Daftar Isi
BAB 1
PENGANTAR......................................................................................................... 1
Selamat Berjumpa di Buku Pedoman ini....................................................................1
Persyaratan Minimal Kemamuan Membaca, Menulis dan Berhitung..........................2
Definisi....................................................................................................................... 2
Berapa Lama Mencapai Kompetensi..........................................................................2
Simbol........................................................................................................................ 2
Terminologi.................................................................................................................3
BAB 2
BAB 3
STANDAR KOMPETENSI......................................................................................8
Judul Unit................................................................................................................... 8
Deskripsi Unit.............................................................................................................8
Kemampuan Awal.......................................................................................................8
Elemen Kompetensi dan Kriteria Unjuk Kerja.............................................................8
Variabel...................................................................................................................... 9
Pengetahuan dan ketrampilan Pokok.........................................................................9
Konteks Penilaian.....................................................................................................11
Aspek Penting dalam Penilaian................................................................................11
Keterkaitan dengan unit lain.....................................................................................12
Kompetensi Kunci yang akan Didemonstrasikan Dalam Unit ini...............................12
Tingkat kemampuan yang harus ditunjukkan dalam menguasai kompetensi ini......12
BAB 4
STRATEGI PENYAJIAN.......................................................................................13
A
B
C
BAB 5
Rencana Materi.................................................................................................13
Cara megajarkan Standar Kompetensi.............................................................16
Materia Pendukung Untuk Pelatih.....................................................................22
Lembar Informasi..........................................................................................23
Tugas............................................................................................................ 64
Transparansi.................................................................................................74
CARA MENILAI UNIT INI......................................................................................85
Daftar Isi
Bab 1
Pengantar
BAB 1
PENGANTAR
persyaratan-persyaratan organisasi
situasi pelatihan.
Strategi penyampaian sudah disiapkan oleh pelatih untuk mengajar peserta pelatihan.
Masalah yang disarankan akan memberikan suatu indikasi tentang apa yang harus
dicantumkan dalam program tersebut untuk memenuhi standar kompetensi.
Strategi penyampaian yang digunakan dan penilaian yang diberikan dalam unit ini tidaklah
bersifat wajib namun harus digunakan sebagai pedoman. Peserta pelatihan didorong untuk
menggunakan pengetahuan mereka, pengalaman contoh-contoh lokal dan produk-produk
industri untuk menerapkan materinnya atau mengembangkan sumber-sumber yang mereka
miliki, agar dapat memastikan relevansi pelatihan.
Bab 1
Pengantar
Numerasi
Definisi
Dalam bahan pelatihan ini, seseorang yang berkeinginan untuk mencapai kompetensi
disebut sebagai trainee. Dalam sistem pelatihan di tempat anda, orang tersebut dapat
ditempatkan sebagai siswa, pelajar atau sebagai peserta. Mirip dengan itu, seorang yang
mengajarkan kompetensi ini disebut sebagai trainer. Dalam sistem pelatihan di tempat anda,
orang tersebut dapat ditempatkan sebagai guru, mentor, fasilitator atau sebagai supervisor.
Simbol
Dalam keseluruhan paket pelatihan akan kita lihat beberapa simbol. Berikut penjelasan
tentang simbol:
Simbol
Keterangan
HO
OHT
Penilaian Tugas
Tugas
Kegiatan
Terminologi
Akses dan Equity
Indonesia Australia Partnership For Skills Development
Batam Institutional Development Project
Mendiagnosa dan Memperbaiki Kesalahan pada Rangkaian Pengendali Daya Menggunakan Thyristor
Bab 1
Pengantar
Mengacu kepada fakta bahwa pelatihan harus dapat diakses oleh setiap orang tanpa
memandang umur, jenis kelamin, sosial, kultur, agama atau latar belakang pendidikan.
Penilaian
Proses formal yang memastikan pelatihan memenuhi standar-standar yang dibutuhkan oleh
industri. Proses ini dilaksanakan oleh seorang penilai yang berkualitas dalam kerangka kerja
dengan persetujuan secara Nasional.
Penilai
Seseorang yang telah diakui/ditunjuk oleh indutri untuk menilai/menguji para tenaga keria di
suatu area tertentu.
Kompeteni
Mampu melakukan pekerjaan dan memiliki semua ketrampilan, pengetahuan, sikap yang
diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan secara efektif ditempat kerja, sesuai dengan
standar yang sudah ditetapkan.
Pelatihan yang Berdasarkan Kompetensi
Pelatihan yang berkaitan dengan apa yang harus dapat dilakukan orang dan mengukur
unjuk kerja terhadap standar yang sudah ditetapkan.
Aspek Penting Penilaian
Menerangkan titik pusat tentang penilaian dan poin-poin utama yang dicari bila melakukan
penilaian.
Konteks Penilaian
Menetapkan dimana, bagaimana dan dengan apa metode penilaian akan dilakukan.
Definisi
Dalam materi pelatihan ini, seseorang yang berusaha mencapai kompetensi dianggap
sebagai peserta pelatihan. Dalam situasi pelatihan orang tersebut mungkin dianggap
sebagai seorang murid, seorang yang belajar atau seorang peserta. Pada kondisi yang
sama, seseorang yang mengajar kompetensi ini dianggap sebagai pelatih. Dalam situasi
pelatihan, orang ini mungkin dianggap sebagai seorang guru, penasehat, fasilitator atau
supervisor.
Elemen
Keterampilan-ketrampilan, yang mendukung sebuah unit kompetensi.
Pedoman Bukti
Ini adalah garis pedoman tentang bagaimana sebuah unit harus dinilai.
Fair
Tidak merugikan para kdanidat tertentu.
Fleksibel
Mengesahkan bahwa tidak ada pendekatan tunggal terhadap penyampaian dan penilaian
unjuk kerja dalam suatu sistem yang berdasarkan kepada kompetensi.
Bab 1
Pengantar
Penyajian Formatif
Ini merupakan tugas-tugas penilaian berskala kecil yang dilakukan selama pelatihan.
Mereka membantu dalam memastikan bahwa pelajaran dilaksanakan dan juga memberikan
umpan balik kepada peserta tentang kemajuan yang mereka capai.
Kompetensi Utama
Kompetensi yang menopang seluruh unjuk kerja pekerjaan. ini meliputi mengumpulkan,
menganalisis dan mengorganisir ide-ide dan informasi, mengkomunikasikan ide-ide dan
informasi merencanakan dan mengorganisir aktivitas, bekerja dengan orang lain dalam
sebuah team, memecahkan masalah menggunakan teknologi, menggunakan ide-ide dan
Teknik-teknik matematis.
Kompetensi-kompetensi in digolongkan kedalam 4 tingkat yang berbeda.
Strategi Pembelajaran
Strategi pembelajaran menyediakan informasi tentang bagaimana membenkan pelatihan
terhadap program yang dapat dilaksanakan di tempat kerja dan tempat pelatihan
institusi/organisasi yang bersangkutan.
Kaitan dengan Unit Lain
Menerangkan peran unit dan tempatnya dalam susunan kompetensi sepenuhnya yang
ditetapkan oleh industri. Memberikan pedoman tentang unit yang mana dapat dinilai
bersama.
Standar Kompetensi Nasional
Cara menyatakan keterampilan dan pengetahuan yang sudah disepakati secara Nasional
yang dibutuhkan oleh orang dalam pekerjaan serta standar-standar untuk kerja yang
dibutuhkan.
Kriteria Kinerja
Kriteria ini digunakan untuk menilai apakah seorang individu sudah mencapal kompetensi
dalam suatu unit.
Batas Perbedaan Variabel
Rincian batas perbedaan kontek yang mungkin diterapkan pada suatu unit khusus.
Dapat Dipercaya
Menggunakan metode-rnetode dan prosedur-prosedur yang menguatkan bahwa standar
kompetensi dan tingkatannya diinterpretasikan serta diterapkan secara konsisten kepada
seluruh kontek dan seluruh peserta pelatihan.
Pengakuan Terhadap Kompetensi Terbaru (RCC Recognition of Current Competence)
Pengakuan akan ketrampilan, pengetahuan dan kemampuan seseorang yang telah
dicapainya. (lihat RPL)
Pengakuan Terhadap Pembelajaran Utama (RPL Recognition of Prior Learning)
Pengakuan terhadap pembelajaran utama atau pengakuan terhadap kompetensi utama
seseorang yang telah dicapainya. Hal tersebut biasanya tertuju pada kompetensi yang
berkaitan dengan industri standar kompetensi tap dapat juga berkaitan dengan
pembelajaran dan pelatihan sebelumnya. (lihat RCC)
Indonesia Australia Partnership For Skills Development
Batam Institutional Development Project
Mendiagnosa dan Memperbaiki Kesalahan pada Rangkaian Pengendali Daya Menggunakan Thyristor
Bab 1
Pengantar
Karakteristik
Memikul tugas-tugas rutin dalam prosedur yang sudah mapan dan tunduk
pada pemeriksaan rutin kemajuan oleh supervisor.
Penilaian Summatif
Penilaian ini dilakukan setetah pelatihan unit kompetensi selesai untuk memastikan bahwa
peserta pelatihan sudah mencapai kriteria unjuk kerja.
Peserta Pelatihan atau siswa
Orang yang menerima pelatihan.
Pelatih atau guru
Orang yang memberikan pelatihan.
Ketrampilan dan Pengetahuan Penunjang
Mendefinisikan keterampilan dan pengetahuan yang dibutuhkan untuk menjadi ahli/trampil
pada tingkat yang telah ditetapkan
Penggambaran Unit
Suatu gambaran umum tentang standar kompetensi.
Validitas
Penilaian pada bukti dan kriteria yang sama akan menghasilkan hasil akhir penilaian yang
sama dan penilai yang berbeda..
Bab 2
BAB 2
Peran Pelatih
Salah satu peran anda sebagai pelatih atau guru adalah memastikan standar pelayanan
yang tinggi melalui pelatihan yang efektif. Untuk memastikan bahwa anda siap bekerja
dengan menggunakan kompetensi ini dalam melatih peserta pelatihan atau siswa,
pertimbangkanlah pertanyaan-pertanyaan berikut ini:
Apakah ada informasi atau peraturan baru yang mungkin anda butuhkan
untuk diakses sebelum anda memulai pelatihan?
