1
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
JURUSAN TEKNIK SIPIL
KERJA KAYU 1
BAB II
URAIAN DASAR TEORI
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam pengerjaan konstruksi kayu
antara lain :
Industri bangunan
Teknologi kayu dan bahan-bahan
Alat-alat pengokoh
Pengetahuan alat-alat perkakas dan peralatan mesin
Sambungan-sambungan kayu
Konstruksi rangka atap dan rangka dinding
Finshing
2
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
JURUSAN TEKNIK SIPIL
KERJA KAYU 1
Sebagai pengetahuan dasar, ada beberapa hal yang harus diperhatikan guna
kesuksesan dalam pelaksanaan industri bangunan bagi ahli teknik seperti :
Pemahaman bahan-bahan bangunan yang digunakan
Pengetahuan praktis tentang konstruksi
Pengetahuan tentang pelaksanaan
Kemampuan dalam merencaana
Menguasai berbagai peralatan yang diperdagangkan di pasaran
3
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
JURUSAN TEKNIK SIPIL
KERJA KAYU 1
2.2. KLASIFIKASI KAYU
1. Kelas berdasarkan keawetan
Kelas awet kayu adalah kemampuan daya tahan kayu tehadap
situasitertentu. Berikut adalah tabel kelas awet kayu :
4
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
JURUSAN TEKNIK SIPIL
KERJA KAYU 1
c. agak berat 0,69 – 0,75
d. ringan lebih kecil dari 0,65
5. Meranti
Terdiri dari dua jenis yakni meranti merah dan meranti putih dan banyak
digunakan untuk kasau, reng, bangunan yang ringan, papan cetakan beton, tiang
papan cetakan.
6. Kamper
Berwarna kuning kemerah-merahan dan banyak digunakan pada bangunan-
bangunan bawah atap seperti rangka atap, balok, loteng, papan loteng.
7. Zeuging
5
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
JURUSAN TEKNIK SIPIL
KERJA KAYU 1
Warnanya putih dan coklat muda dan banyak digunakan untuk bangunan
sederhana dan baik sekali untuk bangunan dengan konstruksi paku namun
kayunya agak lunak dan kembang susutnya sangat besar dan tahan terhadap rayap.
6
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
JURUSAN TEKNIK SIPIL
KERJA KAYU 1
Kerugiannya yaitu kayu banyak terbuang oleh penggergajian, cenderung
mudah pecah bila dipaku dari permukaan serta tesktur kayu kurang dekoratif.
7
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
JURUSAN TEKNIK SIPIL
KERJA KAYU 1
c. Retakan bintang
Retakan bintang timbul jika beberapa retakan hati kayu mulai pada
bagian yang sama pada hati kayu. Adanya retakan yang berbentuk bintang
pada sebatang kayu gelondongan menunujakan bahwa kayu tersebut
dibiarkan terlalu lam sebelum dilakukan pengubahan.
d. Celah-celah
Celah-celah di bagian dalam disebabkan oleh cara pengeringan
yang jelek. Ada kalanya kayu mengering tanpa menunjukan perubahan
lebar asal. Ketika bagian dalam mengering ia akan menyusut, dan retakan
biasa timbul di bagian dalam.
e. Pecah-pecah di bagian ujung
Pecah dimulai pada bagian ujung dan menjalar sepanjang
permukaan kayu. Pecah-pecah ini biasa terjadi pada kayu yang
dikeringkan secara alami.
f. Pecah-pecah pada permukaan
g. Pecah dangkal meluas sepanjan serat di permukaan pecah ini
menyebabkan tektur permukaan menjadi jelek.
