Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH PRAKTIKUM

PLC

Disusun oleh:

IDRIS ZAILANI AZHAR

(132020102)

PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG

TAHUN 2022/2023
Kata Pengantar

Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala limpahan
rahmat serta karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini
hingga selesai. Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih terhadap bantuan dari
pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik pikiran
maupun materi.

Makalah ini dibuat dengan tujuan untuk tugas praktikum PLC. Selain itu,
penulisan makalah ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan pengalaman
bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa
pembaca praktikkan dalam kehidupan sehari-hari.

Penulis menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih banyak


kekurangan, dikarenakan keterbatasan pengetahuan dan pengalaman yang penulis
miliki. Untuk itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun guna kesempurnaan makalah ini.

Palembang, 19 Oktober 2022

Penulis

ii
DAFTAR ISI

COVER..............................................................................................................................i

KATA PENGANTAR.....................................................................................................ii

DAFTAR ISI...................................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN................................................................................................1

1.1 Latar Belakang.................................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah............................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN..................................................................................................3

2.1 SET RESET....................................................................................................5

2.2 TIM (Timer).....................................................................................................5

2.3 CNTR (Counter)..............................................................................................7

2.4 CMP (Compare)...............................................................................................7

2.5 INC (Increment)..............................................................................................8

2.6 MOV (Move)...................................................................................................9

BAB III PENUTUPAN..................................................................................................10

3.1 Kesimpulan....................................................................................................10

iii
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Perkembangan ilmu teknologi dan informasi yang semakin pesat pada saat ini,
menyebabkan beberapa industri menerapkan sistem otomasi untuk meningkatkan
dan mengetahui informasi hasil produksi. Dengan penggunaan sistem otomasi,
industri dapat meningkatkan dan memperkirakan hasil produksi yang akan
dicapai. Akan tetapi penerapan sistem kontrol pada industri masih
mempergunakan cara yang konvensional, sehingga banyak membutuhkan tenaga
manusia.
Programmable Logic Controller (PLC) pada dasarnya dirancang untuk
menggantikan sistem logika yang menggunakan relay dan panel control logika
yang menggunakan hard-wired dengan peralatan solid-state. Oleh karena itu
hingga saat ini pengetahuan tentang rangkaian sistem logika dan relay tetap
merupakan dasar yang sangat penting serta diperlukan untuk pemrograman
dengan PLC. Keuntungan PLC dibanding dengan sistem logika konvensional
terutama adalah mudah/ dapat diprogram, fleksibel, dan dapat dihandalkan.

Programmable Logic Controller (PLC) menguji status input dan meresponnya,


melakukan pengendalian proses, dan memberikan hasil pengendalian ke keluaran.
Kombinasi dari data input dan output mengacu kepada logikanya. Beberapa
kombinasi logika akan selalu dibutuhkan sebagai rencana pengendalian atau
program pengendalian. Program pengendalian ini tersimpan dalam memory.
Program tersebut secara periodik tertentu dijalankan oleh microprocessor.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan dari latar belakang di atas, adapun rumusan masalah dalam
pembahasan makalah ini yaitu:
1. Apa definisi dari SET pada PLC?
2. Apa definisi dari RSET (reset) pada PLC?
3. Apa definisi dari TIM (timer) pada PLC?
4. Apa definisi dari CNTR (counter) pada PLC?
5. Apa definisi dari CMP (compare) pada PLC?
6. Apa definisi dari INC (increment) pada PLC?
7. Apa definisi dari MOV (move) pada PLC?

1
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 INTRUKSI SET RESET

Instruksi SET menyerupai instruksi OUT, tapi pada SET, bit yang menjadi operand-nya
bersifat latching (mempertahankan kondisinya), artinya bit-nya akan tetap dalam kondisi ON
walaupun kondisi inputnya sudah OFF. Untuk mengembalikan ke kondisi OFF harus
menggunakan instruksi RESET. Ladder diagram untuk sebuah SET dan RESET  dan timimg
diagramnya ditunjukkan pada gambar 1.

