6. Menjaga kualitas pada tingkat yang tepat untuk memenuhi apa yang
dibutuhkan oleh produk itu sendiri dan kegiatan produksi yang tidak
terganggu.
7. Untuk membantu mengurangi pemakaian dan penyimpangan yang di
luar batas dan menjaga modal yang di investasikan tersebut.
8. Untuk mencapai tingkat biaya pemeliharaan serendah mungkin, dengan
melaksanakan kegiatan pemeliharaan secara efektif dan efisien.
9. Menghindari kegiatan pemeliharaan yang dapat membahayakan
keselamatan para pekerja.
10. Mengadakan suatu kerja sama yang erat dengan fungsi – fungsi utama
lainnya dari suatu perusahaan dalam rangka untuk mencapai tujuan
utama perusahaan yaitu tingkat keuntungan ( return on investment )
yang sebaik mungkin dan total biaya yang terendah.
Fungsi Maintenance
1. Unplanned Maintenance
(Perawatan Tidak Terencana)
2. Planned Maintenance
(Perawatan yang
Terencana)
Preventive
Maintenance
(Perawatan
Pencegahan)
Predictive Scheduled
Maintenance Maintenance
(Perawatan (Perawatan
Prediktif) Terjadwal)
Jenis Maintenance
Misi :
Merencanakan dan mengelola sistem
perawatan dengan tujuan untuk
meningkatkan kehandalan Mesin Mesin
produksi, mengurangi biaya Repair
Maintenance Serta Meningkatkan
Capability Team Autonomous
Maintenance ( AM)
Visi :
Menjadikan Team maintenance
menjadi team yg professional dan
berkemampuan tinggi sehingga
menjadi seorang Engineer
Key Performance Indicator
Skills Matrix (Matriks keterampilan) merupakan salah satu alat yang paling sederhana
namun efektif untuk meninjau kebutuhan pelatihan. Matriks keterampilan dapat
dengan mudah ditinjau, diupdate, dan menampilkan semua anggota tim dalam bentuk
gambar, karena tidak membutuhkan banyak penafsiran
Point – Point dalam step -1 awal Planned Maintenance
Tujuan :
➔Meningkatkan Kondisi Safety di
area maintenance
➔Mempercepat MTTR
➔Mempermudah Kitting Spare part
➔ Mempercepat waktu pencarian
Spare Part
5S - Organisasi
Owner Area
5S - Audit
- Self Assesment
- Audit By SC
5S - Reward
2. Update List Mesin dan Rangking ( ABC )
Tujuan :
Memastikan kita paham secara menyeluruh apa yang menjadi scope
dan skala prioritas
Target :
1. 100% Mesin sudah Masuk Kedalam List
2. Mesin – Mesin di tempel Label Sesuai dengan Class nya
3. Setiap 1 tahun sekali di review list tersebut
Methode :
1. Untuk Mesin yang perlu di Catat adalah Nama Mesin, Maker,
Jumlah, Speed/kecepatan
2. Yang ideal data tersebut berasal dari OEM ( Original Equipment
Manufacture ) Tetapi bila tidak ada bisa menggunakan data dari
kondisi terakhir di Lapangan
3. Untuk Spare Part list harus menampilkan spesifikasi dari part,
Misal Type, Part Number dan sebisa mungkin ada gambar
tekniknya
Contoh Mesin List dan Spare part List
ABC
EQUIPMENT Capacity/Speed Jumlah
MODEL SERIAL NUMBER MANUFACTURE COUNTRY CLASS
Mixing 400 Kg/Cycle 1 C400 KG NA XXXX Indonesia A
Chemical Mixing 200 L/Cycle 1 NA NA XXXX Indonesia A
Hot Water Tank 400 L 1 NA NA XXXX Indonesia C
Dust Collector 30 M3/H 1 Dalamatic DLM V XXXX Indonesia C
Mixing 600 Kg/cycle 1 C600 KG M22013 XXXX Indonesia A
Chemical Mixing 300 L/Cycle 1 NA NA XXXX Indonesia A
Hot Water Tank 500 L/Cycle 1 NA NA XXXX Indonesia C
Target :
1. Semua data breakdown terrecord dengan baik termasuk jenis
part yang rusak ( Failing Part ) serta jenis kerusakan ( Damage
Code )
2. Data data grafik kerusakan part yang selalu update.
Contoh Failing Part Contoh Damage Code
Target :
“Ada hubungan yang jelas antara top level dalam melakukan
deployment ke team shopfloor terkait kerusakan part dan damage
Code dalam semua losses dan tujuan PM”
Target :
1. Semua Loss KPI dibuatkan Closed the Loop yang ada di Pillar
Board dan di Update regularly
Methode :
1. Collecting Data yang sebanyak banyaknya kemudian di
kelompokkan dalam kategori kategori tertentu
2. Fokus Pada hal yang paling besar untuk di buatkan Action Plan ,
monitoring dan Review hasilnya
3. Cari yang Low Hanging Fruit, Mudah di selesaikan dengan
minimal resources.
Contoh Closed the Loop