Anda di halaman 1dari 28

PENGUKURAN MENGGUNAKAN MIKROKONTROLLER ATMEGA 8535

LAPORAN AWAL

AKHMAD JUMARDI

140310180011

UNIVERSITAS PADJADJARAN

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

PROGRAM STUDI FISIKA

2021

DAFTAR ISI
DAFTAR ISI..................................................................................................................i

BAB 1............................................................................................................................2

1.1 Latar Belakang................................................................................................2

1.2 Tujuan.................................................................................................................2

BAB 2............................................................................................................................3

2.1 Mikrokontroler....................................................................................................3

2.1.1 Pengenalan Mikrokontroler ATMEGA8535................................................4

2.1.2 Deskripsi Pin-Pin pada Mikrokontroler ATMega 8535...............................7

2.1.3 Peta Memori ATMega 8535.........................................................................8

2.1.4 Status Registrasi...........................................................................................9

2.2 Pengkondisi Sinyal...........................................................................................10

2.3 Seven Segmen Display......................................................................................10

2.4 Liquid Crystal Display (LCD)...........................................................................11

BAB 3..........................................................................................................................14

3.1 Rencana Perancangan Algoritma Penelitian.....................................................14

3.2 Alat-alat Percobaan.......................................................................................14

3.3 Prosedur Percobaan...........................................................................................15

BAB 4..........................................................................................................................19

TUGAS PENDAHULUAN.........................................................................................19

DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................25
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pada zaman yang sangat modern ini, elektronika telah sampai pada saat yang
memungkinkan seseorang dapat membangun suatu peralatan elektronika hanya
dengan menghubungkan blok-blok IC. Dalam elektronika banyak sekali komponen
yang sering digunakan, seperti sensor, display (LCD atau 7-Segment) dan lainnya.
Seperti contoh sensor suhu, digunakan untuk mendeteksi suhu lingkungan di sekitar
sensor memiliki tingkat seberapa tinggi yang nantinya akan diubah menjadi angka
agar mudah dimengerti oleh user. Namun, untuk dapat menampilkan hasil dari suhu
yang diukur sensor diperlukan komponen lainnya untuk membantu kinerjanya.
Sensor menghasilkan output sinyal kontinu yang nantinya akan diubah menjadi angka
oleh display, ini sebabnya dibutuhkan adanya piranti mikrokontroler untuk dapat
menjembatani antara sensor dan display. Namun dikarenakan mikrokontroler hanya
dapat bekerja dengan sinyal diskrit, diperlukan adanya diskritisasi dari sinyal yang
dihasilkan sensor menggunakan ADC. Oleh karena itu percobaan ini dilakukan deng
tujuan untuk memahami pengkondisi sinyal dari sensor, memahami ADC
Mikrokontroler ATMega8535, dan memahami dasar-dasar penggunaan Seven
Segment dan LCD.

1.2 Tujuan

1. Memahami Pengkondisi sinyal dari sensor


2. Memahami ADC Mikrokontroller ATMEGA8535
3. Memahami dasar-dasar penggunaan Seven Segment 4x1 dan LCD 16x2
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Mikrokontroler

Mikrokontroler sering disebut sebagai mikrokomputer atau embedded system.


Mikrokontroler dipandang sebagai suatu sistem yang terdiri atas input,program dan
output. Mikrokontroler dapat diatur oleh sebuah program. Proses untuk memasukkan
program ke dalam mikrokotroler disebut dengan download dan alat yang digunakan
disebut dengan downloader. Seperti sistem komputer nilai tambah sistem
mikrokontroler dapat dilipatgandakan melalui program.