Strategi Penyajian
Batas perbedaan aktivitas pelatihan yang disarankan untuk penyampaian kompetensi ini
meliputi:
tugas-tugas praktis
study kasus
pengajaran
aktivitas kelompok
Pelatih harus memilih strategi pelatihan yang cocok untuk kompetensi yang diajarkan,
situasi dan kebutuhan pesertanya. Contohnya, jika praktek pada pekerjaan tidak
memungkinkan, maka beragam simulasi dan permainan peranan mungkin cukup memadai.
Bab 2
Peraturan
Perhatikan terhadap hukum yang relevan serta panduan yang dapat mempengaruhi anda
operasi, dan yakinkan bahwa trainee dapat mengikutinya.
Pengarang:
Penerbit:
Tanggal terbit:
1995
Tempat terbit:
Melbourne, Victoria
Judul:
Pengarang:
Penerbit:
Tanggal terbit:
1986, 1988
Tempat terbit:
Singapore
Judul:
Pengarang:
Sutrisno
Penerbit:
Tanggal terbit:
1987
Tempat terbit:
Bandung
Judul:
Pengarang:
Penerbit:
Tanggal terbit:
1987
Tempat terbit:
New Jersey
Bab 3
Standar Kompetensi
BAB 3
STANDAR KOMPETENSI
Dalam sistem pelatihan, Standar Kompetensi diharapkan dapat menjadi panduan dan
bimbingan bagi peserta pelatihan atau siswa agar dapat:
Judul Unit
Mendiagnosa dan Memperbaiki Kesalahan pada Rangkaian Pengendali Daya Menggunakan
Thyristor.
Deskripsi Unit
Unit ini bertujuan untuk mempersiapkan siswa dengan pengetahuan dan keahlian pada
konsep kendali daya dengan menggunakan thyristor.
Kemampuan Awal
Peserta diharapkan memiliki hal berkut:
Performance Criteria
1. Menjelaskan dan
mendemontrasikan
prinsip-prinsip dan
keuntungan kendali
daya dengan meng
gunakan thyristor.
2. Menjelaskan dan
mendemonstrasikan
pengopera sian rang
kaian thyristor yang
mengendalikan daya
pada rang kaian AC &
DC
Bab 3
Standar Kompetensi
Elemen
Performance Criteria
3. Mengidentifikasikan
kesalahan dalam ra
ngkaian kendali thy
ristor dengan mem
bandingkan tegang an
dan bentuk gelom
bang yang diukur dan
4. Memperbaiki kesa
lahan dengan meng
gunakan rangkian
kendalli dayathyristor
Variabel
Unit ini digunakan pada seluruh bidang manufaktur dan industri jasa.
(a)
(b)
(c)
Peralatan Kendali: Jika mungkin adalah peralatan yng digunakan pada industri lokal.
Where possible it should be typical of that used by the local industry.
(d)
(e)
Model kendali penggeser fasa dan rangkaian zero switching control. Modelmodel ini haruslah mampu mendemonstrasikan hasil pembelajaran
mencakup teknik pencarian kesalahan.
Penyeleksian thyristor.
Bab 3
Standar Kompetensi
2.
3.
4.
5.
Spesifikasi
Tegangan gate dan arus bagi triggering tegangan gate dan arus bagi
triggering.
Heatshinking
Spesifikasi
Tegangan antara terminal utama ( forward off state, reverse off state,
forward on state)
Heatsinking
Aplikasi khusus
10
Batam Institutional Development Project
Mendiagnosa dan Memperbaiki Kesalahan pada Rangkaian Pengendali Daya Menggunakan Thyristor
Bab 3
6.
7.
8.
9.
10.
Standar Kompetensi
Prinsip pengoperasian.
Aplikasi khusus
Konteks Penilaian
Unit ini harus mengutamakan aplikasi praktis dari topik dengan konsep yang
dijalankan di laboratorium.
Penilaian harus mencerminkan praktek dari isi unit dalam keadaan sebenarnya.
Direkomondasikan pembelajaran dan penilaian dijalankan dengan cara menyeluruh
yang berorientasi pada hasil sebuah pembelajaran..
11
Batam Institutional Development Project
Mendiagnosa dan Memperbaiki Kesalahan pada Rangkaian Pengendali Daya Menggunakan Thyristor
Bab 3
Standar Kompetensi
Memecahkan Masalah
Menggunakan Teknologi
Karakteristik
Menjalankan tugas-tugas rutin dalam prosedur yang sudah mapan dan tunduk pada
pemenksaan rutin kemajuan oleh supervisor.
Memikul tugas-tugas yang Iebih luas dan lebih komplex dengan meningkatkan otonomi
-personal untuk pekerjaan sendiri. Supervisor melakukan pengecekan-pengecekan atas
penyelesaian pekerjaan.
Menjalankan aktivitas aktivitas yang komplex dan non-rutin, yang diarahkan dan
bertanggung jawab atas pekerjaan orang lain.
12
Batam Institutional Development Project
Mendiagnosa dan Memperbaiki Kesalahan pada Rangkaian Pengendali Daya Menggunakan Thyristor
BAB 4
A
Rencana Materi
STRATEGI PENYAJIAN
Rencana Materi
Catatan: 1.
2.
Penyajian bahan berikut, pengajar, peserta dan penilai harus yakin dapat memenuhi seluruh rincian yang tertuang dalam
standar kompetensi.
Isi perencanaan merupakan kaitan kriteria unjuk kerja dengan Ketrampilan dan pengetahuan penunjang.
Elemen
1. Menjelaskan dan
mendemontrasikan prinsipprinsip dan keuntungan kendali
daya dengan menggunakan
thyristor
Jenis Variabel
1.1 Keperluan kendali daya dije
laskan dengan menggunakan
contoh-contoh.
1.2 Menerangkan dan meng
gambarkan keuntungan dan
kerugian, cocok atau tidak
cocoknya Sistem kendali daya
yang bervariasi untuk
pengaturan daya AC dan DC.
Topik Pelatihan
Pengenalan, pengertian dan
pengukuran:
Presentasi
Penjelasan
Diskusi
Keuntungan an kerugian
variasi kendali daya dengan
cara mengontrol daya AC
dan DC.
Tanya
jawab
Praktik
Presentasi
Penjelasan
Diskusi
Tanya
jawab
Praktik
1.3 Penggunaan-penggunaan
khusus dari komponen (SCR,
TRIAC, GTO) dituliskan.
2. Menjelaskan dan
mendemontrasikan
pengoerasian rangkaian thyristor
yang mengendalikan daya pada
rangkaian AC dan DC.
Kegiatan
Tampilan
Pegangan
peserta
OHT
Task
Pegangan
peserta
OHT
Task
Pengoperasian dan
karakteristik (UJT, PUT,
DIAC)
13
Elemen
Jenis Variabel
digambarkan dan dijelaskan
menggunakan diagram.
2.6 Masalah yang diasosiasikan
dengan kendali penggeser fasa
dijelaskan, contoh interfrensi
EMI dan RFI dan pelindung
dv/dt
Topik Pelatihan
Perbaikan kesalalan
Kegiatan
Presentasi
Penjelasan
Diskusi
Tanya
jawab
Praktik
Presentase
Penjelasan
Diskusi
Tanya
jawab
Praktic
Rencana Materi
Tampilan
Pegangan
peserta
OHT
Task
Pegangan
peserta
OHT
Task
14
Rencana Materi
Checklist
Demonstrasikan validitas perencanaan berkaitan komponen standar
kompetensi.
Kode Unit
BSDC-0008
Judul Unit
No. Elemen
Ya
Tidak
Ya
1.1
1.2
1.3
2.1
2.2
2.3
2.4
2.5
2.6
2.7
3.1
3.2
3.3
3.4
3.5
Tidak
15
Sesi ini menampilkan pegangan, tugas / praktek dan transparansi yang berkaitan dengan standar kompetensi.
Trainer menjelaskan keuntungan, kerugian serta cocok atau tidak cocoknya kendali daya yang
bervariasi untuk pengaturan daya AC dan DC
HO 5
OHT 2
Tugas-2
16
2.1
Trainer menjelaskan tentang cara menoperasikan dan cara membuat karakteristik dari UJT, PUT,
dan DIAC.
HO 24-53
OHT 5
Tugas-5
Trainer menjelaskan tentang struktur, spesifikasi dan cara mengoperasikan komponen SCR,
17
18
Trainer menjelaskan tentang masalah yang diasosiasikan dengan kendali penggeser fasa, beserta
contoh: EMI.
HO 35-36
OHT 8
Tugas- 12
Trainer menjelaskan cara menghubungkan peralatan uji dan mengawasi rangkaian kendali daya
thyristor.
HO40
OHT 9
Tugas-13
19
Trainer menjelaskan kemampuan perbaikan dari peralatan dengan membandingkan nilai-nilai yang
telah diukur.
HO 41
OHT10
Tugas-14
Trainer menjelaskan tentang cara mendiagnosa kesalahan dengan menggunakan peralatan kendali
daya thyristor.
HO 37- 39
OHT 10
Tugas 15
20
Tugas16
21
2.
3.
22
Lembar Informasi
HO 1
Lembar Informasi
: ...
1.
23
Lembar Informasi
Pengertian Dasar
HO 2
Motor-motor listrik yang mengatur kecepatan dari alat-alat, seperti: bor , mesin
jahit, pengaduk makanan, kipas angin dan pompa.
Elemen-elemen pemanas yang mengatur suhu dari alat / barang seperti: elemen
kompor listrik,pematrian besidll.
24
Lembar Informasi
HO 3
Peralatan kendali daya diantaranya batteray charging, kendali laju, pemanasan, dan lamp
brilliance control.
