Disusun oleh :
Rachma Syahri Nadian
I021806
Dosen Pembimbing :
Ir. Rachmadi Nugroho, M.T
1. Pengertian
Dalam geologi batu adalah benda padat yang terbuat secara alami dari
mineral atau mineraloid. Lapisan luar padat bumi litosfer terbuat dari batu.
Dalam batuan umumnya adalah 3 jenis yaitu batuan beku sedimen dan
metamorf. Penilitian ilmiah batuan disebut petrologi6 dan petrologi
merupakan komponen penting dari geologi.
Batu adalah material yang telah digunakan untuk membangun rumah sejak
berabad abad lalu. Di irlandia misalnya terdapat bangunan bersejarah
berupa dinding bangunan batu yang pernah dihuni sekitar 5000 tahun yang
lalu. Demikian pula di Indonesia material utama dalam bangunan yanti
umumnya adalah batu.
Batu merupakan bahan yang luar biasa tahan lama serta estetika. Di antara
batu alam yang disebutkan adalah granit, marmer, travertine dan batu
pasir. Batu alam dapat digunakan untuk di luar maupun di dalam ruang
dari bangunan publik yang terbuka hingga bangunan daerah tertutup
swasta dari kamar mandi hingga perabotan dapur dari perapian hingga air
mancur, ari teras ke tangga. Granit, marmer, travertine dan batu pasir
sangat baik digunakan tidak hanya di modern tetapi juga di pedalaman
tradisional dan arsitektur eksterior-dekorasi lantai, dinding, kusen jendela,
fasad, plinths dan pagar, dll.
Jenis batu dan penggunaanya
A. Batu Gamping
Secara kimia batu gamping terdidi atas kalsium karbonat (CaCO3). Selain kalsium karbonat, di alam juga sering
dijumpai batu gamping yang mengandung magnesium.
Batu gamping ada yang bersifat padat, keras dan massif. Ada juga batu gamping yang bersifat porous.
Pada umunya deposit batu gamping ditemukan dalam bentuk bukit. Oleh sebab itu Teknik penambangannya dilakukan
dalam bentuk tambang terbuka.
Batu gamping yang dikalsinasi (dipanaskan pada suhu 6oo C-900 C) akan menjadi kapur tohor dan kapur padam. Kapur
ini digunakan sebagai bahan perekat hudrolis pada adukan/spesi. Batu gamping juga merupakan bahan baku pembuatan
semen Portland.
B. Delomit
Terjadi karena proses peresapan unsure magnesium dari air laut ke dalam batu gamping.
Berfungsi seperti batu gamping.
C. Marmer
Merupakan hasil metamorphose dari batu gamping
Bersifat tahan terhadap cuaca, mudah dikerjakan, tidak tahan asam.
Digunakan untuk pelapis dinding dan lantai.
D. Gypsum
Ditemukan dalam lembaran pipih, kristal, serabut di daerah batu gamping.
Gypsum hasil penambangan diolah dengan cara dipanaskan sehingga berbentuk tepung gips.
Digunakan untuk bahan tambah semen portlad, untuk plafond dan partisi.
1 2 3
"dinding ruang keluarga" "lantai & tumpuan wastafel kamar mandi" "dinding tempak wudhu"
source : foto pribadi source : foto pribadi source : foto pribadi
KAYU
1. Pengertian
Pengertian kayu disini ialah sesuatu bahan, yang diperoleh dari hasil pohon- pohon di
hutan, yang merupakan bagian dari pohon tersebut, setelah diperhitungkan bagian-bagian
mana yang lebih banyak dimanfaatkan untuk sesuatu tujuan penggunaan. Baik berbentuk
kayu pertukangan, kayu industri maupun kayu bakar. Kayu merupakan hasil hutan dari
kekayaan alam, merupakan bahan mentah yang mudah diproses untuk dijadikan barang
sesuai kemajuan teknologi. Kayu memiliki beberapa sifat sekaligus, yang tidak dapat
ditiru oleh bahan-bahan lain. Pada SNI 03-3527-1994, Pasal (4) Penggolongan Kayu
bangunan dibagi dalam 3 (tiga) golongan pemakaian yaitu:
Kayu bangunan structural Ialah kayu bangunan yang digunakan untuk bagian
bahan yang sangat sering dipergunakan, termasuk sebagai bahan konstruksi bangunan, yang berfungsi
sebagai struktur dan non struktur bangunan.Di Indonesia terdapat banyak sekali jeniskayu dari
banyaknya jenis pohon yang dihasilkan sebagai hasil yangmempunyai sifat-sifat yang berbeda. Setiap
jenis tumbuhan memiliki hasil kayu yang berbeda sifat-sifat nya (kayu), sehingga dalam pemilihan atau
penentuan jenis untuk tujuan penggunaan sesuai dengan yang diinginkan, apakah untuk konstruksi
(struktur), apakah itu digunakan sebagai perabot, atau sebagai bahan untuk kebutuhan seni non struktur.