Macam-macam cacat kayu setelah penggergajian akibat penyusutan :
a. Spring yaitu perubahan bentuk melengkung arah memanjang pada bagian
tepi/sisi kayu.
b. Bow (bentuk busur) yaitu perubahan bentuk melengkung arah memanjang
pada bagian permukaan.
c. Cup (bentuk mangkuk) yaitu perubahan bentuk melengkung pada arah
melebar kayu.
d. Twist (melenting) yaitu pemutiran melenting perubahan kayu berlawanan
arah pada masing-masing ujung.
e. Pecah permukaan (surface checks) yaitu peceh-pecah dangkal yang meluas
sepanjang serat kayu baik yang dipermukaan kayu maupun di ujung-ujung
kayu.
f. Pecah ujung (end split) yaitu pecah yang mulai dari ujung hingga menjalar
sepanjang pohon.
8
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
JURUSAN TEKNIK SIPIL
KERJA KAYU 1
Macam-macam cacat alami dari pohon :
a. mata kayu sehat yaitu mata kayu yang tidak busuk, penampang keras,
tumbuh kokoh dan rapat pada kayu, berwarna sama atau lebih gelap
dengan kayu sekitarnya.
b. Mata kayu lepas yaitu mata kayu ayng tidak dapat tumbuh rapat, biasanya
pada proses penggergajian mata kayu mudah lepas dan tidak ada gejala
busuk.
c. Mata kayu busuk yaitu mata kayu yang biasanya bergerombol pada
bagian-bagian kayu yang lunak atau rapuh berlainan dengan bagian-bagian
kayu sekitarnya.
d. Hati rapuh yaitu cacat kayu yang dapat terjadi karena daya tahan yang
patah kemudian patahan ini membusuk dan menjalar terus masuk ke dalam
hati.
e. Serangga perusak kayu yaitu cacat kayu yang terjadi oleh binatang perusak
antara lain : serangga, kumbang, ulat dan lebah.
f. Cacat kayu gubal yaitu cacat kayu yang terjadi bila pada saat penebangan
belum cukup umur kemudian dalam jangka waktu yang lama sedang
kulitnya tidak dikupas.
Cacat-cacat kayu tersebut dapat mengakibatkan adanya perlemahan pada
kayu. Untuk mengatasi perlemahan tersebut ada beberapa cara yaitu :
a. Mudah terbakar diatasi dengan diberi pelapis seperti cat dan
penyimpanannya jauh dari api.
b. Kembang susut diatasi dengan pemasangan dengan cara berselang-seling.
c. Mudah lapuk karena serangga diatasi dengan merendam dlam suatu bahan
yang dapat mengawetkan serta disemprot dengan cat.
d. Tidak homogen diatasi dengan sistem konveksi atau dengan pembelahan
kayu.
e. Tidak tahan terhadap cuaca diatasi dengan menghindari tempat terbuka
yang terlindungi dari panas dan hujan serta penumpukan yang sesuai
dnegan ketentuan dan syarat-syaratnya.
9
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
JURUSAN TEKNIK SIPIL
KERJA KAYU 1
2.3.4. Penyimpanan dan pengawetan kayu
Kayu mempunyai keawetan tinggi bila dapat mempunyai umur yang lama.
Adapun faktor perusak kayu dapat digolongkan menjadi dua penyebab yaitu :
1. penyebab non makhluk hidup
a. faktor fisik (suhu udara, panas, air dan sebagainya)
b. faktor mekanik (pukulan, gesekan, tarikan, tekanan dan sebagainya)
2. faktor dari makhluk hidup
a. janis jamur ( menyebabkan pembusukan dan pelapukan)
b. serangga
Syarat-syarat penyusunan kayu yang baik yaitu :
a. tempat harus datar dan rata yang bebas dari genangan air
b. terlindung dari hujan dan cukup sirkulasi udara
c. sumber hama dan penyakit kayu harus dihilangkan
d. untuk papankering ganjalan boleh dipasang setiap delapan lapis dan
maksimal 3 meter.
e. jarak timbunan dari lantai 50 cm untuk sirkulasi udara.
f. antara penumpukan harus ada pembatas untuk lalu lintas udara.
g. Antara kayu yang satu dengan kayu yang lain harus diberi jarak lebih
kurang 2-5 cm.
