(Motor/Instalasi Listrik)
SKEMA PENYALURAN LISTRIK
5/3/2019 2
I. KLASIFIKASI TEGANGAN
TR
G TM TT TET TT TM
TR
Load
5/3/2019 4
II. DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK
• Sistem distribusi tegangan rendah AC (Alternative Current) di
Indonesia mengalami perubahan dari 3 X 220/110 V menjadi
3X 380 / 220 V
• Ditinjau dari segi keamanan , suatu jaringan distribusi tenaga
listrik , disamping penghantar-penghantaryang bertegangan
juga harus dilengkapi dengan penghantar-penghantar Neutral
dan Protective Earth (PE)
3X
RUMAH TRANSFORMATOR
380 V 220 V
L1 merah
L2 kuning
L3 hitam
N biru terang
PE kuning / hijau
PEN
Sistem Pentanahan
5/3/2019 5
KETERANGAN :
L1 : Line 1 (Biasa disebut dengan phasa R) ➔ Merah
L2 : Line 2 (Biasa disebut dengan phasa S) ➔ Kuning
L3 : Line 3 (Biasa disebut dengan phasa T) ➔ Hitam
N : Neutral/Nol ➔ Biru Terang
PE : Protective Earth/Pembumian ➔ Kuning Hijau
PEN : Gabungan dari Protective Earth dan Neutral
Penting Untuk Diketahui :
Dari sistem 3 x 380 / 220 V dapat diambil 6 tegangan yang
berbeda
▪ L1-L2 Besar Tegangan 380 volt ▪ L1-N Besar Tegangan 220 volt
▪ L1-L3 Besar Tegangan 380 volt ▪ L1-N Besar Tegangan 220 volt
▪ L2-L3 Besar Tegangan 380 volt ▪ L2-N Besar Tegangan 220 volt
▪ N-PE Besar Tegangan 0 volt
5/3/2019 6
III. 6 PRINSIP DASAR INSTALASI LISTRIK
1. KEAMANAN
Keamanan ditujukan untuk keselamatan
manusia,ternak dan harta benda. Pemeriksaan,
inspeksi, pengawasan dari instalasi sebelum
digunakan /disambung dan setiap perubahan
yang penting perlu diberi tanda(kode). untuk
keamanan dalam pekerjaan selanjutnya.
7
2. KEANDALAN
Keandalan yang tinggi diperlukan untuk
mengatasi kerusakan dalam batas-batas normal
termasuk kesederhanaan sistim misalkan
mudah untuk dimengerti dalam pengoperasian
pada keadaan normal maupun dalam keadaan
darurat . untuk selanjutnya dapat digabungkan
dengan peralatan -peralatan listrik yang lain.
8
3. KETERSEDIAAN
Semua peralatan harus mudah diatur menurut
operasinya baik dalam pemeriksaan,
pengawasan, pemeliharaan, dan perbaikan
serta mudah dalam memasangnya. Diberikan
label atau sejenisnya yang menunjukkan
penggunaan peralatan tersebut. Agar
terhindar dari kebingungan atau kesimpang
siuran.
9
4. KEMUDAHAN
10
5. PENGARUH PADA LINGKUNGAN
Pengaruh dalam macam-macam hal mis: Polusi,
Bising,dll termasuk juga estetika keindahan
6. EKONOMIS
Sejak Perencanaan pemasangan sampai dengan
pengoperasian harus diperhitungkan biayanya
sesuai dengan investasinya
11
IV. DEFINISI DAN ISTILAH
Peralatan-peralatan listrik.
Setiap peralatan yang digunakan untuk :
Pembangkit, konversi, transmisi, distribusi, atau
pemakai dari energi listrik
Misalnya : mesin-mesin, transformator, alat - alat
ukur, peralatan pengaman, pengawatan dll.