Proses pengerjaan bergantung pada jenis instruksi, bisa membaca, mengubah


nilai-nilai pada register, RAM, isi Port, atau melakukan pembacaan dan dilanjutkan
dengan pengubahan data. Program Counter telah berubah nilainya. Prinsip kerja
mikrokontroler adalah berdasarkan nilai yang berada pada register Program Counter,
mikrokontroler mengambil data pada ROM dengan alamat sebagaimana yang tertera
pada register Program Counter. Selanjutnya isi dari register Program Counter
ditambah dengan satu (Increment) secara otomatis. Data yang diambil pada ROM
merupakan urutan instruksi program yang telah dibuat dan diisikan sebelumnya oleh
pengguna. Instruksi yang diambil tersebut diolah dan dijalankan oleh mikrokontroler.

Mikrokontroler merupakan suatu IC yang di dalamnya berisi CPU, ROM,


RAM, dan I/O. Dengan adanya CPU tersebut maka mikrokontroler dapat melakukan
proses berfikir berdasarkan program yang telah diberikan kepadanya. Mikrokontroler
banyak terdapat pada peralatan elektronik yang serba otomatis, mesin fax, dan
peralatan elektronik lainnya.

Mikrokontroler dapat disebut pula sebagai komputer yang berukuran kecil


yang berdaya rendah sehingga sebuah baterai dapat memberikan daya.
Mikrokontroler terdiri dari beberapa bagian seperti yang terlihat pada gambar di
bawah ini :

Gambar 2.1 Bagian Mikrokontroler

2.1.1 Pengenalan Mikrokontroler ATMEGA8535


ATMega8535 adalah mikrokontroler CMOS 8 bit daya rendah berbasis arsitektur
RISC. Instruksi dikerjakan pada satu siklus clock, ATMega8535 mempunyai
throughput mendekati 1 MIPS per MHz, hal ini membuat ATMega8535 dapat bekerja
dengan kecepatan tinggi walaupun dengan penggunaan daya rendah.

1. Arsitektur Mikrokontroler ATMEGA8535


Mikrokontroler ATMega 8535 memiliki arsitektur RISC 8 bit, dimana semua
intruksi dikemas dalam kode 16-bit dan sebagian besar instruksi dieksekusi
dalam 1 (satu) siklus clock, berbeda dengan instruksi MCS51 yang
membutuhkan 12 siklus clock. Selain itu AVR berteknologi RISC (Reduced
Instruction Set Computing).
Secara garis besar arsitektur mikrokontroler ATMega8535 memiliki bagian
sebagai berikut :
a. Saluran I/O sebanyak 32 buah ysng terdiri dari 4 port yakni (port A,
port B, port C, port D)
b. ADC 10 bit (8 pin di port A.0 s/d port A.7)
c. 3 buah timer/counter dengan kemampuan pembandingan.
d. SRAM sebesar 512 byte.
e. Memori flash sebesar 8 kb dengan kemampuan Read While Write
f. EEPROM 512 byte yang dapat deprogram saat operasi.
g. Antarmuka komparator analog.
h. Port USART antar komunikasi serial dengan kecepatan maksimal 2,5
Mbps.
i. Unit interupsi internal dan eksternal.
j. 4 channel PWM
k. Watchdog Timer dengan osilator internal.
l. Port antarmuka SPI8535
m. 6 sleep modes (Idle, ADC Noise Reduction, Power-Save, PowerDown,
Standby and Extended Standby) untuk penghematan daya listrik.
n. Kecepatan maksimal 16 MHz
Gambar 2.2 Arsitektur ATMEGA8535

2. Konfigurasi Pin Mikrokontroler ATMEGA8535


Berikut dijelaskan secara fungsional konfigurasi Pin mikrokontroler AVR
ATMega8535 sebagai berikut :
a. VCC : merupakan pin yang berfungsi sebagai masukan pin catu daya.
b. GND : merupakan pin ground.
c. Port A (PA0..PA7 : merupakan pin I/O dua arah dan pin masukan
ADC.
d. Port B (PB0..PB7) : merupakan pin I/O dua arah dan pin fungsi
khusus, yaitu timer/counter, komparator analog dan SPI.
e. Port C (PC0..PC7) : merupakan pin I/O dua arah dan pin fungsi
khusus, yaitu TWI, komparator analog, input ADC dan Timer
Oscilator.
f. Port D (PD0..PD7) : merupakan pin I/O dua arah dan pin fungsi
khusus yaitu komparator analog, interupsi eksternal dan komunikasi
serial.
g. RESET : merupakan pin yang digunakan untuk mereset
mikrokontroler.
h. XTAL1 dan XTAL2 : merupakan pin masukan clock eksternal.
i. AVCC : merupakan pin masukan tegangan untuk ADC.
j. AREF : merupakan pin masukan tegangan referensi ADC.

