M. NASIR
GUSTI
HARKES
MARDI ALFAN
MANAJEMEN PEMELIHARAAN
ABSTRAK
Tujuan utama dari pemeliharaan adalah menjaga agar seluruh fasilitas yang akan
digunakan untuk menghasilkan produk (baik barang/ jasa) dapat beroperasi/ berfungsi
sebagaimana mestinya (keep running the facilities).
Kegiatan preventif maintenance pada dasarnya terdiri dari tiga kelompok yaitu :
KELOMPOK V 2
M. NASIR
GUSTI
HARKES
MARDI ALFAN
1. Inspeksi periodik
2. Perbaikan terencana
3. Pemeliharaan rutin
Berdasarkan sifat pemeliharaan fasilitas jenis kegiatan pemeliharaan dibagi dua yaitu:
1. Pemeliharaan tidak terencana (unplanned maintenance) adalah kegiatan
pemeliharaan yang tidak berdasarkan rencana yang telah disusun sebelumnya
atau pemeliharaan darurat (emergency/breakdown maintenance).
Pemeliharaan harus segera dilaksanaakan untuk mencegah akibat yang fatal.
2. Pemeliharaan yang terencana (Planned Maintenance) adalah kegiatan
pemeliharaan yang terorganisir dan dilaksanakan berdasarkan orientasi
kemasa depan dengan pengendalian yang mengacu pada rencana yang telah
disusun sebelumnya. Jenis pemeliharaan ini dapat dikelompokkan menjadi :
a. Pemeliharaan pencegahan (preventive maintenance) : adalah kegiatan
pemeliharaan yang dilakukan pada selang waktu yang telah ditentukan
/direncanakan sebelumnya dan dimaksudkan untuk mencegah
menurunnya fungsi fasilitas produksi secara keseluruhan kegiatan ini
daapat merupakan kegiatan :
-inspeksi
Kegiatan periodik untuk memeriksa kondisi fasilitas (lihat,
rasa, dengar).
-Pemeliharaan berjalan (running maintenance)
Kegiatan pemeliharaan yang dilakukan tanpa menghentikan
kerja/operasi suatu fasilitas (penyetelan dan pelumasan)
- Penggunaan komponen minor
Kegiatan penggantian sebagian komponen kecil
- Pemeliharaan berhenti (shutdown maintenance)
Kegiatan pemeliharaan yang hanya dapaat dilaksanakan pada
saat suatu fasilitas tidak bekerja.
b. Pemeliharaan Korektif (corrective maintenance) :
Adalah kegiatan pemeliharaan yang berupa penggantian bagian dari
suatu fasilitas yang sudah tidak berfungsi yang termasuk dalam
kategori pemeliharaan korektif adalah :
- reparasi minor
merupakan aktifitas perbaikan kecil yang bukan ditemukan pada saat
inspeksi (contoh : gedung bocor pada waktu hujan)
- overhaul terencana (schedule downtime) :
KELOMPOK V 3
M. NASIR
GUSTI
HARKES
MARDI ALFAN
Kegiatan perbaikan beberapa bagian dari suatu fasilitas secara
serentak.
Utility bisa dihitung dalam periode harian, mingguan, bulanan, ataupun tahunan
Avaibility tidak pernah bisa mencapai 100%, kecuali pada periode singkat.
Hal-hal yang mengakibatkan rendahnya avaibility suatu alat adalah :
1. Desain peralatan yang kurang sempurna
2. Pengadaan suku cadang dan material tidak lancar
3. Pelaksanaan pemeliharaan kurang memadai
4. Pelaksanaan pekerjaan pemeliharaan sulit
5. Operator kurang mahir menggunakan peralatan
Tindak lanjut merupakan upaya perbaikan rencana kegiatan setelah diperoleh hasil-
hasil evaluasi dan analisis.
Tugas bagian pemeliharaan bisa kita rinci menjadi tugas utama dan tugas sampingan
yang termasuk dalam tugas utama adalah :
1. Memelihara seluruh peralatan-peralatan mekanik, elektrik dan sipil baik
dilingkungan pabrik atau perusahaan, maupun diluar lingkungan pabrik
seperti rumah peristirahatan.
2. Menyediakan dan mendistribusikan keperluan air, listrik, uap, udara
(comprsed air), udara sejuk (air conditioning).
3. Memelihara peralatan telepon, pemadam kebakaran, tanah, jalan, gedung-
gedung, fasilitas, system drainase dan mobiler perusahaan.
