Anda di halaman 1dari 15

KONSTRUKSI RUMAH KAYU

Category: Bangunan
Last Updated on Thursday, 23 April 2015 Published Date Written by cahyo kuncoro

KONSTRUKSI RUMAH KAYU


Cahyo Kucoro, Widyasiswara PPPPTK BOE Malang

Abstrak

Indonesia adalah negara kepulauan dengan tingkat resiko terhadap gempa bumi
yang cukup tinggi, hal ini disebabkan karena wilayah kepulauan Indonesia berada di
antara 4 (empat) sistem tektonik yang aktif, yaitu tapal batas lempeng Eurasia,
lempeng Indo-Australia, lempeng Filipina dan lempeng Pasifik. Disamping itu
Indonesia adalah Negara kepulauan dengan garis pantai terpanjang di dunia
sehingga selain rawan terhadap gempa juga rawan terhadap tsunami.

Pengetahuan tentang gempa bumi penting bagi masyarakat agar masyarakat


memahami akibat dan membangun rumah yang tahan gempa untuk mengurangi
resiko ketika getaran gempa menerpa bangunan. Salah satu material yang sering
digunakan dalam membangun rumah yang tahan gempa adalah kayu. Pada
prinsipnya penggunaan kayu bertujuan untuk mempertahankan kekuatan struktur
serta memiliki fleksibilitas untuk bergerak bersama gempa, serta mempertahankan
penutup atap dan dinding pada tempatnya dengan sedikit kerusakan.

Kata kunci : Resiko terhadap gempa bumi, material yang dipakai.

Pendahuluan

Rumah kontruksi kayu adalah bangunan rumah dengan menggunakan system


struktur rangka pemikul dari bahan kayu. Bisa disebut sebagai rumah kayu, ciri-
cirinya yaitu seluruh komponen struktur atap, balok dan kolom serta dinding yang
digunakan adalah kayu. Rumah dengan struktur rangka kayu harus menggunakan
sambungan-sambungan takik yang dikencangkan dengan menggunakan paku
minimal 4 buah.
Panjang paku yang digunakan minimal 2,5 kali tebal kayu yang terkecil. Apabila
struktur kayu ini memikul beban berat (seperti struktur kayu untuk bangunan gudang
atau garasi kendaraan), maka sambungan kayu harus dikencangkan dengan
menggunakan baut berdiameter minimal 10 mm. Semua kayu yang digunakan harus
kering dan bila perlu diawetkan sesuai dengan persyaratan pengawetan kayu.

1. Struktur Atap
Komponen utama dari sruktur atap adalah kuda-kuda. Kontruksi kuda-
kuda kayu umumnya merupakan suatu kontruksi penyanggah atau
pendukung utama dari atap. Kontruksi kuda-kuda kayu mempunyai syarat
tidak boleh berubah bentuk, terutama jika sudah berfungsi. Beban-beban
atap yang harus diterima kontruksi kuda-kuda kayu melalui gording-
gording yang sedapat mungkin disalurkan / diterima tepat pada titik buhul.
Dengan demikian rangka batang dapat bekerja sesuai dengan
perhitungan besarnya gaya batang dan juga batang tersebut tidak terjadi
tegangan lentur melainkan hanya terdapat tegangan normal tekan dan
tarik.

Gambar 1. Rumah tinggal dengan konstruksi rangka sederhana dan


pondasi tiang

Kuda-kuda kayu adalah balok kayu dengan ukuran tertentu yang dirakit
dan dibentuk sehingga membentuk segitiga sama kaki. Kuda-kuda
diletakkan pada beton ring balk bersudut tertentu dengan fungsi sebagai
pembentuk model atap bangunan, tumpuan balok gording, rangka atap
kaso, reng dan atap genteng. Struktur rangka dibuat dari kayu atau
tumpuan (pelat dinding atau kolom masing-masing).

