LAMPIRAN...................................................................................................................... 15
1
BAB 1
PENDAHULUAN
Dalam kehidupan sehari-hari banyak hal yang dilakukan di dalam dan diluar
ruangan, bahkan aktifitas tersebut tidak lepas dari keberadaan pintu dimana kita
harus membuka atau menutup pintu yang membuat kita terasa enggan untuk
melakukannya, berulang-ulang kali keluar masuk pintu dengan menarik atau
mendorong pintu. Apalagi pintu yang terpasang mengeluarkan bunyi keras, susah
bergerak, disamping kurang sopan juga kurang praktis. Melihat kondisi riil yang
ada kebanyakan proses pengoperasian pintu garasi mobil masih dilakukan secara
manual dimana campur tangan manusia masih dilibatkan secara langsung. Bagi
sebagian orang, membuka atau menutup pintu garasi mobil secara manual mungkin
tidak menjadi persoalan, namun bagi sebagian orang lainnya, kegiatan seperti itu
mungkin saja menjadi sebuah hal yang membosankan.
Pada dasarnya PLC dibuat untuk menggantikan sistem kontrol yang terdiri dari
serangkaian relay-relay yang begitu kompleks, yang mempunyai banyak
kelemahan. Apabila menggunakan PLC hal ini dapat diatasi, karena sistem PLC
mengintegrasikan berbagai macam komponen yang berdiri sendiri menjadi suatu
2
sistem kendali terpadu dan dengan mudah mengubah tanpa harus mengganti semua
instrumen yang ada.
Pemakaian PLC sebagai alat kontrol untuk beberapa sistem otomatisasi telah
banyak digunakan karena PLC dapat diberi perintah masukan yang memungkinkan
dapat diterapkan dalam sistem pengoperasian pintu garasi secara otomatis. Pada
sistem ini pintu garasi akan membuka dan menutup sendiri ketika ada sebuah mobil
yang akan masuk atau keluar pintu dan proses ini akan berulang– ulang secara
otomatis.
1.2. Tujuan
1.2.1. Praktikum 6
Peserta praktikum dapat membuat program PLC untuk instruksi Counter
menggunakan PLC Omron.
1.2.1. Praktikum 7
Peserta praktikum dapat membuat program PLC untuk instruksi counter dan Timer
menggunakan PLC Omron.
3
BAB II
TEORI PENUNJANG
# (contoh #12 berarti counter digunakan untuk menghitung angka sebesar 1 lusin
atau 12 buah)
4
Anda bisa melihat gambar di atas yang menampilkan bagaimana sebuah rangkaian
listrik sederhana ditulis menggunakan diagram ladder. Gambar (a) sebelah kiri
menunjukkan rangkaian untuk menyalakan atau mematikan sebuah motor listrik.
Kita dapat menggambar ulang rangkaian pada gambar kiri ini dengan cara yang
berbeda, yaitu menggunakan dua garis vertikal untuk mewakili rel daya input dan
menambahkan kontak dan relay di antara mereka. Gambar (b) sebelah kanan
menunjukkan hasilnya. Kedua sirkuit memiliki saklar seri dengan relay yang akan
mengkatifkan motor saat saklar ditutup. Jika terdapat belasan atau puluhan
rangkaian seperti ini, maka akan lebih jelas menggambarkan menyerupai tangga.
Untuk menggambar ladder ada beberapa hal yang menjadi acuan dasar, di antaranya
adalah sebagai berikut:
1. Pada diagram ladder, garis vertikal sebelah kiri bisa kita analogikan sebagai
sisi positif dari sumber tegangan, sedangkan garis vertikal sebelah kanan
adalah sisi negative dari sumber tegangan. Arus listrik akan mengalir dari
kiri ke kanan melalui rangkaian logika pada setiap baris.
2. Setiap baris mewakili satu rangkaian logika proses control.
3. Cara membaca diagram ini adalah dari kiri ke kanan dan dari atas ke bawah.
5
4. Saat PLC diaktifkan, proses scanning berkerja pada semua baris program
sampai selesai. Dimulai dari kiri ke kanan baris paling atas, lalu turun ke
baris di bawahnya kemudian dilanjutkan dari kiri ke kanan seterusnya
hingga ujung kanan baris terbawah. Proses ini sering disebut dengan cycle
dan waktu yang diperlukan untuk 1 kali proses adalah cycle time atau scan
time.
5. Setiap baris umumnya harus dimulai dengan input dan diakhiri setidaknya
oleh 1 buah output. Seperti yang sudah kita bahasa pada artikel – artikel
sebelumnya, input yang akan memberi perintah pada PLC melalui kontak,
sedangkan output memberi perintah/mengendalikan perangkat yang
dihubungkan pada PLC.
