Oleh
Annur Solichin
C6410404045
adalah benar merupakan hasil karya sendiri dan belum diajukan dalam b entuk apa
pun kepada perguruan tinggi manapun. Semua sumber data dan informasi yang
berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari
penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka
dibagian akhir skripsi ini.
Annur Solichin
C64104045
RINGKASAN
Skripsi
Oleh:
Annur Solichin
C64104045
Disetujui
Pembimbing 1 Pembimbing 2
Mengetahui
Dekan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan
Annur Solichin
DAFTAR ISI
Halaman
1. PENDAHULUAN ....................................................................... 1
1.1. ................................ ................................ ................................ ..
Latar Belakang .................................................................... 1
1.2. Tujuan Penelitian ............................................................. 2
LAMPIRAN ..................................................................................... 52
Halaman
3. Spesifikasi jenis motor servo wrist dan arm yang dipakai .......... 17
6. Hasil pengukuran lebar pulsa dan sud ut yang dapat dibuat ........ 23
9. Hasil pengukuran lebar pulsa dan sudut yang dapat dibuat ........ 44
Halaman
Halaman
elektronik yang berada disekitar kita telah dikendalikan dengan adanya mikrochip
dan mikrokontroler, bahkan dalam skala kecil seperti pabrik pembuatan mobil dan
motor. Kemajuan teknologi secara langsung telah membantu umat manusia lebih
dan alat pendukungnya menjadi lebih murah. Mikrokontroler saat ini telah dapat
sebab itu pada penelitian ini penulis lebih fokus pada penggunaan mikrokontroler
sebagai sarana pengendali lengan robot. Hal ini untuk mengatasi kekurangan
tubuh manusia bila berada di dalam air. Tubuh manusia akan mendapatkan
tekanan yang besarnya sama dengan volume air yang dipindahkan. Semakin
dalam manusia menyelam maka akan semakin tinggi tekanan yan g diterima oleh
tubuh sehingga dalam menyelam manusia hanya terbatas pada kedalam tertentu.
Penelitian ini dilakukan sebagai salah satu jalan untuk memberikan cara yang
perairan Indonesia.
1.2. Tujuan penelitian
manusia.
Gerak holomonic merupakan sistem gerak yang serupa dengan gerak ujung pensil
robot dapat menjangkau segala arah dengan mudah. Lengan robot yang dibuat
oleh penulis lebih menitik beratkan pada jenis kontrol kinematika dengan
yang rumit. Pitowarno (2006) menjelaskan bahwa untuk robot yang memiliki
struktur dinamika yang rumit sering kali model matematika dinamiknya tidak
mungkin dideskripsikan secara rinci dan ideal. Menu rut Pitowarno (2006) pada
kontrol kinematik.
Bagian tangan robot dikenal sebagai manipulator tangan, yaitu sistem gerak
Gripper jenis capit telah teruji pada robot Lynx5 dalam mencengkram obyek bulat
2.2. Mikrokoprosesor.
di dalamnya sudah terdapat CPU, ROM, RAM, I/O, Clock dan peralatan internal
lainya yang sudah saling terhubung dan terorganisasi (teralamati) dengan baik
oleh pabrik pembuatnya dan dikemas dalam satu chip yang siap dipakai.
ALU alamat program memori yang harus diterjemahkan kode programnya dan
ASICs, nonvolatil memori dan komponen frekuensi radio. Ada beberapa vendor
Philips, Xemics dan lain - lain. Beberapa vendor tersebut, yang paling populer
perangkat pendukung yang tidak terlalu banyak, seperti kristal, resistor dan
4. I/O (Input/Output)
5. Timer
6. Intrup Controler
Atmel yang memiliki banyak macam dan jenisn ya. Mikrokontroler AVR (Alf and
Vegard’s Risc prosesor) memiliki arsitektur RISC 8 bit, dimana semua instruksi
dikemas dalam kode 16-bit (16-bits word) dan sebagian besar instruksi dieksekusi
karena memiliki fasilitasnya yang lengkap. Konfigurasi pin yang ada pada
1. VCC merupakan pin yang berfungsi sebagai masukan dari catu daya.
3. Port A (PA0..PA7) adalah pin I/O dua arah dan sebagai pin masukan
ADC.
4. Port B (PB0..PB7) adalah pin I/O dua arah dan sebagai pin dengan fungsi
5. Port C (PC0..PC7) adalah pin I/O dua arah dan pin dengan fungsi khusus
6. Port D (PD0..PD7) adalah pin I/O dua arah dan pin dengan fungsi khusus
Lampiran 3.