Gambar 2. Kuda-kuda yang terbuat dari kayu


Gambar 3. Detail sambungan kuda-kuda

Kontruksi atap kayu mempunyai sifat-sifat yang menarik, meskipun ada


juga kendalanya karena tradisi tukang kayu. Sifat-sifat yang
menguntungkan itu ialah :

a) Bobotnya yang ringan, sehingga menentukan beban pada kontruksi


atap.
b) Kekuatannya pada gaya tarik, gaya tekan dan momen lengkung
c) Harganya yang hemat dan murah, kemungkinan mendapatkan dan
mengangkutnya dengan cepat.
d) Ringan dan sekaligus tepatnya dalam pengerjaan dengan mesin dan
alat sederhana.
Dalam beberapa keadaan, kelemahan kayu sebagai bahan antara lain
mudahnya terbakar, kecenderungan berubah bentuk (mengembang,
menyusut, melengkung, dan retak-retak karena pengeringan), mudahnya
kena pembusukan dan serangan hama.
1. Balok dan Kolom
Balok kayu yang digunakan dalam kontruksi rumah kayu biasanya
berdimensi 10/10 cm. Fungsi kolom (kolom strukture) sebagai penyalur
beban dari atas (atap) ke pondasi – ke tanah, Fungsi balok ring (ring balk)
sebagai pengikat kolom. Antara balok dan kolom dihubungkan dengan
sambungan. Sambungan adalah elemen yang sangat penting dalam
desain dan kontruksi bangunan tahan gempa. Sambungan diperlukan
karena terbatasnya panjang bentang material kayu yang ada dipasaran
dan berfungsi untuk menggabungkan beberapa batang kayu pada satu
buhul / joint. Sebagai contohnya adalah sambungan antara balok dan
kolom yang biasanya menggunakan pasak atau balok.

Gambar 4. Detail sambungan kolom sudut dengan ring balok.

2. Dinding
Fungsi dinding sebagai pembatas ruang, bukan fungsi struktur. Sehingga
pemilihan materialnya tidak diperlukan yang terlalu kuat. Biasanya
digunakan papan kayu dengan dimensi 2/20 cm. Papan kayu yang
digunakan sebagai dinding tersebut disusun dengan konstruksi alur lidah.
Apabila digunakan kayu sebagai dinding, maka jumlah paku yang
digunakan sekurang-kurangnya 2 buah.
Gambar 5. Sambungan antara dinding papan kayu dengan kolom

A. A. Kelebihan dan Kekurangan Rumah Kayu

1. Kelebihannya :
a) Tahan terhadap gempa
b) Bobotnya yang ringan, sehingga tidak perlu membebani struktur
c) Kekuatannya terhadap gaya tarik, gaya tekan dan momen
lengkung besar.
d) Harganya yang hemat dan murah, kemungkinan mendapatkan dan
mengangkutnya dengan cepat.
e) Mudah dalam pengerjaan dengan mesin dan alat sederhana.
f) Bisa dibongkar pasang
2. Kelemahannya :
a) Mudah terbakar
b) Kecenderungannya berubah bentuk (mengembang, menyusut,
melengkung, dan retak-retak karena pengeringan)
c) Mudahnya kena pembusukan dan serangan hama terutama rayap.
B. B. Penyebab Kerusakan Rumah Kayu

Penggunaan kayu dalam struktur rumah sangat banyak digunakan baik dalam
struktur dinding, lantai, plafoon, rangka atap, kusen dan juga dipergunakan sebagai
tiang dalam struktur rumah panggung. Ketika bangunan rumah kita baru selesai
dikerjakan mungkin rumah kita akan kelihatan kokoh dan menarik, tapi oleh sifat
kayu yang mudah berubah oleh pengaruh cuaca maupun mudah rusak oleh
pengaruh serangan rayap, maka dalam kurun waktu beberapa yang lama tanpa kita
sadari sruktur rumah kita tersebut sudah rusak atau kekuatannya sudah tidak bagus
lagi. Serangan terhadap kayu pada struktur rumah kita disamping jenis kayunya juga
dipengaruhi lingkungan dan iklim dimana rumah kita bangun.

