Anda di halaman 1dari 44

PLC

Materi

1. Pendahuluan 3. Pemrograman PLC


▪ Gambaran umum sistem kontrol ▪ Software CX-Programmer
industri ▪ Simulasi Offline Program Ladder
▪ PLC ▪ Memprogram dan Menjalankan
PLC
2. Perangkat Keras PLC ▪ Pemrograman Diagram Ladder
▪ Arsitektur sistem PLC
▪ Peralatan input/output
▪ Sistem pengkabelan (wiring)
▪ Perangkat PLC Omron
Pemateri : Apip Pudin,M.Si.
▪ Sistem Peripheral PLC Omron
Pendahuluan
• Sistem kontrol merupakan suatu
kumpulan peralatan dan perlengkapan
elektronik yang dipasang untuk
memastikan stabilitas, akurasi dan
transisi yang halus dari suatu aktifitas
proses produksi.
• Efisiensi produksi di industri menuntut
pergeseran teknologi dari sistem kontrol
yang kompleks menjadi lebih sederhana
dan lebih murah dengan adanya PLC.
• Implementasi PLC dalam sistem kontrol
bisa dilihat pada gambar.
PLC
• Definisi dari National Electrical Manufacturing Association (NEMA)

Programmable Logic Controller (PLC) adalah suatu perangkat elektronik digital


dengan memori yang dapat diprogram untuk menyimpan instruksi-instruksi yang
menjalankan fungsi-fungsi spesifik seperti logika, sekuen, timing, counting dan aritmetika
untuk mengontrol berbagai peralatan input/output digital atau analog pada mesin atau
proses.

• Fungsi utama PLC


1. Kontrol Sekuensial
Menggantikan fungsi kontrol relay konvensional (elektrikal),
Timer dan Counter, dan Mesin kontrol otomatis
2. Kontrol Lanjut
fungsi monitoring, Operasi aritmetika,
kontrol analog (PID, kontrol motor stepper dan motor servo)
Kelebihan PLC
• Efektifitas biaya dalam mengontrol sistem kompleks

• Fleksibel / mudah dalam modifikasi

• Kemampuan komputasi untuk kontrol canggih

• Kemudahan dalam troubleshooting

• Komponen yang mudah didapatkan

• Reliabilitas tinggi
Contoh Aplikasi PLC

• Proses pengepakan barang (industri makanan & minuman)


• Sistem keamanan rumah, sistem pengairan, sistem energi
• Sistem Parkir Otomatis
• Pengendali lift/elevator
• Sistem Lampu lalulintas
• Sistem manufaktur otomotif
• dll
Perangkat Keras PLC
Materi

▪ Arsitektur Perangkat PLC


▪ Peralatan input/output PLC
▪ Sistem pengkabelan (wiring)
▪ Perangkat PLC Omron
▪ Sistem Peripheral PLC Omron
Arsitektur Perangkat PLC

Terdiri dari: Power Supply

• CPU (Prosesor, Memori)


M

• Modul Input/Output Modul Prosesor Modul


Input Output

• Peralatan Pemrograman Memori

• Power suply

Peralatan pemrograman
Contoh Peralatan Input Diskrit
Limit Switch

Proximity Sensor

Pushbutton
Contoh Peralatan Output
Sistem Pengkabelan (Wiring) PLC
• Sistem hubungan sourcing
Jika suatu peralatan dihubungkan dengan
terminal positif (DC positive) dari power supply.

• Sistem hubungan singking


Jika suatu peralatan dihubungkan dengan
terminal negatif (DC common) dari power supply.
Contoh Pengkabelan Peralatan Input
Contoh Pengkabelan Peralatan Output
http://www.belajarplc.com/plccp1ee20dra.html
http://www.belajarplc.com/plccp1ee20dra.html
• Contoh seri CPM1 dan CPM2A
http://www.belajarplc.com/plccp1ee20dra.html
Peralatan Peripheral PLC Omron

• Dengan pemrograman console

• Dengan PC
Indikator Status PLC
Mode Operasi PLC
• Mode PROGRAM
digunakan untuk membuat dan mengedit program, menghapus memori, atau
mengecek kesalahan program. Pada mode ini, program tidak dapat
dieksekusi/dijalankan.
• Mode MONITOR
digunakan menguji operasi sistem, seperti memonitor status operasi,
melaksanakan instruksi force set dan force, reset bit I/O, merubah SV (Set Value)
dan PV (Present Value) timer dan counter, merubah data kata, dan mengedit
program online.
• Mode RUN
digunakan untuk menjalankan program.
Pemrograman PLC

