Oleh :
Zainul Fanani
12053440069
S1 PTE12 OFF D
bawah.
Perubahan
arah
atas
dan
arah
bawah
tersebut
diatur
dengan 2 tombol, jika salah satu tombol ditekan maka kedua tombol akan menyala
dan salah satu dari keempat elevator akan melayani permintaan yang diminta.
Dalam hal kecepatan, kecepatan elevator terutama untuk elevator di Indonesia
masih statis, jadi walalupun kerja elevator sibuk atau tidak, kecepatan elevator
tersebut tetap sama. Kecepatan elevator ditentukan oleh letak zone di mana
elevator tersebut melayani.
Dalam membuat lift tentunya dibutuhkan Motor sebagai penggerak naik dan
turun adapun mengenai motor dibahas sebagai berikut :
a. System Pengendalian Motor
Jenis kendali motor ada 3 macam:
- Kendali Manual
Instalasi
listrik
tenaga
pada
awalnya
kecil.
mengoperasikannya
tenaga otot yang kuat
Operatoryang
harus
mengeluarkan
Kendali Semiotomatis
keperluan pemrosesan teknik secara berurutan (sekuensial), disini PLC menjaga agar
semua step atau langkah dalam proses sekuensial berlangsung dalam urutan yang
tepat.
- Monitoring Plant.
PLC secara terus menerus memonitor status suatu sistem (misalnya temperatur,
tekanan, tingkat ketinggian) dan mengambil tindakan yang diperlukan sehubungan
dengan proses
yang
dikontrol
(misalnya
nilai
sudah
melebihi
batas) atau
Alamat
Fungsi
0.00 Untuk memulai program
Untuk menghentikan program dan memposisikan
0.01 kabin di lt.1
0.02 Untuk memposisikan kabin pada lt.1 saat akan naik
0.03 Untuk memposisikan kabin pada lt.2 saat akan naik
0.04 Untuk memposisikan kabin pada lt.3 saat akan naik
0.05 Untuk memposisikan kabin pada lt.4 saat akan turun
0.06 Untuk membuka pintu kabin dari dalam
0.07 Untuk menutup pintu kabin dari dalam
0.08 Untuk memposisikan kabin pada lt.1
0.09 Untuk memposisikan kabin pada lt.2
0.10 Untuk memposisikan kabin pada lt.3
0.11 Untuk memposisikan kabin pada lt.4
Untuk menghentikan putaran motor saat kabin sampai
0.12 di lt.1
Untuk menghentikan putaran motor saat kabin sampai
0.13 di lt.2
Untuk menghentikan putaran motor saat kabin sampai
0.14 di lt.3
Untuk menghentikan putaran motor saat kabin sampai
0.15 di lt.4
1.00 Untuk indikator pada pintu saat buka
1.01 Untuk indikator pada pintu saat tertutup
1.02 Untukmendeteksi objek yang melewati pintu
1.03 Untuk mendeteksi berat lebih dari 10 orang @50kg
1.04 Untuk mematian sensor berat
1.05 Untuk memposisikan kabin pada lt.2 saat akan turun
1.06 Untuk memposisikan kabin pada lt.3 saat akan turun
TIM 0000
Untuk membuka pintu selama 10 s saat motor telah
#100
berhenti
TIM 0001
#20
Untuk memberi delay motor 1 untuk berhenti 2 s
TIMER 3
TIMER 4
TIMER 5
Output
Device
L-Lt1
L-Lt2
L-Lt3
L-Lt4
L-In
L-Up1
L-Up2
L-Up3
L-Do4
L-Do2
L-Do3
IR-Start
IR-M1PKA
IR-M1PKI
IR-M2PKA
IR-M2PKI
IR-Lt1
IR-Lt2
IR-Lt3
IR-Lt4
4.
TIM 0002
#20
TIM 0003
#20
TIM 0004
#20
Alama
t
100.0
0
100.0
1
100.0
2
100.0
3
100.0
4
100.0
5
100.0
6
100.0
7
100.0
8
100.0
9
100.1
0
6.00
6.01
6.02
6.03
6.04
6.05
6.06
6.07
6.08
Fungsi
Sebagai indikator bahwa kabin
di lt.1
Sebagai indikator bahwa kabin
di lt.2
Sebagai indikator bahwa kabin
di lt.3
Sebagai indikator bahwa kabin
di lt.4
berada
B. Alogaritma
1. Tombol
berada
start
akan
berada
menyalakan
berada
2.
Start
Pada
saat
tombol Up atau
Down
pada
lantai
1,2,3,
atau 4 ditekan
maka
kabin
akan
menuju
lantai
3.
yang
dimaksud.
Ketika
salah
satu
tombol
lantai
satu
/dua/tiga/empat
ditekan
maka
kabin
akan
bergerak
5.
Setelah berjalan 10 detik atau tombol tutup pada kabin ditekan pintu kabin akan tertutup
kecuali jika sensor pada pintu kabin terpicu, maka pintu kabin dan pintu lantai akan
6.
terbuka kembali.
Sensor berat akan mendeteksi beban dalam kabin, jika beban berlebih maka alarm
7.
8.
C. Ladder Diagram
D. Desain Panel
1. Tombol Lift Lantai 1
1
2
2.
3
4
1
2
3
4
3.
Tombol Lantai 4
1
2
3
4
C. KESIMPULAN
Setelah melakukan praktikum Aplikasi PLC pada pengendalian lift yang dioperasikan naik
dan turun, kita dapat menarik beberapa kesimpulan antara lain :
naik/turun kabin (box lift) sesuai rancangan yaitu bila kabin (box lift) dipanggil, maka kabin
akan bergerak menuju lokasi panggil.
Lampu indikator sesuai dengan program pangil naik atau turun.
Setting waktu tunda (5 detik) pada program timer yang bekerja untuk menunda motor
bekerja.
Pada praktikum aplikasi PLC tentang pengendalian lift ini membuktikan bahwa PLC
mempunyai fungsi umum yaitu sebagai Sekuensial Control yaitu memproses input sinyal
biner menjadi output yang digunakan untuk keperluan pemrosesan teknik secara berurutan
(sekuensial) dalam mengendalikan gerak kabin (box lift), disini PLC menjaga agar semua
step atau langkah dalam proses sekuensial berlangsung dalam urutan yang tepat.
Tahapan mengoperasikan motor dibagi menjadi 3 tahap, yaitu :
a. Mulai Jalan (starting)
Pengoperasian motor dapat disambung secara langsung (direct on line) dengan
pengendali awal motor (motor starter).
b. Berputar (running)
Beberapa saat setelah motor mulai jalan, arus yang mengalir secara bertahap segera
menurun ke posisi arus nominal.
c. Berhenti (stopping)
Tahap ini merupakan tahap akhir dari pengoperasian motor dengan cara memutuskan
aliran arus listrik dari sumber tenaga listrik.
D. DAFTAR PUSTAKA
- Modul Bahan Ajar Bapak. Sujito
- http://diary-mybustanoel.blogspot.com/2012/04/aplikasi-plc-pada pengendalian. html
diakses tgl 12 maret 2013 10.24