1. Tujuan praktikum
- melakukan identifikasi perangkat keras PLC (fasilitas I/O, alamat I/O, prosessor,
memory, dan power supply
- Memahami instalasi peralatan input/output dengan plc melalui buku petunjuk
pengoperasian PLC
- Memahami komunikasi plc dengan programming device
- Mengetahui mode operasi PLC
3. Teori singkat
Persaingan industry makin meningkat, sehingga efisiensi produksi pada umumnya dianggap
sebagai kunci untuk sukses. Efisiensi produksi tersebut arenanya adalah cukup luas seperti
misalnya meliputi hal2 berikut :
- Kecepatan dimana peralatan produksi dan line produksi dapat di set untuk membuat
suatu produk
- Menurunkan biaya material dan upah kerja dari suatu produk
- Meningkatkan kualitas dan menurunkan reject
- Meminimalkan downtime dari mesin produksi
- Menurunkan biata peralatan produksi
PLC memenuhi kebanyakan kriteria diatas dan merupakan salah satu kunci dalam
meningkatkan efisiensi produksi dalam industri. Dalam lingkungan manufaktur, masukan
masukan dikumpulkan dari detector, sensor, dan perangkat lain, kemudian diproses oleh
unit controller untuk memberikan keluaran yang diinginkan ke system atau mesin yang
dikendalikan. PLC merupakan perangkat Spesial-purpose yang mempunyai keandalan yang
tinggi. Program yang dieksekusi PLC membuat jenis keputusan “Ya/Tidak”. PLC umumnya
dapat mengendalikan 64 sampai 512 I/O dan tidak memerlukan aksesoris seperti monitor,
keyboard, dan lain2. PLC dapat menangani jumlah masukan dan keluaran yang banyak serta
range tegangan yang luas sesuaidengan nilai yang umum digunakan di industri.
Merk, tipe, dan ukuran PLC yang digunakan di industry sangat beragam, namun memiliki
prinsip kerja dan konsep teori yang sama. Masing2 PLC juga meluncurkan software aplikasi
pemograman yang berbeda.
4. Data percobaan
A. Tabel 1. Data hasil identifikasi perangkat keras PLC
INPUT MODUL OUTPUT MODUL NAMA
NO MERK TYPE KOMUNIKASI
JUMLAH ALAMAT JUMLAH ALAMAT SOFTWARE
CX
1 OMRON CP1E 12 0.00-0.11 8 10.00-10.07 USB
PROGRAMMER
CS
2 OMRON CPM1A 12 0.00-0.11 8 10.00-10.07 RS232C
PROGRAMMER
CS
3 OMRON TPM1A 12 0.00 8 10.00-10.07 RS232C
PROGRAMMER
a. TUJUAN PRAKTIKUM
- Menghubungkan PLC dengan Programming device
- Melakukan instruksi pengalamatan I/O – PLC
- Melakukan prosedur pemograman dan pengoperasian PLC
c. Teori singkat
Operasional PLC adalah menentukan keadaan output berdasarkan kondisi input. Satu unit
PLC dapat melayani lebih dari satu input dan output(I/O). masing2 I/O tersebut diberi
alamat dalam pemograman PLC.
Alamat setiap PLC berbeda beda, berikut ini beberapa alamat pada PLC yang umum
digunakan :
Terdapat tiga tipe bahasa yang umum digunakan dalam pemograman PLC yaitu diagram
tangga(ladder diagram), pernyataan Boolean (statement list) dan diagram fungsi (function
chart). Diantara tiga bahasa tersebut, maka diagram tangga adalah bahasa yang paling
banyak digunakan dalam pemograman PLC. Setiap PLC memiliki struktur bahasa yang sama,
yang berbeda adalah metoda dalam pengaplikasian nya. Walaupun demikian, perbedaan
tersebut hanya terdapat pada sebagian kecil saja dan mudah untuk dipahami. Berikut ini
merupakan bahasa pemograman diagram tangga ( ladder diagram)
1. Examine if closed (XIC)
simbol untuk mendefenisikan input (contact) dengan
fungsi NO (Normally Open).
d. Tugas percobaan
Latihan 1 : ikuti petunjuk praktikum (halaman 3 ) untuk setiap langkahnya (sampai langkah
ke 16)
langkah 2 : buat ladder diagram seperti gambar berikut. Jika sudah, lakukan aktifitas
download, running, dan monitoring seperti yang telah anda lakukan pada latihan 1
Latihan 3 :
Latihan 4 :
Buatlah program ladder diagram untuk mengaktifkan semua output dengan menekan
masing masing input nya. Lampu 00 diaktifkan dengan menekan tombol dialamat 00, lampu
01 diaktifkan dengan menekan tombol 01, dan seterusnya.
Ketika program dijalankan (work online simulator) berikut tampilan nya :
C. Job 2 (pp)
1. Tujuan praktikum
- Menghubungkan PLC dengan programming device
- Melakukan instruksi pengamatan I/O – PLC
- Melakukan prosedur pemograman dan pengoperasian PLC
Operasional PLC adalah menentukan keadaan output berdasarkan kondisi input. Satu unit
PLC dapat melayani lebih dari satu input dan output(I/O). masing2 I/O tersebut diberi
alamat dalam pemograman PLC.
