Anda di halaman 1dari 14

Pasir

Pasir adalah contoh bahan material butiran. Butiran pasir umumnya berukuran antara
0,0625 sampai 2 milimeter. Materi pembentuk pasir adalah silikon dioksida, tetapi di
beberapa pantai tropis dan subtropis umumnya dibentuk dari batu kapur. Pasir tidak
dapat di tumbuhi oleh tanaman, karena rongga-rongganya yang besar-besar.

Jenis/Beda Pasir Berdasarkan Kegunaannya


Pasir, barangkali jenis material ini sudah tidak asing lagi bagi kita, karena
sebagai salah satu material pokok dalam membangun. Mulai dari pekerjaan
rumah, saluran, pagar, gedung, dan berbagai jenis bangunan/konstruksi
lainnya, hampir semua menggunakan material pasir.

Berdasarkan kegunaannya, pasir bisa di bedakan menjadi 3, yaitu:


Pasir pasang, biasanya dipergunakan untuk pekerjaan pasangan dinding,
pondasi, pasangan batu kali, plesteran.
Pasir beton, dipergunakan untuk pekerjaan pembetonanan, seperti plat,
kolom, balok, dsb.
Pasir urug, dipergunakan untuk pekerjaan lapis dasar, pondasi, lantai atau
galian, biasanya untuk pekerjaan yang tidak terkait dengan konstruksi.
Namun, terkadang dalam pelaksanaannya sering rancu dan kurang
memperhatikan jenis masing-masing pasir dan menganggap semua pasir
sama. Bila dalam penggunaan pasir terjadi kesalahan/kekeliruan, bisa jadi
akan berpengaruh terhadap mutu/kualitas bangunan/konstruksi.

Semen
Semen merupakan salah satu bahan perekat yang jika dicampur dengan air mampu
mengikat bahan-bahan padat seperti pasir dan batu menjadi suatu kesatuan kompak.
Sifat pengikatan semen ditentukan oleh susunan kimia yang dikandungnya. Adapun
bahan utama yang dikandung semen adalah kapur (CaO), silikat (SiO2), alumunia
(Al2O3), ferro oksida (Fe2O3), magnesit (MgO), serta oksida lain dalam jumlah kecil
(Lea and Desch, 1940)
Bahan baku pembuatan semen adalah batu kapur, pasir silika, tanah liat dan pasir besi.
Total kebutuhan bahan mentah yang digunakan untuk memproduksi semen yaitu:
1. Batu kapur
Batu kapur merupakan sumber utama oksida yang mempumyai rumus CaCO3
(Calcium Carbonat), pada umumnya tercampur MgCO3 dan MgSO4. Batu kapur yang

baik dalam penggunaan pembuatan semen memiliki kadar air 5%, dan penggunaan
batu kapur dalam pembuatan semen itu sendiri sebanyak 81 %.
2. Pasir silika
Pasir silika memiliki rumus SiO2 (silikon dioksida). Pada umumnya pasir silika
terdapat bersama oksida logam lainnya, semakin murni kadar SiO2 semakin putih warna
pasir silikanya, semakin berkurang kadar SiO2 semakin berwarna merah atau coklat,
disamping itu semakin mudah menggumpal karena kadar airnya yang tinggi. Pasir silika
yang baik untuk pembuatan semen adalah dengan kadar SiO2 90%, dan penggunaan
pasir silika dalam pembuatan semen itu sendiri sebesar 9%.

Batu

1.
2.
3.
4.
1.
2.
3.

Batu adalah sejenis bahan yang terdiri daripada mineral dan dikelaskan menurut
komposisi mineral. Kerak Bumi (termasuk litosfer) dan mantelnya terbuat dari batu.
Dalam bangunan batu biasanya dipakai pada pondasi bangunan untuk bangunan
dengan ketinggian kurang dari 10 meter, Batu juga dipakai untuk memperindah fasade
bangunan dengan memberikan warna dan tekstur unik dari batu alam
Jenis batuan
Pengkelasan ini dibuat dengan berdasarkan:
kandungan mineral yaitu jenis-jenis mineral yang terdapat di dalam batu ini.
tekstur batu, yaitu ukuran dan bentuk hablur-hablur mineral di dalam batu;
struktur batu, yaitu susunan hablur mineral di dalam batu.
proses pembentukan
Batu-batu secara umum biasanya dibagi menurut proses yang membentuknya, dan
dengan itu dipecahkan kepada tiga kumpulan yang besar yaitu:
batu igneus
batu endapan
batu metamorfosis.
Batu igneus adalah batu yang terbentuk dari magma cair, batu endapan melalui
endapan dan tekanan bahan tertentu, dan batu metamorfosis melalui salah satu dari
dua cara yang disebut terdahulu setelah berubah akibat suhu dan tekanan. Dalam
kasus-kasus di mana bahan organik meninggalkan jejak dirinya pada batu, hasil ini
dikenali sebagai fosil.