Gambar 2.3 Konfigurasi pin


Mikrokontroler ATMega 8535

2.1.2 Deskripsi Pin- Pin pada


Mikrokontroler ATMega 8535
1. Port A
Merupakan 8- bit directional port
I/O. Setiap pinnya dapat
menyediakan internal pull-up resistor (dapat diatur per bit). Output buffer Port
A dapat 17olyno arus 20 mA dan dapat mengendalikan display LED secara
langsung. Data Direction Register port A (DDRA) harus disetting terlebih
dahulu sebelum Port A digunakan. Bit-bit DDRA diisi 0 jika ingin
memfungsikan pin-pin port A yang bersesuaian sebagai input, atau diisi 1 jika
sebagai output. Selain itu, kedelapan pin port A juga digunakan untuk
masukan sinyal analog bagi A/D converter
2. Port B
Merupakan 8-bit directional port I/O. Setiap pinnya dapat menyediakan
internal pull-up resistor (dapat diatur per bit). Output buffer port B dapat
17olyno arus 20 mA dan dapat mengendalikan display LED secara langsung.
Data Direction Register port B (DDRB) harus disetting terlebih dahulu
sebelum port B digunakan. Bit-bit DDRB diisi 0 jika ingin memfungsikan
pin-pin port B yang bersesuaian sebagai input, atau diisi 1 jika sebagai output.
3. Port C
Merupakan 8-bit directional port I/O. Setiap pinnya dapat menyediakan
internal pull-up resistor (dapat diatur per bit). Output buffer port C dapat
memberi arus 20 mA dan dapat mengendalikan display LED secara langsung.
Data Direction Register port C (DDRC) harus disetting terlebih dahulu
sebelum port C digunakan. Bit-bit DDRC diisi 0 jika ingin memfungsikan
pin-pin port C yang bersesuaian sebagai input, atau diisi 1 jika sebagai output.
Selain itu, dua pin port C (PC6 dan PC7) juga memiliki fungsi 18olynomial18
sebagai oscillator untuk timer/counter 2
4. Port D
Merupakan 8-bit directional port I/O. Setiap pinnya dapat menyediakan
internal pull-up resistor (dapat diatur per bit). Output buffer port D dapat
memberi arus 20 mA dan dapat mengendalikan display LED secara langsung.
Data Direction Register port D (DDRD) harus disetting terlebih dahulu
sebelum port D digunakan. Bit-bit DDRD diisi 0 jika ingin memfungsikan
pin-pin port D yang bersesuaian sebagai input, atau diisi 1 jika sebagai output.
5. RESET (Reset Input)
RESET (RST) pada pin 9 merupakan reset dari AVR. Jika pada pin ini diberi
masukan low selama minimal 2 machine cycle maka sistem ini akan di-reset.
6. XTAL1 (Input Oscilator)
XTAL 1 adalah masukan ke inverting oscillator amplifier dan input ke
internal clock operating circuit.
7. XTAL2 (Output Oscilator)
XTAL 2 adalah output dari inverting oscillator amplifier.
8. AVCC
AVCC adalah pin penyedia tegangan untuk port A dan A/D converter. Pin ini
harus secara eksternal terhubung ke Vcc melalui low pass filter
9. AREF
AREF adalah pin referensi analog untuk A/D converter.
10. AGND
AGND adalah kaki untuk analog ground

