembelah dipergunakan untuk membelah kayu dan arah
menggergaji searah dengan arah urat kayu, sedangkan posisi gergaji berbentuk
sudut 60 derajat terhadap permukaan kayu

1.2. Gergaji Punggung


Gergaji punggung terbuat dari baja yang sangat tipis dan pada bagian
atasnya atau punggungnya diberi tulang. Tulang ini gunanya supaya daun
gergaji cukup kaku. Gergaji punggung sering digunakan pada pekerjaan kayu
yang kecil-kecil dan yang halus-halus, misalnya pada pembuatan purus,
membuat serongan 45 derajat terutama pada pembuatan mebel.

2. Ketam
2.1. Ketam pendek kasar (Jack Plane)
Alat ini berguna untuk menghilangkan permukaan kayu yang kasar bekas
gergajian atau bekas pemotongan.
2.2. Ketam pendek halus

15
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
JURUSAN TEKNIK SIPIL
KERJA KAYU 1
Alat ini berguna untuk menghaluskan permukaan kayu yang sudah
diketam terlebih dahulu barulah ketam pendek halus.
2.3. Ketam panjang
Alat ini berguna untuk menetam kayu yang panjang-panjang supaya
permukaan kayu itu menjadi lebih kurus
2.4. Ketam sponing
Ketam sponing terdapat dua macam yaitu :
a. ketam sponing tetap, besarnya tidak dapat dirubah. Rumah ketam sponing
macam ini mempunyai berbagai ukuran besarnya, sesuai dengan mata
ketam. Ketam ini digunakan untuk membuat sponing untuk pada posisi
sudut yang searah dengan arah urat kayu.
b. Ketam sponing dapat diatur berfungsi sama dengan ketam sponing tetap
2.5. Ketam alur/bajak
Ketam alur/bajak tetap tidak mempunyai pengatur lebar , sedangakn ketam
alur dapa diatur mempunyai pengatur lebar dan dalamnya pengetaman.

3. Pahat
Pahat ialah suatu alat untuk memotong serat kayu. Berdasarkan pekerjaan
pemotongan yang bermacam-macam, maka dibuatlah bentuk-bentuk pahat-pahat
yang disesuikan dengan pekerjaan tersebut antara lain :
3.1. Pahat tusuk
- gunanya untuk menusuk kayu.
- sudut penajaman dari 30 hingga 35 derajat atau dapat juga dengan ketentuan
lain yaitu dua kali tebal pahat.
- sisi penusuk dari mata pahat dibuat lengkung sedikit, menjaga supaya sudut
pahat tidak menusuk ke dalam.
- ukuran pahat tusuk pada sisi lebarnya mulai dari 1/8” hingga 5/8” dengan
kenaikan masing-masing 1/8” dan dari ¾” sampai dengan 2” dengan kenaikan
masing-masing ¼”
-
3.2. Pahat Lubang

16
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
JURUSAN TEKNIK SIPIL
KERJA KAYU 1
- pahat lubang terdiri dari :
a. pahat lubang tipis
b. pahat lubang berpunggung
c. pahat lubang besar
- kepala tangkai pahat lubang dibuat demikian bentuknya untuk lebih mudahnya
bila dipukul dengan palu kayu.
- pahat lubang tiis gunanya untuk membuat lubang-lubang yang kecil-kecil,
seperti halnya membuat lubang daun jendela atau pintu.
- sudut mata pahat lubang sama dengan pahat tusuk yaitu 30 derajat sampai
dengan 35 derajat.
- pahat lubang berpunggung dan pahat lubang besar, dangkal seperti pekerjaan
membuat lubang ambang kesen pintu atau jendela.

B. ALAT-ALAT BANTU
1. Siku
Ada bermacam-macam jenis siku yaitu :
1.1. Siku biasa
Gunanya untuk menarik garis lukisan pada kayu pekerjaan di atas
permuikaan dengan garis siku (90 derajat) terhadap bidang lain yang telah diberi
tanda pating. Juga untuk memeriksa bidang permukaan kayu yang sedang diketam
apa sudah lurus, rata dan siku erhadap bidang lain.
1.2. Siku serong
Gunanya untuk menarik garis lukisan pada bidang atas kayu pekerjaan
dalam bentuk garis miring. Juga untuk alat pemeriksaan suatu pengetaman yang
dibaut miring tehadap bidang tegak.
1.3. Siku goyang/putar
Guna dari siku goyang ini untuk menarik garis lukisan pada bidang
permukaan kayu pekerjaan dalam bentuk garis sudut 0 hingga 180 derajat.

