Anda di halaman 1dari 6

Hari/Tanggal : Senin, 01 Maret 2021

Modul : Konversi Energi Pada Pembangkit Hydro Power (M1)

ABSTRAK
Telah dilakukan percobaan konversi energi pada pembangkit hydro power yang
bertujuan untuk memahami prinsip kerja sistem pembangkit hydro power mekanik,
menentukan ketinggian level air maksimum yang dapat dicapai dan menentukan
debit air yang keluar pada beberapa ketinggian yang ditentukan. Pembangkit tenaga
hidro power mekanik ini pada prinsipnya memanfaatkan perbedaan ketinggian dan
jumlah debit air per detik yang ada pada aliran air terjun .Aliran air akan memutar
poros turbin sehingga menghasilkan energi mekanik yang selajutnya digunakan
untuk menggerakkan pulley dan menghasilkan daya untuk menggerakkan
pompa.menghasilkan daya untuk menggerakkan pompa. Pada prosedur percobaan
yang pertama kali dilakukan yaitu mengukur panjang, lebar dan tinggi garis teratas
untuk menghitung perkiraan volume air, kemudian mengukur diameter dalam pipa
1 dan pipa 2 dengan menggunakan rollmeter sebanyak 3 kali, selanjutnya mengisi
air pada bejana atas hingga garis teratas (variasi full, ¾ dan ½) , kemudian hitung
waktu untuk mengukur debit air yang keluar dari pipa 2. Dari data hasil percobaan
yang telah dilakukan didapatkan nilai dari masing-masing variasi garis teratas
berturut-turut yaitu volume air yang melewati turbin (V1= 0,022176 m^3, 0,015840
m^3, 0,011088 m^3 ), volume air yang dikeluarkan pompa (V2 = 0,00156 m^3,
0,00151 m^3, 0,00142 m^3), debit air yang melewati turbin (Q1 = 0,000987 m^3/s,
0,001059 m^3/s, 0,001167 m^3/s), debit air yang dikeluarkan pompa (Q2 = 6,94 x
10^-5 m^3/s, 0,000101 m^3/s, 0,000149 m^3/s ), kecepatan air yang melewati
turbin (v1 = 0,023773 m/s, 0,025492 m/s, 0,028106 m/s), kecepatan air yang
dikeluarkan pompa (v2 =0,00365 m/s, 0,0053 m/s, 0,00786 m/s ) dan daya yang
dikeluarkan pompa (P = 0,92 W, 1,30 W, 1,81 W).
Kata Kunci : Hydro power, air, energi, mekanik
TABEL HASIL PERCOBAAN
Tabel 1. Data diameter pipa

Tabel 2. Data hasil percobaan


GRAFIK HASIL PERCOBAAN

Grafik hubungan debit terhadap


ketinggian
0,0012
Debit (m^3/s)

0,00115
0,0011
0,00105
0,001
0,00095
1,2 1,25 1,3 1,35 1,4
ketinggian (m)

Gambar 1. Grafik hubungan debit terhadap ketinggian

Grafik hubungan Debit dengan


Kecepatan
0,0012
Debit (m^3/s)

0,00115
0,0011
0,00105
0,001
0,00095
0 0,002 0,004 0,006 0,008 0,01
Kecepatan (m/s)

Gambar 2. Grafik hubungan debit terhadap kecepatan


Grafik Hubungan Daya terhadap
Volume Keluar
2

1,5
Daya (Watt)

0,5

0
0,0014 0,00145 0,0015 0,00155 0,0016
Volume Keluar (m^3)

Gambar 3. Grafik hubungan daya terhadap volume air yang keluar dari pompa

Grafik hubungan Daya terhadap Debit


Air Keluaran
2

1,5
Daya (Watt)

0,5

0
0 0,00005 0,0001 0,00015 0,0002
Debit Air Keluar (m^2/s)