2.1.3 Peta Memori ATMega 8535


AVR ATMega 8535 memiliki ruang pengalamatan memori data dan memori
program yang terpisah. Memori data terbagi 3 bagian yaitu 32 register umum, 64
register I/O dan 512 byte SRAM internal. Register untuk keperluan umum menempati
space data pada alamat terbawah yaitu $00 sampai $1F. Sementara itu register khusus
untuk menangani I/O dan kontrol terhadap mikrokontroler menempati 64 alamat
berikutnya, yaitu mulai dari $20 sampai $5F. Register tersebut merupakan register
yang khusus digunakan untuk mengatur fungsi terhadap berbagai peripheral
mikrokontroler, seperti kontrol register, timer/counter, fungsi fungsi I/O, dan
sebagainya. Register khusus alamat memori secara lengkap dapat dilihat pada tabel
dibawah . Alamat memori berikutnya digunakan untuk SRAM 512 byte, yaitu pada
lokasi $60 sampai dengan $25F. 20.

Dibawa ini peta ATMega 8535 digambarkan dengan berbagai ruang yang
dimiliki berupa gamabar pengalamatan data memori dan juga pemetaan dalam
program yang terpisah. Penjelasa yang akan dirangkum dalam gambar adalah
merupakan gambar pemetaan dari mikrokontroler yang digunakan dalam alat
pengukuran kekeruhan air yang berbasis mikrokontroler.
Gambar 2.4 Memori ATMega8535

2.1.4 Status Registrasi


Status register adalah register berisi status yang dihasilkan pada setiap operasi
yang dilakukan ketika suatu instruksi dieksekusi. SREG merupakan bagian dari inti
CPU mikrokontroler.

Gambar 2.5 Status Registrasi

2.2 Pengkondisi Sinyal

Pengondisi sinyal adalah alat untuk membuat/mengatur sinyal yang berasal


dari sensor atau transduser agar cocok saat dioperasikan di pengakuisisian data
[ CITATION Win16 \l 1033 ]. Pengondisi sinyal ini sangat penting sebelum
memasukkan sinyal dari sensor/transduser kedalam ADC (Analog to Digital
Converter). Fungsi dari pengkondisi sinyal adalah : untuk memfilter coupling
berfrekuensi tinggi, memproteksi dari kegagalan medan sinyal (shorting),
memproteksi dari sinyal over voltage, pemisahan sinyal ganda, dan pemerataan
potensial tiap channel nya[ CITATION Gun13 \l 1033 ]

Gambar 2.6 Perubahan Sinyal Input dan Output saat Melewati Pengkondisi Sinyal
[ CITATION Ans12 \l 1033 ]

2.3 Seven Segmen Display

Seven Segment Display adalah komponen elektronika yang dapat menampilkan angka
desimal melalui kombinasi-kombinasi segmennya. Seven Segment Display memiliki 7
segmen dimana setiap segmennya dikendalikan oleh switch ON/OFF . Seven Segment
Display dapat menampilkan angka dari 0 hingga 9.
Gambar 2.7 Blok Diagram Seven Segment Display[ CITATION Dic17 \l 1033 ]

Blok Dekoder pada diagram diatas mengubah sinyal Input yang diberikan
menjadi 8 jalur yaitu “a” sampai “g” dan poin decimal (koma) untuk meng-ON-kan
segmen sehingga menghasilkan angka atau digit yang diinginkan. Contohnya, jika
output dekoder adalah a, b, dan c, maka Segmen LED akan menyala menjadi angka
“7”.   Jika Sinyal Input adalah berbentuk Analog, maka diperlukan ADC (Analog to
Digital Converter) untuk mengubah sinyal analog menjadi Digital sebelum masuk ke
Input Dekoder. Jika Sinyal Input sudah merupakan Sinyal Digital, maka Dekoder
akan menanganinya sendiri tanpa harus menggunakan ADC.

