Anda di halaman 1dari 34

PLANNED MAINTENANCE

PERAWATAN YANG TERJADWAL

Webinar Sabtu, 27 Feb 2021 jam 08:00-12:00


Your facilitator
Bagi yang membutuhkan sertifikat (eCert)

Sertifikat dan donasi ke Rekening Bank


Mandiri 900 0002250448 Rek BCA
2670333674 Atas nama Bambang Eko
CahyonoBukti transfer dikirim ke Ibu Umi
081370294942

Biaya admin sertifikat


Planned Maintenance Rp. 70.027
Root Cause Analysis Rp. 70.027
jika kedua duanya cukup Rp. 100.027

EXPERT CLUB INDONESIA


Pengertian Maintenance

Istilah Pemeliharaan berasal dari bahasa Yunani yaitu terein yang


artinya merawat, menjaga, dan memelihara.
Pemeliharaan merupakan sistem yang terdiri dari beberapa elemen
berupa fasilitas (machine), penggantian komponen atau sparepart
(material), biaya pemeliharaan (money), perencanaan kegiatan
pemeliharaan (method) dan eksekutor pemeliharaan (man).

Pemeliharaan atau Perawatan


(Maintenance) merupakan
serangkaian aktivitas untuk
menjaga fasilitas dan peralatan
agar senantiasa dalam keadaan
siap pakai untuk melaksanakan
produksi secara efektif dan efisien
sesuai dengan jadwal yang telah
ditetapkan dan berdasarkan
standar (fungsional dan kualitas)
Tujuan Maintenance

1. Untuk memperpanjang kegunaan asset.


2. Untuk menjamin ketersediaan optimum peralatan yang dipasang untuk
produksi dan mendapatkan laba investasi maksimum yang mungkin.
3. Untuk menjamin kesiapan operasional dari seluruh peralatan yang
diperlukan dalam keadaan darurat setiap waktu.
4. Untuk menjamin keselamatan orang yang menggunakan sarana
tersebut.
5. Kemampuan produksi dapat memenuhi kebutuhan sesuai dengan
rencana produksi.
Tujuan Maintenance

6. Menjaga kualitas pada tingkat yang tepat untuk memenuhi apa yang
dibutuhkan oleh produk itu sendiri dan kegiatan produksi yang tidak
terganggu.
7. Untuk membantu mengurangi pemakaian dan penyimpangan yang di
luar batas dan menjaga modal yang di investasikan tersebut.
8. Untuk mencapai tingkat biaya pemeliharaan serendah mungkin, dengan
melaksanakan kegiatan pemeliharaan secara efektif dan efisien.
9. Menghindari kegiatan pemeliharaan yang dapat membahayakan
keselamatan para pekerja.
10. Mengadakan suatu kerja sama yang erat dengan fungsi – fungsi utama
lainnya dari suatu perusahaan dalam rangka untuk mencapai tujuan
utama perusahaan yaitu tingkat keuntungan ( return on investment )
yang sebaik mungkin dan total biaya yang terendah.
Fungsi Maintenance

1. Mesin dan peralatan produksi yang ada


dalam perusahaan yang bersangkutan akan
dapat dipergunakan dalam jangka waktu
panjang.

2. Pelaksanaan proses produksi dalam


perusahaan yang bersangkutan berjalan
dengan lancar.

3. Dapat menghindarkan diri atau dapat


menekan sekecil mungkin terdapatnya
kemungkinan kerusakan-kerusakan berat dari
mesin dan peralatan produksi selama proses
produksi berjalan.
Fungsi Maintenance

4. Peralatan produksi yang digunakan dapat berjalan


stabil dan baik, maka proses dan pengendalian
kualitas proses harus dilaksanakan dengan baik pula

5. Dapat dihindarkannya kerusakan-kerusakan total


dari mesin dan peralatan produksi yang digunakan.

6. Apabila mesin dan peralatan produksi berjalan


dengan baik, maka penyerapan bahan baku dapat
berjalan normal.

7. Dengan adanya kelancaran penggunaan mesin


dan peralatan produksi dalam perusahaan, maka
pembebanan mesin dan peralatan produksi yang ada
semakin baik.
Jenis Maintenance

1. Unplanned Maintenance
(Perawatan Tidak Terencana)

Unplanned maintenance ialah sebuah


pemeliharaan yang dilakukan karena
adanya indikasi atau petunjuk bahwa
adanya tahap kegiatan proses produksi
yang tiba-tiba memberikan hasil yang
tidak layak.

