OLEH:
KELAS/SEMESTER : A / II
FAKULTAS : TEKNIK
2. BENGKIRAI
Warna : coklat kuning kemerahan
Tekstur : agak kasar dan tidak merata
Sifat : kayu padat dan kuat, kuat terkena panas dan hujan.Tetapi sekali pecah
seluruh bagian rusak dan pecah semuapecah semua
Kelas kuat : I-II
Keawetan : sampai 20 tahun
Kegunaan : kusen, konstruksi atap konstruksi jembatan, penutup atap/gording, reng,
usuk, pintu dan plafon
3. KAMPER
Warna : coklat muda
Tekstur : agak kasar dan rata
Sifat : Serat paling lembut diantara kayu kalimantan, kayunya wangi.Tidak
tahan rayap
Kelas kuat : II-IV
Keawetan : 10-15 tahun
Kegunaan : konstruksi, kusen, daun pintu, jendela, reng, usuk, perabot
4. KERUING
Warna : coklat muda
Tekstur : kasar
Sifat : selalu mengeluarkan getah walau sudah dioven
Kelas kuat : I-II
Kelas awet : III
Kegunaan : konstruksi bangunan, lantai, papan dinding, kayu lapis
5. MERANTI MERAH
Warna : coklat kemerahan
Tekstur : agak kasar dan rata
Sifat : tidak tahan rayap, air dan teter.
Kelas kuat: II-IV
Keawetan : sampai 10 tahun
Kegunaan : kayu lapis, rangka, balok, pintu,jendela, dinding dan lantai.
6. MERANTI PUTIH
Warna : keputihan
Tekstur : agak kasar dan rata
Sifat : tidak tahan rayap dan teter
Kelas kuat: II-IV
Keawetan : sampai 10 tahun
Kegunaan : Lantai, kayu lapis, bangunan, dan venir.
7. MERANTI KUNING
Warna : kekuningan
Tekstur : agak kasar dan rata
Sifat : tidak tahan rayap dan reter
Kelas kuat :II – IV
Keawetan : sampai 10 tahun
Kegunaan : Lantai, pemakaian utama adalah untuk kayu lapis, baik untuk venir
bangunan perumahan, panil.
8. NANGKA
Warna : Jika muda berwarna putih jika tua berwarna kuning
Tekstur : halus
Kelas kuat: II
Keawetan : sampai 30 tahun
Kegunaan : bahan perabot, mebel, kusen, pintu, jendela, tiang-tiang pada bangunan.
9. DURIAN
Warna : coklat kekuningan
Tekstur : agak kasar dan tidak merata
Kelas kuat : II-III
Kelas awet : IV-V
Kegunaan : kontruksi-kontruksi terlindung, kusen, daun pintu atau jendelakusen,
daun pintu atau jendela
10. WIYU
Warna : coklat kemerahan
Tekstur : padat lembut
Sifat : Bebas hama
Kelas kuat : III-IV
Keawetan : sampai 15 tahun
Kegunaan : mebel, konstruksi atap, plavon
11. WARU
Warna : putih
Tekstur : kasar dan serat jarang
Sifat : Lentur, kayu tidak bisa lurus, mudah pecah
Kelas kuat : IV
Keawetan : tidak terlalu lama
Kegunaan : untuk papan, balok, usuk dan reng.
12. MAHONI
Warna : cokla
Tekstur : agak halus
Sifat : tidak tahan terhadap hama bubuk
Kelas kuat : II-III
Kegunaan :tiang-tiang konstruksi bangunan, pintu, kusen, lapisan dinding
bangunan,kedap air, lantai, plafon,mebel.
13. SENGON
Warna : putih kekuningan
Tekstur : agak halus
Sifat : ringan dan empuk, serat beradul
Keawetan : 8 thn, bisa lebih lama jika tidak terkena air.
Kegunaan : atap, usuk, kuda-kuda.
14. KEMPAS
Warna : kemerahan
Tekstur : kasar dan tidak rata
Sifat : sangat keras tetapi keawetannya rendah.
Kelas kuat : III-IV
Keawetan : rendah
Kegunaan : jarang digunakan sebagai bahan bangunan
15. PULAI
Warna : putih kekuningan
Tekstur : kasar
Sifat :keras
Kelas kuat : IV-V
Keawetan : rendah
Kegunaan : bingkai, dan kayu lapis
16. ULIN
Warna :kuning, cokelat,kelabu kehitaman, bila terkena hujan menjadi hitam.
Tekstur : kasar
Kelas kuat : I
Keawetan : sampai 20 tahun
Kegunaan : tiang konstruksi di dalam air, tiang bangunan, jembatan, bantalan
bangunan,papan lantai, jembatan, bantalan kereta api.
17. PINUS
Warna : kuning
Tekstur : cukup halus
Sifat : keras, padat, lurus, hampir menyerupai bengkira
Keawetan : 15-20 tahun
Kegunaan : mebel, konstruksi
18. MINDI
Warna : kuning keputihan
Tekstur : agak kasar
Sifat : tidak tahan lembab,jika terkena lembab warna berubah menjadi
hitam,tidak terlalu keras
Kelas kuat : IV-V
Kegunaan : papan cor
19. JOHAR
Warna : coklat muda
Tekstur : kasar dan berserat
Sifat : kuat, padat, cukup berat
Kelas kuat : I,II
Keawetan : bisa sampai 20 tahun
Kegunaan : bangunan, mebel, lantai, papan dinding.
20. KENARI
Warna : coklat
Tekstur : agak kasar
Sifat : kuat, padat, cukup berat
Kelas kuat : IV
Keawetan : 15 tahun
Kegunaan : kayu lapis, lantai, papan dinding, rangka pintu dan jendeladinding.
21. MERBAU
Warna : coklat kemerahan
Tekstur : kasarS
sifat : padat dan kuat, jika pecah bisa pecah semua
Kelas kuat : I,,II
Keawetan : 10-12 tahun
Kegunaan : dipakai untuk balok, tiang dan papan pada perumahan dan jembatan
2.3.2 Macam-macam bahan pengawet kayu menurut bahan pelarut yang digunakan:
1. Bahan pengawet larut air:
Tipe bahan pengawet ini memiliki sifat-sifat umum sebagai berikut:Dijual dalam
perdagangan berbentuk garam, larutan pekat, dan tepung.Tidak mengotori kayu-Kayu
yang sudah diawetkan masih dapat di-finishing (politur atau cat)setelah kayu tersebut
dikeringkan terlebih dahulu.Penetrasi dan retensi bahan pengawet cukup tinggi masuk ke
dalam kayu. Mudah luntur.Jenis ini baik digunakan untuk mengawetkan kayu yang akan
digunakan didalam rumah (perabot, dan lain-lain) yang umumnya terletak di bawah atap.
Dianjurkan, setelah kayu perabot tersebut diawetkan dan dikeringkan, selanjutnya di-
finishing. Gunanya untuk menutup permukaan kayu agar bahan pengawet tidak terpenga-
aruh oleh udara lembab, sebab kayu cenderung untuk membasah (sifat higroskopis).
Nama-nama bahan pengawet dalam perdagangan antara lain: Tanalith C, Celcure,
Boliden, Greensalt,Superwolman C, Borax, Asam Borat, dan lain-lain.Konsentrasi larutan
dapat berbeda tergantung tujuan pemakaian kayu setelah diawetkan(rata-rata 5-10%).
3.1 Kesimpulan