Fungsi daripada Blok Driver adalah untuk memberikan arus listrik yang
cukup kepada Segmen/Elemen LED untuk menyala. Pada Tipe Dekoder tertentu,
Dekoder sendiri dapat mengeluarkan Tegangan dan Arus listrik yang cukup untuk
menyalakan Segmen LED maka Blok Driver ini tidak diperlukan. Pada umumnya
Driver untuk menyalakan 7 Segmen ini adalah terdiri dari 8 Transistor Switch pada
masing-masing elemen LED. [ CITATION Dic17 \l 1033 ]

2.4 Liquid Crystal Display (LCD)

Liquid Crystal Display (LCD) adalah media untuk menampilkan gambar


dengan menggunakan kristal cair (Liquid Crystal). LCD terdiri dari dua bagian utama
yaitu bagian Backlight dan kristal cairnya. Kristal cair berfungsi nerefleksi dan
transmisi cahaya yang dipancarkan backlight. Backlight umumnya berwarna putih,
dan kristal cair yang menghasilkan panjang gelombang warna tertentu. [ CITATION
Kho17 \l 1033 ]

Gambar 2.8 Struktur Dasar LCD[ CITATION Kho17 \l 1033 ]

Dalam modul LCD terdapat mikrokontroler yang berfungsi sebagai pengendali


tampilan LCD. Mikrokontroler ini dilengkapi memori dan register. Memori yang
digunakan yaitu:

1. DDRAM (Display Data Random Access Memory) merupakan memori tempat


karakter yang akan ditampilkan berada

2. CGRAM (Character Generator Random Access Memory) merupakan memori


untuk menggambarkan pla sebuah karakter dimana bentuk dari karakter dapat
diubah-ubah sesuai dengan keinginan.

3. CGROM (Character Generator Read Only Memory) merupakan memori


untuk menggambarkan pola sebuah karakter dimana pola tersebut merupakan
karakter dasar yang sudah ditentukan permanen oleh pabrik

Register kontrol LCD dibagi beberapa jenis yaitu:


1. Register perintah yaitu register yang berisi perintah-perintah dari
mikrokontroler ke panel LCD pada saat proses penulisan data atau tempat
status dari panel LCD dapat dibaca

2. Register data yaitu register untuk menuliskan atau membaca data dari atau ke
DDRAM.

Pin kaki atau jalur input dan control dalam suatu LCD

1. DB0 – DB7 jalur data (data bus) yang berfungsi sebagai jalur komunikasi
untuk mengirimkan dan menerima data atau instruksi dari mikrokontroler ke
modul LCD

2. RS adalah pin yang berfungsi sebagai selector register dengan perintah 1


untuk regdata dan 0 untuk reg perintah

3. R/W adalah pin untuk menentukan mode baca atau tulis dari data DB0 – DB7.
Yaitu dengan memberikan 0 untuk read dan 1 untuk write

4. Enable (E) adalah Enable Clock LCD dengan logika 1 setiap


pengiriman/pembacaan data.
BAB 3
METODE PENELITIAN

3.1 Rencana Perancangan Algoritma Penelitian

Mulai Mulai Mulai

Membuat
Menghubungkan Membuat program
rangkaian pada
PORT C ke CodeVision
software Proteus
modul IP

Membuat Menghubungkan
Program pada Menghubungkan Vcc ke Ground
CodeVirsion jumper PORT D.1 sensor
-3 ke 7segmen

Memasukan Mengunduh
program *hex ke program dengan
Mengunduh
Mikrokontroler extreme burner
program dengan
ATMega 8535
extreme burner