Dalam hal ini perlu dilakukan kegiatan pemeliharaan atas mesin


secara tidak berencana.
Jenis Maintenance

Unplanned maintenance ini terdiri dari :


Breakdown Corrective Maintenance
Emergency Maintenance (Perawatan Penangkal)
Maintenance (Perawatan
(Perawatan Darurat) Kerusakan) merupakan pemeliharaan
yang dilaksanakan karena
ialah kegiatan yaitu pemeliharaan
adanya hasil produk
perawatan mesin yang (setengah jadi maupun
yang bersifat barang jadi) tidak sesuai
memerlukan perbaikan yang terjadi
penanggulangan yang dengan rencana, baik mutu,
ketika peralatan biaya, maupun ketepatan
bersifat darurat agar mengalami kegagalan waktunya. Misalnya: terjadi
tidak menimbulkan dan menuntut kekeliruan dalam mutu/bentuk
akibat yang lebih perbaikan darurat atau barang, maka perlu diamati
parah. berdasarkan prioritas. tahap kegiatan proses
produksi yang perlu diperbaiki
(koreksi).
Jenis Maintenance

2. Planned Maintenance
(Perawatan yang
Terencana)

Planned maintenance merupakan


suatu kegiatan perawatan yang
dilaksanakan berdasarkan
perencanaan terlebih dahulu.
Pemeliharaan perencanaan ini
mengacu pada rangkaian proses
produksi
Jenis Maintenance

Planned maintenance ini terdiri atas :

Preventive
Maintenance
(Perawatan
Pencegahan)

Predictive Scheduled
Maintenance Maintenance
(Perawatan (Perawatan
Prediktif) Terjadwal)
Jenis Maintenance

Planned maintenance ini terdiri atas :

•Preventive Maintenance (Perawatan Pencegahan) ialah pemeliharaan yang


dilaksanakan dalam periode waktu yang tetap atau dengan kriteria tertentu pada
berbagai tahap proses produksi. Tujuannya agar produk yang dihasilkan sesuai dengan
rencana, baik mutu, biaya, maupun ketepatan waktunya.

•Scheduled Maintenance (Perawatan Terjadwal) yaitu perawatan yang bertujuan


mencegah terjadinya kerusakan dan perawatannya dilakukan secara periodik dalam
rentang waktu tertentu. Rentang waktu perawatan ditentukan berdasarkan pengalaman,
data masa lalu atau rekomendasi dari pabrik pembuat mesin yang bersangkutan.

•Predictive Maintenance (Perawatan Prediktif) yakni strategi perawatan di mana


pelaksanaanya didasarkan kondisi mesin itu sendiri. Perawatan prediktif disebut juga
perawatan berdasarkan kondisi (condition based maintenance) atau juga disebut
monitoring kondisi mesin (machinery condition monitoring), yang artinya sebagai
penentuan kondisi mesin dengan cara memeriksa mesin secara rutin, sehingga dapat
diketahui keandalan mesin serta keselamatan kerja terjamin.
EVOLUSI MAINTENANCE PHYLOSOFIE
UNPLANNED MAINTENANCE PLANNED MAINTENANCE

Breakdown Maintenance Time Base Maintenance Condition Base Maintenance

Generasi pertama : Generasi Kedua : Generasi Ke tiga :


Memastikan Ketersediaan mesin 1 .Plant avaibility lebih tinggi 1 .Lebih tinggi Avaibility & Reability
2. Meningkatkan umur dari 2. Beroperasi dengan aman
mesin 3. Produknya lebih berkualitas
3. Biaya lebih murah 4. Tidak ada effect ke lingkungan
5. Memeperpanjang umur asset
4th Generation !!!! 6. Biaya yg optimal

• Lebih Tinggi Avaibility


• Biaya yg Optimal
• Umur Asset Lebih tinggi
• Lebih tinggi Reliability
• Kualitas produk lebih bagus
• Safety integrity
• Environment integrity
• Show the results
• Green Technology & Techniques
What Next Maintenance System
Do You Want?
Dasar Dasar Maintenance Department
Visi Dan Misi

Misi :
Merencanakan dan mengelola sistem
perawatan dengan tujuan untuk
meningkatkan kehandalan Mesin Mesin
produksi, mengurangi biaya Repair
Maintenance Serta Meningkatkan
Capability Team Autonomous
Maintenance ( AM)

Visi :
Menjadikan Team maintenance
menjadi team yg professional dan
berkemampuan tinggi sehingga
menjadi seorang Engineer
Key Performance Indicator