KAYU SEBAGAI BAHAN BANGUNAN

Bangunan bukan hanya merupakan sebuah benda yang dapat dipamerkan oleh
pemiliknya, tapi juga merupakan tempat bernaung, bertdeuh dan beraktivitas. Terlebih
lagi sebagian besar aktivitas sehari-hari kita lakukan di dalam ruang. Dengan pentingnya
ruang sebagai bagian dari bangunan itu sendiri maka pantaslah kita harus teliti dalam
memilih material dan bahan bangunan yang baik dan sesuai dengan kondisi iklim di
mana bangunan itu akan berdiri. Kayu merupakan salah satu bahan bangunan yang
berasala dari alam dan sangat sering digunakan.
Dalam kehidupan kita sehari-hari, kayu merupakan bahan yang sangat sering
dipergunakan untuk tujuan penggunaan tertentu. Terkadang sebagai barang tertentu,
kayu tidak dapat digantikan dengan bahan lain karena sifat khasnya. Kita sebagai
pengguna dari kayu yang setiap jenisnya mempunyai sifat-sifat yang berbeda, perlu
mengenal sifat-sifat kayu tersebut sehingga dalam pemilihan atau penentuan jenis untuk
tujuan penggunaan tertentu harus betul-betul sesuai dengan yang kita inginkan.
Selanjutnya akan dibahas mengenai sifat kayu, keuntungan dan kelemahannya serta
cara penggunaan atau sambungannya.

Kayu merupakan hasil hutan yang mudah diproses untuk dijadikan barang sesuai
dengan kemajuan teknologi. Kayu memiliki beberapa sifat yang tidak dapat ditiru oleh
bahan-bahan lain. Pemilihan dan penggunaan kayu untuk suatu tujuan pemakaian.
Mengetahui sifat-sifat dari kayu ini penting sekali dalam industri pengolahan kayu sebab
dari pengetahuan sifat tersebut tidak saja dapat dipilih jenis kayu yang tepat serta
macam penggunaan yang memungkinkan, akan tetapi juga dapat dipilih kemungkinan
penggantian oleh jenis kayu lainnya apabila jenis yang bersangkutan sulit didapat
secara kontinyu atau terlalu mahal.
Sebagai bahan konstruksi bangunan, kayu sudah dikenal dan banyak dipakai
sebelum orang mengenal beton dan baja. Dalam pemakaiannya kayu tersebut harus
memenuhi syarat : mampu menahan bermacam-macam beban yang bekerja dengan
aman dalam jangka waktu yang direncanakan; mempunyai ketahanan dan keawetan
yang memadai melebihi umur pakainya; serta mempunyai ukuran penampang dan
panjang yang sesuai dengan pemakainnya dalam konstruksi.
Salah satu kendala yang ada pada pemakaian kayu hutan tanaman atau hutan
rakyat adalah ukuran dan mutu kayu yang dihasilkan sangat bervariasi sehingga
pemakai seringkali merasa kesulitan dalam memilih jenis dan ukuran yang akan dipakai.
Oleh karena itu perlu adanya upaya lain yaitu pemasyarakatan/pengenalan jenis dan
ukuran kayu yang dihasilkan dari hutan rakyat tersebut.
SAJA SIFAT-SIFAT
Ada banyak sekali jenis-jenis kayu. Dalam konstruksi dan pemakaian kayu sebagai
bagian dari konstruksi bangunan seseorang harus benar-benar mengetahui dan

memahami sifat-sifat serta jenis-jenis kayu yang biasa digunakan sebagai konstruksi
bangunan itu sendiri.
Kayu memiliki kelebihan sebagai berikut:
1.
Mudah didapatkan di toko-toko material.
2.
Banyak dikuasai oleh tukang lokal.
3.
Bahan kayu dapat dibentuk, dipotong, dan digunakan secara fleksibel.