4. Memperbaiki dan menyuplai office furniture
5. Melakukan pembelian barang-barang teknik untuk keperluan maintenance
6. Bertanggung jawab atas biaya pemakaian sarana penunjang produksi seprti
air, listrik.
7. Mempersiapkan budget/ capitalism. Cash flow yang berhubungan dengan
pemeliharaan.
8. Bertanggung jawab atas inventory control, pengelolaan gudang spare
part/peralatan teknik
9. Melakukan penempatan dan perubahan peralatan maupun bangunan meliputi
semua pekerjaan instalasi tata letak termasuk pekerjaan-pekerjaan yang
ditangani oleh kontraktor luar dan membantu pelaksanaan proyek baru.
10. Bertanggung jawab atas izin pemakaian peralatan teknik seperti IMB, PBB,
IPB, penangkal petir, izin boiler.
Memelihara seluruh peralatan merupakan kegiatan fisik yang paling banyak sehingga
tidak jarang terjadi kesulitan dalam system perhitungan biaya criteria pelaksanaanya
berupa :
- waktu yang diperlukan singkat mingkin
- biaya ekonomis
- antisipasi pada setiap kerusakan
- mengutamakan pemeliharaan peencegahan (preventif)
KELOMPOK V 6
M. NASIR
GUSTI
HARKES
MARDI ALFAN
Tugas sampingan bagian pemeliharaan
1. Mengelola gedung
2. Mengelola pemprosesan dan pembuangan limbah ternasuk pengambilan
contoh limbah untuk diuji oleh bagian yang berwenang
3. Melindungi dan menjaga keselamatan pabrik
Spesifikasi kerja berisi petunjuk urutan kegiatan yang harus dilakukan oleh teknisi
pelaksana, jadi dia tidak boleh melakukan menyimpang dari apa yang tertulis pada
spesifikasi kerja kerana dokumen ini berfungsi sebagai standar pemeliharaan.
Laporan inspeksi merupakan dokumen untuk menyampaikan laaporan hasil
pelaksanaan kegiatan yang umumnya memeng berupa pekerjaan inspeksi. Laporan
bisa berupa kelainan yang ditemui dan bisa ditaanggulangi sendiri maupun gangguan
yang tidak bisa diatasi sendiri.
Analisis kelompok alat digunakan untuk mengetahui apakah pemeliharaan yang kita
terapkan pada sekumpulan mesin/alat bisa terkonsentrasi pada seksi produksi atau
berdasarakan spesifikasi yang sama.
Analisis alat kritis untuk mengetahui mesin/alat manakah yang paling rewel. Dengan
peringkat kerewelan mesin/alat yang kita punya bisa dipertimbangkan nasib alat
tersebut nantinya.
Pada tahap perencanaan dokumen diperlukan untuk menyusun rencana kegiatan, pada
tahap pelaksanan dokumen diperlukan untuk memungut data-data pelaksanaan
sehingga jika terjadi penyimpangan dapat segera diambil tindakan penanggulangan,
pada tahap evalusi dokumen diperlukan untuk melihat tingkat keberhasilan program
pemeliharaan.
Suatu catatan riwayat pabrikatau mesin adalah analog dengan catatan riwayat medis
yang disimpan oleh praktisi medis. Dokter mencatat rincian kunjungan yang dibuat
oleh pasien, simtom yang ditemukan, pengobatan yang diberikan. Catatan berikutnya
disimpan untuk mengetahui perkembangan pasien. Dokter harus selalu merujuk kartu
catatan medisnya untuk mendapatkan pengobatanyang paling efektif bagi pasiennya.
System pengarsipkan harus sedemikian sehingga dengan cepat bisa didapatkan.
Pembacaan dan penganalisaan catatan riwayat mesin secara teratur merupakan bagian
yang sangat pokok dari pengoperasian pemeliharaan terencana, dan merupakan satu-
satunya cara yang baik dan logis untuk mendapatkan informasi yang memungkinkan
manajemen untuk mengambil tindakan yang sesuai berdasarkan pada data aktual
untuk menaikkan standar pemeliharaan dan memperbaiki keefektifan biaya.
Jadwal pemeliharaan berisi daftar pemeliharaan yang harus dilakukan untuk suatu
mesin/alat. Datanya diambil dari service manual, history record dan pengalaman yang
ada. Setiap kegiatan dilengkapi dengan bidang kerja dan frekwensi pelaksanaan.