Battery charging
D1 dan D2 membangun penyearah gelombang penuh sinyal tehadap SCR1 dan batterai 12V tersebut terisi. Pada tegangan baterai lemah SCR2 terletak pada posisi off. Dengan
terbukanya SCR2, maka rangkaian pengontrol SCR1 benar-benar sama dengan pengontrol
saklar statik seri. Bila input penyearah gelombang cukup besar menghasilkan arus gate turnon yang dikehendaki (dikontrol oleh R1), SCR 1 akan hidup dan pengisian baterai dimulai.
Pada waktu pengisian dimulai tegangan baterai lemah akan menghasilkan tegangan V R
lemah seperti ketentuan dalam rangkaian pembagi tegangan sederhana. Tegangan VR
berubah sangat kecil untuk menimbulkan konduksi 11.o-V Zener. Zener ini cukup efektif
pada rangkaian terbuka untuk mempertahankan SCR2 pada posisi off karena arus gatenya
nol. Kapasitor C1 juga untuk mencegah transient-transient tegangan dalam rangkaian dari
turning tak sengaja pada SCR2. Pada analisa rangkaian dimana tegangan tidak dapat
dirubah seketika itu juga terhadap sebuah kapasitor . Dalam hal ini C1 mencegah efek
transient dari pengaruh SCR
Selama pengisian terus berjalan, tegangan baterai meningkat pada point dimana VR cukup
tinggi baik meng-on kan 11.o-V Zener dan menghidupkan SCR 2. Sekali SCR2 dihidupkan
wakil rangkaian pendek SCR2 menimbulkan rangkaian pembagi tegangan yang ditentukan
oleh R1 dan R2 yang akan mempertahankan V2 level yang sangat kecil untuk
menghidupkan SCR1. Jika ini terjadi, bterai terisi penuh dan rangkaian terbuka SCR1 akan
meng cut off pengisian arus. Dengan demikian regulator kembali mengisi baterai
kapanpun tegangan di drop dan untuk mencegah kelebihan pengisian ketika sudah tersisi
penuh.
Indonesia Australia Partnership for Skills Development
Batam Institutional Development Project
Mendiagnosa dan Memperbaiki Kesalahan pada Rangkaian Pengendali Daya Menggunakan Thyristor
25
Lembar Informasi
HO 4
Pemanasan (Temperatur control)
Kendali pemanas menggunakan sebuah SCR yang dirancang
ditentukan oleh thermostat , bisa dilihat pada gambar 3,
26
Lembar Informasi
HO 5
1.2
27
Lembar Informasi
SCR merupakan komponen unidirectional, jadi jika digunakan dalam rangkaian arus bolakbalik (AC), SCR hanya akan memenuhi paling tinggi 50 % dari daya yang dapat
disampaikan ke beban
Bagaimanapun , pada sisi positif dari kenyataannya bahwa SCR dapat melewatkan arus
dari beberapa ratus amper dan bekerja pada tegangan tinggi sampai 2,6 kV.Hal ini lebih
tinggi dari TRIAC.Selanjutnya dengan menghubungkan SCR dalam cara seri atau paralel,
penanganan muatan arus dan tegangan selajutnya tetap dapat di tambah.
SCR dapat beroperasi pada frekwensi mencapai 30 kHz sedangkan TRIAC beroperasi pada
frekwensi yang lebih rendah dari itu.
TRIAC didesain untuk beroperasi pada frekwensi 50 Hz or 60 Hz, sedangkan SCR dapat
menangani frekwensi sekitar 30 Hz.
TRIAC juga mempunyai arus maksimum dan tegangan kerja yang lebih rendah dari yang
bisa ditangani oleh SCR, Saat ini TRIAC tersedia dengan rating 40 amper dan 600 Volts.
Sisi positif dari TRIAC mempunyai keuntungan lebih sederhana dari SCR, karena TRIAC
merupakan komonen bi-directional yang artinya dapat mengalirkan arus melalui dua arah.
Secara khusus SCR digunakan pada rangkaian DC karena SCR merupakan komponen uni
directional thyristor yaitu komponen yang dapat mengalirkan arus satu arah saja, jadi pada
arus DC SCR dapat mengalirkan arus maximum mendekati 100%. Sedangkan pada
rangkaian AC SCR hanya bisa mengalirkan arus hanya 50 % saja. SCR cocok digunakan
pada rangkaian yang menggunakan frekwensi tinggi (mencapai 30 Hz)
TRIAC merupakan komponen bi directional thyristor yang artinya komponen yang dapat
mengalirkan arus dalam dua arah , jadi TRIAC dapat digunakan pada arus AC maupun pada
arus DC.
1.3
Konduksi atau hantaran pada setengah siklus terjadi bila menggunakan sumber tegangan
AC, disini tiristor dipakai sebagai saklar untuk mengontrol arus yang mengalir. Tiristor akan
dihidupkan dalam setengah siklus positif dan akan tetap hidup selama siklus itu
berlangsung. Ketika tegangan supply jatuh ke nol , arus turun di bawah tingkat arus pokok
dan tiristor akan mati, selama setengah siklus negatif tiristor akan tetap mati. Keadaan
hidup dan mati ini akan terus berulang dalam tiap siklus.
Sinyal-sinyal pemicu tiristor dapat diperoleh dari rangkaian osilator relaksasi UJT, bila
dioperasikan dari suatu sirkit gelombang penuh yang diperbaiki, sinyal-sinyal itu akan
sinkron dengan sumber AC tiristor, sehingga tiristor akan selalu menerima pulsa pemicunya
pada sudut yang sama untuk penyetelan CR tertentu, sudut ini dapat dioperasikan dengan
mengubah nilai CR, dalam kenyataan hal itu dilaksanakan dengan membuat R menjadi
resistor variabel. Metode kontrol ini digunakan dalam rangkaian pengontrol cahaya dan
kecepatan dalam pengoreksi (rectifier) pergantian kontrol suplay daya.
HO 6
Kekurangan yang paling utama adalah hilangnya setengah siklus, ssetengah siklus yang
kedua dapat digunakan bila dua buah tiristor dihubungkan secara parallel dengan punggung
bertemu punggung, yaitu hubungan parallel inversi, dan dinyatakan pada setengah siklus
secara bergantian.
1.4
28
Lembar Informasi
HO 7
2.
29
Lembar Informasi
30
Lembar Informasi
HO 8
Susunan Lapisan SCR
SCR pertama kali diperkenakan pada tahun 1956 oleh Bell Telephone Laboratories (lihat
Boylestad & nashelsky Electronic Devices and Circuit Theory Prentice Hall, 1992 untuk
rincian berikutnya). Perusahaan ini telah ditemukan oleh Alexander Graham Bell orang yang
terkenal untuk kerjanya dalam perkembangan telepon.
SCRs merupakan alat dengan daya yang tinggi dan dapat menangani arus stinggi 2000
amper pada tegangan 1800 volt. SCR merupakan komponen empat lapis yang terbuat
dalam lapisan pnpn , tipe lapisan SCR diperagakan dalam gambar 14.
31
Lembar Informasi
HO 9
Symbol Rangkaian
Symbol dari kedua tipe SCR diperagakan pada gambar 8. Pengoperasian dari kedua SCR
adalah sama. Jadi kita akan menggunakan SCR konvensional untuk remainder kerja kita
32
Lembar Informasi
HO 10
Spesifikasi SCR
Gate Trigger Current (IGT) adalah arus gate yang digunakan untuk menghubungkan
SCR ke dalam daerah hantaran maju, biasanya ditentukan dengan referensi sebuah
spesifikasi dari nilai tegangan (VAK) dan beberapa spesifikasi nilai tahanan beban.
Gate Triger Voltage (VGT) adalah nilai tegangan antara gate- katoda yang dibutuhkan
untuk menghubungkan SCR ke dalam daerah hantaran maju, biasanya ditentukan
dengan referensi sebuah spesifikasi dari nilai tegangan antara anoda katoda (V AK)
dan beberapa spesifikasi dari nilai tahanan beban dan tahanan antara gate katoda
(RGK)
Holding Current (IH) adalah arus minimum yang mengalir dari anoda katoda
dibutuhkan untuk mempertahankan SCR ke dalam forward conduction mode.Jika
arus holding jatuh di bawah batasnya alat akan beroperasi dalam forward blocking
mode. Saat ini terjadi arus antara anoda katoda akan jatuh menjadi nol. Umumnya
Holding Current ditentukan dengan referensi dari spesifikasi nilai tegangan Anoda
katoda (VAK) atau VD dan beberapa nilai tahanan gate katoda (RGK).
Peak On- State Voltage / forward On Voltage (V TM) adalah rugi tegangan antara
anoda katoda ketika alat dalam keadaan beroperasi penuh.V TM (voltage triggered
maximum) kadang-kadang terdafatar dalam lembaran data sebagai VFM (voltage
forward maximum)
Forward Current / On- State Current (IT) . IT terbagi atas dua yaitu:
- IT(RMS) merupakan arus AC maksimum, alat dapat menghantar.dalam semua sudut
hantaran.
- IT(AV) merupakan arus DC maksimum ,alat dapat menghantar
Turn on Time (tgt) dan Turn off Time (tq) adalah waktu tigger gate (tgt) dan waktu off
(tq/time quell)
33
Lembar Informasi
HO 11
Spesifikasi SCR C106
Maximum Rating
Karakteristik temperatur
34
Lembar Informasi
HO 12
Karakteristik Kelistrikan
Memberikan trigger negatif terhadap gatenya, tapi tidak semua SCR bisa
dipadamkan dengan cara ini.
35
Lembar Informasi
HO 13
36
Lembar Informasi
HO 14
Jika VS ditambah maka VF juga bertambah. Ini menyebabkan arus bocor dalam SCR juga
bertambah. SCR dikatakan kan bekerja dalam Mode Blocking majunya. Sama dengan
jumlah dari arus bocor, SCR masih berlaku sebagai sebuah rangkaian terbuka.
Bagaimanapun, terdapat sebuah kegunaan dimana arus bocor cukup untuk membuat ON
SCR . Pada penghantaran batas normal mengambil tempat (sama dengan SCR ketika dioda
ON). Ketika ini terjadi SCR dikatakan bekerja dalam Mode conducting maju dan ini berlaku
sebagai hubungan singkat. Nilai dari tegangan ini telah dikenal dengan Forward breakover
voltage (VBR(F)). Kamu akan meninjau bahwa tempat terjadinya hantaran nilai dari tegangan
maju melalui anoda ke katoda hubungan dengan aliran deras berkurang. Batas arus
mengalir melalui alat pada breakover dikenal dengan Holding Current (IH).
