Anda di halaman 1dari 15

Luhut M.

Tampubolon - 5423144443
Dede Irfan - 5423144458

D3 TEKNIK SIPIL 2014


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
2015
MUKADDIMAH
Kayu adalah salah satu bahan konstruksi yang banyak
digunakan khususnya didaerah pedalaman yang masih
belum terjamah bahan material modern seperti baja /
besi. Pemanfaatan kayu sebagai bahan konstruksi
memang sudah lama dilakukan. Namun sekarang
material ini mulai ditinggalkan, khususnya di kota-kota
besar, karna lebih memilih material yang modern, kuat
dan lebih murah tentunya. Dalam kesempatan ini kita
akan membahas penggolongan kayu yang terbagi
kedalam beberapa point sesuai dengan kekuatan dan
keawetannya, cara pemilihan kayu, dan metode / cara
peningkatan kekuatan kayu.
 Penggolongan kayu dibagi kedalam beberapa
jenis, diantaranya :
a. Berdasarkan kelas pemakaian
b. Berdasarkan Mutu
c. Berdasarkan SNI
 Berdasarkan kelas pemakaian
Kelas Kelas Kelas Keterangan
Pemakaian Kekuatan Keawetan

I I I Konstruksi berat, selalu terpengaruh buruk. Ex,


tertanam dibawah tanah atau selalu terkena sinar
I II matahari, panas, hujan dan angin.

II II II Konstruksi berat, masuk kedalam tanah, tetapi


bukan tanah yang basah.

III III III Konstruksi berat yang terlindung dan berada


dibawah atap.

IV IV IV Konstruksi ringan yang berada dibawah atap

V V V Konstruksi yang bersifat tidak permanen


 Berdasarkan Mutu

Uraian Mutu A Mutu B

Kadar lengas Harus kering udara Kadar lengas 30%

Retak-retak arah radial ≤ 1/4 tebal Retak-retak arah radial ≤ 1/3 tebal
Retak- Retak kayu dan terhdp ling-karan tumbuh ≤1/5 kayu dan terhdp ling-karan tumbuh ≤1/4
tebal kayu tebal kayu

Besarnya mata kayu ≤ 1/6 lebar Besarnya mata kayu £ 1/4 lebar
Mata kayu balok atau ≤ 3,5 cm balok atau £ 5 cm

Kandungan wanvlak (kayu gubal), Kandungan wanvlak (kayu gubal),


Kandungan ≤ 1/10 tinggi balok. ≤ 1/10 tinggi balok.
wanvlak

Kemiringan arah serat, tg a ≤ 1/10 Kemiringan arah serat, tg a ≤ 1/7


Kemiringan dan
arah serat
 Berdasarkan SNI
Macam Mutu A Mutu B Mutu C
Cacat
Mata kayu
a. Terletak dimuka lebar 1/6 lebar kayu ¼ lebar kayu ½ lebar kayu
b. Terletak di muka 1/8 lebar kayu 1/6 lebar kayu ¼ lebar kayu
sempit
Retak 1/6 lebar kayu 1/5 lebar kayu ½ lebar kayu

Pingul 1/10 tebar kayu 1/6 tebar kayu ¼ tebar kayu

Arah Serat 1: 13 lebar kayu 1 : 9 lebar kayu 1 : 6 lebar kayu

Saluran Damar 1/5 lebar kayu 2/5 lebar kayu ½ lebar kayu
Eksudasi tidak
diperkenankan
Gubal Diperkenankan Diperkenankan Diperkenankan

Lubang Serangga Diperkenankan asal Diperkenankan asal Diperkenankan asal


terpencar dan tidak ada terpencar dan tidak ada terpencar dan tidak ada
tanda2 serangga hidup tanda2 serangga hidup tanda2 serangga hidup

Cacat lain (rapuh, retak Tidak diperkenankan Tidak diperkenankan Tidak diperkenankan
melintang)
Kelas Awet I II III IV V
Selalu berhubungan
dengan tanah lembab 8 Tahun 5 Tahun 3 Tahun Sangat Pendek Sangat Pendek

Kayu tidak dilindungi Beberapa Tahun Sangat Pendek


dari dingin dan iklim 20 Tahun 15 Tahun 10 Tahun
tapi terlindung dari air
Kayu ditempatkan di Sangat Sangat Lama Beberapa Tahun Pendek
tempat terlindung lama lama