Setelah menyelesaikan tahap diatas, maka kita perlu membuat persiapan program
pemeliharaan tahunan untuk menentukan kapan pekerjaan pemeliharaan produktif
terencana dilakukan. Program pemeliharaan tahunan merupakan acuan utama
kegiatan pemeliharan. Kegiatan preventive maintenance tidak mungkin bisa
dilaksanakan sebelum dokumen ini selesai dibuat, namun dokumen ini tidak menutup
kemungkinan terhadap perubahan-perubahan kecil yang terjadi selama pelaksanaan.
Dokumen pemungut data digunakan pada periode pelaksanaan untuk memungut data-
data pelaksanaan dari rencana yang tertuang dalam Program Pemeliharaan Tahunan.
Dapat dikelompokkan menjadi:
1. Spesifikasi kerja
2. Laporan inspeksii
3. Permintaan kerja pemeliharaan
Laporan inspeksi merupakan dokumen yang dibawa oteknisi pada saat melaksanakan
kegiatan inspeksi. Langkah kerja yang dilakukannya akan menuruti apa yang tertulis
dalam Spesifikasi Kerja. Untuk item yang tidak bermasalah,dia tidak perlu menulis
KELOMPOK V 11
M. NASIR
GUSTI
HARKES
MARDI ALFAN
komentar apapun. Akan tetapi untuk item pekerjaan yang bermasalah, dia harus
menuliskannya pada laporan inspeksi.
Sesuai dengan fungsinya sebagai alat untuk meminta jasa kerja, dokumen ini intinya
terdiri dari :
- Spesifikasi mesin/alat
- Data waktu pelasksanaan
- Uraian pekerjaan yang diminta
- Kelompok jenis pekerjaan
- Identitas peminta kerja
- Identitas pelaksana kerja
- Perhitungan jam kerja yang dipakai
- Pengesahan
KELOMPOK V 12
M. NASIR
GUSTI
HARKES
MARDI ALFAN
1.3.3. Dokumen Evaluasi dan Analisis
Laporan piket harian berisi urutan kejadian penting yang dialami suatu alat/mesin
yang begitu rewel sehingga memerlukan penjagaan setiap waktu. Dalam system
preventive maintenance, cara ini sangat tidak dianjurkan karena mesin/alat yang akan
disertakan dalam kegiatan preventive maintenance ini harus direkondisi dulu.
Analisis mingguan, berisi data-data yang diambil dari laporan inspeksi, laporan piket
harian, dan permintaaan kerja pemeliharaan dari data yang ada seterunya bisa dibuat
bermacam-macam grafik yang diperlukan. Juga bisa diketahui apakah distribusi
pekerjaan yang kita apakah diketahui apakah distribusi pekerjaan yang kita buat
sudah memadai.
Data mingguan tenaga kerja, berisi data waktu yang diperlukan oleh teknisi untuk
menyelesaikan pekerjaannya dalam periode satu minggu. Dari sini bisa dihitung
jumlah jam menurut absensi, kita bisa mengetahui berapa jam yang hilang. Tujuannya
bukan untuk evaluasi teknis malainkan untuk mengetahui apakah pembagian
pekerjaan yang kita lakukan sudah memadai.
Analsis kelompok alat, dokumen ini berguna untuk mengetahui seberapa jauh
pemeliharaan untuk sekelompok alat sudah kita lakukan. Kelompok alat bisa saja
berupa peralatan yang dipakai oleh suatu kita lakukan. Kelompok alat bisa saja
berupa peralatan yang dipakai oleh suatu seksi produksi ataupun kelompok alat yang
sama. Bila ternyata tingkat pemeliharaan kurang memadai, dari sini bisa diputuskan
untuk meningkatkannya.
Analisis alat kritis, dokumen ini berisi urutan kondisi alat mulai dari yang paling
rewel hingga yang kurang rewel. Jumlahnya tergantung kepada jumlah mesin
yang ada.
KELOMPOK V 13
M. NASIR
GUSTI
HARKES
MARDI ALFAN
Pada prinsipnya pembuatan dokumen tidaklah terlalu baku. Dimungkinkan adanya
perbedaan-perbedaan yang disesuaikan dengan kondisi setempat. Oleh karena itu
model dokumen pada masing-masing perusahaan tidak sama. (bagan prosedur
pemeliharaan terencana, gambar 1.2)
a. Mengurangi downtime
Downtime merupakan ukuran utama suksesnya penerapan pemeliharaan preventif.