Menjelaskan
simulasi rangkaian
Gambar 3.1 Diagram Alir Percobaan

3.2 Alat-alat Percobaan

1. Modul IP-Sensor
2. Modul Microcontroller ATMEGA 8535 dan ISP Downloader

3.3 Prosedur Percobaan

1. Pengenalan Seven Segment

a. Membuka Proteus, dan membuat rangkaian seperti pada Gambar 2.1 yang
tertera di Lembar Kerja Modul VIII

b. Membuat program dengan membuka Code Vision-AVR dan melakukan


compile dengan syntax yang tertera di Lembar Kerja Modul VIII

c. Memasukkan program*hex yang dibuat ke ATMEGA 8535 di proteus

d. Menjalankan simulasi dan mengamati apa yang terjadi

2. Pengenalan LCD

a. Membuat rangkaian dengan proteus sesuai gambar 2.2 yang tetera di


Lembar Kerja Modul VIII

b. Membuat program di perangkat Code Vision-AVR dengan syntax yang


tetera di Lembar Kerja Modul VIII

c. Memasukkan program*hex ke ATMEGA 8535 di proteus

d. Menjalankan simulasi rangkaian dan mengamati apa yang terjadi

3. Pengenalan ADC

a. Membuat rangkaian di proteus sesuai gambar 2.3 yang tertera di Lembar


Kerja Modul VIII
b. Membuat program di Code Vision-AR dengan syntax yang tertera di
Lembar Kerja Modul VIII

c. Memasukkan program*hex yang dibuat ke ATMEGA 8535 di proteus

d. Menjalankan simulasi rangkaian dan mengamati apa yang terjadi

4. Aplikasi Seven Segment dengan Modul IP-Sensor

a. Menghubungkan PORTC dari sistem minimum ke modul IP sensor


bagian seven segment dengan kabel 10 ruas

b. Menghubungkan dengan jumper PORTD 1 s.d 3 ke bagian pengendali


seven segment
c. Mendownload program yang telah dibuat pada bagian (A), melalui
downloader dan sistem minimum AVR series ATMEGA 8535 dengan
menggunakan software extreme burner
d. Mengamati apa yang terjadi dan menuliskan di lembar kerja
5. Aplikasi LCD dengan Modul IP Sensor
a. Mengubah program konfigurasi port LCD pada bagian B, dengan kondisi
seperti di Lembar Kerja Modul VIII
b. Menghubungkan PORTB dari sistem minimum ke modul IP sensor
bagian LCD dengan kabel 10 ruas
c. Mendownload program yang telah dibuat pada bagian (A), melalui
downloader dan sistem minimum AVR series ATMEGA 8535 dengan
menggunakan software extreme burner
d. Mengamati apa yang terjadi dan menulislkan kedalam lembar kerja
6. Aplikasi ADC dengan Modul IP Sensor
a. Mengubah program konfigurasi port LCD pada bagian C, dengan kondisi
sesuai yang tertera di Lembar Kerja Modul VIII
b. Menghubungkan Vcc dari sistem minimum +5V potensiometer Modul IP
sensor dan GND sistem minimum ke Ground potensiometer modul IP
sensor
c. Menghubungkan output potensiometer ke bagian ADC (0) di PORTA.0
d. Mendownload program yang telah dibuat pada bagian (A), melalui
downloader dan sistem minimum AVR series ATMEGA 8535 dengan
menggunakan software extreme burner
e. Mengamati apa yang terjadi dan menuliskan kedalam lembar kerja
7. Aplikasi Pengukuran Suhu dengan NTC menggunakan Seven Segment
a. Membuat program dengan Code Vision-AVR dengan sintaks yang ada di
Lembar Kerja Modul VIII
b. Menghubungkan Vcc dan Ground ke NTC dalam modul IP Sensor ke
Mikrokontroler
c. Menghubungkan keluaran NTC ke ADC(0) di PORTA.0
d. Mendownload program hasil kompilasi dan building program diatas,
melalui downloader dan sistem minimum AVR series ATMEGA 8535
dengan menggunakan software extreme burner
e. Mengamati apa yang terjadi dan menuliskan kedalam lembar kerja
8. Aplikasi Pengukuran RPM dengan Hall Effect Sensor Menggunakan
Seven Segment
a. Membuat program dengan codevision dengan sintaks seperti di Lembar
Kerja Modul VIII
b. Menghubungkan Vcc dan Ground ke Hall Effect Sensor dalam modul IP
Sensor ke Mikrokontroler
c. Menghubungkan keluaran Hall Effect Sensor ke T1 di PORTD.3
d. Mendownload program hasil kompilasi dan building program diatas,
melalui downloader dan sistem minimum AVR series ATMEGA 8535
dengan menggunakan software extreme burner
e. Menyalakan fan dan mengamati
9. Aplikasi Pengukuran Suhu dengan LM 35 dengan LCD
a. Membuat program dengan Code Vision-AVR dengan sintaks di Lembar
Kerja Modul VIII
b. Menghubungkan Vcc dan Ground ke LM 35 dalam modul IP Sensor
c. Menghubungkan keluaran LM 35 ke ADC(0) di PORTA.0
d. Mendownload program hasil kompilasi dan building program diatas,
melalui downloader dan sistem minimum AVR series ATMEGA 8535
dengan menggunakan software extreme burner
e. Mengamati apa yang terjadi dan menuliskan di lembar kerja
10. Aplikasi Pengukuran Intensitas Cahaya dengan LCD
a. Membuat program dengan Code Vision-AVR dnegan sintaks di Lembar
Kerja Modul VIII
b. Menghubungkan VCC dan Ground ke LDR dalam modul IP Sensor
c. Menghubungkan keluaran LDR ke ADC(0) di PORTA.0
d. Mendownload program hasil kompilasi dan building program diatas,
melalui downloader dan sistem minimum AVR series ATMEGA 8535
dengan menggunakan software extreme burner
e. Mengamati apa yang terjadi dan menuliskan di lembar kerj
BAB 4
TUGAS PENDAHULUAN
1. Carilah salah satu jenis sensor cahaya LDR Bersama dengan
datasheetnya kemudian buatlah grafik hubungan antara nilai resistansi
LDR dengan intensitas