2.5. Board mikrokontroler ATMega8535
Board yang digunakan penulis adalah jenis DT-AVR Low Cost Micro
Indonesia. Fitur ADC pada mikrokontroler ATMega 8535 terdapat pada Port A
(PA0 –PA7) (ATMEL, 2003). DT-AVR Low Cost Micro System juga memiliki
ADC hingga 8 channel single -ended A/D converter dengan resolusi 10 bit
(Innovative Electronics, 2007). Bentuk board DT-AVR Low Cost Micro System
didominasi warna merah dengan dimensi panjang 8,6 cm, lebar 7,2 cm dan tinggi
dari board DT-AVR Low Cost Micro System ditampil kan pada Lampiran 4.
2.6. ADC
ADC adalah suatu prosedur yang dilakukan dalam memproses sinyal analog
dengan alat digital dimana sinyal analog di konversi menjadi suatu deret angka
output data, dan metode pembacaan (Budiharto, 2008). Proakis dan Manolakis
Pencuplikan Pengkuantisa
si
Sinyal waktu
Sinyal analog diskrit Sinyal Pengkode
terkuantisasi an
Bit
01011101..
Sinyal digital
Gambar 1. Bagian dasar konver ter analog ke digital (Proakis dan Manolakis,
1995)
2008). Menurut Wardhana (2006) masukan ana log ADC tegangan harus lebih
besar dari 0 Volt dan lebih kecil daripada tegangan referansi yang dipakai. Pada
penelitian ini digunakan tegangan tegangan referensi internal sebesar 2,56 Volt.
Tegangan referensi ADC dapat dipilih antara lain pada pin AREF pin AVCC, atau
sampai 1023.
single conversion melalui program yang ada pada mikro kontroler. Mode Single
conversion adalah mode yang biasa digunakan apabila ingin menggunakan banyak
input ADC dengan dua buah input ADC. Menurut Budiharto (2008) jika
menggunakan differensial channel hasil dari nilai 41 menjadi 40,96 yang apabila
menjelaskan bahwa PWM sendiri adalah bentuk gelombang digital (pulsa) yang
bisa kita atur duty cycle-nya. Pulse With Modulation atau PWM adalah metode
konsumsi daya akan membuat alat elektronik yang dibuat lebih efisien dan hemat
Saklar pada rangkaian PWM bukanlah saklar mekanik, tetapi biasanya berupa
PWM tidak dimungkinkan memakai relay yang memiliki reaksi y ang kurang
cepat (Duclin, 2008). Duty Cycle adalah perbandingan antara lama waktu pada
saat kondisi on/ high (logika 1) dan lama periode satu gelombang pulsa (Winoto,
2008). Perbandingan dari perioda ON dan perioda T disebut dengan duty cycle
(Duclin, 2008). Secara umum duty cycle merupakan lebar pulsa PWM. Gambar
perbandingan perioda duty cycle dapat dilihat pada Lampiran 5. Dengan prinsip
ini maka akan mudah mengatur lebar pulsa untuk mendapatkan kecepatan motor
Motor servo merupakan sebuah motor DC kecil yang diberi sistem gear
posisi yang dikehendaki (Malik, 2007). Motor servo ini jelas menggunakan
sistim “close loop” sehingga posisi “horn” yang dikehendaki bisa dipertahanka n.
Menurut Budiharto (2006) motor servo adalah motor DC kualitas tinggi yang
memenuhi syarat untuk digunakan pada aplikasi servo seperti close control loop,
yaitu harus dapat menangani perubahan yang cepat pada posisi, kecepatan, dan
percepatan.
Secara umum terdapat 2 jenis motor servo, yaitu motor servo standard dan
motor servo continous. Motor servo standard dapat berputar hingga 180 0
sedangkan motor servo continous dapat berputar hingga 360 0 (Budiharto, 2006).