1.
2.
3.
4.

1.

2.
3.

4.

Kelebihan-kelebihan dari kayu sebagai bahan konstruksi bangunan itu sendiri tentu
memberikan keuntungan bagi kita sendiri, namun dibalik kelebihan-kelebihannya itu
kayu juga memiliki kekurangan-kekurangan. Berikut kekurangan dari kayu:
Mudah terbakar, dan dapat dimakan rayap.
Dapat mengembang dan menyusup.
Bentang atap dengan konstruksi kayu seringkali terbatas karena ukuran kayu di
pasaran adalah 4 meter.
Harga kayu semakin lama semakin mahal karena semakin berkurangnya stok kayu
dari alam.
Berikut sifat-sifat kayu secara kimiawi:
Kayu tersusun dari sel-sel yang memiliki tipe bermacam-macam dan susunan dinding
selnya terdiri dari senyawa kimia berupa selulosa dan hemi selulosa (karbohidrat) serta
lignin (non karbohidrat).
Semua kayu bersifat anisotropik, yaitu memperlihatkan sifat-sifat yang berlainan jika
diuji menurut tiga arah utamanya (longitudinal, radial dan tangensial).
Kayu merupakan bahan yang bersifat higroskopis, yaitu dapat menyerap atau
melepaskan kadar air (kelembaban) sebagai akibat perubahan kelembaban dan suhu
udara disekelilingnya.
Kayu dapat diserang oleh hama dan penyakit dan dapat terbakar terutama dalam
keadaan kering.

Berikut sifat-sifat kayu secara fisik:


Berat suatu kayu tergantung dari jumlah zat kayu, rongga sel, kadar air dan zat
ekstraktif didalamnya. Berat suatu jenis kayu berbanding lurus dengan BJ-nya. Kayu
mempunyai berat jenis yang berbeda-beda, berkisar antara BJ minimum 0,2 (kayu
balsa) sampai BJ 1,28 (kayu nani). Umumnya makin tinggi BJ kayu, kayu semakin berat
dan semakin kuat pula.
2.
Keawetan adalah ketahanan kayu terhadap serangan dari unsur-unsur perusak kayu
dari luar seperti jamur, rayap, bubuk dll. Keawetan kayu tersebut disebabkan adanya zat
ekstraktif didalam kayu yang merupakan unsur racun bagi perusak kayu. Zat ekstraktif
tersebut terbentuk pada saat kayu gubal berubah menjadi kayu teras sehingga pada
umumnya kayu teras lebih awet dari kayu gubal.
3.
Kayu yang beraneka warna macamnya disebabkan oleh zat pengisi warna dalam
kayu yang berbeda-beda.
1.

4.

Tekstur adalah ukuran relatif sel-sel kayu. Berdasarkan teksturnya, kayu digolongkan
kedalam kayu bertekstur halus (contoh: giam, kulim dll), kayu bertekstur sedang (contoh:
jati, sonokeling dll) dan kayu bertekstur kasar (contoh: kempas, meranti dll).
5.
Arah serat adalah arah umum sel-sel kayu terhadap sumbu batang pohon. Arah serat
dapat dibedakan menjadi serat lurus, serat berpadu, serat berombak, serta terpilin dan
serat diagonal (serat miring).
6.
Kesan raba adalah kesan yang diperoleh pada saat meraba permukaan kayu (kasar,
halus, licin, dingin, berminyak dll). Kesan raba tiap jenis kayu berbeda-beda tergantung
dari tekstur kayu, kadar air, kadar zat ekstraktif dalam kayu.
7.
Bau dan rasa kayu mudah hilang bila kayu lama tersimpan di udara terbuka.
Beberapa jenis kayu mempunyai bau yang merangsang dan untuk menyatakan bau
kayu tersebut, sering digunakan bau sesuatu benda yang umum dikenal misalnya bau
bawang (kulim), bau zat penyamak (jati), bau kamper (kapur) dsb.
8.
Gambar kayu tergantung dari pola penyebaran warna, arah serat, tekstur, dan
pemunculan riap-riap tumbuh dalam pola-pola tertentu. Pola gambar ini yang membuat
sesuatu jenis kayu mempunyai nilai dekoratif.
9.
Kayu mempunyai sifat dapat menyerap atau melepaskan air. Makin lembab udara
disekitarnya makin tinggi pula kelembaban kayu sampai tercapai keseimbangan dengan
lingkungannya. Dalam kondisi kelembaban kayu sama dengan kelembaban udara
disekelilingnya disebut kandungan air keseimbangan (EMC = Equilibrium Moisture
Content).
10. Kayu memiliki sifat sendiri terhadap suara:
a.
Sifat akustik, yaitu kemampuan untuk meneruskan suara berkaitan erat dengan
elastisitas kayu.
b.
Sifat resonansi, yaitu turut bergetarnya kayu akibat adanya gelombang suara. Kualitas
nada yang dikeluarkan kayu sangat baik, sehingga kayu banyak dipakai untuk bahan
pembuatan alat musik (kulintang, gitar, biola dll).
11. Sifat daya hantar kayu sangat jelek sehingga kayu banyak digunakan untuk membuat
barang-barang yang berhubungan langsung dengan sumber panas.
12. Pada umumnya kayu merupakan bahan hantar yang jelek untuk aliran listrik. Daya
hantar listrik ini dipengaruhi oleh kadar air kayu. Pada kadar air 0 %, kayu akan menjadi
bahan sekat listrik yang baik sekali, sebaliknya apabila kayu mengandung air maksimum
(kayu basah), maka daya hantarnya boleh dikatakan sama dengan daya hantar air.