Semakin besar downtime yang terjadi berarti penerapan pemeliharaan preventif
masih buruk, kerugian akibat downtime akan besar bila terjadi pada mesin/alat yang
memiliki utilisasi tinggi.
b. Mengurangi breakdown
Dalam menyusun program harus diwaspadai adanya pekerjaan pemeliharaan
preventif yang tertunda. Makin banyak penundaan bearti ancaman terjadinya
breakdown makin besar.
c. Shift kerja yang berlaku
Tidak semua shift terdapat personil yang lengkap, terutama pada shift malam hari.
Dengan demikian diprioritaskan untuk melaksanakan pekerjaan pada shift pertama.
Spesifikasi kerja merupakan dokumen yang akan menadi acuan bagi teknisi pada saat
melaksanakan tugasnya. Karena fungsinya lembar spesifikasi kerja dianjurkan untuk
dilapisi plastik untuk menjaga agar tidak terkena kotoran. Dalam pelaksanaannya
teknisi akan melakukan apa-apa yang tertulis dalam spesifikasi kerja secara penuh,
kemudian menuliskan hasilnya pada dokumen Laporan Inspeksi. Spesifikasi kerja
juga merupakan alat komunikasi antara enjiner dengan tenaga pelaksana di lapangan.
Teknisi merupakan orang yang paling memahami bagaiman cara mengambil nilai
yang tepat berdasarkan buku petunjuk pemeliharaan dan pengalaman yang dimiliki.
Agar kegiatan inspeksi ini menjadi efektif perlu diikuti saran berikut:
KELOMPOK V 16
M. NASIR
GUSTI
HARKES
MARDI ALFAN
a. analisa metode dan prosedur yang diterapkan pada pekerjaan-pekerjaan yang
bersifat khusus
b. rencana prosedur inspeksi yang berjarak tempuh pendek tetapi melingkupi
semua yang diperlukan
c. pada saat mesin/alat dikeluarkan dari lokasi untuk pemeliharaan, lakukan
inspeksi untuk evaluasi bila mesin/alat tersebut kelak akan dilakuakn
pemeliharaan lagi.
d. Pertimbangan cara inspeksi terbaik terutama yang bersifat tidak merusak
e. Kembangkan prosedur inspeksi kearah yang lebih cepat namun sederhana.
Untuk menyusun program mingguan ini harus terjadi hubungan yang harmonis
dengan bagian produksi, sehingga kedua belah pihak sejalan dalam mencapai target
produksi.
Pada lembar spesifikasi kerja tercantum berapa lama waktu yang diperlukan untuk
pelaksanaan. Estimasi waktu ini didasarkan pada kondisi mesin/alat yang siap untuk
dilakukan pemeliharaan. Persayaratan mesin/alat yang siap dipelihara antara lain :
- tidak dalam kondisi dibebani
- bersih
KELOMPOK V 17
M. NASIR
GUSTI
HARKES
MARDI ALFAN
Bila keadaan mesin/alat tidak siap untuk dipelihara, maka estimasi waktu akan
percuma sehingga pelaksanaan program menjadi tidak akurat lagi. Bagian produksi
bertanggung jawab atas terciptanya kondisi siap pelihara karena mereka yang akan
memakai mesin paling akhir dan sering.
Jadi jelas bagi kita bahwa kordinasi dengan bagian produksi merupakan syarat mutlak
terciptanya kerjasama yang baik untuk menuju kearah peningkatan produktivitas. Hal
penting yang harus diingat adalah komitmen dengan bagian produksi. Jadi bagian
pemeliharaan tidak boleh semuanya membuat program kegiatan yang berkepentingan
dengan mesin bukan hanya dia, tapi juga bagian produksi.
Dengan tingkat kebutuhan teknisi yang cukup tinggi dan kondisi yang ada, sering kali
diperlukan peningkatan kemampuan justru setelah yang bersangkutan diterima
bekerja. Hal ini tidak bisa dihindarkan demi mencapai produktifitas yang tinggi.
Seorang pendatang baru di lingkungan kerja kita sangat membutuhkan pelatihan
untuk mampu menyesuaikan diri dengan kondisi yang ada dan peningkatan
kemapuannnya. Biasanya hal ini menjadi tanggungjawab supervisor dilingkungan
kerja.
