Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk menguji dan menganalisa unjuk kerja paling baik PEM Fuel Cell
terhadap pengaruh laju aliran gas hidrogen dan oksigen. Metode yang digunakan dari studi literatur dan
pengumpulan data untuk mendesain alat, disertai bimbingan dengan dosen agar hasilnya maksimal. Setelah itu,
barulah diadakan pengadaan bahan untuk proses pembuatan alat agar dapat diuji. Pada pengujian elektroliser
dilakukan variasi konsentrasi KOH dan arus input, sedangkan pada pengujian fuel cell dilakukan variasi laju
aliran gas H2 dan O2 serta beban menggunakan lampu LED dioda. Dari hasil pengujian dan perhitungan
elektroliser jumlah produksi gas hidrogen paling tinggi pada konsentrasi 2M dengan arus 20A sebesar 189,3 ml
dan efisiensi tertinggi sebesar 93,5% . Dari data tersebut digunakan untuk menguji fuel cell. Pada fuel cell
efisiensi tertinggi dan unjuk kerja paling bagus ada pada pemberian input gas H 2 0,81 ml/s dan O2 0,45 ml/s
dengan nilai efisiensi 4,25% dan nilai SFC 0,7 kg/kWh.
Kata kunci: Fuel Cell, pembangkit listrik ,konsentrasi KOH , laju aliran dan variasi beban.
27
Teknologi Pembangkit Listrik Energi Baru Terbarukan Menggunakan Proton ………………….. Yusuf DH, Anies R
28
EKSERGI Jurnal Teknik Energi Vol 15 No. 1 Januari 2019; 27- 34
29
Teknologi Pembangkit Listrik Energi Baru Terbarukan Menggunakan Proton ………………….. Yusuf DH, Anies R
30
EKSERGI Jurnal Teknik Energi Vol 15 No. 1 Januari 2019; 27- 34
31
Teknologi Pembangkit Listrik Energi Baru Terbarukan Menggunakan Proton ………………….. Yusuf DH, Anies R
32
EKSERGI Jurnal Teknik Energi Vol 15 No. 1 Januari 2019; 27- 34
Gambar 6. Grafik Hubungan Antara Arus Gambar 7. Grafik Hubungan Antara Daya
dengan Tegangan untuk Debit Gas Hidrogen Output dengan Efisiensi untuk Debit Gas
dan Oksigen yang Berbeda Hidrogen dan Oksigen yang berbeda
Dari grafik diatas menunjukkan bahwa Berdasarkan hasil percobaan
bertambahnya arus pada beban akan menunjukkan bahwa semakin besar input gas
menurunkan tegangan output Fuel Cell. yang diberikan maka semakin besar pula daya
Penurunan tegangan disebabkan karena output yang dihasilkan. Tetapi pemberian
adanya rugi – rugi. Terdapat 3 macam input gas yang besar tidak serta merta
kerugian tegangan tegangan utama menghasilkan daya output yang sebanding.
sehubungan dengan pengoperasian sel, yaitu Grafik diatas menunjukkan bahwa efisiensi
rugi tegangan akibat akti-vasi (Activation), terbaik ada pada pemberian input gas H2 =
rugi tegangan akibat resistansi dan rugi 0,81 ml/s dan gas O2 = 0,45 ml/s dengan
tegangan akibat kon-sentrasi. efisiensi tertingginya mencapai 4,25%. Akan
Diambil contoh pada debit gas H2 0,81 tetapi pada pemberian beban selanjutnya
ml/s dan gas O2 = 0.45 ml/s terjadi rugi efisiensinya menurun.
tegangan akibat aktivasi dari tegangan nol Data menunjukkan bahwa pada
(tanpa beban) sebesar 4,3 V turun menjadi pemberian input gas H2 = 0,81 ml/s dan O2 =
3,95 pada pembebanan pertama. Rugi 0,45 ml/s mengalami penurunan efisiensi
tegangan ini dibutuhkan untuk melepas ion sepanjang bembebanan ke 12 dan seterusnya.
dari elektrode dimana ion tersebut terbentuk. Pemberian input gas H2 = 1,30 ml/s dan O2 =
Sedangkan rugi tegangan akibat resistansi 0,62 ml/s efisiensinya menurun dari
terjadi sepanjang pembebanan ke 2 sampai pembebanan ke 13. Pemberian input gas H2 =
dengan beban ke 10. Rugi tegangan ini hasil 1,52 ml/s dan O2 = 0,86 ml/s efisiensinya
kali aliran arus dengan resistansi dalam sel. turun dari beban ke 14. Sedangkan pemberian
Selama pembebanan berlangsung, rugi input gas H2 = 1,67 ml/s, O2 = 0,98 ml/s dan
tegangan akibat resistansi juga akan semakin pemberian input gas H2 = 1,87 ml/s dan O2 =
bertambah. 1,11 ml/s tidak mengalami penurunan
Dan rugi tegangan akibat konsentrasi efisiensi selama pembebanan.
