Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH

PLC (Programmable Logic Controller)

DISUSUN OLEH:

Nama : Fiky Ramadhan


NRP : 132019149
Kelas : 7A (Elektro)

LABORATORIUM TEKNIK ELEKTRO PROGRAMSTUDI TEKNIK


ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG
2022
1. Pengertian PLC (Programmable Logic Controller)

PLC adalah suatu peralatan kontrol yang


dapat diprogram untuk mengontrol proses
atau operasi mesin. Kontrol program PLC
adalah menganalisa sinyal input kemudian
mengatur keadaan output sesuai dengan
keinginan pemakai. Peralatan input PLC
dapat berupa sensor photo elektrik, push button, limit switch, atau peralatan lainnya
yang dapat menghasilkn sinyal input. Sedangkan untuk peralatan outputnya berupa
aktuator seperti lampu, motor listrik, pneumatik, dan sebagainya. PLC juga
menggunakan memori yang dapat diprogram untuk menyimpan instruksi-instruksi yang
melaksanakan fungsi-fungsi khusus, seperti: logika pewaktu, skuensial, dan aritmatika
yang dapat mengendalika kerja mesin melalui modul I/O baik analog maupun digital.

2. Struktur Dasar PLC

a) Central Processing Unit (CPU)


CPU berfungsi untuk mengontrol, mengawasi semua pengoprasian dalam PLC,
melaksanakan program yang disimpan didalam memori dan mengolah program
yang telah dibuat oleh pemakai sehingga PLC akan bekerja sesuai program yang
telah dibuat dan diisikan kedalam PLC tersebut. Selain itu PLC juga memproses
dan menghitung waktu memonitor waktu pelaksanaan perangkat lunak dan
menerjemahkan program perantara yang 15 berisikan logika dan waktu yang
dibutuhkan untuk komunikasi data dengan pemrograman.
b) Memori
Memori yang terdapat dalam PLC berfungsi untuk menyimpan program dan
memberikan lokasi-lokasi dimana hasil-hasil perhitungan dapat disimpan
didalamnya. PLC menggunakan memori semi kondutor seperti RAM (Random
Acces Memory), ROM (Random Only Memory), dan PROM (Programmable
Read Only Memory). RAM mempunayai waktu akses yang cepat dan program-
program yang terdapat didalamnya dapat diprogram ulang sesuai dengan
keinginan pemaikainya. RAM juga disebut sebagai volatile memory.
PLC OMRON memiliki sistem memori terbagi dalam beberapa bagian dan
setiap bagian memiliki fungsi yang berbeda-beda. Bagian-bagiain tersebut yaitu:
1. IR (Internal Relay)
2. SR (Special Relay)
3. AR (Auxilary Relay)
4. LR (Link Relay)
5. HR (Holding Relay)
6. TR (Temporary Relay)
7. DM (Data Memory)
c) Input/Output
Peran modul input/output sangatlah penting karena modul ini merupakan suatu
perantara antara perangkat kontrol dengan CPU. Peralatan input adalah suatu
peralatan yang dihubungkan ke PLC dimana mengirimkan sinyal ke PLC. Setiap
input/output memiliki alamat dan nomor urut khusus yang digunakan selama
membuat program untuk memonitor satu persatu aktivitas input/output didalam
program maupun dari indikasi lampu LED hal ini dimaksudkan untuk
memudahkan pengecekan proses pengoprasian input/output dari PLC.
d) Power Supply
Power supply digunakan untuk memenuhi tegangan dan arus yang dibutuhkan
seluruh kompoen PLC agar bekerja dengan normal. Catu daya yang biasanya
digunakan adalah 24VDC atau 220 VAC. Beberapa PLC memiliki catu daya
yang terpisah. Pengguna harus menentukan berapa arus yang diambil dari modul
keluaran atau masukan untuk memastikan catu daya yang bersangkutan
menyediakan sejumlah arus yang dibutuhkan.

Komponen Struktur Dasar PLC.


3. Operasi Dasar PLC
bahwa semua PLC mempunyai tiga operasi dasar yang dilakukan secara
berurutan, yaitu:
1. Monitor Input, yaitu membaca keadaan piranti input dan menyalin nilainya ke
memori.
2. Eksekusi program, yaitu melaksanakan program berdasarkan nilai input yang
terdapat pada memori untuk menghasilkan nilai output.
3. Mengubah kondisi output berdasarkan hasil eksekusi program. Ketiga proses
tersebut membentuk siklus yang disebut proses scanning. Proses ini
dilaksanakan secara berulang-ulang selama PLC beroperasi. Waktu yang
dibutuhkan untuk satu kali scanning disebut scanning time.
4. Pemrograman PLC

Untuk memprogram suatu PLC dapat digunakan beberapa bahasa pemrograman,


yaitu Diagram Ladder menggunakan simbol mirip dengan diagram untuk rangkaian
relay, Instruction List/Statement List mirip dengan listing pada bahasa assembler sering
disebut juga sebagai bahasa mneumonic, Squential Function Chart dan bahasa
pemrograman misal bahasa basic dan c. Instruksi-instruksi dasar yang sering digunakan
dalam memprogram sebuah PLC adalah:
a. Instruksi SET(set)
Kita ketahui dahulu bagaimana untuk simbol instruksi SET sebagai berikut:

Dari simbol tersebut menerangkan sebuah instruksi SET bekerja jika ada input
dan memberikan alamat B sebagai output dari SET tersebut.