2. Meteran

17
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
JURUSAN TEKNIK SIPIL
KERJA KAYU 1
Ada bermacam-macam bentuk yaitu :
2.1. Meteran lurus/plat meter
Terbuat dari baja tipis yang panjangnya 30 cm, pada kedua sisinya
terdapat satuan pengukuran dalam cm, inci. Meteran ini digunakan untuk
pekerjaan yang kecil dan ringan.
2.2. Meteran lipat
Suatu meteran yang dapat dilipat dalam 4 @ 8 lipatan, pada umumnya
terbuat dari kayu tipis dilengkapi dengan lipatan engsel dari abaj atau kuningan,
panjangnya 1 @ 2 meter. Digunakan untuk pengukuran yang agak panjang dan
besar dari dolok kayu yang akan dikerjakan.
2.3. Meteran gulung/rol meter
Seluruh bagian terbuat dari baja atau plastik, di dalam rumahnya terdapat
pegas sehingga pita meter dapat ditarik dan menggulung kembali secara otomatis.
Panjangnya 2 @ 5 meter. Digunakan untuk ukuran dari segala pekerjaan.

3. Potlot dan Kraspen


Potlot tukang kayu bentuknya dibuat lain dari potlot menulis biasa. Bentuk
penampang potlot ini berbentuk bulat telur, termasuk dalam golongan potlot keras.
Digunakan untuk menggambar/melukis garis konstruksi di atas bidang permukaan
kayu. Cara meruncingkannya ialah seperti bentuk pahat, sehingga menggaris
dalam satu kali menarik. Adaapun kraspen terbuat dari kawat baja keras daam
bentuk runcing tirus dan diberi tangkai pemegang dari kayu. Kraspen digunakan
untuk menetapkan garsi lukis agar hasil pekerjaan tepat.

4. Palu
Ada bermacam-macam jenis palu yaitu :
4.1. Palu kayu
Terdiri dari dua bagian yaitu kepala dan tangkai. Bahan untuk kepala dan
tangkainya harus dibuat dari kayu yang padat dan kenyal sehingga sukar untuk
dapat belah . palu kayu digunakan untuk memukul benda kerja dari kayu.
4.2. Palu Besi

18
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
JURUSAN TEKNIK SIPIL
KERJA KAYU 1
Menurut bentuknya terdapat dua jenis yaitu :Palu pantak dan palu kuku
atau disebut palu kaki kambing.

5. Peresut
Perusut tunggal digunakan untuk melukis satu garis sejajar terhadap sisi
bidang kayu memanjang yang telah diketam, sedangkan perusut kembar dapat
melukis dua garis sejajar sesuai dengan jarak dua garis yang telah ditentukan,
seperti menarik garis sponing dengan perusut tunggal sedang lebar lubang
sambungan dengan perusut kembar.

6. Obeng
Obeng/pemutar sekrup ada bermacam-macam jenisnya yaitu :
6.1. Obeng Min
6.2. Obeng kembang/istimewa
Keistimewaan dari obeng macam ini ialah terletak dari bentuk matanya.
Obeng ini matanya dibuat semata-mata hanya mempunyai alur silang, sehingga
waktu obeng diputar tidak akan terpeleset/tergelincir dari alur sekrupnya.

7. Jangka
Gunanya untuk melukis lingkaran-lingkaran kecil dan dpat pula digunakan
untuk memindahkan ukuran pada bidang permukaan kayu pekerjaan.

8. Kikir Kayu
Kegunaannya yaitu untuk mengikir benda-benda pekerjaan yang sulit
diketam ataupun dipahat sehubungan dengan terdapatnya serat-serat kayu yang
bolak-balik atau pada bidang permukaan kayu yang terdapat mata kayu. Alat yang
lebih baik dari kikir kayu ialah ketam parud.