KAYU SEBAGAI BAHAN BANGUNAN


Bangunan bukan hanya merupakan sebuah benda yang dapat dipamerkan oleh
pemiliknya, tapi juga merupakan tempat bernaung, bertdeuh dan beraktivitas. Terlebih
lagi sebagian besar aktivitas sehari-hari kita lakukan di dalam ruang. Dengan pentingnya

ruang sebagai bagian dari bangunan itu sendiri maka pantaslah kita harus teliti dalam
memilih material dan bahan bangunan yang baik dan sesuai dengan kondisi iklim di
mana bangunan itu akan berdiri. Kayu merupakan salah satu bahan bangunan yang
berasala dari alam dan sangat sering digunakan.
Dalam kehidupan kita sehari-hari, kayu merupakan bahan yang sangat sering
dipergunakan untuk tujuan penggunaan tertentu. Terkadang sebagai barang tertentu,
kayu tidak dapat digantikan dengan bahan lain karena sifat khasnya. Kita sebagai
pengguna dari kayu yang setiap jenisnya mempunyai sifat-sifat yang berbeda, perlu
mengenal sifat-sifat kayu tersebut sehingga dalam pemilihan atau penentuan jenis untuk
tujuan penggunaan tertentu harus betul-betul sesuai dengan yang kita inginkan.
Selanjutnya akan dibahas mengenai sifat kayu, keuntungan dan kelemahannya serta
cara penggunaan atau sambungannya.

A.

PENGGUNAAN KAYU SEBAGAI BAHAN KONSTRUKSI DAN MATERIAL


BANGUNAN

1.

Kayu sebagai konstruksi bangunan


Sampai abad ke-20 sebagian besar dari hampir semua bangunan perumahan dan
struktur bangunan komersial dibangun dari kayu. Karena masih berlimpahnya sumber
kayu menyebakan hampir semua struktur bangunan perumahan, jembatan, bangunan
komersial ringan, pabrik dan tiang menggunakan kayu solid. Sekarang bangunan
tersebut lebih banyak menggunakan bahan kayu struktural yang lebih modern. Misalnya
lantai, dinding, atap untuk konstruksi ringan umumnya dibuat dari papan kayu atau panel
kayu.
Kayu untuk keperluan bangunan umumnya dari kelas kuat I, II dan III dengan rasio
kekuatan terhadap berat yang cukup tinggi, serta mempunyai kelas awet I atau II. Bila
dari kelas awet III atau di bawahnya, maka kayu tersebut harus diawetkan terlebih
dahulu.
Penggunaan kayu gergajian secara konvensional untuk bahan bangunan hanya
terbatas untuk dimensi tertentu dan tidak bisa digunakan untuk konstruksi bangunan
yang memerlukan bentangan yang lebar dan tinggi. Untuk mendapatkan kayu dengan
bentangan dan ukuran yang besar sangat sulit, karena bentang dan ukuran terbesar
sesuai dengan ukuran pohonnya. Untuk mengatasi hal itu perlu dibuat balok glulam
yaitu gabungan dua atau lebih papan kayu gergajian yang direkat dengan menggunakan
perekat tertentu dengan arah serat kayunya sejajar satu sama lain.

