MAGNET
LAPORAN AWAL
140310180001
UNIVERSITAS PADJADJARAN
2020
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI..................................................................................................................i
BAB 1............................................................................................................................1
1.2 Tujuan.................................................................................................................1
BAB 2............................................................................................................................2
BAB 3............................................................................................................................7
BAB 4............................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................10
BAB 1
PENDAHULUAN
Sejak berabad-abad sebelumnya telah ditemukan sebuah benda asing yang sangat
menarik yaitu ketika benda tersebut di dekatkan dengan sebuah besi atau logam, benta
tersebut dapat menarik logam, hal ini sering kita sebut dengan magnet. Gejala
magnetisme, seperti halnya listrik, juga telah diamati manusia beberapa abad sebelum
masehi. Sebuah material berwarna hitam yang disebut lodestone dapat menarik besi
dan benda-benda logam lainnya. Tahun 1269, de Maricourt melakukan studi tentang
magnet dan mengamati adanya sepasang kutub pada benda magnetik. Kutub-kutub ini
kemudian dinamakan dengan “kutub utara” dan “kutub selatan”. Menariknya dari
kedua kutub magnet tersebut adalah ketika kita melakukan percobaan dengan
mendekatkan antara kutub yang sejenis maka magnet tersebut akan tolak menolak dan
apabila berbeda jenis kutubnya akan saling tarik menarik.
Setiab benda pada dasarnya memiliki sifat seperti magnet hanya saja kutub kutub
magnet teratur sedangkan pada benda biasa tidak teratur, oleh karenanya kita bisa
menciptakan benda bermagnet, pada praktikum kali ini kita akan lebih fokus tentang
suseptibilitas yaitu merupakan ukuran dasar bagaimana sifat kemagnetan suatu bahan
yang ditunjukkan dengan adanya respon terhadap induksi medan magnet atau dapat
didefinisikan pula bahwa suseptibilitas merupakan kecenderungan suatu material
untuk menjadi bahan magnet dalam pengaruh medan magnet luar dan permeabilitas
yaitu kemampuan suatu bahan untuk dapat dilewati garis garis gaya magnet atau
dapat didefinisikan sebagai konstanta pembanding antara rapat fluks magnetik (B)
dengan kuat medan magnet (H) yang dihasilkan magnet.
1.2 Tujuan
2.1 Magnet
Magnet adalah agnet adalah jenis batuan yang memiliki kemampuan bisa
menarik benda-benda tertentu. Kalau menurut pengertian dari Kamus Besar Bahasa
Indonesia, magnet diartikan sebagai setiap bahan yang bisa menarik logam besi. Kata
magnet sendiri berasal dari bahasa Yunani, yaitu magnitis lithos. Kata itu memiliki
arti batu Magnesian. Magnesian atau Magnesia adalah sebuah kota di wilayah
Yunani. Sekarang kota ini berubah namanya menjadi Manisia yang terletak di
wilayah Turki. Pada zaman prasejarah, di Magnesia ditemukan banyak sekali
kandungan magnet.
Magnet adalah sebuah benda atau material yang memiliki sifat kemagnetan secara
terstruktur atau teratur, sehingga memiliki beberapa sifat magnet apabila di tinjau dari
bahannya, diantaranya:
a. Bahan Diamagnetik
b. Bahan Paramagnetik
Bahan paramagnetik adalah bahan yang resultan medan magnet
masing-masing atom/molekulnya tidak nol, tapi resultan medan magnet total
seluruh atom/molekul dalam bahan adalah 0. Hal ini disebabkan karena
gerakan atom/molekulnya acak sehingga resultan medan magnet masing-
masing atom saling meniadakan.
c. Bahan Ferromagnetik
Bahan ferromagnetik adalah bahan yang mempunyai resultan medan
atomis besar. Hal ini disebabkan karena momen magnetik spin elektron yang
tidak berpasangan akan memberikan medan magnetik, sehingga total medan
magnetik yang dihasilkan oleh suatu atom lebih besar.
d. Bahan Antiferromagnetik
e. Bahan Ferrimagnetik
Jenis tipe ini hanya dapat ditemukan pada campuran dua unsur antara
paramagnetik dan ferromagnetik seperti magnet barium ferit dimana barium (Ba)
adalah jenis paramagnetik dan ferit (Fe) adalah jenis unsur yang termasuk dalam
kategori ferromagnetik.
Permeabilitas adalah kemampuan suatu bahan untuk dapat dilewati garis garis
gaya magnet atau dapat didefinisikan sebagai konstanta pembanding antara rapat
fluks magnetik (B) dengan kuat medan magnet (H) yang dihasilkan magnet.
Untuk bahan lain maka permeabilitasnya sebanding dengan permeabiltas ruang
hampa dikalikan dengan permeabilitas relatif bahan ( μr ) sehingga diperoleh:
Rangkaian RLC adalah rangkaian listrik yang tersusun atas resistor, induktor,
dan kapasitor baik secara seri maupun paralel. Rangkaian ini dapat dikatakan
rangkaian RLC karena sesuai dengan lambang dari masing masing komponennya
yaitu, ketahanan atau hambatan (R), induktor (L), dan kapasitor (C). Rangkaian ini
sangatlah kompleks penerapannya dalam alat alat elektronik namun sedikit gambaran
rangkaian RLC ini dapat membentuk osilator harmonik dan akan beresonansi pada
rangkaian LC.
c. Periksa lagi Output Sinyal jika resonansi tidak terjadi: hubungkan rangkaian
RLC, rangkaian OP-AMP (perbesaran 10 kali) dengan Sinyal Function Generator
(SFG) dan Osciloskop (OSC). Atur SFG untuk menemukan frekuensi resonansi
(amati perubahan amplitudo sinyal pada OSC dengan memutar ke kiri atau ke kanan
(amplitudo SFG) hingga terjadi perubahan amplitudo (minimum dan maksimum) di
OSC, lalu tentukan frekuensi resonanya.
Ulangi langkah 1.c di atas dengan memasukkan masing-masing bahan (besi, tembaga,
aluminium atau teflon) ke dalam induktor, lalu tentukan frekuensi resonansinya.
4. Tuliskan semua yang anda pelajari dan lakukan selama kegiatan ini dalam buku
Log-Book Praktikum perorangan.
BAB 4
TUGAS PENDAHULUAN
a. suseptibilitas
Merupakan ukuran sejauh mana suatu material dapat dimagnetisasi dalam medan
magnet luar. Rumus matematis untuk menghitung besar suseptibilitas adalah:
k=M/H
b. permeabilitas
Bahtiar, A., 2019. Gelombang Evanescene dan Surface Plasmon. Sumedang : Jurusan
Fisika FMIPA Universitas Padjdjaran.
Heryanti, Shadiq, M. & Amaliah , K. R., 2014. Pemantulan dan Pembiasan. In:
Makassar: Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Makassar.