9. Penjepit / Klem

19
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
JURUSAN TEKNIK SIPIL
KERJA KAYU 1
Ada 3 macam bentuk klem yaitu :
9.1. Penjepit panjang
Berukuran dari ½ “ sampai 2 ½ “ m panjangnya. Blok penahan dapat
digeser-geser dengan dipaksa oleh sepotong besi bulat ke dalam lubang-lubang
yang terdapat pada batang penjepit panjang sedang blok penjepit didorong oleh
uliran yang dipasang pada kepala penjepit dengan diputar menggunakan tangkai
pemutar. Alat ini digunakan untuk merapatkan suatu sambungan kayu yang
lebarnya lebih dari 1 m samapai dengan 2 ½ m.
9.2. Penjepit berbentuk huruf f dan c
Keduanya berfungsi sama sebagai alat penjepit dalam jaraj pendek atau
sambungan –sambungan pendek terdiri dari blok penahan tetap dan blok penjepit
yang dapat diatur melalui batang ulir yang dihubungkan dengan tangkai pemutar.

10. Pensil
Berfungsi untuk pemberian tanda gores atau penggambaran yang tidak
membutuhkan ketelitian yang detail.

C. ALAT-ALAT MESIN KAYU


1. Mesin Gergaji Bundar (circular saw)
Gunanya :
Pekerjaan pokok :
a. memotong kayu (cross cutting)
b. membelah kayu (ripping)
c. mengiris kayu (resawing)
Pekerjaan lain-lain :
a. membuat champer atau bevel
b. membuat sponing (rabbet)
c. membuat alur (grove)
d. membuat alur memotong urat kayu (dado)
e. membuat tirus
f. membuat purus

20
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
JURUSAN TEKNIK SIPIL
KERJA KAYU 1
g. membuat cekung
Konstruksi :
- rangka badan
- meja
- motor dan sumbunya
Perlengkapan :
- pengantar pembelah (fence)
- pengantar pemotong (mitter gauge)
- tudung pengaman (safety guard)
- pengantar pembuat purus (tenon jig)
Ukuran :
- ditentukan dengan maksimum garis tengah daun gergaji yang dapat dipasang
- kecepatan tergantung dari garis tengah daun gergaji

2. Mesin Ketam Perata (surfacer)


Gunanya :
Pekerjaan pokok :
a. mengetam rata dan lurus permukaan kayu
b. mengetam rata dan lurus, siku-siku sisi tebal kayu
Pekerjaan-pekerjaan lain :
a. mengetam miring
b. mengetam sponing/les
c. mengetam tirus
d. mengetam cowakan
e. mengetam kepala kayu
Konstruksi :
- rangka badan
- meja kayu muka dan belakang
- sumbu ketam
- motor
Perlengkapan

21
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
JURUSAN TEKNIK SIPIL
KERJA KAYU 1
- pengantar
- pengatur naik turun meja
- tudung pengaman
Ukuran : Ditentukan oleh panjang sumbu ketam

3. Mesin bor tekan (Hollow chisel mortiser)


Gunanya :
1. Membuat lubang bulat.
2. Membuat lubang persegi dengan perlengkapan khusus.
3. Mengamplas.
4. Menggerinda.
5. Mengerjakan profil pada pinggiran kayu.
Konstruksi :
- tiang dari baja
- meja sebagai alas tempat duduknya
- meja ats tempat meletakkan kayu pekerjaan
- motor
Perlengkapan :
- bermacam-macam sumbu bor untuk disesuaikan dengan jenis pekerjaan
- mata bor serta kunci pemegangan
- perlengkapan lubang persegi

4. Jigsaw
Gunanya :
1. Memotong triplek/kayu tipis
2. Membuat potongan yang berbentuk

5. Mesin router
Gunanya :
Membuat sponing
Membuat profil

22
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
JURUSAN TEKNIK SIPIL
KERJA KAYU 1
Membuat alur
Membuat cowakan
Membuat sambungan ekor burung
Konstruksi :
- alas sebagai meja
- rangka dipasang pada motor mur kupu-kupu
- motor dengan ujung sumbunya dipasang chuck pemegang pisau
- tutup pisau sekeliling untuk cincin
- cincin penentu dalam motor berulir
- pisau
- penghantar yang mempunyai satu ujung lurus dan satu ujung lagi lengkung
- penentu dalam untuk menentukan keluarnya pisau router dari alas
- acuan
- cincin penghantar yan dipasang pada rangka bagian bawah

BAB III

23
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
JURUSAN TEKNIK SIPIL
KERJA KAYU 1
URAIAN PRAKTIKUM

Job 1 : Latihan Pembuatan Sambungan Bibir Miring Berkait


Tujuan :
1. Agar mampu menjelaskan jenis dan fungsi sambungan kayu.
2. Mampu menjelaskan syarat-syarat sambungan kayu.
3. Mampu menggunakan peralatan tangan.
4. Mempu membuat salah satu jenis sambungan kayu pada konstruksi kayu.