• % Loss Time Breakdown


• Jumlah Breakdown ( Day, Week, Month, Year)
• Mean Time To Repair (MTTR)
• Mean Time Between Failure ( MTBF )
• Repair Maintenance Cost
• PM Compliance
MTTR : Mean Time To Repair
MTTR adalah waktu rata rata untuk menyelesaikan suatu perbaikan
Rumus Yang Dipakai adalah : Jumlah Waktu yang dipakai dibagi Dengan Jumlah
kejadian
Satuannya adalah Minute,Jam
1 Cycle Loss Waktu Repair dimulai dari Mesin Berhenti sampai mesin berjalan
dengan normal, Bila di dalammnya masih ada setting, testing maka masih di
hitung sebagai waktu repair.
MTBF : Mean Time Between Failure
MTTR adalah waktu rata rata terjadinya kerusakan satu dengan kerusakan
berikutnya.
Rumus Yang Dipakai adalah : Jumlah Waktu Operasi dibagi Dengan Jumlah
kejadian
Satuannya adalah Minute/Jam

MTBF adalah Refleksi dari


➔ PM Compliance and Completion
➔ BDA analysis and Action Plan
➔ AM – PM , CILT Implementation
Skill Matric Maintenance

Skills Matrix (Matriks keterampilan) merupakan salah satu alat yang paling sederhana
namun efektif untuk meninjau kebutuhan pelatihan. Matriks keterampilan dapat
dengan mudah ditinjau, diupdate, dan menampilkan semua anggota tim dalam bentuk
gambar, karena tidak membutuhkan banyak penafsiran
Point – Point dalam step -1 awal Planned Maintenance

1. 5S Workshop, Spare part W/H, Peralatan


2. Update List Mesin dan Rangking ( ABC )
3. Set Up data kerusakan Mesin.
4. Menentukan Maintenance Goal dan Deployment
5. Close The Loop
1. 5S Workshop , Gudang Spare Part
dan Peralatan

Tujuan :
➔Meningkatkan Kondisi Safety di
area maintenance
➔Mempercepat MTTR
➔Mempermudah Kitting Spare part
➔ Mempercepat waktu pencarian
Spare Part
5S - Organisasi

Owner Area

5S - Audit

- Self Assesment
- Audit By SC

5S - Reward
2. Update List Mesin dan Rangking ( ABC )
Tujuan :
Memastikan kita paham secara menyeluruh apa yang menjadi scope
dan skala prioritas

Target :
1. 100% Mesin sudah Masuk Kedalam List
2. Mesin – Mesin di tempel Label Sesuai dengan Class nya
3. Setiap 1 tahun sekali di review list tersebut

Methode :
1. Untuk Mesin yang perlu di Catat adalah Nama Mesin, Maker,
Jumlah, Speed/kecepatan
2. Yang ideal data tersebut berasal dari OEM ( Original Equipment
Manufacture ) Tetapi bila tidak ada bisa menggunakan data dari
kondisi terakhir di Lapangan
3. Untuk Spare Part list harus menampilkan spesifikasi dari part,
Misal Type, Part Number dan sebisa mungkin ada gambar
tekniknya
Contoh Mesin List dan Spare part List

EQUIPMENT LIST + ABC CLASS


PT. XXXXXX

ABC
EQUIPMENT Capacity/Speed Jumlah
MODEL SERIAL NUMBER MANUFACTURE COUNTRY CLASS
Mixing 400 Kg/Cycle 1 C400 KG NA XXXX Indonesia A
Chemical Mixing 200 L/Cycle 1 NA NA XXXX Indonesia A
Hot Water Tank 400 L 1 NA NA XXXX Indonesia C
Dust Collector 30 M3/H 1 Dalamatic DLM V XXXX Indonesia C
Mixing 600 Kg/cycle 1 C600 KG M22013 XXXX Indonesia A
Chemical Mixing 300 L/Cycle 1 NA NA XXXX Indonesia A
Hot Water Tank 500 L/Cycle 1 NA NA XXXX Indonesia C