KELOMPOK V 18
M. NASIR
GUSTI
HARKES
MARDI ALFAN
Manfaat pelatihan teknisi adalah :
1. meningkatan reputasi pimpinanya
2. meningkatkan jaminan kualitas hasil kerja
3. memperbesar kemungkinan atasanna untuk memperoleh promosi
4. menambah kesiapan pimpinan untuk menerima promosi
Pemilihan metode komunikasi yang tepat dalam melatih teknisi menentukan tingkat
keberhasilannya. Metode kemunikasi bisa dipilih antara yang ada sebagai berikut:
INGATAN
METODE KOMUNIKASI
3 jam 3 hari
Hanya mendengarkan 70% 10%
Hanya melihat saja 72% 20%
Melihat dan mendengar 85% 65%
Apa yang dilakukan setelah itu ? kegiatan persiapan pelatihan yang meliputi :
1. Menyusun rencana
2. Menguraikan pekerjaan
3. Menyiapkan material dan peralatan
4. Menyiapkan tempat pelaksanaan
Suku cadang atau material merupakan bagian pokok yang perlu diperhitungkan dalam
pengaruhnya terhadap biaya total perawatan. Biaya material dan suku cadang untuk
perawatan biasanya berkisar antara 40 50 persen dari total investasi, termasuk
kerugian karena kerugian-kerugian karena kerusakan. Rata-rata dikeluarkan sebesar
15 25 persen dari total biaya perawatan untuk suku cadang dan material. Karena itu
pemakaian material atau suku cadang direalisasikan sehemat mungkin dan perlu
pengontrolan dalam pengelolaannya.
Untuk mengontrol biaya meterial yang dibutuhkan, perlu adanya sistem inventarisasi
yang memadai. Dalam pekerjaan ini perlu adanya perincian inventaris untuk
mempermudah pengontrolan jumlah barang, kondisinya, dan harga setiap bagian
yang diinventarisasikan.
KELOMPOK V 19
M. NASIR
GUSTI
HARKES
MARDI ALFAN
Untuk pengelolaan suku cadang yang terkontrol dengan baik perlu adanya :
Spare part adalah jenis material yang paling penting. Spare part digolongkan jadi
critical jika absennya pasti itu akan menyebabkan semua atau sebagian pabrik harus
terhenti atau diperlambat operasinya.
Normal stock terdiri dari item yang sering digunakan sehari-hari dan merupakan
material yang paling banyak digunakan oleh bagian pemeliharaan.
Equipment dan tool adalah item yang disimpan bersama dengan material
pemeliharaan yang disimpan bersama dengan material pemeliharaan yang lain dan
digunakan pada pekerjaanpekerjaan yang spesifik.
Rencana biaya untuk program preventif maintenance ini dibuatkan dalam bentuk
rencana operasi, sehingga rencana dalam satu tahun akan dibagi lagi menjadi rencana
tiga bulanan dan rencana setiap bulan.
Rencana biaya yang dibuat ini seringkali juga dapat dibandingkan dengan terhadap
biaya lainnya yang terjadi di perusahaan atau terhadap parameter lain yang dapat
dihitung dengan jelas.
Rasio yang sering digunakan untuk melakukan analisa tentang berapa besarnya biaya
maintenance adalah :
- Maintenance cost persentasenya terhdap biaya manufaktur
- Biaya tenaga kerja pemeliharaan dalam persentase bila dibandingkan dengan
biaya tenaga kerja langsung
- Biaya scap atau reject pengulangan pekerja/rework dalam persen terhadap
biaya manufaktur
- Lembur dalam persentase terhadap biaya tenaga kerja pemeliharaan.
3. PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Dengan preventive maintenance, kegiatan inspeksi secara periodik dari rencana yang
disusun sebelumnya, akan terdeteksi adanya tanda-tanda ganguan yang dapat
mengakibatkan breakdown, dimana mulainya menurun kondisi mesin atau alat.
Kapan saat terbaik memperbaiki, service, dan mengganti alat/mesin, agar seluruh
fasilitas dapat beroperasi sebagaimana mestinya dalam batas-batas biaya yang
terkontrol dengan baik.
2.2. Saran
Untuk lebih terlaksananya preventive maintenance, maka perlu diperjelas Job
Deskription bagi setiap staf/karyawan yang selama ini terlihat bahwa masih ada yang
tidak mengetahui posisinya masing-masing, sehingga menimbulkan kerancuan dalam
informasi pemeliharaan terhadp job kerjanya.