Instruksi Umum :
Sambungan ini digunakan jika pada suatu balok, bekerja gaya tarik yang
saling berlawanan arah, maka pada setengah panjang bibir ditarik sehingga
dibentuk kait. Panjang bibr atau sambungan 2 ½ - 3 h ( h = tinggi kayu )

Gambar Proyeksi Sambungan Bibir Miring Berkait

Peralatan :
1. gergaji belah 7. siku-siku
2. gergaji potong 8. perusut
3. ketam perata 9. obeng
4. meteran kayu 10. palu kayu
5. pensil 11. pahat
6. klem F 12. gergaji punggung

Bahan yang digunakan :

24
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
JURUSAN TEKNIK SIPIL
KERJA KAYU 1
Kayu ukuran 5/7 x 50 cm
Keselamatan Kerja :
1. Simpanlah alat-alat pada bangku kerja dengan baik dan teratur apabila
belum diperlukan
2. Pelajari dahulu gambar kerja dan ikuti langkah-langkah kerja dengan
teratur
3. Pusatkanlah perhatian / pikiran pada pekerjaan
4. Ikuti petunjuk-petunjuk instruktur

Langkah kerja :
1. Mempersiapkan peralatan dan bahan.
2. Mengetam muka kayu I hingga lurus, rata.
3. Mengecek muka kayu I dengan mistar siku-siku hingga apabila ditempelkan
dengan muka kayu tidak ada bayangan.
4. Mengetam muka kayu II hingga lurus, rata dan siku dengan muka kayu I.
5. Mengecek muka kayu II dengan berpatokan muka kayu I dengan
menggunakan mistar siku-siku.
6. Kemudian memberi tanda dengan perusut dengan ukuran 6 cm untuk muka
kayu III.
7. Mengetam muka kayu III hingga lurus, rata dan siku terhadap muka kayu II.
8. Memeriksa muka kayu III dengan siku-siku dengan berpatokan terhadap muka
kayu II.
9. Memberi tanda dengan perusut untuk muka kayu IV dengan ukuran 4 cm
10. Mengetam muka kayu IV hingga lurus, rata dan siku terhadap muka kayu I
dan muka kayu III.
11. Melukis benda kerja dengan pensil.
12. Menggergaji miring benda kerja mengikuti garis kerja pada benda kerja.
13. Memahat benda kerja dengan menggunakan pahat pukul kemudian dibantu
dengan menggunakan pahat tusuk.
14. Memasangkan benda kerja A dengan benda kerja B yang telah dibentuk.
15. Memeriksa kembali hasil kerja apabila kurang sempurna.

25
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
JURUSAN TEKNIK SIPIL
KERJA KAYU 1

1
/5
1
/5
1
/5

6
1
/5
1
/5
T. DEPAN

T. ATAS

BUKAAN

Job 2 : Membuat Rehar

26
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
JURUSAN TEKNIK SIPIL
KERJA KAYU 1
Tujuan :
1. Dapat menggambarkan Rehar
2. Dapat membuat Rehar

Instruktur Umum :
Rehal adalah tempat berbentuk huruf X yang biasa dugunkan untuk
menaruh kitab suci selama pembacaan. Rehal biasanya terbuat dari kayu.