Cara penumpukan kayu :
a. penumpukan secara vertikal
a.1. penumpukan standar (end pilling)
a.2. penumpukan silang (end raaacking)
b. penumpukan secara horizontal
c. penumpukan sejajar
d. penumpukan persegi
e. penumpukan bersilang
f. penumpukan segitiga
2.3.5. Tempat atau lokasi kerja
Syarat-syarat tempat atau lokasi kerja :
a. Kering
10
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
JURUSAN TEKNIK SIPIL
KERJA KAYU 1
Tempat pelaksanaan kerja kayu diutamakan tempat yang kering apabila tempat
pelaksanaan lembab atau basah bukan tak mungkin dapat menyebabkan dan
mempengaruhi bahan yang akan dikerjakan.
b. atap
Tempat pelaksanaan juga diusahakan untuk memiliki atap agar bahan-bahan
dan peralatan yang akan digunakan dapat terjaga dari berbagai kondisi cuaca.
c. sumber listrik
Sumber listrik harus sangat diperlukan terutama untuk menjalankan alat-alat
yang berhubungan listrik.
d. Alat bantu (K3)
Dalam suatu lokasi kerja harus ada kotak k3 yang dalam hal ini sangat penting
mengingat bila terjadi suatu kecelakaan.
e. penerangan yang cukup
Penerangan sangat membantu dalam pelaksanaan kerja sehingga hasil
pekerjaan kita rapi dan baik.
f. Sirkulasi udara yang baik
Dalam lokasi kerja diperlukan udara yang cukup sehingga orang-orang
yang bekerja di dalam ruangan tidak sukar atau sesak bernafas sehingga dapst
bekerja dengan lancar.
g. Tidak menimbulkan suara yang bising
Tempat kita bekerja diusahakan untuk tidak mengeluarkan suara bising
yang dapat mengganggu lingkungan sekitar.
h. Penyedot debu
Alat ini sangat diperlukan dalam pekerjaan sehingga udara di dalam
ruangan tempat kita bekerja selalu bersih dan tidak mengganggu pernafasan.
11
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
JURUSAN TEKNIK SIPIL
KERJA KAYU 1
MACAM-MACAM CACAT ALAMI DARI POHON
Pecah permukaan
Pecah ujung
12
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
JURUSAN TEKNIK SIPIL
KERJA KAYU 1
13
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
JURUSAN TEKNIK SIPIL
KERJA KAYU 1
SPRING
BOW
MENGKUNG
PERALATAN-PERALATAN
KERJA KAYU
14
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
JURUSAN TEKNIK SIPIL
KERJA KAYU 1
2. Ketam
2.1. Ketam pendek kasar (Jack Plane)
Alat ini berguna untuk menghilangkan permukaan kayu yang kasar bekas
gergajian atau bekas pemotongan.
2.2. Ketam pendek halus
15
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
JURUSAN TEKNIK SIPIL
KERJA KAYU 1
Alat ini berguna untuk menghaluskan permukaan kayu yang sudah
diketam terlebih dahulu barulah ketam pendek halus.
2.3. Ketam panjang
Alat ini berguna untuk menetam kayu yang panjang-panjang supaya
permukaan kayu itu menjadi lebih kurus
2.4. Ketam sponing
Ketam sponing terdapat dua macam yaitu :
a. ketam sponing tetap, besarnya tidak dapat dirubah. Rumah ketam sponing
macam ini mempunyai berbagai ukuran besarnya, sesuai dengan mata
ketam. Ketam ini digunakan untuk membuat sponing untuk pada posisi
sudut yang searah dengan arah urat kayu.
b. Ketam sponing dapat diatur berfungsi sama dengan ketam sponing tetap
2.5. Ketam alur/bajak
Ketam alur/bajak tetap tidak mempunyai pengatur lebar , sedangakn ketam
alur dapa diatur mempunyai pengatur lebar dan dalamnya pengetaman.