Ada beberapa faktor yang bisa mempengaruhi kekuatan dan keawetan kayu
dibangunan kita :

1. Pengaruh Cuaca
Kayu yang sering berhadapan dengan udara terbuka yang terletak
didaerah curah hujan dan kelembaban kayu cepat lembab sehingga dalam
waktu yang lama kayu akan menyerap air sehingga kayu akan
mengembang yang memungkinkan kayu menjadi melengkung kesalah
satu sisi (twist). Kerusakkan lainnya yang mungkin terjadi jika kayu sering
kena air atau pengaruh udara yang terlalu lembab adalah kayu membusuk
atau menjadi lapuk.
2. Serangan Binatang
Binatang yang sering menyerang bangunan rumah kayu adalah rayap,
tikus dan kumbang pengerat. Rayap adalah binatang yang hidup dalam
komunitas besar yang sangat menyukai tempat yang lembab dan gelap,
oleh bentuknya yang kecil kita sering tidak memperhatikan binatang ini
telah merusak bangunan rumah kita. Kita tidak menyadari tempat-tempat
yang tertutup sudah dirusak oleh rayap tersebut hingga kayu sudah
berlubang ataupun berongga. Demikian juga tikus pengerat kayu
merupakan binatang yang sering menyebalkan, dimana tikus ini akan
mengerat kayu sampai berlubang. Untuk kumbang penyengat, biasanya
mereka mencari tempat gelap seperti dirangka atap. Mereka sering
membuat lubang di kayu sebagai tempat bersembunyi.
3. Pengaruh Pembebanan.
Pembebanan yang tidak sesuai terhadap kayu akan menimbulkan
lengkungan dan kayu bisa sampai patah. Penempatan beban berat di
lantai, mungkin tidak menyebabkan kerusakkan secara langsung tapi serat
kayu akan tertarik jika beban semakin berat, jika dipengaruhi oleh unsur
dari luar misalnya kelembaban, maka kekuatan kayu akan cepat
menurun hingga kayu akan patah. Ukuran kayu untuk menahan beban
harus diperhitungkan secara benar terutama tiang, balok maupun rangka
kuda-kuda dan rangka atap. Karena sifat kayu yang muda memuntir akan
menyebabkan kayu cepat melengkung hingga cepat patah bila ukuran
kayu tidak mampu menahan beban terlalu besar.
Kesimpulan :
1. Indonesia merupakan negara kepulauan dengan tingkat resiko terhadap
gempa bumi yang cukup tinggi, hal ini disebabkan karena wilayah
kepulauan negara Indonesia berada di antara 4 (empat) sistem tektonik
yang masih aktif.
2. Negara Indonesia terletak pada tapal batas lempeng Eurasia, lempeng
Indo-Australia, lempeng Filipina dan lempeng Pasifik. Disamping itu
Indonesia adalah Negara kepulauan dengan garis pantai terpanjang di
dunia sehingga selain rawan terhadap gempa juga rawan terhadap
tsunami.
3. Pengetahuan tentang gempa bumi penting bagi masyarakat agar
masyarakat memahami akibat dan membangun rumah yang tahan gempa
untuk mengurangi resiko ketika getaran gempa menerpa bangunan.
4. Pada prinsipnya penggunaan kayu bertujuan untuk mempertahankan
kekuatan struktur serta memiliki fleksibilitas untuk bergerak bersama
gempa, serta mempertahankan penutup atap dan dinding pada
tempatnya dengan sedikit kerusakan.

Referensi :
http://www.scribd.com/doc/79651990/KONSTRUKSI-RUMAH-KAYU
http://www.rudydewanto.com/2011/02/rumah-konstruksi-kayu.html
http://wooden-villa.blogspot.com/2009/03/konstruksi-rumah-kayu-luxury-
villa.html
http://therumahminimalis.com/konstruksi/konstruksi-rumah-kayu.html
https://probohindarto.wordpress.com/2009/07/16/mengenal-konstruksi-
struktur-atap-kayu-untuk-rumah-tinggal/

RUMAH KONSTRUKSI KAYU


Konsep bangunan tahan gempa pada dasarnya adalah upaya untuk membuat seluruh elemen
rumah menjadi satu kesatuan yang utuh, yang tidak lepas atau runtuh akibat gempa. Tetapi pada
skala tertentu jika memang bangunan tersebut akan roboh karena kekuatan gempa yang besar,
paling tidak bangunan tersebut masih mempunyai waktu untuk bertahan dari goncangan untuk
memberikan waktu kepada penghuninya menyelamatkan diri dan mengevakuasi anggota keluarga
yang lain.