2.

Lantai (Flooring)
Lantai kayu atau mozaik parquet flooring sangat disukai karena selain berksesan setetis
yang kental, juga memberikan kesan hangat pada ruangan. Untuk Hardwood atau kayu
daun lebar sangat disukai dan sering digunakan. Untuk keperluan lantai diperlukan kayu

dengan kekerasan tinggi, beberapa industri mensyaratkan kayu untuk lantai dipilih kayu
yang bercorak indah, kelas kuat I-III dan kelas awet I-II.
3.

Dinding
Untuk dinding bagian luar (eksterior) selain digunakan papan kayu, saat ini lebih
umum digunakan kayu lapis eksterior, flakeboard atau papan partikel eksterior.
Sedangkan untuk dinding di bagian dalam ruangan (interior) tidak diperlukan
persyaratan yang tinggi. Untuk pembuatan dinding, selain diperlukan kayu yang
bercorak indah, juga kayu yang stabil dan awet, untuk berbagai keperluan
dipersyaratkan mampu meredam suara (isolator).
a. Kayu gergajian
Kayu gergajian yang telah dicoba dibuat untuk partisi dinding antara lain kayu karet,
mindi, kelapa dan mangium. Partisi dinding yang dibuat dari kayu karet yang diawetkan
dengan boron menunjukkan penampilan yang mirip dengan ramin. Sedangkan yang
dibuat dari kayu mangium menunjukkan menampilan seperti jati.
b. Kayu lapis
Kayu lapis indah yang dibuat dari venir mangium, tusam, mindi dan mimba dapat
digunakan untuk dinding dengan penampilan yang cukup bagus.
c. Papan mineral
Papan mineral seperti papan gypsum dan papan mineral. Papan semen yang dibuat dari
kayu karet, jeungjing ternyata dapat digunakan untuk pembuatan dinding bangunan
yang tahan lama.

A.

JENIS DIMENSI KAYU DI PASARAN


Ukuran kayu rakyat dalam bentuk kayu gergajian bervariasi untuk setiap jenis kayu
tertentu seperti kayu mahoni yang biasanya dipakai sebagai bahan mebel, kayu buah
sebagai bahan kayu pertukangan dan konstruksi. Hal ini mungkin ini disebabkan oleh
kurangnya informasi mengenai pemanfaatan kayu rakyat yang sesuai dengan tujuan
pemakaian atau jenis peralatan yang dimiliki atau dipakai sangat sederhana.
Kayu yang digergaji yang umumnya berasal dari hutan rakyat, berdiameter kecil dengan
mutu batang yang kurang bagus (bengkok dan porsi gubalnya tinggi).

KESIMPULAN
1.

Kayu merupakan bahan bangunan memiliki banyak kelebihan untuk digunakan


sebagai material dan konstruksi bangunan karena mudah ditemukan dan mudah
dibentuk sesuai keperluan.
2.
Kayu memiliki kuat tarik dan kuat lentur serta kekuatannya yang lain yang cukup baik
untuk digunakan sebagai bahan bangunan.
3.
Kayu memiliki beberapa jenis sambungan yang dapat diterapkan untuk kayu sebagai
bahan konstruksi bangunan.

4.

Kayu memiliki tekstur yang khas yang dapat dimanfaatkan. Berdasarkan kelas
mutunya, kayu karet, tata dan tusam dapat dimanfaatkan untuk bahan bangunan
struktural, sedangkan yang lain dapat dimanfaatkan untuk bahan bangunan non
struktural.
Kayu yang diteliti baik yang berasal dari hutan tanaman (HTI) maupun dari tanaman
rakyat tergolong kelas kuat III-V, hanya karet dan gmelina tergolongkelas kuat II-III.