Jika dibandingkan dengan motor DC dan motor stepper motor servo memiliki
kecepatan putar yang rendah tapi memiliki kekuatan yang besar. Bentuk dari
hanya 1 jalur data saja), hal ini tentu berbeda misalnya jika menggunakan motor
stepper yang memerlukan jalur kontrol lebih dari 1 jalur (Malik, 2007). Untuk
dapat membelokkan motor servo kekanan atau kekiri maka harus diberikan lebar
pulsa kepada motor servo secara berula ng-ulang. Ilustrasi pemberian lebar pulsa
Program yang kita buat harus disesuaikan dengan mikrokontroler yang kita
karakter dalam BASCOM, tipe data, variable, alias, konstanta, array, operasi -
tingkat tinggi BASIC lebih mudah dimengerti dan dipahami dibandingkan bahasa
tingkat tinggi lainnya. Bahasa BASIC merupakan jalan keluar dari sulitnya
pengembangan lebih lanjut dari kompiler BASCOM 8051 dengan kelebihan dapat
sebagai sensor pada persendian tangan manusia, yaitu potensio meter. Menurut
Pitowarno (2006) potensio meter adalah sensor analog yang paling sederhana
sudut poros aktuator berdasarkan nilai resistansi pada putaran porosnya. Bentuk
Potensio meter poros merupakan hambatan variable yang dapat dirubah nilai
beda. Potensio meter memiliki 3 kaki dan sebuah pemutar yang berguna untuk
merubah hambatan yang ada didalamnya. Bentuk dan bagian potensio met er
Vinci, hingga saat ini dengan robot yang paling maju bernama ASIMO buatan
IPB. Waktu penelitian dilaksanakan secara efektif selama 4 bulan terhitung dari
Digital Multi Meter (DMM), project board, downloader ISP, kabel serial,
Personal Computer (PC) dengan spesifikasi Prosesor Pentium III 700 MHz,
solder, gergaji U, gergaji besi, kikir dan amplas, standing bor, pinset, penggaris,
1. BASCOM-AVR
2. AutoCAD 2004
kabel pita komputer, fuse 5 ampere, pin header singgle, b oard sircuit, eject serial
dan pararel, fan PC 12 Volt, heat sink, IC regulator, kapasitor, dioda bridge,
saklar, arkrilik 2, 3, dan 5 mm, arkrilik siku, Parallax Standard Servo, GWS Servo
SO3T STD, GWS Servo SO4 BBM, potensio meter, batang stainles steel 5 mm,
o-ring karet, greese, resin, strach, bearing, gear, papan tic block, klem besi ukuran
Proses pembuatan lengan ro bot dibagi menjadi beberapa tahapan yang saling
melengkapi satu sama lain. Bagian -bagian ini dapat dilihat pada Gambar 3.
Tahap Pemodelan
Tahap Pemotong Tahap Pemasangan Tahap
Tahap Penyatuan Motor Servo Interkoneksi
Lengan Robot Kabel
(Robotic Arm)
Proses
Berjalannya Proses Kerja Proses Pembuatan Proses Pembuatan
Program Lengan Robot Kontroler Lengan Sensor Pengendali
Lengan (Robotic Arm) Robot (Robotic Arm) Lengan Robot
Robot (Robotic Arm)
(Robotic
Arm)
Pengujian Lengan
Robot (Robotic Arm)
di Laboratorium.
Pada lengan robot ini kita menggunakan 3 buah motor servo yang memiliki
STD. Servo 4 dan 5 menggunakan servo ukuran besar jenis SO 4 BBM. Pada
bagian penggerak gripper kita menggunakan servo jenis Parallax Standard servo
yang memiliki bentuk hampir sama dengan SO3T STD. Semua spesifikasi motor
Tabel 3. Spesifikasi jenis motor servo wrist dan arm yang dipakai.
Berat Tegangan Kecepatan Torsi yang
Jenis Servo Servo Maksimum Sudut dihasilkan
(gram) (Volt) (sec / 60 0) (Kg/ Cm)
Servo Wrist dan Arm
48 4,8 0,33 7,2
SO3T STD
Sumber : Robot Shop, 2009
Tabel 4. Spesifikasi jenis motor servo elbow dan shoulder yang dipakai.
Berat Tegangan Kecepatan Torsi yang
Jenis Servo Servo Maksimum Sudut dihasilkan
(gram) (Volt) (sec / 60 0) (Kg/ Cm)
Servo Elbow dan
Shoulder 110 6 0,20 13
SO4 BBM
Sumber : Servo Hunt, 2009
3.6. Unit sensor lengan robot (robotic arm)
gerakan sendi lengan pengguna. Sensor ini dirancang sesuai dengan masukan
dihasilkan dari penyearahan arus bolak -balik listrik PLN. Proses penyearahan ini
Motor servo yang digunakan memiliki tegangan kerja yang berbeda dengan
mikrokontroler sehingga dibutuhkan unit catu daya terpisah. Motor servo dapat
bekerja secara maksimal jika keluaran power supply untuk jenis Parallax dan
GWS SO3T sebesar 5 Volt sedangkan servo jenis GWS SO4 BBM sebesar 6
dengan mikrokontroler pada Port A sedangkan untuk motor servo ada pada Port
Tahapan kerja ini di buat dalam bentuk flowchart sebagai langkah awal dalam
pembuatan struktur program. Flowchart ini dibuat untuk mengetahui apa yang
flowchart adalah apabila terjadi kesalahan dalam pembuatan program akan lebih
mudah ditelusuri dari diagram yang dibuat sebelumnya. Flowchart program yang
aktifkan
Interupsi dan
Configurasi ADC
Baca nilai ADC Baca nilai ADC Baca nilai ADC Baca nilai ADC Baca nilai ADC
Port A.0 Port A.1 Port A.2 Port A.3 Port A.4
Masukkan kedalam Masukkan kedalam Masukkan kedalam Masukkan kedalam Masukkan kedalam
Rumus pulsa Rumus pulsa Rumus pulsa Rumus pulsa Rumus pulsa
Pulsa keluar Pulsa keluar Pulsa keluar Pulsa keluar Pulsa keluar
Dari Port B.0 Dari Port B.1 Dari Port B.2 Dari Port B.3 Dari Port B.4
Servo fingger Servo wrist Servo arm Servo elbow Servo shoulder
Bergerak Bergerak Bergerak Bergerak Bergerak
yang pertama kali dilakukan adalah pengaktifan fungsi fitur interupsi dan ADC.