12
Instalasi listrik
Setiap kombinasi dari penyambungan peralatan
listrik yang menggunakan ruang atau lokasi
13
Arus nominal
Besarnya arus kerja/ arus yang mengalir secara
terus-menerus yang menyebabkan sistem/alat
dapat bekerja dengan normal dan mendasari
pembuatan peralatan ,besarnya ditentukan oleh
pabrik pembuat peralatan tsb.
Arus Gangguan
Arus yang disebabkan oleh kerusakan isolasi atau
kegagalan isolasi.
14
Tegangan Imbas atau bocor.
Bagian yang menghantarkan yang dapat
menyebabkan bahaya sentuhan bila terjadi
kesalahan dan tidak membahayakan.
Arus lebih.
Nilai arus yang melebihi arus nominalnya
15
Arus gangguan tanah.
Arus gangguan yang mengalir ke tanah.
Arus Kejut.
Arus yang mengalir melalui badan manusia atau
binatang dalam nilai tertentu ( tergantung pada
frekwensi, harmonis, waktu) dan dapat
menimbulkan luka.
16
V. PEMILIHAN KOMPONEN-KOMPONEN LISTRIK
SAFETY MARKS.
BS = British Standart
AS = Australian Standart.
JIS = Japan Industrial Standart.
ANSI = American National Standart Instititut.
AS = Australian Standart.
ASTM = American Socety for Testing and Material.
17
SAFETY MARKS.
CAMA = Control and Automation Manufactures Association
(Inggris).
CEBEC = Commite Electrotecnique Belge.
CEC = Canadian Electrical Code.
CEE = Commission on Rules for the Approval of Electrical
Equipment.
CEI = Comitato Electrotecnico Italiano.
CSA = Canadian Standart Association.
DEMKO = Danmark Elektriske Materiel Kontrol.
DIN = Deutsches Institut fur Normung.
IEE = Institution of Elecrical Engineers.
IS = Indian Standart.
18
SAFETY MARK DALAMLOGO
19
Peralatan yang sudah ditest oleh LMK diberi Tanda
20
KONDISI KERJA PERALATAN
TEGANGAN
• Pada umumnya peralatan bekerja pada tegangan
220 V untuk 1 phasa dan 380 V untuk 3
phasa.pada peralatan tertentu harus mempu
menahan kenaikan tegangan yang terjadi 15%
pada pelayanan normal.
ARUS
• Arus harus sesuai dengan kerja peralatan dalam
kondisi nomal Dalam saat tertentu peralatan
harus mampu menahan arus tidak normal
sebelum alat pengamannya bekerja.
21
FREKWENSI
• Batas frekwensi dari peralat harus sesuai dengan
frekwensi sumber.
DAYA
• Peralatan harus memiliki karakteristik daya yang
mampu bekerja dalam kondisi normal.
PENGGABUNGANNYA.
• Peralatan dipilih untuk tidak mengalami
kerusakan pada peralatan lain dan tidak
merusakan sumber daya pada kondisi normal.
22
KELAS PENGAMAN (pada pesawat-pesawat listrik)
Peralatan dengan isolasi biasa tanpa
KELAS O
dilengkapi pentanahan
KELAS I
seperti kelas O
tetapi dilengkapi pentanahan.
disamping itu ada simbol lain yang juga harus diperhatikan misalnya:
25
*Angka kedua menunjukan tingkat perlindungan terhadap air.
• Tahan korosi C
• Tahan ledakan (explosion proof) ex
• Tahan panas
• Tahan dingin.
27
KABEL/PENGHANTAR
Kabel adalah panjang dari satu atau lebih inti
penghantar(urat), baik yang berbentuk solid
(pejal) ataupun serabut yang masing-masing
dilengkapi dengan isolasi sendiri dan berbentuk
kesatuan. Penyatuan/penggabungan satu atau
lebih inti pada umumnya dilengkapi dengan
selubung atau mantel pelindung dengan
demikian ada 3 hal pokok dari kabel yaitu:
28
1. Konduktor/penghantar, merupakan media
untuk menghantarkan listrik.