Spare Part List Machine XXXX


No Nama Qty In Machine Type Maker
1 phoenix contact 24 VDC 1 PLC - BSC - 24DC/21 phoenix contact
2 Kontaktor Schneider 5 LC1D09 Schneider
3 Inverter 1.1 kw Danfoss 1 FC - 302P1 400v Danfoss
4 phoenix contact battery 1 UPS-BAT/URLA/24DC/3.4AH phoenix contact
5 Kontaktor Schneider class 10 3 phase 3 LUCB 05 FU 5A Schneider
6 Socket Schneider 5 PLC-BSC-24DC/21-21 Schneider
7 Siemens Power supply PS 305 2A 1 6ES7 305-1BA80-0AA0 Siemens
8 input card Siemens ET200S 4 DI DC 24V ST 1 6ES7 131-4BD01-0AA0 Siemens
9 output card Siemens ET200S 4 DO DC24V 0,5A ST 1 6ES7 132-4BD02-0AA0 Siemens
9 analog output card Siemens ET200S 2AO I 1 6ES7 135-4GB01-0AB0 Siemens
10 Power Modul Siemens ET200S 2AO I 1 6ES7 138-4CA01-0AA0 Siemens
11 Siemens S7 300 CPU 317-2 PN/DP 1 6ES7 317-2EK14-0AB0 Siemens
12 Interface Modul DP ADDRESS ET 200S Standard 1 6ES7 151-1AA05-0AB0 Siemens
3. Set Up Breakdown Data Collection System
Tujuan :
Untuk Memiliki data base yang baik terkait dengan model kegagalan
spare part untuk semua mesin yang dimiliki.

Target :
1. Semua data breakdown terrecord dengan baik termasuk jenis
part yang rusak ( Failing Part ) serta jenis kerusakan ( Damage
Code )
2. Data data grafik kerusakan part yang selalu update.
Contoh Failing Part Contoh Damage Code

FP001 Bearing M01 Pecah


FP002 Belt M02 Korosi
FP003 Bolt M03 Bengkok
FP004 Gearbox M04 Retak
FP005 Gasket M05 Aus
FP006 Oring M06 Longgar
FP007 Piping E01 Konsleting
FP008 Shaft E02 Overload
FP009 Sprocket E03 Sofware Rusak
FP010 Rantai
FP011 Sensor
FP012 Air Cylinder
FP013 Fitting
FP014 FRL
FP015 Other
CONTOH BD COLLECTION SYSTEM

DATA COLLECTION SYSTEM MAINTENANCE DEPT.


PT XXXXXX
Date Finish / Duration / Person / Executor Failure Mode / Jenis
Shift Group Line Equipment Sparepart Start / Mulai Action / Tindakan Kode Kerusakan
Tanggal Selesai Durasi (menit) Jumlah orang Pelaksana Kerusakan

Dengan Data Ini :


1. Mengetahui Secara Detail Loss
Mode dari kerusakan mesin
2. Mudah Menentukan Sekala
prioritas untuk focus pada
kerusakan terbanyak
3. Sebagai Data awal untuk
menentukan Preventive
Maintenance
4. Menentukan Maintenance goal dan Deployment
Tujuan :
Untuk Mencocokan tujuan pillar dengan prioritas dari Plant/Factory
dan untuk menentukan strategi PM yang terbaik.

Target :
“Ada hubungan yang jelas antara top level dalam melakukan
deployment ke team shopfloor terkait kerusakan part dan damage
Code dalam semua losses dan tujuan PM”

• % & # Breakdown Turun


• MTTR Turun
• MTBF Naik.
• Tag Resolution >
• Repair Maintenance Turun
• PM Compliance >90%
5 . Closed the Loop
Tujuan :
Menjaga Fokus dan visibilitas pada kegiatan yang berhubungan
dengan PILLAR agar berdampat Positif pada KPI PILLAR.

Target :
1. Semua Loss KPI dibuatkan Closed the Loop yang ada di Pillar
Board dan di Update regularly

Methode :
1. Collecting Data yang sebanyak banyaknya kemudian di
kelompokkan dalam kategori kategori tertentu
2. Fokus Pada hal yang paling besar untuk di buatkan Action Plan ,
monitoring dan Review hasilnya
3. Cari yang Low Hanging Fruit, Mudah di selesaikan dengan
minimal resources.
Contoh Closed the Loop

Mesin Loss Mode Action Due Date PIC


Mesin-A
Step-2
Memperbaiiki Kerusakan/keausan mesin dan Mengimprove
kekurangannya
Point – Point dalam step -2
1. Planning dan scheduling system
2. Lubrikasi Management System
3. Return to Basic Condition Machine
4. Support AM For Tag Resolution
5. Support AM For Training
6. Support CI team
7. Assess Existing PM Standard
8. Launch PM Pillar Loss Reduction System
9. Introduce Breakdown Analysis ( BDA )
10. BDA Excecution

Anda mungkin juga menyukai