Tanpa ada pengaktifan fitur ADC maka perhit ungan lebar pulsa tidak dapat
dilakukan. Data yang telah disalin pada Port A akan dilakukan perhitungan sesuai
dengan rumus yang ditentukan untuk lebar pulsa. Besaran lebar pulsa yang keluar
kita tentukan dengan menentukan rumus awal didalam program mik rokontroler.
IPB. Pengujian yang dilakukan berada di luar air untuk mengetes apakah bagian
tangan robot dapat bergerak kesemua sudut yang diinginkan dan mampu menjepit
Pengujian dilakukan dengan mengukur keluaran tegangan yang ada pada kaki
2 sensor menggunakan Digital Multi Meter. Hasil pengujian akan dicatat pada
Tabel 5.
Motor servo yang digunakan memiliki batas lebar pulsa untuk melakukan
gerakan memutar dengan sudut tertentu. Mengetahui lebar pulsa ini maka kita
dapat menyesuaikan lebar pulsa maksimum dan minimum dengan sintak program
yang dibuat. Cara ini untuk mencegah kerusakan gear motor servo pada
Tabel 6. Hasil pengukuran lebar pulsa dan sudut yang dapat dibuat.
Jenis Besar Lebar Pulsa Sudut Putaran
No Keterangan
Servo Maksimum dan Minimum Pada Servo
1 Servo
Fingger
2 Servo
Wrist
3 Servo
Arm
4 Servo
Elbow
5 Servo
Shoulder
dengan ukuran dan bobot yang berbeda menggunakan gripper lengan robot. Hasil
Tabel 7. Hasil pengujian daya cengkram gripper pada berbagai macam bentuk
obyek.
Hasil
Ulangan
Bentuk Obyek yang Dimensi Obyek Bobot Obyek Kondisi Pemukaan Pengamatan
Dicengkram (cm) (gram) Obyek Cengkraman
Gripper
1
2
-
-
10
4. HASIL DAN PEMBAHASAN
Lengan robot yang dibuat penulis diberi nama RAMCES -5 singkatan dari
Akustik dan Ilmu Kelautan IPB menunjukkan RAMCES -5 dapat bekerja dengan
memindahkan obyek dapat dilakukan dengan baik dan terarah. Respon dari
RAMCES-5 terhadap pergerakan sensor tangan terjadi sangat cepat dan tidak
mengalami hambatan.
mengambil berbagai macam benda dengan batas ukuran dan berat tertentu,
Alat khusus yang ditempatkan pada RAMCES -5 adalah gripper yang berguna
menyerupai capit karena bentuk ini mudah untuk dibuat dan memiliki gerakan
yang serempak antara kedua bagian capit. Sepasang capit akan memberikan hasil
cengkraman yang seimbang pada obyek yang diambil. Bentuk seperti capit
Desain motor servo fingger (servo 1) memiliki bagian yang berbeda dengan
servo lainnya karena memiliki gripper yang menempel dibagian atas pelindung
servo 1. Gripper ini berguna untuk mencengkram obyek yang diinginkan. Skala
untuk ukuran desain ini dipakai satuan mili meter (mm). Lebar bukaan yang
mampu dilakukan gripper adalah sebesar 5,6 cm. Hal ini membuat RAMCES -5
hanya mampu mencengkram obyek dengan ukuran dibawah 5,6 mm. Desain dari
(a) (b)
Gambar 11. (a). Tampak atas desain pelindung motor servo 1, (b). Tampak
depan desain pelindung motor servo 1
Motor servo wrist (servo 2) dan arm (servo 3) memiliki desain pelindung
servo yang hampir sama dengan servo 1 hanya saja tidak memiliki perangkat
tambahan seperti gripper. Desain dari servo 2 dan 3 ditampilkan pada Gambar
13a,b.