Peralatan :
1. gergaji belah 7. siku-siku 13. Mesin potong
2. gergaji potong 8. Perusut
3. ketam perata 9. Bor
4. meteran kayu 10. palu kayu
5. pensil 11. pahat
6. klem F 12. jigsaw

Bahan yang digunakan :

27
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
JURUSAN TEKNIK SIPIL
KERJA KAYU 1
1. Kayu ukuran 3/20 x 45 cm
Keselamatan Kerja :
1. Simpanlah alat-alat pada bangku kerja dengan baik dan teratur apabila
belum diperlukan
2. Pelajari dahulu gambar kerja dan ikuti langkah-langkah kerja dengan
teratur
3. Pusatkanlah perhatian / pikiran pada pekerjaan
4. Ikuti petunjuk-petunjuk instruktur

Langkah-langkah kerja :
1. Potonglah bahan papan menjadi ukuran 3/20.25cm.
2. Lalu mengetam papan yang sudah dipotong hingga lurus, rata, dan siku
3. Melukis garis-garis yang akan kita potong seperti pada gambar.
4. Setelah selesai belah kedua bagian papan sesuai dengan garis yang telah
digambar menggunakan gergaji belah.
5. Setelah papan bagian kiri dan kanan selesai di belah, maka selanjutnya pada
bagian tengah papan yang telah dibagi lima bagian lukislah garis 3cm, 2cm,
3cm dan seterusnya. Begitu pula pada sisi papan yang lain.
6. Lalu lubangi bagian papan yang berada ditengah sesuai dengan garis yang
digunakan untuk membagi lima sisi papan menggunakan Bor sampai gergaji
jigsaw dapat memasuki lubang yang kita buat
7. Lalu belah kayu sesuai garis menggunakan jigsaw.
8. Seteleh semua garis selesai dibelah menggunakan jigsaw, langkah selanjutnya
adalah memahat papan pada bagian tengah yang berukuran 3cm sampai
bertemu dengan hasil belahan papan yang pertama kita buat.
9. Seteleh semua selesai kita pahat maka papan sudah dapat dibuka menjadi 2
bagian dan akan membentuk huruf X

28
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
JURUSAN TEKNIK SIPIL
KERJA KAYU 1

29
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
JURUSAN TEKNIK SIPIL
KERJA KAYU 1

BAB IV
PENUTUP
4.1. KESIMPULAN
 Kayu merupakan bahan bangunan alam yang dapat dengan mudah
diperoleh dan juga bisa diperbaharui.

30
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
JURUSAN TEKNIK SIPIL
KERJA KAYU 1
 Dengan memperhatikan kelemahan kayu, kita dapat lebih cermat untuk
membuat suatu konstruksi sesuai keadaannya.
 Mengetahui dan dapat menggunakan peralatan kerja baik tangan maupun
mesin dengan baik dan benar.
 Mengetahui langkah-langkah kerja dalam pembuatan benda kerja kayu.
 Ketelitian, konsentrasi dan keselamatan harus benar-benar diperhatikan
untuk mencapai hasil yang maksimal.
 Dalam menggunakan mesin, hasil yang didapat lebih baik dan lebih
efisien.
 Dalam menggunakan mesin kerja kayu tidak boleh lepas dari ketelitian
dan kedisiplinan dalam melaksanakan pekerjaan.

4.2.SARAN
 Hendaknya dalam bekerja harus mengutamakan keselamatan kerja.
 Ikutilah prosedur yang telah ditentukan.
 Kerjakan sesuai dengan instruksi dari instruktur.
 Didalam bekerja tidak perlu cepat selesai, tetapi kita mengerjakannya
dengan baik, rapi, teliti serta sesuai dengan langkah-langkah kerja yang
ditentukan agar hasil yang didapat sesuai dengan yang diinginkan dan
selamat.
 Dalam melaksanakan praktek kerja kayu jangan ragu-ragu bertanya
kepada instruktur.

LAMPIRAN

PERALATAN-PERALATAN KERJA KAYU


A. Kerja Kayu Menggunakan Alat-Alat Tangan
1.1Gergaji tangan 1.2 Gergaji punggung

31
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
JURUSAN TEKNIK SIPIL
KERJA KAYU 1

2 Ketam
3. Pahat

B. Alat- alat bantu


1.Siku

2.1 Meteran lipat


2.2 Meteran Roll

32
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
JURUSAN TEKNIK SIPIL
KERJA KAYU 1

3.1 Palu kayu 3.2


Palu Besi

4.Peresut

5. Kikir 6.Klem

33
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
JURUSAN TEKNIK SIPIL
KERJA KAYU 1

7.Pensil

C. Alat Mesin
1. Jig Saw
2. Mesin Gergaji Bundar
(circular )

34

Anda mungkin juga menyukai