Jika arus mengalir melalui alat dipertahankan di atas batas dari arus holding ini, kemudian
alat akan berlebih dalam Mode conduction maju. Bagaimanapun, jika batas arus melalui
alat jatuh dibawah nilai dari arus holding ini kemudian alat akan secara otomatis kembali
pada Mode blocking maju. Dia akan kembali lagi menjadi rangkaian terbuka sebenarnya.
Tidak ada arus yang akan mengalir dari anoda ke katoda.
Peringatan :
Ini tidak direkomendasikan bahwa SCR akan dihidupkan (ON) dengan menggunakan
tegangan yang lebih kecil dari VBR(F) yang terdaftar dalam lembaran data manufaktur.
Kerusakan komponen dapat ditimbulkan dari lokasi pemanasan.
Menset VBR(F) tetap menutup bahwa rekomendasi oleh perusahaan bisa menyebabkan
kesalahan pemberian triger jika temperatur alat diizinkan meningkat tidak terkendali. Ini
diterangkan dengan mudah saat kamu ingat apa yang terjadi pada resistansi dari bahan
semikonduktor saat dipanaskan, reistansi akan berkurang. Dalam kasus ini menyebabkan
bertambahnya arus bocor dengan tidak sesungguhnya bertambah dalam VF.
Pernambahan sangat cepat dalam VF
Bertambah cepatnya VF bisa tidak menaikkan VF pada batas breakover voltage maju. Juga
konstruksi komponen alami lapisan PNPN berlaku seperti kapasitor. Menambah kapasitas
arus yang mengalir melalui junction dapat cukup besar untuk tenaga yang membuat SCR
menghantar.
Peringatan :
Ini tidak direkomendasikan bahwa SCR akan dibuat menghantar menggunakan cara ini.
Sebenarnya kita ambil langkah-langkah untuk mencoba menghindari bentuk tempat
melakukan triger.
Menambah Arus Gate
Disebutkan sebelumnya , ini cara yang paling umum
Perhatikan rangkaian pada gambar 11
37
Lembar Informasi
HO 15
Gambar 12
Mari kita lihat apa yang terjadi saat VS kita tambah,. Jika VS diset pada nol Volt, hubungan
tetap dengan arah gate pada sumber 2 volt lampu tidak akan terang. Tidak ada sumber ke
SCR, oleh karena itu tidak ada arus yang dapat mengalir melalui lampu. Ini berarti bahwa
saat VS = 0, IF = 0.
Jika kita mulai menambah VS dan kita potong nilai dari IF terhadap nilai VS kemudian kita
akan memperoleh kurva karakteristik yang terdapat pada gambar 13. Ini terlihat sangat
mirip kurva karakteristik sebelumnya yang dihaasilkan ketika IG = 0, Bagaimanapun ini tidak
sama. Mari kita bandingkan keduanya dan menambah kurva selanjutnya.
Indonesia Australia Partnership for Skills Development
Batam Institutional Development Project
Mendiagnosa dan Memperbaiki Kesalahan pada Rangkaian Pengendali Daya Menggunakan Thyristor
38
Lembar Informasi
HO 16
Perhatikan kelompok kurva karakteristik yang diperagakan pada gambar 13. Ada tiga kurva
yang dihasilkan
dengan
mengulang proses digambarkan di atas tetapi saat ini
menggunakan tiga nilai IG yang berbeda. Kurva IG = 0 merupakan hasil saat alat dinyalakan
dengan melampaui breaker voltage maju dengan arus gate nol. Dua kurva yang lainya
dihasilkan dengan menggunakan dua nilai arus gate yang berbeda, IG1 dan IG2 . IG2 lebih
besar dari arus IG1.
Gambar 13
Ada tiga nomor yang menarik untuk dipikirkan yang terlihat dari gambar 13.:
Menambah nilai IG dari nol dan mengurangi breakover voltage maju (VBR(F))
Jika kita terus menerus menambah batas dari IG kurva karakteristik pada akhirnya
akan terlihat sangat mirip dengan dioda PN Junction .
39
Lembar Informasi
HO 17
3.TRIODE ALTERNATING CURRENT (TRIAC)
TRIAC merupakan pengembangan dari SCR dan juga dapat memecahkan beberapa
masalah dari SCR. TRIAC adalah komponen bi-directional thyristor maksudnya adalah
komponen yang dapat mengalirkan arus dalam dua arah.TRIAC merupakan dua buah SCR
yang disusun secara anti parallel, hal ini bisa kita lihat pada gambar 14
40
Lembar Informasi
HO 18
Karakteristik TRIAC
Seperti kita ketahui bahwa TRIAC sama dengan dua buah SCR yang disusun secara
anti parallel dan juga kita ketahui bahwa SCR Cuma bisa menghantarkan arus satu arah
saja,tapi TRIAC bisa menghantarkan arus dua arah, dengan demikian TRIAC tidak
mempunyai karakteristik reverse biased blocking mode. Seperti terlihat pada gambar di
bawah
Arus genggam (IH) merupakan arus yang dibutuhkan untuk mempertahankan
TRIAC dalam keadaan menghantar, apabila arus yang mengalir pada alat jatuh di bawah
nilai arus genggamnya maka alat akan merupakan sebuah rangkaian terbuka.
Tegangan minimum antara MT2 dan MT1 (VBR) akan menyebabkan terjadinya
hantaran normal. Apabila terjadinya hantaran, nilai dari tegangan maju atau mundur melalui
MT2 dan MT1 akan dengan cepat berkurang.Dengan menggunakan dari arus gate
karakteristik alat akan berubah, perubahan akan sama dengan yang terjadi pada SCR
dibawah kondisi yang sama, seperti terlihat pada gambar 17 karakteristik
Peak Repetitive ON-State Voltage (VDRM) merupakan nilai maksimum dari tegangan
puncak yang dipakaikan anatara MT2 ke MT1 dari TRIAC (dari anoda ke katoda pada
SCR)
ITSM
Peak Repetitive Surge Current (ITSM) merupakan arus maksimum alat dapat
menghantar. Ini dikutip dengan normal untuk nomor yang pasti dari lingkaran penuh
pada frekwensi yang diberikan.
(RMS)
alat dapat
41
Lembar Informasi
HO 19
Spesifikasi TRIAC
1) Sensitive Gate TRIACs
42
Lembar Informasi
HO 20
3) Spesifikasi 2N157 thru 2N6165
Arus rata-rata merupakan arus a.c yang disetarakan dengan arus d.c untuk dapat
mengoperasikan alat.
Arus Latching adalah arus pada saat batas berubahnya keadaan ketika tegangan
naik sampai VBO (tegangan batas pengubah) / sampai alat itu menghantar atau arus
yang dapat membuat thyristor tetap dalam keadaan menghantar, walaupun arus gate
sudah dihilangkan..
Arus holding: arus minimum yang mengalir dari MT2 ke MT1 dibutuhkan untuk
mempertahankan TRIAC dalam keadaan menghantar maju.
43
Lembar Informasi
HO 21
Tegangan antara terminal utama
Tegangan antara terminal utama (MT2-MT1) disebut V BO (tegangan batas pengubah) dari
TRIAC (VF = 1 Volt), arus pada saat batas berubahnya keadaan itu disebut arus kancing,
Jika arus gerbang masuk, VBO berkurang sampai arus yang masuk mencukupi, lalu
karakteristiknya boleh dikatakan sama dengan diode.
Forward off state merupakan tegangan maju yang ditetapkan antara MT2 dan MT1
saat alat dalam keadaan tidak beroperasi.
Reverse on state merupakan tegangan mundur yang ditetapkan antara MT2 dan
MT1 saat alat dalam keadaan tidak beroperasi.
Forward on state merupakan tegangan maju yang ditetapkan antara MT2 dan MT1
saat alat dalam keadaan beroperasi.
Tegangan gate dan arus yang dibutuhkan bagi triggering setiap mode
Tegangan gate merupakan tegangan antaran gate dan MT1 yang dibutuhkan untuk
menghubungkan TRIAC kedalam daerah hantaran maju.
Arus yang dibutuhkan bagi triggering merupakan arus gate yang digunakan untuk
menghubungkan TRIAC ke dalam daerah hantaran maju.
44
Lembar Informasi
HO 22
4 GATE TURNOFF SWITCH (GTOs)
Gate Turn-Off Switch (GTO) merupakan alat ketiga PNPN yang diperkenalkan,seperti
halnya SCR , bagaimanapun, ia punya tiga terminal exsternal seperti ditunjukkan pada
gambar. Simbol grafiknya juga ditunjukkan dalam gambar 13.21, walaupun symbol grafiknya
berbeda dengan SCR dan SCS, transistor ekivalennya benar-benar sama, begitu juga
dengan karakteristiknya.
Manfaat paling nyata dari GTO terhadap SCR atau SCS adalah GTO dapat dihidupkan atau
dimatikan dengan menerapkan pulsa yang tepat pada gate katoda (tanpa gate pada anoda).
Akibat dari kemampuan mematikan ini adalah perkembangan pada arus gate yang
dkehendaki untuk triggering. Untuk sebuah SCR dan GTO pada batas arus rms maximum
yang sama, arus triggering gate SCR adalah 30 A, dan arus triggering GTO nya 20 mA.
Arus turn off dari GTO lebih besar dari pada arus triggering yang dibutuhkan. Arus RMS
maximum dan penurunan batas-batas GTO di pabrik-pabrik saat ini dibatasi sekitar 3A dan
20 Watt, secara berturut-turut.
Karakter penting yang kedua dari GTO adalah peningkatan karakter-karakter saklar, waktu
ON sama dengan SCR yaitu 1 s, tapi waktu mati kemungkinan sama durasinya 1 s
sangat kecil dibanding waktu mati ,Sebuah SCR(5 - 30/ kenyataan bahwa waktu mati
sama dengan waktu hidup. Sepertinya alat ini banyak di gunakan pada alat-alat dengan
kecepatan tinggi.