Gambar 4. Grafik hubungan daya terhadap debit air yang keluar dari pompa
ANALISA/PEMBAHASAN
Pada prosedur percobaan yang pertama kali dilakukan yaitu mengukur
panjang, lebar dan tinggi garis teratas untuk menghitung perkiraan volume air,
kemudian mengukur diameter dalam pipa 1 dan pipa 2 dengan menggunakan
rollmeter sebanyak 3 kali, selanjutnya mengisi air pada bejana atas hingga garis
teratas (variasi full, ¾ dan ½) , kemudian hitung waktu untuk mengukur debit air
yang keluar dari pipa 2.
Pada saat pengukuran head dilakukan pengukuran dengan menggunakan
metode water-filled tube dimana diukur dari permukaan air atas pada nozzel hingga
air menyentuh sudut pada runner turbin. Head disini merupakan energi spesifik
yang dinyatakan dalam satuan meter, dengan kata lain adalah energi persatuan berat
jenis fluida.
Dari data hasil percobaan yang telah dilakukan didapatkan nilai dari
masing-masing variasi garis teratas berturut-turut (variasi full, ¾ dan ½) yaitu
volume air yang melewati turbin (V1= 0,022176 m^3, 0,015840 m^3, 0,011088
m^3 ), volume air yang dikeluarkan pompa (V2 = 0,00156 m^3, 0,00151 m^3,
0,00142 m^3), debit air yang melewati turbin (Q1 = 0,000987 m^3/s, 0,001059
m^3/s, 0,001167 m^3/s), debit air yang dikeluarkan pompa (Q2 = 6,94 x 10^-5
m^3/s, 0,000101 m^3/s, 0,000149 m^3/s ), kecepatan yang melewati turbin (v1 =
0,023773 m/s, 0,025492 m/s, 0,028106 m/s), kecepatan air yang dikeluarkan pompa
(v2 =0,00365 m/s, 0,0053 m/s, 0,00786 m/s ) dan daya yang dikeluarkan pompa (P
= 0,92 W, 1,30 W, 1,81 W).
Pada perhitungan debit air menunjukan bahwa keakuratan pengukuran debit
aliran sangat dipengaruhi oleh bentuk saluran daripada aliran air tersebut dan dapat
dilihat dari grafik hubungan debit terhadap ketinggian (saluran) yang menunjukan
semakin pendek saluran maka semakin besar debit yang dihasilkan. Sedangkan
hubungan debit air dengan kecepatan air berbanding lurus yang dapat dilihat dari
bentuk grafiknya yang linier keatas. Untuk hubungan daya terhadap volume
keluaran itu berbanding terbalik, semakin kecil volume keluaran maka semakin
besar daya yang dihasilkan, sedangkan untuk hubungan daya terhadap debit air
berbanding lurus, semakin besar debit air keluaran maka semakin besar pula daya
yang dihasilkan.
KESIMPULAN
Dari hasil percobaan yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa :
1. Prinsip kerja pembangkit tenaga hidro power mekanik dapat dipahami yaitu
prinsipnya memanfaatkan perbedaan ketinggian dan jumlah debit air per
detik yang ada pada aliran air terjun .Aliran air akan memutar poros turbin
sehingga menghasilkan energi mekanik yang selajutnya digunakan untuk
menggerakkan pulley dan menghasilkan daya untuk menggerakkan
pompa.menghasilkan daya untuk menggerakkan pompa. Energi potensial
air yang berada pada level tertentu dijatuhkan untuk memutar turbin.Putaran
turbin dikopel melalui poros vertikal yang dihubungkan dengan pulley.
Pulley tersebut digunakan untuk mengubah kecepatan sudut rotasi yang
dipersyaratkan untuk menggerakkan sudu-sudu pompa yang kemudian akan
menghisap atau menekan air sampai level tertentu.

2. Ketinggian level air maksimum dapat ditentukan yaitu sebesar :


Untuk variasi full, hk = 1,353 m
Untuk variasi ¾, hk = 1,31 m
Untuk variasi ½, hk = 1,23 m

3. Debit air yang keluar pada beberapa ketinggian dapat ditentukan yaitu
sebesear :
Untuk variasi full, Q1 = 0,00099 m^3/s & Q2 = 6,8.10^-5 m^3/s
Untuk variasi ¾ , Q1 = 0,00106 m^3/s & Q2 = 0,0001 m^3/s
Untuk variasi ½ , Q1 = 0,00117 m^3/s & Q2 = 0,00015 m^3/s

Anda mungkin juga menyukai