2. Isolasi, merupakan bahan dielektrik yang
berguna untuk mengisolasi dari yang satu
terhadap yang lain dan juga terhadap
lingkungannya.
3. Pelindung luar, yang memberikan perlindungan
terhadap kerusakan mekanis,pengaruh bahan
kiamia,elektrolisis,api atau pengaruh luar
lainnya yang merugikan.
29
KODE PENGENAL JENIS KABEL:
• N - Kabel jenis standar, dengan tembaga sebagai
penghantar
• NA - Kabel jenis standar, dengan Aluminium sebagai
penghantar
• Y - Isolasi PVC
• 2Y - Isolasi PE
• 2X - Isolasi XLPE
• S - Lapisan pita tembaga (pada kabel berurat tunggal)
• SE - Lapisan pita tembaga pada tiap urat (Pada kabel
berurat jamak)
• C - Lapisaan kawat tembaga konsentris (sebagai
penghantar Netral)
• M - Selubung luar PVC Untuk Kabel NYM.
30
• W... - Perisai pita tembaga bergelombang.
• - Perisai pipa aluminium bergelombang.
• - Perisai pipa baja bergelombang.
• - Perisai pipa baja tahan karat bergelombang.
• F - Kawat Fleksibel seperti pada NYAF
• F - Perisai dari kawat baja pipih.
• R - Perisai dari kawat baja bulat.
• Gb - Perisai dari spiral pita baja.
• B - Perisai dari pita baja.
• T - Penggantung untuk kabel udara.
• Y - Selubung luar PVC.
• 2Y - Selubung luar PE
31
• re - Penghantar padat bulat.
• rm - Penghantar bulat berkawat banyak.
• se - Penghantar padat bentuk sektor.
• sm - Penghantar dipilin bentuk sektor
• cc - Dipilin bulat dipadatkan.
• I *) - Kabel dengan sistim pengenal warna urat dengan
hijau kuning.
• O *) - Kabel dengan sistim pengenal warna urat tanpa hijau
kuning.
• *) Untuk kabel dengan Eo/E = 0,6/1 kV; tidak berlaku bagi
kabel dengan penghantar konsentris, misalnya kabel
tegangan menengah dan tinggi.
32
Sebagai contoh adalah :
• NYFGbY - I 4 x 120 sm 0,6/1 kV
• N - Kabel jenis standar, dengan tembaga sebagai
penghantar
• Y - Isolasi PVC
• F - Kawat baja pipih
• Gb - Perisai dari spiral pita baja.
• Y - Selubung luar PVC.
• I - Kabel dengan sistim pengenal warna urat
dengan hijau kuning.
• 4 x 120 - Dengan jumlah inti 4 dan masing
masing inti memiliki luas penampang 120 mm2
• sm - Penghantar dipilin bentuk sektor
33
• Jadi secara umum dapat diartikan adalah suatu
kabel berperisai, berisolasi dan berselubung PVC,
berinti 4 untuk tegangan nominal 0,6/1 kV
,dengan penhantar tembaga yang dipilin
berbentuk sektor dengan luas penampang
nominal 120 mm2 . Salah satu inti dengan sistim
pengenal warna hijau-kuning. Perisainya terdiri
dari kawat baja pipih dengan spiral pita baja.
34
8.2. Rugi Tegangan
• Rugi tegangan adalah besarnya tegangan yang
ada pada kabel akibat adanya nilai tegangan dan
nilai arus yang mengalir pada kabel. Makin
besar nilai tahanan dan arus maka makin besar
rugi tegangan yang terjadi. Hal ini juga
mengakibatkan kerugian Daya yang cukup
besar.