6. Input dan output diidentifikasi berdasarkan alamatnya, setiap penamaan
alamat tergantung dari produsen PLC. Alamat ini yang akan digunakan
sebagai penyimpanan kondisi pada memori PLC.
7. Beberapa kontak dapat muncul lebih dari satu kali pada baris – baris
berbeda, mereka akan aktif secara bersamaan jika memiliki alamat yang
sama. Tetapi tidak demikian dengan output atau relay yang disebelah kiri.
Mereka hanya boleh ditulis 1 kali.
Ada banyak kondisi pengendalian yang menyaratkan beberapa keadaan yang harus
dipenuhi, sehingga kondisi output – output tertentu dapat aktif sesuai dengan yang
diharapkan. Sebagai contoh, untuk mesin bor otomatis, mungkin ada kondisi bahwa
motor bor hanya dapat diaktifkan bila limit switch tertekan yang menunjukkan
adanya benda kerja dan posisi bor sebagai pada permukaan benda kerja. Situasi
semacam ini akan melibatkan logika DAN sebagai fungsi logika, dimana kondisi A
dan kondisi B keduanya terpenuhi sehingga output dapat diaktifkan. Bagian ini
akan membahas tentang logika – logika tersebut.
6
2.2.1.1. Logika DAN (AND)
Gambar di bawah menunjukkan bahwa output tidak dapat diaktifkan kecuali kedua
kontak aktif. Kombinasi kontak semacam ini disebut dengan logika DAN atau AND
Logic. Dengan demikian, jika hanya salah satu input A atau B saja yang aktif, maka
output tidak akan menyala.
Salah satu contoh penerapan logika dasar pemrograman PLC ini adalah pada
pengoperasian beberapa mesin industry misalnya pada proses stamping produk.
Saat akan melakukan stamping, operator harus menekan 2 tombol yang berada di
dekat tangan kanan dan kirinya, sehingga dapat dihindari kecelakaan kerja.
7
Contoh penerapan logika dasar pemrograman PLC ini adalah pada pengoperasian
motor konveyor, motor dapat diaktifkan dari beberapa tempat dengan
menggunakan beberapa tombol berbeda. Karena fungsinya ini lah logika ATAU
sering disebut sebagai logika alternative.
8
Tiga logika dasar pemrograman PLC ini yang untuk selanjutnya akan digunakan
sebagai dasar membuat program di PLC. [1]
9
BAB III
METODELOGI PERCOBAAN
0.00
PULSE CNT
0001
0.01 RESET
#003
C0001 100.00
C0001 100.01
10
3.1.3.2. Praktikum 7
Masukan program pada gambar:
11
BAB IV
ANALISA
Input Output
Pulse
0.00 0.01 100.00 100.01
1 off-on-off off off Off
2 off-on-off off On Off
3 off-on-off off On Off
4 off-on-off on Off On
5 off-on-off on Off On
6 off-on-off on Off On
7 off-on-off off On Off
8 off-on-off on Off On
Praktikum 7
12
BAB V
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
Berikut kesimpulan dari praktikum 6 dan 7 yang telah dilakukan :
1. Pada praktikum VI dapat disimpulkan bahwa ketika input 000 ditekan makaCNT
akan aktif apabila set valuenya sudah memenuhi dengan set value yang sudah
ditentukan CNT aktif lalu C0001 yang asalnya NO berubah menjadi NC dan 100.00
aktif dan C0001 yang awalnya NC berubah jadi NO dan 100.01 OFF dan ketika
input 0.01 ditekan maka CNT akan kembali ke 0 counter Numbernya karena input
0.01 mengaktifkan reset CNT.
2. Pada Praktikum VII dapat disimpulkan ketika input 0.00 ditekan CNT akan mulai
menghitung sampai set value yang telah ditentukan, kemudia CNT aktif lalu
mengaktifkan TMI sehingga TMI akan memulai menghitung waktu. Ketika TMI
001 memenuhi waktu delaynya maka T0001 akan mengaktifkan reset CNT
sehingga CNT kembali ke 0 counter numbernya dan menghentikan/menonaktifkan
output 10.00.
5.2. Saran
Berikut saran praktikum 6 dan 7 :
13
DAFTAR PUSTAKA
[1] Bolton, W. Programmable Logic Control : Fourth Edition. Oxford : Elsevier Newnes.
2006.
14
LAMPIRAN
Counter Relay ini mempunyai fungsi NO dan NC output dalam hasil kerja
penghitungannya, dan mampu membaca tiga jenis nilai input yang berbeda.
berikan alasanmu !
15
Portal memiliki sensor pembatas untuk menyatakan kondisi portal terbuka
dan portal tertutup.
Tombol Reset digunakan untuk mereset nilai hitungan mobil dalam area
parkir menjadi Nol.
16
17
18
19
20
21
22