Jenis GTO dan terminalnya diperlihatkan dalam gambar 16, ciri-ciri GTO gate input dan
rangkaian turn off dapat ditemukan dalam buku manual secara menyeluruh atau pada
lembaran-lembaran khusus (spesifik). Kelebihan dari rangkaian-rangkaian turn off SCR juga
dapat digunakan untuk GTO. GTO biasanya digunakan pada counter (penghitung),
generator pulsa, multivibrator dan regulator tegangan.
Prinsip Pengoperasian GTOs
Bisa diperhatikan pada gambar rangkaian di bawah ini
45
Lembar Informasi
HO 23
Sesuai dengan gambar rangkaian di atas saat daya diberikan GTO akan menghantar
Kapasitor akan mulai mengisi muatan. Tegangan melalui kapasitor akan terisi di atas
tegangan zener, Pembalikan dalam tegangan akan dihasilkan, Akhirnya arus gate negative
akan cukup besar untuk membuat GTO off, sekali GTO mati menghasilkan gambaran
rangkaian terbuka, kapasitor akan mengosongkan muatannya
melalui R3.Waktu
pemberhentian akan ditentukan dengan time constant = R3 C1. Sekali tegangan output
jatuh di bawah tegangan zener maka GTO akan hidup dan proses akan berulang kembali.
Gambar 22
GTO sebagai pembangkit gelombang gigi gergaji
46
Lembar Informasi
HO 24
5.
UJT adalah transistor satu kutub (uni polar) yang merupakan komponen aktif yang banyak
digunakan untuk menghasilkan isyarat pulsa. UJT mempunyai dua tipe yaitu tipe P dan
tipe N. UJT mempunyai tiga elektroda yaitu Emiter (E), basis 1 (b1), basis 2 (b2).
Symbol UJT dan konstruksi UJT
b1
b1
P
E
b2
b2
Rb1
Rb1
..
Rb1 Rb 2
Rbb
Rb 2
.x.VBB .= VBB
Rb1 Rb 2
Pada keadaan ini tegangan pada emitter VEO = VB + 0,6 V = VBB + 0,6 V
47
Lembar Informasi
Karakteristik dari SCR dapat kita lihat pada gambar dibawah ini
HO 25
Daerah
saturasi
Daerah
llembah
Output
Gambar 26 Integrator
Saat reaktansi kapasitor jatuh dengan bertambahnya frekwensi, rangkaian ini memindahkan
kembali komponen frekwensi tinggi dari sebuah bentuk gelombang pulsa. Ketika input
menggunakan tegangan melalui kapasitor tidak dapat berubah pada saat itu juga. Kenaikan
ini secara eksponensial menurut rumus :
Vc = V ( 1 e-t/CR )
Sekarang CR, hasil dari kapasitansi dalam farad dan resistansi dalam ohm, ini disebut
dengan Time Constant dari rangkaian. Dalam satu waktu konstanta tegangan melalui
kapasitor berubah kira-kira 63 %. Catatan bahwa mendekati 4,5 time contanta untuk
tegangan melalui kapasitor sama dengan V.
HO 26
Indonesia Australia Partnership for Skills Development
Batam Institutional Development Project
Mendiagnosa dan Memperbaiki Kesalahan pada Rangkaian Pengendali Daya Menggunakan Thyristor
48
Lembar Informasi
1
RTCT ln(1 /(1 ))
HO 27
Indonesia Australia Partnership for Skills Development
Batam Institutional Development Project
Mendiagnosa dan Memperbaiki Kesalahan pada Rangkaian Pengendali Daya Menggunakan Thyristor
49
Lembar Informasi
6.
PUT adalah suatu komponen semikonduktor dengan struktur PNPN seperti pada
Gambar 29
(a) dan (b) susunan PUT, (c) rangkaian ekivalen PUT ,(d) simbol
Dari rangkaian setara tampak PUT dapat dianggap sebagai dua transistor saling mem
perkuat, sehingga jika tegangan anoda A lebih tinggi suatu VBE 0,6 volt dari tegangan
pada basis, maka PUT akan berkonduksi
50
Lembar Informasi
HO 28
Dari rangkaian setara tampak PUT dapat dianggap sebagai dua transistor saling mem
perkuat, sehingga jika tegangan anoda A lebih tinggi suatu VBE 0,6 volt dari tegangan
pada basis, maka PUT akan berkonduksi , Rangkaian yang digunakan untuk menguji PUT
serta karakteristiknya dapat dilihat pada gambar 4 di bawah
:
gambar 30 (Rangkaian untuk menguji PUT dan karakteristik PUT)
Dari gambar karakteristik PUT nampak bahwa cirinya mirip sekali dengan ciri UJT,
perbedaannya adalah terletak pada nilai IP dan IV yang pada PUT dapat diprogram dengan
mengubah RG = RG1 // RG2
Arus puncak IP bergantung pada VG dan RG1 // R2G: jadi IP dapat diproggram dengan
mengubah RG. PUT dirancang agar arus anoda kurang dari arus lembah IV.
Tegangan anoda-katoda , konduksi VF dan arus IF memberi informasi tentang hambatan PUT
pada keadaan konduksi, nilai hambatan ini pada keadaan konduksi kira-kira 30 ohm.
Aplikasi yang popular dari PUT adalah dalam Relaxation oscilator seperti pada gambar 9..,
saat sumber daya terhubung , kapasitor akan mulai mengisi toward V BB volt saat arus anoda
tidak ada pada titik ini.
Perioda yang dibutuhkan untuk mencapai firing potensial (VP) adalah:
T RC log e
VBB
VBB Vp
RB1
)
RB 2
1
T
51
Lembar Informasi
HO 29
7.
52
Lembar Informasi
HO 30
tg = C2 R
dimana
=2f
jadi
tg = 2 f C R
Apabila tahanan diset minimum, maka geseran fasa yang terjadi hanya kecil dan tegangan
pada C2 hampir dengan tegangan input AC, dan apabila tahanan diset maksimum maka
tegangan pada C1 merupakan versi AC yang sangat diperlemah dan juga tergeser fasanya
hampir 90 derjat.
Sudut triggering/ sudut sulut adalah sudut yang ada diantara saat dimulainya (starnya)
perioda dari pada tegangan catu dan saat thyristor ditriger (di ON kan) . sudut ini simbolnya
adalah ()
Sudut konduksi / sudut hantar adalah sudut antara dimulainya thyristor mengahantar (ON)
dan saat dimulainya thyristor padam (off)
Cara yang paling sederhana untuk mengatur daya bisa dilakukan dengan mengubah batas
tegangan puncak. Mengubah tegangan puncak berarti juga mengubah arus puncak, apabila
tegangan puncak dan arus puncak dirubah dengan demikian pengaturan daya akan bisa
dicapai.
Jalan lain dari pengaturan daya bisa dilakukan dengan mengubah sudut fasa.dari bentuk
gelombang AC.Hal Ini bisa dicapai hanya dengan memotong sedikit dari bentuk gelombang
sinusoida.
Pengatur daya dengan merubah sudut fasa dapat dilakukan dengan mengatur besarnya
tahanan yaitu, dengan menggunakan potensiometer, apabila potensiometer diset untuk
posisi maksimum tegangan gate maka SCR akan terlambat menghantar.Apabila kita
menggunakan resistor sebagai rangkaian pembagi tegangan maka kita hanya bisa
mengatur besar sudut fasa hanya dari 0 90 . Tetapi apabila kita menggunakan rangkaian
tahanan-kapasitor (RC network), maka kita dapat mengatur sudut fasa mulai dari 0 180
karena pada kapasitor arus akan mendahului tegangan
Indonesia Australia Partnership for Skills Development
Batam Institutional Development Project
Mendiagnosa dan Memperbaiki Kesalahan pada Rangkaian Pengendali Daya Menggunakan Thyristor
53
Lembar Informasi
HO 31
Pengaturan fasa dari sumber AC
Sebelum kita melihat menggunakan SCR dalam rangkaian AC , ini merupakan hal penting
untuk menjelaskan bagaimana pengaturan daya dicapai.
Kamu akan ingat dari pelajaranmu dalam electrical Principles 2 bahwa daya merupakan
hasil dari tegangan dan arus. Jalan yang paling sederhana mengatur daya akan kita lihat
untuk merubah batas tegangan puncak. Dalam hal ini merubah arus puncak dan tegangan
puncak akan tercapai melalui pengaturan daya. Ini diperlihatkan dalam gambar 18.
Gelombang sinus B mempunyai daya lebih kecil dari gelombang sinus A.
Dalam kenyataannya, sistem ini akan membutuhkan seseorang atau sesuatu yang dengan
terus menerus merubah batas tegangan yang telah disupply pada semua peralatan AC yang
sederhana untuk menyelesaikan tugas ini. Bukan sebuah jawaban yang memuaskan. Kita
telah melihat pendekatan cepat ini di dalam modul ini ketika kita mempertimbangkan
keadaan tetap pengaturan daya (bagian 2.2) kamu akan mengingat kembali kerugian atau
ada sedikit daya yang terbuang.
Bentuk Gelombang A
Cara lain mengatur daya adalah merubah bentuk gelombang AC. Ini tercapai dalam bentuk
sederhana, hanya dengan memotong bit-bit bentuk gelombang. Mari kita menerangkan
sebuah bit lebih jauh. Perhatikan kembali dua bentuk gelombang yang diperlihatkan pada
gambar 18.
Semua perbedaan area adalah sebuah representasi dari daya yang didapatkan. Ini
merupakan kenyataan bahwa gelombang sinus A akan memiliki daya yang lebih dari
gelombang B. Jadi tanpa mengurangi amplitudo, Bagaimana kita akan mengurangi
gelombang sinus A untuk memiliki nilai daya yang sama dengan gelombang B. As Ive
already said, simply cut some of it off. Ini bisa dilihat pada gambar 19.