Air Yang Baik Sebagai Bahan


Bangunan
Air merupakan bahan dasar yang sangat penting dalam pembuatan konstruksi bahan
bangunan dengan struktur beton bertulang.
Pada konstruksi beton, Air diperlukan untuk bereaksi dengan semen sehingga dapat
menjadi bahan perekat antara agregat halus ( pasir), agregat kasar (kerikil) serta bahan
campuran beton lainya
Sedangkan pada konstruksi baja, air digunakan sebagai bahan pencuci profil baja dari
kotorran yang timbul akibat penyimpanan maupun pada saat distribusi baja.
Dalam pembuatan konstruksi beton harus digunakan air yang baik sehingga dapat tercipta
beton yang kuat serta tahan lama.
Air yang baik untuk campuran beton bertulang sebaiknya harus memenuhi persyaratan
standar nasional indonesia
( SK-SNI S 04 1989 F) yaitu sebagai berikut :

Air harus bersih


Tidak boleh mengandung lumpur lebih dari 2 gram /liter.
Tidak mengandung lumpur minyak dan benda terapan lain yang bisa dilihat
secara visual.
Tidak mengandung garam yang dapat merusak beton (asam organik) lebih
dari 15 gram / liter.
Tidak mengadung senyawa sulfat lebih dari 1 gram / liter.
Tidak mengandung chlorida (cl) lebih dari 0,5 gram / liter.

Air yang digunakan sebaiknya dari jenis air tawar karena air asin/air laut mempunyai
kadar garam yang tinggi sehingga dapat mengakibatkan besi tulangan berkarat dan
konstruksi beton tidak mempunyai kekuatan optimal karena pemilihan air yang salah
pada saat pelaksanaan.
dengan demikian sebuah konstruksi bangunan yang kuat diawali dari pemilihan air yang
baik sebagai bahan bangunan.

Batu bata
Batu sebagai bahan membuat diding sebuah bangunan sudah dikenal sejak
dahulukala, bahkan dahulu semen sebagai bahan pengikat antara satu batu
bata dengan batu bata lainya masih sulit didapatkan, bahan pengikat
digantikan dengan tanah liat atau lempung. Hal itu masih saya jumpai
dipasangan batu bata setengah badan untuk dinding pelindung dan pondasi
sumur di rumah orang tua saya dikampung, tetapi sekarang sudah diganti saat

Jenis-jenis
Bata menurut bahan dasar pembuatannya

renovasi. Bahan bangunan yang bisa

1. Bata Lempung
Batu bata yang bahan dasarnya dari lempung atau tanah liat, bata ini sering
dipakai oleh masyarakat yang tinggal di daerah tropis karena tanah liat atau
lempung, mudah ditemukan sehingga, dapat dijadikan bahan dasar untuk
pembuatan bata.
Spoiler for Mengintip sedikit bahan dasar bata lempung dan susunannya:

2. Bata Pasir/ Bata Pasir Kapur


Bata yang bahan dasarnya adalah campuran pasir dan kapur atau hanya
Pasir dan beberapa campuran lainnya, bata ini jarangt ditemui di negaranegara yang beriklim tropis, hanya bangunan tertentu yang menggunakan
bata ini sebagai bahan untuk mendirikan sebuah bangunan.
Biasa bata ini ditemui di negara-negara subtropis atau negara yang kaya
akan pasir. Seperti di timur tengah, Amerika, Australia dan sebagainya.
Spoiler for Gambar Bata Pasir Kapur/ Bata Pasir:

3. Bata Mortar
Bata Mortar sebenarnya adalah campuran semen, air, pasir namun ada yang
berpendapat bahwa mortar adalah bahan bangunan berbahan dasar semen.
Bata jenis ini juga ada di Negara beriklim tropis, tapi tidak sebanyak bata
tanah liat atau bata lempung. Kemungkinan besar dari segi ekonomi memang
lebih murah bata lempung atau bata tanah liat karena relatif murah dari pada
bata mortir karena memang bahannya lebih mudah ditemukan dan didapat.
Spoiler for Bata Mortar, Awas BW!!:

4. Bata dari Kotoran Sapi


Bata ini diproduksi dengan berbahan dasar dari kotoran sapi, Keunggulan dari
batu bata ini selain kualitas, mudah dibuat dan berbiaya rendah karena
dibuat dari kotoran sapi. Batu bata ini tidak hanya 20% lebih ringan, tetapi
juga memiliki kekuatan tekan 20% lebih kuat daripada batu bata tanah liat.
Dan tentu saja produksi batu bata ini tidak mengakibatkan teknik
pertambangan yang merusak alam.
Hebatnya lagi, yang menemukan adalah anak-anak Indonesia
berikut ini kutipan berita mengenai pembuatan bata dari kotoran sapi dari
media elektronik :