35
% Rugi tegangan yang diijinkan :
V Penggunaan Jala-jala/jaringan
0,5 % Dari jala-jala ke kWh meter
1,5 % Dari meter ke peralatan pemakai/Instalasi penerangan
3% Dari meter kemotor-motor /Instalasi Daya
36
8.3. Suhu Maksimum Yang Diizinkan
Pada kabel pemasangan tetap Pada kabel fleksibel
Suhu sekitar Suhu sekitar
No Jenis Isolasi Nomen Suhu Maks Min Suhu Maks Maks
klatur penghan tar ºC ºC penghantar ºC ºC
maks ºC maks ºC
1 PVC biasa Y biasa 70 60 +5 70 60 +5
2 PVC spesial Yspesial 105 95 +5 - - -
3 Karet biasa G 60 50 -25 60 50 -25
4 Karet butil 2G 85 75 -25 85 75 -25
5 Karet silikon Si - - - 180 170 -25
6 Polyethelene 2Y 70 60 -25 - - -
(PE)
7 Cross Link XLPE 85 75 -25 85 75 -25
PE
8 Ethylene EPR 85 75 25 85 75 -25
Propy lene
Rubber
9 Mineral - 60 -25 - - -
10 Kertas - 45 - - - -
37
9. Pipa Instalasi
▪ Pipa yang dipakai pada instalasi listrik umumnya terdiri
dari :
▪ Pipa PVC
Pipa PVC harus memiliki sifat sbb :
▪ Daya isolasinya baik,sehingga mengurangi
kemungkinan terjadinya gangguan tanah (gangguan
tanah ini dapat menimbulkan kebakaran !);
▪ Tahan terhadap hampir semua bahan kimia,jadi tidak
perlu dicat;
▪ Tidak menjalarkan nyala api.
▪ Mudah digunakan.
▪ Ukuran pipa PVC adalah dalam inchi : 1/2 “ ; 3/4 “ ;
1” ; 1,5 “ ; 2 “ dst.
38
Pipa baja (steel).
▪ Pipa baja lebih kuat dan lebih tahan terhadap nyala
api, jika berada dalam jarak jangkauan tangan dan
dipasang terbuka, harus ditanahkan secara
sempurna. ukuran pipa baja sama dengan pipa PVC.
Pipa Fleksibel.
▪ Terbuat dari PVC dan ada yang terbuat dari baja.
biasa dipakai untuk saluran ke Mesin-mesin.
Pipa-pipa khusus
▪ Pipa-pipa yang dipergunakan untuk Instalasi
khusus,mis: untuk tempat-tempat yang banyak
bahan kimia.
39
Faktor pengisian kabel dalam pipa:
40
Klem
Klem pada instalasi listrik ada 2 jenis yaitu klem
pipa dan klem kabel, terbuat dari plastik atau
logam . ukurannya sesuai dengan diameter kabel
atau pipa.
41
11. Sistem Pemasangan Instalasi
42
Inbow :
Kelebihannya :
Seluruh tarikan dan pasangan kabel dan pipa
tidak terlihat oleh pemakai ruang atau
gedung,ruangan akan terlihat indah dan rapi.
Tidak menggangu dalam penataan ruang.
Kekurangannya :
Waktu pemasangan nya relatif lama
Sulit dalam melaksanakan perbaikan dan
pengembangan Instalasi.
Biaya pemasangan cukup tinggi
43
Sistem Outbow :
Kelebihannya :
➢ Waktu pemasangan nya relatif lebih cepat
➢ Mudah dalam melaksanakan perbaikan dan
pengembangan Instalasi.
➢ Biaya pemasangan relatif rendah
Kekurangannya :
➢ Seluruh tarikan dan pasangan kabel dan pipa
terlihat oleh pemakai ruang atau gedung,
keindahan dan kerapihan ruang sangat
tergantung dengan peralatan yang dipakai.
➢ Cukup mempengaruhi dalam penataan ruang.
44
Sistim saluran kabel yaitu suatu sistim dimana
sejumlah atau sekelompok kabel ditempatkan
bersama-sama dalam satu saluran kemudian
didistribusikan keperalatan listrik yang
memerlukan atau yang telah ditentukan.