Persediaan kita bisa temukan beberapa alat yang dapat di ON dan di OFF kan at preset,
atau lebih lengkap, batas-batas variasi dari daya , kita dapat mencapai pengaturan daya
tanpa merubah amplitudo dari input ke peralatan kita. Kita mencapai pengaturan fase dari
cara ini menggunakan thyristor.
54
Lembar Informasi
HO 32
Mari kita jelaskan apa yang terjadi saat kita hubungkan rangkaian SCR ke sumber AC.
Perhatikan rangkaian yang terdapat pada gambar 20.
Gambar 38
Rangkaian SCR terhubung dengan sumber AC
Mari berfikir bahwa SW1 ditutup pada saat yang tepat ketika tegangan sumber 0 volt
menjadi positif. Tegangan bertambah dari nol tegangan ini akan mulai membias maju dioda.
Dengan tanda tidak ada arus akan mengalir tetapi ketika tegangan dioda naik diatas 0,6
volt,
arus gate akan mulai mengalir . Dengan cepat arus gate dijangkau dengan sangat rendah,
SCR akan di triger dan memberikan tahanan yang rendah saat arus mengalir. Arus akan
mengalir melalui RL, rugi tegangan pada SCR akan minimal saat SCR menghantar. Semua
hasil tegangan akan didrop melalui RL dan samasekali tidak ada melalui SCR.
Indonesia Australia Partnership for Skills Development
Batam Institutional Development Project
Mendiagnosa dan Memperbaiki Kesalahan pada Rangkaian Pengendali Daya Menggunakan Thyristor
55
Lembar Informasi
HO 33
Ini diperlihatkan dalam bagian (a) dari grafik tegangan/waktu pada gambar 3.14. Apa yang
terjadi saat input berubah negatif setengah lingkaran is simple :
Arus mengalir melalui SCR dan kembali lagi ke nol saat star
Perbedaan detik yang terakhir, arus melalui SCR akan mulai mengalir melalui jalan
yang lain.
Kedua kondisi ini akan membuat SCR off dan grafik tegangan/waktu akan memperlihatkan
bagian bentuk gelombang. Diode diletakkan dalan rangkaian gate untuk memastikan bahwa
arus gate hanya mengalir dalam satu arah.
8.2. Rangkaian Penggeser Fasa dan Aplikasinya
Apa yang dihasilkan disini mirip sekali dengan kerja dioda yang normal. Bagaimanapun,
seperti dalam semua hal tidak cukup hanya dengan cerita panjang (as in all things, thats
not quite the full story). Perhatikan rangkaian pada gambar 39.
Gambar 39
Rangkaian SCR pengatur pase (dan bentuk gelombang output)
Yang kita ketahui sekarang adalah sebuah rangkaian pembagi tegangan (R1 / R2).
Rangakian ini akan mengatur batas dari tegangan yang akan diberikan pada dioda.
Mengatur tegangan ini saat arus gate mengalir dan menyebabkan saat itu SCR akan
ditriger. Melihat posisi dari wiper pada RV, hasil output akan diperlihatkan pada grafik
tegangan / waktu pada gambar 22. Sekarang mari kita rubah posisi wiper pada RV dan
perhatikan apa yang terjadi pada dua bentuk gelombang output. Perhatikan rangkaian pada
gambar 37.
56
Lembar Informasi
HO 34
Gambar 41
Kamu bisa mengingat dalam pelajaranmu dalam electrical principles 2 bahwa kamu telah
kenal sebuah komponen reaktif dalam rangkaian AC kemudian merubah pase antara arus
dan tegangan . Dalam rangkaian seri arus merupakan reference phasor dan VR akan
sefase dengan arus sumber (IS). Kamu juga akan ingat bahwa tegangan kapasitor (VC), VR
akan
terlambat 90 0 due to the reactive nature of component. Tegangan sumber merupakan hasil
penambahan phasor dari VR dan VC. Begitu juga dengan tegangan sumber (VS) will lie
somewhere between the two values of VR and VC.
Kamu akan melihat bahwa aada perbedaan sudut phase antara tegangan sumber dan
tegangan melalui kapasitor (VC), phase ini berubah disebabkan oleh pendahuluan oleh
Indonesia Australia Partnership for Skills Development
Batam Institutional Development Project
Mendiagnosa dan Memperbaiki Kesalahan pada Rangkaian Pengendali Daya Menggunakan Thyristor
57
Lembar Informasi
kapasitor, bahwa kita menggunakan untuk mencapai pengaturan dari SCR lebih dari batas
180 0. Perhatikan rangkaian diagram pada gambar 39.
HO 35
Gambar 42
Rangkaian SCR menggunakan rangkaian R-C pengatur pase
8.3. Pembangkitan Elektro Magnetic interference (EMI)
Pembangkitan noise (gangguan elektro magnet) sering dihubungkan sebagai Electro
Magnetik Interference.(EMI).
Sebuah contoh dari EMI dan beban tinggi merupakan hubungan beberapa lemari es dengan
televisi. Adakah kamu tertarik mengapa televisimu sering menghasilkan bunyi klik dengan
menghasilakan kilatan putih pada layar, ketika lemari es dihidupkan. Jawabannya adalah
gangguan elekto magnetic (EMI). Lemari es mulai star , menggambarkan sebuah nilai yang
bisa diperhatikan dari daya. Arus surge menyebabkan sebuah pulsa magnetic akan terkirim
keluar sekeliling area. Secepat kilat pulsa ini akan memotong beberapa konduktor, dia akan
menginduksi tegangan dalam konduktor.
Yang paling terakhir dari EMI akan diumumkan di atas peletusan dari sebuah senjata nuklir
Hasil ledakan dari EMI akan dengan efektif memancarkan semua alat-alat silicon untuk
ratusan pentanahan nol yang ada. Ini merupakan alasan bahwa penjagaan industri
mengeluarkan keuntungan mencoba untuk melindungi peralatan dari efek ini
Semua rangkaian thyristor termasuk beberapa komponen penindasan suara bising tidak
pernah dengan komplit secara efektif. Hadirnya sisa kebisingan RF dapat dengan mudah
diperagakan dengan menangani penerima radio,letakkan jauh dari stasiun penyiaran,
dekatkan dengan sebuah lampu dimmer yang sedang beroperasi.
Mengurangi EMI menggunakan Zero Crossing Switching
Kita tahu bahwa yang menyebabkan EMI adalah kecepatan peningkatan bentuk gelombang
yang dihasilkan pada triggering tetap. Kita dapat memperkirakan penyelesaian sederhana
dari masalah ini. Jika thyristor ditriger waktu zero crossing dari bentuk gelombang input AC,
kamu akan menghindari pembangkitan gelombang depan dengan cepat. Contoh
pengesetan bentuk gelombang zero-crossing bisa dilihat pada gambar 26.
Perhatikan bentuk gelombang tegangan beban untuk pengontrol daya zero crossing daya
ini. Hal ini dijelaskan bahwa system kendali daya ON/OFF diberi sebuah pulsa system
kendali mengoperasikan lebih dari puluhan milli detik.
Bentuk dari kendali hasil dari sebuah kilatan dari lampu dan tidak memberikan hasil yang
memuaskan seperti lampu dimmer. Bagaimanapun ini sangat berguna dalam kendali motor
dan penggunaan pemanas. Ini merupakan kelebihan dalam penggunaan frekwensi tinggi
Indonesia Australia Partnership for Skills Development
Batam Institutional Development Project
Mendiagnosa dan Memperbaiki Kesalahan pada Rangkaian Pengendali Daya Menggunakan Thyristor
58
Lembar Informasi
dimana kilatan bukanlah sebuah issu saja. Peralatan seperti pengubah DC ke DC dan
pengubah DC ke AC sering menggunakan zero switching untuk menghindari EMI.
HO 36
Gambar 43
kendali daya zero crossing dan bentuk gelombang output
Dalam kesimpulanya kendali daya zero-crossing memberikan kendali daya elektronik yang
bisa untuk beberapa penggunaan. Ini merupakan cara yang paling sederhana yang
menyelesaikan masalah dari pembangkitan EMI yang diasosiasikan dengan kendali daya
sudut fasa.
59
Lembar Informasi
HO 37
9.
Thyristor juga bisa gagal dengan apa yang disebut kegagalan di/dt. Hal ini bisa dijelaskan
dengan memperhatikan ketetapan pada alat/komponen yang ditriger. Arus gate tertumpuk
pada area yang sangat kecil dari daerah gate, akibatnya aliran arus anoda terdesak dan
apabila anoda mempunyai kecepatan yang berubah (di/dt) yang melampaui batas maka
panas akan turun dalam jumlah yang besar, alat ini akan gagal. Sebagian besar muatan
induksi akan membatasi kecepatan perubahan arus.
Dv/dt efek merupakan jalan lain untuk dapat mentriger thyristor dengan menajamkan
kenaikan tegangan anoda. Beberapa rangkaian dengan sebuah hubungan RC yang parallel
dengan thyristor untuk membersihkan efek ini. Efek dari kesalahan yang bervariasi dapat
lebih mudah dimengerti dengan menggunakan rangakian ekivalen dua transistor.
Dalam beberapa kasus gejala dan tegangan dalam rangkaian akan mengindikasikan
kesalahan. Tapi ingat selalu bahwa alat bisa digunakan rangkaian AC dan DC,sebagai
contoh sebuah thyristor bisa digunakan untuk mengatur daya pada beban yang terhubung
ke sumber 240 V, 50 Hz terutama sinyal DC yang diberikan pada gate, periksa diagram
rangkaian sebelum melakukan pengukuran.
Unit alarm sebagai peralatan kendali daya thyristor kita gunakan sebagai salah satu contoh
untuk mendiagnosa kesalahan. Gambar rangkaian unit alarm dapat dilihat pada gambar 28
berikut:
Rangkaian ini memperagakan penggunaan thyristor dalam arus searah, jika sinar lampu
terganggu,thyristor akan ON untuk mengoperasikan buzzer alarm. Buzzer akan bekerja
normal meng-OFF kan thyristor saat saklar terbuka setiap waktu bekerjanya Tapi arus
genggam akan terbagi lewat R6. Dioda D1 dipakai untuk melindungi thyristor dari (large
back e.m.f spikes/memaku generated) sebagai switch buzzer.