BAJA
Baja adalah suatu jenis bahan bangunan yang berdasarkan pertimbangan
ekonomi,
sifat, dan kekuatannya, cocok untuk pemikul beban. Oleh karena itu baja
banyak dipakai
sebagai bahan struktur, misalnya untuk rangka utama bangunan bertingkat
sebagai kolom
dan balok, sistem penyangga atap dengan bentangan panjang seperti
gedung olahraga,
hanggar, menara antena, jembatan, penahan tanah, fondasi tiang pancang,
bangunan

pelabuhan, struktur lepas pantai, dinding perkuatan pada reklamasi pantai,


tangki-tangki
minyak, pipa penyaluran minyak, air, atau gas.
Beberapa keunggulan baja sebagai bahan struktur dapat diuraikan sebagai
berikut.
Batang struktur dari baja mempunyai ukuran tampang yang lebih kecil
daripada batang
struktur dengan bahan lain, karena kekuatan baja jauh lebih tinggi daripada
beton maupun
kayu. Kekuatan yang tinggi ini terdistribusi secara merata. The Kozai Club
(1983)
menyatakan kekuatan baja bervariasi dari 300 Mpa sampai 2000 Mpa.
Kekuatan yang
tinggi ini mengakibatkan struktur yang terbuat dari baja lebih ringan
daripada struktur
dengan bahan lain. Dengan demikian kebutuhan fondasi juga lebih kecil.
Selain itu baja
mempunyai sifat mudah dibentuk. Struktur dari baja dapat dibongkar untuk
kemudian
dipasang kembali, sehingga elemen struktur baja dapat dipakai berulangulang dalam
berbagai bentuk.
Fabrikasi struktur baja dapat dilakukan di bengkel-bengkel maupun pabrik
dengan
mesin-mesin yang cukup terkendali memakai komputer, sehingga akurasi dan
kecepatan
produksi yang baik dapat dicapai. Pengangkutan elemen-elemen struktur
baja dari bengkel
ke lokasi pembangunan mudah dilakukan. Sangat jarang dijumpai kerusakan
elemen struktur
baja sebagai akibat pengangkutan. Dua hal ini memberi keuntungan waktu
pelaksanaan
bangunan menjadi singkat. Waktu pelaksanaan yang singkat ini secara teknis
sangat
diperlukan dalam pembangunan struktur lepas pantai serta pelabuhan,
sedang pada bangunan
gedung yang komersial dari sudut pandang ekonomi cukup menguntungkan,
karena
bangunan yang dibuat dapat segera menghasilkan uang.
Penyambungan elemen struktur baja dapat dilakukan secara permanen
memakai las,
.tanpa lubang-lubang perlemahan, sehinggga kekuatan sambungan tidak

banyak berubah
dari kekuatan batang aslinya. Sekalipun kalau ditinjau dari tegangan residu,
sebagai akibat
pendinginan yang tidak bersamaan serta pengerjaan secara dingin,
sebenarnya pada baja
tersebut timbul tegangan residu. Pekerjaan las yang kurang baik dapat
mengakibatkan
tegangan residu yang cukup besar yaitu sekitar 45% dari tegangan leleh
baja. Hal ini berarti
bahwa sebelum dibebani, elemen struktur sudah mempunyai tegangan,
sehingga kemampuan
untuk memikul beban menjadi berkurang.
Baja sebagai bahan struktur juga mempunyai beberapa kelemahan. Salah
satu kelemahan
baja adalah kemungkinan terjadinya korosi, yang memperlemah struktur,
mengurangi
keindahan bangunan, dan memerlukan beaya perawatan cukup besar secara
periodik.
Matsushima dan Tamada (1989) menyatakan bahwa pemeliharaan jembatan
dengan
pengecatan setiap 5 tahun akan memakan biaya 10 persen dari harga
bangunan. Hal ini
berarti bahwa biaya 50 tahun pemeliharaan akan sama dengan biaya
pembuatan jembatan
baru.
Kekuatan baja sangat dipengaruhi oleh temperatur. Pada temperatur tinggi
kekuatan
baja sangat rendah, sehingga pada saat terjadi kebakaran bangunan dapat
runtuh sekalipun
tegangan yang terjadi hanya rendah. Kendala berikutnya, karena kekuatan
baja sangat tinggi
maka banyak dijumpai batang-batang struktur yang langsing. Oleh karena itu
bahaya tekuk
(buckling) mudah terjadi.
Jenis - jenis Baja
Besi dapat diolah menjadi berbagai kreasi dan inofasi disesuaikan dengan
kebutuhan dan peruntukannya. Mulai dari yang kualitas rendah, menengah,
hingga yang berkualitas baik seperti baja. Jenis - jenis besi / baja dapat di
kelompokan menjadi 2 bagian yaitu :
Baja Karbon (carbon steel)