Materi

1. Software CX-Programmer
2. Simulasi Offline Program Ladder
3. Memprogram dan Menjalankan PLC
4. Pemrograman diagram ladder
Sistem Pengalamatan PLC

` Elemen CP1E CPM1A CPM2A


1 Input 0.0 - 0.11 0.00 - 0.05 0.00 - 0.11
2 Output 100.00 - 100.07 10.00 - 10.03 10.00 - 10.07
3 Input Memory (Work bits) W0.00 - W99 IR 200.00 - IR 231.15 IR 020.00 - IR 049.15
4 Special bits (SR Area) - SR 232.00 - SR 255.15 SR 228.00 - SR 255.15
5 Timer T000 - T4095 TIM 000 - TIM 127 TIM 000 - TIM 255
6 Counter C000 - C4095 CNT 000 - CNT 127 CNT 000 - CNT 255
7 Data Register (Read/Write) D0 - D2047 DM 0000 - DM 1023 DM 0000 - DM 2047
8 (Read only) - DM 6144 - DM 6655 DM 6144 - DM 6599
9 Holding Register (HR Area) H0.0 -H1535.15 HR 00.00 - HR 19.15 HR 00.00 - H R19.15
No Memory Area Fungsi/Keterangan
1 Input Lokasi bit – bit yang menyimpan status masukan dari modul input PLC.
Alamat perangkat input merupakan lokasi word/chanel dan bit pada
tabel input

2 Output Lokasi bit – bit yang menyimpan status sinyal kontrol dari program
untuk mengendalikan status modul keluaran PLC. Alamat perangkat
output merupakan lokasi word/chanel dan bit pada tabel input

3 Bit-bit internal Lokasi ini berfungsi menyimpan bit atau data koil – koil internal relay.
Contoh Working Relay

4 Bit – Bit Khusus untuk menyimpan bit-bit yang memiliki fungsi khusus (special). Misal
kontak Always On (P_On), kontak berkedip 1 detik (P_1s) dan lain –
lain.

5 Register/Word Lokasi untuk menyimpan data dalam ukuran byte atau word, untuk
menyimpan data output, misalnya untuk data seven segment, meter
analog, control valve dan lain sebagainya. Contoh Data Memori

6 Holding Relay Untuk menyimpan data dalam kondisi On/Off meskipun PLC
dimatikan

7 Timer / Counter Untuk alamat Timer/Counter


Software CX-Programmer
• CX-Programmer merupakan salah satu program dari paket software CX-One
• PLC Omron dapat diprogram menggunakan bahasa statement list dalam bentuk kode
mnemonics dan diagram ladder.

• Beberapa instruksi pengoperasian CX Programmer


a) Mulai dengan mengaktifkan perangkat lunak
CX-Programmer dengan gambar shortcut dibawah.

b) Pilih menu bar “File”, lalu pilih “New” maka


akan tampil menu disamping berikut.
c) Tampilan Window CX-Programmer

Menu bar
tombol fungsi

Contoh diagram ladder


Project Workspace
Tools program yang
tersusun berdasarkan
struktur hirarki dari
hubungan PLC dan detail Rung 0 Diagram Workspace
program Di sini tempat
menggambar ladder
Rung 1

Output window
Keluaran hasil
compile program
Simulasi Offline Program Ladder
• Pada tools Work Online Simulator di CX Programmer, program ladder yang sudah dibuat
bisa disimulasikan tanpa terhubung ke hardware PLC dengan tujuan untuk melihat apa
program sudah berjalan sesuai fungsinya atau belum.
• Langkah-langkah dalam simulasi offline program ladder :
a. Buat program ladder
b. Compile program: pada menu bar klik Program -> Compile
c. Lihat hasilnya pada output-window sampai tidak ada pesan error
d. klik Simulation -> Work Online Simulator
Tampilan diagram ladder
sebelum masuk Online
Simulator

Tampilan diagram ladder


setelah masuk Online
Simulator, ada tanda
warna hijau
e. Simulasikan program
dengan cara klik kanan input contact ladder -> set/force -> on/off
Cara Memprogram PLC dan Menjalankannya
1. Sebelum program ladder akan ditransfer ke PLC, maka antara PLC dan PC harus
sudah terhubung (connected)

