PENDAHULUAN
1.1 Latarbelakang
Dalam konstruksi jembatan, gedung, bendungan dan lain-lain perlu
diperhatikan tentang hal-hal yang menyangkut bagaimana mengetahui letak yang
baik dan cocok dengan rencana yang diinginkan, serta bagaimana cara
mendapatkan hasil yang maksimal.
Untuk itu diperlukan ilmu yang mempelajari tentang struktur kayu dan
sambungan kayu serta mengerti akan konstruksi kayu tersebut. Maka dari itu
diperlukan latihan-latihan tentang konstruksi kayu.
Laporan ini dilatar belakangi oleh berkurangnya minat pada praktek kayu,
keseragaman dalam memberi materi praktek kayu, tidak adanya peremajaan
peralatan praktek kerja kayu baik yang manual maupun yang masinal dan
kemajuan teknologi dibidang pekerjaan kayu yang sangat pesat sekali, serta untuk
mempermudah pada saat memberikan pelajaran dan evaluasi setelah berakhirnya
praktek kayu.
Sehingga dengan adanya laporan ini diharapkan dapat memberikan
pengertian dan penjelasan kepada para mahasiswa secara garis besar tentang
praktek kayu serta cara evaluasi akhir praktek dengan baik. Karena praktek kerja
kayu ini erat kaitannya dengan dunia perindustrian dalam hal ini industry meubel
(furniture), dengan demikian mahasiswa diharapkan mengerti dan jelas tentang
apa yang dinamakan praktek kerja kayu itu.
3.2.2. Pahat
Pahat ialah suatu alat untuk memotong serat kayu. Berikut pahat yang
digunakan:
a. Pahat tusuk
1. Berguna untuk menusuk kayu.
2. Sudut penajaman dari 30 hingga 35 derajat atau dapat juga
dengan ketentuan lain yaitu dua kali tebal pahat.
3. Sisi penusuk dari mata pahat dibuat lengkung sedikit, menjaga
supaya sudut pahat tidak menusuk ke dalam.
4. Ukuran pahat tusuk pada sisi lebarnya mulai dari 1/8” hingga
5/8” dengan kenaikan masing-masing 1/8” dan dari ¾” sampai
dengan 2” dengan kenaikan masing-masing ¼”
b.
4. Setelah semua permukaan kayu rata dan tegak lurus serata tebal kayu
seragam buatlah ukura untuk sambungan pasak dengan menggunakan
pensil. Dimana Kayu I dan III sebagai lubang tenon dan Kayu II dan
IV sebagai tenon.
Gambar 4.3. Pembuatan Lubang Gambar 4.4. Pembuatan Tenon
a. b.
Gambar 4.4 a). Perataan lubang menggunakan pahat tusuk, b).
Perataan tenon menggunakan pahat tusuk
6. Sebelum kita merakit komponen kita harus memberi profil pada kayu
I, II untuk tempat masuknya daun jendela dengan mesin profil.
Gambar 4.5 Pembuatan profil pada bagian kusen jendela
7. Maka semua komponen pembuatan jendela sudah selesai.
a. b.
Gambar 4.8. a). Kusen Jendela, b). Daun Jendela
3. Setelah komponen selesai dirakit periksa siku jendela mengukur
menggunakan penggaris siku. Jika sudah siku gunakan kayu dan
tempelkan pada pangkal daun jendela dengan memaku pada kayu I
dan kayu II di ujung-ujungnya
Gambar 4.9. Pemasangan kayu di pangkal-pangkal kusen
4. Selanjutnya adalah pemasangan pasak dengan menggunakan batang
bambu. Lubangi ujung kusen dengan mesin bor tangan hingga
menembus sambungan pasak. Setelah kayu berlubang masukan bambu
yang sudah disiapkan dengan palu karet. Fungsi bambu disini untuk
menggantikan fungsi lem kayu.
5. Seperti point ke-4, hal yang sama dilakukan untuk daun jendela.
6. Sebelum digunakan amplas kusen dan daun jendela agar permukaan
lebih halus.
7. Kusen jendela dan daun jendela dapat digunakan.
5.1. Kesimpulan
Dengan selesainya laporan kerja kayu I ini penulis dapat menyimpulkan
bahwa praktek kerja kayu penting di pelajari dan diketahui bagi mahasiswa,
karena menambah wawasan serta menambah pengalaman bagi mahasiswa yang
nantinya akan terjun kelapangan proyek ataupun yang ingin berwirausaha.
Pekerjaan kayu sangat penting dalam proses pembangunan, dimana
pekerjaan kayu merupakan pekerjaan konstruksi yang menyangkut pekerjaan kayu
atau pekerjaan yang menggunakan kayu. Kerja kayu dapat menunjang atau
memperlancar proses pembangunan di proyek ataupun untuk menunjang isi dari
bangunan tersebut berupa kontruksi mebel/furniture, lemari, kursi, meja, perancah
dan lain-lain.
Dalam peraktikum kali ini mahasiswa dapat me,pelajari macam-macam alat
pertukangan seperti alat kerja kayu menggunakan tangan (pahat dan gergaji), alat
bantu (palu, amplas kayu, pensil, penggaris siku, rol mater) dan juga alat mesin
kayu (mesin gergaji budar, mesin surfer, mesin morties, mesin router dan mesin
bor tangan).
Untuk membuat jendela yang baik dan benar adapun langkah kerja yang
harus dilaksanakan diantaranya :
1. Pembuatan sketrsa dan rencana anggaran biaya
2. Persiapan alat pertukangan
3. Pembuatan komponen
4. Perakitan komponen
Untuk membuat jendela yang baik ada beberapa aspek-aspek diantaranya,
perencanaan denah bangunan, fungsi ruangan, arah hadap jendela, aspek
keamanan, jenis material dan desain jendela tersebut. Dengan aspek-aspek
tersenut kita dapat merencakan jendela tidak hanya bermanfaat secara fungsional
teatapi menambah aspek estetika.
5.2. Saran
Dalam praktek kerja kayu dilab bengkel kerja ruangan yang digunakan
sangat kecil dan ada beberapa alat dan perkakas yang tidak dapat digunakan
karena rusak. Penulis berharap nantinya alat dan perkakas diperbaiki untuk
menunjang pembelajaran praktek kerja kayu dan mempermudah atau
mempercepat pembelajaran bagi mahasiswa untuk kedepanya.