Anda di halaman 1dari 4

#4 RANGKUMAN DASAR-DASAR ARSITEKTUR EKOLOGIS

Pembangunan berkelanjutan adalah pembangunan yang dilakukan untuk memenuhi berbagai


kebutuhan pada saat ini tanpa mengabaikan kebutuhan yang harus dipenuhi pada masa
mendatang. Pembangunan berkelanjutan merupakan tuntutan utama bagi masa depan, dan
arsitektur ekologis mencerminkan perhatian terhadap lingkungan alam dan sumber alam yang
terbatas. Secara umum, arsitektur ekologis dapat diartikan sebagai penciptaan lingkungan yang
lebih sedikit mengkonsumsi dan lebih banyak menghasilkan kekayaan alam.

1. Pengantar ekologi dasar dan fisika bangunan

1.1 Dasar-dasar ekologi


Ekologi biasanya dimengerti sebagai hal-hal yang saling mempengaruhi: segala jenis makhluk
hidup (tumbuhan, binatang, manusia) dan lingkungannya (cahaya, suhu, curah hujan,
kelembapan, topografi, dsb). Istilah 'ekologi' pertama kali diperkenalkan oleh Ernst Haeckel, ahli
ilmu hewan pada tahun 1869 sebagai ilmu interaksi antara segala jenis makhluk hidup dan
lingkungannya. Arti kata bahasa Yunani 'oikos' adalah rumah tangga atau cara bertempat tinggal,
dan 'logos' bersifat ilmu atau ilmiah. Jadi, ekologi dapat didefinisikan sebagai ilmu yang
mempelajari hubungan timbal balik antara makhluk hidup dan lingkungannya.

1.1.1 Pengertian ekologi


Dasar-dasar sebuah ekosistem adalah komunitas (biosonos) dan kawasan alam (biotop). Suatu
ekosistem biasanya terdiri dari empat komponen dasar, yaitu :
1.) Lingkungan abiotik, terdiri atas
 Tanah yang mengandung sifat fisik, seperti tekstur, kematangan, porositas, kapasitas
menahan air, dsb, dan mengandung sifat kimia seperti nilai pH (potentia hydrogenii =
konsentrasi ion hidrogen), kandungan dan jenis unsur hara (materi).
 Faktor iklim yang mengandung energi, suhu, kelembapan, angin, dan kandungan
gas/partikel.
 Faktor air seperti kejernihan, nilai pH, kandungan unsur.

2.) Organisme produsen yaitu tumbuh-tumbuhan yang hijau atau bakteri-bakteri.


3.) Organisme konsumen, dibagi atas :
- konsumen primer (herbivora)
- konsumen sekunder (karnivora)
- konsumen tersier (omnivora)
4.) Organisme perombak yaitu mikro-organisme yang terdiri atas bakteria dan jamur.

1.1.2 Pengertian ekosistem


Suatu kesatuan dapat dianggap sebagai suatu ekosistem, selama komponen-komponen pokok ada
dan berinteraksi membentuk kerjasama untuk mencapai suatu kemantapan fungsional.
Perbedaan ekositem yang satu dengan yang lain dapat ditentukan oleh :
- jumlah jenis organisme produsen
- jumlah jenis organisme konsumen
- jumlah keanekaragaman mikroorganisme
- jumlah dan macam komponen abiotik
- kompleksitas interaksi antarkomponen
- berbagai proses yang berjalan dalam ekosistem.

Berdasarkan habitat, ekosistem dapat dibagi atas :

 Ekosistem hutan pohon bakau/kayu api-api dan pantai


 Ekosistem sungai dan danau
 Ekosistem rawa gambut dan air tawar
 Ekosistem hutan dataran rendah dan tinggi
 Ekosistem gunung dan gua.

1.1.3 Komunitas
Suatu komunitas merupakan suatu organisme dengan jenis komposisi yang terbatas dan
mempunyai sejumlah kehidupan. Di alam terdapat bermacam-macam komunitas yang secara
garis besar dapat dibagi menjadi :

 Komunitas akuatik. Misalnya : di laut, di sungai, di kolam, dsb


 Komunitas terestrial adalah sekelompok organisme yang terdapat di pekarangan, di
padang rumput, di padang pasir, di halaman, di kebun raya, dsb.