Gambar 13. (a). Tampak atas desain motor servo 2 dan 3, (b). Tampak
depan desain motor servo 2 dan 3
Desain pelindung servo elbow (servo 4) memiliki bentuk yang lebih panjang
dari servo lainnya. Dengan ukuran yang penjang maka servo ini akan membantu
servo didepannya lebih mudah menjangkau obyek -obyek yang jauh. Desain
panjang dipilih untuk menyamakan bagian ini dengan fungsi lengan ma nusia. Hal
ini akan membuat RAMCES-5 lebih mudah dikendalikan dan identik dengan
gerakan lengan manusia. Desain dari servo 4 ditampilkan pada Gambar 14a,b dan
Gambar 15.
(a) (b)
Gambar 14. (a). Tampak depan desain pelindung motor servo 4, (b). Tampak
samping desain pelindung motor servo 4
Satuan= mili meter
Desain servo shoulder (servo 5) dirancang lebih ko koh dan besar dari pada
servo yang lain agar mampu menahan beban berat lebih besar. Desain dari servo
berfungsi sebagai tempat menaruh RAMCES -5 pada dudukan wahana tetap atau
pada poros perputaran stainles steel agar mengurangi b esarnya gesekan saat
berputar. Arkrilik yang tebal digunakan agar servo 5 mampu menahan bobot
RAMCES-5 secara keseluruhan dengan baik. Gear penghubung yang lebih besar
pada bagian servo ini sehingga dibutuhkan daya cengkram yang tinggi saat
berputar. Pemasangan kedua gear ini harus diposisikan sedikit longgar agar saat
servo sehingga tidak terjadi pergeseran saat servo bekerja. Dengan memberikan
beban yang diterima oleh servo saat berputar maka diberikan beban penyeimbang.
menggunakan bobot servo ini sendiri. Hal ini akan mengurangi bobot total
Gambar 19.
Satuan= mili meter
Dengan desain ini maka torsi putaran pada servo 2 tidak mengalami
pengurangan sehingga mampu memberikan memutar yang baik. Letak posisi dari
poros servo 2 berada dekat dengan sumbu horizontal gripper agar gerakan
LED. Cahaya LED selain berguna menerangi bagian dalam servo juga berfungsi
sebagai indikator motor servo sedang bekerja. Saat motor servo bergerak maka
lampu LED akan berkedip dengan cepat yang menandakan sedang menerima
sinyal pulsa dari mikrokontroler. Dengan terlihatnya bagian dalam servo maka
didapatkan bobot seimbang dari servo 1 dan 2. Berat yang ada pada servo 1 dan 2
servo ini. Hal ini akan membantu perputaran servo 3 dan menambah torsi yang
dihasilkan. Beban penyeimbang ini te rbuat dari timah padat yang telah dibentuk
2 karena perbedaan fungsi beban ini. Beba n penyeimbang servo 3 tidak akan
berpengaruh banyak saat posisi servo 4 tepat pada posisi vertikal. Saat servo 4
lebih besar dibandingkan dengan servo yang lainnya karena servo ini berperan
utama menyeimbangkan seluruh bobot servo didepannya (sevo 1,2, dan 3).
Letak dari beban penyeimbang yang miring berguna untuk mendapatkan titik
kemampuan menjauh dan mendekatkan posisi servo 2. Hal ini disebabkan karena
manusia. Dengan menjauhnya posisi servo 2 maka bobot yang dite rima servo 5
yaitu mengurangi gaya grafitasi yang diterima servo 1,2,3 sehingga membantu
Lengan robot ini dilengkapi dengan 5 buah sensor pada tangan yang berfungsi
diperlukan sensor fingger. Sensor fingger kita buat dari cassing yang mampu
menempel pada bagian tangan. Semua bagian sensor ini di tempatkan pada jari
manusia dengan cara tertentu kita buat agar sensor dapat bergerak mengikuti
gerakan jemari tangan. Sensor yang dibuat harus dapat dipasang dan dilepaskan
dengan mudah dari jari manusia. Bentuk sensor fingger secara lengkap
Gear penghubung
Bagian aktif
sensor fingger
Bagian aktif
sensor fingger
Potensio
meter
Sensor wrist merupakan yang paling rumit dari segi desain dibandingkan
dengan sensor lainnya. Hal ini disebabkan oleh bentuk sendi putar pergelangan
tangan yang memiliki poros putar di bagian tengah tulang sehingga membutuhkan
mekanisme khusus untuk mendeteksi gerakan putar sendi ini . Sensor terpasang
menempel dengan kuat pada bagian pergelangan tangan manusia sehingga saat
sendi berputar sensor tidak ikut bergerak. Bentuk sensor wrist ditampilkan pada
Potensio
meter Bagian pasif
Poros sensor sensor wrist
Sensor arm diletakkan pada bagian sendi engsel tangan manusia. Sendi
engsel ini memiliki sumbu putar di luar sendi sehingga mudah untuk membuat
desain sensor arm. Sensor arm akan mendeteksi secar langsung gerakan naik
turunnya tangan manusia. Untuk menjaga agar sensor ini tidak bergerak kekanan
dan kekiri maka bagian aktif sensor dihubungkan dengan bagian pasif sensor
wrist. Potensio meter untuk sensor arm dipasangkan di sebelah luar ba dan sensor.