3. Pahat
Pahat ialah suatu alat untuk memotong serat kayu. Berdasarkan pekerjaan
pemotongan yang bermacam-macam, maka dibuatlah bentuk-bentuk pahat-pahat
yang disesuikan dengan pekerjaan tersebut antara lain :
3.1. Pahat tusuk
- gunanya untuk menusuk kayu.
- sudut penajaman dari 30 hingga 35 derajat atau dapat juga dengan ketentuan
lain yaitu dua kali tebal pahat.
- sisi penusuk dari mata pahat dibuat lengkung sedikit, menjaga supaya sudut
pahat tidak menusuk ke dalam.
- ukuran pahat tusuk pada sisi lebarnya mulai dari 1/8” hingga 5/8” dengan
kenaikan masing-masing 1/8” dan dari ¾” sampai dengan 2” dengan kenaikan
masing-masing ¼”
-
3.2. Pahat Lubang
16
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
JURUSAN TEKNIK SIPIL
KERJA KAYU 1
- pahat lubang terdiri dari :
a. pahat lubang tipis
b. pahat lubang berpunggung
c. pahat lubang besar
- kepala tangkai pahat lubang dibuat demikian bentuknya untuk lebih mudahnya
bila dipukul dengan palu kayu.
- pahat lubang tiis gunanya untuk membuat lubang-lubang yang kecil-kecil,
seperti halnya membuat lubang daun jendela atau pintu.
- sudut mata pahat lubang sama dengan pahat tusuk yaitu 30 derajat sampai
dengan 35 derajat.
- pahat lubang berpunggung dan pahat lubang besar, dangkal seperti pekerjaan
membuat lubang ambang kesen pintu atau jendela.
B. ALAT-ALAT BANTU
1. Siku
Ada bermacam-macam jenis siku yaitu :
1.1. Siku biasa
Gunanya untuk menarik garis lukisan pada kayu pekerjaan di atas
permuikaan dengan garis siku (90 derajat) terhadap bidang lain yang telah diberi
tanda pating. Juga untuk memeriksa bidang permukaan kayu yang sedang diketam
apa sudah lurus, rata dan siku erhadap bidang lain.
1.2. Siku serong
Gunanya untuk menarik garis lukisan pada bidang atas kayu pekerjaan
dalam bentuk garis miring. Juga untuk alat pemeriksaan suatu pengetaman yang
dibaut miring tehadap bidang tegak.
1.3. Siku goyang/putar
Guna dari siku goyang ini untuk menarik garis lukisan pada bidang
permukaan kayu pekerjaan dalam bentuk garis sudut 0 hingga 180 derajat.
2. Meteran
17
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
JURUSAN TEKNIK SIPIL
KERJA KAYU 1
Ada bermacam-macam bentuk yaitu :
2.1. Meteran lurus/plat meter
Terbuat dari baja tipis yang panjangnya 30 cm, pada kedua sisinya
terdapat satuan pengukuran dalam cm, inci. Meteran ini digunakan untuk
pekerjaan yang kecil dan ringan.
2.2. Meteran lipat
Suatu meteran yang dapat dilipat dalam 4 @ 8 lipatan, pada umumnya
terbuat dari kayu tipis dilengkapi dengan lipatan engsel dari abaj atau kuningan,
panjangnya 1 @ 2 meter. Digunakan untuk pengukuran yang agak panjang dan
besar dari dolok kayu yang akan dikerjakan.
2.3. Meteran gulung/rol meter
Seluruh bagian terbuat dari baja atau plastik, di dalam rumahnya terdapat
pegas sehingga pita meter dapat ditarik dan menggulung kembali secara otomatis.
Panjangnya 2 @ 5 meter. Digunakan untuk ukuran dari segala pekerjaan.
4. Palu
Ada bermacam-macam jenis palu yaitu :
4.1. Palu kayu
Terdiri dari dua bagian yaitu kepala dan tangkai. Bahan untuk kepala dan
tangkainya harus dibuat dari kayu yang padat dan kenyal sehingga sukar untuk
dapat belah . palu kayu digunakan untuk memukul benda kerja dari kayu.