1.1.4 Suksesi dan klimaks


Suksesi adalah proses dimana suatu komunitas akan dikuasai oleh spesies yang dapat hidup
unggul, stabil, dan mandiri. Sedangkan, klimaks adalah komunitas yang sudah mencapai
kematangan. Perubahan-perubahan atau pergantian-pergantian pada ekosistem yang terjadi tanpa
ataupun dengan campur tangan manusia disebut suksesi ekologi. Suksesi terbagi menjadi dua
macam, yaitu : suksesi primer dan suksesi sekunder.

1.1.5 Ceruk ekologis


Ceruk ekologis berarti lekuk atau jeluk di alam yang dimanfaatkan oleh tanaman atau makhluk
hidup tertentu sehingga aman tanpa gangguan.

1.2 Aliran dalam ekosistem


Aliran dalam ekosistem bisa disebut daur, siklus, atau peredaran. Penamaan tersebut tergantung
dari buku-buku ekologi yang digunakan.

1.2.1 Peredaran bahan alam


Peredaran oksigen melalui fotosintesis dan pernapasan sel berhubungan erat dengan peredaran
karbon.

1.2.2 Entropi
Adalah sesuatu yang menggambarkan arahnya suatu proses yang tidak dapat memutarbalikan.

1.2.3 Entropi sebagai nilai ekologis kegiatan membangun


Keadaan entropi dapat dimanfaatkan sebagai ukuran untuk mempertimbangkan nilai ekologis
kegiatan membangun. Dan untuk setiap penggunaan bahannya, harus memenuhi tiga ketentuan /
persyaratan sebagai berikut :

 Bahan bangunan harus berdasarkan arah entropi surya


 Perubahan (transformasi) yang dialaami oleh suatu bahan bangunan tidak boleh
mendahului pembaruan/pertumbuhan kembali oleh alam.
 Bahan banguunan tidak boleh mengalami perubahan (transformasi) yang mempengaruhi
keseimbangan keadaan entropi.

1.3 Iklim dan ruang


Iklim merupakan susunan keadaan atmosferis dan cuaca dalam jangka waktu dan daerah tertentu.

1.3.1 Iklim makro


Iklim makro merupakan iklim suatu negara, benua, atau daerah tertentu yang berdasarkan sifat
pokoknya (letak geografis, tinggi di atas permukaan laut, pesisir laut, arah angin, berhubungan
dengan pegunungan, dsb.), berhubungan dengan suhu rata-rata, kelembapan udara, serta
kemusiman yang menciptakan ciri khas tertentu yang digolongkan seperti sebagai berikut :
- Daerah tropis lembap : daerah hutan hujan tropis, daerah musim, dan savana lembap.
- Daerah tropis kering : daerah padang pasir dan daerah savana kering.
- Daerah pegunungan

1.3.2 Iklim mikro


Iklim mikro merupakan iklim lapisan udara dekat permukaaan bumi (tinggi ± 2.0). Disini gerak
udara lebih kecil karena permukaan bumi yang kasar dan perbedaan suhu lebih besar.

1.3.3 Pengaruh kelembapan


Udara memeuat kadar air dalam bentuk uap secara terbatas sampai pada titik kejenuhan.
Banyaknya air tergantung pada suhu udara. Udara panas memuat kadar air lebih tinggi daripada
udara yang dingin. Kelembapan dalam ruang dipengaruhi juga oleh manusia.

1.3.4 Angin dan gerakan udara


Pada daerah beriklim tropis panas lembap hujan dan kelembapan menjadi tinggi dan suhu juga
hampir selalu tinggi. Angin sedikit bertiup dengan arah yang berlawanan pada musim hujan dan
musim kemarau.

1.3.5 Kenyamanan termal

Anda mungkin juga menyukai