Sistim saluran kabel terdiri dari 3 jenis :
1. Pemasangan saluran diatas permukaan lantai
dengan jarak tertentu dengan menggunakan Rak
kabel/Tray
2. Pemasangan saluran dibawah permukaan lantai
dengan kedalaman tertentu (Cable Trench.)
3. Pemasangan saluran kabel didalam ruangan
khusus dan dilengkapi dengan rak-rak kabel
45
13. KABEL/PENGHANTAR
46
1. Konduktor/penghantar, merupakan media untuk
menghantarkan listrik.
2. Isolasi, merupakan bahan dielektrik yang berguna
untuk mengisolasi dari yang satu terhadap yang
lain dan juga terhadap lingkungannya.
3. Pelindung luar, yang memberikan perlindungan
terhadap kerusakan mekanis,pengaruh bahan
kiamia,elektrolisis,api atau pengaruh luar lainnya
yang merugikan.
47
JENIS DAN KARAKTERISTIK KABEL
DAN PENGGUNAANNYA
1. NYA : (Thermo Plastik Building Wire)
• Rating Tegangan : 0,6/1 kV , Ukuran 1 ......... 500
mm² Kawat tembaga padat berinti satu berisolasi
PVC.
• Penggunaan : Untuk instalasi didalam ruangan
dan dimasukan kedalam pipa instalasi. Untuk
Pengawatan pada panel daya. Penempatan dalam
ruang kering.
Tembaga pejal
ISOLASI PVC
48
Karakteristik Listrik NYA WIRE
Ukuran Taha nan Kemam puan Reaktansi per Arus Test
Hantar Arus penghantar Hubung Tegangan
Suhu 30 C singkat
selama 1
detik
mm2 Penghantar Isolasi Dalam di Udara Ohm/Km kA kV/menit
(perhitungan M,Ohm per pipa Ampere
Ohm/Km Km Ampere
1 23,4 51 12 18 - - 2,5
1,5 11,9 51 15 24 - - 2,5
2,5 7,14 48 20 32 - - 2,5
4 4,47 44 25 43 - - 2,5
6 2,97 37 33 54 - - 2,5
10 1,77 36 45 74 - - 2,5
16 1,12 26 61 98 0,088 0,24 2,5
25 0,708 26 83 140 0,085 0,23 2,5
35 0,514 22 104 159 0,082 0,22 2,5
50 0,379 22 132 197 0,082 0,21 2,5
70 0,262 19 166 247 0,082 0,20 2,5
95 0,189 18 198 293 0,082 0,19 2,5
120 0,150 16 236 345 0,078 0,19 2,5
150 0,122 16 - 391 0,078 0,18 2,5
185 0,0972 16 - 448 0,078 0,18 2,5
240 0,0740 16 - 529 0,075 0,17 2,5
300 0,0590 15 - 609 0,075 0,17 2,5
400 0,0461 15 - 724 0,075 0,16 2,5
500 0,0366 15 - 828 0,075 0,16 2,5
2. NYAF : (Thermo Plastik Building Wire)
Rating Tegangan: 0,6/1 kV ,Ukuran 0,5............400
mm2 Kawat tembaga serabut, berinti satu
berisolasi PVC.
Penggunaan.: Untuk instalasi didalam ruangan.
Untuk Pengawatan pada panel kontrol.
Penempatan dalam ruang kering,pada panel
untuk segi keindahan dan kerapihan diletakan
didalam wiring chanel (saluran kabel).
ISOLASI PVC
Tembaga serabut
50
Karakteristik Listrik NYAF Wire
Ukuran Taha nan Kemam puan Arus Test
Hantar Arus Hubung Tegangan
Suhu 30 C singkat selama
1 detik
mm2 Penghantar Isolasi Dalam di Udara kA kV/menit
(perhitungan ) M,Ohm per pipa Ampere
Ohm/Km Km Ampere
0,5 37,1 65 2,5 - 0,06
Isolasi PVC
52
Karakteristik listrik NYM 3 x ….mm2
NYM-500 V SII 0209.78 (SPLN 42 - 2 :1981)
Kabel tembaga berisolasi dan berselubung PVC
Berinti 3
Jumlah ukuran Tahanan Tahanan KHA Reaktansi per. Arus Test Tegangan
inti mm2 Penghantar Isolasi di udara penghantar Hubung kV/menit
(perhitungan dc) M,Ohm per pada 30 C Ohm/Km singkat
Ohm/Km Km Ampere selama
1 detik
kA
SIMBOL
55
Pemilihan Kontaktor AC :
Intermitten Duty :
58
59
Spesifikasi Kontaktor.