Indonesia Australia Partnership for Skills Development
Batam Institutional Development Project
Mendiagnosa dan Memperbaiki Kesalahan pada Rangkaian Pengendali Daya Menggunakan Thyristor
60
Lembar Informasi
HO 38
Bentuk TR1 dan TR2 merupakan perbedaan penguat yang menguatkan perbedaan
sinyal antara basis TR1 dan TR2. Basis TR2 is held pada tegangan konstan dengan
pembagi tegangan R3 dan R5.
Sementara itu input dari basis transistor tergantung di atas tahanan photocell,
photocell mempunyai tahanan rendah , begitu juga dengan tegangan pada basis TR1
lebih rendah dari pada tegangan basis TR2.
TR1 menghantar dan TR2 is held OF. Tegangan kolektor TR2 adalah nol dan
selanjutnya tidak ada sinyal yang diberikan pada gate thyristor.
Ketika sinar lampu terganggu resistansi photocell akan meningkat/naik, dan
menambah tegangan pada basis TR1. TR1 berhenti menghantar dan TR2 menghantar
ketika basisnya mempunyai tegangan lebih rendah dari basis TR1.
Tegangan kolektor pada TR2 meningkat dan memberikan sinyal ke gate dari thyristor .
Thyristor akan ON dan mengoperasikan buzzer bahwa sinar lampu sebentar lagi akan
break. Rangkian dapat direset dengan mengoperasikan switch 1.
Contoh lain dari peralatan kendali thyristor yang bisa digunakan sebagai salah satu
contoh untuk mendiagnosa kesalahan adalah rangkaian lampu dimmer seperti gambar
rangkaian di bawah ini:
Gambar 45
61
Lembar Informasi
HO 39
Sebagaimana telah diterangkan sebelumnya bahwa TRIAC merupakan sebuah alat yang
bagus untuk kendali daya gelombang AC. Rangakaian ini menggunakan teknik trigger fasa.
Dalam RV1 dan C2 tersedia pembagi tegangan variable dan rangkaian penggeser fasa
variabel. Pemberian sinyal pembelah fasa ini adalah untuk salve/memaksa jaringan R2 C3.
Ketika tegangan pada C3 lebih dari 35 volt DIAC tertriger untuk mengisi sebagian C3 ke
dalam gate TRIAC. TRIAC kemudian menghantar dan daya diberikan pada lampu.
Maksud/tujuan dari jaringan slave adalah untuk mencegah any large change dari tegangan
yang terjadi melalui C2 saat DIAC trigger.
Penghantaran dari TRIAC dapat dikontrol melalui sudut yang lebar dengan mengatur
(adjusting) RV1, sebagai contoh:
dengan menset RV1 ke nilai minimum sangat sedikit fase yang tergeser atau action
pembagi tegangan mengambil tempat dan tegangan melalui C2 dan C3 sering
mengikuti rail daya AC.
DIAC melewatkan sebuah pulsa trigger pada gate TRIAC dengan singkat setelah memulai
setengah lingkaran daya. Kita bisa melihat bahwa hampir penuh daya yang diberikan pada
lampu.
Ketika RV1 diatur mendekati nilai maxsimum pergeseran fasa dalam rangkaian RC
mendekati 900.Dalam teori AC dasar sudut fase untuk rangkaian RC adalah :
Tan = C R
Dengan R = 250 k, maka tan = 2 .50 x 0,15 x 10-6 x 250 x 10 3
Jadi = 85o
Penurunan dalam rangkaian R = 250 kilo ohm dapat dihitung dengan
Vc
Vs
Xc , dimana impedansi Z =
Z
( R 2 Xc 2 ) dan Xc
1
2fC
Bisa dibaca bahwa menghitung saat RV1 mendekati nilai maxsimumnya , tegangan melalui
C3 hanya mencapai tegangan yang dibutuhkan untu mentriger DIAC. Ini terhubung dengan
penggeser fasa 900 berarti bahwa penembakan sinyal TRIAC tertunda mendekati 1700, dan
lampu mempunyai daya hanya 100 untuk tiap-tiap setengah lingkaran.
62
Lembar Informasi
HO 40
Berikut ini adalah cara yang perlu diingat dalam melakukan pengukuran untuk mencari
kesalahan.
Pengukuran arus
1. Jangan hubungkan sumber daya sebelum kamu memutuskan untuk melakukan
pengukuran arus
2. Buat penunjukan alat ukur pada nol sebelum membuat sebuah hubungan
3. Lead positif (lead merah) hubungkan ke sisi positif dari sumber d.c dan lead
negatif (lead hitam) hubungkan ke posisi positif
4. Gunakan batas pengukuran arus yang tinggi pertama kali dan kemudian turunkan
jika dibutuhkan.
Pengukuran Tegangan
1. Hubungkan lead positif (lead merah) ke sisi positif dari sumber d.c dan lead
negatif (lead hitam) ke sisi negatif sumber d.c
2. Gunakan batas tegangan tertinggi pertamakali dan kemudian turunkan apabila
diperlukan
Pengukuran tahanan
1. Jangan hubungkan sumber ke terminal dan lift one terminal dari resistor
2. Nol kan meteran dengan lead-lead dihubung singkatkan , periksa bahwa skala
penuh is at infinity dengan lead-lead dalam rangkaian terbuka. Rubah bateray
meter jika tidak nol
3. Tempatkan lead-lead melalui resistor dan gunakan range x1 ohm
Rangkaian trigger berguna untuk memicu atau untuk mentriger sebuah komponen
elektronika dalam hal ini thyristor supaya dapat beroperasi atau mengalirkan arus ke beban.
Tanpa adanya rangkaian trigger maka daya pada beban tidak akan ada, karena arus belum
mengalir ke beban.
Rangkaian sederhana dapat digunakan untuk mencek kerja dari thyristor Rangkaian
percobaan gambar 27 dapat diindikasikan kerja gate, arus bocor maju, rugi tegangan maju,
dan arus genggam minimum.
63
Lembar Informasi
HO 41
Dengan menset R2 pada nilai minimum , S1 tertutup, meter 1 (M1) akan sangat rendah
(sekitar 50 A) dan meter 2 (M2) mendekati 12 volt.
Kesalahan-kesalahan khusus pada rangkaian thyristor adalah sebagai berikut:
Kesalahan
Thyristor off
Catatan bahwa jika kenyataan arus bocor dari thyristor dalam forward blocking mode
dibutuhkan dan saat itu meter 2 tidak akan terhubung. Dengan menekan switch 2 untuk
waktu yang singkat , ini akan mentriger thyristor untuk menghantar. Meter 1 akan mendekati
100 mA dan meter 2 mendekati 1 volt.
Untuk memperoleh sebuah nilai arus genggam yang minimum secara berangsur-angsur
mengurangi R2 sampai thyristor off, penunjukan arus sebelum off merupakan arus genggam
minimum.
Rangkaian akan dimodifikasi untuk pengujian alat daya tinggi dengan menggunakan nilai
resistor yang rendah.
64
Tugas
Tugas
Tugas 1
PERALATAN KENDALI DAYA
1. Jelaskan mengapa diperlukan kendali daya dalam sebuah system pengaturan
2. Tuliskan contoh-contoh alat yang memerlukan kendali daya
3. Tuliskan empat buah peraltan kendali daya beserta fungsinya
4. Tuliskan tiga metode kendali daya
Tugas 2
KEUNTUNGAN & KERUGIAN KENDALI DAYA AC DAN DC
1. Tuliskan komponen kendali daya yang digunakan pada rangkaian AC
2. Tuliskan komponen kendali daya yang digunakan pada rangkaian DC
3. Jelaskan keuntungan dan kerugian penggunaan komponen SCR pada rangkaian AC
dan DC
4. Jelaskan keuntungan dan kerugian penggunaan komponen TRIAC pada rangkaian
AC dan DC
Tugas 3
PENGGUNAAN KHUSUS SCR, TRIAC, GTO
1. Tuliskan penggunaan pengendali daya dari SCR
2. Tuliskan penggunaan penendali daya dari TRIAC
3. Tuliskan penggunaan pengendali daya dari GTO
Tugas 4
RANGKAIAN TRIGGER
1. Tuliskan kegunaan rangkaian trigger
2. Gambarkan rangakaian trigger yang dapat membuat thyristor ON
3. Jelaskan cara memberikan tigger pada thyristor
Tugas 5
Indonesia Australia Partnership for Skills Development
Batam Institutional Development Project
Mendiagnosa dan Memperbaiki Kesalahan pada Rangkaian Pengendali Daya Menggunakan Thyristor
65
Tugas
Tugas 6
Struktur, Spesifikasi, Mengoperasikan Komponen Scr, Triac, Gto
1. Gambarkan struktur dari SCR, TRIAC, dan GTO
2. Jelaskan cara mengoperasikan komponen SCR!
3. Jelaskan cara mengoperasikan komponen TRIAC!
4. Jelaskan cara mengoperasikan GTO!
5. Tuliskan spesifiksi SCR, TRIAC, GTO!
6. Jelaskan pentingnya arus genggam (IH) dalam hubungan pengoperasian TRIAC
7. Tuliskan nama komponen yang digunakan untuk mengatasi masalah
diasosiasikan dengan tidak ratanya triggering dari TRIAC
yang
Tugas 7
Silicon Controlled Rectifier (SCR)
Indonesia Australia Partnership for Skills Development
Batam Institutional Development Project
Mendiagnosa dan Memperbaiki Kesalahan pada Rangkaian Pengendali Daya Menggunakan Thyristor
66
Tugas
:
1.
2.
3.
Praktek 1 Berdasarkan gambar rangkaian di atas ikuti langkah kerja di bawah ini :
Langkah Kerja:
Tempatkan voltmeter pada anoda dan katoda dari SCR, dan catat tegangannya!
Tutup SW1 dan catat tegangan pada anoda-katoda dari SCR!, apakah lampu
menyala?
Ya / tidak
Buka SW1 dan catat tegangan pada anoda-katoda dari SCR!, apakah lampu
menyala?