Gambar 1. Ladder Diagram SET - RSET

2.2 INTRUKSI TIM (TIMER)

1. Instruksi Timer - ON delay

Pada instruksi timer – on delay, output akan menyala setelah x detik ketika input ditekan.
Ketika input dilepas maka output akan mati. Instruksi TIM (Timer) dapat digunakan sebagai
timer / pewaktu ON-Delay pada rangkaian relay. Instruksi ini membutuhkan angka timer dan
nilai set (SV) antara 0000 – 9999 (0 sampai 999,9 detik).

Untuk membuat timer x detik, maka kita hanya memasukkan nilai setting x 0,1 detik. Misalnya,
timer yang diinginkan yaitu timer – on delay 5 detik, maka nilai setting yang harus dimasukkan
yaitu 50, dikarenakan 50 x 0,1 detik = 5 detik.

5
Timing Diagram Timer - ON Delay

Diagram Ladder Instruksi Timer - ON Delay

Kode Mnemonik Instruksi Timer - ON Delay

2. Instruksi Timer - ON/OFF delay

Rangkaian ini digunakan untuk memperlambat waktu ON dan waktu OFF dari sebuah sinyal
input untuk waktu yang diberikan.

Timing Diagram Instruksi Timer - ON/OFF delay

Diagram Ladder Instruksi Timer - ON/OFF Delay


6
Kode Mnemonik Instruksi Timer - ON/OFF Delay

2.3 INTRUKSI CNTR (counter)

Cara kerja instruksi counter adalah, Ketika counter (CNT 0000) Mendapat input sebanyak dari
set value maka akan mengaktifkan contact C0000 sehingga output (1.00) akan aktif. Sedangkan
untuk mereset counter bisa menggunakan input 0.01.
 

 
 
  
 
 
 
 Simbol COUNTER:  

2.4 INTRUKSI CMP (compare)

Membandingkan Cp1 dan Cp2 dan hasil output ke GR, EQ dan LE flag dalam area SR
Range : Cp1 ; data ke-1 yang dibandingkan (IO, AR, DM, TC, LR, #)
Cp2 : data ke-2 yang dibandingkan (IO, AR, DM, TC, LR, #)

7
  Contoh Instruksi Compare

Cara kerja instruksi Compare adalah apabila data D100 < D200 maka output (1.02)
akan aktif, jika D100 = D200 maka output (1.03) akan aktif, dan apabila D100 > D200
maka output (1.03) yang akan aktif.

 
 
 

2.5 INTRUKSI INC

Instruksi INC digunakan untuk menambah 1 nilai yang ada pada suatu word
untuk setiap siklus eksekusi instruksi. Untuk mengetahui proses pertambahan
dalam instruksi ini dapat digunakan input diferensiasi. Dengan simbol sebagai
berikut:

Contoh Diagram Increment

8
2.6 INTRUKSI MOV (move)

Instruksi MOV berfungsi untuk mentransfer data naik data dalam channel
tertentu atau konstanta empat digit heksadesimal ke channel yang dituju, dengan
kapasitas 1 word atau 16 bit. Oleh karena itu, MOV membutuhkan dua data
tertentu yaitu channel sumber atau konstanta dan channel yang dituju. Dengan
simbol instruksi sebagai berikut:

9
BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Programmable Logic Controller (PLC) merupakan suatu unit yang secara


khusus pengontrol berbasisi mikroprosesor yang memanfaatkan memori yang
dapat diprogram untuk menyimpan instruksi – instruksi dan untuk
mengimplementasikan fungsi – fungsi semisal logika, sequencing, pewaktu
(Timing), pencacahan (counting) dan aritmatika guna untuk mengontrol
mesin – mesin dalam industri. Namun apabila dibandingkan dengan
mikrokontroller, maka PLC memiliki tingkat kesulitan pemrograman yang
lebih kecil karena pada PLC cukup dengan membuat Ladder Diagram yang
cenderung mudah dipahami dan dianalisa tanpa harus membuat coding yang
kompleks.

10
11
12

Anda mungkin juga menyukai