Jawab :

Gambar 4.1 Datasheet dan Grafik LDR Sunrom 3190[ CITATION Sun08 \l 1033 ]

2. Jelaskan tentang ADC dan Prinsip Kerjanya

Jawab :

ADC (Analog to Digital Converter) adalah pengubah input analog


menjadi kode-kode digital.[ CITATION Did18 \l 1033 ] Prinsip kerjanya
dengan mengkonversi sinyal analog ke dalam bentuk besaran yang merupakan
rasio perbandingan sinyal input dan tegangan referensi[ CITATION Zon14 \l
1033 ]

3. Tuliskan data hasil konversi ADC 8-bit

Jawab :

(V ¿ ¿ ¿ × 28)
Data hasil konversi ADC 8 bit= ¿
V reff
4. Buatlah rangkaian sistem minimum mikrokontroler dengan adc pada
proteus

Jawab :

Gambar 4.2 Rangkaian Minimum Sistem ATMEGA 8535

5. Tuliskan data hexadecimal, binary dan decimal untuk Common Anode


dan Common Cathode untuk angka 0-10 dan huruf C dan L
Jawab :

Gambar 4.3 Keluaran Common Cathode dan Anode


6. Apa perbedaan Common Anode dan Cathode, buatlah rangkaian dengan
proteus
Jawab :
Untuk common cathode, kaki katoda pada semua segmen LED adalah
terhubung menjadi 1 pin, sedangkan kaki anoda akan menjadi input untuk
masing-masing segmen LED. Kaki katoda yang terhubung menjadi 1 pin ini
merupakan terminal negatif (-) atau Ground sedangkan signal kendali
diberikan pada masing-masing LED.