Bahan konstruksi kayu yang berasal dari pohon, dikenal antara lain sebagai papan, balok persegi, balok
bulat, multiplek, bahkan bentuk lain hasil rekayasa industri banyak dijual di pasaran. Kayu adalah
bahan alam yang tidak homogen, yang dipengaruhi oleh pola pertumbuhan batang dan kondisi
lingkungan pertumbuhan, karakteristik, sifat fisis dan sifat mekanis kayu berbeda pada arah
longitudinal, radial, dan tangensial. Perbedaan ketiga arah kayu dapat dilihat potongan tampang kayu
pada arah longitudinal, radial, dan tangensial, mempengaruhi kekuatan kayu, kekuatan pada arah
longitudinal lebih besar dibandingkan dengan arah radial maupun tangensial. Berikut adalah gambar
susunan potongan kayu, yang diambil dari potongan sebuah pohon, sebelum diolah menjadi bahan
konstruksi.
Kayu bahan konstruksi, dalam prakteknya memiliki kelebihan dan kekurangan bila dibandingkan
dengan bahan konstruksi lain, seperti baja, beton plastic dan lain lain. Kayu sebagai bahan konstruksi
memiliki beberapa kelebihan seperti; Berat Jenis (BJ), Keawetan Alami, Warna, Higroskopik, Berat,
Kekerasan dan lain-lain. Berat Jenis atau BJ kayu, merupakan bagian penting dari sifat kayu, BJ
Kayu berkisar 0,20 sampai 1,28. Makin berat kayu itu, umumnya makin kuat pula kayunya, semakin
ringan BJ jenis kayu, akan berkurang pula kekuatannya. Berat jenis kayu diperoleh dari perbandingan
antara berat suatu volume kayu tertentu dengan volume air yang sama pada suhu standar. Salah satu
sifat khusus kayu adalah memiliki nilai estetika yang tinggi, terutama dari teksturnya, demikian juga
perpaduan antara tekstur serta warna kayu menghasilkan corak yang indah dan tidak ditemui pada
bahan lain. Jenis dan bentuk tekstur kayu dapat didapat dari jenis pohonnya, seperti kayu jati,
sonokeling, pinus yang memiliki tekstur halus dan banyak diminati orang.Demikian juga dengan
warna kayu, beraneka macam warna seperti kuning, keputih-putihan, coklat muda, coklat tua,
kehitam-hitaman, kemerah- merahan dan lain sebaginya.Hal ini disebabkan oleh zat-zat pengisi
warna dalam kayu yang berbeda-beda.Warna suatu jenis kayu dapat dipengaruhi oleh faktor tempat
di dalam batang, umur pohon dan kelembaban udara.
1. Kekurangan Kayu
Sifatnya kurang homogen
Mudah dipengaruhi oleh iklim/cuaca
Lendutan dapat terjadi pada keadaan kelembaban tinggi
Mudah terserang serangg, jamur dan cacing laut
Adanya cacat-cacat bawaan dan cacat alam, seperti: mata kayu
Mudah terbakar
2. Jenis Kayu
KAYU JATI
Sering dianggap sebagai kayu dengan serat dan tekstur paling indah. Karakteristiknya yang stabil,
kuat dan tahan lama membuat kayu ini menjadi pilihan utama sebagai material bahan bangunan.
Termasuk kayu dengan Kelas Awet I, II dan Kelas Kuat I, II. Kayu jati juga terbukti tahan terhadap
jamur, rayap dan serangga lainnya karena kandungan minyak di dalam kayu itu sendiri. Tidak ada
kayu lain yang memberikan kualitas dan penampilan sebanding dengan kayu jati.