Kayu ditempatkan di
tempat terlindung Sangat Sangat Sangat lama 20 Tahun Beberapa
dengan perawatan / lama lama Tahun
cat cat.
Kayu terserang rayap
Tidak Jarang Agak cepat Sangat cepat Sangat cepat

Kayu termakan oleh


bubuk kayu, rayap / Tidak Tidak Hampir Jarang Cepat
serangga lain tidak
 Jika Kita akan membangun rumah, maka konstruksi menjadi prioritas utama.
Yang mana konstruksi inilah yang akan menjadikan rumah Kita bisa bertahan
lama atau tidak. Oleh sebab itu, saat kita memilih kayu untuk konstruksi
rumah sebaiknya Kita memilih kayu yang kuat, keras, dan tahan air serta
rayap.
A. Tips memilih kayu untuk meubeul / furniture
Dalam pemilihan kayu untuk perabotan rumah, kita harus
memperhatikan beberapa faktor agar bisa awet digunakan. Biasanya kayu
yang digunakan untuk meubeul / furniture berasal dari kayu jati, mahoni dan
sono keling. Kayu ini memiliki kualitas yang baik dan urat kayu yang terlihat
cantik sehingga akan memperindah bentuknya. Cara pemilihannya, bisa kita
lihat, kayu yang bagus memiliki ukuran yang besar dan kuat, selain itu, kayu
yang baik memiliki warna yang cerah, segar dan tidak berlubang. Jika kayu
masih muda dan warnanya terlihat mentah, maka bisa dipastikan kayu
tersebut akan jelek jika dijadikan sebagai bahan furniture. Kayu yang baik
adalah kayu yang padat, tua dan kering. Jika kayu itu baru ditebang, maka
kadar airnya masih banyak, dan untuk menguranginya, bisa di jemur bawah
sinar matahari, atau jika ingin lebih cepat menggunakan oven.
B. Tips memilih kayu untuk konstruksi.

Untuk konstruksi, pasti kita membutuhkan kayu yang lebih kuat dan
keras,karna kayu konstruksi secara langsung menahan beban dari struktur
yang kita buat. Agar konstruksi kuat, gunakan kayu yang sudah terjamin
mutunya dan sangat kuat, seperti kayu jati, merbau, kayu meranti atau kayu
bayam. Jenis kayu ini anti rayap dan tahan lama, memiliki tekstur yang khas
dan keras, serta berwarna kecoklatan. Meskipun anti rayap kayu tersebut
tidak 100% anti rayap, maka gunakanlah semprotan anti rayap sebelum kayu
dipasang. Jangan memilih kayu yang belang (putih) biasanya kayu tsb rapuh
dan mudah dimakan rayap. Dan tips yang terakhir berkonsultasi dengan ahli
yang berpengalaman.
Pemilihan kayu yang bagus dan kuat serta perhitungan yang tepat akan
menghasilkan struktur yang kuat dan tahan lama. Jadi selain pemilihan kayu,
faktor material penunjang lain juga harus diperhatikan.
 Ada beberapa macam faktor yang dapat
menghancurkan dan menyerang kayu,
diantaranya :
a. Jamur Pelapuk
b.Rayap Tanah
c. Rayap Kayu Kering
d. Cacing Laut
 Peningkatan sifat fisis dan mekanis yang dimaksud adalah rekayasa yang
dilakukan kepada kayu, bisa berupa penambahan campuran atau melakukan
metode tertentu kepada kayu. Berikut beberapa cara dan metoda yang
dilakukan untuk penambahan kekuatan dan keawetan kayu.
a. Pembakaran Kayu
b. Pengetiran / mengetir kayu
c. Penggunaan Karbolium
d. Penggunaan Minyak Kreosoot
e. Proses Burnett
f. Prusi
g. Proses Kijan
h. Proses Wolman
i. Perendaman dalam lumpur
Pengawetan Tanpa Tekanan
a. Pengawetan
b. Perendaman
c. Proses Difusi
1. Pelaburan pada kayu bulat
2. Proses stepping
3. Metode ban mobil
4. Pengawetan pohon hidup
5. Metode tong
6. Metode Boucherie
7. Penyemprotan
d. Penyemprotan
e. Metode Seluhung Pasit
 Pengawetan Dengan Tekanan
a. Proses sel penuh
b. Proses sel kosong
c. Proses Lowry
d. Proses Cellon

Anda mungkin juga menyukai