Gambar 4.4 Common Cathode

Untuk Common Anode, Kaki anoda yang terhubung menjadi 1 pin dan akan
diberikan tegangan positif
Gambar 4.5 Common Anoda

7. Jelaskan syntax perintah : lcd_init (n); lcd_clear; lcd_gotoxy(m,n);


lcd_putchar(n); lcd_putsf(“string”); lcd_puts(“var_string”);sprint dan ftoa
Jawab :
- lcd_init(n) untuk inisialisasi modul LCD dengan (n) adalah jumlah baris
pada LCD atau memasukkan banyaknya pin pada LCD
- lcd_clear untuk menghapus data di layar LCD
- lcd_gotoxy(m,n) untuk mengatur posisi karakter utama (kolom/baris)
- lcd_putchar(n) untuk menampilkan karakter ASCII dengan kode n
- lcd_putsf(“string”) untuk memasukkan kalimat yang akan ditampilkan
pada layar LCD
- lcd_puts(“var_string”) untuk memasukkan kalimat yang akan
ditampilkan pada layar LCD
- sprint untuk menyimpan data integer ke array
- ftoa untuk menampilkan beberapa hasil asing setiap kali variable float
berisi ‘1’ dalam bentuk decimal (1,0,19,100 dll)
8. Tuliskan sketch program untuk menampilkan data pada LCD dengan
CVAVR
Jawab :
This program was created by the
CodeWizardAVR V3.12 Advanced
Automatic Program Generator
© Copyright 1998-2014 Pavel Haiduc, HP InfoTech s.r.l.
http://www.hpinfotech.com

Project :
Version :
Date : 3/5/2020
Author :
Company :
Comments:

Chip type : ATmega8535


Program type : Application
AVR Core Clock frequency: 12.000000 MHz
Memory model : Small
External RAM size : 0
Data Stack size : 128
*******************************************************/

#include <mega8535.h>
// Alphanumeric LCD functions
#include <alcd.h>
// Declare your global variables here
void main(void)
{
// Declare your local variables here
// Alphanumeric LCD initialization
// Connections are specified in the
// Project|Configure|C Compiler|Libraries|Alphanumeric LCD
menu:
// RS - PORTB Bit 0
// RD - PORTB Bit 1
// EN - PORTB Bit 2
// D4 - PORTB Bit 4
// D5 - PORTB Bit 5
// D6 - PORTB Bit 6
// D7 - PORTB Bit 7
// Characters/line: 16
lcd_init(16);
while (1)
{
// Place your code here
lcd_gotoxy(0,0);
lcd_putsf("Praktikum");
lcd_gotoxy(0,1);
lcd_putsf("Fisika Instrumen");
}
}
DAFTAR PUSTAKA
Ansari Electronics, 2012. Signal Processing. [Online]
Available at: http://ansari-electronics.com/signal_conditioning/
[Accessed 25 April 2021].

Dickson, K., 2017. Pengertian LCD (Liquid Crystal Display) dan Prinsip Kerjanya.
[Online]
Available at: https://teknikelektronika.com/pengertian-lcd-liquid-crystal-
display-prinsip-kerja-lcd/
[Accessed 25 April 2021].

Dickson, K., 2017. Pengertian Seven Segment Display. [Online]


Available at: https://teknikelektronika.com/pengertian-seven-segment-display-
layar-tujuh-segmen/
[Accessed 25 April 2021].

Gunther Kegel, P., 2013. FIve Reasons Why Using Signal Conditioners Pays Off for
You. [Online]
Available at: https://www.pepperl-fuchs.com/global/en/23610.htm
[Accessed 24 April 2021].

Sunrom, 2008. Light Dependent Resistor Sunrom 3190. [Online]


Available at: https://www.google.com/url?
sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=2&ved=2ahUKEwjp2qmetYPoAh
UOWCsKHaKmCkcQFjABegQIARAB&url=https%3A%2F
%2Fwww.sunrom.com%2Fget
%2F443700&usg=AOvVaw2n9JIwLutiTWrBdRgY-FLa
[Accessed 24 April 2021].
Zona Elektro, 2014. Analog to Digital Converter (ADC). [Online]
Available at: http://zonaelektro.net/adc-analog-to-digital-converter/
[Accessed 25 April2021].

Anda mungkin juga menyukai