Pohon Jati bukanlah jenis pohon yang berada di hutan hujan tropis yang ditandai dengan curah hujan
tinggi sepanjang tahun. Sebaliknya, hutan jati tumbuh dengan baik di daerah kering dan berkapur di
Indonesia, terutama di pulau Jawa. Jawa adalah daerah penghasil pohon Jati berkualitas terbaik yang
sudah mulai ditanam oleh Pemerintah Belanda sejak tahun 1800 an, dan sekarang berada di bawah
pengelolaan PT Perum Perhutani. Semua kayu jati kami disupply langsung dari Perhutani dari TPK
daerah Jawa Tengah dan Jawa Timur. Kami tidak memakai kayu jati selain dari 2 daerah tersebut.
Harga kayu jati banyak dipengaruhi dari asal, ukuran dan kriteria batasan kualitas kayu yang ditoleransi, seperti: ada mata sehat, ada mata
mati, ada doreng, ada putih. Penentuan kualitas kayu jati yang diinginkan seharusnya mempertimbangkan type aplikasi finishing yang dipilih.
Selain melindungi kayu dari kondisi luar, finishing pada kayu tersebut diharapkan dapat memberikan nilai estetika pada kayu tersebut dengan
menonjolkan kelebihan dan kekurangan kualitas kayu tersebut.
Pohon Jati banyak berasal dari daerah Jawa Tengan dan Jawa Timur. Daerah tersebut merupakan daerah penghasil kayu Jati terbesar di
indonesia, terutama daerah Alas Roban Rembang, Blora, Grobogan, dan Pati. Daerah penghasil kayu jati terbaik di Indonesia berasal dari
daerah tanah perkapuran Cepu, Kabupaten Blora, Jawa Tengah. Daerah ini merupakan kecamatan yang terletak di bagian paling timur Jawa
Tengah, berbatasan dengan provinsi Jawa Timur.
Jenis kayu Jati banyak digunakan untuk konstruksi rumah atau bangunan, terutama di daerah Blora, Pati dan Rembang. Kebanyakan
masyarakat setempat menggunakan bahan baku jati untuk membangun rumah secara keseluruhan, mulai dari tiang, usuk, reng dan dinding.
Kayu Jati yang memiliki ketahanan yang tinggi dan sifat jati yang kertas, membuat kayu ini banyak digunakan sebagai bantalan rel kereta api
sejak penjajahan Belanda Akan tetapi, seiring berjalannya waktu, penggunaan kayu jati sebagai bantalan rel kereta api telah digantikan dengan
beton yang lebih tahan lama. Manfaat kayu jati selanjutnya adalah sebagai lantai atau parket. Parket sendiri adalah jenis kayu yang menutupi
sebagian lantai rumah, sehingga lantai rumah tidak lagi menggunakan keramik atau tegel yang keras dan licin. Penggunaan kayu sebagai lantai
pastinya akan menambah estetika dekorasi rumah.
Penggunaan batu bata dalam dunia konstruksi baik sebagai pembentuk elemen struktur
maupun non struktur belum dapat tergantikan. Hal ini dapat dilihat dari masih banyaknya
proyek konstruksi yang memanfaatkan batu bata sebagai dinding pada pembangunan gedung
dan perumahan, pagar, saluran, dan pondasi. Namun penggunaan batu bata yang populer di
masyarakat ini, tidak sejalan dengan isu lingkungan mengenai polusi udara dan pemanasan
global (global warming) akibat meningkatnya produksi gas karbondioksida yang sedang
berkembang saat ini.
Karakteristik batu
Hal ini akan terus-menerus berlanjut, sehingga efeknya
rumah yang menggunakan material batu bata akan terasa
3
bata lebih dingin di siang hari, dan akan terasa lebih hangat di
malam hari. Efeknya akan membuat penghuni rumah
merasa lebih nyaman untuk berada di dalamnya.
Batu bata adalah material yang cukup baik dalam
menahan panas dan lambat menghantarkannya,
Selain itu batu bata juga lebih kuat dalam menghadapi
1 atau bisa disebut sebagai isolator yang baik,
serangan cuaca, jika dibandingkan dengan menggunakan
sehingga pada siang hari yang panas terik, rumah
material seperti kayu misalnya, sehingga waktu
yang menggunakan batu bata, biasanya ruangan
di dalam rumah tersebut akan terasa lebih dingin. 4 penggunaannya bisa lebih panjang. Lagi pula harga dari
batu bata tidak semahal material yang lebih kuat seperti
Jika sudah menerima panas dari sinar matahari beton misalnya. Sehingga pekerjaan yang menggunakan
selama siang hari, maka biasanya dinding batu batu bata bisa lebih ekonomis dan terjangkau.
bata akan mengalirkan panas tersebut ke dalam
2 ruangan rumah secara perlahan pada malam Mungkin batu bata bukanlah material yang sangat kuat,
harinya, sehingga rumah yang menggunakan batu tetapi jika pengerjaan dan pemasangannya benar, maka
bata akan terasa lebih hangat pada malam hari. 5 batu bata sanggup untuk menahan bebannya sendiri dan
juga menahan beban dari material lain yang dibebankan
kepadanya, meskipun beban tersebut terbilang cukup berat.