**Baja karbon rendah (low carbon steel)


( Sifatnya mudah ditempa dan mudah di mesin Penggunaannya )
**Baja karbon menengah (medium carbon steel )
( Kekuatan lebih tinggi daripada baja karbon rendah dan sifatnya sulit untuk
dibengkokkan, dilas, dipotong )
**Baja karbon tinggi (high carbon steel)
( Sifatnya sulit dibengkokkan, dilas dan dipotong )
Baja Paduan (Alloy steel)
Sengaja di padukan untuk meningkatkan fungsi pada baja disesuaikan
dengan kebutuhan seperti :
** Untuk menaikkan sifat mekanik baja (kekerasan, keliatan, kekuatan tarik
dan sebagainya)
**Untuk menaikkan sifat mekanik pada temperatur rendah
**Untuk meningkatkan daya tahan terhadap reaksi kimia (oksidasi dan
reduksi)
**Untuk membuat sifat-sifat spesial
Baja paduan yang diklasifikasikan menurut kadar karbonnya dibagi menjadi :
**Low alloy steel, jika elemen paduannya 2,5 %
**Medium alloy steel, jika elemen paduannya 2,5 10 %
**High alloy steel, jika elemen paduannya > 10 %
Baja paduan juga dibagi menjadi dua golongan yaitu baja campuran khusus
(special alloy steel) &high speed steel.

Genteng

merupakan bahan bangunan sebagai atap rumah. banyak sekali macam-macam

genteng, ada genteng beton, genteng dari tanah liat, genteng alumunium dll. Harga genteng bervariasi
mulai dari 1000 sampai 5000 tergantung dari jenisnya.

Jenis-jenis genteng rumah yang ada di pasaran. Genteng merupakan penutup


dari rumah anda. Genteng juga berfungsi menahan panas sengatan matahari
dan menutupi dari air hujan. Semestinya juga genteng tersebut memiliki
kualitas yang baik semakin kuat dan awet genteng rumah anda, maka rumah
anda juga akan semakin awet dan tahan bocor. Genteng yang baik juga harus
tahan bocor dan tidak mudah pecah.
Lalu jenis-jenis genteng itu apa saja? Oke, genteng juga terdiri dari beberapa
jenis. Anda bisa memilih tergantung harga dan kualitasnya.
Berikut jenis-jenis genteng:

Genteng Monir, untuk harganya berkisar Rp.3.000 perbuah. Untuk 1


meternya berisi 9 buah genteng.

Genteng Plentong biasa, untuk harganya berkisar Rp.700 perbuah. Untuk 1


meternya berisi 25 buah genteng.

Genteng Plentong glazur, untuk harganya berkisar Rp.1500 perbuah. Untuk 1


meternya berisi 25 buah genteng.

Genteng Kanmuri hijau, untuk harganya berkisar Rp.5.500 Rp.6.000


perbuahnya. Untuk 1 meternya berisi 15 buah genteng.

Genteng Moranda biasa, untuk harganya berkisar Rp.1.800 perbuah. Untuk 1


meternya berisi 18 buah genteng.

Genteng Moranda glazur, untuk harganya berkisar Rp.3.300 perbuah. Untuk 1


meternya berisi 18 buah genteng.

Genteng Turbo biasa, untuk harganya berkisar Rp.1.000 perbuahnya. Untuk 1


meternya berisi 18 buah genteng.

Genteng Turbo glazur, untuk harganya berkisar Rp.1.500 perbuahnya. Untuk


1 meternya berisi 18 buah gente

Anda mungkin juga menyukai