Potensio
meter
Perekat
kain
Bagian aktif
sensor arm
Gear penghubung
Bagian aktif
sensor arm
Bagian pasif
sensor arm
pergerakan putar lengan manusia. Lengan manusia memiliki sumbu putar yang
berada didalam tulang sehingga dibutuhkan desain seperti tabung agar mampu
menghitung besarnya sudut yang dibentuk. Desain seperti tabung dipilih karena
untuk bagian lengan tidak dimungkinkan penggunaan sistem sensor wrist atau
Bentuk yang seperti tabung akan membuat sensor elbow bergerak serupa
dengan lengan manusia. Bentuk tabung ini membuat sensor elbow lebih ringkas
dan terlindung. Untuk menguatkan dudukan sensor elbow maka bagian aktif
sensor direkatkan dengan bagian pasif sensor arm sedangkan bagian pasif akan
direkatkan pada bagian aktif sensor shoulder. Sensor elbow diberi penguat
tambahan berupa dua buah perekat kain yang berada di bagian akti f dan pasif
Bagian
aktif Potensio
sensor Poros meter
elbow sensor
wrist
Bagian
pasif Perekat
sensor kain
elbow
sedangkan bahu manusia merupa kan bagian tangan yang memiliki sendi omni
(berputar kesegala arah). Khusus untuk sensor shoulder dipakai desain dengan
sistem yang berbeda dengan sensor lainnya. Hal ini disebabkan karena sendi bahu
yang semula memiliki banyak sudut putar harus dijadika n menjadi satu sendi
Poros
sensor
wrist
Perekat
kain
Potensio Bagian Bagian
meter aktif pasif
sensor sensor
shoulder shoulder
sensor shoulder. Untuk mencegah bergesernya sensor maka bagian aktif sensor
shoulder dipasangkan dua buah perekat kain. Perekat kain ini selain untuk
menguattkan sensor shoulder juga sebagai tempat merekatnya bagian pasif sensor
bagian trafo, regulator, dan mikrokontroler. Bagian trafo dipasangkan s ejajar dan
berpasangan sehingga panas yang dihasilkan dapat terbuang dengan baik. Untuk
dengan heat sink sebagai pembuang panas. Karakteristik regulator yang dipakai
dengan kipas kecil agar tidak terkena panas dari trafo dan regulator. Untuk
mengurangi panas yang ada didalam kotak maka dipasangkan kipas pendingin
pada bagian sisi depan kontroler. Soket kabel sensor dan servo dijadikan tempat
Sekring
soket soket Bagian
kabel kabel penyearah Saklar Kabel power
servo sensor tegangan AC
Sensor RAMCES-5 memiliki 3 buah kaki berbeda yaitu kaki 1,2, dan 3.
Sensor ini terpisah satu sama lainnya sehingga dapat bergerak bebas dan memiliki
sudut putar yang berbeda. Hasil uji pengukuran tegangan keluaran sensor
maksimum dan minimum sebesar 1288 mili Volt. Tegangan input semua sensor
memiliki nilai yang sama karena tegangan semua masukan potensi meter
dihubungkan secara pararel. Rangkaian pararel ini akan membuat arus yang
masuk untuk setiap kaki 3 ak an dibagi menjadi 5 bagian sehingga tidak perlu
Jika melihat keluaran kaki 2 sensor saat kondisi sudut maksimum maka
tegangan terbesar ada pada sensor fingger dengan nilai sebesar 350 mili Volt.
Nilai terendah ada pada sensor arm dengan nilai sebesar 83 mili Volt. Hal ini
terjasi karena sudut putar maksimum sensor fingger lebih kecil dibandingkan
dengan sensor arm. Tegangan terendah saat sudut minimum terdapat pada sensor
arm dengan nilai 676 mili Volt sedangkan yang terbesar ada pada sensor shoulder
sebesar 1030 mili Volt. Keluaran tegangan terendah ini disebabkan oleh desain
gear penghubung pada sensor shoulder yang mampu menghasilkan putaran lebih
Semua hasil pengukuran tegangan kaki 2 tidak ada nilai yang melebihi batas
internal sebesar 2,56 Volt. Tegangan yang dipakai pada sensor RAMCES -5
kurang dari 2,56 sehingga kita yakin dapat menggunakan tegangan keluaran
gerakan memutar dengan sudut tertentu. Lebar pulsa yang diberikan tidak boleh
melebihi apa yang sudah ditentukan dari pabrik pembuatnya. Untuk mendapatkan
lebar pulsa maksimum dan minimum pada program maka kita lakukan
pengukuran saat motor servo RAMCES -5 terpasang. Hasil dari pengukuran lebar
Tabel 9. Hasil pengukuran lebar pulsa dan sudut yang dapat dibuat.