Batu bata merah ini merupakan material bangunan yang sangat umum kita jumpai di Indonesia sejak
zaman dahulu. Bata merah sudah menjadi bahan wajib dalam membangun rumah. Selain sudah teruji
kekuatannya, batu bata merah ini pun mudah ditemui di pasaran. Batu bata merah dibuat dari tanah
yang dicetak berbentuk balok persegi panjang dan dibakar dengan suhu tinggi sehingga menjadi
benar-benar kering, mengeras dan memiliki warna yang kemerah-merahan. Tanah yang digunakan
pun bukan sembarang tanah, bahan utama pembuatannya menggunakan tanah liat. Sehingga dalam
proses pembuatannya, batu bata merah dari tanah liat ini bisa saling menyatu saat dicetak.
Rumah yang dindingnya dibangun dari material batu bata merah akan terasa lebih nyaman dan sejuk,
karena komponen didalamnya yang menyatu dan rapat. Selain rapat, batu bata merah ini juga tahan
lama dan kokoh sehingga jarang terjadi keretakan dinding. Batu bata merah juga tahan api, hal ini
memberikan keamanan ekstra bagi penghuni rumah nantinya. Namun dari beberapa kelebihan di
atas, terdapat pula kekurangan dari batu bata merah. Untuk merekatkan batu bata merah satu sama
lain, diperlukan bahan perekat yang cukup banyak. Alhasil, biaya dikeluarkan untuk perekatnya
tentu tidak sedikit.
Contoh Pengaplikasian batu bata merah
Di sisi lain, sifat ini pula yang menjadikan batu bata batako kurang cocok
digunakan sebagai tembok rumah di daerah tropis seperti Indonesia.
Kenapa? Bahan dari batu bata batako memiliki sifat menyimpan panas,
bukan hal yang mustahil jika kondisi rumah menjadi panas dan pengap.
Batu bata batako juga rentan terhadap keretakan dan benturan. Selain itu,
karena mudah dilubangi, batu bata batako termasuk batu bata yang
mudah pecah.
BATU BATA HEBEL
Satu lagi jenis batu bata mulai banyak digunakan di Indonesia yaitu batu bata hebel. Batu bata hebel sendiri
mulai populer penggunannya karena di Indonesia, karena pertumbuhan teknologi dan tren industri yang
berkembang pesat. Batu bata ringan atau yang biasa disebut batu bata hebel merupakan produk pabrikan yang
dibuat dengan melalui proses kimiawi. Material jenis ini terbuat dari campuran pasir kuarsa, semen, kapur,
gypsum, air dan almunium pasta sebagai bahan pengembangnya.
Karena proses pencetakannya yang dilakukan di pabrik, ukuran batu bata jenis ini jauh lebih presisi dan rapi,
memudahakan dalam proses pemasangannya. Batu bata hebel juga sangat baik dalam menyerap panas,
sehingga rumah akan terasa jauh lebih sejuk. Keistimewaan dari batu bata hebel ini adalah daya serap air yang
rendah dan tidak mudah menyerap rembesan air. Selain itu, batu bata hebel lebih ringan daripada batu bata
lainnya sehingga memperkecil beban struktur sebuah bangunan. Batu bata hebel juga nggak kalah kokoh dari
batu bata merah.
Namun, bukan berarti batu bata hebel nggak punya kekurangan. Kita harus menyiapkan sebuah perekat khusus
untuk memasangnya. Umumnya, semen instan menjadi perekat pilihan. Harganya jauh lebih mahal dari batu
bata yang lain karena bata ini merupakan produksi pabrik. Selain itu, diperlukan keahlian khusus untuk
memasangnya. Kalau nggak hati-hati, dampaknya akan sangat terlihat pada struktur bangunan yang sedang
dibangun. Bata jenis ini juga agak susah dicari, biasanya batu bata hebel hanya dapat kita jumpai di toko
material besar dan ternama saja.