Caranya klik menu bar PLC -> Work Connection


Jika sudah terhubung (connected) , maka lampu indikator COM
akan menyala (kuning)
2. Program ladder yang akan di upload ke PLC harus dalam
keadaan mode PROGRAM

Caranya klik menu bar PLC- > Operating Mode -> Program
3. Upload program dengan klik menu bar PLC -> Transfer -> To PLC
4. Sebaliknya untuk menampilkan program ladder yang ada di PLC ke
Workspace CX Programmer adalah klik Transfer -> From PLC
5. Program ladder yng sudah berhasil ditransfer ke PLC bisa dijalankan
(RUN) dengan cara Klik menu bar PLC -> Operating Mode -> Run

6. Setelah berhasil maka lampu indikator RUN akan menyala (kuning)


dan PLC sudah berjalan sesuai program yang dimasukkan.
Input dan Output Logika Ladder
Kontak ladder Simbol Format alamat PLC Omron

Input Normally Open (NO) <No Channel> . <No Input>

Input Normally Closed (NC) Misal: 0.01, 1.02

Output Normally Open (NO) <No Channel> . <No Output>

Output Normally Closed (NC) Misal: 10.01, 11.01, 100.00


Contoh penggunaan kontak Input NO dan output NO

SW NO
Tabel Alamat I/O
220 VAC
NO
No. Device Alamat Fungsi
RELAY
+24 VDC

1 Switch NO 000.00 Input


LAMPU
2 Relay NO 100.00 Output
Contoh penggunaan kontak Input NO dan output NC
SW NO
Tabel Alamat I/O
220 VAC
NC
No. Device Alamat Fungsi
RELAY
+24 VDC

1 Switch NO 000.00 Input


LAMPU
2 Relay NC 100.00 Output
Contoh penggunaan kontak Input NC dan output NO

SW NC
Tabel Alamat I/O
220 VAC
NO
No. Device Alamat Fungsi
RELAY
+24 VDC

1 Switch NC 000.00 Input


LAMPU
2 Relay NO 100.00 Output
Contoh penggunaan logika AND
SW 1 SW 2
Tabel Alamat I/O
220 VAC
NO No. Device Alamat Fungsi
RELAY 1 Switch 1 000.00 Input
+24 VDC

LAMPU
2 Switch 2 000.01 Input
3 Relay 010.00 Output
Contoh penggunaan logika OR
SW 1
Tabel Alamat I/O
No. Device Alamat Fungsi
220 VAC
SW 2 NO
1 Switch 1 000.00 Input
RELAY
+24 VDC

2 Switch 2 000.01 Input


LAMPU 3 Relay 100.00 Output
Latihan
Buat tabel alamat I/O dan buat diagram ladder berdasarkan rangkaian
berikut lalu simulasikan dalam Work Online Simulator di CX-Programmer

220 VAC
SW NO

RELAY
LAMPU 1 LAMPU 2
+24 VDC
Program Latching

Latihan

a. Buat diagram ladder di atas dan simulasikan.


b. Bagaimana kondisi kontak ladder ketika Tombol ON diaktifkan
c. Bagaimana kondisi kontak ladder ketika Tombol ON dimatikan lagi
d. Bagaimana kondisi kontak ladder ketika Tombol Off diaktifkan
Operasi DIFU (Differentiate Up)

Instruksi DIFU digunakan untuk mendeteksi perubahan status satu lokasi memori
transisi dari low ke high. Perubahan tersebut akan mengakibatkan satu lokasi memori
yang menyertai instruksi DIFU akan bernilai 1 (satu) untuk satu cycle instruksi.
Operasi DIFD (Differentiate Down)

Instruksi DIFD digunakan untuk mendeteksi perubahan status satu lokasi memori
berubah dari high ke low. Perubahan tersebut akan mengakibatkan satu lokasi
memori yang menyertai instruksi DIFD akan bernilai 1 (satu) untuk satu cycle
instruksi.
Set dan Reset

• Set adalah perintah untuk merubah kondisi relay/output dari Off atau On menjadi
kondisi ON (logika 1), kemudian kondisi ini dipertahankan selama PLC masih
dalam status Run.
• Reset adalah kebalikan dari Set, berfungsi untuk merubah kondisi relay/output
dari Off atau On menjadi kondisi OFF (logika 0).
KEEP

• KEEP mirip dengan instruksi SET RESET dimana KEEP mempunyai dua masukan
yaitu input Set yang akan mengaktifkan koil tertentu saat diberi signal dan Reset
yang akan mematikan koil saat diberi signal.

Anda mungkin juga menyukai