4.2. Palu Besi
18
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
JURUSAN TEKNIK SIPIL
KERJA KAYU 1
Menurut bentuknya terdapat dua jenis yaitu :Palu pantak dan palu kuku
atau disebut palu kaki kambing.
5. Peresut
Perusut tunggal digunakan untuk melukis satu garis sejajar terhadap sisi
bidang kayu memanjang yang telah diketam, sedangkan perusut kembar dapat
melukis dua garis sejajar sesuai dengan jarak dua garis yang telah ditentukan,
seperti menarik garis sponing dengan perusut tunggal sedang lebar lubang
sambungan dengan perusut kembar.
6. Obeng
Obeng/pemutar sekrup ada bermacam-macam jenisnya yaitu :
6.1. Obeng Min
6.2. Obeng kembang/istimewa
Keistimewaan dari obeng macam ini ialah terletak dari bentuk matanya.
Obeng ini matanya dibuat semata-mata hanya mempunyai alur silang, sehingga
waktu obeng diputar tidak akan terpeleset/tergelincir dari alur sekrupnya.
7. Jangka
Gunanya untuk melukis lingkaran-lingkaran kecil dan dpat pula digunakan
untuk memindahkan ukuran pada bidang permukaan kayu pekerjaan.
8. Kikir Kayu
Kegunaannya yaitu untuk mengikir benda-benda pekerjaan yang sulit
diketam ataupun dipahat sehubungan dengan terdapatnya serat-serat kayu yang
bolak-balik atau pada bidang permukaan kayu yang terdapat mata kayu. Alat yang
lebih baik dari kikir kayu ialah ketam parud.
9. Penjepit / Klem
19
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
JURUSAN TEKNIK SIPIL
KERJA KAYU 1
Ada 3 macam bentuk klem yaitu :
9.1. Penjepit panjang
Berukuran dari ½ “ sampai 2 ½ “ m panjangnya. Blok penahan dapat
digeser-geser dengan dipaksa oleh sepotong besi bulat ke dalam lubang-lubang
yang terdapat pada batang penjepit panjang sedang blok penjepit didorong oleh
uliran yang dipasang pada kepala penjepit dengan diputar menggunakan tangkai
pemutar. Alat ini digunakan untuk merapatkan suatu sambungan kayu yang
lebarnya lebih dari 1 m samapai dengan 2 ½ m.
9.2. Penjepit berbentuk huruf f dan c
Keduanya berfungsi sama sebagai alat penjepit dalam jaraj pendek atau
sambungan –sambungan pendek terdiri dari blok penahan tetap dan blok penjepit
yang dapat diatur melalui batang ulir yang dihubungkan dengan tangkai pemutar.
10. Pensil
Berfungsi untuk pemberian tanda gores atau penggambaran yang tidak
membutuhkan ketelitian yang detail.
20
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
JURUSAN TEKNIK SIPIL
KERJA KAYU 1
g. membuat cekung
Konstruksi :
- rangka badan
- meja
- motor dan sumbunya
Perlengkapan :
- pengantar pembelah (fence)
- pengantar pemotong (mitter gauge)
- tudung pengaman (safety guard)
- pengantar pembuat purus (tenon jig)
Ukuran :
- ditentukan dengan maksimum garis tengah daun gergaji yang dapat dipasang
- kecepatan tergantung dari garis tengah daun gergaji
21
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
JURUSAN TEKNIK SIPIL
KERJA KAYU 1
- pengantar
- pengatur naik turun meja
- tudung pengaman
Ukuran : Ditentukan oleh panjang sumbu ketam
4. Jigsaw
Gunanya :
1. Memotong triplek/kayu tipis
2. Membuat potongan yang berbentuk
5. Mesin router
Gunanya :
Membuat sponing
Membuat profil
22