BATU BATA BERLUBANG
Batu bata berlubang mengandung lubang silinder di dalam ketebalannya dan tergolong ringan. Sebelum memasangnya pada rangka suatu
bangunan, kamu membutuhkan sedikit campuran tanah liat. Batu bata jenis ini culup populer karena tergolong cepat dalam pembuatan,
terutama pada proses pembakaran dan pengeringannya.
Biasa digunakan dalam konstruksi panel untuk struktur ringan dan struktur berbingkai pada sebuah bangunan yang bertingkat, batu bata
berlubang memiliki berbagai macam bentuk; balok, melingkar, dan melintang. Kalau ingin menggunakan batu bata jenis ini, sebaiknya jarak
antara sisi batu bata dengan tepi lubang-lubangnya tidak kurang dari 10mm. Bata juga perlu direndam selama 24 jam dan dikeringkan selama
beberapa jam di bawah sinar matahari. Hal ini bertujuan untuk semakin meningkatkan daya tahan batu bata sebelum disusun menjadi sebuah
bangunan.
BAMBU
1. Pengertian
Bambu memiliki sejarah panjang dan mapan sebagai bahan bangunan di seluruh dunia baik di daerah tropis maupun sub-tropis. Menurut
Sharma (1987) di dunia tercatat lebih dari 75 negara dan 1250 spesies bambu, bambu juga tumbuh melimpah di seluruh kepulauan
Indonesia, dan telah menjadi bagian dari kehidupan masyarakat Indonesia selama berabad-abad. Pertumbuhan bambu yang cepat membuat
bambu sebagai sumber daya yang dapat berkelanjutan. Bambu banyak digunakan untuk berbagai bentuk konstruksi bangunan, khususnya
untuk perumahan di daerah pedesaan. Bambu merupakan sumber daya terbarukan dan serbaguna, ditandai dengan kekuatan tinggi dan berat
volume rendah, dan mudah dikerjakan dengan menggunakan alat sederhana. Dengan demikian, konstruksi bambu mudah untuk dibangun,
sifat yang ringan dan elastic membuat konstruksi bambu tahan terhadap gaya gempa dan mudah diperbaiki jika terjadi kerusakan. Produk
terkait (panel berbasis bambu dan beton bertulang bambu, misalnya) juga menemukan aplikasi dalam proses konstruksi.
Potensi bambu sebagai material bahan bangunan memang masih sangat terbuka lebar untuk terus dikembangkan, namun bahan bangunan
tentu bambu juga tidak lepas dari berbagai kelebihan maupun kekurangannya. Sehingga kita dituntut untuk terus berinovasi dalam
mengembangkan pola-pola struktur dan pengolahan bambu akhirnya menjadi alternatif bahan bangunan yang lebih baik, sehingga akan
lebih banyak dimanfaatkan dimasa mendatang. Disamping itu kita juga selalu dituntut untuk mengatasi berbagai kelemahan bambu,
sehingga dapat menjadi material bangunan yang lebih berkualitas.
KELEBIHAN BAMBU
Bambu melimpah dimana-mana sehingga murah dan mudah didapatkan dibandingkan material lain.
Bambu sangat mudah dibudi- dayakan, dapat tumbuh pada daerah yang kurang baik, pertumbuhannya
cepat dan umurnya pendek sehingga tidak perlu menunggu terlalu lama untuk memanen.
Tanaman bambu akan terus tumbuh melalui tunas-tunas baru setelah batang yang tua-tua ditebang, dan
akan segera pulih kembali dalam waktu 1 tahun. Hal ini sangat berbeda dengan kayu yang mem-
butuhkan waktu hingga 30 tahun untuk kembali menjadi hutan setelah ditebang.
Pengerjaannya mudah, praktis dan tidak memerlukan teknologi Tinggi.
Dapat digunakan dengan berbagai variasi kebutuhan, sehingga meski bahannya satu jenis namun dapat
menghasilkan varian bentuk yang sangat beragam.
KEKURANGAN BAMBU
Sebagai material yang mengandung banyak kelebihan bambu tetap memiliki kelemahan kelemahan dan keterbatasan
yang harus dicermati guna mendapatkan solusi yang lebih baik. Berikut adalah beberapa kelemahan bambu:
Bambu memiliki rongga didalam batang dan beruas-ruas, sehingga mudah pecah karena kembang susut oleh perubahan
cuaca, temperatur maupun kadar airnya. Sehingga guna mengantisipasi hal ini material bambu perlu diawetkan sebelum
digunakan, disamping hal tersebut kejadian bambu pecah ini akan sering kita jumpai terutama pada simpul-simpul
pembebanan pada rangkaian struktur yang terbuat dari bambu, sehingga diperlukan modifiasi pada titik-titik simpul
pembebanan dengan dilapis material logam. Sehingga pembagian beban lebih merata dan stabil.