Rating Tegangan Operasi : Ve / Vn
nilai dari tegangan dimana kontaktor mampu
beroperasi sesuai arus Nominalnya. Tegangan ini
tidak boleh lebih besar dari rating tegangan isolasi.
Rating Tegangan Isolasi :
Tegangan pada saat pengujian kontaktor untuk
pengujian tingkat dielektriknya.
Rating Thermal Current : (Ith)
Adalah nilai arus pada saat pengujian sesuai
Standar IEC
60
Rating Arus Operasi (Ie / In ) :
Nilai arus sehingga kontaktor mampu beroperasi
normal sesuai dengan tegangan operasinya dan
katagori penggunaannya. Arus maksimum operasi
berhubungan erat dengan panas yang timbul dan
panasnya tidak akan melebihi panas yang diijinkan.
Umur Kontak (Electrical Life) :
Kemampuan berapa kali kontak bekerja pada
beban penuh tanpa harus direparasi atau diganti.
61
Kontaktor dirancang untuk penggunaan Kategori Motor AC1 dan AC3.
untuk penggunaan Kategori Motor AC2 dan AC4, perlu memperhatikan
Karakteristiknya di Katalog.
Katagori Beban Fungsi Kontrol Aplikasi
AC1 Non induktif . Switch-on . Pemanas
Pf 0,95 . Distribusi
AC2 Motor slip ring . Start . Mesin angkat
. Mematikan saat dijalankan
. Rem reegeneratif
. Inching
64
Hubungan Sistem Starter Motor dengan
Sumber dan Bentuk Starter
Untuk Sistem DOL 9 (Direct On Line)
Asosiasi 1 komponen, terdiri dari
1 komponen gawai yang telah
mencakup fungsi-fungsi pemisah,
proteksi (hubung pendek & beban
lebih) dan penyakelaran/ control
motor.
70
MOTOR LISTRIK
Sebuah alat yang mengubah energi listrik menjadi
tenaga mekanik, dan kadangkala sinonim dengan
mesin
71
JENIS MOTOR LISTRIK
MENURUT SUMBER TENAGA :
1. Motor Arus Searah (DC)
▪ Motor shunt
▪ Motor seri
▪ Motor kompon
▪ Kompon Panjang
▪ Kompon Pendek
74
75
75
76
76
KONSTRUKSI MOTOR 3 FASA
77
STATOR
78
ROTOR BELITAN
79
ROTOR SANGKAR
80
Penentuan Kemampuan Nominal Motor
Pentingnya Kemampuan Nominal
82
Pemilihan tegangan nominal pada
keluaran nominal
83
Pemilihan tegangan nominal pada
keluaran nominal
Tegangan nominal dari tingkatan 200 V, daya
keluar 0.2 - 90 kW
Tegangan nominal dari tingkatan 400 V, daya
keluar 3.7 - 250 kW
Tegangan nominal dari tingkatan 3000 V, daya
keluar 90 - 1000 kW
84
PRINSIP KERJA
MOTOR LISTRIK 1 FASA
1. Motor Fasa Tak Seimbang
Motor Fasa Tak Seimbang adalah motor induksi
yang memiliki dua buah kumparan stator yaitu
kumparan utama( Main stator windings)dan
kumparan bantu ( Auxiliarry stator windings).