terjadi sepanjang pembebanan ke 11 sampai Penurunan efisiensi terjadi karena
dengan beban ke 15. Pada pembebanan 11 ke adanya rugi tegangan akibat konsentrasi, yaitu
12 tersebut arus yang dihasilkan tetap sama rugi tegangan akibat beban yang sangat besar
yaitu 110 mA, sedangkan tegangannya turun. disebabkan terjadinya kekosongan ion di
Rugi ini terjadi akibat beban yang sangan sekitar elektroda pada daya output yang
besar, hal ini disebabkan kekosongan ion di tinggi. Pada grafik tersebut juga menunjukkan
sekitar elektroda pada daya output yang bahwa semakin besar debit gas yang diberikan
tinggi. Dari grafik tersebut juga menunjukkan maka kemungkinan tidak terjadinya rugi
bahwa semakin besar input gas yang diberikan tegangan akibat konsentrasi semakin lama,
maka semakin be-sar output tegangan yang selama tidak mencapai beban penuh. Hal ini
dihasilkan. menunjukkan juga pem-berian input gas yang
33
Teknologi Pembangkit Listrik Energi Baru Terbarukan Menggunakan Proton ………………….. Yusuf DH, Anies R
belum mengalami rugi tegangan akibat arus sebesar 2 Ampere, trend efisiensi
konsentrasi bisa dilakukan pemberian beban menujukkan bahwa semakin kecil arus dan
yang lebih besar untuk meningkatkan semakin besar konsentrasi akan meningkatkan
efisiensi. Ka-rena, sama halnya pembangkit efisiensi.
pada umumnya, fuel cell akan mencapai 3. Pada fuel cell efisiensi tertinggi dan unjuk
efisiensi tertinggi pada beban penuh. kerja paling bagus ada pada pem-berian input
gas H2 0,81 ml/s dan O2 0,45 ml/s dengan
nilai efisiensi 4,25% dan nilai SFC 0,7
Kg/kWh.
4. Spesifikasi Elektroliser
Bak kaca Elektroliser
Panjang : 30 cm
Lebar : 15 cm
Tinggi : 20 cm
Tebal kaca : 5 mm
Jenis elektroda : Stainless steel tipe 304
Ukuran plat
Gambar 8. Grafik Hubungan Antara Daya
panjang : 12 cm
Output dengan SFC untuk Debit Gas
Tinggi : 9 cm
Hidrogen dan Oksigen yang Berbeda.
Tebal : 3 mm
Salah satu cara untuk mengetahui
Jumlah plat : 28
kinerja suatu mesin adalah dengan
Katalis : KOH
mengetahui nilai SFC (Spesific Fuel
5. Spesifikasi Fuel Cell
Consumption), semakin kecil nilai SFC maka
Jenis Fuel Cell : PEM (Proton -
semakin bagus unjuk kerja mesin tersebut.
Exchange Membrane)
Dari grafik tersebut menun-jukkan bahwa
Bahan bakar : Hidrogen (H2)
nilai SFC yang paling bagus ada pada
Tekanan : 2-5 psig
pemberian input gas H2 = 0,81 ml/s dan O2 =
Jumlah Stack :5
0,45 ml/s dengan nilai terendah mencapai 0,7
Temperatur : 50-120 °C
Kg / kWh. Pada grafik tersebut juga
menunjukkan bahwa semakin besar beban
DAFTAR PUSTAKA
yang diberikan maka nilai SFC akan semakin
Achmad, H. 2001. Elektrokimia dan Kinetika
baik. Hal ini karena fuel cell akan mencapai
Kimia (hal. 45-103). Bandung : Citra
unjuk kerja paling baik pada saat beban
Aditya Bakti.
penuh.
Atlam, Ozcan, dkk. 2011. A Method For
Optimal Sizing Of An Electrolizer
4. KESIMPULAN
Directly To A PV Module. Turkey :
Setelah melakukan pengujian, perhitungan
University of Kocaeli.
data dan analisa grafik pada alat elektroliser
Batubara, Taher. 2012. Sistem Produksi
dan fuel cell, maka dapat disimpulkan sebagai
Hidrogen menggunakan Reaktor
berikut:
Glow Discharge Plasma Electrolysis
1. Pada elektroliser jumlah produksi gas
dalam Larutan KOH-Etanol. Depok:
hydrogen yang paling tinggi sebesar 189,3 ml
Universitas Indonesia.
pada konsentrasi 2 M dengan arus 20 Ampere,
Drake, Javit. 2005. Fuel Cells: Concept
semakin tinggi arus dan konsentrasi larutan
Today, Practical
maka semakin tinggi pula jumlah produksi gas
Tomorrow?.Needham : Gillette
yang dihasilkan.
Technical Center.
2. Efisiensi elektroliser yang tertinggi yaitu
sebesar 93,5% pada konsentrasi 2 M dengan
34