Jenis Besar Lebar Pulsa Sudut Putaran
No Keterangan
Servo Maksimum dan Minimum Pada Servo
1 Servo 550 0 Keadaan tertutup
Fingger 1350 67 Keadaan terbuka
2 Servo 450 90 Memutar kekanan
Wrist 1500 0 Normal
3 600 0 Normal
Servo Arm
2000 120 Mengangkat
4 Servo 800 0 Berputar kekiri
Elbow 2300 160 Berputar kekanan
5 Servo 600 100 Mengangkat
Shoulder 1850 0 Normal
Data ini menunjukkan bahwa semua karakteristik gerakan servo berbeda satu
sama lainnya. Lebar pulsa yang berbeda untuk setiap servo karena disesuaikan
dengan bentuk dan besarnya pergerakan RAMCES -5. Hal ini disebabkan karena
Hasil perhitungan lebar pulsa yang diberikan terhadap besar sudut putar
memperlihatkan terdapat perbedaan antara servo arm dan servo shoulder dimana
nilainya berkebalikan saat melakukan gerakan men gangkat. Untuk servo arm
shoulder membutuhkan lebar pulsa minimum. Hal ini terjadi karena posisi motor
servo yang tidak sama sehingga membutuhkan lebar pulsa yang berbeda.
sebanyak tiga kali lalu diambil kesimpulan hasil pengamatannya. Hasil dari
Tabel 10. Hasil pengujian daya cengkram gripper pada berbagai macam bentuk
obyek.
Ulangan
Bentuk Obyek yang Dimensi Obyek Bobot Obyek Kondisi Pemukaan Hasil Pengamatan
Dicengkram (cm) (gram) Obyek Cengkraman Gripper
pencengkraman obyek apabila permukaan obyek licin dan bobotnya cukup besar.
Dengan permukaan obyek yang licin akan mengurangi daya cengkram gripper.
saat diangkat. Pergeseran yang terjadi tidak sampai membuat benda yang
Bantalan karet ternyata mampu menambah grip pada saat menjepit obyek. Tanpa
adanya bantalan karet kemungkinan kotak arkrilik yang licin akan langsung jatuh.
Lampiran 13.
ISP. Program ini akan mengukur besaran tegangan dari sensor lalu akan
memberikan respon berupa lebar pulsa yang berbeda kepada motor servo.
berjalan cukup baik. Hal ini ditunjukkan reaksi gerak motor servo yang sesuai
dengan arah gerak sensor. Sintaksis (perintah) yang ada didalam program ini
RAMCES-5 memiliki prinsip kerja robot sama dengan seperti robot buatan
City dan tim peraga film The Lost World tahun 1997 yang menggunakan bagian
merupakan sistem gerak yang serupa dengan gerak ujung pensil atau pulpen ke
menjangkau ke segala arah tanpa ada halangan. Hal ini sama dengan gerakan
Kelebihan ini membuat RAMCES -5 bergerak sesuai dengan kemauan kita dengan
perantara sensor yang terpasang pada tangan manusia. Penggunaan motor servo
sebagai alat penggerak memberikan hasil gerakan yang halus dan memiliki sudut
dengan baik dan mampu mengangkat berbagai macam obyek benda. Gripper
kurang dari 5,5 cm. Hasil pengamatan struk tur RAMCES-5 menunjukkan bahwa
pencacahan 10 bit dapat berjalan dengan baik mengontrol gerakan RAMCES -5.
5.2. Saran
dan desain yang lebih ramping lagi untuk mengurangi beban keseluruhan lengan
robot. Gunakan penghalus tegangan DC yang lebih baik dalam rangkaian power
supply untuk mengurangi getaran pada motor servo. Desain sensor wrist dan
elbow harus lebih baik lagi agar mendapatkan mendeteksi gerakan memutar
Budiharto, W. 2006. Belajar Sendiri Membuat Robot Cerdas. PT. Elex Media
Komputindo. Jakarta.
Budiharto, W. Sistem alarm kebakaran dengan sensor suhu dan asap berbasis
mikrokontroler AVR 8535. http://www.toko-
elektronika.com/tutorial/alarm.htm [Diakses tanggal 1 April 2009]
Cook, G. F. 1999. Pulse Width Modulator for 12 and 24 Volt appli cations.
