cara kerja dari instruksi il dan ilc adalah, apabila tombol emergency (input 0.02) ditekan
maka semua diantara instruksi il dan ilc tidak akan aktif dan jika di kembalikan pada posisi
awal maka akan kembali aktif.
cara kerja instruksi counter adalah, ketika counter (cnt 0000) mendapat input sebanyak dari
set value maka akan mengaktifkan contact c0000 sehingga output (c0000) akan aktif.
sedangkan untuk mereset counter bisa menggunakan input 0.01
2. SR (SPECIAL RELAY)
special relay adalah relai yang mempunyai fungsi-fungsi khusus seperti untuk pencacah,
interupsi dan status flags (misalnya pada intruksi penjumlahan terdapat kelebihan digit pada
hasilnya (carry flag), kontrol bit plc, informasi kondisi plc, dan sistem clock (pulsa 1 detik;
0,2 detik dan sebagainya).
3. AR (AUXILARY RELAY)
terdiri dari flags dan bit untuk tujuan-tujuan khusus. dapat menunjukkan kondisi plc yang
disebabkan oleh kegagalan sumber tegangan, kondisi spesial i/o, kondisi input atau output
unit, kondisi cpu plc, kondisi memori plc.
4. LR (LINK RELAY)
digunakan untuk data link pada plc link system. artinya untuk tukar-menukar informasi antara
dua plc atau lebih dalam suatu sistem kontrol yang saling berhubungan satu dengan yang lain
dan menggunakan banyak plc. terdiri dari 16 word, lr00 hingga lr15 atau 256 bit, lr00.00
hingga lr15.15, untuk cpm1a/cpm2a.
5. HR (HOLDING RELAY)
holding relay digunakan untuk mempertahankan kondisi kerja rangkaian plc yang sedang
dioperasikan apabila terjadi gangguan pada sumber tegangan dan akan menyimpan kondisi
kerja plc walaupun sudah dimatikan. untuk cpm1a/cpm2a daerah ini terdiri dari 20 word,
hr00 hingga hr19 atau 320 bit. hr000.00 hingga hr19.15. bit-bit hr ini dapat digunakan bebas
didalam program sebagaimana bit-bit kerja (works bit).
6. TR (TEMPORARY RELAY)
berfungsi untuk penyimpanan sementara kondisi logika program pada ladder diagram yang
mempunyai titik percabangan khusus terdapat 8 bit, tr00 hingga tr07, baik untuk
cpm1a/cpm2a.
7. DM (DATA MEMORY)
berfungsi untuk penyimpanan data-data program karena isi dm tidak akan hilang (reset)
walaupun sumber tegangan plc mati.yang akan sering kita gunakan yaitu dm (data memory):
a. DM read/write
Pada DM ini bisa dihapus dan ditulis oleh program yang kita buat. Jadi sangat
berguna unutk manipulasi data program.
b. DM spesial i/o unit
DM ini berfungsi untuk menyimpan dan mengolah hasil dari Special I/O Unit,
mengatur dan mendefinisikan sistem kerja Special I/O Unit
c. DM history Log
Pada DM disimpan informasi-informasi penting pada saat PLC terjadi kegagalan
sistem operasionainya. Pesan-pesan kesalahan sistem PLC yang disimpan adalah
berupa kode-kode angka tertentu.
d. DM link test area
Berfungsi untuk menyimpan informasi-informasi yang menunjukkan status dari
Sistem Link PLC.
e. DM Setup
Berfungsi untuk Setup kondisi default (kondisi kerja saat PLC aktif). Pada DM inilah
kemampuan kerja suatu PLC didefinisikan untuk pertamakalinya sebelum PLC
tersebut diprogram dan dioperasikan pada suatu sistem kontrol. Tentu saja setup PLC
tersebut disesuaikan dengan sistem kontrol yang bersangkutan.
2. A. I/O Addressing Asigment
B. PRGORAMCODDING
Lader Diagram
menemonic codding
C. TIMMING DIAGRAM