Alamat setiap PLC berbeda beda, berikut ini beberapa alamat pada PLC yang umum
digunakan :
Terdapat tiga tipe bahasa yang umum digunakan dalam pemograman PLC yaitu diagram
tangga(ladder diagram), pernyataan Boolean (statement list) dan diagram fungsi (function
chart). Diantara tiga bahasa tersebut, maka diagram tangga adalah bahasa yang paling
banyak digunakan dalam pemograman PLC. Setiap PLC memiliki struktur bahasa yang sama,
yang berbeda adalah metoda dalam pengaplikasian nya. Walaupun demikian, perbedaan
tersebut hanya terdapat pada sebagian kecil saja dan mudah untuk dipahami. Berikut ini
merupakan bahasa pemograman diagram tangga ( ladder diagram)
USB
USB to
SERIAL
USB RS-232
converter
5. Selanjutnya akan tampil lembar kerja untuk membuat program LADDER DIAGRAM seperti
yang diperagakan pada gambar 7.
Klik symbol kontak NO atau NC, lalu tempatkan pada rung 0 dan beri alamat input :
Gambar 8. Satu rung program yang terdiri dari satu input dan satu output.
Secara sederhana dapat dikatakan bahwa fungsi program pada gambar 8 adalah output
di alamat 100.00 (lampu 1) akan aktif apabila input yang beralamat di 0.00 (tombol 1)
diaktifkan.
7. Selanjutnya, sebelum ditransfer ke PLC, program yang telah dibuat dapat di simulasikan
terlebih dahulu dengan cara : pada menu bar klik simulation => work online simulator
seperti yang diperagakan pada gambar 9. Atau dapat juga dengan menekan shortcut
ctrl+shift+W.
Selanjutnya muncul control panel simulator seperti yang diperlihatkan pada gambar 10.
8. Aktifkan input yang deprogram dengan merubah keadaannya menjadi on atau off dengan
cara : klik kanan pada input yang akan diaktifkan lalu klik SET => On seperti yang
diperagakan pada gambar 11.
Gambar 11. Cara mengaktifkan kontak input dalam mode simulasi
Hasil simulasi untuk program yang telah dibuat diperagakan pada gambar 12. Dalam
mode monitoring, rung yang aktif bewarna hijau. Dengan fasilitas simulasi ini, program
yang dibuat dapat diuji sebelum ditransfer ke PLC. Akhiri dengan keluar dari simulasi :
simulation => work online simulator => exit simulator
Gambar 12. Baris program yang sedang aktif dalam mode monitoring simulasi
9. Jika hasil simulasi sudah sesuai dengan yang diinginkan, maka program dapat ditransfer
ke PLC untuk selanjutnya diuji cobakan. Cara transfer program ke PLC didahului dengan
menghubungkan (online) PLC dengan computer dengan cara klik ikon
Atau klik menu bar PLC=>WORK ONLINE=>YES
Selanjutnya muncul dialog box seperti yang diperagakan gambar 13 (klik yes)
10. Transfer program ladder diagram yang telah dibuat ke PLC denga klik ikon
Atau klik menu bar PLC=> TRANSFER=> TO PLC…
Selanjutnya m uncul dialog box seperti yang ditunjukkan pada gambar 14. Dialog box ini
memastikan tidak ada masalah saat mode operasi PLC dihentikan (stop), karena ketika
transfer program ke plc dilakukan maka mode operasi PLC menjadi mode program. Jika
penulisan program benar dan proses transfer berhasil, maka akan diperlihatkan jendela
seperti yang diperagakan dalam gambar 15. Lanjutkan dengan klik OK.
Selanjutnya kembali diingatkan untuk memastikan tidak terjadi masalah ketika PLC
dioperasikan kembali, karena setelah selesai transfer program maka PLC akan diset ke
mode operasi RUN seperti yang diperagakan pada gambar 16.
Secara manual, mode operasi RUN dapat diaktifkan dengan klik ikon
Atau menekan tombol hot key CTRL+4
11. Memantau/mengamati dari operasional PLC yang telah deprogram dapat dilakukan
dengan mengaktifkan fasilitas Toggle PLC monitoring yaitu dengan cara klik pada menu
bar PLC=>MONITOR=>MONITORING , atau klik pada ikon atau menekan hot key
CTRL+M. sehingga aktifitas program yang diakses dapat diamati melalui warna hijau
yang ditebalkan.
12. Mode operasi PLC ketika pertama kali diaktifkan dapat diatur, apakah lansung dalam
keadaan mode program, monitor atau run. Normalnya jika program yang ditransfe
sudah tetap dan PLC sudah terhubung dengan mesin/alat yang dikendalikan, maka PLC
diharapkan lansung beroperasi dalam mode RUN. Caranyaadalah dengan klik
PLC=>EDIT=>SETTINGS, atau lansung klik 2 kali pada setting di project docking. Cara
pemilihan menu setting untuk pengaturan mode operasi startup PLC diperlihatkan pada
gambar 17 dan gambar 18.
13. Terakhir, lakukan penyimpanan file dengan langkah klik pada menubar
FILE=>SAVE=>(BUAT NAMA FILE)=>TENTUKAN FOLDER=>KLIK SAVE.
14. Operasikan dan amatilah aktifitas PLC, apakah sudah sama dengan program yang
diinginkan.
5. TUGAS PERCOBAAN
Latihan 1. Ikuti petunjuk praktikum (halaman 2) untuk setiap langkah nya (Sampai
langkah ke 14)
latihan 2. Sebelum membuat program, daftarkan nama dan alamat input yang digunakan
pada table alokasi I/O berikut ini… :
“ perhatikan : alamat I/O sesuaikan dengan tipe PLC yang diprogram (lihat teori )
INPUT OUTPUT
DEVICE NAME SYMBOL ADDRESS DEVICE NAME SYMBOL ADDRESS
Selanjutnya buatlah ladder diagram seperti gambar berikut. Jika sudah selesai, lakukan
aktifitas transfer, running dan monitoring seperti yang telah anda lakukan pada latihan 1.