Artikel dalam Home Power Magazine.
Tata letak penempatan komponen elektronika DT-AVR Low Cost Micro System
Lampiran 5. Ilustrasi duty cycle dan lebar pulsa
Control
horn
Phillips
screw
Cable
for
Label
power
should and
read control
signal
Mounting
Case contains flange
motor, circuit,
and gears
Lebar Pulsa
Lebar Pulsa
Lebar Pulsa
'-------------------------------------------------------------------------------------------------- '
'=====Program RAMCES-5 (Robotic Arm with Manual Control sErvoS-5)====
'
'Creator: Annur.S (DOSTOROX)
'=========================Isi Program=========================
$regfile = "m8535.dat" ‘ Jenis Mikrokontroler yang digunakan
$crystal = 4000000 ‘ Kristal yang digunakan
$baud = 9600 ‘ Besaran Baud Rate yang digunakan
$hwstack = 32 ‘ Banyaknya pin yang diaktifkan
$swstack = 10 ‘ Penggunaan 10 Bit pencacah pada ADC
$framesize = 40 ‘ Jumlah kaki mikrokontroler
Config Portb = Output ' menset semua pin pada Port B sebagai Output keluaran
Config Porta.0 = Input ' menset semua pin 0 pada Port A sebagai Input
Config Porta.1 = Input ' menset semua pin 1 pada Port A sebagai Input
Config Porta.2 = Input ' menset semua pin 2 pada Port A sebagai Input
Config Porta.3 = Input ' menset semua pin 3 pada Port A sebagai Input
Config Porta.4 = Input ' menset semua pin 4 pada Port A sebagai Input
C=0
D=0
E=0
'Ambil nilai yang terdeteksi di ADC (berasal dari Potensiometer pada sendi arm
robot)
A = Getadc(0) ' nilai ADC pada Port A.0 sebagai nilai A
B = Getadc(1) ' nilai ADC pada Port A.0 sebagai nilai B
C = Getadc(2) ' nilai ADC pada Port A.0 sebagai nilai C
D = Getadc(3) ' nilai ADC pada Port A.0 sebagai nilai D
E = Getadc(4) ' nilai ADC pada Port A.0 sebagai nilai E
'Memakai Servo Jenis "GWS SO3T STD" Rentang Pulsa yang harus digunakan
500 - 2100 Untuk Pemakaian Aman
Servo_wrist = B * 15
Servo_wrist = Servo_wrist / 2.3
Servo_wrist = Servo_wrist - 700
'Memakai Servo Jenis "GWS SO3T STD" Rentang Pulsa yang harus digunakan
500 - 2100 Untuk Pemakaian Aman
Lanjutan lampiran 14
Servo_arm = C * 9
Servo_arm = Servo_arm / 2.25
Servo_arm = 2000 - Servo_arm
If Servo_arm < 600 Then
Servo_arm = 600
Elseif Servo_arm > 2000 Then
Servo_arm = 2000
Else
Servo_arm = Servo_arm
End If
'==========================================================
'Memakai Servo Jenis "GWS SO4 BBM" Rentang Pulsa yang harus dig unakan
600 - 2200 Untuk Pemakaian Aman
Servo_rolling_arm = D * 13
Servo_rolling_arm = Servo_rolling_arm / 2.25
Servo_rolling_arm = Servo_rolling_arm + 200
'Memakai Servo Jenis "GWS SO4 BBM" Rentang Pulsa yang harus digunakan
600 - 2200 Untuk Pemakaian Aman
Servo_elbow = E * 3.2
Servo_elbow = Servo_elbow / 1.2
Servo_elbow = Servo_elbow + 100
If Servo_elbow < 600 Then
Servo_elbow = 600
Elseif Servo_elbow > 1650 Then
Servo_elbow = 1650
Else
Servo_elbow = Servo_elbow
End If
Disable Interrupts
Pulseout Portb , 1 , Servo_wrist
Enable Interrupts
Waitus 1
Disable Interrupts
Pulseout Portb , 2 , Servo_arm
Enable Interrupts
Waitms 1
Disable Interrupts
Pulseout Portb , 3 , Servo_rolling_arm
Enable Interrupts
Waitms 1
Disable Interrupts
Pulseout Portb , 4 , Servo_elbow
Enable Interrupts
Waitms 10
Loop
End
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
2004 penulis diterima sebaga i mahasiswa Institut Pertanian Bogor melalui jalur
Kelautan (HIMITEKA) periode 2006 -2007 sebagai Ketua Panitia dalam acara
Marine Choir periode 2006-2007, dan anggota tim pameran PIMNAS XXII 2009