Dalam prakteiknya perbesaran rasio R/X
dilakukan dengan cara menggunakan kumparan
yang berpenampang jauh lebih kecildan
jumlahnya lebih banyak daripada kumparan
utama. Oleh sebab itu terjadi perbedaan rasio
hanbatan, dan membuat arus dari fasa berbeda
mengalir.
86
Dan membangkitkan medan magneti putar yang
menyebabkan terjadinya pengasutan. Sekali diasut
motor akan berputar dan kumparan bantu harus
dilepas, bila kumparan bantu dialiri oleh arus
secara terus menerus, maka ia akan terbakar.
Olewh karena itu kumparsan bantu hanya
dibutuhkan pada saat pengasutan motor
mencapai 70-80% dari putaran nominal beban
penuh.
Ru
rotor saklar
V
sentrifugal
i Xu
Rb i Xb 87
2. Motor Starting Kapasitor
Pada motor starting kapasitor kumparan
bantunya menggunakan kawat berpenampang
lima kali lebih tebal dari kumparan utama.
Kapasitor yamg dipergunakan adalah jenis
elektrolit yang dipasang serie dengan
kumparan bantu. Pada Starting Kapasitor arus
leading mengalir mengalir pada kumparan
bantu yang memperbesar beda fasa.
88
Bila kapasitor starting dilalui oleh arus untuk
waktu yang lam, ia akan putus,karena itu arus
harus dihalangi dengan governor setelah
pengasutan berakhir dalam waktukira-kira 3
detik.
kumparan asut
kapasitor asut
V rotor governor
kumparan
utama
89
3. Motor Running Kapasitor
Pada motor Running Kapasitor, strukturnya
sama dengan starting kapasitor akan tetapi
tidak mempergunakan governor.Kapasitor yang
dipergunakan adalah kapasitor jenis minyak
atau kapasitor kertas netalik dimana dapat
dialiri oleh arus secara terus menerus.
kumparan asut
kapasitor asut
V rotor
kumparan
utama 90
4. Motor Kutub Bayangan
Motor Kutub Bayangan, yaitu motor induksi
satu fasa pada kutub-kutubnya disisipkan
kumparan tambahan. Prinsip kerja dari motor
kutub bayangan ini yaitu bila catu daya
diberikan, maka pada kumparan bayangan
timbul arus induksi yang menyebabkan
fluksinya tertinggaldari fluks yang berada pada
kumparan yang lain, sehingga menghasilkan
medan putar yang arahnya seperti pada gambar.
91
Efisiensi motor kutub bayangan ini rendah,
karenanya harganyapun relatif murahdan dibuat
dengan daya paling besar 1/20 HP.
w1 w1
L
L
N N
92
14. Tabel Daya Motor
MotorTiga Fasa 4 Kutub 50/60 Hz
Motor fasa Tunggal
kW hp 220V 240V kW hp 220-240V 380V 415V 440V 500V 660V 1000V
A A A A A A A A A
0,37 0,5 3,9 3,6 0,37 0,5 1,8 1.03 - 0,99 1 0,6 0,4
0,55 0,75 5,2 4,8 0,55 0,75 2.75 1,6 - 1,36 1,21 0,9 0,6
0,75 1 6,6 6,1 0,75 1 3.5 2 2 1,68 1,5 1,1 0,75
1,1 1,5 9,6 8,8 1,1 1,5 4.4 2,6 2,5 2,37 2 1,5 1
1,5 2 12,7 11,7 1,5 2 6.1 3,5 3,5 3,06 2,6 2 1,3
1,8 2,5 15,7 14,4 2,2 3 8,7 5 5 4,42 3,8 2,8 1,9
2,2 3 18,6 17,1 3 4 11,5 6,6 6,6 5,77 5 3,8 2,5
3 4 24,3 22,2 3,7 5 13,5 7,7 7,5 7,1 5,9 4,4 3
4 5 29,6 27,1 4 5,5 14,5 8,5 8,4 7,9 6,5 4,9 3,3