Berikut adalah salah satu konsep


rumah tahan gempa yang terbuat dari kayu dengan berbagai bentuk pondasi yang disadur dari buku
PEDOMAN TEKNIS, Rumah dan Bangunan Gedung Tahan Gempa, milik DEPARTEMEN PEKERJAAN
UMUM.

KONSTRUKSI KAYU
Rumah konstruksi kayu adalah bangunan rumah dengan menggunakan sistem struktur rangka
pemikul dari bahan kayu. Biasa disebut sebagai rumah kayu, ciri-cirinya yaitu seluruh komponen
balok dan kolom serta dinding yang digunakan adalah kayu. Rumah dengan struktur rangka kayu
harus menggunakan sambungan-sambungan takik yang dikencangkan dengan menggunakan paku
minimal 4 buah.

Panjang paku yang digunakan minimal 2,5 kali tebal kayu yang terkecil. Apabila struktur kayu ini
memikul beban berat (seperti struktur kayu untuk bangunan gudang atau garasi kendaraan), maka
sambungan kayu harus dikencangkan dengan menggunakan bout berdiameter minimum 10 mm.
Semua kayu yang digunakan harus kering dan bila perlu diawetkan sesuai dengan persyaratan
pengawetan kayu.

RUMAH KAYU DENGAN PONDASI UMPAK


 Pondasi setempat/umpak yang dimaksudkan di dalam pedoman teknis ini adalah pondasi
umpak yang terbuat dari beton kosong (tanpa tulangan) campuran 1PC : 1 1/2 Psr : 2 1/2 Krl.
 Bentuk pondasi umpak adalah prisma terpancung dengan ukuran penampang atas 25 cm x
25 cm, penampang bawah 60 cm x 60 cm, dan tinggi 90 cm
 Bagian yang tertanam dari pondasi umpak sekurang-kurangnya 30 cm atau sampai tanah
keras. Jarak maksimum antar pondasi adalah 1,5 m.
 Pembuatan papan duga (bowplang) sebagai acuan penempatan harus dibuat sedemikian
rupa sehingga setiap baris pondasi berada tepat dibawah sumbu memanjang balok, seperti
ditunjukkan pada Gambar 15
 Setiap pondasi umpak harus terikat satu sama lain dengan balok pengikat, seperti pada
Gambar 16

RUMAH KAYU DENGAN PONDASI MENERUS



Bahan pondasi ini dibuat
dari pasangan batu kali dengan adukan untuk spesi 1PC: 4 Psr.
 Struktur bangunan atas harus terikat pada pondasi dengan menggunakan angkur besi
berdiameter 12 mm dan jarak maksimum 1,5m
 Apabila menggunakan papan sebagai dinding, maka jumlah paku yang digunakan sekurang-
kurangnya 2 buah, dan sambungan pada papan satu dengan lainnya digunakan sambungan
alur lidah.
 Untuk mendapatkan bangunan yang kokoh, maka pada setiap detail sambungan pada
struktur rangkanya sebaiknya mengunakan sambungan takik yang dikencangkan dengan
paku.
 Detail A merupakan detail sambungan pada sudut bangunan antara ring balok kayu dengan
kolom:

1. a. Sambungan ring balok kayu disudut digunakan sambungan takik.


2. b. Sambungan kolom dengan ring balok menggunakan sambungan pasak.
3. c. Untuk menambah kekakuan, maka antara ring balok dengan kolom dipasang sekur-sekur
dari papan 2/20 cm dan dipaku.

RUMAH KAYU DENGAN PONDASI TIANG


Gambar 24 merupakan ilustrasi
dari rumah kayu dinding papan dengan pondasi tiang. Ini adalah hubungan Pondasi Tiang dengan
Balok Penguat Horisontal (Detail A) Untuk mendapatkan kekokohan struktur bawah dari rumah
panggung ini, maka sistem sambungan yang digunakan adalah sistem sambungan takik dengan
penguat paku dan pasak masing-masing untuk sambungan sekur dan sambungan balok - kolom.
(sumber : buku PEDOMAN TEKNIS, Rumah dan Bangunan Gedung Tahan Gempa, milik DEPARTEMEN
PEKERJAAN UMUM)

Anda mungkin juga menyukai