Ya / tidak
Buka SW2 dan catat tegangan pada anoda-katoda dari SCR, apakah lampu
menyala?
Ya / tidak
Tutup SW2 dan catat tegangan pada anoda-katoda dari SCR, apakah lampu
menyala?
Ya / tidak
Tutup SW1 dan catat tegangan pada anoda-katoda dari SCR, apakah lampu
menyala?
Ya / tidak
Buka SW1 dan catat tegangan pada anoda-katoda dari SCR, apakah lampu
menyala?
Ya / tidak
Tugas 8
Triode Alternating Current (TRIAC)
Indonesia Australia Partnership for Skills Development
Batam Institutional Development Project
Mendiagnosa dan Memperbaiki Kesalahan pada Rangkaian Pengendali Daya Menggunakan Thyristor
67
Tugas
Ya / tidak
Jelaskan jawabanmu!
Ya / tidak
Jelaskan jawabanmu!
Praktek 3,Berdasarkan gambar pada tugas 5, ikutilah langkah kerja berikut ini
1.
2.
3.
4.
Gambarkan berkas yang terlihat pada layar osiloskop dalam grafik di bawah ini!
5.
6.
7.
8.
Tutup SW1 dan gunakan digital meter, ukur tegangan melalui triac
9.
10.
Ya / tidak
Ya / tidak
68
Tugas
11.
Gambarkan berkas yang terlihat pada layar osiloskop dalam grafik di bawah ini!
12.
Buka SW1 dan gunakan digital meter untuk mengukur tegangan melalui TRIAC
13.
14.
15.
Gambarkan berkas yang terlihat pada layar osiloskop dalam grafik di bawah ini!
ya / tidak
69
Tugas
Tugas 9
Praktek 4 ,Pengoperasian dan Bentuk Gelombang dari Rangkaian
Kendali TRIAC
Langkah Kerja :
1. Atur variabel resistor pada titik tengahnya
2. Hubungkan jepit pentanahan ke sambungan pada unit demontrasi
TRIAC.Hubungkan chanel 1 CRO pada titik uji C1
3. Dengan menset variabel resistor pada titik tengah, hubungkan sumber
tegangan.
4. Pada grafik di bawah ini gambarkan berkas yang terdapat pada layar dari
osiloskop saat dia terhubung melalui TRIAC.
70
Tugas
Tugas 10
Prinsip Pengendali Penggeser Fasa
1. Tuliskan rangkaian apa yang bisa berfungsi sebagai penggeser fasa
2. Jelaskan bagaimana cara mengubah posisi waktu pulsa penyulut.
3. Tuliskan rumus sudut fasa antara tegangan kapasitor yang dipasang parallel dengan
sumber pada rangkaian CR.
4. Jelaskan apa yang dimaksud dengan sudut sulut dan sudut hantar
71
Tugas
Tugas- 11
RANGKAIAN PENGGESER FASA
Praktek 2 Pengaturan Sudut Fasa Daya SCR Menggunakan pengaturan Resistansi signal
Perhatikan gambar berikut dan jawab pertannyaan berikut:
Berdasarkan gambar rangkaian di atas, kapan saatnya SCR akan turn off /mati?
Jika frekwensi input 50 Hz, berapakah frekwensi dari tegangan melalui beban?
Jika potensiometer diset untuk tegangan terendah, akankah SCR ditriger lebih cepat
atau lambat dalam setengah lingkaran positif?
Ya / tidak
Jelaskan jawabanmu!
Langkah Kerja
Atur potensiometer mendekati titik tengahnya, gambarkan sinyal melalui beban pada
grafik di bawah ini!
72
Tugas
Ketika potensiometer di set untuk tegangan gate maksimum, apakah SCR tertriger
ON lebih cepat dalam setengah lingkaran ataukah lebih lambat?, jelaskan mengapa
ini sampai terjadi!
Tugas 12
1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan EMI
2. Tuliskan satu buah contoh dari EMI
3. Tuliskan apa yang menyebabkan terjadinya EMI
4. Jelaskan salah satu bagaimana menghindari EMI
Tugas 13
CARA MENGHUBUNGKAN PERALATAN UJI
1. Tuliskan nama alat ukur arus
2. Tuliskan nama alat ukur tegangan
3. Tuliskan nama alat ukur tahanan
4. Jelaskan cara melakukan pengukuran arus!
5. Jelaskan cara melakukan pengukuran tegangan!
6. Jelaskan cara melakukan pengukuran tahanan!
73
Tugas
Tugas 14
1. Jelaskan mengapa perlu adanya dilakukan pemisahan antara rangkaian daya dan
rangkaian trigger dalam pencarian kesalahan!
2. Tuliskan empat macam kesalahan yang dapat terjadi dalam rangkaian thyristor
3. Tuliskan empat kesalahan khusus pada rangkaian thyristor beserta akibat dan
gejalanya.
Tugas 15
1.
2.
Tuliskan apa saja yang bisa kita lakukan dalam mendiagnosa kesalahan
3.
Tugas 16
1. Tuliskan apa saja yang harus kita lakukan sebelum memutuskan untuk melakukan
pergantian peralatan
2. Apa saja yang perlu diperhatikan dalam memutuskan pergantian bagian-bagian alat
yang rusak.
74
Transparansi
Transparansi
OHT1
75
Transparansi
OHT 2
76
Transparansi
OHT 3
77
Transparansi
OHT 4
RANGKAIAN TRIGGER
kegunaan rangkaian trigger
Rangkaian Trigger digunakan untuk memberikan
suatu trigger terhadap gate dari thyristor agar
thyristor dapat beroperasi
Cara memberikan
thyristor
tigger
pada
78
Transparansi
OHT 5
Karakteristik UJT
Karakteristik PUT
Karakteristik DIAC
79
Transparansi
OHT 6
Struktur SCR
Struktur TRIAC
MT2
Gate
MT1
Struktur GTO
80
Transparansi
OHT 7
81
Transparansi
OHT 8
82
Transparansi
OHT 9
Pengukuran Tegangan
1. Hubungkan lead positif (lead merah) ke sisi positif
dari sumber d.c dan lead negatif (lead hitam) ke sisi
negatif sumber d.c
2. Gunakan batas tegangan tertinggi pertamakali dan
kemudian turunkan apabila diperlukan
Pengukuran tahanan
1. Jangan hubungkan sumber ke terminal dan lift one
terminal dari resistor
2. Nol kan meteran dengan lead-lead dihubung
singkatkan , periksa bahwa skala penuh is at infinity
dengan lead-lead dalam rangkaian terbuka. Rubah
bateray meter jika tidak nol
83
Transparansi
84
Transparansi
Terbukanya rangkaian
anoda atau katoda
Thyristor off
OHT 11
85
Transparansi
86
Bab 5
BAB 5
Bila anda menilai kompetensi ini anda harus mempertimbangkan seluruh issue-issue diatas
untuk mencerminkan kerja sebenarnya dan alami.
kualifikasi terdahulu
Pengakuan terhadap Kompetensi yang ada dengan mengumpulkan petunjuk untuk menilai
setiap individu terhadap standar kompetensi agar dapat menentukan apakah mereka telah
Kualifikasi Penilai
Dalam kondisi Iingkungan kerja, yaitu seorang peniIai industri yang diakui dapat
menentukan apakah seorang pekerja mampu melakukan tugas yang terdapat dalam unit
kompetensi ini. Jika anda diakui untuk menilai unit ini kemungkinan anda dapat memilih
metode yang ditawarkan dalam pedoman ini, atau mengembangkan metode anda sendiri
untuk melakukan penilaian. Para penilai harus memperhatikan petunjuk bukti dalam standar
kompetensi sebelum memutuskan metode penilaian yang akan dipakai.
87
Bab 5
(b)
berhubungan dengan sesi praktek atau tugas untuk memperkuat teori atau
layanan praktek dalam suatu ketrampilan.
Ini penting sekali bahwa peserta dinilai (penilaian formatif) pada setiap elemen kompetensi.
Mereka tidak dapat mengikuti progress unit berikutnya sampai mereka benar-benar
berkemampuan pada materi yang melingkupi sesi pelatihan.
Sebagai patokan keharusan disini adalah paling sedikit satu penilaian tugas untuk
pengetahuan pendukung pada setiap elemen kompetensi. Setiap sesi praktek atau tugas
disaratkan dinilai secara individu untuk sub kompetensi. Sesi praktek diharuskan untuk
diulang sampai tingkat yang disyaratkan dari sub kompetansi dapat dicapai.
Tes pengetahuan penunjang biasanya digunakan tes obyektif. Sebagai contoh, pilihan
ganda, komparasi, mengisi/melengkapi kalimat. Penggunaan Tes Essay berupa pertanyaan
biasanya tidak cocok untuk tipe unit ini.
Penilaian untuk unit ini, berdasar pada dua hal yaitu:
Untuk unit Penggunaan Pelatihan Berdasar Kompetensi pada tempat kerja penilaian berikut
disarankan untuk digunakan:
88
Bab 5
Penilaian tiga
89
Bab 5
Penilaian Tugas
Ya
Tidak
Pelatiha
n
lanjutan
2. Menjelaskan dan mende-montrasikan pengoperasian rangkaian thyristor yang mengendalikan daya pada rangkaian AC
dan DC
90
Bab 5
Penilaian Tugas
Ya
Tidak
Pelatiha
n
lanjutan
91
Bab 5
Nama Penilai:
Catatan
menggunakan
operasi
dengan
92
Bab 5
Lembaran Penilaian
Unit: BSDC 0008 - Mendiagnosa dan Memperbaiki Kesalahan
pada Rangkaian Pengendali Daya
Menggunakan Thyristor
Nama Perserta Pelatihan:
Nama Penilai: ..
Peserta dinilai:
Kompeten
Kompetensi yang Dicapai
Tanda tangan
Peserta sudah deberitahu tentang hasil
penilaian dan alasan-alasan mengambil
keputusan
Tanggal:
Saya sudah deberitahu tentang hasil
penilaian dan alasan mengambil
keputusan tersebut.
Tanggal:
93