4,4 6 34,7 31,8 5,5 7,5 20 11,5 11 10,4 9 6,6 1,3
5,2 7 39,8 36,5 7,5 10 27 15,5 14 13,7 12 8,9 6
5,5 7,5 42,2 38,7 9 12 32 18,5 17 16,9 13,9 10,6 7
6 8 44,5 40,8 10 13,5 35 20 - - 15 11,5 7,5
7 9 49,5 45,4 11 15 39 22 21 20,1 18,4 14 9
7,5 54,4 50 15 20 52 30 28 26,5 23 17,3 12
18,5 25 64 37 35 32,8 28,5 21,3 14,5
22 30 75 44 40 39 33 25,4 17
25 35 85 52 47 45,3 39,4 30,3 20
30 40 103 60 55 51,5 45 34,6 23
33 45 113 68 60 58 50 39 25
PERBAIKAN FAKTOR DAYA
Cos j
PERBAIKAN FAKTOR DAYA
Cos j
1. Beban Resistif : adalah beban yang semata-mata terdiri
dari tahanan ohmic saja, seperti lampu - lampu pijar,
pemanas dan lain-lain. Beban ini mempunyai ciri-ciri
bahwa daya yang dikonsumsinya semata-mata daya
Aktif.
96
Daya Aktif
Dinyatakan dalam Watt atau KiloWatt. Adalah daya
yang melakukan usaha yang sebenarnya (Effective
Power).
Daya Reaktif
Dinyatakan dalam VAR atau KVAR
Daya Buta
Dinyatakan dalam VA atau KVA.
Semua kapasitas aparat-aparat listrik seperti
Generator, Transformator, Daya PLN dan lain-lain
dinyatakan dalam KVA.
97
Rasio antara Daya Aktif terhadap Daya
Buta disebut Faktor Daya
(Power Factor = Cos j).
Daya Aktif
Faktor Daya = -------------- = Cos j
Daya Buta
98
Untuk daya terpasang (PLN atau Genset) tertentu,
bila terdapat banyak beban Induktif (Motor-motor,
lampu-lampu TL dan sebagainya), sehingga Faktor
Dayanya rendah sekali, maka Daya Aktif yang
ditimbulkan akan jauh lebih kecil dari Daya Butanya
Contoh :
102
Tabel 1.
Kehilangan enersi dan penurunan tegangan yang besar
sepanjang kabel instalasi
106
Pf Asli Cos yang diinginkan (Cos 2)
Cos j1 100 95 90 85 80
109
PEMASANGAN CAPASITOR
1. Hubungan Langsung (Direct Connection atau
Direct Compensation)
110
2. Pemasangan Kapasitor Dipusatkan Pada
Panel Utama (Centralized Compensation).
111
Panel Capasitor
112
Kesimpulan :
1. Penambahan daya nyata (Active = KW) dalam
sistem, sehingga dapat digunakan untuk beban
yang lain.
2. Untuk beban yang sama, KVA yang dibutuhkan
berkurang, sehingga apabila ada penambahan
beban dan akibat pengurangan KVA ini masih
mencukupi, sehingga tidak perlu menambah daya
dari PLN.
3. Dengan losses dalam sistem dapat dikurangi,
umur isolasi kabel dapat bertambah sehingga
biaya investasi untuk penggantian kabel dapat
ditunda.
113
KOMPENSASI INDIVIDUAL UNTUK
MOTOR-MOTOR LISTRIK
Semua motor-motor listrik mengkonsumir Daya Aktif dan
Daya Reaktif. Daya Reaktif motor tergantung pada ukuran,
keadaan beban, kecepatan, frekuensi dan tegangannya.
114
Tabel 3.
Pemilihan daya kapasitor untuk hubungan langsung ke
motor-motor listrik
Motor Power Rating Estimated Capacitor Power Required for Variuous Speeds
kW HP 3000 No load u/min Full 1500 No load u/min Full 1000 No load u/min Full
kVAR load kVAR kVAR load kVAR kVAR Load kVAR