Bambu yang sudah terpasang sebagai material bangunan sering- kali kita jumpai dimakan serangga bubuk/ngengat,
sehingga diperlukan lapisan anti serangga.
Material bambu kurang tahan terhadap perubahan cuaca terutama yang terkena sinar matahari dan hujan secara
langsung, sehingga perlu tindakan pengawetan dan setelah itu di coating agar bisa menghambat penyerapan air.
CONTOH PEMANFAATAN BAMBU
Jenis-jenis pondasi dari bambu yang umum Atap bangunan yang diperlukan untuk Lantai bangunan bambu mungkin di
digunakan antara lain bambu kontak tanah memberikan perlindungan terhadap cuaca permukaan tanah, dan karena itu hanya
secara langsung, bambu di atas pondasi batu ekstrem termasuk hujan, matahari dan angin, terdiri dari tanah yang dipadatkan, dengan
atau beton, bambu dimasukkan ke dalam dan untuk memberikan yang jelas, ruang atau tanpa perkuatan dari anyaman bambu.
pondasi beton dan bambu sebagai tulangan yang dapat digunakan di bawah kanopi nya. Namun, solusi yang dipilih adalah untuk
beton. Secara umum, yang terbaik adalah Atap harus cukup kuat untuk menahan menaikkan lantai di atas tanah menciptakan
menjaga bambu agar tidak kontak langsung kekuatan yang cukup dihasilkan oleh angin jenis konstruksi panggung. Lantai bambu
dengan tanah, karena bambu yang tidak diobati dan penutup atap. bambu sangat ideal sebagai biasanya terdiri dari balok bambu tetap
dapat membusuk sangat cepat jika kontak bahan atap - itu kuat, tangguh, dan ringan. untuk strip pondasi atau tumpuan ke
dengan tanah. Struktur bambu untuk atap dapat terdiri dari pondasi. Balok-balok dipasang di sekeliling
komponen Rangka atap (kuda-kuda), Gording bangunan. Balok dan kolom umumnya
atau purlin, kasau dan reng. berdiameter sekitar 100 mm.
TANAH
Tanah adalah suatu benda alam yang terdapat dipermukaan
TANAH LIAT
Tanah liat tergolong jenis tanah yang kurang subur untuk lahan pertanian. Meski demikian,
manfaatnya dalam bidang industri cukup penting. Tanah liat dapat digunakan sebagai bahan
pembuatan batu bata, dibuat gerabah yang bisa digunakan sebagai hiasan maupun untuk keperluan
sehari-hari. Jika dikombinasikan dengan jerami dan pasir maka akan menghasilkan tungku. Tanah liat
juga bisa digunakan untuk membuat ubin keramik, lantai, dan dinding.
source : google
TANAH GAMBUT
Tanah ini ditandai dengan warnanya yang gelap, biasanya coklat tua atau coklat kemerahan dan
bersifat asam. Meskipun tergolong kurang subur, tanah gambut memiliki banyak manfaat untuk
kehidupan manusia jika diolah dengan benar. Indonesia sendiri memiliki lahan gambut yang tersebar
luas di wilayah Sumatera, Kalimantan, dan Papua yang mencapai ketebalan 1-12 meter.
source : google
TANAH ALUVIAL
Tanah aluvial merupakan jenis tanah yang terbentuk dari endapan lumpur sungai, itulah kenapa tanah
aluvial disebut juga tanah endapan. Kandungan unsur haranya tinggi sehingga sangat cocok dijadikan
sebagai lahan pertanian. Ciri tanahnya yaitu berwarna gelap dan teksturnya menyerupai lumpur.
source : google
TANAH PASIR
Tanah berpasir memiliki partikel terbesar di antara jenis tanah lainnya. Karena teksturnya yang
berpasir dan kering sehingga mudah dilalui air dan tidak dapat menampung/menahan air.
Menggunakan tanah pasir sebagai media tanaman kurang efisien karena mengandung sedikit humus.
Meski demikian, tanah jenis ini banyak dicari karena kegunaannya sebagai bahan bagunan.
source : google
TANAH HUMUS