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
JURUSAN TEKNIK SIPIL
KERJA KAYU 1
Membuat alur
Membuat cowakan
Membuat sambungan ekor burung
Konstruksi :
- alas sebagai meja
- rangka dipasang pada motor mur kupu-kupu
- motor dengan ujung sumbunya dipasang chuck pemegang pisau
- tutup pisau sekeliling untuk cincin
- cincin penentu dalam motor berulir
- pisau
- penghantar yang mempunyai satu ujung lurus dan satu ujung lagi lengkung
- penentu dalam untuk menentukan keluarnya pisau router dari alas
- acuan
- cincin penghantar yan dipasang pada rangka bagian bawah
BAB III
23
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
JURUSAN TEKNIK SIPIL
KERJA KAYU 1
URAIAN PRAKTIKUM
Instruksi Umum :
Sambungan ini digunakan jika pada suatu balok, bekerja gaya tarik yang
saling berlawanan arah, maka pada setengah panjang bibir ditarik sehingga
dibentuk kait. Panjang bibr atau sambungan 2 ½ - 3 h ( h = tinggi kayu )
Peralatan :
1. gergaji belah 7. siku-siku
2. gergaji potong 8. perusut
3. ketam perata 9. obeng
4. meteran kayu 10. palu kayu
5. pensil 11. pahat
6. klem F 12. gergaji punggung
24
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
JURUSAN TEKNIK SIPIL
KERJA KAYU 1
Kayu ukuran 5/7 x 50 cm
Keselamatan Kerja :
1. Simpanlah alat-alat pada bangku kerja dengan baik dan teratur apabila
belum diperlukan
2. Pelajari dahulu gambar kerja dan ikuti langkah-langkah kerja dengan
teratur
3. Pusatkanlah perhatian / pikiran pada pekerjaan
4. Ikuti petunjuk-petunjuk instruktur
Langkah kerja :
1. Mempersiapkan peralatan dan bahan.
2. Mengetam muka kayu I hingga lurus, rata.
3. Mengecek muka kayu I dengan mistar siku-siku hingga apabila ditempelkan
dengan muka kayu tidak ada bayangan.
4. Mengetam muka kayu II hingga lurus, rata dan siku dengan muka kayu I.
5. Mengecek muka kayu II dengan berpatokan muka kayu I dengan
menggunakan mistar siku-siku.
6. Kemudian memberi tanda dengan perusut dengan ukuran 6 cm untuk muka
kayu III.
7. Mengetam muka kayu III hingga lurus, rata dan siku terhadap muka kayu II.
8. Memeriksa muka kayu III dengan siku-siku dengan berpatokan terhadap muka
kayu II.
9. Memberi tanda dengan perusut untuk muka kayu IV dengan ukuran 4 cm
10. Mengetam muka kayu IV hingga lurus, rata dan siku terhadap muka kayu I
dan muka kayu III.
11. Melukis benda kerja dengan pensil.
12. Menggergaji miring benda kerja mengikuti garis kerja pada benda kerja.
13. Memahat benda kerja dengan menggunakan pahat pukul kemudian dibantu
dengan menggunakan pahat tusuk.
14. Memasangkan benda kerja A dengan benda kerja B yang telah dibentuk.
15. Memeriksa kembali hasil kerja apabila kurang sempurna.
25
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
JURUSAN TEKNIK SIPIL
KERJA KAYU 1
1
/5
1
/5
1
/5
6
1
/5
1
/5
T. DEPAN
T. ATAS
BUKAAN
26
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
JURUSAN TEKNIK SIPIL
KERJA KAYU 1
Tujuan :
1. Dapat menggambarkan Rehar
2. Dapat membuat Rehar
Instruktur Umum :
Rehal adalah tempat berbentuk huruf X yang biasa dugunkan untuk
menaruh kitab suci selama pembacaan. Rehal biasanya terbuat dari kayu.