Gambar diatas menerangkan bahwa SET akan menghidupkan bit operan ketika
kondisi eksekusi ON, dan tidak mempengaruhi status bit operan ketika kondisi
eksekusi OFF. Gunakan RSET untuk mematikan sedikit yang telah ON dengan
SET. Jadi gini bahasa gampangnya, fungsi set ini akan bekerja sekali maksudnya
ketika meberikan input pada instruksi SET, maka addres B akan ON meskipun
inputnya tadi OFF alamat B ini akan ON terus sampai perintah Reset dengan
alamat B yang Perlu diingat untuk instruksi SET ini berbeda denga instruksi
KEEP karena set dan reset KEEP dalam 1 instruksi.
b. Instruksi RSET(reset)
RSET adalah sebuah perintah untuk mereset dari perintah SET jadi ada
hubunganya, seperti remote dan lokal tetapi ini adalah sebuah instruksi RSET.
Berikut simbol dari RSET:

RSET bekerja ketika mendapat sebuah inputan kemudian diproses untuk mereset
address B yang semulanya adalah Bit 1 akan menjadi Bit 0 begitu prinsip
kerjanya.

RSET mengubah operan bit OFF ketika kondisi eksekusi ON, dan tidak
mempengaruhi status bit operan ketika kondisi eksekusi OFF. Gunakan SET
untuk menghidupkan sedikit yang telah dimatikan dengan RSET.
c. Instruksi TIM(timer)
Pada sebagian besar aplikasi kontrol terdapat peralatan untuk beberapa aspek
kontrol pewaktuan (timing). PLC mempunyai fasilitas pewaktuan untuk program
yang dapat digunakan. Metode umum dari pemrograman sebuah rangkaian timer
adalah untuk menentukan interval yang dihitung dari suatu kondisi atau keadaan.
Cara kerja dari instruksi Timer adalah, ketika Timer (TIM 0000) mendapatkan
input selama set value akan mengaktifkan contact-contactnya (T0000). Catatan:
dalam satu program alamat nomer Counter dan Timer tidak boleh sama. Misal,
jikaalamat nomer counter 0000 maka alamat Timer tidak boleh menggunakan
alamat 0000. Set value timer adalah set x 10. Sehingga misal set value yang
diinginkan 10 detik maka penulisan set valuenya adalah 10 detik x 10 = #100.

Contoh Instruksi Timer


Simbol TIMER:

Keterangan :
Timer aktif bila kondisi eksekusi ON dan reset bila OFF. Pertama dieksekusi
TIM mengukurSV dalam orde 0,1 detik.
d. Instruksi Counter(CNTR)
Cara kerja instruksi counter adalah, Ketika counter (CNT 0000) Mendapat input
sebanyak dari set value maka akan mengaktifkan contact C0000 sehingga output
(1.00) akan aktif.Sedangkan untuk mereset counter bisa menggunakan input 0.01

Contoh Instruksi Counter


Simbol Counter :

e. Instruksi Compare(CMP)
Instuksi ini digunakan untuk membandingkan dua buah data.
Kegunaan :
Membandingkan Cp1 dan Cp2 dan hasil output ke GR, EQ dan LE flag dalam
area SR.
Range : Cp1 ; data ke-1 yang dibandingkan (IO, AR, DM, TC, LR, #)
Cp2 : data ke-2 yang dibandingkan (IO, AR, DM, TC, LR, #)
Simbol Compare :

Contoh Instruksi Compare


Cara kerja instruksi Compare adalah apabila data D100 < D200 maka output
(1.02) akan aktif, jika D100 = D200 maka output (1.03) akan aktif, dan apabila
D100 > D200 maka output (1.03) yang akan aktif.
f. Instruksi Increment (INC)
Instruksi ini berfungsi untuk menambah satu nilai pada operand berJpe word.
Operand dalam hal ini bisa salah satu dari register IR, SR, AR, DM, HR, dan LR.
Jika kondisi eksekusi instruksi INC(38) terpenuhi, maka nilai operand akan
ditambah satu tanpa mempengaruhi bit flag Carry (CY). Instruksi ini termasuk
salah satu instruksi yang dapat didiferensiasi. Jika INC(38) Jdak didiferensiasi,
maka selama kondisi eksekusi terpenuhi, nilai operand akan bertambah satu
seJap siklusnya. Jika dibutuhkan untuk memicu instruksi INC(38) sekali saja
selama kondisi eksekusi terpenuhi, maka gunakan instruksi INC(38) yang
didiferensiasi atau dengan menggabungkan instruksi INC(38) dengan instruksi
DIFU(13) dan DIFD(14) .
Contoh Instruksi Increment(INC)
g. Instruksi Move (MOV)
Instruksi MOV berfungsi untuk mentransfer data naik data dalam channel
tertentu atau konstanta empat digit heksadesimal ke channel yang dituju. Oleh
karena itu, MOV membutuhkan dua data tertentu yaitu channel sumber atau
konstanta dan channel yang dituju.
Pada contoh di samping, data yang ada pada channel 0100 (channel sumber) akan
disalin ke channel D00100 (channel tujuan), sehingga data di channel D00100 akan
sama dengan data di channel 0100.

Contoh Instruksi Move

Anda mungkin juga menyukai