Peralatan :
1. gergaji belah 7. siku-siku 13. Mesin potong
2. gergaji potong 8. Perusut
3. ketam perata 9. Bor
4. meteran kayu 10. palu kayu
5. pensil 11. pahat
6. klem F 12. jigsaw
27
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
JURUSAN TEKNIK SIPIL
KERJA KAYU 1
1. Kayu ukuran 3/20 x 45 cm
Keselamatan Kerja :
1. Simpanlah alat-alat pada bangku kerja dengan baik dan teratur apabila
belum diperlukan
2. Pelajari dahulu gambar kerja dan ikuti langkah-langkah kerja dengan
teratur
3. Pusatkanlah perhatian / pikiran pada pekerjaan
4. Ikuti petunjuk-petunjuk instruktur
Langkah-langkah kerja :
1. Potonglah bahan papan menjadi ukuran 3/20.25cm.
2. Lalu mengetam papan yang sudah dipotong hingga lurus, rata, dan siku
3. Melukis garis-garis yang akan kita potong seperti pada gambar.
4. Setelah selesai belah kedua bagian papan sesuai dengan garis yang telah
digambar menggunakan gergaji belah.
5. Setelah papan bagian kiri dan kanan selesai di belah, maka selanjutnya pada
bagian tengah papan yang telah dibagi lima bagian lukislah garis 3cm, 2cm,
3cm dan seterusnya. Begitu pula pada sisi papan yang lain.
6. Lalu lubangi bagian papan yang berada ditengah sesuai dengan garis yang
digunakan untuk membagi lima sisi papan menggunakan Bor sampai gergaji
jigsaw dapat memasuki lubang yang kita buat
7. Lalu belah kayu sesuai garis menggunakan jigsaw.
8. Seteleh semua garis selesai dibelah menggunakan jigsaw, langkah selanjutnya
adalah memahat papan pada bagian tengah yang berukuran 3cm sampai
bertemu dengan hasil belahan papan yang pertama kita buat.
9. Seteleh semua selesai kita pahat maka papan sudah dapat dibuka menjadi 2
bagian dan akan membentuk huruf X
28
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
JURUSAN TEKNIK SIPIL
KERJA KAYU 1
29
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
JURUSAN TEKNIK SIPIL
KERJA KAYU 1
BAB IV
PENUTUP
4.1. KESIMPULAN
Kayu merupakan bahan bangunan alam yang dapat dengan mudah
diperoleh dan juga bisa diperbaharui.
30
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
JURUSAN TEKNIK SIPIL
KERJA KAYU 1
Dengan memperhatikan kelemahan kayu, kita dapat lebih cermat untuk
membuat suatu konstruksi sesuai keadaannya.
Mengetahui dan dapat menggunakan peralatan kerja baik tangan maupun
mesin dengan baik dan benar.
Mengetahui langkah-langkah kerja dalam pembuatan benda kerja kayu.
Ketelitian, konsentrasi dan keselamatan harus benar-benar diperhatikan
untuk mencapai hasil yang maksimal.
Dalam menggunakan mesin, hasil yang didapat lebih baik dan lebih
efisien.
Dalam menggunakan mesin kerja kayu tidak boleh lepas dari ketelitian
dan kedisiplinan dalam melaksanakan pekerjaan.
4.2.SARAN
Hendaknya dalam bekerja harus mengutamakan keselamatan kerja.
Ikutilah prosedur yang telah ditentukan.
Kerjakan sesuai dengan instruksi dari instruktur.
Didalam bekerja tidak perlu cepat selesai, tetapi kita mengerjakannya
dengan baik, rapi, teliti serta sesuai dengan langkah-langkah kerja yang
ditentukan agar hasil yang didapat sesuai dengan yang diinginkan dan
selamat.
Dalam melaksanakan praktek kerja kayu jangan ragu-ragu bertanya
kepada instruktur.
LAMPIRAN
31
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
JURUSAN TEKNIK SIPIL
KERJA KAYU 1
2 Ketam
3. Pahat
32
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
JURUSAN TEKNIK SIPIL
KERJA KAYU 1
4.Peresut
5. Kikir 6.Klem
33
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
JURUSAN TEKNIK SIPIL
KERJA KAYU 1
7.Pensil
C. Alat Mesin
1. Jig Saw
2. Mesin Gergaji Bundar
(circular )
34